Anda di halaman 1dari 42

Curriculum Vitae

Nama : Dr. Djatnika Setiabudi,dr.,Sp.A(K)., MCTM (Trop Ped)

Tpt/Tgl lahir : Bandung, 1 Januari 1958

Alamat : Jl. Mulia Graha II/14 Ciwastra , Bandung 40286,


Telp. (022) 7511137, email :djatnika_setiabudi@yahoo.com

Pekerjaan : Staf Divisi Infeksi/ Penyakit Tropis,


Departemen Ilmu Kesehatan Anak RSHS/FK Unpad

Pendidikan : 1982 - Dokter : Fakultas Kedokteran Unpad

1992 - Dokter Spesialis Anak : FK Unpad

2003 - Master of Clinical Tropical Medicine (TropPed):


Faculty of Tropical Medicine Mahidol University Bangkok

2005 - Spesialis Anak Konsultan (Infeksi/Peyakit Tropis)

2013 – Doktor bidang Kedokteran- Unpad


PENYAKIT-PENYAKIT DAPAT
DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I)
=
Vaccine Preventable Diseases (VPDs)

Djatnika Setiabudi

Departemen/SMF Ilmu Kesehatan Anak


FK Unpad – RSHS Bandung
Angka Kematian Bayi dan Balita Indonesia
Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) 2001,
Survey Demografi dan Kesehatan (SDKI) 2002-2003

• Kematian Bayi • Kematian Balita


(0 – 12 bulan) : (0 – 60 bulan) :
– 18 bayi tiap jam – 24 balita tiap jam
– 1 bayi tiap 3,1 menit – 1 balita tiap 2,5 menit
Penyebab Kematian Bayi dan Balita Indonesia
Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) 2001,
Survey Demografi dan Kesehatan (SDKI) 2002-2003

Penyebab kematian Bayi Penyebab kematian


(0 – 12 bulan) Balita (0 – 60 bulan)
• Masalah bayi baru lahir • Infeksi saluran nafas
(perinatal) 34,7 % (pneunomia) 22.8 %
• Infeksi Saluran Nafas • Diare (+ sal cerna) 19,1 %
(pneumonia) 27,6 %
• Penyakit syaraf 11,8 %
• Diare (+Saluran cerna) 13,7 %
• Tifus 11,0 %
• Tetanus 3,4 %
• Lain-lain 35,3 %
• Kelainan syaraf 3,2 %
• Lain-lain 17,4%
Tujuan Pembangunan 2015
Milenium Developmental Goal (MDG) 2015

1. Menanggulangi kemiskinan dan kelaparan


2. Memenuhi pendidikan dasar untuk semua
3. Mendorong kesetaraan jender & pemberdayaan perempuan
4. Menurunkan Angka Kematian Bayi dan Balita
5. Meningkatkan kualitas kesehatan ibu melahirkan
6. Memerangi HIV/AIDS, malaria & penyakit menular lain
7. Menjamin kelestarian fungsi lingkungan hidup
8. Mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan
Upaya menurunkan kematian
Bayi dan Balita di Indonesia

Promotif (peningkatan derajat kesehatan), &


Preventif ( pencegahan ) :
• Kesehatan ibu hamil, pertolongan persalinan , perawatan
bayi baru lahir
• Keluarga Berencana
• ASI, makanan pendamping ASI, perbaikan gizi
• Kebersihan perorangan, sumber air, lingkungan
• Vaksinasi atau imunisasi
• Pertolongan pertama : oralit, cairan rumah tangga
• Pemantauan tumbuh kembang, penyuluhan

Kuratif (pengobatan) &


Rehabilitatif (pemulihan dan mencegah kecacatan)
Pencegahan Penyakit
Pencegahan Penyakit Infeksi
Infeksi
• Pencegahan penyakit sangat penting
- memberantas agen penyebab dan vektor
- memperbaiki kualitas lingkungan
- meningkatkan kekebalan pejamu (host)

