PENDAHULUAN
semua makhluk hidup di dunia ini memerlukan air dan air tidak bias digantikan
dengan apapun,Tumbuhan dan hewan sebagian besar tersusun oleh air. Sel
tumbuhan mengandung lebih dari 75% air dan sel hewan mengandung lebih dari
67%. Kurang dari 0,5% air secara langsung dapat digunakan untuk kepentingan
hari. Kebutuhan air untuk keperluan individu berbeda-beda untuk tiap tempat dan
tiap tingkatan kebutuhan. Semakin tinggi taraf kehidupan di suatu tempat, maka
semakin meningkat pula sejumlah kebutuhan akan air. Pemakaian air sangat luas,
sehingga harus diupayakan sedemikian rupa agar tetap tersedia dan memenuhi
memenuhi kebutuhan air bagi masyarakat. Selain itu, didukung pula dengan
adanya beberapa sumber air pegunungan dibeberapa daerah. Air minum dalam
kemasan (AMDK) menjadi alternatif lain sebagai salah satu sumber air minum,
dikarenakan harga yang relatif mahal. Hal tersebut menjadikan air sebagai benda
ekonomi yang mahal sehingga masyarakat mencari cara lain untuk memperoleh
air yang layak untuk dikonsumsi, yaitu air minum dari depot air minum isi ulang
Depot Air Minum Isi Ulang (DAMIU) merupakan usaha industri yang
melakukan proses pengolahan air baku menjadi air minum dan menjual langsung
kepada konsumen. Air minum jenis ini dapat diperoleh dari depotdepot dengan
harga lebih murah dari produk air minum dalam kemasan yang bermerk.Karena
itu banyak masyarakat yang beralih pada layanan ini.Hal inilah yang
menyebabkan depot air minum isi ulang banyak bermunculan (Pracoyo, 2016).
penting sebagai penentuan status gizi di masyarakat salah satunya yaitu masalah
masyarakat sehat karena memperluas jangkauan konsumsi air bersih, tetapi pada
satu sisi yang lain DAMIU menjadi cenderung bermasalah ketika berhadapan
isi ulang cukup ketat, sehingga tidak jarang kualitas air minum menjadi tidak
harus terjamin higiene dan sanitasinya. Tenaga kerja yang sehat, berperilaku
bersih dan sehat serta peralatan yang direkomendasikan aman serta air baku yang
berasal dari sumber air bersih dan pengawasan yang terus menerus dapat
menjamin mutu air minum produksi depot air minum (Depkes, 2006 dalam
Abdilanov, 2012).
Sanitasi menurut World Health Organization (WHO) adalah suatu
usaha yang mengawasi beberapa faktor lingkungan fisik yang berpengaruh kepada
Garut tahun 2021 terdapat 906 Depot Air Minum Isi Ulang, yang memenuhi
syarat sebanyak 117 depot,dan 791 depot yang belum memenuhi syarat.dan
terdapat 56 depot dari 56 depot terdapat 30 depot yang belum memenuhi syarat
penjamah Depot Air Minum Isi Ulang (DAMIU) dan juga tidak terlepas dari
Pengetahuan dan Perilaku penjamah mengenai hygiene dan sanitasi Depot Air
Minum Isi Ulang. hygiene sanitasi depot air minum sangat penting dalam
menimbulkan penyakit.
Dan Perilaku Penjamah Terhadap Hygiene Sanitasi Depot Air Minum Isi
Penjamah Terhadap Hyigiene Sanitasi Depot Air Minum Isi Ulang (DAMIU)
Yang Belum Memenuhi Syarat Di Kecamatan Karangpawitan Kabupaten Garut
Tahun 2022”.
1.3 Tujuan
Sanitasi Depot Air Minum Isi Ulang (DAMIU) Yang Belum Memenuhi
Hygiene Sanitasi Depot Air Minum Isi Ulang (DAMIU) Yang Belum
Tahun 2022?
Tahun 2022?
