Anda di halaman 1dari 36

LAPORAN KASUS

“PNEUMONIA”
Pembimbing :
Dr. Ade Henka Sinurat, Sp.A

Oleh :
Tania Anasthasia Tiurma Hutagalung 13000025

Fakultas Kedokteran
Universitas HKBP Nommensen

Departemen Ilmu Kesehatan Anak


RSUD Dr.Hadrianus Sinaga
Pangururan
2017
1
1. Definisi

Menurut IDAI, Pneumonia merupakan radang akut yang


menyerang jaringan paru dan sekitarnya. Pneumonia adalah manifestasi
infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) yang paling berat karena dapat
menyebabkan kematian.

Menurut United Nations International Children’s Emergency


Fund (UNICEF) menyatakan pneumonia sebagai “The forgotten Killer
of Children” atau pembunuh anak paling utama yang terlupakan.

2
2. Etiologi

Penyebab pneumonia adalah berbagai macam virus, bakteri


atau jamur. Bakteri penyebab pneumonia yang tersering adalah
pneumokokus (Streptococcus pneumonia), HiB (Haemophilus influenza
type b) dan stafilokokus (Staphylococcus aureus).
Virus penyebab pneumonia sangat banyak, misalnya
rhinovirus, respiratory synctial virus (RSV) atau virus influenza.

3
3. Epidemiologi

Pneumonia merupakan penyebab terbesar kematian pada bayi


di seluruh dunia. Menurut WHO, Pneumonia telah menyebabkan
kematian pada 922.000 anak-anak dibawah 5 tahun pada tahun 2015
angka ini mencapai 16% seluruh penyebab kematian pada anak dibawah
5 tahun.

Menurut Survei Kesehatan Nasional (SKN) tahun 2011


terdapat 27.6% kematian bayi dan 22.8% kematian balita di Indonesia
disebabkan oleh penakit respiratori, terutama Pneumonia.

Menurut data Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun


2013 menunjukkan bahwa Period Prevalence Pneumonia pada balita
meningkat dari 2.1% di tahun 2007 menjadi 2.7% di tahun 2013.

4
Data WHO menunjukkan, sekitar 800.000 hingga 1 juta anak
meninggal dunia tiap tahun akibat pneumonia. Pneumonia disebutkan
oleh UNICEF dan WHO sebagai kematian tertinggi anak balita,
melebihi penyakit-penyakit lain seperti campak, malaria serta AIDS.

Worlds Pneumonia Day (WPD) melaporkan Indonesia


menjadi negara dengan kejadia pneumonia ke 6 terbesar di dunia.

5
6
7
8
9
Integrated Global Action Plan for the Prevention and Control of Pneumonia and
Diarrhoea (GAPPD)
10
4. Klasifikasi

WHO merekomendasikan penggunaan peningkatan frekuensi nafas dan


retraksi subkosta untuk mengklasifikasikan pneumonia di negara
berkembang.

4.1 Pneumonia Ringan


Tanda dan gejala :
Disamping batuk atau kesulitan bernafas, hanya terdapat
nafas cepat saja. Nafas cepat :
• pada anak umur 2 -11 bulan : ≥ 50x/i
• pada anak umur 1-5 tahun : ≥ 40x/i

Pastikan bahwa anak tidak memiliki tanda-tanda pneumonia


berat.

11
4.2 Pneumonia Berat
Tanda dan Gejala :
Batuk dan atau kesulitan bernafas, ditambah minimal salah
satu hal berikut :
1. Kepala terangguk-angguk.
2. Pernafasan cuping hidung.
3. Tarikan dinding dada bagian bawah ke dalam.
4. Foto dada menunjukkan gambaran penumonia (infiltrat
luas, konsoludasi, dll)
Didapati pula :
• Nafas Cepat
- Anak umur < 2 bulan : ≥ 60x/i
- Anak umur 2-11 bulan : ≥ 50x/i
- Anak umur 1-5 tahun : ≥ 40x/i
- Anak umur ≥ 5 tahun : ≥ 30x/i

12
• Suara merintih (grunting) pada bayi.
• Pada auskultasi terdengar :
Crackles (rhonki).
Suara pernafasan menurun.
Suara pernafasan bronkial.

