Anda di halaman 1dari 26

Pemeriksaan DLCO

Penyaji : dr. Fachri Setiawan


Pendamping : dr. Tetra Arya Saputra
Pendahuluan
• Marie Krogh mengembangkan metode untuk mengukur
jumlah karbon monoksida didalam paru.
• Metode ini menjadi dasar untuk menggambarkan proses
difusi oksigen dari alveolus menuju pembuluh darah kapiler
paru.
• Metode pemeriksaan klinis terstandar untuk menentukan
kapasitas difusi paru diperkenalkan oleh Ogilvie pada tahun
1957.
Graham BL, et al. Eur Respir J. 2017
Pendahuluan
• Kapasitas difusi adalah mengukur kemampuan paru untuk
mentransfer gas dari saluran napas ke pembuluh darah.
• Proses difusi digambarkan berdasarkan hukum Fick’s
Ditentukan oleh:
1. Area membran alveoli kapiler
(dinding alveoli dan kapiler)
2. Perbedaan tekanan alveoli dan
arteri.
3. Ketebalan membran.

West BJ, Luks MA. Pulmonary Physiology. 10th edition. 2016


Kapasitas difusi
• Kapasitas Difusi oksigen (DLO2): sulit diukur
• Kapasitas Difusi Karbon Monoksida (DLCO): Lebih mudah

Hughes J. Diffusing Capacity (Transfer Factor) for Carbon Monoxide. In: Hughes J and Pride N, (Eds.). Lung Function Tests:
Physiological Principles and Clinical Applications. London: WB Saunder, 2001, P. 93-106 
Pemilihan karbon monoksida
1. Ikatan Hb-CO lebih kuat 225 kali dibandingkan Hb-O2
2. Transfer lebih kepada proses difusi dibandingkan proses
perfusi
3. CO tidak ada pada alveoli dan darah
4. Difusi CO sedikit dipengaruhi faktor lain

Malhotra P. Diffusion Capacity: (2004). 


Pengukuran kapasitas difusi
1. Single-breath DLCO
2. Rebreathing DLCO
3. Steady-state DLCO
4. Three-equation Single breath DLCO
5. Kapasitas difusi dengan gas NO
6. Intra breath DLCO

Mottram DC. Ruppel’s Manual of Pulmonary Function Testing. 11th edition. Saint Louis: Elsevier, 2018. 
Single Breath DLCO

Single breath DLCO merupakan metode pemeriksaan kapasitas difusi


yang paling banyak digunakan

Single breath DLCO biasanya diperiksa pada kondisi tertentu seperti


istirahat dan nilainya dikoreksi dengan Hb

Komposisi gas yang digunakan pada pemeriksaan DLCO terdiri atas


0,3% karbon monoksida, 21% oksigen, 10,4% helium dan Nitrogen

Mottram DC. Ruppel’s Manual of Pulmonary Function Testing. 11th edition. Saint Louis: Elsevier, 2018. 
Prosedur Pemeriksaan Single breath
DLCO
• Pasien diminta untuk bernapas biasa

• Pasien diminta menghembuskan napas sampai volume residu

• Pasien diminta menghirup napas dalam sampai batas kapasitas paru


total
• Pasien diminta menahan napas selama 10 detik lalu menghembuskan
nafas seperti biasa
• Untuk menghentikan diakhiri dengan tarikan napas

Mottram DC. Ruppel’s Manual of Pulmonary Function Testing. 11th edition. Saint Louis: Elsevier, 2018. 
Single Breath DLCO
Single breath DLCO

Mottram DC. Ruppel’s Manual of Pulmonary Function Testing. 11th edition. Saint Louis: Elsevier, 2018. 
Hasil single breath DLCO
Hasil Pemeriksaan DLCO
Nilai Normal DLCO
Nilai normal Nilai normal
dipengaruhi

20-30 ml/menit Usia Jenis kelamin Tinggi badan


mmHg

1. Mottram DC. Ruppel’s Manual of Pulmonary Function Testing. 11th edition. Saint Louis: Elsevier, 2018.
2. Hyatt R, Scanlon P, Nakamura M. Interpretation of Pulmonary Function Test: A Practical Guide. 4 rd Ed. Philadelphia:
 Wolters Kluwer.2014
Persiapan DLCO
Tidak merokok dalam 24 jam terakhir

