Anda di halaman 1dari 15

Kemenkes Himbau Fasilitas

Kesehatan Beli Vaksin Melalui


Produsen/Distributor Resmi
Jakarta, 24 Juni 2016

Kementerian Kesehatan menyampaikan rasa prihatin atas pemalsuan vaksin yang


dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Hal ini terkait dengan
ditangkapnya pelaku pembuat vaksin palsu dibeberapa tempat di sekitar Jakarta.
Vaksin yang tidak diketahui kandungannya selain tidak memberikan manfaat untuk
ketahanan tubuh juga bisa membahayakan bagi anak yang menerima vaksin tersebut.

Dirjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kemenkes RI, dra. Maura Linda sitanggang,
Ph.D, mengatakan Kemenkes telah mengeluarkan surat edaran ke Dinkes seluruh
Indonesia serta rumah sakit negeri dan swasta berupa pemantauan dan himbauan
untuk menggunakan vaksin yang benar.

Pengadaan vaksin yang dilakukan oleh fasilitas kesehatan sebaiknya dibeli dari
produsen dan distributor yang resmi, ujar dra. Maura dalam konferensi pers di
Jakarta (24/06).

Menurut dra. Linda mayoritas vaksin palsu yang terindikasi beredar adalah vaksin
yang tidak wajib diberikan kepada anak atau hanya pelengkap. Hal ini karena
vaksin reguler yang digunakan di fasilitas kesehatan adalah vaksin program
sehingga peredaran dari vaksin palsu hanya bersifat minoritas. Sebagian besar
vaksin dapat dibeli melalui e-catalog dan resmi dari pemerintah, sementara para
pelaku kejahatan memanfaatkan celah pasar dari vaksin yang bukan bagian dari
program pemerintah untuk diproduksi dan diperjualbelikan.

Vaksin yang ada di Indonesia disediakan oleh sektor swasta dan pemerintah
sehingga rumah sakit dan Puskesmas milik pemerintah tidak membeli vaksin karena
diberikan gratis oleh Kemenkes, tetapi Rumah Sakit swasta boleh memilih untuk
mendapatkan dari Kemenkes atau membeli.

Masyarakat yang menggunakan JKN pasti mendapatkan vaksin yang asli karena hanya
boleh menggunakan vaksin dari pemerintah, tetapi bila tidak menggunakan
fasilitas JKN maka itu hak dari masyarakat untuk memillih vaksin yang disediakan
pemerintah atau membeli dari swasta, pungkasnya.

Sementara itu Direktur Produksi Produk Terapetik BPOM Dra. Togi Juice Hutajulu,
Apt., MHA mengimbau fasilitas kesehatan tidak tergiur dengan vaksin yang
berharga murah namun ternyata palsu.
Rumah sakit atau klinik dihimbau untuk tidak membeli produk mencurigakan. Nomor
izin edar asli atau palsu bisa di cek di website BPOM: www.pom.go.id, ujar Dra.
Togi

Leaflet Kesehatan Gigi & Mulut


Kesehatan Gigi & Mulut sangatlah penting, khususnya bulan Ramadan ini. Yuk kita
liat di Leaflet Kesehatan Gigi & Mulut agar lebih tahu informasinya..
Capaian Bidang Kesehatan: 2 Tahun
Kepemimpinan Gubernur & Wakil
Gubernur Lampung
Info Grafis : Upaya peningkatan
cakupan Perilaku Hidup Bersih &
Sehat (PHBS) melalui UKBM
Profil Kesehatan Lampung 2015
[pdf-embedder
url=”http://dinkes.lampungprov.go.id/wp-content/uploads/2016/06/PROFIL-KESEHATAN
-LAMPUNG-2015.pdf”]

TOSS-TB
Bandar Lampung, Apr 2016 – GERAKAN TOSS TB, TEMUKAN TB OBATI SAMPAI SEMBUH.
24 Maret adalah Hari Tuberkulosis Sedunia. Kuman TB sudah ditemukan sejak 24
Maret 1882, akantetapi sampai sekarang belum ada satu negarapun di dunia yang
bebas tuberkulosis. BahkanTuberkulosis (TB) masih merupakan penyakit infeksi
saluran napas yang paling sering dijumpai di Indonesia.

Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization Global Report,2014) melaporkan


bahwapada tahun 2014 terdapat sekitar 9 juta kasus TB baru di dunia. Di
Indonesia kasus TB telah mengalami penurunan, dibandingkan dengan tahun 1990
maka prevalensi TB di Indonesia mengalami penurunan sebesar 38%, sedangkan
insidensi TB mengalami penurunan sebesar 12% dan angka kematian TB mengalami
penurunan sebesar 37% sampai tahun 2014. Data Direktorat Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan menyebutkan hingga akhir 2015 jumlah
orang yang diduga TB yang diperiksa adalah 1.210.659 orang, dan jumlah kasus TB
ternotifikasi sebanyak 324.020 kasus termasuk di antaranya kasus TB anak
sebanyak 23.080 kasus.

TB adalah penyakitinfeksi yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium


Tuberculosis, masih dikenal sampai sekarang dengan sebutan TBC atau penyakit 3
huruf juga sakitflek. TB bukanlah penyakit bawaan, bukan pula penyakit keturunan
ataupun guna-guna, juga bukan disebabkan oleh kelainan genetik apalagi
kutukanTuhan.

Penyakit ini paling sering menyerang paru-paru, walaupun pada sepertiga kasus
menyerang organ tubuh lain seperti : kelenjar getah bening (limfadenitis TB),
tulang belakang (Spondilitis TB), selaput otak (meningitis TB), perut
(peritonitis TB), kulit, dan tenggorokan (laryngitis TB).Diagnosanya ditegakkan
berdasarkan gejala klinis, pemeriksaan jasmani, pemeriksaan bakteriologi,
radiologi, dan pemeriksaan penunjang lainnya.

Kuman TB dapatditularkanpada orang lain melalui udara, yang disebabkan oleh


batuk ataupun bersin-bersin dari pasien TB. Lewat batuk dan bersin dari pasien
TB tersebut, percik renik (percik dahak yang sangat kecil) yang mengandung kuman
TB dari dalam paruakan keluar, terbawa ke udara bebas dan dapat dihirup oleh
orang di sekitar. Orang yang menghirup kuman TB tersebut, bisa jadi terinfeksi
TB (infeksi laten) akan tetapi belum tentu sakit TB. Namun, kuman TB yang
berterbangan di udara tersebut akan mati jika terkena sinar matahari dans
ebaliknya, kuman TB akan bertahan lama jika berada pada ruangan yang lembab
ataupun ruangan tertutup yang ber-AC.

Daya tahan tubuh setiap orang sanga tmempengaruhi resiko penularan kuman TB
hingga menjadi sakit TB. Penyakit TB ini juga dapat menyerang siapa saja, tidak
memandang usia, jenis kelamin, maupun status sosial. Namun ada beberapa faktor
yang memiliki resiko penularan TB lebih besar, contohnya mereka-mereka yang
memiliki kontak erat dengan pasien TB yang belum terobati atau sedang
menjalankan pengobatan faseawal, yang memiliki kekebalan tubuh rendah seperti
bayi, anak-anak dan orang lanjut usia. Mereka-mereka yang memiliki kekebalan
tubuh lemah karena adanya faktor penyakit lain seperti HIV/AIDS (ODHA) dan
penyandang penyakit Diabetes Melitus. Dan juga perokok, karenalebihdari 20
persen kasus TB di dunia disebabkan oleh orang yang aktif merokok.

