Oleh :
Balita merupakan individu yang masih berada pada masa tumbuh kembang. Sistem
imun pada usia ini masih relatif rendah dibandingkan dengan usia-usia selanjutnya.
Sistem imun yang belum sempurna pada balita menyebabkan balita rentan terkena
infeksi, yang salah satunya adalah ISPA. Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA)
adalah penyakit infeksi akut yang melibatkan organ saluran pernapasan. Saluran
nafas yang dimaksud adalah organ mulai dari hidung sampai alveoli paru).
Pencegahan ISPA sangat erat kaitannya dengan sistem kekebalan tubuh yang dimiliki
oleh seseorang. ISPA sangat rentan kepada balita, itulah mengapa kasus ISPA
sebagai penyakit dengan prevalensi sangat tinggi di dunia juga menunjukkan angka
kematian anak yang sangat tinggi dibandingkan penyakit lainnya.
Tujuan Umum
Untuk memahami dan memberikan asuhan kebidanan balita sakit pada An.T
umur 1 tahun 8 bulan dengan infeksi saluran pernafasan akut (ISPA)
menggunakan pendekatan manajemen asuhan kebidanan 7 langkah varney.
TINJAUAN TEORI
Balita
Balita adalah yang usianya antara 1-5 tahun (Maryunani, 2016). Balita adalah
anak dengan usia dibawah 5 tahun dengan karakteristik pertumbuhan yakni
Pertumbuhan cepat pada umur 0-1 tahun dimana umur 5 bulan berat badan
naik 2x berat badan lahir, dan 3x berat badan lahir pada umur 1 tahun dan
menjsadi 4x pada umur 2 tahun (Septiari, 2012).
Usia 18
Usia 0 Usia 3 Usia 6 Usia 9 Usia 12 Usia 2
bulan
sampai 3 sampai 6 sampai 9 sampai 12 sampai 18 sampai 3
sampai 24
bulan bulan Bulan Bulan Bulan Tahun
Bulan
Infeksi Saluran Pernafasan Akut
Tanda Gejala
Tanda dan gejala ISPA Tanda dan gejala ISPA Tanda dan gejala ISPA
ringan sedang berat
• Batuk • Suhu lebih dari 39oC • Bibir atau kulit membiru
• Serak • Tenggorokan berwarna • Lubang hidung kembang
• Pilek merah kempis (dengan cukup
• Panas atau demam • Timbul bercak-bercak lebar) pada waktu
pada kulit menyerupai bernafas, anak tidak sadar
bercak campak atau kesadaran menurun
• Telinga sakit atau • Sela iga tertarik kedalam
mengeluarkan nanah dari waktu bernafas
lubang telinga • Tenggorokan berwarna
• Pernafasan berbunyi merah
seperti mengorok
• Pernafasan berbunyi
menciut-ciut
Infeksi saluran napas atas (Rhinitis, sinusitis, pharingitis,
epiglotitis, laringitis dan otitris media)
Klasifikasi
ISPA Sedangkan infeksi saluran napas bawah (bronkitis,
bronkiolitis, dan pneumonia)
Etiologi
Bakteri
Echerichia coli, streptococcus pneumoniae, chlamidya trachomatis, clamidia
pneumonia, mycloplasma pneumoniae dan beberapa bakteri lain
Virus
Miksovirus, adenovirus, koronavirus, pikornavirus, virus influenza, virus
parainfluenza, rhinovirus, respiratorik syncytial virus, dan beberapa virus
yang lain.
HASIL
Pengkajian
Tanggal : 06 Juni 2022
Pukul : 09.00 WIB
Tempat : puskesmas duren
Pengkaji : Diens Nanda Ela
Keluhan Utama
Ibu mengatakan sejak 2 hari yang lalu anaknya batuk pilek dan badannya terasa demam..
Riwayat Kesehatan
Ibu mengatakan sebelumnya anaknya pernah sakit panas pada usia 2 bulan setelah imunisasi
DPT2, Hb2 dan Polio3.
Ibu mengatakan anaknya batuk, pilek serta badan terasa panas, rewel dan susah makan sejak
2 hari yang lalu yaitu tanggal 04 Juni 2022.
Ibu mengatakan dalam keluarga baik bapak maupun ibu tidak ada yang mempunyai penyakit
menurun
B. DATA OBJEKTIF (O)
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
TTV : R: 42x/menit, S : 37,80C, N : 110x/menit
BB/TB : 10 kg/65 cm
Pemeriksaan Fisik
Muka bersih, tidak ada oedema, agak pucat, teraba hangat dan tidak terdapat bercakbercak
seperti campak.
Hidung simetris, terdapat cairan / lendir berwarna jernih dan encer kulit hidung bagian luar
tampak kemerahan.
Dada tidak ada tarikan dinding dada waktu bernafas, mengorok. tampak simetris, pernafasan
Pneumonia
LANGKAH IV : ANTISIPASI
Kolaborasi dengan dokter umum untuk memberikan terapi antibiotik, paracetamol,
obat pilek dan obat pereda batuk.
LANGKAH V : PERENCANAAN
Kolaborasi dengan dokter untuk memberikan terapi antibiotik paracetamol,obat pilek, dan
obat pereda batuk.
Beritahu ibu tentang keadaan balita ibu sekarang.
Beritahu ibu tentang penyakit ISPA
Beritahu ibu untuk memberikan gizi seimbang pada anak.
Berikan KIE pada ibu untuk menjaga kebersihan lingkungan.
Beritahu ibu untuk kontrol ulang 3 hari lagi ke puskesmas duren jika kondisi anak belum
stabil atau bila ada keluhan.
LANGKAH VI : IMPLEMENTASI
Melakukan kolaborasi dengan dokter Umum untuk memberikan terapi
Memberitahu ibu tentang keadaan anak yaitu bahwa anaknya menderita penyakit
ISPA sedang.
Memberitahu ibu tentang penyakit ISPA sedang pada anak
Menganjurkan ibu untuk memberikan anak gizi seimbang
Menganjurkan ibu untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan
Memberitahu ibu untuk kontrol ulang 3 hari lagi atau jika ada keluhan dan keadaan
anak belum stabil.
1. Dari hasil pengkajian didaptkan An.T diklasifikasikan sebagai balita sakit ISPA
sedang, dengan keluhan batuk, pilek, panas, nafsu makan menurun, dan rewel.
2. Dari hasil interpretasi data didapatkan diagnosa kebidanan An.T ISPA sedang,
masalah yang muncul pada An.T adalah batuk, pilek, panas, dan rewel (pada
pemeriksaan pernafasan lebih dari 42x/menit, suhu 37,8oC, tenggorokan
berwarna merah, pada perabaan kulit terasa hangat, pernafasan mengorok).
Kebutuhan yang diperlukan adalah melakukan : Menenangkan anak agar tidak
rewel, Pemberian makanan berupa nasi dan lauk, dan pemberian cairan berupa
air putih dan teh.
3. Diagnosa potensial dapat terjadi Pneumonia tapi karena adanya penanganan
yang intensif maka diagnosa potensial tersebut tidak terjadi.
4. Upaya antisipasi yaitu Kolaborasi dengan dokter umum untuk memberikan
terapi antibiotik, paracetamol dan obat pilek.
5. Perencanaan telah dilakukan sesuai dengan teori dan standar asuhan
kebidanan
6. Penatalaksanaan telah dilakukan dengan baik sesuai rencana yang telah
disusun karena adanya dukungan keluarga.
7. Evaluasi dari hasil asuhan kebidanan telah dilakukan dengan baik dan benar
TERIMA KASIH