Anda di halaman 1dari 50

PERILAKU DAN SIKAP MASYARAKAT

TENTANG PENGGUNAAN JAMBAN SEHAT


DAN AIR BERSIH DI DESA KUNGKAI BANGKO
KABUPATEN MERANGIN TAHUN 2021
OLEH :
dr. Ghucyka Jhonelta
dr. Ferawanti Agustina
dr. Mezzy Tria Ardianti
dr. Anisa Kurnia

PEMBIMBING :
dr. Fiza Pebriyanti
BAB
1 LATAR
BELAKANG
LATAR
BELAKANG

Derajat kesehatan : FAKTOR  lingkungan, perilaku, pelayanan medis dan


keturunan.
Lingkungan  Jamban keluarga dan sarana sumber air bersih.

Untuk mencegah kontaminasi terhadap lingkungan  yaitu jamban.

Jamban sehat menurut Notoatmojo (2007)  tidak mengotori permukaan tanah di


sekelilingnya, tidak mengotori air permukaan tanah disekitarnya, tidak mengotori
air tanah disekitarnya, tidak terjangkau oleh serangga, tidak menimbulkan bau,
mudah di gunakan dan di pelihara, sederhana desainnya dan murah
LATAR BELAKANG

AIR BERSIH

Air bersih merupakan kebutuhan pokok dari kehidupan


manusia. Pemanfaatannya tidak hanya untuk keperluan
rumah tangga, tetapi juga untuk fasilitas umum, sosial
maupun ekonomi. Air bersih yang digunakan sehari-hari
harus memiliki kualitas yang baik untuk konsumsi sesuai
dengan standar air minum di Indonesia yaitu PP No.82
Tahun 2001 dan KepMen No.907 Tahun 2002.
RISKESDAS DATA MERANGIN
2018 2019
Sumber air bersih di Provinsi
Cakupan jamban sehat di Jambi pada tahun 2018 sebesar
Provinsi Jambi pada tahun 2012 15,4%, dimana target yang harus
sebesar 66,96% , di Kabupaten dicapai sebanyak 45%, di
Merangin ditemukan pencapaian Kabupaten Merangin pada tahun
STBM (Sanitasi Total Berbasis 2018 sebesar 9,93%, dan di Desa
Masyarakat) sebesar 68,3% Kungkai di dapatkan sarana air
dimana hasil ini berdasarkan bersih sebesar 87,82% dari seluruh
dicapainya 140 desa yang telah kelurahan/desa di kabupaten
melaksanakan STMB dari jumlah Merangin, dimana capaian ini
total 205 desa yang ada di merupakan angka kedua terendah
Kabupaten Merangin tahun 2018, diseluruh kelurahan/desa di
dan di Desa Kungkai didapatkan Kabupaten Merangin pada tahun
akses jamban sehat permanen 2019.
sebesar 87,84%.
Pelaksanaan PIS PK di Puskesmas Bangko tahun 2020  Capaian indikator- indikator PIS PK Puskesmas
Bangko tahun 2020 sudah baik, NAMUN

perilaku tidak sehat masih ditemukan di masyarakat.


RUMUSAN
MASALAH

Berdasarkan latar belakang yang telah


diuraikan, maka dapat dirumuskan masalah
sebagai berikut untuk mengetahui Perilaku
dan Sikap Masyarakat Tentang Penggunaan
Jamban Sehat dan Air Bersih Di Desa
Kungkai Bangko Kabupaten Merangin
Tahun 2021.
TUJUAN TUJUAN
PENELITIAN KHUSUS
Untuk mengetahui pengetahuan
Masyarakat Tentang Penggunaan
TUJUAN Jamban Sehat dan Air Bersih Di Desa
Kungkai Bangko Kabupaten
UMUM
Tujuan penelitianini adalah untuk Merangin Tahun 2021.
mengetahui Perilaku dan Sikap
Masyarakat Tentang Penggunaan Untuk mengetahui sikap
Jamban Sehat dan Air Bersih Di Masyarakat Tentang Penggunaan
Desa Kungkai Bangko Kabupaten Jamban Sehat dan Air Bersih Di
Merangin Tahun 2021. Desa Kungkai Bangko Kabupaten
Merangin Tahun 2021.

