Anda di halaman 1dari 29

VENTRICULAR ASSIST DEVICE

TUGAS ILMU KEPERAWATAN KLINIK 1A

MAKALAH

oleh
Kelompok 4

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


UNIVERSITAS JEMBER
2015

VENTRICULAR ASSIST DEVICE


TUGAS ILMU KEPERAWATAN KLINIK 1A
MAKALAH
disusun sebagai pemenuhan tugas Ilmu Keperawatan Klinik IA dengan dosen
pengampu: Ns. Siswoyo, M.Kep.

oleh :
Mufreda Yuliana I (142310101008)

Dutya Intan L

(142310101100)

Sofi Fitriyah S

(142310101019)

Iftitahur Rohmah

(142310101107)

Vidya Fajrin N

(142310101038)

Restina Septiani

(142310101118)

Niken Oktaviani

(142310101059)

Nanda Ema Avista (142310101120)

Amanda Christie Y (142310101065)

Linda Novema

(142310101131)

Nisrhina Dini K

(142310101072)

Nur Afif Abdullah (142310101136)

Muhammad F. R

(142310101074)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


UNIVERSITAS JEMBER
2015
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
limpahan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul Ventricular Assist Device.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini
berguna dan bermanfaat bagi semuanya.

Jember, November 2015

Penulis

BAB 1. ANATOMI DAN FISIOLOGI JANTUNG


1.1 Definisi
Sistem kardiovaskuler merupakan organ sirkulsi darah yang terdiri dari
jantung, komponen darah dan pembuluh darah yang berfungsi memberikan
dan mengalirkan suplai oksigen dan nutrisi keseluruh jaringan tubuh yang di
perlukan dalam proses metabolisme tubuh. Sistem kardivaskuler memerlukan
banyak mekanisme yang bervariasi agar fungsi regulasinya dapat merespons
aktivitas tubuh, salah satunya adalah meningkatkan aktivitas suplai darah agar
aktivitas jaringan dapat terpenuhi. Pada keadaan berat, aliran darah tersebut,
lebih banyak di arahkan pada organ-organ vital seperti jantung dan otak yang
berfungsi memlihara dan mempertahankan sistem sirkulasi itu sendiri.

Gambar : Jantung pusat kardiovaskuler Gambar : Sistem kardiovaskuler

1.2 Anatomi dan Fisiologi Kardiovaskuler


1.2.1 Anatomi Jantung
Jantung adalah sebuah organ berotot dengan empat ruang yang
terletak di rongga dada dibawah perlindungan tulang iga, sedikit ke
sebelah kiri sternum. Ukuran jantung lebih kurang sebesar genggaman
tangan kanan dan beratnya kira-kira 250-300 gram. Jantung berbentuk
seperti pir/kerucut seperti piramida terbalik dengan apeks (superiorposterior:C-II) berada di bawah dan basis ( anterior-inferior ICS V)
berada di atas. Pada basis jantung terdapat aorta, batang nadi paru,
pembuluh balik atas dan bawah dan pembuluh balik. Jantung sebagai
pusat sistem kardiovaskuler terletak di sebelah rongga dada (cavum
thoraks) sebelah kiri yang terlindung oleh costae tepatnya pada
mediastinum. Untuk mengetahui denyutan jantung, kita dapat
memeriksa dibawah papilla mamae 2 jari setelahnya. Berat pada orang
dewasa sekitar 250-350 gram. Hubungan jantung dengan alat sekitarnya
yaitu:
a) Dinding depan berhubungan dengan sternum dan kartilago kostalis
setinggi kosta III-I.
b) Samping berhubungan dengan paru dan fasies mediastilais.
c) Atas setinggi torakal IV dan servikal II berhubungan dengan aorta
pulmonalis, brongkus dekstra dan bronkus sinistra.
d) Belakang alat-alat mediastinum posterior, esophagus, aorta
desendes, vena azigos, dan kolumna vetebrata torakalis.
e) Bagian bawah berhubungan dengan diafragma.
Jantung difiksasi pada tempatnya agar tidak mudah berpindah
tempat. Penyokong jantung utama adalah paru yang menekan jantung

dari samping, diafragma menyokong dari bawah, pembuluh darah yang


keluar masuk dari jantung sehingga jantung tidak mudah berpindah.
Factor yang mempengaruhi kedudukan jantung adalah:
a) Umur: Pada usia lanjut, alat-alat dalam rongga toraks termasuk
jantung agak turun kebawah
b) Bentuk rongga dada: Perubahan bentuk tora yang menetap (TBC)
menahun batas jantung

menurun sehingga pada asma toraks

melebar dan membulat


c) Letak diafragma: Jika terjadi penekanan diafragma keatas akan
mendorong bagian bawah jantung ke atas
d) Perubahan posisi tubuh: proyeksi jantung normal di pengaruhi oleh
posisi tubuh.

Otot jantung terdiri atas 3 lapisan yaitu:


a) Luar/pericardium
Berfungsi sebagai pelindung jantung atau merupakan kantong
pembungkus jantung yang terletak di mediastinum minus dan di
belakang korpus sterni dan rawan iga II- IV yang terdiri dari 2
lapisan fibrosa

dan serosa yaitu lapisan parietal dan viseral.

