Anda di halaman 1dari 11

TEKNIK PEMERIKSAAN RADIOGRAFI CLAVICULA

DENGAN SANGKAAN FRAKTUR

Disusun Oleh :
1. Maria Desria Gomangani
2. Muhammad Aulia Rahman
3. Ray Ningsich O Purba
4. Santa Monika
5. Suci Sherina Tumangger
6. Ulfa Sri Mauliza
7. Mikhael Ginting

PENDIDIKAN DIPLOMA III KESEHATAN


AKADEMIK TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI
YAYASAN SINAR AMAL BHAKTI MEDAN
T.A 2021/2022
1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmatnya yang telah diberikan kepada
kami sehingga dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “TEKNIK RADIOGRAFI
DENGAN SANGKAAN FRAKTUR”

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen. Selain
itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Teknik Radiografi Clavicula
dengan Sangkaan Fraktur bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Icha Nina Sebayang Amd.Rad selaku
pembimbing mahasiswa selama Praktek kerja Lapangan yang telah memberikan kesempatan
kepada kami dan teman sejawat lainnya.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak demi kesempurnaan
makalah ini. Akhir kata, kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami dan juga
bagi pembaca.

Medan, 08 April 2022

Penulis,

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................................. 2


BAB I ............................................................................................................................................................ 4
PENDAHULUAN ........................................................................................................................................ 4
1.1 Latar Belakang Masalah .................................................................................................................. 4
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................................ 5
1.3 Tujuan ................................................................................................................................................ 5
BAB II........................................................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN ........................................................................................................................................... 6
2.1 Landasan Teori ................................................................................................................................. 6
A. Anatomi Clavicula ........................................................................................................................... 6
B. Patologi............................................................................................................................................. 7
2.1 Teknik Pemeriksaan Clavicula ........................................................................................................ 7
BAB III ......................................................................................................................................................... 9
HASIL DAN PEMBAHASAN..................................................................................................................... 9
Identitas Pasien ................................................................................................................................... 9
Hasil Bacaan ........................................................................................................................................ 9
Kesimpulan .......................................................................................................................................... 9
BAB IV ....................................................................................................................................................... 10
KESIMPULAN DAN SARAN................................................................................................................... 10
KESIMPULAN ..................................................................................................................................... 10
SARAN ................................................................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................. 11

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Clavicula atau tulang selangka merupakan tumpuan beban dari tangan, sehingga jika
terdapat beban berlebih akan menyebabkan beban tulang Clavicula berlebih, hal ini dapat
menyebabkan terputusnya kontinuitas tulang tersebut (fraktur) Menurut Dokter (Bujang, 2012).
Dalam anatomi manusia, tulang selangka (Clavicula) adalah tulang yang membentuk bahu dan
menghubungkan lengan atas pada bagian tubuh, serta memberikan perlindungan kepada bagian
penting yang mendasari pembuluh darah dan syaraf. Clavicula atau tulang selangka adalah tulang
menonjol di kedua sisi bagian depan bahu dan atas dada.

Fraktur Clavicula merupakan juga merupakan cedera umum di bidang olahraga seperti
seni bela diri, menunggang kuda dan balap motor melalui mekanisme langsung maupun tidak
langsung. Fraktur Clavicula merupakan 5% dari semua fraktur sehingga tidak jarang terjadi. Tidak
menutup kemungkinan fraktur Clavicula yang terjadi disertai dengan trauma yang lain, karena
letaknya yang berdekatan dengan leher. Setiap kejadian fraktur Clavicula harus dilakukan
pemeriksaan cervical juga. Fraktur Clavicula biasanya bersifat tertutup, tergantung dari
mekanisme terjadinya. Menurut Dokter (Bujang,2012) .

Prinsip penanganan fraktur meliputi reduksi, imobilitas, dan pengembalian fungsi serta
kekuatan normal dengan rehabilitasi. Reduksi fraktur berarti mengembalikan fragmen tulang pada
kesejajarannya dan rotasi anatomis. Metode untuk mencapai reduksi fraktur adalah dengan reduksi
tertutup dan reduksi terbuka. Metode yang dipilih untuk mereduksi fraktur bergantung pada sifat
frakturnya. Tahapan selanjutnya setelah fraktur direduksi adalah mengimobilisasi dan
mempertahankan fragmen tulang dalam posisi dan kesejajaran yang benar sampai terjadi
penyatuan. Imobilisasi dapat dilakukan dengan fiksasi interna dan eksterna. Metode fiksasi
eksterna meliputi pembalutan, gips, biday, traksi kontinu, pin, dan teknik gips. Sedangkan implant
logam digunakan untuk fiksasi interna (Smeltzer, 2002 dikutip dalam Ningsih & Lukman, 2009,
h. 34).