Untuk mengetahui tindakan


Masyarakat Tentang Penggunaan
Jamban Sehat dan Air Bersih Di Desa
Kungkai Bangko Kabupaten
Merangin Tahun 2021.
MANFAAT
PENELITIAN
Adapun manfaat hasil penelitian yaitu:
1. Bagi Peneliti
Penelitian ini merupakan tambahan pengetahuan dan wawasan terhadap
jamban sehat dan air bersih
2. Bagi Masyarakat
Diharapkan dapat memberikan informasi tentang pentingnya penggunaan
jamban sehat dan air bersih, serta dapat merubah perilaku yang tidak sehat
tentang buang air besar sembarangan
3. Bagi Desa
Dengan adanya hasil dari penelitian ini dapat dijadikan dasar untuk lebih
meningkatkan penggunaan jamban sehat dan air bersih dan meningkatkan
kesehatan masyarakat desa
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Indikator Keluarga Sehat


Indikator yang dapat menunjukkan suatu kondisi atau
keadaan yang sehat atau penanda status kesehatan
sebuah keluarga, baik secara fisik, mental, spiritual
maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk
hidup produktif secara sosial dan ekonomi.
 12 Indikator
12 INDIKATOR :

1. Keluarga mengikuti program Keluarga Berencana (KB)


2. Ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan
3. Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap
4. Bayi mendapat Air Susu Ibu (ASI) eksklusif
5. Balita mendapatkan pematauan pertumbuhan
6. Penderita tuberculosis paru mendapatkan pengobatan sesuai standar
7. Penderita hipertensi melakukan pengobatan secara teratur
8. Penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak ditelantarkan
9. Anggota keluarga tidak ada yang merokok
10. Keluarga sudah menjadi anggota Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
11. Keluarga mempunyai akses sarana air bersih
12. Keluarga mempunyai akses atau menggunakan jamban sehat
Konsep Konsep perilaku 
(Notoatmodjo) :
Perilaku Perilaku manusia mempunyai bentangan yang sangat luas, mencakup: berjalan,
Kesehatan berbicara, bereaksi, berpakaian, kegiatan internal (internal activity) seperti
berfikir, presepsi, dan emosi merupakan perilaku manusia.
Perilaku adalah apa yang dikerjakan oleh organisme tersebut, baik yang dapat
diamati secara langsung atau secara tidak langsung.

Perilaku kesehatan 
Merupakan suatu respons seseorang (organisme) terhadap stimulasi yang
berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan, serta
lingkungan.
Domain Perilaku Kesehatan 
Menurut Bloom, perilaku dibagi dalam 3 bagian, untuk kepentingan tujuan
pendidikan.
- Kognitif (kognitif domain)
- Affektif (affectife domain),
- Psikomotor (psicomotor domain)
Cont…

1. Pengetahuan (knowlegde)
AIETA :
- Awareness(kesadaran)
- Interest(merasa tertarik)
- Evaluation (mengembangkan)
- Trial (mencoba)
2. Tahu (Know)
3. Memahami (Comprehension)
4. Aplikasi (Aplication)
5. Analisis (Analysis)
6. Sintesis (Synthesis)
7. Evaluasi (Evaluation)
8. Sikap (attitude)
- Menerima (receiving)
- Merespons (responding)
- Menghargai (valuing)
- Bertanggung jawab (responsible)
9. Praktik atau tindakan (practice)
- Persepsi (perception)
- Respons terpimpin (guided response)
- Mekanisme (mecanism)
- Adaptasi (adaptation)
JAMBAN
Jamban Sehat  Suatu fasilitas sanitasi dasar yang dibutuhkan dalam
setiap rumah untuk mendukung kesehatan penghuninya sebagai fasilitas
pembuangan kotoran manusia, yang terdiri atas tempat jongkok atau
tempat duduk dengan leher angsa atau tanpa leher angsa yang dilengkapi
dengan unit penampungan kotoran dan air untuk membersihkannya
(Proverawati, 2012).