Diantara dua lapisan jantung ini terdapat lender sebagai pelican


untuk menjaga agar gesekan pericardium tidak mengganggu
jantung.
b) Tengah/ miokardium
Lapisan otot jantung yang menerima darah dari arteri koronaria.
Susunan miokardium yaitu:
a. Otot atria: Sangat tipis dan kurang teratur, disusun oleh dua
lapisan. Lapisan dalam mencakup serabut-serabut berbentuk
lingkaran dan lapisan luar mencakup kedua atria.
b. Otot ventrikuler: membentuk bilik jantung dimulai dari cincin
antrioventikuler sampai ke apeks jantung.
c. Otot atrioventrikuler: Dinding pemisah antara serambi dan
bilik( atrium dan ventrikel).
c) Dalam / Endokardium

Dinding dalam atrium yang diliputi oleh membrane yang mengilat


yang terdiri dari jaringan endotel atau selaput lender endokardium
kecuali aurikula dan bagian depan sinus vena kava.
Bagian- bagian dari jantung:
a. Basis kordis: bagian jantung sebelah atas yang berhubungan
dengan pembuluh darah besar dan dibnetuk oleh atrium sinistra
dan sebagian oleh atrium dekstra.
b. Apeks kordis : bagian bawah jantung berbentuk puncak kerucut
tumpul.
Permukaan jantung (fascies kordis) yaitu:
a. Fascies sternokostalis: permukaan menghadap kedepan berbatasan
dengan dinding depan toraks, dibentuk oleh atrium dekstra,
ventrikel dekstra dan sedikit ventrikel sinistra.
b. Fascies dorsalis: permukaan jantung menghadap kebelakang
berbentuk segiempat berbatas dengan mediastinum

posterior,

dibentuk oleh dinding atrium sinistra, sebgain atrium sinistra dan


sebgain kecil dinding ventrikel sinistra.
c. Fascies diafragmatika: permukaan bagian bawah jantung yang
bebatas dengan stentrum tindinium diafragma dibentuk oleh
dinding ventrikel sinistra dan sebagian kecil ventrikel dekstra.
Tepi jantung( margo kordis) yaitu:
a. Margo dekstra: bagian jantung tepi kanan membentang mulai dari
vena kava superior sampai ke apeks kordis
b. Margo sinistra: bagian ujung jantung sebelah tepi membentang dari
bawah muara vena pulmonalis sinistra inferior sampai ke apeks
kordis.

Alur permukaan jantung:

a. Sulkus atrioventrikularis: Mengelilingi batas bawah basis kordis


b. Sulkus langitudinalis anterior: dari celah arteri pulmonalis dengan
aurikula sinistra berjalan kebawah menuju apeks kordis.
c. Sulkus langitudinals posterior: dari sulkus koronaria sebelah kanan
muara vena cava inferior menuju apeks kordis.
Ruang-ruang jantung
Jantung terdiri dari empat ruang yaitu:
1. Atrium dekstra: Terdiri dari rongga utama dan aurikula di luar,
bagian dalamnya membentuk suatu rigi atau Krista terminalis.
a. Muara atrium kanan terdiri dari:
a) Vena cava superior
b) Vena cava inferior
c) Sinus koronarius
d) Osteum atrioventrikuler dekstra
b. Sisa fetal atrium kanan: fossa ovalis dan annulus ovalis
2. Ventrikel dekstra: berhubungan dengan atrium kanan melalui
osteum atrioventrikel dekstrum dan dengan traktus pulmonalis
melalui osteum pulmonalis. Dinding ventrikel kanan jauh lebih
tebal dari atrium kanan terdiri dari:
c. Valvula triskuspidal
d. Valvula pulmonalis
3. Atrium sinistra: Terdiri dari rongga utama dan aurikula
4. Ventrikel sinistra: Berhubungan dengan atrium sinistra melalui
osteum atrioventrikuler sinistra dan dengan aorta melalui
osteum aorta terdiri dari:
a. Valvula mitralis
b. Valvula semilunaris aorta

Peredaran darah jantung


Vena kava superior dan vena kava inferior mengalirkan darah ke
atrium dekstra yang datang

dari seluruh tubuh. Arteri pulmonalis

membawa darah dari ventrikel dekstra masuk ke paru-paru(pulmo).


Antara ventrikel sinistra dan arteri pulmonalis terdapat katup vlavula

semilunaris arteri pulmonalis. Vena pulmonalis membawa darah dari


paru-paru masuk ke atrium sinitra. Aorta (pembuluh darah terbesar)
membawa darah dari ventrikel sinistra dan aorta terdapat sebuah katup
valvulasemilunaris aorta.
Peredaran darah jantung terdiri dari 3 yaitu:
1. Arteri koronaria kanan: berasal dari sinus anterior aorta berjalan
kedepan antara trunkus pulmonalis dan aurikula memberikan
cabang-cabangke atrium dekstra dan ventrikel kanan.
2. Arteri koronaria kiri: lebih besar dari arteri koronaria dekstra
3. Aliran vena jantung: sebagian darah dari dinding jantung mengalir
ke atrium kanan melalui sinus koronarius yang terletak dibagian
belakang sulkus atrioventrikularis merupakan lanjutan dari vena.
1.2.2 Fisiologi Jantung
Fungsi umum otot jantung yaitu:
1. Sifat ritmisitas/otomatis: secara potensial berkontraksi tanpa adanya
rangsangan dari luar.
2. Mengikuti hukum gagal atau tuntas: impuls dilepas mencapai ambang
rangsang otot jantung maka seluruh jantung akan berkontraksi
maksimal.
3. Tidak dapat berkontraksi tetanik.
4. Kekuatan kontraksi dipengaruhi panjang awal otot.