• Imunisasi sangat penting dalam pencegahan


 contoh keberhasilan : Penyakit Cacar
(penyakit kuris) dapat dieradikasi di seluruh
dunia pada tahun 1980
Vaksin untuk Program Imunisasi
Dirancang oleh sekelompok ahli
Melalui penelitian bertahap selama 10 -15 tahun
1. Uji pada manusia : 3 tahap
Keamanan, daya kekebalan dan perlindungan
2. Dikaji oleh tim ahli berbagai bidang
3. Diproduksi oleh pabrik
4. Diawasi/disetujui oleh Badan Kesehatan Dunia
5. Diijinkan oleh BPOM di negara masing2
6. Digunakan dalam program di negara masing2
7. Di monitor /evaluasi KIPI dan manfaatnya
Semua Penyakit Menular
Dapat Dicegah dengan Imunisasi ?
• Tidak atau belum……………………..
• Baru sebagian yang dapat dicegah dengan
imunisasi :
– Tbc, difteri, pertusis (batuk rejan), tetanus
– Polio, campak, hepatitis B, A, influenza
– Pnemonia (radang paru), Meningitis (radang otak)
– Cacar air, campak Jerman, gondongan
– Diare karena Rotavirus
– Kanker Leher Rahim (HPV)
- Terbaru : Infeksi Dengue
Upaya menurunkan kematian
Bayi dan Balita di Indonesia

Promotif (peningkatan derajat kesehatan), &


Preventif ( pencegahan ) :
• Kesehatan ibu hamil, pertolongan persalinan , perawatan
bayi baru lahir
• Keluarga Berencana
• ASI, makanan pendamping ASI, perbaikan gizi
• Kebersihan perorangan, sumber air, lingkungan
• Vaksinasi atau imunisasi
• Pertolongan pertama : oralit, cairan rumah tangga
• Pemantauan tumbuh kembang, penyuluhan

Kuratif (pengobatan) &


Rehabilitatif (pemulihan dan mencegah kecacatan)
Pencegahan Penyakit
Pencegahan Penyakit Infeksi
Infeksi
• Pencegahan penyakit sangat penting
- memberantas agen penyebab dan vektor
- memperbaiki kualitas lingkungan
- meningkatkan kekebalan pejamu (host)

• Imunisasi sangat penting dalam pencegahan


 contoh keberhasilan : Penyakit Cacar
(penyakit kuris) dapat dieradikasi di seluruh
dunia pada tahun 1980
Vaksin untuk Program Imunisasi
Dirancang oleh sekelompok ahli
Melalui penelitian bertahap selama 10 -15 tahun
1. Uji pada manusia : 3 tahap
Keamanan, daya kekebalan dan perlindungan
2. Dikaji oleh tim ahli berbagai bidang
3. Diproduksi oleh pabrik
4. Diawasi/disetujui oleh Badan Kesehatan Dunia
5. Diijinkan oleh BPOM di negara masing2
6. Digunakan dalam program di negara masing2
7. Di monitor /evaluasi KIPI dan manfaatnya
Manfaat imunisasi / vaksinasi
meningkatkan kekebalan tubuh
 mencegah beberapa penyakit berbahaya
• Hepatitis B  mencegah penyakit kuning,
infeksi hati (liver)  kanker hati
• Polio  mencegah kelumpuhan mendadak
karena virus Polio
 BCG  mencegah tuberkulosis paru, otak

• DPT (Difteri, Pertusis, Tetanus) mencegah


 Difteri : sumbatan sal.nafas, miokarditis, kematian
 Pertusis : batuk berat & lama, infeksi paru, ensefalopati
 Tetanus : kaku otot mulut, kejang hebat, kematian
Imunisasi dapat Menurunkan Kematian akibat
Infeksi Saluran Nafas
– Infeksi Saluran Nafas Akut (Pneumonia) dapat
disebabkan oleh :
– Virus : Influenza, Campak,
– Bakteri : Pneumokokus, Hemofilus influenza,
Tuberkulosis, Pertusis, Difteri dll
– Gizi kurang / buruk
– Lingkungan : padat, polusi asap dapur, rokok dll
– Pengobatan tidak adekuat

– Imunisasi yang dapat mencegah infeksi saluran


nafas
– BCG, DPT, Campak, Hib, Pneumokokus,
Influenza
Imunisasi dapat Menurunkan Kematian akibat
DIARE

– DIARE dapat disebabkan oleh :


– Virus : Rotavirus, Campak, dll
– Bakteri : E. coli, Salmonella, dll
– Gizi kurang / buruk
– Lingkungan : padat, sumber air tercemar

– Imunisasi yang dapat mencegah diare


– Campak, Rotavirus, Tifoid
Imunisasi dapat Menurunkan Kematian akibat
Infeksi Syaraf (Otak)

– Infeksi Syaraf dapat disebabkan oleh :


– Virus : Polio, Campak, Rubela, Cacar,
Ensefalitis, dll
– Bakteri : Tuberkulosis, Pneumokokus, Hib, dll
– Gizi kurang, buruk
– Lingkungan padat, kumuh
– Pengobatan yang tidak memadai

