Anda di halaman 1dari 10

ASPEK LEGAL PRAKTEK

KEPERAWATAN
KOMUNITAS

DI SUSUN OLEH ;
KURNIATININGSIH WITRIANI
NIM. 16142014689159
Keperawatan komunitas merupakan bagian
integral dari pelayanan kesehatan yang
dilaksanakan pada tingkat primer.
Keperawatn adalah sub system dari
system pelayanan yang merupakan hasil
pendidikan pelatihan serta penelitian.
Demikain pula hal nya dengan
keperawatan kesehatan merupakan sub
system dari pelayanan kesehatan
masyarakat (Ekasari,2007).
TUJUAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
Tujuan Umum Meningkatkan derajat kesehatan dan
kemampuan masyarakat secara menyeluruh dalam
memelihara kesehatannya untuk mencapai derajat
kesehatan yang optimal secara mandiri
Tujuan Khusus ;
a. Dipahaminya pengertian sehat dan sakit oleh
masyarakat.
b. Meningkatkannya kemampuan individu, keluarga,
dan masyarakat untuk melaksanakan upaya
perawatan dasar dalam rangka mengatasi masalah
keperawatan.
c. Tertanganinya kelompok keluarga rawan yang
memerlukan pembinaan dan asuhan keperawatan.
d.Tertanganinya kelompok masyarakat
khusus/rawan yang memerlukan pembinaan
dan asuhan di rumah, panti dan di masyaraka.
e.Tertanganinya kasus-kasus yang memelukan
penanganan tindak lanjut dan asuhan
keperawatan di rumah.
f. Terlayaninya kasus-kasus tertentu yang
termasuk kelompok resiko tinggi yang
memerlukan penanganan dan asuhan
keperawatan di rumah dan di puskesmas.
g.Teratasi dan terkendalinya keadaan lingkungan
fisik dan sosial untuk menuju keadaan sehat
optimal.
ASPEK LEGAL
KEPERAWATAN
Adalah Ilmu pengetahuan mengenai hak
dan tanggung jawab legal yang terkait
dengan praktik keperawatan
merupakan hal yang penting bagi
perawat.
SASARAN DALAM PRAKTIK KEPERAWATAN
KOMUNITAS
Individu Peran perawat pada individu sebagai klien, pada
dasarnya memenuhi kebutuhan dasarnya yang mencakup
kebutuhan biologi, sosial, psikologi dan spritual karena
adanya kelemahan fisik dan mental, keterbatasan
pengetahuan, kurangnya kemauan menuju kemandirian
pasien/klien.
Keluarga merupakan sekelompok individu yang
berhubungan erat secara terus menerus dan terjadi
interaksi satu sama lain baik secara perorangan maupun
secara bersama-sama didalam lingkungan sendiri atau
masyarakat secara keseluruhan.
Masyarakat Kesehatan dalam keperawatan komunitas
didefenisikan sebagai kemampuan melaksanakan peran
dan fungsi dengan efektif
DASAR HUKUM KEPERAWATAN
a. Registrasi dan Praktik Keperawatan Sesuai
KEPMENKES NO. 1239 TAHUN 2001
Sesuai dengan Undang-Undang No. 23 Tahun 1992
tentang Kesehatan :
 Pasal 32 (ayat 4) : “Pelaksanaan pengobatan dan
atau perawatan berdasarkan ilmu kedokteran dan atau
ilmu keperawatan, hanya dapat dilaksanakan oleh
tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan
kewenangan untuk itu.
 Pasal 153 (ayat 1 dan 2) : (ayat 1) : “ Tenaga
kesehatan berhak memperoleh perlindungan hukum
dalam melaksanakan tugas sesuai dengan profesinya”.
Sedangkan (ayat 2) : “tenaga kesehatan dalam
melakukan tugasnya berkewajiban untuk mematuhi
standar profesi dan menghormati hak pasien.
Pada Kepmenkes No.1239 tahun 2001 (pasal
16), dalam melaksanakan kewenangannya
perawat berkewajiban untuk :
1. Menghormati hak pasien
2. Merujuk kasus yang tidak dapat ditangani
3. Menyimpan rahasia sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku
4. Memberikan informasi
5. Meminta persetujuan tindakan yang akan
dilakukan
6. Melakukan catatan perawatan dengan baik
Dalam Kepmenkes No. 1239 Tahun 2001 pasal
38, dijelaskan bahwa perawat yang sengaja :
1. Melakukan praktik keperawatan tanpa izin
2. Melakukan praktik keperawatan tanpa
mendapat pengakuan / adaptasi
3. Melakukan praktik keperawatan tidak
sesuai dengan ketentuan pasal 16
4. Tidak melaksanakan kewajiban sesuai pasal
17
Berdasarkan ketentuan pasal 86 Undang-Undang No. 23
Tahun 23 1992 tentang kesehatan, barang siapa dengan
sengaja:
1. Melakukan upaya kesehatan tanpa izin sebagaimana
dimaksudkan dalam pasal 4 ayat 1
2. Melakukan upaya kesehatan tanpa melakukan adaptasi
sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 ayat 1
3. Melakukan upaya kesehatan tidak sesuai dengan standar
profesi tenaga kesehatan yang bersangkutan sebagaimana
dimaksud dalam pasal 21 ayat 1
4. Tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud
dalam pasal 22 ayat 1
5. Dipidana denda paling banyak Rp. 10.000.000,-
(sepuluhjutarupiah).

Anda mungkin juga menyukai