Dalam keadaan yang sangat berat dijumpai :


• Tidak dapat menyusu atau makan/minum, atau
memuntahkan semuanya.
• Kejang, letargis atau tidak sadar.
• Sianosis.
• Distress pernafasan berat.

13
5. Faktor Resiko

Beberapa faktor meningkatkan resiko kejadian dan derajat pneumonia


antara lain :
•Defek anatomi bawaan
•Defisit imunologi.
•Polusi.
•Gastroesophageal reflux (GER).
•Aspirasi.
•Gizi buruk.
•BBLR
•Tidak mendapat air susu ibu (ASI).
•Imunisasi tidak lengkap.
•Adanya saudara serumah yang menderita batuk.
•Kamar tidur yang terlalu padat penghuninya.

14
Laporan Kasus
Identitas Pasien
Nama : An. ARS
Jenis kelamin : Laki-Laki
Alamat : Parmonangan
Usia : 09 Mei 2017 (6 bln)
No. RM : 08.56.11
Nama Orangtua : Ny. MAN dan Tn. US
Kebangsaan : Indonesia
Aloanamnesis : Ibu
Tanggal Masuk : 14 November 2017 (Poliklinik)
15
Anamnesis
Keluhan Utama
Batuk pilek, sesak dan demam

Telaah
Pasien datang ke Poliklinik anak RSUD Dr. Hadrianus Sinaga dengan keluhan
batuk berdahak dan pilek, diikuti demam tinggi dengan suhu 39°C. Ibu OS
mengatakan bahwa anaknya sudah batuk berdahak dan pilek disertai dengan sesak
selama 1 minggu dan demam tinggi selama kurang lebih 5 hari dengan suhu
berkisar 38°C-40°C, pada saat itu ibu OS mengukur dengan termometer air raksa.
Ibu OS mengatakan demam mulai meninggi di saat sore hari pukul 18.00 dan
saat malam hari. Saat demam, Ibu OS memberikan Paracetamol syrup dan
mengatakan OS berkeringat setelah diberi Paracetamol. Mual dan muntah juga
dialami OS setelah minum susu/ASI, nafsu makan dan nafsu minum OS menurun.

16
Riwayat Penyakit Terdahulu
-

Riwayat Penyakit Keluarga


-

Riwayat Penggunaan Obat


Paracetamol syrup

17
Ibu OS melahirkan pada usia 28 tahun, G3P3A0, ibu OS rajin memeriksan
kandungan setiap bulan ke bidan. Ibu OS selama hamil telah imunisasi Tetanus
Toxoid selama 2 kali, selama kehamilan ibu OS mengaku mengalami sakit batuk-
pilek dan demam selama 3 hari.
Riwayat Persalinan

OS lahir dengan persalinan normal dibantu oleh bidan dengan usia kehamilan
cukup bulan, yaitu kurang lebih 38 minggu dengan presentasi kepala dan langsung
menangis dan air ketuban jernih. OS memiliki berat lahir 2900 gr dan panjang
badan 50cm.

Riwayat Pasca Lahir


Bayi lahir dengan sehat, tidak ada cacat fisik, tidak mengalami sianosis dan
tidak ikterik. OS mendapatkan imunisasi Hepatitis B, Polio, Gentamycin salep
mata dan DPT 1,2,3. OS mendapatkan inisiasi menyusu dini. Tali pusat bagus
dan puput dalam jangka waktu kurang lebih 10 hari.

18
Riwayat Makanan
0-6 bulan : ASI/PASI

Riwayat Pertumbuhan
Ibu OS sering mengukur PB dan BB ke bidan. Ibu OS mengaku, PB dan
BB OS bertambah setiap bulan.

