BRONKOPNEUMONIA
Oleh :
dr. Mezzy Tria Ardianti
Pembimbing :
dr. Lidiya Siska, Sp.A
PNEUMONIA
DEFINISI
Pneumonia adalah Inflamasi yang mengenai parenkim paru. Sebagian besar
disebabkan oleh mikroorganisme (virus atau bakteri) dan sebagian kecil
disebabkan oleh hal lain (aspirasi, radiasi, dan lainnya)
bronkopneumonia disebut juga pneumonia lobularis adalah peradangan
pada parenkim paru yang melibatkan bronkus/bronkiolus yang berupa distribusi
berbentuk bercak-bercak
EPIDEMIOLOGI
insidensi penyakit pada negara berkembang hampir 30% pada anak-anak
dibawah lima umur % tahun dengan resiko kematian yang tinggi, sedangkan dia
Amerika pneumonia menunjukan angka 13% dari seluruh infeksi pada anak
dibawah umur 2 tahun insiden pneumonia ≤ 5 tahun di negara maju 2-4
kasus/100 anak/tahun, sedangkan dinegara berkembang 10-20 kasus/100 anak.
Pneumonia menyebabkan lebih dari 5 juta kematian pertahun pada anak balita di
negara berkembang.
KLASIFIKASI
Pneumonia aspirasi.
Pneumonia bakteri/tipikal
Pneumonia virus
Pneumonia jamur
KLASIFIKASI
Pneumonia lobaris
Pneumonia bronkopneumonia
Pneumonia interstisial.
ETIOLOGI
•Darah lengkap
•C reaktif protein
•Uji serologis
•Pemeriksaan mikrobiologis
•Rontgen toraks
PENATALAKSANAAN
empiema torasis
perikarditis purulenta
pnemothoraks, atau infeksi ekstrapulmoner seperti
meningitis purulenta
Empiema torasis merupakan komplikasi tersering yang
terjadi pada pneumonia bakteri.
Efusi pleura, abses paru dapat juga terjadi
PENCEGAHAN
PROGNOSIS
Riwayat Kelahiran
Anak pertama, riwayat persalinan pasien lahir spontan pervaginam
di klinik bersalin ditolong oleh bidan, bayi lahir cukup bulan dan
langsung menangis setelah dilahirkan, bergerak aktif, berat bayi
lahir 3.200 gram dan panjang badan 49 cm.
Riwayat Makanan dan Minuman
Riwayat Imunisasi
Keadaan umum
Sensorium : compos mentis, E4 V5 M6
Heart Rate : 135 x/menit, Reguler, equal, isi cukup
Pernafasan : 62 x/menit
Temperatur : 38,1o C
SpO2 tanpa oksigen : 82
SPO2 dengan oksigen : 94
Status gizi
Berat badan : 7,4 kg
Panjang badan : 60 cm
BB/U : - 2 SD < x < 2 SD (Kesan : Berat Badan Normal)
TB/U :- 2 SD < x < 2 SD (Kesan: Tinggi Badan Normal)
BB/TB : - 2 SD < x < 2 SD (Kesan : Gizi Baik)
Pemeriksaan Fisik
Kepala dan wajah: bentuk normocephali, sianosis (-), pucat (-)
Mata : conjungtiva anemis (-/-), radang (-/-), mata cowong (-/-),
air mata (+/+)
Hidung : nafas cuping hidung (-/-),epistaksis (-/-) ,deformitas hidung
(-/-)
Mulut : mukosa bibir pucat (-/-), sianosis bibir (-/-), bibir kering
(-/-), lidah kotor (-), tepi lidah hiperemis (-)
Telinga : otorrhea (-/-), kedua cuping telinga normal
Leher : pembesaran KGB (-)
Thoraks
Paru
Inspeksi : simetris ka=ki, retraksi interkostal
(+/+)
Palpasi : simetris ka=ki
Perkusi : sonor Kanan dan kiri
Auskultasi: Crackles (+/+), Wheezing (-/-)
Jantung
Inspeksi : iktus kordis tidak tampak
Auskultasi : Cor : BJ I,IIreguler, bising (-)
Pemeriksaan Fisik
Abdomen Ekstremitas
Inspeksi : Dalam Batas Normal Superior : sianosis (-)
Palpasi : Soepel, Distensi (-), jaundice (-)
Organomegali(-), Nyeri Tekan (-), Inferior : sianosis (-)
turgor normal jaundice (-) edema (-)
Perkusi:bunyi timpani
Auskultasi : peristaltik usus Anus
normal (+) Tidak ada Kelainan
Pemeriksaan Penunjang
Keterangan:
Cor tidak membesar
Sinus diafragma normal
Pulmo
Hilus Kabur
Corakan Bronkovaskular bertambah,
Cuffing sign
Saat ini tampak perbercakan
dikedua paru, bayangan tidak
homogen dengan gambaran sail sign
di suprahiler kanan.