Metabolisme Otot Jantung


Seperti otot kerangka, otot jantung juga menggunakan energy kimia
untuk berkontraksi. Energy terutama berasal dari metabolism asam lemak
dalam jumlah yang lebih kecil dari metabolisme zat gizi terutama laktat
dan

glukosa.

Proses

membutuhkan oksigen.

metabolism

jantung

adalah

aerobic

yang

Pengaruh Ion Pada Jantung


1. Pengaruh ion kalium : kelebihan ion kalium pada CES menyebabkan
jantung dilatasi, lemah dan frekuensi lambat.
2. Pengaruh ion kalsium: kelebihan ion kalsium menyebabkan jantung
berkontraksi spastis.
3. Pengaruh ion natrium: menekan fungsi jantung.
Elektrofisiologi Sel Otot jantung
Aktifitas listrik jantung merupakan akibat perubahan permeabilitas
membrane sel. Seluruh proses aktifitas listrik jantung dinamakan potensial
aksi yang disebabkan oleh rangsangan listrik, kimia, mekanika, dan termis.
Lima fase aksi potensial yaitu:
1. Fase istirahat: Bagian dalam bermuatan negative(polarisasi) dan
bagian luar bermuatan positif.
2. Fase depolarisasi(cepat): Disebabkan meningkatnya permeabilitas
membrane terhadap natrium sehingga natrium mengalir dari luar ke
dalam.
3. Fase polarisasi parsial:

Setelah depolarisasi terdapat sedikit

perubahan akibat masuknya kalsium ke dalam sel, sehingga muatan


positih dalam sel menjadi berkurang.
4. Fase plato(keadaan stabil): Fase depolarisasi diikiuti keadaan stabil
agak lama sesuai masa refraktor absolute miokard.
5. Fase repolarisasi(cepat): Kalsium dan natrium berangsur-angsur tidak
mengalir dan permeabilitas terhadap kalium sangat meningkat.
Sistem Konduksi Jantung
Sistem konduksi jantung meliputi:
1. SA node: Tumpukan jaringan neuromuscular yang kecil berada di
dalam dinding atrium kanan di ujung Krista terminalis.
2. AV node: Susunannya sama dengan SA node berada di dalam septum
atrium dekat muara sinus koronari.

3. Bundle atrioventrikuler: dari bundle AV berjalan ke arah depan pada


tepi

posterior

dan

tepi

bawah

pars

membranasea

septum

interventrikulare.
4. Serabut penghubung terminal(purkinje): Anyaman yang berada pada
endokardium menyebar pada kedua ventrikel.
Siklus Jantung
Empat pompa yang terpisah yaitu: dua pompa primer atrium dan dua
pompa tenaga ventrikel. Periode akhir kontraksi jantung sampai kontraksi
berikutnya disebut siklus jantung.
Fungsi jantung sebagai pompa
Lima fungsi jantung sebagai pompa yaitu:
1.
2.
3.
4.
5.

Fungsi atrium sebagai pompa


Fungsi ventrikel sebagai pompa
Periode ejeksi
Diastole
Periode relaksasi isometric

Dua cara dasar pengaturan kerja pemompaan jantung


1. Autoregulasi intrinsic pemompaan akibat perubahan volume darah
yang mengalir ke jantung.
2. Reflex mengawasi kecepatan dan kekuatan kontraksi jantung melalui
saraf otonom
Curah jantung
Normal, jumlah darah yang dipompakan ventrikel kiri dan kanan sama
besarnya. Jumlah darah yang dipompakan ventrikel selama satu menit
disebut curah jantung (cardiac output).
Faktor-faktor utama yang mempengaruhi otot jantung:
1. Beban awal
2. Kontraktilitas

3. Beban akhir
4. Frekuensi jantung
Periode pekerjaan jantung yaitu:
1. Periode systole
2. Periode diastole
3. Periode istirahat
Bunyi Jantung
Tahapan bunyi jantung:
1.
2.
3.
4.

Bunyi pertama: lup


Bunyi kedua : Dup
Bunyi ketiga: lemah dan rendah 1/3 jalan diastolic individu muda
Bunyi keempat: kadang-kadang dapat didengar segera sebelum bunyi
pertama

BAB 2. KAJIAN PUSTAKA


2.1 Definisi
Ventricular assist device (VAD)

merupakan pompa mekanik yang

digunakan untuk mendukung fungsi jantung dan aliran darah pada orang yang
kondisi jantungnya melemah. VAD mengambil darah dari ruang bawah jantung
dan membantu memompa ke organ tubuh dan vital, seperti kerja jantung sehat.
Ventricular Assist Device adalah Pompa duduk di dalam dada dan
terhubung langsung ke jantung. Memompa darah dari sisi kiri jantung ke aorta
(pembuluh darah besar yang membawa darah dari jantung ke seluruh
tubuh). Darah keluar dari pompa dalam aliran berkelanjutan seperti air keluar dari
selang taman. Aliran ini mengalir terus menerus sehingga berbeda dari denyut
jantung normal, dan sebagai hasilnya mungkin perawat tidak dapat merasakan
denyut nadi pasien, namun keadaan ini normal.

