Anda di halaman 1dari 36

LAPKAS

Morbili
OLEH:
Bayu Anugrah Pratama 102121051

PEMBIMBING:
dr. Tity Wulandari, M.Ked (Ped), Sp.A

KEPANITIAAN KLINIK
SMF ILMU KESEHATAN ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA
LAPOR
AN
KASUS
IDENTITAS PASIEN
Nama : Anggita Br Sembiring
Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 0th 6bln 3hri
Alamat : Jl. Irigisi LK V No.59 Medan
Agama : Islam
No. RM : 00382909
Tanggal Masuk : 08 September 2022, 23.21
wib
Ruangan : Hijir Ismail
ANAMNESIS
Keluhan Utama Telaah
Seorang anak perempuan usia 7 bulan datang
dengan keluhan demam (+), dirasakan naik turun.
Demam
Pagi sebelum dirawat demam tinggi dan muncul
ruam diseluruh tubuh, muncul pertama kali
diwajah, batuk (+)
ANAMN
BAK : Normal
BAB : Normal
ESIS
RPT : Gastroenteritis
RPK : Tidak ada
RPO : Tidak ada
Alergi : Tidak ada
ANAMNESIS
Riwayat Riwayat
Kehamilan Riwayat Postnatal
Kelahiran
Os lahir cukup bulan
Masih diberikan ASI, MPASI
secara spontan
ditolong oleh dari 6 bulan
Ibu tidak pernah kontrol ke
dokter, G2P2A0, jamu- bidan, segera
jamuan (-), obat-obatan (-), menangis, BBL:
hipertensi (-), DM (-), Asma 2600 gram, PBL: 50
(-) cm, biru (-) Riwayat tumbuh
kembang
Merangkak meraih
Riwayat imunisasi mainan/ mendekati
seseorang
Imunisasi Hepatitis B,
Memungut benda kecil
BCG, Polio
dengan cara beraup
Duduk dibantu
Pemeriksaan Fisik
Kesadaran umum : Tampak sakit sedang
Kualitatif : Compos mentis
Kuantitatif : GCS 15 (E4, V5, M6)

Tanda Vital
Temp : 39,5 C
HR : 108 x/i
RR : 24 x/i
SpO2 : 99%
Kepala : Normosefali
Rambut : Hitam, tidak mudah dicabut
Mata : pupil isokor, reflex cahaya (+/+),
cekung (-/-), konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik
(-/-)
Telinga : bentuk normal, simetris, serumen (-/-)
Hidung : bentuk normal, simetris, secret (-/-)
Mulut : bibir pucat (-), mukosa kering (-)
Leher : pembesaran KGB (-)
THORAX

Paru
1. Inspeksi : Simetris, Fusiformis, retraksi (-/-)
2. Palpasi : Stem fremitus kanan=kiri, nyeri tekan (-/-)
3. Perkusi : Sonor (+/+)
4. Auskultasi : Vesikuler (+/+), Rhonki (-/-), Wheezing (-/-)

Jantung
5. Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
6. Palpasi : Ictus cordis tidak teraba
7. Perkusi : Tidak dilakukan pemeriksaan
8. Auskultasi : S I-II reguller, bising jantung (-) HR : 98 x/i
ABDOMEN
• Inspeksi : Simetris, distensi (-)
• Palpasi : Soepel
• Perkusi : Timpani
• Auskultasi : Peristaltik (+)

GENITALIA : Dalam batas normal


KULIT : Turgor kulit baik, sianosis (-), ikterik (-)
EKSTREMITAS : Akral hangat, CRT < 2 detik
ANTROPOMETRI

Data Antropometri
Umur : 7 bulan
Berat badan : 6 kg
Panjang badan : 61 cm
Lingkar Kepala : 43 cm
Status gizi

BB/U : Normal
TB/U : Pendek
BB/TB : gizi baik
Hasil
Laboratorium

Hasil Lab
tanggal
08/09/2022
Hasil Lab
tanggal
09/09/2022
Hasil Lab
tanggal
10/09/2022
Hasil foto rontgen
Thorax :

Sinus costrofrenikus dan diafragma normal

Jantung : ukuran dalam batas normal

Paru : corakan bronhovasculer normal

Tidak tampak kelainan aktif spesifik dan pathologis lainya

Kesan : cor/pulmo dalam batas normal.


Diagnosa banding : Diagnosa Kerja :
• Morbili
• Demam Dengue Morbili
• Roseola
• Rubella
PENATALAKSAN
Terapi AAN
1.IVFD RL 25 gtt/i
2.PCT DROP 3x1 cc (k/p demam)
3.Ambroxol 3x ½ cth
4.Ceftriaxone 500 mg
5.Nebul Ventolin ½ / 8 jam
6.Vit A 100.000 iu 1xsaja
7.Nystatin drop 4x1
FOLLOW UP
TINJA
UAN
PUSTA
KA
MORB
ILI
Definisi morbili

• Campak merupakan penyakit sangat menular dan disebabkan oleh


paramyxovirus RNA untai tunggal dengan satu tipe antigenik. Virus campak

ditularkan melalui droplet atau melalui udara dan sangat menular


epidemiologi
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan peningkatan kasus campak 4
(empat) kali lipat secara global dalam tiga bulan pertama tahun 2019
dibandingkan dengan waktu yang sama tahun lalu.