Banyaknya jumlah penderita TB (TB aktif maupun yang sudah pernah tertular dan
kumannya ‘tidur’), ketidakpatuhan dalam menjalani pengobatan sehingga tidak
sembuh tuntas, keterlambatan dalam menegakkan diagnosa, timbulnya masalah baru
yang mempersulit eliminasi TB (yaitu MDR TB, TB HIV, TB DM, TB rokok dan TB pada
Perempuan),kemudian kejadian tuberkulosis juga berhubungan dengan situasi sosio
ekonomi yang belum baik menjadi penyebab mengapa Tuberkulosis belum dapat tuntas
dieliminasi di Indonesia bahkan Dunia.

Gejala utama TB adalah batuk berdahak selama 2-3 minggu atau lebih. Gejala lain
adalah dahak bercampur darah, batuk darah, sesak napas, badan lemas, dada terasa
nyeri, demam meriang lebih dari sebulan, nafsu makan berkurang, berat badan
menurun, berkeringat malam hari tanpa kegiatan fisik.

Gejala untuk TB pada anak adalah batuk-batuk yang cukup lama yang berlangsung
selama 3 minggu atau lebih dan biasanya intensitasnya tinggi atau tidak pernah
reda, demam yang berkepanjangan lebih dari 2 minggu tanpa sebab yang jelas,
biasanya disertai dengan keringat malam dan umumnya tidak terlalu tinggi, berat
badan menurun tanpa sebab yang jelas atau dalam 1 bulan tidak mengalami kenaikan
dengan penanganan gizi yang adekuat.Nafsu makan menurun atau susah makan dan
menjadi lesu atau anak jadi kurang aktif untuk bermain juga merupakan salah satu
gejala TB pada anak.

Penyakit TB dapat menyebabkan kematian jika tidak diberi obat. Setelah


dinyatakan positif TB, pasien diberi obat yang harus diminum secara teratur
sampai TUNTAS selama 6-8 bulan. Selama masa pengobatan diperlukan pemeriksaan
dahak pada tahap awal pengobatan, 1 (satu) bulan sebelum masa pengobatan
berakhir, akhir pengobatan. Obat TB diberikan secara GRATIS dan dapat diperoleh
di puskesmas/rumah sakit.