1.4.1 Praktis
2.1 Pengetahuan
2.1.1 Pengertian
penelitian ternyata perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng
2. Interest (merasa menarik) terhadap stimulus atau objek tersebut. Disini sikap
4. Trial, sikap dimana subjek mulai mencoba melakukan sesuatu sesuai dengan
Apabila penerimaan perilaku baru atau adopsi perilaku melalui proses seperti
ini, dimana didasari oleh pengetahuan, kesadaran dan sikap yang positif, maka
perilaku itu didasari oleh pengetahuan dan kesadaran akan tidak berlangsung
lama. Jadi, pentingnya pengetahuan disini adalah dapat menjadi dasar dalam
ternyata perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku
7. Interest (merasa menarik) terhadap stimulus atau objek tersebut. Disini sikap subjek
dirinya.
9. Trial, sikap dimana subjek mulai mencoba melakukan sesuatu sesuai dengan apa
10. Adaption, dimana subjek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan,
seperti ini, dimana didasari oleh pengetahuan, kesadaran dan sikap yang positif,
maka perilaku tersebut akan bersifat langgeng (long lasting). Sebaliknya, apabila
perilaku itu didasari oleh pengetahuan dan kesadaran akan tidak berlangsung
lama. Jadi, pentingnya pengetahuan disini adalah dapat menjadi dasar dalam
revisi pada kawasan kognitif. Menurutnya, terdapat dua kategori, yaitu dimensi
proses kognitif dan dimensi pengetahuan. Pada dimensi proses kognitif, ada enam
1) Mengingat: meningkatkan ingatan atas materi yang disajikan dalam bentuk yang
masalah.
6) Mencipta: membuat suatu produk yang baru dengan mengatur kembali unsur-unsur
atau bagian-bagian ke dalam suatu pola atau struktur yang belum pernah ada
sebelumnya.
Sedangkan pada dimensi pengetahuan, ada empat kategori, yaitu sebagai
berikut :
1) Fakta (faktual knowledge): berisi unsur-unsur dasar yang harus diketahui siswa jika
mereka akan diperkenalkan dengan satu mata pelajaran tertentu atau untuk
2) Konsep (conceptual knowledge): meliputi skema, model mental atau teori dalam
diikuti.
seseorang.
direvvisi oleh Anderson dan krathwohl (2001), tampak dalam tabel berikut:
Gambar 2.1
Tabel Taksonomi (Revised by Anderson dan Krathwohl, 2001)
2.1.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan
1) Pengalaman
maupun dari pengalaman orang lain. Pengalaman ini merupakan suatu cara untuk
2) Ekonomi (pendapatan)
keluarga dengan status ekonomi baik akan lebih tercukupi bila dibandingkan
keluarga dengan status ekonomi rendah. Hal ini akan mempengaruhi pemenuhan
Manusia adalah makhluk sosial dimana dalam kehidupan saling berinteraksi satu
dengan yang lainnya. Individu yang dapat berinteraksi lebih banyak dan baik, maka
4) Pendidikan
terhadap sesuatu yang datangnya dari luar. Orang yang berpendidikan tinggi akan
memberikan respon yang lebih rasional terhadap informasi yang datang dan akan
Melalui berbagai media, baik cetak maupun elektronik berbagai informasi dapat
diterima oleh masyarakat sehingga seseorang yang lebih sering terpapar media
massa (TV, radio, majalah dan lain-lain) akan memperoleh informasi yang lebih
banyak dibandingkan dengan orang yang tidak pernah terpapar informasi media
massa.
6) Akses layanan kesehatan atau fasilitas kesehatan.
(organisme) terhadap stimulus yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem
yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian atau
responden. Kedalaman pengetahuan yang ingin kita ketahui atau kita ukur dapat
sebagai berikut:
2.2 Perilaku
Perilaku adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang mempunyai
bentangan yang sangat luas antara lain: berjalan, berbicara, menangis, tertawa, bekerja,
kuliah, menulis,membaca, dan sebagainya. Dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa yang
dimaksud perilaku manusia adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang
diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar sedangkan perilaku
dari pandangan biologis adalah merupakan suatu kegiatan atau aktivitas organisme yang
bersangkutan. Jadi perilaku manusia pada hakikatnya adalah suatu aktivitas dari pada
manusia itu sendiri. Oleh sebab itu, perilaku manusia itu mempunyai bentangan yang
sangat luas, mencakup : berjalan, berbicara, bereaksi, berpakaian, dan lain sebagainya.