VAD dijalankan oleh komputer eksternal yang kecil, yang disebut


controller. Pompa dan controller yang terhubung dengan kabel kecil (driveline)
yang melewati kulit di perut bagian atas. Controller pompa berjalan, yang
menyediakan pesan teks dan alarm terdengar untuk membantu

mengelola

pengoperasian sistem. Kontroler ini didukung oleh dua baterai, atau satu baterai
dan listrik dari stopkontak. Sistem lengkap VAD portabel,memiliki berat sekitar
3,3 pon (1,5 kg). Sebuah tas dapat dikenakan di sekitar pinggang atau dibawa
bahu, memungkinkan pasien untuk membawa VAD di mana pun pasien pergi.
VAD memiliki beberapa bagian dasar. Sebuah tabung kecil
membawa darah dari jantung ke dalam pompa. Tabung lain
membawa

darah

dari

pompa

ke

pembuluh

darah,

yang

memberikan darah ke seluruh tubuh. VAD juga memiliki sumber


daya yang terhubung ke unit kontrol. Unit ini memonitor fungsi
VAD untuk

memberi peringatan, atau alarm, jika daya rendah

atau perangkat tidak bekerja dengan baik.


Beberapa VAD memompa darah seperti jantung, dengan
tindakan pemompaan. VAD lain menjaga aliran kontinu darah.
Dengan VAD aliran kontinu, mungkin tidak memiliki denyut nadi
normal, tetapi tubuh mendapatkan darah yang dibutuhkan.
Penelitian telah menunjukkan bahwa, dibandingkan VADS dengan
lainnya, VADS aliran kontinu dapat menurunkan fase rawat inap
di rumah sakit dan komplikasi, dan meningkatkan kelangsungan
hidup.
2.2 Komponen

1. Modul Kuasa
Membekalkan kuasa ke skrin untuk menunjukkan pam berfungsi. Ia juga
mengandungi bateri untuk menyokong jika bekalan kuasa terputus.
2. Pam
Mengalirkan darah dari jantung ke seluruh badan. Pam ditempatkan
dibawah kulit manakala tiub akan diletakkan ke jantung menembusi kulit
pesakit.
3. Baterai
Sebagai sokongan jika bekalan terputus
4. Pengecas bateri
Untuk mengecas bateri yang digunakan untuk mengoperasikan peranti
5. Sistem Kawalan
Untuk memastikan peranti berfungsi dengan baik
6. Mod sokongan
Adalah sejenis system yang menyokong system utama jika berlaku
kerosakan
2.3 Kegunaan
VAD digunakan jika salah satu atau kedua ventrikel tidak bekerja dengan
baik karena penyakit jantung. Ventrikel adalah ruang bawah jantung, biasanya
penggunaan VAD yaitu

Selama atau setelah operasi, sampai fungsi jantung pulih


Saat menunggu transplantasi jantung
Jika pasien tidak memenuhi syarat untuk transplantasi jantung.
(VAD dapat menjadi solusi jangka panjang untuk membantu
jantung bekerja lebih baik.)

2.4 Manfaat VAD


1. VAD jangka pendek
VAD yang dapat membantu mendukung jantung untuk
waktu yang singkat saat sedang menunggu untuk operasi
jantung. Dokter mungkin merekomendasikan VAD jangka

pendek jika pasien memiliki kondisi jantung parah yang


tidak dapat diobati dengan obat-obatan, seperti gagal
jantung, aritmia ventrikel, atau syok kardiogenik.
Sebuah VAD dapat mendukung jantung dan sirkulasi
darah untuk waktu yang singkat sebelum, selama, dan /
atau setelah operasi, sampai jantung pulih.
2. VAD Jangka Panjang
Jika pasien memiliki riwayat gagal jantung dan
sedang menunggu transplantasi jantung, dokter dapat
merekomendasikan VAD. Jika obat gagal jantung tidak
bekerja,

VAD

dapat

membantu

pasien

hidup

dan

meningkatkan kualitas hidup sementara pasien menunggu


donor jantung tersedia.
Jika
pasien
tidak
transplantasi

jantung,

memenuhi

VAD

dapat

syarat

untuk

menjadi

solusi

pengobatan jangka panjang yang sangat baik. Hal ini dapat


meningkatkan kualitas hidup dan memungkinkan untuk
melakukan banyak kegiatan rutin.
2.5 Kontraindikasi Penggunaan VAD
VAD tidak dianjurkan untuk Orang-orang yang memiliki
kondisi kesehatan tertentu, seperti orang yang memiliki penyakit
selain gagal jantung,termasuk orang-orang yang mengalami
gagal ginjal akut, cedera otak serius, infeksi berat, dan kondisi
yang mengancam jiwa lainnya.
2.6 Jenis ventrikel Assit Devic
Dua tipe dasar dari VAD adalah ventrikel kiri membantu
perangkat (LVAD) dan ventrikel kanan membantu perangkat
(RVAD). Jika kedua jenis tersebut digunakan pada saat yang
sama, mereka disebut biventricular assist device (BIVAD).

1. LVAD ( Left Ventricular Assist Device)


LVAD adalah jenis yang paling umum dari VAD. Ini
membantu

memompa

darah

ventrikel

kiri

ke

aorta. Aorta adalah arteri utama yang membawa darah


yang kaya oksigen dari jantung ke seluruh tubuh.
LVAD tidak menggantikan jantung namun hanya
membantu melakukan tugasnya. Dimanfaatkan untuk
orang yang butuh istirahat setelah operasi jantung
terbuka, atau untuk beberapa pasien yang menunggu
untuk

transplantasi

jantung.

LVADs

juga

dapat

digunakan sebagai '' terapi tujuan,'' yang merupakan


alternatif untuk transplantasi. Terapi tujuan digunakan
untuk dukungan jangka panjang pada beberapa pasien
sakit parah yang kondisinya membuat mereka tidak
memenuhi syarat untuk transplantasi jantung.
Cara LVAD bekerja yaitu ditanamkan tepat di bawah
hati. Salah satu ujung terpasang ke ventrikel kiri, itulah
ruang jantung yang memompa darah keluar dari paruparu ke dalam tubuh. Ujung lainnya melekat pada aorta,
arteri utama tubuh. Darah mengalir dari ventrikel ke
dalam pompa. Ketika sensor menunjukkan bahwa LVAD
penuh, darah dikeluarkan dari perangkat ke aorta.
Sebuah tabung perangkat melalui kulit. Tabung ini,
disebut driveline, menghubungkan pompa ke controller
dan kekuatan sumber eksternal. Pompa dan koneksi
yang ditanamkan selama operasi jantung terbuka.
Sebuah controller komputer, power pack, dan pak
cadangan daya tetap berada di luar tubuh. The power
pack harus diisi ulang pada malam hari.
Manfaat LVAD adalah mengembalikan aliran darah ke
orang yang hatinya telah melemah oleh penyakit
jantung. Hal ini membantu meringankan beberapa

gejala, seperti lelah atau sesak napas terus-menerus.


Dalam kasus yang jarang terjadi, itu memungkinkan
jantung memulihkan fungsi normal dengan memberi
kesempatan untuk beristirahat. Ia memelihara atau
meningkatkan

fungsi

organ

lainnya,

meningkatkan

kinerja olahraga, dan memungkinkan partisipasi dalam


rehabilitasi jantung.
Resiko LVAD setelah
Pendarahan

di

dalam,

operasi
Gagal

seperti

jantung,

infeksi,

kegagalan

perangkat, pembekuan darah, Sesak napas, Gagal


ginjal. Dalam penelitian, terapi dengan perangkat LVAD
permanen dua kali lipat tingkat kelangsungan hidup
satu tahun pasien dengan gagal jantung stadium akhir
dibandingkan dengan terapi obat saja. Namun, ada
beberapa

risiko,

termasuk

infeksi,

stroke,

dan

pendarahan.

2. RVAD (Right Ventricular Assist Device)


RVAD biasanya hanya digunakan untuk dukungan
jangka pendek dari ventrikel kanan setelah operasi LVAD
atau lainnya operasi jantung. Sebuah RVAD membantu

memompa darah ventrikel kanan ke paru. Ini adalah


arteri yang membawa darah dari jantung ke paru-paru
untuk mengambil oksigen.

3. BIVAD (Left dan Right Ventricular Assist Device)


Sebuah BIVAD dapat digunakan jika kedua ventrikel
tidak bekerja cukup baik untuk memenuhi kebutuhan
tubuh.

2.7 Desain
1. Transkutan VAD yang memiliki pompa dan sumber kekuatannya yang
terletak di luar tubuh. Tabung menghubungkan pompa ke jantung melalui
lubang-lubang kecil di perut. Jenis VAD ini dapat digunakan untuk
dukungan jangka pendek selama atau setelah operasi.
Transkutan ventrikel Assist Device

Gambar menunjukkan sebuah BIVAD transkutan dan bagaimana hal itu


terhubung ke jantung.
2. Implan VAD memiliki pompa yang terletak di dalam tubuh dan sumber
listrik yang terletak di luar tubuh. Sebuah kabel menghubungkan pompa
ke sumber listrik melalui lubang kecil di perut. Implan VADS digunakan
terutama untuk orang-orang yang menunggu transplantasi jantung atau
sebagai solusi jangka panjang bagi orang-orang yang tidak dapat
melakukan transplantasi jantung.

Implant Ventricular Assist Device

Gambar A menunjukkan lokasi jantung dan peralatan khas yang


dibutuhkan untuk LVAD implan. Gambar B menunjukkan bagaimana
LVAD terhubung ke jantung.

2.8 Perkembangan VAD


Sampai saat ini, ukuran VAD terlalu besar untuk dipasang di dada,
terutama perempuan dan anak-anak. Hanya orang-orang yang memiliki dada besar
yang bisa dipasang VAD. Namun, kemajuan terbaru telah ada VAD yang lebih
kecil, perangkat lebih dapat diandalkan. Sekarang VAD banyak digunakan untuk
pengobatan utama. Para peneliti juga telah membuat kemajuan dalam seberapa
baik VADS bekerja dan berapa banyak mereka meningkatkan kualitas hidup
masyarakat. Di masa lalu, sebagian besar VADS digunakan untuk orang-orang
yang memiliki stadium akhir gagal jantung.Sekarang VADS juga dapat membantu
orang yang memiliki tahap-tahap awal gagal jantung. Anak-anak yang mengalami
gagal jantung juga dapat diobati dengan VADS. VADS disetujui untuk digunakan
pada orang dewasa kadang-kadang digunakan pada anak-anak jika anak cukup
besar untuk perangkat.
2.9 Tindakan Pasca Pemasangan VAD
1. Pemulihan di Rumah Sakit

Waktu pemulihan setelah operasi pemasangan VAD banyak


tergantung pada kondisi pasien sebelum operasi. Jika pasien memiliki
penyakit jantung berat untuk sementara sebelum mendapatkan VAD, tubuh
mungkin lemah dan paru-paru mungkin tidak bekerja dengan baik. Dengan
demikian, pasien mungkin masih membutuhkan ventilator (mesin yang
membantu bernapas) selama beberapa hari setelah operasi. pasien juga
mungkin perlu untuk terus mendapatkan nutrisi melalui selang makanan.
Ketika pasien pertama kali bangun dari operasi VAD, pasien berada di unit
perawatan intensif rumah sakit (ICU).pasien akan terpasang tabung
intravena (IV) untuk memberikan cairan dan nutrisi. Pasien juga akan
terpasang cateter di dalam kandung kemih untuk mengalirkan tabung urin
dan untuk mengalirkan darah dan cairan dari dada dan jantung. Setelah
beberapa hari atau lebih, tergantung pada seberapa cepat tubuh pulih,
pasien akan pindah ke ruang rawat inap. Perawat yang memiliki
pengalaman dengan VADS akan mengurusnya. Perawat akan membantu
pasien keluar dari tempat tidur, duduk, dan berjalan-jalan. Ketika kondisi
pasien lebih kuat, pasien dapat pergi ke kamar mandi secara mandiri dan
mendapat diet maka memberi nutrisi melalui tabung IV dan pemasangan
kateter bisa dihentikan. Pasien bisa belajar cara merawat VAD secara
mandiri saat mandi. Di rumah sakit, perawat dan terapis fisik akan
membantu meningkatkan aktivitas melalui peningkatan bertahap dalam
aktivitas. Pasien juga akan belajar cara merawat VAD di rumah.
2. Obat-obat
Setelah operasi VAD, pentingnya untuk memperhatikan tandatanda infeksi, terutama di area sekitar tabung atau kabel dari VAD di
kulit.Tanda-tanda infeksi termasuk rasa sakit yang disebabkan oleh VAD,
cairan yang mengalir dari situs tabung atau keluar dari kabel ke kulit, atau
demam. Jika pasien memiliki tanda-tanda ini, beritahu segera konsultasi ke
dokter untuk mendapatkan antibiotik sebelum operasi dan setelah
operasi. Hal ini dapat menurunkan risiko infeksi. Selain itu, dokter juga
memberikan

obat

anticlotting,

seperti

warfarin

(Coumadin)

dan

aspirin. Obat-obatan ini membantu mencegah penggumpalan darah dalam


jantung, selain itu pasien dilakukan pemeriksaan darah untuk memastikan
obat-obatan yang diberikan dapat bekerja dengan benar dan dapat
mengetahui efek samping yang akan ditimbulkan.
3. Pulang
Setelah pemulihan awal setelah operasi VAD, pasien sudah
diperbolehkan pulang. Tenaga kesehatan membantu dan mempersiapkan
pasien untuk transisi.Tenaga tersebut diantaranya ahli bedah jantung, ahli
jantung (spesialis jantung), perawat perawatan kritis, terapi fisik, ahli gizi,
dan pekerja sosial. Tenaga kesehatan akan membantu pasien dapat mandiri
dengan VAD di rumah sakit sebelum pulang. Mereka juga akan membantu
pasien secara bertahap menyesuaikan diri dengan VAD ketika di
rumah. Pasien akan meninggalkan rumah sakit dan pulang ke rumah
selama beberapa jam dan kemudian kembali. Berikutnya, pasien akan
pulang selama satu hari dan kembali ke rumah sakit untuk istirahat. Jika
perjalanan ini berjalan dengan baik, maka dokter membolehkan pasien
pulang. Jika kekuatan pasien belum pulih, pasien akan dilakukan
rehabilitasi dengan fasilitas menengah selama 2 minggu. Hal ini dilakukan
untuk memastikan kesiapan pasien untuk pulang. Tim medis juga akan
mengajarkan apa yang perlu diketahui pasien untuk tatap dapat hidup
dengan VAD. Pasien akan belajar bagaimana untuk merawat VAD,
mengetahui kenormalan dan bagaimana dapat melakukan aktivitas normal
sehari-hari seperti mandi.
4. Tingkat aktivitas
Ketika pasien pulang setelah operasi VAD, kemungkinan pasien
akan kembali dengan aktifitas sehari-harinya seperti kembali bekerja,
aktivitas

seksual,

dan

mengendarai

kendaraan. Tim

medis

akan

memberitahu pasien tentang tingkat aktivitas yang aman yang dapat


dilakukan pasien.
5. Nutrisi dan Latihan

Setelah pasien pulih dari operasi VAD, sangat penting untuk


mendapatkan gizi yang baik. Perawat akan berkolaborasi dengan ahli gizi
untuk rencana pola makan dan nutrisi pasien yang tepat untuk pemulihan.
Perlunya dilakukan pengawasan untuk mengetahui tingkat kepulihan
pasien. Ketika jantung pasien tidak bekerja dengan baik (sebelum operasi),
maka otot-otot dalam tubuh akan melemah. Untuk mengembalikan kerja
otot jantung normal kembali perlu untuk banyak melakukan kegiatan
ringan.
6. Jantung Rehab
Tim perawatan kesehatan dapat merekomendasikan rehabilitasi
jantung (rehabilitasi) untuk membantu meningkatkan kesehatan dan
kesejahteraan pasien yang memiliki masalah jantung. Program rehabilitasi
meliputi pelatihan olahraga, pendidikan pada jantung hidup sehat, dan
konseling untuk mengurangi stres dan membantu pasien kembali ke
menjalankan kehidupan yang normal.
7. Perawatan berkelanjutan
Pasien dan dokter akan mengatur jadwal untuk kunjungan tindak
lanjut. Ini akan membantu dokter mengetahui kegiatan yang dilakukan
pasien. Setelah pasien meninggalkan rumah sakit, pasien akan diminta
untuk melakukan rawat jalan.
8. Masalah emosional dan Dukungan
Pasien dengan VAD dapat menimbulkan ketakutan, kecemasan,
dan stres pada pasien. Jika pasien sedang menunggu transplantasi jantung,
pasien akan timbul kekhawatiran bahwa VAD tidak mampu membuat
hidup cukup lama untuk mengembalikan kenormalan jantung. Pasien juga
dapat merasa tertekan. Kondisi ini merupakan kondisi normal bagi
seseorang yang akan melakukan operasi jantung. Hal ini sangat di
anjurkan, agar pasien mengatakan kondisi perasaannya kepada perawat
agar perawat dapat membantu untuk menguragi kecemasan pasien. Jika
pasien merasa sangat tertekan, dokter akan meresepkan obat untuk

membuat pasien merasa lebih baik. Hal ini juga diperlukan dukungan
keluarga dan orang-orang terdekat pasien untuk mengatasi masalah ini.

2.10 Resiko Pemasangan VAD


1. Gumpalan darah
Gumpalan darah dapat mengganggu aliran darah dan dapat
menghalangi pembuluh darah yang menuju ke organ penting dalam tubuh,
seperti otak. Sehingga hal ini dapat menyebabkan komplikasi serius
(seperti stroke) atau bahkan kematian. Keadaan ini perlu diberikan obatobatan untuk mencegah pembekuan darah(obat-obatan anti pembekuan).
2. Pendarahan
Operasi untuk pemasangan VAD sangat komplek, sehingga sangat
memungkinkan perdarahan dapat terjadi selama dan setelah operasi. Obat
anti pembekuan juga dapat meningkatkan risiko perdarahan.Untuk
menyeimbangkan obat anti pembekuan dengan risiko perdarahan sangat
sulit, maka untuk pengambilan obat harus sesuai dengan resep dokter.
Setiap lubang yang ada di kulit karena pemasangan VAD, dapat
meningkatkan risiko bakteri masuk dan menyebabkan infeks. Perawat
perlu untuk memonitoring pasien secara ketat jika pasien memiliki tandatanda infeksi seperti nyeri dari VAD, drainase cairan, atau demam.
3. Perangkat malfungsi
VAD dapat mengalami kerusakan (tidak bekerja dengan baik)
dikarenakan:
a. ketidak tepatan dalam memompa
b. kelistrikan terganggu
c. sebagian tidak dapat berfungsi dengan benar
4. Gagal Jantung Kanan
Gagal jantung kanan menunjukkan ventrikel kanan jantung terlalu
lemah untuk memompa darah yang cukup ke paru-paru. Kondisi ini dapat
terjadi sebagai akibat dari LVAD, yang hanya mendukung ventrikel kiri.
Pada pompa LVAD terdapat lebih banyak darah di ventrikel kiri yang
lemah. Hal ini menempatkan lebih banyak tekanan pada ventrikel kanan

untuk memompa jumlah darah yang sama. Ventrikel kanan mungkin


terlalu lemah untuk mencocokkan kemampuan pemompaan LVAD
tersebut.
Dengan demikian, mungkin perlu dukungan tambahan untuk
ventrikel kanan. Biasanya,hanya perlu dukungan ini sampai ventrikel
kanan pulih atau sampai mendapatkan transplantasi jantung (jika Anda
seorang kandidat). Obat dapat meningkatkan fungsi dari sisi kanan
jantung, namun

kadang-kadang ventrikel kanan membantu perangkat

yang diperlukan untuk dukungan jangka pendek dari ventrikel kanan.