Di Indonesia saat ini mulai dikenal TB Resisten Obat (TB RO)atauMDR TB yaitu
Multi Drug Resistent Tuberculosis atau dikenal dengan tuberkulosis yang resisten
alias kebal, dimana MDR TB memiliki kekebalan terhadap obat anti TB utama, yaitu
rifampisin dan INH, juga disertai dengan resisten terhadap obat anti TB lini
pertama lainnya seperti etambutol, streptomisin dan pirazinamid. Pengobatan MDR
TB punlebih sulit, obatnya lebih banyak yang harus diminum, waktu pengobatannya
lebih lama sampai sekitar dua tahun dan memiliki efek samping yang lebih sering.
Perkiraan kasus TB Resisten Obat di Indonesia per tahun adalah 6.800 kasus.
Jumlah terduga TB MDR tahun 2015 yang diperiksa sebanyak 15.246 dimana jumlah
kasus TB MDR yang diobati tahun 2015 sebanyak 1.547 kasus.Saat ini layanan bagi
TB resisten telah tersedia 34 RS Rujukan TB MDR di 26 Provinsi, 13 RS Sub
Rujukan dan 1050 Fasyankes Satelit.Untuk pelayanan TB MDR di Provinsi Lampungada
di Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek, sedangkanRumah Sakit Rujukan Nasional
untuk kasus TB RO atau MDR TB adalah RSU Persahabatan Jakarta.
Akses layanan TB semakin meningkat, sejumlah 9.075 Puskesmas (95%) dan 999 Rumah
Sakit (62%) telah menyediakan layanan TB sesuai standar program. Akses layanan
ini semakin ditingkatkan melalui penguatan jejaring layanan yang melibatkan
swasta dalam skema public-private mix dan dimasukkannya pelayanan TB didalam
program Jaminan Kesehatan Nasional.
Dalam memerangi penyebaran TB terutama pada anak anak yang masih rentan daya
tahan tubuhnya, Pemerintah Indonesia telah memasukkan imunisasi BCG (untuk
mencegah TB berat misalnya : TB selaput otak dan TB paru berat) sebagai salah
satu program prioritas imunisasi wajib nasonal beserta dengan 4 jenis imunisasi
wajib lainnya yaitu hepatitis B, Polio, DPT, dan campak.
Adapuncapaianindikatoruntukmenggambarkankeberhasilan program pengendalian TB
yaituCase Notification Rate (CNR) danTreatment Success Rate (TSR).
KepalaDinasKesehatanProvinsi Lampung, ibu dr. Hj. Reihana, M.Kes, menyampaikan,
“Untuk di Provinsi Lampung, angkapenemuankasussudahmencapaistrateginasionalyaitu
CNR 99/100.000 penduduk, sedangkanangkakeberhasilanpengobatan TB (TSR) yang
telah mencapai target di atas 90 % adalahkabupaten Pesawaran, Tanggamus, dan
Waykanan”.
Oleh sebab itu perlu kesadaran masyarakat bila dirinya terdiagnosis tuberkulosis
maka hati-hati saat berinteraksi dengan orang lain agar tidak batuk sembarangan,
tidak membuang ludah sembarangan tetapi meludah di tempat tertentu seperti
lakeng tertutup yang sudah diisi dengan sabun, karbol atau lisol. Buanglah dahak
tersebut ke lubang WC atau timbun ke dalam tanah di tempat yang jauh dari
keramaian. Sangat dianjurkan untuk bersedia memakai masker atau setidaknya sapu
tangan atau tissue, menutup mulut pada waktu batuk dan bersih, menelan obat anti
TB (OAT) secara lengkap dan teratur sampai sembuh, cuci tangan dengan sabun
setelah tangan digunakan untuk menutup hidung/mulut pada waktu batuk dan bersin,
ventilasi yang cukup sehingga udara segar dan sinar matahari masuk ke dalam
rumah, mengusahakan sinar matahari masuk ke ruang tidur, menjemur alat-alat
tidur sesering mungkin, karena kuman TB mati oleh sinar matahari.
“Sayasangatmengharapkan agar masyarakat Lampung peduli Gerakan TOSS TB, Temukan
TB ObatiSampaiSembuh, berikan dukungan moril denganmengajakpenderita TB berobat
sampai sembuh tuntas, tidak bersikap diskriminatif terhadap pasien TB, dan
melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) sehingga Indonesia Bebas TB
2050 dapattercapai”, pesan dr. Hj. Reihana, M.Kes.

Tetap Bugar dan Sehat Saat


Berpuasa
Bandar Lampung, Juni 2016

Bulan Suci Ramadhan 1437 H hanya menunggu hitungan hari. Ramadhan merupakan
bulan istimewa karena penuh berkah, pengampunan, dan pembebasan dari api neraka.
Oleh karenanya, umat muslim menyambut gembira kedatangan Bulan Suci Ramadhan dan
berlomba-lomba untuk mendapatkan semua keutamaan di Bulan Ramadhan tersebut
dengan melakukan berbagai ibadah dan amal salih. Agar tetap sehat dan bugar saat
menjalani ibadah dan aktivitas di bulan puasa, ada baiknya umat muslim
memperhatikan asupan makanan dan minuman saat sahur dan berbuka. Berikut
beberapa tips agar puasa tetap bugar dan produktivitas kerja juga tetap
maksimal:
1. Saat sahur, perbanyak konsumsi sayur dan buah karena kandungan serat pada
sayur dan buah dapat membuat proses pencernaan lebih lambat sehingga menahan
rasa lapar lebih lama. Selain itu, batasi pula konsumsi minuman atau makanan
yang manis-manis karena membuat cepat lapar di siang hari.
2. Saat berbuka, segera minum cairan yang manis agar kebutuhan tubuh akan
glukosa dan cairan dapat segera terpenuhi. Hindari makan dan minum terlampau
banyak saat berbuka karena dapat membebani kerja lambung. Jangan langsung
berbuka puasa dengan makanan berkalori tinggi seperti kolak, cendol, nasi dan
lauk pauknya karena proses pencernaan makanan tersebut menguras banyak energi.
Buka puasa yang paling baik yaitu dengan makan buah karena saat mencerna buah,
tubuh tidak membebani kerja sistem pencernaan. Gula buah juga sangat mudah
dicerna dan cepat diserap tubuh sehingga cepat mengembalikan energi setelah
berpuasa seharian. Selama puasa, sebaiknya makan dengan menu yang sederhana,
namun lengkap gizinya, seperti nasi dengan kombinasi 1 menu sayuran dan 1 menu
lauk. Semakin sederhana jenisnya, semakin ringan untuk pencernaan.
3. Aturlah agar konsumsi air putih tetap 8 gelas sehari.
4. Hindari minuman bersoda karena membuat pencernaan tak berfungsi secara
normal.
5. Hindari makanan yang dingin, asam, pedas, dan bersantan karena dapat
merangsang asam lambung keluar lebih banyak.
6. Kurangi makanan yang mengandung lemak agar cadangan lemak yang disimpan oleh
tubuh dapat dipecah terlebih dulu
7. Saat puasa (terutama saat sahur) sebaiknya kurangi porsi minum teh karena teh
bersifat diuretik, yaitu membuat lebih sering buang air kecil, sehingga membuat
tubuh kekurangan cairan/dehidrasi.
8. Untuk meningkatkan kebugaran tubuh saat berpuasa, umat muslim dapat melakukan
olahraga low impact seperti bersepeda santai, yoga, atau jalan cepat selama 30
menit sebanyak tiga kali seminggu. Adapun waktu yang tepat untuk berolahraga
adalah tiga jam setelah sahur atau satu jam sebelum berbuka puasa. Setelah
sahur, tubuh masih menyimpan banyak energi untuk berolahraga, sedangkan olahraga
menjelang berbuka mencegah terjadinya dehidrasi dan anjloknya gula darah.
9. Agar bugar saat berpuasa, makanlah karbohidrat kompleks saat sahur seperti
ubi, jagung, singkong, oatmeal, roti gandum, atau nasi merah karena kadar
gulanya rendah dan dapat menahan kenyang lebih lama hingga 6 jam.