Jika pembuangan tinja tidak baik dan sembarangan dapat


mengakibatkan kontaminasi pada air, tanah, atau menjadi sumber infeksi,
dan akan mendatangkan bahaya bagi kesehatan, karena penyakit yang
tergolong water borne disease seperti diare, kolera, dan kulit akan mudah
berjangkit (Chandra, 2007).
JENIS – JENIS
JAMBAN :
Jamban Cemplung
terdiri atas sebuah galian yang di atasnya
diberi lantai dan tempat jongkok.

Jamban Plengsengan
ini memiliki lubang tempat jongkok yang dihubungkan oleh\
suatu saluran miring ke tempat pembuangan kotoran

Jamban Bor
kotorannya dibuat dengan menggunakan bor

Angsatrine (Water Seal Latrine)


Di bawah tempat jongkok jamban ini ditempatkan
atau dipasang suatu alat yang berbentuk seperti leher angsa
yang disebut bowl
Jamban di Atas Balong (Empang)
Membuat jamban di atas balong (yang kotorannya
dialirkan ke balong).

Jamban Septic Tank


Syarat Jamban Sehat : (Depkes RI (2004)

1. Tidak mencemari sumber air minum,


letak lubang penampung berjarak 10-15
meter dari sumber air minum
2. Tidak berbau dan tinja tidak dapat - Arifin dalam
dijamah oleh serangga maupun tikus Abdullah (2010)
3. Cukup luas dan landai/miring ke arah
lubang jongkok sehingga tidak mencemari
- Notoatmodjo
tanah di sekitarnya (2003)
4. Mudah dibersihkan dan aman - Entjang (2000)
penggunaannya
5. Dilengkapi dinding dan atap pelindung,
dinding kedap air dan berwarna 6. Cukup
penerangan
7. Lantai kedap air
8. Ventilasi cukup baik Universi
9. Tersedia air dan alat pembersih
Tujuan Penggunaan Jamban :

Keputusan Menteri Kesehatan No. 852 Tahun 2008 tentang Strategi Nasional
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat  tujuan penggunaan jamban sehat
merupakan suatu fasilitas pembuangan tinja yang efektif untuk memutuskan
mata rantai penularan penyakit.

Jamban berfungsi sebagai pengisolasi tinja dari lingkungan

Penggunaan  KBBI 2007 : adalah suatu proses, cara, perbuatan


menggunakan sesuatu dan pemakaian sesuatu yang bermanfaat sehingga dapat
mendatangkan kebaikan (keuntungan) bagi yang menggunakannya
Air Bersih

 Air untuk Keperluan Higiene Sanitasi


 air dengan kualitas tertentu yang digunakan untuk keperluan sehari-hari
yang kualitasnya berbeda dengan air minum (Permenkes RI No. 32 Tahun 2017).

Kebutuhan air dalam kegiatan sehari-hari  mandi, mencuci, memasak,


menyiram tanaman dan lain sebagainya. Sumber air bersih untuk kebutuhan hidup
sehari-hari secara umum harus memenuhi standar kuantitas dan kualitas (Asmadi,
Khayan and Kasjono, 2011)

 Sumber Air Bersih


Batasan-batasan sumber air yang bersih dan aman :
- Bebas dari kontaminan atau bibit penyakit
- Bebas dari substansi kimia yang berbahaya dan beracun
- Tidak berasa dan berbau
- Dapat digunakan untuk mencukupi kebutuhan domestik dan rumah tangga.
- Memenuhi standar minimal yang ditentukan oleh WHO atau Departemen
Kesehatan RI.
Persyaratan Kuantitas dan Kualitas

Syarat Kuantitatif : ditinjau dari banyaknya air baku yang tersedia.


Artinya air baku tersebut dapat digunakan untuk memenuhi
kebutuhan sesuai dengan jumlah penduduk yang akan dilayani.

Syarat Kualitatif : meliputi syarat fisik, kimia, bioligis dan


radiologis
Sumur Gali :
Sumur gali adalah sarana penyediaan air bersih dengan cara mengambil atau
memanfaatkan air dengan cara mengambil atau memanfaatkan air dengan mengambil
air menggunakan tangan sampai mendapatkan air bersih.

