Anda di halaman 1dari 5

F2 JAMBAN SEHAT

Sesuai dengan Blum’s theory lingkungan merupakan salah satu dari empat faktor besar yang
memengaruhi derajat kesehatan seseorang. Masalah jamban keluarga merupakan salah satu
masalah kesehatan masyarakat yang perlu ditinjau. Fasilitas jamban keluarga di masyarakat
tidaklah mudah, karena menyangkut peran serta masyarakat yang berkaitan dengan
perilaku,tingkat ekonomi, kebudayaan dan pendidikan.
Menurut Panduan 5 Pilar STBM untuk masyarakat, jamban sehat adalah jamban yang memenuhi kriteria
bangunan dan persyaratan kesehatan. Kriteria bangunan yang dimaksud adalah bangunan atas jamban
berfungsi untuk melindungi pengguna dari gangguan cuaca dan gangguan lainnya, lubang pembuangan
kotoran berbentuk leher angsa (atau minimal tertutup), lantai jamban terbuat dari bahan kedap air,
tidak licin, dan memiliki saluran pembuangan air bekas ke sistem pembuangan air limbah (SPAL),
bangunan bawah dapat berupa tangki septik dan cubluk. Sedangkan persyaratan kesehatan yang
dimaksud adalah tidak mengakibatkan terjadinya penyebaran bahan-bahan yang berbahaya bagi
manusia akibat pembuangan kotoran manusia dan dapat mencegah vektor pembawa untuk
menyebarkan penyakit pada pemakai dan lingkungan sekitarnya.
Berdasarkan profil kesehatan Kota Tangerang, pada tahun 2016 terdapat sebanyak 489.453

sarana jamban berbentuk leher angsa yang tersedia. Sarana ini diakses

oleh 1.957.812 penduduk di Kota Tangerang. Sedangkan hanya 10.18% jamban di ruang lingkung
Puskesmas Kedaung Wetan yang tergolong jamban sehat.

Dengan tidak adanya jamban sehat menjadi salah satu faktor yang menyebabkan peningkatan kasus
berbasis lingkungan. Bahkan pada kelompok bayi dan balita, penyakit-penyakit berbasis
lingkungan menyumbangkan lebih 80% dari penyakit yang diderita oleh bayi dan balita.
Keadaan tersebut mengindikasikan masih rendahnya cakupan dan kualitas intervensi kesehatan
lingkungan.
Berdasarkan uraian diatas, intervensi mengenai sanitasi lingkungan diperlukan untuk dilakukan.
PERMASALAHAN

Berdasarkan uraian di atas, pengetahuan masyarakat akan jambat sehat masih kurang. Selain itu
masih banyak warga masyarakat yg belum memiliki jamban sehat dan menggunakan sungai serta
kebun sebagai tempat BAB. Rendahnya tingkat perekonomian dan edukasi dari sebagian warga
mayarakat juga mempengaruhi kondisi jamban sehat.
PERENCANAAN
Metode diskusi dan jemput bola dipilih untuk melakukan intervensi yang dilaksanakan
dalam upaya memberikan pemahaman kepada warga masyarakat Selapajang Jaya mengenai
pentingnya jamban sehat. Intervensi dilakukan di pemukiman keluarga sembari melihat
kondisi jamban masyarakat agar dapat mencari solusi bersama dan terbaik untuk
diimplementasikan di masyarakat.
Target diskusi adalah warga Selapajang Jaya sembari dilakukan pencatatan saat
melakukan PIS-PK.

PELAKSANAAN
Diskusi Jamban Sehat dilaksanakan pada hari Senin, 17 Mei 2021 di tempat tinggal warga
Selapajang Jaya. Kegiatan dimulai sekitar pukul 08.30-11.00 WIB. Kegiatan diskusi ini
dilaksanakan dalam rumah warga sembari dilakukan pencatatan PIS-PK.
Poin-poin penting mengenai Jamban Sehat yang disampaikan antara lain adalah:
a. Pengertian jamban sehat
b. Jenis-jenis jamban sehat
c. Siapa saja yang diharapkan menggunakan jamban sehat
d. Penjelasan mengenai manfaat penggunaan jamban sehat
e. Syarat-syarat jamban sehat
f. Cara memelihara jamban sehat
g. Cara memiliki dan menggunakan jamban sehat
Acara dimulai dengan pencatatan PIS-PK lalu diskusi mengenai jamban sehat dan ditutup
dengan pertanyaan.