Bahkan kegiatan internal (internal activity) seperti berpikir, persepsi dan emosi juga
bahwa perilaku adalah apa yang dikerjakan oleh organisme tersebut, baik dapat diamati
tersebut dipengaruhi baik oleh faktor genetik (keturunan) dan lingkungan. Secara
umum dapat dikatakan bahwa faktor genetik dan lingkungan ini merupakan
penentu dari perilaku makhluk hidup termasuk perilaku manusia. Heriditas atau
perilaku tersebut. Suatu mekanisme pertemuan antara kedua faktor tersebut dalam
respons, yakni:
yang relatif tetap, misalnya: makanan lezat menimbulkan keluarnya air liur,
cahaya yang kuat akan menyebabkan mata tertutup, dan sebagainya. Pada
atau emotional behavior. Emotional respons ini timbul karena hal yang
karena sedih atau sakit, muka merah (tekanan darah meningkat karena marah.
sebagainya.
2. Operant respons atau instrumental respons, adalah respons yang timbul dan
organisme. Oleh sebab itu, perangsang yang demikian itu mengikuti atau
hadiah, maka ia akan menjadi lebih giat belajar atau akan lebih baik lagi
atau respondent behavior) sangat terbatas keberadaannya pada manusia. Hal ini
disebabkan karena hubungan yang pasti antara stimulus dan respons kemungkinan
dan kemungkinan untuk memodifikasi sangat besar, bahkan dapat dikatakan tidak
terbatas. Fokus teori Skinner ini adalah respons atau jenis perilaku yang kedua ini.
operant respons. Untuk itu, untuk membentuk jenis respons atau perilaku ini perlu
dibentuk.
tersebut disusun dalam urutan yang tepat untuk menuju kepada terbentuknya
komponen tersebut.
yang telah tersusun itu. Apabila komponen pertama telah dilakukan, maka
(tindakan) tersebut cenderung akan sering dilakukan. Kalau perilaku ini sudah
atau seseorang terhadap rangsangan (stimulus) dari luar subjek tersebut. Respons
dan tidak secara langsung dapat terlihat oleh orang lain, misalnya berpikir,
2. Bentuk aktif, yaitu apabila perilaku itu jelas dapat diobservasi secara
langsung.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pengetahuan dan sikap adalah
Batasan ini mempunyai dua unsur pokok, yakni respons dan stimulus atau
persepsi, dan sikap), maupun bersifat aktif (tindakan yang nyata atau practice).
Sedangkan stimulus atau rangsangan di sini terdiri 4 unsur pokok, yakni: sakit dan
penyakit dan rasa sakit yang ada pada dirinya dan di luar dirinya, maupun
pemulihan kesehatannya.
Lingkup perilaku ini seluas lingkup kesehatan lingkungan itu sendiri. Perilaku
dan sebagainya.
Robert Kwick (1974) dalam Notoatmodjo (2007) menyatakan bahwa
perilaku adalah tindakan atau perbuatan suatu organisme yang dapat diamati dan
bahkan dapat dipelajari. Perilaku tidak sama dengan sikap. Sikap adalah hanya
suatu cara yang menyatakan adanya tanda-tanda untuk menyenangi atau tidak
oleh beberapa faktor yang berasal dari dalam dan dari luar individu itu sendiri.
tindakan. Perpindahan ini dilakukan oleh susunan syaraf pusat dengan unit-unit
mengamati terhadap objek yang sama. Motivasi yang diartikan sebagai suatu
dorongan untuk bertindak untuk mencapai suatu tujuan juga dapat terwujud dalam
bentuk perilaku. Perilaku juga dapat timbul karena emosi. Aspek psikologis yang
kedewasaan semua aspek tersebut di atas akan berkembang sesuai dengan hukum
perkembangan.
dapat disimpulkan bahwa perilaku itu dibentuk melalui proses dan berlangsung
dan ekstern.
motivasi dan sebagainya yang berfungsi untuk mengolah rangsangan dari luar.
Sedangkan faktor ekstern meliputi lingkungan sekitar, baik fisik maupun non fisik
objek.