(Joko, 2010)  Bentuk dan Tipe (Tipe I dan II) berdasarkan kondisi tanah dan lokasi

Kadar Fe (Zat Besi) :


Dalam air Zat besi merupakan logam yang banyak ditemukan dalam lapisan kerak
bumi 0,5 sampai 50 mg/L
Zat Besi dalam air bersifat terlarut, menyebabkan air menjadi merah kekuning-
kuningan, menimbulkan bau amis, dan membentuk lapisan seperti minyak.

Kadar Fe berlebihan dalam tubuh dapat merusak dinding usus.


KERANGKA
TEORI
Jamban Sehat Air bersih
Jamban Sehat Air Bersih

Perilaku dan kebiasaan masyarakat


Perilakutidak dansehat
kebiasaan
masyarakat tidak sehat

Pengetahuan sikap Tindakan


Pengetahuan Sikap Tindakan
KERANGKA KONSEP

Pengunaan Jamban Sehat


Perilaku Masyarakat
dan Air Bersih
Pengetahuan
Sikap
Tindakan
 
BAB III
DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN

Profil Puskesmas Bangko


Gambaran umum Puskesmas Bangko adalah:
•No. KodePuskesmas : 05050101
•No. Kode Pos : 37312
•No Telp. : 0746-21265
•Nama Puskesmas : Bangko
•Kecamatan : Bangko
•Kabupaten : Merangin
•Provinsi : Jambi
Nama-nama Desa Wilayah Kerja Puskesmas Bangko

Nama Kecamatan Nama Desa/ Kelurahan Jumlah Dusun/ Lingkungan


Kecamatan Bangko Kel. Pasar Atas Bangko 5 Lingkungan
Kel. Pasar Bangko 5 Lingkungan
Desa Sungai Kapas 6 Dusun
Desa Kungkai 6 Dusun

Wilayah puskesmas bangko memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut:


Utara : berbatasan dengan Kelurahan pematang kandis
Selatan : berbatasan dengan desa kungkai
Timur : berbatasan dengan Kecamatan batang mesumai
Barat : berbatasan dengan Kecamatan bangko barat
Sarana Pelayanan Puskesmas Bangko

No. Nama Sarana Jumlah Keterangan


1. Puskesmas 1 Puskesmas Bangko
2. Puskesmas Pembantu 1 Pustu Sungai Kapas
3. Polindes 1 Polindes Sungai Kapas
4. Mobil Ambulance 2
5. Sepeda Motor 7

Adapun sumber daya tenaga petugas puskesmas bangko adalah dokter umum 5 orang, doktergigi 1
orang, tenaga kesehatan masyarakat 9 orang, apoteker 1 orang, asisten apoteker 3 orang, perawat 12
orang, sarjana keperawatan 1 orang, perawat gigi 2 orang, bidan 27 orang, nutrisionis 2 orang,
administrasi 2 orang, LCPK 2 orang, sanitasi 1 orang, laboratorium 2 orang, dan cleaning service 2
orang.
Motto Puskesmas Bangko : “Memberikan pelayanan
secara cepat, tepat, tulus dan ikhlas”.
Tata nilai Puskesmas Bangko adalah CAKAP :
1. Cepat
2. Akurat
3. Komunikatif
4. Aman
5. Prima

Adapun visi dari Puskesmas Bangko : “Sebagai Pusat Pelayanan Kesehatan Dasar Yang
Berkualitas”.

1. Memberikan pelayanan yang bermutu, proaktif, terjangkau dan terintegrasi


2. Menjadikan puskesmas sebagai pusat pembangunan kesehatan masyarakat
3. Sebagai pusat penggerak peran serta masyarakat
4. Manajemen yang transparan pada setiap program
Jenis-Jenis Pelayanan di Puskesmas Bangko
 
 
2. Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial
1. Upaya Kesehatan Perorangan

a. Pelayanan pemeriksaanumum
•Pelayanan KIA/KB
b. Pelayanan kesehatan gigi dan mulut
•Pelayanan Promosi kesehatan
c. Pelayanan KIA/KB dan MTBS
•Pelayanan gizi
d. Pelayanan administrasi
•Pelayanan pencegahan dan pengendalian
e. Pelayanan laboratorium
penyakit
f. Pelayanan farmasi
•Pelayanan kesehatan lingkungan
g. Pemeriksaan IVA Test
h. Konsultasi (Sanitasi, Gizi, KIA/KB, Remaja)
Jenis-Jenis Pelayanan di Puskesmas Bangko