Tidak mengkonsumsi alkohol dalam 4 jam sebelum pemeriksaan

Tidak melakukan olahraga yang berat sebelum pemeriksaan

Makan terakhir 2 jam sebelum pemeriksaan

Duduk minimal 5 menit sebelum pemeriksaan

Suplementasi oksigen dihentikan 5 menit sebelum pemeriksaan

Pellegrino R, Viegi G, Brusasco V, Crapo F, Burgos R, Casaburi A, Et al. Interpretative Strategies for Lung Function Tests.
European Respiratory Journal. 2005; 26: 948-68
Kriteria Akseptabilitas
Waktu Inspirasi dari volume residu sampai kapasitas paru total < 4 detik

Ekspirasi diakhir manuver tidak dipaksa, waktu 4 detik

Waktu yang dibutuhkan saat menahan napas antara 8-12 detik tanpa
kebocoran

Pemeriksaaan spirometri dengan kapasitas vital > 85%


Pellegrino R, Viegi G, Brusasco V, Crapo F, Burgos R, Casaburi A, Et al. Interpretative Strategies for
Lung Function Tests. European Respiratory Journal. 2005; 26: 948-68
Kriteria Reprodusibilitas

• Minimal 2 pemeriksaan DLCO yang dapat diterima dengan perbedaan


nilai tidak lebih dari 2 ml/min/mm Hg

Pellegrino R, Viegi G, Brusasco V, Crapo F, Burgos R, Casaburi A, Et al. Interpretative Strategies for Lung Function Tests.
European Respiratory Journal. 2005; 26: 948-68
Pelaporan DLCO

Melaporkan rerata 2 pemeriksaan yang dapat diterima

Bila terdapat nilai Hb dapat digunakan untuk koreksi

Pellegrino R, Viegi G, Brusasco V, Crapo F, Burgos R, Casaburi A, Et al. Interpretative Strategies for Lung Function Tests.
European Respiratory Journal. 2005; 26: 948-68
Interpretasi nilai DLCO

Johnson DC. DLCO: adjust for lung volume, standardised reporting and interpretation.Eur Respir J 2017
Faktor Fisiologis yang mempengaruhi nilai
DLCO
Komponen DLCO

Hemoglobin

Karboksihemoglobin (COHb)

Volume alveolar (VA)

Mottram DC. Ruppel’s Manual of Pulmonary Function Testing. 11th edition. Saint Louis: Elsevier, 2018
Indikasi Pemeriksaan DLCO

• Penyakit parenkim paru


• Emfisema dan kistik fibrosis
• Penyakit jantung
• Penyakit sistemik
• Efek kemoterapi
• Perdarahan paru
• Indikasi awal terhadap infeksi paru

AARC. Clinical Practice Guideline. Single Breath Carbon Monoxide Diffusing Capacity. Amerian Association for Respiratory
Care. 1999
Kontraindikasi Pemeriksaan DLCO
Mutlak Relatif

1. Pasien mengkonsumsi banyak


makanan dan olahraga berat
sebelum tes
Pasien keracunan CO
2. Merokok dalam 24 jam.
dan Desaturasi
3. Pengurangan volume paru
4. Alat tes yang tidak dikalibrasi
5. Inkordinasi otot.

AARC. Clinical Practice Guideline. Single Breath Carbon Monoxide Diffusing Capacity. Amerian Association for
Respiratory Care. 1999
Faktor Mempengaruhi DLCO
Peningkatan DLCO Penurunan DLCO
• Posisi telungkup • Emfisema
• Kondisi Latihan • Reseksi paru
• Asma • Obstruksi Bronkus
• Obesitas berat • Emboli paru
• Polisitemia • Anemia
• Perdarahan intraalveolar • Penebalan membran alveolar-kapiler
• Pirau jantung kanan-kiri
Hyatt R, Scanlon P, Nakamura M. Interpretation of Pulmonary Function Test: A Practical Guide. 4 rd Ed. Philadelphia:  Wolters
Kluwer.2014
Algoritma Gangguan Difusi
Keterangan:
• LLN (Lower Limits of Normal)
• PV (Pulmonary Vascular)
• CW (Chest Wall)
• NM (Neuromuscular)

Pellegrino R, Viegi G, Brusasco V, Crapo F, Burgos R, Casaburi A, Et al. Interpretative Strategies for Lung Function Tests. European
Respiratory Journal. 2005; 26: 948-68
Algoritma Gangguan Difusi
Video Pemeriksaan DLCO
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai