Morbili
Pembimbing :
dr. Debby Kulo
Oleh :
IDENTITAS PASIEN
Tanggal Masuk
Nama
Umur
Jenis Kelamin
Agama
Alamat
: 3 April 2014
: An. G
: 8 bulan
: Laki-Laki
: Islam
: Motabang
Riwayat Penyakit
Keluhan Utama
Demam tinggi
Keluhan Tambahan
Batuk
Pilek
rewel
Intake sulit
Timbul ruam
kemerahan
Riwayat Perkembangan
Riwayat Imunisasi
Hep
B : 0 , 1, 6 bulan
BCG
: 0 bulan
DPT
: 2, 4, 6 bulan
Polio
: 0, 2, 4, 6 bulan
Campak: Kesan : Imunisasi PPI lengkap sesuai
dengan usia
Pemeriksaan Fisik
Berat Badan
Tinggi Badan
Kesan Gizi
Keadaan Umum
Kesadaran
Nadi
RR
Suhu
: 9,4 kg
: 77 cm
: Cukup
: Tampak Sakit Sedang
: Kompos mentis
: 138 x/ menit ( kuat angkat, isi cukup )
: 46 x/ menit ( reguler, adekuat )
: 38,4oC
Pemeriksaan Fisik
Kepala
Mata
Telinga
Hidung
Mulut
Tenggorok
Leher
Thorax
P : Tidak dilakukan
Abdomen
P : Timpani
Kulit
Diagnosis
Diagnosis
Kerja
MORBILI
TERAPI
Medikamentosa :
Puyer
(oral)
Vitamin
Edukasi
Tidak tersedia
self limiting
MORBILI
Definisi
Etiologi
Sifat :
Peka terhadap eter.
Ukuran 150 300 nm.
Menempel pada reseptror nukleoprotein pada
eritrosit dan sel hospes dengan bantuan tonjolan
glikoprotein ( Hemaglutinin dan Neuroamidase )
Epidemiologi
Patologi
Gejala klinis
5-6
Stadium Akhir
Keluarnya ruam (eritema makulopapular):
mulai dari belakang telinga, menyebar ke
muka, badan, lengan, dan kaki.
Didahului dgn suhu tubuh meningkat
Ruam kemerahan menghitam
mengelupas (patognomonik)
Bercak koplik
Laboratorium
Jarang dilakukan
Lymphopenia
Neutropenia
Hemmaglutination inhibition test antibodi
spesifik ( 1-3 hari setelah timbul rash )
Enzyme immunoassay (EIA) lebih sensitif dan
mudah untuk mengukur kadar IgM spesifik ( 12 hari sesudah timbul rash )
Diagnosis banding
German measles
Tidak ada bercak koplik.
Ada pembesaran kelenjar daerah suboksipital,
servikal posterior, belakang telinga.
Eksantema subitum
Alergi obat
Komplikasi
Bronkopneumonia
Otitis media akut
Ensefalitis
SSPE
Malnutrisi
Pengobatan
Simptomatik :
Antipiretik, Sedativum, Obat batuk
Pengobatan segera terhadap komplikasi :
Pneumonia dan OMA antibiotik
Ensefalitis memerlukan perawatan intensif
Malnutrisi perbaiki keadaan gizi
Vitamin A dosis tinggi : dosis tunggal , mengurangi
mortalitas dan morbiditas.
50,000 IU : anak 1 - 6 bulan,
100,000 IU : anak 7 12 bulan
200,000 IU : anak > 1 th
Ribavirin dapat dipertimbangkan pada pasien dengan
imunosupressive
Prognosis
Pencegahan
Imunisasi Pasif
Imunisasi Aktif.
TERIMA
KASIH