   
  4. Inovasi puskesmas
3. Upaya Kesehatan Pengembangan
a. Santun Lansia
a. Pelayanan Kesehatan olahraga b. IVA Test dan CBE
b. Pelayanan Bina Kesehatan Kerja c. Terapi berhenti merokok
c. Pelayanan Bina Kesehatan Tradisional d. Homecare
d. Pelayanan upaya kesehatan gigi masyarakat
e. Pelayanan kesehatan jiwa
f. Pelayanan Kesehatan Usila
g. Perawatan Kesehatan Masyarakat
h. Pelayanan P2 (IVA Test, PMS dan HIV-AIDS,
Rabies)
BAB IV
METODE
PENELITIAN
Metode Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian

Desa Kungkai Bangko Kabupaten


Deskriptif adalah suatu Merangin.Penelitian dilaksanakan
metode penelitian yang pada bulan Februari 2021
dilakukan dengan tujuan
utama untuk membuat
gambaran atau deskriptif
tentang suatu keadaan Populasi dan Sampel
secara objektif.
Populasi & Sampel penelitian ini adalah
Masyarakat Desa Kungkai Bangko Kabupaten
Merangin tahun 2021 yang berjumlah 30 orang
kepala keluarga. Teknik pengambilan sampel ini
menggunakan random sampling
Teknik Pengukuran Data

Teknik pengukuran data yang Metode Pengumpulan Data


dilakukan berdasarkan jawaban
responden dari seluruh
pertanyaan diberikan nilai 1 jika
jawaban benar, dan jawaban
yang salah akan diberikan nilai Pengumpulan data diambil
0. dari data primer yaitu
dengan menggunakan
kuisoner yang diberikan
kepada Desa Kungkai
Bangko Kabupaten
Merangin yang terpilih
sebagai sampel.
Variabel Definisi Operasional Cara Ukur Alat Ukur Skala Ukur Hasil Ukur
Perilaku Suatu kegiatan atau aktivitas organisme Wawancara Kuisoner Ordinal Baik
  yang bersangkutan.       Cukup
      Kurang
 
Pengetahuan Pengetahuan adalah hasil dari tahu, dan Wawancara Kuisoner Ordinal Baik
ini terjadi setelah seseorang melakukan Cukup
penginderaan terhadap suatu objek Kurang
tertentu.   
Variabel Defenisi Cara Alat Skala Hasil Ukur
Operasional Ukur Ukur Ukur
Sikap Sikap merupakan reaksi atau respon Wawancara Kuisoner Ordinal Baik
  yang masih tertutup dari sesorang   Cukup
terhadap suatu stimulus atau objek. Kurang

Tindakan Suatu sikap belum otomatis terwujud Wawancara Kuisoner Ordinal Baik
dalam suatu tindakan (overt behavior). Cukup
Kurang
  Rumus yang digunakan adalah (Arikunto, 2006) :
P = x100%
Keterangan :
P=presentasi, F= jumlah jawaban yang benar, N=jumlah soal

Teknik perilaku responden tentang penggunaan jamban sehat dan air sehat sebagai berikut :
Pengetahuan, Sikap, Tindakan
• Baik, jika jawaban benar 76%-100% dari skor total
• Cukup, jika jawaban benar 60%-75% dari skor total
• Kurang, jika jawaban benar 0%-59% dari skor total

Editing
Coding
Metode Pengolahan Data Entry
Cleaning data
Saving
BAB V
HASIL PENELITIAN
Gambaran Umum Penelitian Berdasarkan Karekteristik Responden
Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan
Umur
Umur Frekuensi Presentase
(Tahun) (Orang) (%)
30-39 11 36,6
40-49 15 50
50-59 3 10
60-69 1 3,3
Total 30 100

Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan


Daerah
Daerah Frekuensi Presentase
(Orang) (%)
Kincir 10 33,3
Jelmo 10 33,3
Tengah 5 16,6
Sawah 5 16,6
Total 30 100
Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi
Sikap

Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi


Pengetahuan Sikap Frekuensi Presentase (%) Tindakan
(Orang)

Pengetahuan Frekuensi Presentas Tindakan Frekuensi Presentase


Baik 5 16,6
(Orang) e (%) (Orang) (%)
Baik 27 90 Cukup 23 76,6 Baik 2 6,6

Kurang 2 6,6
Cukup 3 10 Cukup 2 6,6
Total 30 100
Kurang - - Kurang 26 86,6

Total 30 100 Total 30 100


Pembahasan
PENGETAHUAN
Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 5.3 tentang pengetahuan masyarakat kungkai terhadap penggunaan
jamban sehat dan air bersih di desa kungkai bangko kabupaten merangin tahun 2021 yang memiliki
pengetahuan baik sebanyak 27 orang (90%). Menurut peneliti pengetahuan masyarakat kungkai dikategorikan
baik dikarenakan pengetahuan seseorang dapat dipengaruhi oleh faktor umur, tingkat pendidikan, pengalaman,
sumber informasi yang digunakan.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penilitian yang dilakukan oleh Siti Nurbaya (2014) di Dusun 2 Desa
Gajah Mati Kecamatan Babat Supat, Kabupaten Muba pengetahuan masyarakat terhadap penggunaan jamban
sehat dan air bersih adalah berpengetahuan baik sebesar (79,3%).

Menurut pendapat Notoatmodjo (2010), Tingkat pengetahuan


kurang baik berarti mereka tidak mempunyai kemampuan untuk
menjabarkan materi dengan baik. Hali ini dapat dipengaruhi oleh
pengetahuan, cara fikir, dan keyakinan yang dimiliki oleh
masing-masing siswa-siswi berbeda.
SIKAP
Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 5.4 tentang sikap masyarakat kungkai terhadap penggunaan
jamban sehat dan air bersih di desa kungkai bangko kabupaten merangin tahun 2021 yang memiliki
sikap cukup sebanyak 23 orang (76,6%). Menurut peneliti sikap masyarakat dapat dikategorikan cukup
karena sikap memberikan kesiapan untuk merespon yang sifatnya positif atau negatif terhadap obyek
atau situasi.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penilitian yang dilakukan oleh Liang G. Otaya (2011) di Desa
Ilomangga Kecematan Tabonggo, menunjukan secara umum sikap masyarakat terhadap penggunaan
jamban sehat dan air bersih berada pada kategori sedang sebanyak (74%).

Menurut pendapat Azwar (2007) menyimpulkan bahwa faktor-faktor yang


mempengaruhi pembentukan sikap adalah pengalaman pribadi, kebudayaan, orang lain
yang dianggap penting, media massa, instuisi atau lembaga pendidikan dan lembaga
agama, serta faktor emosi dalam diri individu.
TINDAKAN
Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 5.5 tentang sikap
masyarakat kungkai terhadap penggunaan jamban sehat dan air
bersih di desa kungkai bangko kabupaten merangin tahun 2021 yang
memiliki tindakan kurang sebanyak 26 orang (86,6%). Menurut
peneliti sikap masyarakat dapat dikategorikan kurang karena
penilaian atau pendapat terhadap apa yang diketahuinya akan
dilaksanakan atau dipraktikan sesuai apa yang diketahui atau
disikapinya dinilai baik.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penilitian yang dilakukan oleh
Jefri N. Ratma (2018) di Desa Blimbingan, Kecamatan Dolopo,
Kabupaten Madiun menunjukan secara umum tindakan masyarakat
terhadap penggunaan jamban sehat dan air bersih berada pada
kategori kurang yaitu responden memiliki tindakan kurang sebanyak
48 orang (52,2 %).