4
Ketika tulang patah, sel tulang mati. Perdarahan terjadi di sekitar tempat patah dank e
dalam jaringan lunak di sekitar tulang tersebut. Jaringan lunak biasanya mengalami kerusakan
akibat cedera. Reaksi inflamasi yang intens terjadi setelah patah tulang. Sel darah putih dan sel
mast berakumulasi sehingga menyebabkan peningkatan aliran darah ke area tersebut. Fagositosis
dan pembersihan debris sel mati dimulai. Bekuan fibrin (hematoma fraktur) terbentuk di tempat
patah dan berfungsi sebagai jala untuk melakatnya sel – sel baru. Aktivitas osteoblas segera
terstimulasi dan terbentuk tulang baru imatur yang disebut kalus. Bekuan fibrin segera direabsorbsi
dan sel tulang baru secara perlahan mengalami remodeling untuk membentuk tulang sejati. Tulang
sejati menggantikan kalus dan secara perlahan mengalami kalsifikasi. Penyembuhan memerlukan
waktu beberapa minggu sampai beberapa bulan (Fraktur pada anak sembuh lebih cepat).
Penyembuhan dapat terganggu atau terhambat apabila hematoma fraktur atau kalus rusak sebelum
tulang sejati terbentuk, atau apabila sel tulang baru rusak selama klasifikasi dan pengerasan
(Corwin, 2009, h. 337).

1.2 Rumusan Masalah

Dengan memperlihatkan latar belakang dari ruang lingkup masalah di atas, maka Penulis
merumuskan masalah yang akan timbul pada pemeriksaan Clavicula dengan sangkaan Fraktur
adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana proyeksi pemeriksaan Clavicula pada kasus Fraktur mid Clavikula kiri di
Instalasi Radilogi di Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara Medan?

1.3 Tujuan

Tujuan dari pemeriksaan Clavicula pada kasus Fraktur mid Clavikula kiri adalah sebagai
berikut :

1. Untuk mengetahui teknik pemeriksaan radiologi clavicula pada kasus di Rs. USU
Medan.
2. Untuk memenuhi tugas mata kuliah praktek kerja lapangan di Instalasi Radiologi RS
USU Medan.

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Landasan Teori

A. Anatomi Clavicula
Os clavicula(tulang Selangka) berhubungan dengan os sternum di sebelah medial bentuk
persendian yg disebut sternoclavicular joint dan di lateral tulang ini berhubungan dengan os
scapula pada processus acromialis(acromion) yang dapat di raba sebagai tonjolan di bahu
bagian lateral membentuk persendian acromioclavicular joint. Tulang ini termasuk jenis
tulang pipa yang pendek, walaupun bagian lateral tulang ini tampak pipih.

Bentuknya seperti huruf S terbalik, dengan lekungan yg ringan bagian medial yang
melengkung ke depan, dan bagian lateral agak melengkung ke belakang. Permukaan atasnya
relatif lebih halus di banding dengan permukaan inferior. Ujung medial atau ujung sternal
mempunyai facies articularis sternalis yang berhubungan dengan discus articularis sendi atau
articulatiosternoclavicularis.

Secara Anatomi os clavicula dapat di bagi 3 sama panjang, yaitu:

1). Pars Medialis (1/3 Medial)

2). Pars Intermedium (1/3 tengah)

3). Pars Lateralis (1/3 Lateral)

Pada permukaan atas pars medialis


dan pars intermedialis akan melekat
otot yg disebut musculus
sternokleidomastoideus yg akan
berhubungan dengan os mastoid yang
akan berhubungan dengan os mastoid
di belakang telinga. Pada permukaan

6
bawah pars lateralis akan melekat juga 1 otot yaitu musculus deltoideus yang akan
berhubungan dengan lateral proximal os humerus (tulang lengan atas).

B. Patologi
Patologi fraktur clavicula adalah tulang pertama yang mengalami proses pergerasan selama
perkembangan embrio pada minggu ke lima dan enam. Tulang clavicula, tulang humerus
bagian proksimal dan tulang scapula bersama-sama membentuk bahu. Tulang clavicula ini
membantu mengangkat bahu ke atas, keluar, dan kebelakang thorax. Pada bagian proximal
tulang clavicula bergabung dengan sternum disebut sebagai sambungan sternoclavicular (SC).
Pada bagian distal clavicula (AC), patah tulang pada umumnya mudah untuk dikenali
dikarenakan tulang clavicula adalah tulang yang terletak dibawah kulit (subcutaneus) dan
tempatnya relatif didepan. Karena posisinya yang terletak dibawah kulit maka tulang ini
sangat rawan sekali untuk patah. Patah tulang clavicula terjadi akibat tekanan yang kuat atau
hantaman yang keras ke bahu. Energi tinggi yang menekan bahu ataupun pukulan langsung
pada tulang akan menyebabkan fraktur.