Riwayat Perkembangan
Usia 3 bulan : tengkurap
Usia 4-5 bulan : tengkurap dan bisa membalik badan sendiri,

19
Riwayat Imunisasi
OS sudah mendapatkan imunisasi Hepatitis B, Polio, BCG, DPT 1,2,3.
(untuk waktunya, ibu OS tidak terlalu ingat, tetapi waktu pemberian imunisasi
sesuai dengan waktu pemberian imunisasi)

Sosial Ekonomi dan Lingkungan


 Penghasilan orangtua OS berkisar 800.000/bln.
 Ukuran rumah 4x6 meter.
 Rumah OS memiliki 1 kamar tidur, 5 jendela dan 1 kamar mandi.
 Lingkungan rumah OS cukup bersih, dan di sekitar lingkungan rumah ibu
OS mengaku banyak asap dari pembakaran sampah, sumber air
menggunakan penampungan air hujan dan dari PDAM.

*Kesan : sosial ekonomi menengah ke bawah

20
Anamnesis Sistem
1. Thermoregulasi : demam(+), menggigil (-), akral hangat (+).
2. Sistem Serebrovaskular : kejang (-), nyeri kepala (-).
3. Sistem Kardiovaskular : nyeri dada (-), sianosis (-).
4. Sistem Repiratorius : batuk (+), pilek (+), sesak (+).
5. Sistem Gastrointestinal : muntah(+), nyeri perut (-), nafsu makan ↓↓,
nafsu minum ↓↓, mencret (-).
6. Sistem Muskuloskeletal : edema (-), nyeri (-), kram (-),
kelemahan otot (-)
7. Sistem Urogenital : BAK normal, nyeri saat BAK (-), BAB
normal.
8. Sistem Integumentum : ptekie (-), gatal (-).

21
Pemeriksaan Fisik
Kesan Umum : batuk, rewel
Kesadaran : composmentis
Vital Sign :
T :36,5°C
HR : 120x/i
RR : 44x/i
Berat Badan : 6,9kg
Panjang Badan : 62cm
Lingkar Kepala : 42cm
Lingkar Dada : 37cm

22
23
24
25
26
Leher
Inspeksi : benjolan (-).
Palpasi : benjolan (-), nyeri tekan (-), TVJ (normal).
Thoraks
Inspeksi : simetris, retraksi dada (-).
Palpasi : nyeri tekan (-).
Perkusi : terdengar redup pada lapangan paru bawah.
Auskultasi : suara jantung I ; normal, desah (-), murmur (-).
suara jantung II ; normal, split (-).
suara pernafasan ; vesikuler, rhonki (+).
Abdomen
Inspeksi : perut > dada.
Palpasi : soepel, nyeri tekan (-), benjolan (-), Hepar-Lien tidak teraba,
fullblast (-), shifting-dullness (-).
27
Perkusi : timpani.
Auskultasi : suara peristaltik usus (12x/i).
Ekstremitas
Inspeksi : sianosis (-), anemis (-).
Palpasi : pitting-oedem (-), art. radialis (kuat), art. dorsal pedis (kuat), akral
hangat (+).
Kepala
Inspeksi :
• Rambut : hitam, mudah dicabut (-)
• Mata : konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-), sekret (-),
mata cekung (+).
• Hidung : pernafasan cuping hidung (-).
• Mulut : sianosis (-), anemis (-), tonsil (T1/T1).
• Mukosa mulut : kering (-), pecah-pecah (-), luka (-).
28
Tanggal Pemeriksaan Laboratorium
Jenis Pemeriksaan Nilai Rujukkan Satuan
14/11/2017 17/11/2017