Menurut Notoadmodjo (2010) seseorang dapat bertindak atau berperilaku baik tanpa
mengetahui terlebih dahulu makna stimulus yang diterimanya, dengan kata lain
tindakan seseorang tidak harus didasari oleh pengetahuan atau sikap.
No Kegiatan Tujuan Sasaran Waktu Pelaksanaan Dana
Rencana Usulan Inovasi
1 Sosialisasi jamban sehat pada Agar masyarat Masyarakat Maret 2021 Petugas -
Penggunaan Jamban Sehat
kegiatan penyuluhan diwilayah dapat mengetahui yang tinggal Puskesmas
kerja Puskesmas Bangko oleh apa itu jamban didaerah (pemegang

PUJASERA (Pergunakan Jamban pemegang program. sehat. kungkai. program jamban


Sehat, Rakyat Aman) sehat)
Langkah yang dilakukan : 2 Pemberian spanduk tentang Agar masyarakat Masyarakat Maret 2021 Petugas 40x3=
• Sosialisasi jamban sehat pada bahaya buang air besar tidak membuang yang tinggal Puskesmas 120.000
kegiatan penyuluhan diwilayah sembarangan dibeberapa titik air besar didaerah (pemegang Ket : (Dana
kerja Puskesmas Bangko oleh jalan menuju sungai. sembarangan kungkai. program jamban Pribadi)
pemegang program.   disungai. sehat)
• Pemberian spanduk tentang
bahaya buang air besar 3 Pemberian leaflet kepada Agar masyarakat Masyarakat Maret 2021 Petugas 2x30=
sembarangan dibeberapa titik masyarat tentang jamban sehat. tidak membuang yang tinggal Puskesmas 60.000
jalan menuju sungai. air besar didaerah (pemegang Ket : (Dana
• Pemberian leaflet kepada sembarangan kungkai. program jamban Pribadi)
masyarat tentang jamban sehat. disungai. sehat)
• Memberikan pengarahan
4 Memberikan pengarahan Agar masyarat Masyarakat Maret 2021 Kader Desa -
mengenai penggunaan jamban
mengenai penggunaan jamban dapat mengetahui yang tinggal Kungkai
sehat kepada kader kesehatan (
sehat kepada kader kesehatan apa itu jamban didaerah
penggerak masyarakat)
( penggerak masyarakat) sehat. kungkai.
No Kegiatan Tujuan Sasaran Waktu Pelaksanaan Dana
Rencana Usulan Inovasi
1 Sosialisasi air bersih pada Agar masyarat dapat Masyarakat Maret Petugas -
Penggunaan Air Bersih
kegiatan penyuluhan mengetahui apa itu yang tinggal 2021 Puskesmas
diwilayah kerja Puskesmas air bersih didaerah (pemegang
Bangko oleh pemegang kungkai. program air
PABKES (Pergunakan Air
program. bersih)
Bersih, Keluarga Sehat)
Langkah yang dilakukan : 2 Pemberian spanduk tentang Agar masyarakat Masyarakat Maret Petugas 40x3=
• Sosialisasi air bersih pada bahaya air tercemar tidak menggunakan yang tinggal 2021 Puskesmas 120.000
dibeberapa titik jalan air sungai langsung didaerah (pemegang Ket :
kegiatan penyuluhan diwilayah (Dana
kerja Puskesmas Bangko oleh menuju sungai. sebagai sumber air kungkai. program air
Pribadi)
  bersih bersih)
pemegang program.
• Pemberian spanduk tentang
3 Pemberian leaflet kepada Agar masyarakat Masyarakat Maret Petugas 2x30=
sumber air bersih dan bahaya air
masyarat tentang air bersih tidak menggunakan yang tinggal 2021 Puskesmas 60.000
tercemar Ket :
air sungai langsung didaerah (pemegang
• Pemberian leaflet kepada (Dana
sebagai sumber air kungkai. program air
masyarat tentang air bersih. bersih disungai. bersih)
Pribadi)

• Memberikan pengarahan
mengenai penggunaan air bersih 4 Memberikan pengarahan Agar masyarat dapat Masyarakat Maret Kader Desa -
kepada kader kesehatan mengenai penggunaan air mengetahui apa itu yang tinggal 2021 Kungkai
( penggerak masyarakat) bersih kepada kader air bersih. didaerah
kesehatan ( penggerak kungkai.
KESIMPULAN & SARAN