2.1 Teknik Pemeriksaan Clavicula

1. INDIKASI
o Trauma (cidera)
o Fraktur
o Dislokasi
o Luksasi
o Ruptur

2. PERSIAPAN PASIEN
Pastikan tidak ada benda logam atau benda lain pada objek yang akan diperiksa.

3. PERSIAPAN BAHAN DAN ALAT


a. Pesawat Sinar X

7
b. Kaset ukuran 24x30 cm
c. Computer Radiologi
d. Film ukuran 24x30 cm

4. PROYEKSI PEMERIKSAAN
Proyeksi Anterior Posterior (AP)

Posisi Pasien :

o Posisi pasien berdiri menghadap sinar

Posisi Objek :

o Posisikan kepala,leher,dan bahu menempel pada bucky stand.


o Atur clavicula di tengah kaset.
o Posisi kaset melintang,dengan batas atas kaset 3-4 cm di atas prosesus akromion,
dan pastikan sternoclavicularjoint hingga prosesus akromion masuk dalam kaset.
o Berilah arahan kepada pasien untuk dalam keadaan rileks untuk menghindari
pergerakan dan bahu tidak terangkat.

Pengaturan sinar dan eksposi


o CR = 15o -30o chepalad
o CP = Pada midmedial skapula
o FFD = 100 cm
o Faktor eksposi: 75 kVp, 16 mAs,grid

5. KRITERIA RADIOGRAF
 Seluruh clavicula tervisualisasi.
 Clavicula didominasikan tidak foreshortening.
 Midclavicle,sternal,acromial menunjukkan tanda tubercular yang jelas,tajam dan
detail.

8
BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

Identitas Pasien

Rekam Medis : 154198


Nama : Waris Tarigan
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 28 Tahun
Tempat, Tanggal lahir : Bukit Rata, 26 November 1993
Alamat : Tuntungan, Sumatera Utara

Hasil Bacaan
Tampak fraktur pada mid clavicula kiri dengan fragmen fraktur dan kontraksonium.

Densitas tulang-tulang baik.

Tidak tampak lesi litik, blastik, maupun destruksi.

Tidak tampak pembentukan osteofiit maupun reaksi periosteal.

Sela sendi articulatio humeri, tak tampak penyempitan.

Jaringan lunak baik.

Kesimpulan
Fraktur mid clavicula kiri dengan fragmen fraktur dan kontraksionum.

9
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN

1. Prosedur pemeriksaan os clavicula dengan kasus fraktur mid clavicula kiri Tn.
Waris Tarigan di instalasi radiologi RS USU Medan dengan memperhatikan posisi
pasien apabila pasien kooperatif bisa berdiri maka dilakukan dengan posisi erect
proyeksi AP. Apabila pasien dalam posisi tidak kooperatif dilakukan dengan supine
menggunakan proyeksi AP.
2. Persiapan alat dan bahan yang digunakan adalah:
- Pesawat sinar x (computer radiography),
- kaset CR ukuran 35x35cm,
- Grid jika diperlukan.
3. Teknik pemeriksaan dengan menggunakan proyeksi AP sudah cukup kuat untuk
menegakkan diagnosa karena di proyeksi ini sudah memberikan informasi anatomi
radiograf yang jelas dan sudah cukup untuk menegakkan diagnosa. Informasi
diagnostik yang didapatkan adalah proyeksi AP sudah dapat memperlihatkan
anatomi radiograf pada clavicula, sterno calviculajoin serta akromion clavicula
join.

SARAN

Pada pemeriksaan os clavicula dengan kasus fraktur hendaknya di buat dengan proyeksi
AP. Namun apabila dokter pengirim meminta untuk dilakukan pemeriksaan radiograf clavicula
dengan proyeksi lain seperti AP Axial, maka radiografer akan melaksanakan sesuai permintaan.

10
DAFTAR PUSTAKA

https://pdfcoffee.com/teknik-pemeriksaan-radiografi-clavicula-pada-kasus-fraktur-di-instalasi-radiologi-
rsud-dr-moewardi-surakarta-pdf-free.html

https://repository.poltekkes-smg.ac.id/index.php?p=show_detail&id=24054&keywords=

http://eprints.ums.ac.id/21989/1/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdf

11

Anda mungkin juga menyukai