Oleh :
BAYU ANUGRAH PRATAMA (102121051)
Pembimbing :
dr. M. Bob Muharly Rambe, M.Ked.(Surg), Sp.B
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT, yang telah mencurahkan nikmat dan
karunia-Nya sehingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan tugas ini yang berjudul
“FRAKTUR KLAVIKULA”. Dalam penyusunan tugas ini, penulis mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dr. M. Bob Muharly Rambe, M.Ked.
(surg), Sp.B selaku pembimbing.
Adapun penulisan tugas referat ini dibuat sebagai salah satu syarat dalam mengikuti
kegiatan kepaniteraan klinik senior bagian Ilmu Urologi Rumah Sakit Umum Haji
Medan. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan masih banyak kekurangan dan
jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran
yang ditujukan untuk membangun.
Penulis
3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................
DAFTAR ISI.................................................................................................................
ii
Epidemiologi
Pada anak-anak, klavikula mudah mengalami fraktur, namun hampir selalu
terjadi union dengan cepat dan tanpa komplikasi. Pada orang dewasa, fraktur
klavikula merupakan injuri yang lebih sulit. Fraktur klavikula pada orang dewasa
sering terjadi, insidensinya 2,6-4% dari semua fraktur dan kurang lebih 35%
merupakan cedera dari gelang bahu. Fraktur pada midshaft merupakan yang
terbanyak 69-82%, fraktur lateral 21-28%, dan fraktur medial yang paling jarang
23%.1
Mekanisme Trauma
Mekanisme trauma dari fraktur klavikula terjadi karena penderita jatuh pada
bahu, biasanya tangan dalam keadaan terulur. Bila gelang bahu mendapat trauma
kompresi dari sisi lateral, penopang utama untuk mempertahankan posisi adalah
klavikula dan artikulasinya. Bila traumanya melebihi kapasitas struktur ini untuk
menahan, terjadi kegagalan melalui 3 cara, Artikulasi akromioklavikular akan rusak,
klavikula akan patah, atau sendi sternoklavikular akan mengalami dislokasi. Trauma
pada sendi sternoklavikular jarang terjadi dan biasanya berhubungn dengan trauma
langsung ke klavikula bagian medial dengan arah lebih posterior (dislokasi posterior)
atau trauma dari arah posterior yang langsung mengenai gelang bahu (menyebabkan
dislokasi proksimal klavikula ke anterior).
Pada fraktur midshaft, fragmen lateral tertarik ke bawah karena berat lengan,
fragmen medial tertarik oleh muskulus sternocleidomastoideus. Pada fraktur 1/3
lateral, bila ligamen intak, ada sedikit pergeseran; namun bila terjadi robekan ligamen
korakoklavikula, atau bila garis fraktur terletak medial dari ligamen ini, pergeseran
yang terjadi mungkin lebih berat dan tindakan reduksi tertutup tidak mungkin
5
Gambar 2.2 Muskulus dan gaya gravitasi yang terjadi pada fraktur klavikula2
Gambaran Klinis
Anamnesis harus bisa menggambarkan semua aspek agar penanganan pasien
dapat optimal. Selain data demografik standar, mekanisme trauma juga penting untuk
diketahui. Fraktur klavikula yang disebabkan oleh trauma ringan biasanya tidak
menyebabkan cedera organ lainnya atau trauma intra toraks. Namun, pada kecelakaan
lalu lintas dan jatuh dari ketinggian, harus dicari cedera lainnya.
6
Imaging
Pemeriksaan radiologis yang diperlukan minimal adalah rontgen dengan
proyeksi anterior dan kemiringan 30 derajat sefalik. Biasanya didapatkan fraktur pada
1/3 tengah dari tulang, fragmen bagian luar biasanya terletak lebih rendah dari
fragmen bagian dalam. Fraktur pada 1/3 lateral dapat terlewatkan, atau perkiraan
derajat pergeserannya dapat lebih rendah, kecuali jika rontgen proyeksi bahu juga
dikerjakan. Rontgen sendi sternoclavicular pada fraktur 1/3 medial juga lebih baik
dikerjakan. Saat menilai kemajuan klinis, harus diingat bahwa ‘clinical’ union
biasanya mendahului ‘radiological’ union beberapa minggu sebelumnya.1,2
CT scan dengan rekonstruksi tiga dimensi mungkin diperlukan untuk
menentukan derajat pemendekan secara akurat atau untuk mendiagnosis fraktur
dislokasi sternoklavikula dan untuk meyakinkan union dari sebuah fraktur.1
7
Klasifikasi
Fraktur klavikula biasanya diklasifikasikan berdasarkan posisi dari fraktur
oleh Allman menjadi proximal (Group I), middle (Group II), dan distal (Group III)
third fractures. Pembagian secara general berhubungan dengan pendekatan klinis
yang akan dikerjakan.