– Imunisasi untuk mencegah Infeksi Syaraf


– Polio, BCG, Campak, Pneumokokus, Hib, MMR,
Cacar
Imunisasi dapat Menurunkan Kematian akibat
Penyakit TETANUS

– Penyakit TETANUS dapat disebabkan oleh :


– Bakteri Clostridium Tetani
– Pertolongan persalinan yang kurang bersih
– Perawatan tali pusat tidak higienis
– Luka tusuk yang dalam dan kotor

– Imunisasi yang dapat mencegah Penyakit


Tetanus
– DPT : untuk bayi dan balita
– DT : untuk anak usia seklah
– TT : untuk anak usia sekolah, remaja, wanita usia subur,
ibu hamil
Manual for the Surveillance of Vaccine-
Preventable Diseases,WHO, April 2016

CHAPTER 1: DIPHTHERIA CHAPTER 2: HAEMOPHILUS INFLUENZAE TYPE B

CHAPTER 3: HEPATITIS A CHAPTER 4: HEPATITIS B


 
CHAPTER 5: HUMAN PAPILLOMAVIRUS CHAPTER 6: INFLUENZA
 
CHAPTER 7: MEASLES CHAPTER 8: MENINGOCOCCAL DISEASE
 
CHAPTER 9: MUMPS CHAPTER 10: PERTUSSIS
 
CHAPTER 11: PNEUMOCOCCAL CHAPTER 12: POLIOMYELITIS
 
CHAPTER 13: ROTAVIRUS

CHAPTER 14: RUBELLA CHAPTER 15: CONGENITAL RUBELLA SYNDROME

CHAPTER 16: TETANUS CHAPTER 17: VARICELLA


 

TUBERCULOSIS…..?
Hepatitis B
Penyebab : virus hepatitis B
yang merusak hati

Penularan dengan kontak


darah yang terinfeksi atau
produknya melalui suntikan
yang tidak aman, transfusi
darah, dari ibu ke bayi selama
proses persalinan/menyusui
atau melalui hubungan seksual
Hepatitis B
Infeksi pada anak sering kali subklinis dan biasanya
tidak menimbulkan gejala

 Gejala infeksi klinis akut yang ada adalah


- merasa lemah
- gangguan perut
- gejala lain seperti flu
- air kencing berwarna kuning
- kotoran bisa tampak pucat

• Pencegahan : Vaksin hepatitis B,


Combo Hep B- DPT
Perjalanan Penyakit Hepatitis B

95% Sembuh
0.5% infeksi
INFEKSI DEWASA Dewasa
80% tanpa gejala
20% akut 5%
1% berat KARIER Kanker
KRONIK Hati
Sirosis
95%
INFEKSI BAYI
ANAK Sampai 40%
anak yang
95% tanpa gejala 5% Sembuh terinfeksi
4% Akut Laki > Peremp
1% berat
Penyakit Polio (Poliomyelitis)
• Lumpuh, lemas

• Sangat menular
• Melalui mulut
• Penyebab: enterovirus
• Sering pada anak usia
muda
• Pencegahan : vaksin Polio
Penyakit Polio
TBC
• WHO (1997) : .433.000 kasus TB di dunia
– terbanyak di Asia Tenggara.

• TB di Indonesia merupakan tiga besar di dunia.


– SKRT 1980 dan 1986 :TB penyebab kematian ke 4.
– SKRT 1992 : penyebab kematian ke 2
• WHO :
– Indonesia 175.000 kematian/tahun akibat TB
– terdapat 450.000 kasus TB baru setiap tahunnya.

• World Bank, TB : 7,87% dari total disease burden di


Indonesia, lebih tinggi dari berbagai negara di Asia lain
yang angkanya hanya sekitar 4%.

• Pencegahan : vaksinasi BCG


Tuberkulosis
Difteri (Diphtheria)
• Menyumbat jalan napas,
mengganggu otot jantung
• Mudah menular
• Kematian tinggi pada
anak/manula
• Disebabkan oleh
Corynebacterium diphtheriae
• Ditularkan melalui napas atau Corynebacterium
lesi di kulit diphtheriae

• Pencegahan : vaksin DPT


Difteri tenggorok (Faring)
Difteri (Diphtheria)

“Bull neck”
(Leher bengkak)

Trakeostomi
Pertusis( Batuk rejan, 100 hari)

• Batuk lama dan berat


• Sangat menular, melalui batuk
• Penyebab Bordetella pertussis
• Sumber penularan : Anak remaja dan dewasa
• Menyebabkan kematian 360,000 kematian/tahun