MONITORING DAN EVALUASI


Diskusi dilakukan agar lebih akrab dan memudahkan pendengar untuk memahami materi.
Respons cukup baik yang ditunjukkan dengan memperhatikan, memberi tanggapan, dan
mengajukan pertanyaan.
Meskipun dampak diskusi belum dapat diketahui pada saat itu juga, tetapi diharapkan
agar diskusi mengenai jamban sehat pada khususnya ini mampu memberikan dampak positif
bagi masyarakat Selapajang Jaya.
F2 AIR BERSIH
Latar Belakang
Salah satu indikator perilaku hidup bersih dan sehat adalah menggunakan air bersih. Air bersih
merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia yang dibutuhkan secara berkelanjutan.
Penggunaan air bersih sangat penting untuk komsumsi rumah tangga, kebutuhan industri dan
tempat umum.
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 492 Tahun 2010 adalah air minum yang memenuhi
persyaratan secara fisik, mikrobiologis, kimia, dan radioaktif . Parameter fisik berarti jernih tidak
keruh, tidak berwarna dan tidak mengandung bahan-bahan berbahaya pada
kesehatan, tawar, tidak berbau, suhu normal dan nilai kandungan Total
Dissolve Solid atau disingkat TDS (zat padat) tidak melebihi 1000 untuk air
bersih dan 100 untuk air minum. Sedangkan parameter kimia yaitu pH
mencapai 6 hingga 8, kandungan besi kurang dari 0,1 mg, tingkat kesadahan
dalam air dipastikan tidak melebihi 500 mg/l, tidak ada pencemaran
nitrat/nitrit dan timbal. Parameter mikrobiologi memastikan bahwa air tidak
terkontaminasi E coli dan coliform lain. Secara radioaktif, kadar gross alpha activity tidak
boleh melebihi 0,1 becquerel per liter (Bq/l) dan kadar gross beta activity tidak boleh melebihi 1 Bq/l.
Menjaga kualitas air berperan dalam pencegahan water borne disease.
Berdasarkan data WHO pada tahun 2017, diare merupakan penyebab
kematian utama pada balita. Berdasarkan data Riskesdas 2018, prevalensi
diare yang terdiagnosis sebanyak 8%, dengan prevalensi pada bayi lebih
tinggi yaitu 10.6% dan 12.8% untuk usia 1-4 tahun.
Berdasarkan data Kemenkes tahun 2019 secara nasional persentase rumah tangga dengan akses air
minum layak sebesar 73,65%. Sedangkan jenis sarana air bersih yang paling banyak digunakan oleh
penduduk di Kota Tangerang tahun 2016 adalah sumur gali terlindungi, sumur gali dengan pompa,
sumur bor dengan pompa, dan sumber perpipaan (PDAM dan BPSPAM). Berdasarkan data profil Dinkes
Kota Tangerang pada tahun 2016, 91.85% warga Puskesmas Kedaung Wetan memiliki akses terhadap air
minum yang layak, yang menunjukkan kondisi yang sudah sangat baik. Namun untuk air yang digunakan
dalam kegiatan rumah tangga seperti mencuci baju dan piring, masih ada beberapa warga yang
menggunakan air sungai secara langsung yang tidak termasuk sebagai air yang bersih untuk digunakan.
Melihat pentingnya peran air bersih dalam meningkatkan derajat kesehatan seseorang, maka akan
dilakukan penyuluhan/diskusi mengenai air bersih terhadap warga Selapajang Jaya saat kegiatan PIS-PK
dilaksanakan.

Permasalahan
Beberapa masyarakat yang masih kurang memahami pentingnya air bersih. Banyak warga yang masih
menggunakan air yang tidak layak untuk kegiatan rumah tangga sehingga berperan dalam menimbulkan
penyakit. Rendahnya tingkat perekonomian dan edukasi dari sebagian warga mayarakat juga
mempengaruhi kondisi penggunaan air tidak bersih.

PERENCANAAN
Metode penyuluhan serta diskusi dan jemput bola dipilih untuk melakukan intervensi
yang dilaksanakan dalam upaya memberikan pemahaman kepada warga masyarakat
Selapajang Jaya mengenai air bersih. Intervensi dilakukan di pemukiman keluarga sembari
melihat kondisi di masyarakat agar dapat mencari solusi bersama dan terbaik untuk
diimplementasikan di masyarakat.
Target diskusi adalah warga Selapajang Jaya sembari dilakukan pencatatan saat
melakukan PIS-PK.

Pelaksanaan
Penyuluhan dan diskusi mengenai air bersih dilaksanakan pada hari Selasa, 18 Mei 2021 di
tempat tinggal warga Selapajang Jaya. Kegiatan dimulai sekitar pukul 08.30-11.00 WIB.
Kegiatan dilaksanakan dalam rumah warga sembari dilakukan pencatatan PIS-PK.
Poin-poin penting mengenai Air Bersih yang disampaikan antara lain adalah:
1. Pengertian air bersih
2. Syarat air bersih
3. Pentingnya menggunakan air bersih
4. Sumber air bersih
Acara dimulai dengan pencatatan PIS-PK lalu penyuluhan dan diskusi mengenai air bersih
dan ditutup dengan pertanyaan dan solusi apabila warga tidak dapat mengakses air bersih.

EVALUASI
Penyuluhan/diskusi dilakukan agar lebih akrab dan memudahkan pendengar untuk
memahami materi. Respons cukup baik yang ditunjukkan dengan memperhatikan, memberi
tanggapan, dan mengajukan pertanyaan. Mayoritas rumah warga yang dikunjungi sudah
memiliki akses terhadap air bersih dan sudah menggunakannya dengan baik.
Meskipun dampak diskusi belum dapat diketahui pada saat itu juga, tetapi diharapkan
agar diskusi mengenai air bersih mampu memberikan dampak positif bagi masyarakat
Selapajang Jaya..

Anda mungkin juga menyukai