2. Perilaku sakit (illness behavior), yakni segala tindakan atau kegiatan yang
dilakukan oleh seseorang individu yang merasa sakit, untuk merasakan dan
3. Perilaku peran sakit (the sick role behavior), yakni segala tindakan atau
kegiatan yang dilakukan oleh individu yang sedang sakit untuk memperoleh
sebagai berikut:
Lingkungan umum
Lingkungan terbatas
Lingkungan Keluarga
Individu
Keterangan:
1. Perilaku kesehatan individu; sikap dan kebiasaan individu yang erat kaitannya
dengan lingkungan.
kesehatan.
lain. Oleh karena pada setiap kelompok senantiasa berlaku aturan-aturan dan
dan merupakan bagian integral interaksi sosial pada umumnya. Proses ini
yakni:
1. Ada suatu penilaian dari orang yang bersangkutan terhadap suatu gangguan
atau ancaman kesehatan. Dalam hal ini persepsi individu yang bersangkutan
keluarga), dan mereka yang diberi informasi tersebut menilai dengan kriteria
subjektif.
baik bagi yang bersangkutan maupun bagi anggota keluarga lainya. Bahkan
dialami. Oleh karena gangguan kesehatan terjadi secara teratur di dalam suatu
kelompok tertentu, maka setiap orang di dalam kelompok tersebut dapat
kecemasan atau gangguan tersebut. Di dalam hal ini baik orang awam
tradisi dan kepercayaan masyarakat terhadap hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan,
sistem nilai yang dianut masyarakat, tingkat pendidikan, tingkat sosial, ekonomi, dan
sebagainya.
dan sebagainya.
Faktor ini meliputi faktor sikap dan perilaku tokoh masyarakat (toma),
tokoh agama (toga), sikap dan perilaku para petugas termasuk petugas kesehatan
2.3 Sanitasi
langsung dengan kotoran dan bahan buangan berbahaya lainnya dengan harapan
usaha ini akan menjaga dan meningkatkan kesehatan”. Bahaya ini bisa terjadi
secara fisik, mikrobiologi dan agen-agen kimia dari penyakit terkait. Bahan
buangan yang dapat menyebabkan masalah kesehatan terdiri dari tinja manusia
atau binatang, sisa bahan buangan padat, air bahan buangan domestik, bahan
buangan industri dan bahan buangan pertanian. Sanitasi oleh World Health
hidup. Sanitasi tempat-tempat umum ialah suatu usaha untuk mengawasi dan
makanan adalah meliputi kegiatan usaha yang ditujukan kepada kebersihan dan
dan minuman dari segala bahaya yang mengganggu atau merusak kesehatan,
sanitasi dan higiene yang melingkup perorangan, makanan dan minuman serta
kesehatan dan kebersihan lingkungan agar dapat hidup sehat dimanapun berada
tempat sampah yang benar, menata tanaman dengan luas areal rumah. Penghuni
rumah membiasakan mandi dua kali sehari secara teratur, membiasakan enam
bulan sekali cek kesehatan di puskesmas atau tempat pelayanan kesehatan (Bagus
Hygiene ialah upaya kesehatan masyarakat yang khusus meliputi segala usaha
minuman adalah teori praktis mengenai pengetahuan, sikap, dan perilaku manusia
dalam mentaati asas kesehatan, asas kebersihan, dan asas keamanaan dalam
disease) apabila praktek hygiene dan sanitasi tidak diikuti (Mundiatun, 2015).
Nomor 43 Tahun 2014 Tentang Higiene Sanitasi Depot Air Minum, Sertifikat
Laik Higiene Sanitasi adalah bukti tertulis yang dikeluarkan oleh dinas kesehatan
DAM telah memenuhi standar baku mutu atau persyaratan kualitas air minum dan
meliputi persyaratan biologis, kimia dan fisik. Uji Laik Higiene Sanitasi dilakukan
Higiene Sanitasi apabila nilai yang didapat dari penilaian Uji Laik Higiene
2014).
Usaha Depot Air Minum Isi Ulang (DAMIU) dimulai sekitar tahun 1999.
Pada tahun ini, Indonesia sedang mengalami krisis ekonomi, sehingga membuat
AMDK. Depo dimulai tahun 1997 oleh 400 pengusaha kecil dan jumlahnya terus
meningkat, awal tahun 2000 mencapai 1.200 Depo yang tersebar diberbagai kota
(Afif N, 2008).
