T B PAR U ANAK
Oleh :
Nandini Nur Annisa
Rana Zhafira Amanda
R iwayat Imunisasi
● Riwayat imunisasi dasar pasien lengkap.
Non farmakologi
1. E dukasi PH BS .
2. E dukasi kepada pasien bahwa pengobatan pada TB paru butuh
kepatuhan yang baik dalam meminum obat dan kontrol agar
pengobatannya berhasil.
3. E dukasi bahwa seluruh anggota keluarga harus di screening TB.
Prognosis
Ad vitam ad bonam
Ad functionam ad bonam
Ad sanationan ad bonam
CS S T B Paru pada Anak
DEFINISI
lymphangitis
PATOGENESIS
primary focus
Ghon focus
PATOFISIOLOGI
KLASIFIKASI
Riwayat Hasil uji
Lokasi Status HIV
pengobatan kepekaan
• Paru • Baru • Sensitif • Negatif
• Ekstraparu • Pernah • Resistan • Positif
diobati (monoresista • Tidak
sebelumnya n, diketahui
• Riwayat poliresistan,
pengobatan MDR, XDR,
tidak resistan
diketahui rifampisin
(RR)
MANIFESTASI KLINIS
Gejala Sistemik/Umum
• Berat badan turun atau tidak naik dalam dua bulan
• Gagal tumbuh setelah tatalaksana selama 1-2 bulan
• Demam lebih dari dua minggu, naik-turun, tidak tinggi, tanpa
sebab yang jelas
• Batuk lama lebih dari dua minggu, non-remitting, tidak membaik
setelah pemberian AB dan obat asma
• Lesu atau malaise, anak kurang aktif bermain.
Multip
MANIFESTASI
le, KLINIS
d:1
cm,
Kelenj
kenya
ar
TB Otak/ Menin l,
spesif tidak
menin Tubergitis
Spon Gejal
ik geal nyeri
kulom
dilitis, a
a otak
Skelet koksiti TTIK
al s,
goniti
MANIFESTASI KLINIS
Conjuc
tivitis
Mata
flictenu
Skroful
TB laris
Spesifi Kulit oderm
Dullne
k Pleura a
ss,
dan crackle
Bunyi
Pericar s
jantung
dium redup
DIAGNOSIS
1. Pemeriksaan Bakteriologis
SPESIMEN
• Berdahak
• Bilas lambung dengan NGT
• Induksi sputum
TEST BAKTERIOLOGIS
• Pemeriksaan mikroskopis
• Test cepat molekuler (TCM)
• Pemeriksaan Biakan
DIAGNOSIS
Uji tuberkulin
• Bermanfaat untuk menegakkan diagnosis TB anak, khususnya jika riwayat
kontak dengan pasien TB tidak jelas.
• Hasil positif uji tuberkulin tidak bisa membedakan antara infeksi dan sakit TB.
• Hasil negatif uji tuberkulin belum tentu menyingkirkan diagnosis TB.
Foto Toraks
• Merupakan pemeriksaan penunjang untuk menegakkan diagnosis TB pada anak, namun
gambaran foto toraks pada TB tidak khas kecuali gambaran TB milier
Pemeriksaan histopatologi (PA/Patologi Anatomi)
• Pemeriksaan PA akan menunjukkan gambaran granuloma dengan nekrosis perkijuan di
tengahnya dan dapat pula ditemukan gambaran sel datia langhans dan atau kuman TB.
DIAGNOSIS
Sistem
Skoring
TB Anak
DIAGNOSIS
Jika ditemukan salah satu keadaan di bawah ini, pasien dirujuk ke fasilitas
pelayanan kesehatan rujukan:
1. Foto toraks menunjukan gambaran efusi pleura atau milier kavitas
2. Gibbus, koksitis
3. Tanda bahaya:
a. Kejang, kaku kuduk
b. Penurunan kesadaran
c. Kegawatan lain, misalnya sesak napas
TATALAKSANA
Sering digunakan:
Prednison dosis 2 mg/kg/ hari, hingga 4 mg/kg/hari. Pada kasus sakit berat, dosis maksimal 60
mg/hari selama 4 minggu.
Tappering off setelah 2 minggu pemberian, kecuali pada TB meningitis: tappering off setelah 4
minggu.
TATALAKSANA
Piridoksin
Karena isoniazid dapat menyebabkan difisiensi piridoksin simtomatik,
terutama pada anak malnutrisi dan HIV. Dosis: 5-10mg/kg/hari
TATALAKSANA - Nutrisi
PEMANTAUAN DAN HASIL EVALUASI
Anak yang pernah mendapat pengobatan TB, apabila datang kembali dengan
gejala TB, perlu dievaluasi apakah anak tersebut menderita TB.
Evaluasi dapat dilakukan dengan cara pemeriksaan dahak atau sistem skoring.
Evaluasi dengan sistem skoring harus lebih cermat dan dilakukan di fasilitas
rujukan.
1. Komitmen
2. Diagnosa yang benar dan baik
3. Ketersediaan dan lancarnya distribusi obat
4. Pengawasan penderita menelan obat
5. Pencatatan dan pelaporan penderita dengan sistem kohort
PROGNOSIS