Selain tips di atas, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar puasa dapat
berjalan dengan lancar bagi umat muslim yang memiliki kondisi khusus sebagai
berikut:
1. Ibu hamil atau menyusui
Meskipun ada keringanan untuk tidak berpuasa bagi ibu hamil maupun menyusui, ada
kalanya seorang wanita hamil atau menyusui ingin tetap berpuasa. Mengingat
kondisi tiap wanita berbeda antara yang satu dengan yang lainnya, ada beberapa
hal yang perlu diperhatikan bagi ibu hamil atau menyusui yang ingin berpuasa:
a. Konsultasikan dengan dokter mengenai kemungkinan berpuasa dalam kondisi hamil
atau menyusui. Seorang dokter akan memberikan nasihat sesuai dengan kondisi
masing-masing ibu. Adakalanya tidak diperbolehkan karena kondisi ibu yang memang
tidak memungkinkan, ada yang diperbolehkan tapi tentu saja dengan beberapa
catatan.
b. Mantapkan tekad terlebih dahulu, karena keyakinan akan sanggup berpuasa bisa
menghilangkan was-was atau kekhawatiran akan kondisi ibu maupun anak.
c. Penuhi kebutuhan gizi sehari-hari ibu hamil atau menyusi. Pada dasarnya,
berpuasa hanya menggeser waktu makan, sehingga ibu hamil atau menyusui tidak
perlu khawatir dirinya akan makan lebih sedikit dari biasanya. Cara memenuhi
kebutuhan kalori pada saat sedang hamil atau menyusui tapi tetap ingin berpuasa,
salah satunya adalah dengan makan lagi setelah sholat tarawih. Tentu saja,
makanan yang disantap tidak harus makanan berat, tapi bisa juga camilan padat
gizi yang menyehatkan atau kudapan berbahan sayur dan buah (misalnya salad).
Dengan begitu, seorang ibu hamil atau menyusui tetap makan 3 kali dalam sehari.
d. Bagi ibu menyusui, dalam menu sahur dan berbuka hendaknya ditambah makanan
yang merangsang produksi ASI seperti daun katuk dan daun pepaya, serta
diusahakan banyak minum air hangat. Biasanya, pola menyusui akan berubah. ASI
pada siang hari lebih sedikit dibandingkan malam hari. Usahakan menyusui setelah
sahur lebih lama dan segera susui bayi setelah berbuka.
e. Tetap konsumsi suplemen khusus bagi ibu hamil atau menyusui (zat besi,
kalsium, asam folat, dan lain-lain).
f. Jangan memaksakan diri dan usahakan untuk mengukur kemampuan diri sendiri.
Jangan sampai hanya karena ingin seperti ibu lain yang sanggup berpuasa ketika
hamil atau menyusui, kemudian memaksakan diri untuk tetap berpuasa. Jika tubuh
terasa lemas, pusing, atau berkunang-kunang, segera saja batalkan puasa.
2. Orang tua berusia lanjut/lansia yang ingin berpuasa
Pada dasarnya, tidak ada larangan bagi lansia untuk berpuasa. Tentu saja dengan
catatan kondisi fisiknya masih kuat (tidak lemah) dan tidak sedang sakit berat.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh lansia yang ingin berpuasa :
• Pastikan bahwa kondisi fisik masih kuat dan mampu untuk melaksanakan puasa.
Dalam hal ini bisa dipastikan dengan memeriksakan diri ke dokter. Selain
memeriksa fisik, biasanya seorang dokter juga akan meminta dilakukan pemeriksaan
laboratorium (darah, urin) untuk mengetahui beberapa penanda yang mengarah pada
penyakit atau kelainan tertentu, seperti kadar gula, kolesterol, asam urat, dan
lain-lain. Selanjutnya, banyak berkonsultasi dan minta nasehat terkait dengan
kondisi kesehatan tubuh jika nantinya melakukan puasa.
• Hendaknya lansia yang ingin berpuasa tidak sedang mengalami penyakit
komplikasi dan penyakit infeksi yang berat.
• Terapkan pola makan sehat, minum air putih 1,5 – 2 liter sehari dan jangan
hanya mengandalkan suplemen. Disamping mengonsumsi makanan bergizi seimbang,
perhatikan pula besarnya porsi sajian, pilih aneka ragam makanan padat gizi,
karena kita tidak dapat menggantikan makanan bergizi seimbang dengan suplemen
apapun. Ada beberapa hal penting seputar makanan yang harus diperhatikan oleh
para lansia, antara lain : banyak mengonsumsi makanan berserat, minum banyak
cairan, kurangi lemak dan kolesterol, batasi garam, dan jauhi minuman keras.
• Tetap berolahraga dan aktif secara fisik. Sesuaikan dengan kemampuan fisik,
mengingat dari segi usia yang sudah tidak muda lagi. Konsultasikan dengan dokter
sebelum memulai olah raga, karena termasuk kategori aktivitas berat.
Program Perencanaan Persalinan
dan Pencegahan Komplikasi
Bandar Lampung, Mei 2016 –P4K
Di telapak kaki ibu, disitulah surga kita berada. Kata-kata ini sering sekali
kita dengar dan baca yang menunjukkan bahwa betapa berharganya seorang ibu
dengan perjuangannya selama mengandung, melahirkan, dan membesarkan anak, tanpa
mengurangi peran penting ayah tentunya. Oleh karena itu, perlu kesadaran,
perhatian, dan kepedulian seluruh elemen masyarakat terhadap masalah kesehatan
ibu terutama kematian ibu. Penurunan angka kematian ibu menjadi indikator dan
hasil dari pembangunan suatu negara.

Kematian ibu dimaksud diatas adalah kematian ibu yang berkaitan dengan
melahirkan, yaitu kematian terjadi pada saat hamil sampai dengan masa nifas
yaitu 42 hari setelah melahirkan dimana kematian terjadi karena kehamilannya
atau pengelolaannya, bukan karena sebab-sebab lain seperti kecelakaan, terjatuh
dll.

Di Provinsi Lampung sendiri sampai dengan bulan November 2015 kemarin tercatat
ada 115 kasus kematian ibu, yang sebenarnya terus menunjukkan tren penurunan
dibanding tahun-tahun sebelumnya (tahun 2014 tercatat 130 kasus kematian, tahun
2013 158 kasus kematian, tahun 2012 178 kasus kematian).Target Nasional sendiri,
angka kematian ibu tahun 2015 sebesar 102 kematian per seratus ribu kelahiran.

Pemerintah sendiri mengeluarkan berbagai kebijakan dalam upaya menurunkan angka


kematian ibu salah satunya adalah Program Perencanaan Kehamilan danPencegahan
Komplikasi yang disingkat P4K. P4K merupakan kegiatan yang difasilitasi oleh
bidan desa dalam rangka peningkatan peran aktif suami, keluarga, dan masyarakat
dalam merencanakan persalinan yang aman dan persiapan menghadapi komplikasi bagi
ibu hamil, termasuk perencanaan dan penggunaan KB pasca persalinan dengan
menggunakan stiker sebagai media notifikasi sasaran dalam rangka meningkatkan
cakupan dan mutu pelayanan kesehatan bagi ibu dan bayi baru lahir.

Pemasangans tiker P4K dilakukan sebagai pendataan jumlah ibu hamil di wilayah
desa dimana sebelumnya bidan desa kontak dengan ibu hamil dan keluarganya dalam
pengisian stiker sebelum dipasang sehingga ibu hamil, keluarga, dan masyarakat
dapat mengetahui kapan perkiraan waktu kelahiran, dimana dan siapa tenaga
kesehatan yang akan membantu proses kelahiran, calon donor darah, dan kendaraan
yang akan digunakan untuk membawa ibu hamil kefasilitas kesehatan yang sudah
dipilih termasuk jika ada kegawatdaruratan yang terjadi sehingga perlu dirujuk
kefasilitas kesehatan tingkat selanjutnya.

Selainitu, ada beberapa hal yang sangat dianjurkan untuk dilakukan oleh ibu
hamil dan suami didampingi keluarga, antara lain dengan merencanakan persalinan
di fasilitas kesehatan, melakukan pemeriksaan minimal 4 kali selama masa
kehamilan (1x pada usia kandungan sebelum 3 bulan, 1x pada usia kandungan 4-6
bulan, 2x pada usia kandungan 7-9 bulan), istirahat cukup dan melakukan
aktivitas fisik yang dianjurkan antara lain dengan mengikuti kelas ibu hamil di
bidan atau puskesmas atau fasilitas kesehatanlainnya, minum vitamin atau tablet
tambah darah, memperhatikan gizi dan kesehatan selama kehamilan, serta menjaga
kebersihan pribadi dan lingkungan.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, Dr. dr. Hj. Reihana, M.Kes berpesan,
“Agar ibu dan bayi sehat dan selamat, mohon ibu untuk merencanakan
persalinannya, memeriksakan kehamilannya secara teratur ketenaga kesehatan yang
ibu nyaman untuk berkonsultasi, tentunya juga harus didampingi bapak beserta
keluarga. Bahkan juga masyarakat sekitar juga turut waspada sehingga bila
terjadi kegawatdaruratan”.

Stop TB

Berhenti Rokok

Anda mungkin juga menyukai