• Pencegahan : vaksin DPT, DPaT


Perdarahan Batuk-batuk lama
conjunctiva menyebabkan
gizi buruk
Tetanus
• Kaku otot mulut, dada,
punggung, perut
• Penyebab: Clostridium
tetani
• 1 juta kasus/tahun
• 10 penyebab kematian
tertinggi Clostridium tetani

• Pencegahan : vaksin DPT,


TT
Kejang dan kekakuan pada tetanus
Campak (Morbili)
• Menyerang kulit, mulut, mata,
paru, saluran cerna, otak
• Menyebabkan kematian
• Penularan melalui saluran nafas
• peralihan musim dari musim hujan
ke kemarau
• Penularan : maksimum 4 hari
sebelum sampai 4 hari sesudah
timbulnya ruam

• Pencegahan : vaksin campak,


MMR
Campak dengan Komplikasi

Measles Staphylococcal Pneumococcal


pneumonia Pneumonia pneumonia

Campak dengan radang otak


Penyakit yang disebabkan
Hemophilus influenzae tipe B

• Meningitis (radang otak)

• Pneumonia (infeksi paru


berat),
• Cara penularan terutama
melalui jalan napas
• Pencegahan : vaksin Hib
Haemophilus influenzae
Radang Paru ( Pneumonia )
Disebabkan oleh kuman
Pneumokokus, Hib,
Influenza, Campak, Tbc
• tiba-tiba panas tinggi, menggigil,
batuk pilek, sakit dada, pusing,
lesu dan lemas.
• mual, muntah dan sakit kepala.
• Angka Kematian: 5-7%

• Pencegahan : vaksin BCG,


Campak, Pneumokokus, Hib,
Influenza
Radang Selaput Otak ( Meningitis )
• Disebabkan oleh Tbc, Pneumokokus,
Hib, Meningokukus
• Gejala : sakit kepala, muntah, gelisah,
panas dan leher kaku, kejang dan
koma
• Kematian mencapai 30%
• Bila sembuh :cacat, kecerdasan
rendah
• Pencegahan : vaksin BCG,
Lumbal Pungs
Pneumokokus, Hib dan Meningokokus
Kalau banyak bayi dan balita yang tidak
diimunisasi ?
Bayi dan balita tsb akan mudah tertular
penyakit-penyakit berbahaya
Risiko kematian dan kecacatan tinggi
Menjadi sumber penularan lingkungannya
Dapat terjadi wabah yang meluas
Merugikan masyarakat luas
Orangtua mengabaikan hak-hak anak
Bertentangan dengan :
UUD 1945 ps 28 B, H, ayat 1.
UU Perlindungan Anak no 23/2002, ps 4 & 8
Ringkasan (1)
1. Angka kematian bayi dan balita di Indonesia masih tinggi
1 bayi tiap 3,1 menit, 1 balita tiap 2,5 menit

2. Penyebab utama kematian bayi dan balita :


pneumonia, diare, tetanus, penyakit syaraf

3. Pencegahan penyakit Infeksi :


Umum : Kesehatan Ibu Hamil, KB, ASI, Gizi, Perilaku Hidup Bersih
Spesifik (khusus) : imunisasi / vaksinasi

4. Imunisasi merangsang kekebalan tubuh melawan bakteri / virus


Mencegah sakit berat, cacat atau kematian

5. Vaksin dibuat oleh para ahli, melalui berbagai tahap penelitian,


diawasi oleh WHO, dan Badan2 lain
6. Lengkapi imunisasi sesuai jadwal, kalau lupa atau terlambat tidak
perlu di ulang, lanjutkan sesuai urutan
Ringkasan (2)
7. Setelah imunisasi masih bisa tertular sakit tersebut, tetapi jauh
lebih ringan, tidak berbahaya

8. Imunisasi adalah hak semua bayi dan balita,


sesuai UUD 45 dan UU Perlindungan Anak

9. Bila banyak bayi dan balita tidak diimunisasi :


Menjadi sumber penularan, wabah, sakit berat, mati, cacat

10. Upaya pencegahan tidak spesifik


kesehatan ibu hamil, pertolongan persalinan, perawatan bayi baru
lahir,, ASI, perbaikan gizi, perilau hidup bersih, kesehatan lingkungan,
air bersih, oralit, pemantauan tumbuh kembang
Segera Lengkapi Imunisasi Dasar Bayi dan Balita
agar Terlindung Dari Penyakit Berbahaya
yang dapat Mengakibatkan Kematian atau Cacat

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai