Anda di halaman 1dari 3

PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)

RSUD NGANJUK
2013 2015

TUBERKULOSIS PARU

1. Pengertian (Definisi) Tuberkulosis adalah penyakit menular langsung yang


disebabkan oleh kuman TB (Mycobacterium tuberculosis).
Sebagian besar kuman TB menyerang paru, tetapi dapat juga
mengenai organ tubuh lainnya
2. Anamnesis Batuk terus menerus dan berdahak selama 3 ( tiga ) minggu
atau lebih.
Keluhan lain yang sering dijumpai :
- Dahak bercampur darah.
- Batuk darah
- Sesak napas dan rasa nyeri
- Badan lemah, nafsu makan menurun, berat badan
turun,malaise, berkeringat malam, demam lebih dari satu
bulam.
Gejalagejala tersebut di atas dapat dijumpai pula pada
penyakit paru selain tuberculosis. Oleh karena itu setiap
orang yang datang dengan gejala tersebut diatas dianggap
sebagai suspek tuberculosis atau tersangka penderita TB

3. Pemeriksaan Fisik Inspeksi /Palpasi :


a. Paru asimetris.
b.Perubahan volume paru umumnya pengurangan volume
oleh fibrosis, schwarte; atau
penambahan volume ( karena komplikasi efusi pleura,
empyema, pneumotoraks)
c. Pergerakan berkurang.
Perkusi :
d.Penghantaran getaran meningkat karena proses konsolidasi,
fibrosis, kalsifikasi,
schwarte
Auskultasi :
e. Suara napas bronkovesikuler sampai bronkial, ronchi,
bronkophoni, suara melemah
(karena komplikasi efusi, empyema, pneumotoraks
4. Kriteria Diagnosis Kriteria diagnosis pada orang dewasa :

TB BTA Positif :
a. ditemukan BTA pada pemeriksaan dahak, sedikitnya
dua dari tiga spesimen SPS BTA hasilnya positif.
b. Satu spesimen positif ditambah foto rontgen dada
mendukung TB
c. Satu spesimen positif ditambah ulangan dahak SPS ++
+ / ++-/ +--
d. Satu spesimen positif ditambah pemeriksaan biakan
positif
B. TB BTA negatif :
a. Satu spesimen positif hasil pemeriksaan
ulangan SPS ---/---/---
b. Satu spesimen positif foto rontgen dada mendukung TB

Kriteria Diagnosis Tuberkulosis pada anak


Hal-hal yang mencurigakan TB:
a) Mempunyai sejarah kontak erat dengan penderita TB
BTA positif
b) Tes Tuberkulin yang positif ( > 10 mm )
c) Gambaran foto rontgen dada sugestif TB
d) Terdapat reaksi kemerahan lebih cepat (dalam 3-7 hari)
setelah imunisasi dengan BCG
e) Batuk batuk > 3 minggu
f) Sakit dan demam lama atau berulang, tanpa sebab yang
jelas
g) Berat badan turun tanpa sebab yang jelas atau tidak naik
dalam satu bulan meskipun dengan penanganan gizi yang
baik
Gejala klinis spesifik ( pada kelenjar limfe, otak, tulang
5. Diagnosis Kerja Tuberkulosis tanpa atau dengan komplikasi

6. Diagnosis Banding 1. Slow Resolving Pneumonia


2. Abses paru
3. Kanker paru
4. Infeksi jamur pada paru
5. Bronkiektasis

6. Pemeriksaan 1. Pemeriksaan spesimen dahak SPS


Penunjang 2. Foto rontgen
3. Biopsi pleura, biobsi scalen
4. Pemeriksaan patologi anatomi
5. Biakan

6. Terapi Prinsip Terapi :


Pengobatan kontinue ( terus menerus ), jangka panjang,
kombinasi, dibagi dalam 2 tahap ( intensif dan lanjutan ).
1. Memperbaiki keadaan umum seperti diet, keseimbangan
cairan
2. Pemilihan regimen sesuai klasifikasi penyakit
Kategori -1 : WHO dan IUATLD
- 2HRZE / 4 H3R3
- 2HRZE / 4 HR
- 2HRZE / 6 HE
Untuk penderita TB Paru BTA +, TB paru BTA negatif
Rongen luas, TB toksik, TB ekstra paru berat (meningitis,
military, perikarditis, peritonitis, efusi pleura bilateral
atau ekstensif, spinal, intestinal, genito-urinary )

KATEGIRI 2 : ( 2HRZES / HRZE / 5 H3R3E3 )


Untuk penderita : Relaps, gagal pengobatan, return after
Default

KATEGORI 3 :
2HRZ / 4H3R3
2HRZ / 4HR
2HRZ / 6HE
Untuk penderita : TB paru BTA (-), Rontgen ringan,
ekstra ringan ( kelenjar, efusi pleura unilateral, tulang
kecuali spine, kelenjar adrenal, persendian )

Dapat dengan 4 FDC (fase intensif ) dilanjutkan 2 FDC

Regimen alternatif digunakan bila regimen standart tidak


dapat dipakai, karena
berbagai alasan.
3. Pengobatan komplikasi
4. Pengobatan penyakit sekunder

7. Edukasi 1. Berobat teratur


2. Perbaikan Gizi
3. Pencegahan penularan
4. Mengetahui adanya penyulit

8. Prognosis Ad vitam : dubia ad bonam/malam


Ad sanationam : dubia ad bonam/malam
Ad fumgsionam : dubia ad bonam/malam
9. Tingkat Evidens I/II/III/IV
10. Tingkat A/B/C
Rekomendasi
11. Penelaah Kritis dr. Mei Budi Prasetyo Sp.P
12. Indikator Medis a. Berat badan naik
b. Konversi BTA
c. Batuk , sesak berkurang

13. Kepustakaan 1. Alder J.J, Rose D.N (1996) Transmission and


Pathogenesis of Tuberculosis. In Tuberculosis Ed:
Rom W.N, Garay S.M. p: 129
2. Depkes RI ( 2001 ). Pedoman Nasional
Penanggulangan Tuberkulosis
3. WHO ( 1997). Tuberkulosis a clinical manual for
South East Asia

Anda mungkin juga menyukai