Karena tingginya tingkat delayed union and non-union pada fraktur 1/3 distal,
Neer membaginya menjadi tiga subklasifikasi berdasarkan kondisi ligamentum dan
derajat pergeseran. Neer tipe I (ligamentum korakoklavikular masih intak), Neer tipe
II (ligamentum korakoklavikular robek atau lepas dari fragmen medial tetapi
ligamentum trapezoid tetap intak dengan segmen distal), dan Neer tipe III
(intraartikular). Neer tipe II disubklasifikasikan menjadi dua oleh Rockwood menjadi
tipe IIA: konoid dan trapezoid melekat pada fragmen distal dan tipe IIB: konoid lepas
dari fragmen medial.
Klasifikasi yang lebih detail untuk fraktur midshaft dibuat oleh Robinson,
yang berguna untuk pengolahan data dan membandingkan hasil klinis.1,2,3
8
Lateral
10
Terdapat tiga buah cabang besar (anterior, media, dan posterior) yang melewati
klavikula dari medial ke lateral, dan berisiko cedera saat tindakan operasi. Jika saraf
ini terpotong, maka terdapat area yang mati rasa inferior dari luka operasi, yang akan
membaik dengan berjalannya waktu. Masalah yang lebih sulit adanya terbentuknya
neuroma yang nyeri pada bekas luka operasi, yang walaupun jarang terjadi, dapat
memperburuk outcome operasi.
Struktur neurovaskular yang lebih vital terletak inferior dari klavikula. Vena
subklavia berjalan di bawah muskulus subklavius dan di atas costa pertama, yang
mudah diakses (untuk akses vena sentral) dan rentan terhadap trauma. Arteri
subklavia dan pleksus brakialis terletak lebih posterior, terpisah dari vena dan
klavikula oleh lapisan muskulus skalenus anterior di bagian medial. Pleksus terletak
paling dekat dengan klavikula pada bagian tengahnya, sehingga tidak dianjurkan
menggunakan bor, screw, atau instrumen lain pada subclavicular space.2
Penatalaksanaan
Fraktur Klavikula 1/3 Tengah
Terdapat kesepakatan bahwa fraktur klavikula 1/3 tengah non displaced
seharusnya diterapi secara non operatif. Sebagian besar akan berlanjut dengan union
12
yang baik, dengan kemungkinan non union di bawah 5% dan kembali ke fungsi
normal.1,2.4
Manajemen non operatif meliputi pemakaian simple sling untuk kenyamanan.
Sling dilepas setelah nyeri hilang (setelah 1-3 minggu) dan pasien disarankan untuk
mulai menggerakkan lengannya. Tidak ada bukti yang menyatakan bahwa
penggunaan figure-of-eight bandage memberikan manfaat dan dapat berisiko
terjadinya peningkatan insidens terjadinya luka akibat penekanan pada bagian fraktur
dan mencederai struktur saraf; bahkan akan meningkatkan risiko terjadinya
nonunion.1
Gambar 2.7 Fraktur klavikula 1/3 tengah dengan pergeseran berat (dilakukan reduksi
terbuka dan fiksasi internal dengan plate dan screw)1
Gambar 2.8 Fraktur klavikula 1/3 tengah dengan pergeseran berat yang dilakukan
fiksasi dengan lockable, large diameter intramedullary nail 2
Komplikasi
Awal
Meskipun klavikula bagian proksimal terletak dekat dengan struktur vital, kejadian
pneumotoraks, ruptur pembuluh darah subklavia, dan cedera pleksus brachialis jarang
terjadi.1,2
Lanjut
Non-union
Pada fraktur shaft yang mengalami pergeseran, non-union terjadi pada 1-15%
kasus. Fraktur risiko meliputi usia yang bertambah tua, besar pergeseran, komunitif
15
fraktur, dan pasien perempuan, namun prediksi akurat mengenai fraktur yang akan
mengalami non-union sulit dikerjakan.
Non-union yang simptomatik diterapi dengan fiksasi plat dan graft tulang jika
diperlukan. Tindakan ini biasanya memuaskan dan memiliki tingkat union yang
tinggi. Fraktur klavikula 1/3 lateral mempunyai tingkat non-union yang tinggi
(11,540%). Pilihan terapi untuk non-union simptomatik adalah eksisi bagian lateral
dari klavikula (bila fragmen kecil dan ligamentum korakoklavikular intak) atau
reduksi terbuka, fiksasi interna dan graft tulang bila fragmen besar. Implan yang
digunakan adalah locking plates and hooked plates.1,2
Malunion
Semua fraktur yang mengalami pergeseran akan sembuh dengan posisi
nonanatomis dengan pemendekan dan angulasi, meskipun tidak menunjukkan gejala.
Beberapa akan mengalami nyeri periskapular, yang biasanya terjadi pada
pemendekan lebih dari 1,5 cm. Pada kasus ini, operasi osteotomi korektif dan
pemasangan plat dapat dipertimbangkan.1,2
Kekakuan bahu
Hal ini sering terjadi namun biasanya hanya sementara.1
DAFTAR PUSTAKA