Tampak pembesaran tymus
Kesan : Bronkopneumonia
RESUME
PENATALAKSANAAN
Non medikamentosa
Oksigen 1 L/Menit
Medikamentosa
IVFD D5 ¼ NS 30gtt/i (mikro) - Nebu ventolin 3x½R
Inj. Ceftriaxone 2x300 mg - ASI 20cc/3jam per NGT
Inj. Gentamisin 2x20 mg
Inj. Dexametason 3x1 mg
Inj. Ondansetron 3x1 mg
Inf. Paracetamol 3x100 mg
Follow Up
Rabu, 21-10-2020
Sens : Cm KU/ TH/
HR :148x/i -Sesak + - 02 1 liter/i
RR : 60x/i -Batuk + - IVFD D5 ¼ NS 30gtt/i
Temp :37,9 -Demam + (mikro)
-muntah - Inj. Ceftriaxone 2x300 mg
- Inj. Gentamisin 2x20 mg
- Inj. Dexametason 3x1 mg
- Inj. Ondansetron 3x1 mg
- Inf. Paracetamol 3x100 mg
- Nebu ventolin 3x½ R
Follow Up
Kamis, 22-10-2020
Sens : Cm KU/ TH/
HR :130x/i -Sesak + - 02 1 liter/i
RR :58x/i -Batuk + - IVFD D5 ¼ NS 30gtt/i
Temp : 37,8 -Demam + (mikro)
- Inj. Ceftriaxone 2x300 mg
- Inj. Dexametason 3x1 mg
- Inj. Gentamisin 2x20 mg
- Inj. Ondansetron 3x1 mg
- Inf. Paracetamol 3x100 mg
- Nebu ventolin 3x½ R
Follow Up
Jumat , 23-10-2020
Sens : Cm KU/ TH/
HR :130x/i -Sesak + - 02 1 liter/i
RR :59x/i -Batuk + - IVFD D5 ¼ ND 30 gtt
Temp : 37,6 -Demam - - Inj. Ceftriaxone 2x300 mg
-Bak/Bab + - Inj.Dexametason 3x1 mg
- Inj. Gentamisin 2x20 mg
- Inf. Paracetamol 4x80 mg k/p
- Nebu Combivent 2x1/2 R
- Nebu Pulmicort 2x1/2 R
Follow Up
Sabtu, 24-10-2020
Sens : Cm KU/ TH/
HR :110x/i -Sesak + - 02 1 liter/i
RR : 58x/i -Batuk + - IVFD D5 ¼ ND 30 gtt
Temp : 37,5 -Demam - - Inj. Ceftriaxone 2x300 mg
-Bak/Bab + - Inj.Dexametason 3x1 mg
- Inj. Gentamisin 2x20 mg
- Inf. Paracetamol 4x80 mg k/p
- Nebu Combivent 2x1/2 R
- Nebu Pulmicort 2x1/2 R
Follow Up
Minggu, 25-10-2020
Sens : Cm KU/ TH/
HR :132x/i -Sesak + - 02 1 liter/i
RR : 59x/i -Batuk + - IVFD D5 ¼ ND 30 gtt
Temp : 36,3 -Demam - - Inj. Ceftriaxone 2x300 mg
-Bak/Bab + - Inj.Dexametason 3x1 mg
- Inj. Gentamisin 2x20 mg
- Inf. Paracetamol 4x80 mg
k/p
- Nebu Combivent 2x1/2 R
- Nebu Pulmicort 2x1/2 R
Follow Up
Senin, 26-10-2020
Sens : Cm KU/ TH/
HR :124/i -Sesak + - 02 1/2 liter
RR :55x/i -Batuk + - IVFD D5 ¼ ND 30 gtt
Temp :36,5 -Demam - - Inj. Ceftriaxone 2x300 mg
-Bak/Bab + - Inj. Gentamisin 2x20 mg
- Inf. Paracetamol 4x80 mg k/p
- Nebu Combivent 2x1/2 R
- Nebu Pulmicort 2x1/2 R
- Chest Therapy
Follow Up
Selasa, 27-10-2020
Sens : Cm KU/ TH/
HR :130x/i -Sesak + - 02 1/2 liter
RR :54x/i -Batuk + - IVFD D5 ¼ ND 30 gtt
Temp :36,7 -Demam - - Inj. Ceftriaxone 2x300 mg
-Bak/Bab + - Inj. Gentamisin 2x20 mg
- Nebu Combivent 2x1/2 R
- Nebu Pulmicort 2x1/2 R
Rabu , 28-10-2020
Sens : Cm KU/ TH/
HR :130x/i -Sesak + - IVFD D5 ¼ ND 30 gtt
RR :48x/i -Batuk + - Inj. Ceftriaxone 2x300 mg
Temp : 36 -Demam - - Inj. Gentamisin 2x20 mg
-Bak/Bab + - Nebu Combivent 2x1/2 R
- - Nebu Pulmicort 2x1/2 R
Follow Up
Kamis , 29-10-2020
Sens : Cm KU/ - IVFD D5 ¼ ND 30 gtt
HR :130x/i -Sesak + - Inj. Ceftriaxone 2x300 mg
RR : 44x/i -Batuk + - Inj. Gentamisin 2x20 mg
Temp : 36 -Demam - - Nebu Combivent 2x1/2 R
-Bak/Bab + - Nebu Pulmicort 2x1/2 R
