Meningitis, 5.1 %
Kelainan bawaan4.9 %
Bayi baru lahir
36 %
Radang paru 13.2 %
IMUNISASI
kekebalan
Ambang
kekebalan
waktu
campak
• Penyakit berbahaya, virus, sangat menular
• Komplikasi:
– Radang paru, radang otak kematian
– Diare, infeksi mata
– Daya tahan rendah -aktivasi TBC, pertusis
– Semakin muda (< 1 tahun) komplikasi semakin berat
• Cara penularan :
– Virus menular melalui jalan pernapasan (bersin, batuk,
pernapasan menular ke orang lain
– Ditularkan 1-3 hari sebelum panas dan batuk
– Daya tular menurun secara cepat segera timbulnya rash
• Masa inkubasi 8-13 hari (rata-rata : 10 hari)
Gejala Klinis :
110
90
70 2010
50 2011
30
10
< 1 th 1-4 th 5-9 th 10-14 th > 14 th Total
2010 6 8 8 3 14 39
2011 7 48 29 7 49 140
Pertusis (batuk 100 hari)
• Penyakit sal nafas , sangat
menular, melalui saluran napas
• Penyebab Bordetella pertussis
• Penularan melalui kontak
penderita yang batuk
• Angka kesakitan meningkat
pada bayi yang belum
mendapatkan vaksinasi
• Penyebab kesakitan dan
kematian di negara
berkembang pneumonia
Epidemiologi Pertusis
• 40 juta kasus/tahun
• 360,000 kematian/tahun
• Anak remaja dan dewasa sering
menjadi sumber penularan bagi bayi
muda
Gejala klinis Pertusis
• Inkubasi 7-10 hari
• Stadium katarhal: 1-2 minggu:
– seperti flu: demam tidak tinggi, batuk tidak berat /
tidak ngikil, pilek
• Stadium Paroxysmal: 1-6 minggu:
– Batuk berat, sering, ngikil, disertai muntah, kadang
sampai sianosis, apneu
– Batuk dipicu: menangis, tersedak, aktifitas
• penyembuhan: beberapa bulan
– Anak rentan terhadap penyakit ISPA berulang
• Komplikasi:
– Dehidrasi, perdarahan konjungtiva, hernia,
pneumothorak
– Pneumonia, Kejang, encepalopati
Jumlah Kasus Pertusis Per-Gol Umur 2011 Prov. DIY
(STP-RS)
27.5
22.5
17.5
Jumlah
12.5
7.5
2.5
2–3 hari
Gejala akut
Hari-
● Membran tebal berwarna abu-abu di pharynx
bulan
● Pembengkaan dan pengerasan kelenjar limfe di leher
● Peradangan dan pembengkaan jaringan lunak di sekitar
pharynx nampak sebagai “bull-neck”
● Nadi cepat
7 hari
Membran menghilang, gejala Komplikasi
infeksi akut mereda
Kematian pada
3,5–12% kasus
Penyembuhan
Penyakit Difteri
• Di DIY, terakhir dilaporkan tahun
1992. Th 2010 gejala klinis mulai
dilaporkan kembali di GK 2 kasus,
2011 : 1 kasus di KP
• Tahun 2010 sd saat ini beberapa
provinsi di Indonesia mengalami
KLB Difteri (terutama Jatim)
• KLB Difteri biasanya terjadi pada
daerah dengan cakupan
imunisasi rendah (kantong
imunisasi)
Efek samping vaksin
• Ringan (demam, rewel, menangis, kemerahan)
• sementara (1-2 hari)
• Respon wajar: makan pedes perut mules
• Dipantau ketat oleh
– Vaccine Adverse Event Reporting System
(VAERS) FDA
– KOMNAS KIPI (kejadian ikutan paska imunisasi)
menganalisis semua kejadian ikutan paska imunisasi
• Pemerintah menjamin keamanan vaksin: bila ada KIPI
dan perlu pengobatan/perawatan gratis di klas 3
KIPI
• Ringan
38,787 kasus / 4,2 juta bayi = 0,9 % wajar
• Lebih banyak cedera karena kecelakaan sepeda
motor, mobil, daripada karena KIPI
• Dilakukan analisis: sebagian KIPI karena faktor
kebetulan
• Tidak ada negara yang menghentikan
program vaksinasi
Vaksin vs AUTIS
• Tidak menyebabkan autism
• Wakefield: ahli bedah sampel 18 pasien,
metodologi tidak sahih, memalsukan data
BMJ 2011; 343 doi: 10.1136/bmj.d7284
(Published 9 November 2011) “Wakefield :
Institutional research misconduct”
• 2010, izin praktiknya dicabut di Inggris
maupun di AS
e
i sm
u t MMR umur 24 bl
A
vs MMR umur 17 bl
R
M
M Jumlah
Kasus Autisme