Air minum isi ulang adalah air yang diproduksi melalui proses
penjernihan dan tidak memiliki merk (BPS, 2018). Depot air minum isi ulang
adalah badan usaha yang mengelola air minum untuk keperluan masyarakat dalam
bentuk curah dan tidak dikemas (Depkes, 2006). Menurut SK Menperindag No.
industry yang melakukan proses pengolahan air baku menjadi air minum dan
standar Depot Air Minum Isi Ulang bahwa Depot Air Minum Isi Ulang yang
memenuhi standar dan tidak memenuhi standar, depot yang telah lulus Inspeksi
Sanitasi Depot Air Minum dengan nilai di atas 70 atau lebih di nyatakan lulus\
Pada Depot Air Minum Isi Ulang Urutan proses produksi di Depot Air
grade) seperti stainless stell, poly carbonat, harus bebas dari bahan-bahan
e. Selang dan pompa yang dipakai untuk bongkar muat air baku harus
diberi penutup yang baik, disimpan dengan aman dan dilindungi dari
kemungkinan kontaminasi.
Tangki galang, pompa dan sambungan harus terbuat dari bahan tara pangan
(food grade) seperti stanless stell atau oly carbonat, tahan korosid, dan
dibersihkan dan desinfeksi bagian luar minimal 3 (tiga) bulan sekali. Air
Kesehatan
a. Saringan berasal dari pasir atau saringan lain yang efektif dengan
b. Saringan karbon aktif yang berasal dari batu bara atau batok kelapa
berfungsi sebagai penyerap bau, rasa, warna, sisa khlor, dan bahan
3. Desinfeksi
alat pencampuran ozon lainnya dengan konsentrasi ozon minimal 0,1 ppm
dan residu ozon sesaat setelah pengisian berkisar antara 0,06 – 0,1 ppm.
cm2.
Wadah yang dapat digunakan adalah wadah yang terbuat dari bahan
tara pangan (food grade) seperti stainless stell, poly carbonat atau poly
vinyl carbonat dan bersih. Depot air minum wajib memeriksa wadah
dengan menggunakan ozon (O3) atau air ozon (air yang mengandung
menggunakan berbagai jenis deterjen tara pangan (food grade) dan air
Regulasi higienitas dan sanitasi ini dijelaskan dalam Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia, no. 43 tahun 2014. Beberapa poin penting soal standar depot
air minum isi ulang (DAMIU) yang mengacu pada peraturan tersebut antara lain:
dan orang yang menangani langsung air minum agar aman hingga sampai
ke tangan konsumen.
4. Penting bagi pengelola depot air minum isi ulang (DAMIU) untuk
Termasuk menjaga kebersihan galon sebelum diisi air minum. Galon yang
akan diisi harus dibersihkan terlebih dahulu, setidaknya sepuluh detik dan
5. Galon yang sudah diisi air minum, harus segera diberikan kepada
konsumen dan tidak boleh disimpan di DAMIU lebih dari 24 jam untuk
1. Memiliki izin operasi tanda daftar industry (TDM) dan tanda daftar usaha
(TDUP)
2. Memiliki surat jaminan pasok air baku dari perusahaan yang memiliki izin
3. Wajib memiliki laporan hasil uji air minum yang dihasilkan dari
faktor resiko terjadinya kontaminasi yang berasal dari tempat, peralatan dan
penjamah terhadap air minum agar aman dikonsumsi. Hal-hal yang perlu
lantai bersih dan tidak licin, bagian yang selalu kontak dengan air dibuat miring
ke arah saluran pembungan air agar tidak membentuk genangan air, dinding
kedap air agar tidak menjadi lembab, dinding berwarna terang agar vector
dan binatang pengganggu tidak bersarang karena vector dan binatang pengganggu
lebih suka di tempat yang gelap dan lembab, pintu dapat dibuka dan ditutup
dibuat dengan baik agar ada pertukaran udara yang baik dan tidak lembab.
Penjamah harus berperilaku higienis dan saniter setiap melayani konsumen yaitu
seperti mencuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir setiap melayani
terbukti cukup efektif dalam upaya mencegah kontaminasi pada makanan dan
minuman, pencucian tangan dengan sabun dan diikuti dengan pembilasan akan
kerja yang bersih dan tidak merokok pada saat melayani konsumen karena dapat
memindahkan bakteri dan virus pathogen dari tubuh, atau sumber lain ke
makanan/minuman.