Berdasarkan data KEMENKES, Indonesia termasuk ke dalam 10 negara dengan


jumlah kasus campak terbesar di dunia.
Etiologi
• Virus campak termasuk golongan paramyxovirus berbentuk bulat dengan tepi
yang kasar dan dibungkus oleh selubung luar yang terdiri dari lemak dan
protein. Di dalamnya terdapat nukleokapsid yang berbentuk bulat lonjong,
terdiri dari bagian protein yang mengelilingi asam nukleat (RNA) - yang
merupakan struktur heliks nukleoprotein dari myxovirus. Pada selubung luar
seringkali terdapat tonjolan pendek. Salah-satu protein yang berada di

selubung luar berfungsi sebagai hemaglutinin.


PATOFISIOLOGI DAN PATOGENESIS
Penularan campak terjadi secara droplet melalui udara, sejak 1-
2 hari sebelum timbul gejala klinis sampai 4 hari setelah timbul
ruam.
Virus masuk ke dalam limfatik lokal, bebas maupun
berhubungan dengan sel mononuklear, kemudian mencapai
kelenjar getah bening regional.
Di sini virus memperbanyak diri dengan sangat perlahan dan
dimulailah penyebaran ke sel jaringan Limforetikular seperti
limpa.
PATOFISIOLOGI DAN
PATOGENESIS
Gambaran kejadian awal di jaringan limfoid masih belum diketahui secara
lengkap, tetapi 5-6 hari setelah infeksi awal, terbentuklah fokus infeksi yaitu
ketika virus masuk ke dalam pembuluh darah dan menyebar ke permukaan
epitel orofaring, kunjungtiva, saluran nafas, kulit, kandung kemih dan usus.

Selanjutnya daya tahan tubuh menurun. Sebagai akibat respons delayed


hypersenstivity terhadap antigen virus, muncul ruam makulopapular pada hari
ke-14 sesudah awal infeksi dimana pada saat itu antibodi humoral dapat
dideteksi pada kulit.
Manifestasi Klinis

Infeksi campak dibagi menjadi empat fase: inkubasi, prodromal


(catarrhal), eksantematosa (ruam), dan pemulihan. masa inkubasi
adalah 8 sampai 12 hari dari paparan gejala onset dan rata-rata 14
hari (kisaran, 7 sampai 21) dari paparan timbulnya ruam.
Manifestasi klinis

Manifestasi dari periode prodromal 3 hari adalah batuk, coryza,


konjungtivitis, dan patognomonik Bintik koplik (putih abu-abu,
bintik-bintik berukuran butiran pasir di bukal mukosa di seberang
geraham bawah) yang berlangsung 12 hingga 24 jam dan
konjungtivitis.
DIAGNOSIS
●Laboratorium
Temuan laboratorium rutin tidak spesifik dan tidak membantu dalam diagnosa.
Leukopenia adalah karakteristik.

Kultur virus campak umumnya tidak tersedia, meskipun identifikasi RNA


campak melalui reverse transcriptase-polymerase reaksi berantai (PCR)
mungkin tersedia melalui publik negara bagian departemen kesehatan atau
Pusat Pengendalian penyakit dan Pencegahan (CDC).

Tes serologi untuk antibodi IgM yang muncul dalam 1 hingga 2 hari setelah ruam
dan bertahan selama 1 hingga 2 hari bulan pada orang yang tidak diimunisasi
mengkonfirmasi diagnosis klinis.
Diagnosis banding
● Demam: tipoid, Campak, influenza,kolesistitis, pielonefitis, malaria,
influenza
● Ruam: morbili
● Hepatomegali: hepatitis/leptospirosis
● Perdarahan kulit: meningitis meningokok, sepsis, penyakit2 darah
● Demam chikungunya
Komplikasi
● Laringitis akut
● Bronkopneumonia
● Kejang demam
● Ensefalitis
● Otitis media
● Enteritis
● konjungtivitis
Penatalaksanaan
Pasien campak tanpa penyulit dapat berobat jalan. Anak harus diberikan cukup cairan dan
kalori, sedangkan pengobatan bersifat simtomatik, dengan pemberian antipiretik,
antitusif, ekspektoran, dan antikonvulsan bila diperlukan.

Sedangkan pada campak dengan penyulit, pasien perlu dirawat inap. Di rumah sakit pasien
campak dirawat di bangsal isolasi sistem pernafasan, diperlukan perbaikan keadaan
umum dengan memperbaiki kebutuhan cairan dan diet yang memadai.

Vitamin A 100.000 IU per oral diberikan satu kali, apabila terdapat malnutrisi dilanjutkan
1500 IU tiap hari.
Pencegahan morbili
● Vaksin campak
mencegah infeksi dan direkomendasikan MMR untuk anak usia 12 sampai 15 bulan
dan 4 sampai 6 tahun.
Prognosis

● Campak merupakan sel limited disease, namun sangat infeksius. Mortalitas


dan morbiditas meningkat pada penderita dengan faktor risiko yang
mempengaruhi timbulnya komplikasi. Di negara berkembang, kematian

mencapai 1-3% dapat meningkat sampai 5-15% saat terjadi KLB campak
TERIM
A
KASIH

Anda mungkin juga menyukai