BAB VI
 Pengetahuan masyarakat kungkai terhadap Penggunaan Jamban Sehat
Dan Air Bersih Di Desa Kungkai Bangko Kabupaten Merangin Tahun
2021 secara umum termasuk dalam kategori baik.
 Sikap masyarakat kungkai terhadap Penggunaan Jamban Sehat Dan Air
Kesimpulan Bersih Di Desa Kungkai Bangko Kabupaten Merangin Tahun 2021
secara umum termasuk dalam kategori cukup.
 Tindakan masyarakat kungkai terhadap Penggunaan Jamban Sehat Dan
Air Bersih Di Desa Kungkai Bangko Kabupaten Merangin Tahun 2021
secara umum termasuk dalam kategori kurang.
SARAN
Diharapkan dengan adanya penelitian ini kami menyarankan di
lanjutkannya pemberian penyuluhan secara berkala tentang bahaya akibat
Buang Air Besar Sembarangan (BABS), dimana untuk capaian pengetahuan
PENYULUHAN yang ditemukan dalam hasil penelitian ini sudah tercapai, namun dalan
perilaku/tindakan masih kurang, dan mengajak masyarakat untuk tidak
meneruskan kebiasaan BABS kepada generasi muda yang menurut
masyarakat setempat adalah suatu adat yang sudah turun temurun.

Kami menyarankan untuk dilakukan pemeriksaan kesehatan lingkungan


secara berkala, yaitu jamban sehat yang sesuai dengan kriteria jamban
PEMERIKSAAN sehat, dan pemeriksaan lingkungan disekitar sungai, dimana saat dilakukan
KESEHATAN penelitian, masih ditemukan pembuangan sampah disetiap jalan menuju
LINGKUNGAN sungai, yang merupakan sampah masyarakat sekitar, dimana hal ini juga
menyebabkan pencemaran air, sehingga dapat menimbulkan penyakit-
penyakit akibat tumpukan sampah dan air tercemar bagi masyarakat sekitar.
Kami menyarankan untuk bekerja sama dengan bagian dinas kebersihan terkait
dan lintas sektor. Adapun salah satu bentuk intervensi yang kami sarankan adalah
pengambilan sampah di satu tempat yang sudah disediakan oleh petugas dinas
kebersihan agar masyarakat dapat membuang sampah ditempatnya dan tidak
KERJA SAMA membuang sampah di sekitar sungai, dan juga dapat dilakukan kerja sama
dengan penduduk setempat , para tokoh masyarakat yang di pilih dan dapat
dijadikan sebagai contoh penggerak masyarakat dalam menggunakan jamban
sehat dan menggunakan sumber air bersih, yang nantinya akan dilakukan
PEMBUATAN TUGU
Kami menyarankan di setiap Desa/Kelurahan yang sudah memiliki jamban sehat dan menerapkan
penggunaan jamban sehat dan air bersih didirikan tugu jamban sebagai icon dan penghargaan terhadap
Desa tersebut, sehingga dapat dijadikan contoh oleh desa yang belum menerapkan penggunaan jamban
sehat dan air bersih, juga dapat meningkatkan semangat masyarakat untuk menjaga lingkungan nya dan
terus meningkatkan penggunaan jamban sehat dan air bersih.

BAGI PENELITI
SELANJUTNYA
Semoga penelitian ini dapat diteruskan ke tahap yang lebih tinggi untuk memberikan wawasan mengenai
penggunaan jamban sehat dan air bersih kepada masyarakat sehingga dapat mewujudkan perilaku hidup
bersih dan sehat, dan dapat dicantumkan angka kesakitan di daerah tersebut yang disebabkan oleh air
yang tercemar, sehingga masyarakat lebih sadar akan bahaya air yang tercemar akibat penggunaan
jamban yang tidak sehat, sumber air minum yang langsung dari sungai, serta pembuangan sampah di
sekitar lingkungan sungai.
SPANDUK & LEAFLET
Pengisian Kuisoner Jalan menuju sungai
Kegiatan masyarakat saat mencuci,
mandi, dll disungai
DOKUMENT
ASI

Pemasangan
Spanduk

Pembagian Leaflet
TERIMAKASI
H

Anda mungkin juga menyukai