Peralatan dan perlengkapan yang digunakan antara lain pipa pengisian air
baku, tandon air baku, pompa penghisap dan penyedot, filter, mikro filter,
wadah/galon air baku atau air minum, kran pengisian air minum, kran
harus terbuat dari bahan tara pangan atau tidak menimbulkan racun yang dapat
Peralatan depot air minum isi ulang harus di sterilisasi terlebih dahulu dulu
peralatan yang digunakan di depot air minum isi ulang. Ultraviolet yang tidak
sesuai antara kapasitas dan kecepatan air yang melewati penyinaran ultraviolet,
sehingga air terlalu cepat, maka bakterinya tidak mati. Idealnya untuk air minum
kapasitas ultraviolet minimal adalah tipe 8 GPM 9galon permenit) berarti kran
pengisian depot digunakan untuk mengisi maksimal 1,5 botol per menit
air minum adalah air yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses
Syarat-Syarat Dan Pengawasan Kualitas Air Minum, jenis air minum adalah
airyang di distribusikan melalui pipa untuk keperluan rumah tangga, air yang
minum tersebut harus memenuhi syarat kesehatan air minum (Kemenkes, 2010).
2.7.3. Sumber Air Baku Untuk Air Minum
dengan air baku untuk air minum rumah tangga, yang selanjutnya disebut airbaku
adalah air yang berasal dari sumberair permukaan, cekungan air tanah atauair
hujan yang memenuhi baku mutu tertentu sebagai air baku untuk minum.Adapun
jenis air baku yang digunakan untuk air minum diantaranya yaitu (Pemerintah RI,
2005) :
Air yang berasal dari dalam tanah, yang diambil dengan cara
2. Air PAM
Air yang diolah perusahaan air minum (PAM) yang bersumber dari air
sungai maupun air tanah. Air ini diolah dengan maksud agar bakteri
Akan tetapi klorin adalah senyawa kimia yang juga berbahaya jika
Air yang keluar dari mata air tanah adalah bersih. Air ini mengalami
penyaringan oleh batuan sehingga bersifat jernih dan bersih. Air yang
bersumber dari pegunungan/ mata air bersifat tawar atau tidak berasa,
Air diperlukan oleh tubuh seperti halnya udara, tanpa air manusia dapat
dipastikan tak bisa bertahan hidup, demikian makhluk lainnya seperti hewan dan
tumbuh-tumbuhan. Air adalah kebutuha semua makhluk hidup, hidup tanpa air
akan membahayakan makhluk itu sendiri, bahkan hidup tanpa air makhluk hidup
akan binasa. Air diperlukan oleh manusia, ditubuh manusia 60% nya adalah air,
cairan berupa keringat, air mata, air seni, tinja dan uap pernafasan.
2. Sebagai zat pelarut bahkan makanan, tanpa air bahan makan sulit
dicerna.
3. Bahan pembentuk sel sebagaian besar sel terdiri dari air, jika
kekurangan air sel akan mengecil dan tidak dapat berfungsi atau bergerak.
makanan.
2.9 Peranan Air Dalam Mempengaruhi Kesehatan
Mengingat pentingnya air bagi kehidupan, maka air harus dikelola dengan
sangat hati-hati karena air dapat berperan mengganggu kesehatan atau disebut
dalam beberapa jam sampai dua hari ) yang ditularkan melalui air dan
(Depkes, 2006) :
sangat jarang di Negara maju karena masalah hygienitas yang tinggi terutama
c. Dysentri
Penyakit dysentri disebabkan oleh Entamoeba hystolittica dan Shigella
d. Diare
sebagainya.
e. Hepatitis,
Kerangka teori penelitian adalah suatu hubungan atau kaitan antar konsep
satu terhadap konsep lain yang ingin diteliti (Notoatmodjo, 2002). Kerangka teori
penelitian ini terdiri dari variabel-variabel (Gibson, 1987) yaitu sebagai berikut:
jenis kelamin mempunyai efek tidak langsung pada perilaku dan kinerja
individu.
pekerjaan.