2.11 Kelebihan
1. Melancarkan aliran darah seseorang yang menghadapi masalah jantung
disebabkan jantung yang lemah
2. Memberikan peluang kepada jantung supaya dapat berfungsi secara
normal
3. Membantu melegakan beberapa gejala seperti sentiasa letih, sesak
nafas, batuk atau buku lali bengkak
4. Mengekalkan atau meningkatkan fungsi organ yang lain
5. Meningkatkan prestasi senaman serta membolehkan perlibatan dalam
permulihan jantung
6. Mengambil alih fungsi untuk mengepam darah dari sebelah kiri
jantung yang gagal berfungsi dengan baik
7. Kebanyakan pesakit dapat melakukan aktiviti harian seperti biasa
8. Model alat bantuan ventrikular agak kecil dan berfungsi separuh
senyap
2.12
1.
2.
3.
4.

Kekurangan
Alat bantuan ventrikular sebagai sokongan bukan sebagai gentian
Risiko terkena jangkitan
Memerlukan jagaan yang rapi
Tempoh hayat tidak lama

BAB 3. KESIMPULAN
Sebuah ventrikel membantu perangkat (VAD) adalah pompa mekanik
yang digunakan untuk mendukung fungsi jantung dan aliran darah pada orang
yang telah melemah hati. Perangkat mengambil darah dari ruang bawah jantung
dan membantu memompa ke organ tubuh dan vital, seperti jantung sehat. Sebuah
VAD dapat digunakan jika salah satu atau kedua ruang jantung yang lebih rendah,
yaitu ventrikel, tidak bekerja dengan baik. Disini bisa mendapatkan manfaat dari
VAD jika ventrikel tidak bekerja dengan baik karena penyakit jantung. Sebuah
VAD dapat mendukung hati selama atau setelah operasi, saat sedang menunggu
untuk transplantasi jantung, atau jika tidak memenuhi syarat untuk transplantasi
jantung. (Perangkat dapat menjadi solusi jangka panjang untuk membantu jantung
bekerja lebih baik.). Bagian dasar dari VAD meliputi: tabung kecil yang
membawa darah dari jantung ke pompa; tabung lain yang membawa darah dari
pompa ke pembuluh darah , yang memberikan darah ke tubuh; dan sumber daya.
Dua tipe dasar dari VADS adalah Left Ventricular Assist Device (LVAD)
dan Right Ventricular Assist Device (RVAD). Jika kedua jenis tersebut digunakan
pada saat yang sama, mereka dapat disebut Biventricular Assist Device
(BIVAD). Namun, BIVAD bukanlah jenis yang terpisah dari VAD. LVAD adalah
jenis yang paling umum. Sebelum mendapatkan VAD, biasanya akan
menghabiskan

beberapa

waktu

di

rumah

sakit

untuk

mempersiapkan

operasi. Selama waktu ini, akan belajar tentang VAD dan bagaimana beradaptasi
dengan alat tersebut. Dokter akan memastikan bahwa tubuh cukup kuat untuk
operasi, atau mungkin tes untuk memastikan siap untuk operasi. Operasi VAD

biasanya membutuhkan waktu antara 4 dan 6 jam. Proses ini mirip dengan jenis
lain operasi jantung terbuka. biasanya akan diberi obat untuk sementara
menempatkan posisi untuk tidur selama operasi.
Waktu pemulihan setelah operasi VAD banyak tergantung pada kondisi
sebelum operasi. Sementara untuk pemulihan, itu sangat penting untuk
mendapatkan gizi yang baik dan perawatan berkelanjutan, mengikuti rencana
pengobatan, dan mulai berjalan secepat mungkin. VAD melibatkan beberapa
risiko yang serius yaitu resiko penggumpalan darah, perdarahan, infeksi, dan
kerusakan perangkat. Dengan LVAD, ada juga risiko gagal jantung kanan. Berkat
model VAD baru, beberapa risiko yang paling serius telah menurun. Risiko
kematian dari operasi VAD kecil. Kebanyakan pasien bertahan dan pulih. Para
peneliti telah membuat kemajuan dalam seberapa baik VADS bekerja dan berapa
banyak mereka meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA
Syaifuddin,Haji.2006. Anatomi fisiologis mahasiswa keperawatan. Jakarta: EKG
Syaifuddin.2009. Fisiologi tubuh manusia untuk mahasiswa keperawatan. Jakarta
: Salemba Medika.
Muttaqin,Arif.2009. Asuhan keperawatan klien dengan gangguan sistem
kardiovaskuler. . Jakarta: Salemba Medika
Nature Reviews Cardiology.2009. Schematic representation
showing placement of inflow and outflow cannulae for a /
LVADs and b / RVADs. [Serial
Online]http://www.nature.com/nrcardio/journal/v7/n2/fig_ta
b/nrcardio.2009.222_F1.html[akses pada 5 November
2015]
Nature Reviews Cardiology.2009. Ventricular assist devices that
have been used for right ventricular support[Serial
Online]http://www.nature.com/nrcardio/journal/v7/n2/fig_ta
b/nrcardio.2009.222_F1.html[akses pada 5 November
2015]
National Heart, Lung and Blood Institute.Explore Ventricular
Assist Device [Serial
Online]https://www.nhlbi.nih.gov/health/healthtopics/topics/vad[akses pada 5 November 2015]

Anda mungkin juga menyukai