Haemoglobin 9.8 9.0 12-14(P); 12-16(L) gr%

Haematokrit 28,7 26.6 35-50 Vol%

Leukosit 26.900 14.100 5.000-10.000 /mm3

Trombosit 557.000 645.000 150.000-400.000 /mm3

Eritrosit 4.09 3.80 4,0-6,0 Juta/mm3

MCV 70 70 85-95 fl

MCH 24 23 27-34 pg

MCHC 34 33 32-37 g/dL

HITUNG JENIS LEUKOSIT

Basofil 1 0 0,0-1,0 %

Eosinofil 2 3 1,0-4,0 %

N.Batang 3 7 2,0-5,0 %

N. Segmen 62 42 50,0-70,0 %

Limfosit 28 41 20.0-40.0 %

Monosit 4 7 2,0-8,0 %
29
Resume
Seorang anak dibawa ke poliklinik anak RSUD Dr. Hadrianus Sinaga dengan
keluhan batuk pilek dan sesak selama 1 minggu, serta demam selama 5 hari.

Dari Pemeriksaan fisik : didapati OS tampak sesak berkurang, retaksi dada


berkurang, rhonki (+), demam (-), nafsu makan ↓↓, nafsu minum ↓↓.

Dari pemeriksaan laboratorium : didapati leukositosis dan trombositosis pada


hari pertama masuk rawat inap dan hari ke-3.

30
Diagnosa Kerja
1. Pneumonia ringan.
Diagnosa Banding
1. Pneumothoraks.
2. Bronkiolitis
3. Efusi pleura.
4. Tuberkulosis.
5. Abses Retrofaringeal.

31
Penatalaksanaan
TATALAKSANA
 Anak dapat berobat jalan.
 Pemberian antibiotik :
Kotrimoksazol (4mg TMP/kgBB/kali)
2 kali sehari selama 3 hari.
Amoksisilin (25mg/kgBB/kali)
2 kali sehari selama 3 hari.

TINDAK LANJUT
Anjurkan ibu untuk memberikan makan/ASI pada anak.
Nasihati ibu untuk membawa kembali anaknya setelah 2 hari, atau lebih cepat jika
keadaan anak memburuk atau tidak bisa minum/menyusu.
32
Ketika anak kembali :
 Jika pernafasannya membaik (melambat), demam berkurang, nafsu
makan membaik, lanjutkan pengobatan sampai seluruhnya 3 hari.
 Jika frekuensi pernafasan, demam dan nafsu makan tidak ada perubahan,
ganti ke antibiotik lini kedua dan nasihati ibu untuk kembali 2 hari
kemudian.
 Jika didapati tanda-tanda pneumonia berat, rawat anak di rumah sakit dan
tangani sesuai tanda dan gejala.

33
Kriteria Rawat Inap
 Bayi
Saturasi oksigen (O2) ≤ 92%, sianosis.
Frekuensi nafas > 60x/i.
Distress pernafasan, apnea intermiten atau grunting.
Tidak mau minum/menyusu.
Keluarga tidak bisa merawat dirumah.

 Anak
Saturasi oksigen (O2) <92%, sianosis.
Frekuensi nafas >50x/i
Distress pernafasan.
Grunting.
Terdapat tanda dehidrasi.
Keluarga tidak bisa merawat dirumah.
34
Kriteria Pulang

Gejala dan tanda pneumonia menghilang.


Asupan per oral adekuat.
Pemberian antibiotik dapat diteruskan dirumah (per oral).
Keluarga mengerti dan setuju untuk pemberian terapi dan rencana kontrol.
Kondisi rumah memungkinkan untuk perawatan lanjutan di rumah.

35
Kesimpulan

Pneumonia adalah infeksi akut parenkim paru yang meliputi alveolus dan
jaringan interstisial yang disebabkan oleh bakteri, virus dan jamur.

Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik; adanya sesak, demam tinggi, terdengar


rhonki dan pada pemeriksaan laboratorium terdapat leukositosis dan
trombositosis, OS menderita Pneumonia ringan.

36

Anda mungkin juga menyukai