Untuk kerangka teori dari penelitian ini dapat dilihat pada diagram berikut
ini:
Bagan 2.1
Kerangka teori yang mempengaruhi perilaku dari Gibson (1987)
dan perilaku tentang hygiene sanitasi Depot Air Minum Isi Ulang (DAMIU) di
Bagan 3.1
Kerangka Konsep
Pengetahuan
Hygiene Ssanitasi Depot
Air Minum (DAMIU)
Perilaku
3.2 Hipotesis
b. Ada hubungan antara Perilaku penjamah dengan hygiene sanitasi Depot Air
Agar variabel dapat diukur menggunakan instrumeni atau alat ukur maka
variabel harus dibatasi. Jadi definisi operasional adalah uraian tentang batasan
variabel yang dimaksud atau tentang apa yang diukur oleh variabel yang
Definisi Skala
No Variabel Alat ukur Cara Ukur Hasil Ukur
Operasional Ukur
1. Sanitasi Sanitasi Kuesioner Wawancara Penilaian dengan Nominal
Depot Air adalah suatu dan memberi skor
Minum Isi Usaha Observasi kuisioner
Ulang kesehatan Ya = 1
yang menitik Tidak = 0
beratkan pada Dengan hasil
pengawasan penilaian=
lingkungan Baik =≥50%
pada dari hasil
perusahaan jawaban ya
Depot Air Kurang baik =≤
Minum 50% dari
(Isnaini 2016) (Sunyoto,danang
2016)
2 Pengetahuan Pengetahuan Kuesioner Wawancara 1.Kurang: Ordinal
merupakan apabila 10-55%
hasil “Tahu“
dan ini terjadi
2.Cukup apabila
setelah orang
melakukan 56-75%
pengindraan
terhadap 3.Baik: apabila
objek tertentu. 76-100%
(Notoatmodjo
, 2007).
Dalam hal ini
tentang
hygiene
sanitasi Depot
Air Minum
METODOLOGI PENELITIAN
metode analitik. Tujuan dari penelitian analitik ini adalah peneliti yang mencoba
2010). Dalam hal ini jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian
efek, dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada
Waktu Penelitian :
(Notoatmodjo, 2007)
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh penjamah Depot Air Minum di
Dalam penelitian sampel yang peneliti lakukan adalah Total Sampling yaitu
suatu tehnik penentuan sampel bisa semua anggota populasi dijadikan sampel.
adalah tehnik pengambilan sampel dimana jumlah sampel sama dengan populasi
(Sugiyono,2014).
1. Kriteria Inklusi
2. Kriteria Eksklusi
daftar yang berisi sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh
informasi mengenai masalah / bidang yang akan diteliti yang diisi oleh responden
penjamah Depot Air Minum Isi Ulang guna memperoleh data yang dapat
sikap, motivasi dan kinerja. Selain itu dari dokumen dan catatan lainnya yang
diperoleh secara langsung dari objek penelitian. Data sekunder ini didapat dari
langkah yaitu:
1. Editing
kuesioner kemudian data itu diperiksa satu persatu apakah data tersebut
keragaman data.
2. Coding
kode untuk masing-masing kelas terhadap data yang diperoleh dan sumber
3. Scoring
4. Entry Data
6. Review
1. Analisis Univariat
frekuensi nilai maksimum, nilai minimum, dan nilai rata-rata serta standar
variabel bebas.
2. Analisis Bivariat
(Notoatmodjo, 2010)
menjadi observasi dengan nilai harapan sama, maka dikatakan tidak ada
atau tidak.
menggunakan formula:
∑ (fo-fe)2
X2=
Fe
Keterangan:
∑ fk (∑fk) x (∑fb)
fe =
∑T
Keterangan:
Uji statistik Chi Square dengan confident deferensen 95% dengan alpa
0,05 kesimpulan P < 0,05 ada hubungan yang bermakna, sedangkan P >
Ho:
Tabel 4.1
Jadwal Kegiatan Penelitian
Jadwal Kegiatan
No Kegiatan
Minggu Ke Minggu Ke Minggu Ke Minggu Ke Minggu Ke
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pengajuan judul
Penyusunan
2
proposal
Penyusunan
3
Instrumen
4 Sidang Proposal
Uji Coba
5
Instrumen
Pengumpulan
6
Data
7 Pengolahan Data
8 Analisa Data
Penyusunan
9
Laporan