Jumat , 30-10-2020
Sens : Cm KU/ - BLPL
HR : 126x/i -Sesak - - Cefixime 2x2ml
RR :38x/i -Demam -
Temp : 36 -Bak/Bab +
Diskusi Kasus
Pasien datang dengan keluhan utama sesak napas, dari keluhan ini dpat
dipikirkan adanya kelainan pada paru-paru, jantung kelainan metabolik seperti
asidosis maupun uremia atau adanya kelainan pada otak. Dari allomanamnesis tidak
didapatkan keluhan buang bair kecil, sehingga kemungkinana kelainan metabolik
dapat disingkirkan. Dari pemeriksaan fisik tidak didapatkan penurunan kesadaran
ataupun kejang sehingga kelainan sentral dapat disingkirkan. Selain itu, dari hasil
pemeriksaan jantung didapatkan dalam batas normal sehingga kelainan pada
jantung dapat disingkirkan. Oleh karena itu, dapat dipastikan kelainan sesak yang
terjadi diakibatkan oleh kelainan pada paru-paru.
Untuk kebutuhan cairan, sesuai dengan berat badan yaitu 7,4 kg sehingga
pasiendiberikan D5 ¼ NS melalui mikrodrip infuse dengan 30 tetes per menit. D5 ¼
NS terdiri dari 100 cc D5% dengan 25 cc NaCl, dimana kandungan dekstrosa 50 g
(200 kkal), Na 38,5 mEq/L, Cl 38,5 mEq/L, Ca 200 mg/dL dan total Osm 353.
Sedangkan untuk mengatasi demmanya pasien diberikan antipiretik paracetamol
yang diberikan selama pasien demam.Pembeian antibiotika berdasarkan
mikroorganisme penyebab dan manifestasi klinis.Pada kasus ini dipilih antibiotic
ceftriaxone yang merupakan antibiotic sefalosporin generasi ketiga dengan aktivitas
yang lebih luas.
Diskusi Kasus
Pada kasus ini pasien sembuh, pulang dengan keadaaan gejala dan tanda
pneumonia seperti laju napas cepat, retraksi subcostal, crackles telah menghilang.
Pasien juga tidak mengalami kesulitan dalam pemberian asupan oral serta
mendapatkan terapi antibiotic lanjutan berupa cefixime 2 x 2ml, serta keluarga setuju
untuk kontrol kembali sehingga terapi dapat dinilai efektif
DAFTAR PUSTAKA
Reinhard V. Putz, Reinhard Pabst. Atlas Anatomi Manusia Sobotta Jilid 23. Edisi 23. Buku
Kedokteran EGC. Jakarta : 2010.
Garna H, NataprawiraHM. Pedoman Diagnosis dan Terapi Ilmu Kesehatan Anak. Edisi ke-
5. Bandung: Departemen/SMF Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas
Padjajaran RSUP Dr. Hasan Sadikin. 2014. Hal. 928-46.
Rahajoe NN, Supriyatno B, Setyanto DB. Buku Ajar Respirologi Anak. Ed. 1. Jakarta: Badan
Penerbit IDAI. 2010. Hal. 350-65.
Kliegman RM, Behrman RE, Jenson HB, Marcdante KJ. Nelson Ilmu Kesehatan Anak
Esensial. Ed. 6. Philadelphia: Saunders Elsevier. 2014. Hal. 527-34.
Tim Adaptasi Indonesia. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak Di Rumah Sakit: Pedoman
Bagi Rumah Sakit Rujukan Tingkat Pertama Di Kabupaten/Kota. Jakarta:World Health
Organization. 2009. Hal. 83 – 113
Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. Buku Pneumonia Komuniti, Pedoman Diagnosis dan
Penatalaksanaan di Indonesia.Jakarta. 2003
Guyton, Hall. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Buku Kedokteran EGC. Jakarta : 2009