Anda di halaman 1dari 17

PAPER

 
“Pneumonia Komuniti (Community-Acquired Pneumonia)”

Oleh :
SABRIYANTO
NIA TRIANA PUTRI
CAESARA MASTHURA

TIKA YULIA AKHIA PUT

MEZZY TRIA ARDIANTI


PEMBIMBING
MUHAMMA ILHAM :
dr. Supiono, Sp.P
MUFID

KEPANITERAAN KLINIK SENIOR SMF DEPARTEMEN PARU


RUMAH SAKIT UMUM HAJI MEDAN SUMATERA UTARA 
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM
SUMATERA UTARA
2018
Anatomi Paru
Definisi Pneumonia

Pneumonia adalah peradangan


yang mengenai parenkim paru,
distal dari bronkiolus terminalis
yang mencakup bronkiolus
respiratorius, dan alveoli, serta
menimbulkan konsolidas
jaringan paru dan pertukaran gas
setempat.
Definisi Pneumonia Komuniti
Pneumonia komuniti adalah infeksi akut dari
parenkim paru dengan gejala-gejala infeksi akut,
ditambah dengan adanya infiltrat pada pemeriksaan
radiografi atau suara paru abnormal pada
pemeriksaan auskultasi pada pasien yang tidak
sedang dalam perawatan rumah sakit ataupun panti
perawatan dalam kurun waktu 14 hari sebelum
timbulnya gejala.
Epidemiologi
Angka kematian penderita pneumonia komuniti
kurang dari 5% pada penderita rawat jalan ,
sedangkan penderita yang dirawat di rumah sakit
menjadi 20%.
Menurut Infectious Disease Society Of America
( IDSA ) angka kematian pneumonia komuniti pada
rawat jalan berdasarkan kelas yaitu kelas I 0,1%
dan kelas II 0,6% dan pada rawat inap kelas III
sebesar 2,8%, kelas IV 8,2% dan kelas V 29,2%.
Etiologi
1. Bakteri Gram Positif
2. Bakteri Atipik
3. Bakteri Gram Negatif
Patofisiologi

Mikroorganisme Mekanisme
masuk ke saluran pertahanan
napas atas terganggu

Terbentuk sekret
virulen

Sekret berlebih
Inflamasi
turun ke alveoli
Diagnosa Banding
1. Bronkitis akut
2. Bronchitis kronis eksaserbasi akut
3. Gagal jantung
4. Emboli paru
5. Pneumonitis radiasi
Diagnosa
 Diagnosis pasti pneumonia komuniti ditegakkan
jika pada foto toraks terdapat infiltrat baru atau
infiltrat progresif ditambah dengan 2 atau lebih
gejala di bawah ini :
1. Batuk-batuk bertambah
2. Perubahan karakteristik dahak / purulen
3. Suhu tubuh > 380C (aksila) / riwayat
demam
4. Pemeriksaan fisis : ditemukan tanda-tanda
konsolidasi, suara napas bronkial dan ronki
5. Leukosit > 10.000 atau < 4500
Pencegahan

Vaksinasi
• vaksin pnemokokus
• vaksin influenza
Penatalaksanaan
Tujuan pemberian terapi antibiotik adalah untuk
mengeradikasi pathogen penyebab infeksi. Terapi
antibiotik yang diberikan pada penatalaksanaan
awal adalah terapi empirik karena patogen
penyebab sulit untuk didiagnosis secara pasti pada
kebanyakan pasien CAP.
 
Tabel 2.1 Terapi antibiotik empirik pada pasien CAP
Status Pasien Keadaan Terapi

1. Outpatients Sebelumnya dalam kondisi Macrolide atau doxycycline


(rawat jalan) sehat, tidak ada riwayat
penggunaan antibiotik dalam
3 bulan terakhir

Dengan penyakit komorbid Respiratori fluoroquinolone


atau riwayat penggunaan (levofloxacin, gemifloxacin,
antibiotic dalam 3 bulan atau
terakhir moxifloxacin) atau
antibiotik betalactam
(amoxicillin dosis tinggi,
amoxicillin/clavulanate, atau
cefpodoxime) ditambah
macrolide
 
Tabel 2.1 Terapi antibiotik empirik pada pasien CAP

Status Pasien Keadaan Terapi


2. Inpatients (rawat Non-ICU respiratori fluoroquinolone,
inap) atau
antibiotik beta-lactam
ditambah
Macrolide

ICU Antibiotik beta-lactam


(ceftriaxone,
cefotaxime, atau
ampicillin/sulbactam),
ditambah azithromycin atau
respiratori
fluoroquinolone
 
Pertimbangan Khusus
1. Faktor risiko Antibiotik beta-lactam
terhadap (piperacillin/tazobactam, cefepime,
Pseudomonas imipenem/cilastatin, meropenem, atau
species doripenem), ditambah salah satu dari
ciprofloxacin atau levofloxacin atau Antibiotik
beta-lactam diatas ditambah aminoglycoside
dan azithromycin atau Antibiotik beta-lactam
diatas ditambah aminoglycoside dan
antipneumococcal respiratory fluoroquinolone

2. Faktor risiko terhadap Vancomycin atau linezolid


Methicillin- Resistant
Staphylococcus
aureus(MRSA)

3. Virus Influenza Oseltamivir atau zanamivir


Komplikasi
a. Kriteria Mayor
1. CAP berat: Bila  Memerlukan ventilasi mekanik
memenuhi satu  Syok septik dan memerlukan obat
vasopresor
kriteria mayor atau  
dua kriteria minor. b. Kriteria minor;

Laju napas > 30xjmenit
 Pa02/Fi02 rasio < 250

2. Gagal napas, syok, 


Infiltrat multilobus
 Konfusi
gagal multiorgan,  Blood Urea Nitrogen (BUN) > 20 mgjdl
koagulopati,  Leukopenia (leukosit < 4.000jmm3)
 Trombositopenia (trombosit <
eksaserbasi penyakit 100.000jmm3)

komorbid.  Hipotermi (suhu tubuh < 36°C)


 Hipotensi, memerlukan terapi cairan agresif
Prognosa
Pada umumnya prognosis adalah baik,
tergantung dari faktor penderita, bakteri penyebab
dan penggunaan antibiotik yang tepat serta adekuat.
Perawatan yang baik dan intensif sangat
mempengaruhi prognosis penyakit pada penderita
yang dirawat
Daftar Pustaka
1.  Departemen Kesehatan RI. 2005. Pharmaceutical Care Untuk Penyakit Infeksi Saluran
Pernapasan http://binfar.kemkes.go.id/v2/wp-content/uploads/2014/02/PC_INFEKSI.pdf
2. Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. 2003. Pneumonia Komuniti: Pedoman Diagnosis dan
Penatalaksanaan Di Indonesia.
Http://Www.Klikpdpi.Com/Konsensus/Konsensus-Pneumoniakom/Pnkomuniti.Pdf
3. Dahlan, Zul. 2014. Pneumoni In: Sudoyo, A.W. et al. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. 6th ed.
Jakarta: Interna Publishing. Hal: 1608-1619.
4. Moore, K.L., Dalley, A.F., Agur, A.M.R., Moore, M.E. 2013. Anatomi: Berorientasi Klinis.
5th ed. Jakarta: Penerbit Erlangga. Hal: 124.
5. Snell, R.S. 2012. Anatomi Klinis: Berdasarkan Sistem. Alih bahasa: Sugiharto, L. Jakarta:
EGC. Hal: 95-98.
6. Alwi, Idrus. 2015. Pneumonia Didapat Di Masyarakat in: Penatalaksanaan Dibidang Ilmu
Penyakit Dalam Panduan Praktik Klinis. Jakarta: Interna Publishing. Hal: 774-784.
7. Mandell LA. Pneumonia, In : Fauci AS, Kasper DL, Longo DL, eds, Harrison’s Principles
of Internal Medicine, 17th ed, USA, The Mc Graw- Hill companies Inc. 2008; chapter 251.
8. Widasari, Nina., Kholis, FN., Ngestiningsih, Dwi. 2014. Pola Derajat Keparahan
Pneumonia Dan Terapi Antibiotik Empirik Pada Pasien Communityacquired Pneumonia
(Cap) Yang Dirawat Di RSUP Dr.Kariadi Semarang.
http://eprints.undip.ac.id/44848/3/Ninawidasari_22010110120119_BAB2KTI.pdf

Anda mungkin juga menyukai