Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN TUTORIAL

BLOK 4 MODUL 1
STRUKTUR
OROMAKSILOFASIAL

Kelompok 1
Tutor : drg. Gunawan, Sp. RKG
Ketua : Nicky Voranda Putra (2211412020)
Sektretaris Meja : Aisya Virgie Tiffosi Hika Hideti (2211412024)
Sekretaris Papan : Karima Putri Evani (2211411004)
Anggota : Mutiara Anggiani (2211412038)
Aqilah Azzah Tsuraya (2211413023)
Adila Rahmi Savitri (2211412013)
Jihan Farina (2211412025)
Natasya Fortuna Azriz (2211412003)
Reviola Amanda Putri (2211412028)
Fidella Khairinnisa (2211413003)
Dhiya Shakila Insani (2211412005)
Hana Aziza Cahayani (2211412022)

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI


UNIVERSITAS ANDALAS
2022/2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Alhamdulillahirabbilalamin, begitu banyak nikmat yang Allah berikan kepada kita, tetapi sedikit
sekali yang kita ingat. Segala puji bagi Allah atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah- Nya
yang tiada terkira besarnya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas hasil laporan Tutorial
Skenario modul 2 ini.

Dalam penyusunannya kami mengucapkan terimakasih kepada dokter tutor kami drg. Gunawan,
Sp. RKG yang telah memberikan dukungan, masukan, kasih dan kepercayaan yang begitu besar.
Dari sanalah semua kesuksesan ini berawal, semoga laporan ini bisa bermanfaat dan menuntun
pada langkah yang lebih baik lagi bagi kami.

Meskipun kami berharap isi dari laporan tutor kami ini bebas dari kekurangan dan kesalahan,
namun pasti selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun agar laporan tutorial ini dapat lebih baik lagi.

Akhir kata kami mengucapkan terimakasih, semoga hasil laporan tutorial kami ini dapat
bermanfaat.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatuh.

Padang, 20 Februari 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATAPENGANTAR........................................................................................................................... i

DAFTAR ISI ....................................................................................................................................... ii

MODUL 1 ............................................................................................................................................ 1

Skenario 1 ........................................................................................................................................ 1

Langkah Seven Jumps .................................................................................................................... 2

Langkah 1 : Mengklarifikasi Terminologi yang Tidak Diketahui dan Mendefinisikan Hal-


hal yang dapat Menimbulkan Kesalahan Interpretasi ............................................................. 2

Langkah 2 : Menentukan Masalah ............................................................................................ 3

Langkah 3 : Menganalisa Masalah Melalui Brain Storming dengan Menggunakan Prior


Knowledge ................................................................................................................................... 3

Langkah 4 : Membuat Skema atau Diagram dari Komponen-komponen Permasalahan dan


Mencari Korelasi dan Interaksi antar Masing-masing Komponen untuk Membuat Solusi
secara Terintegrasi ...................................................................................................................... 6

Langkah 5 : Memformulasikan Tujuan Pembelajaran / Learning Objectives ....................... 7

Langkah 6 : Mengumpulkan Informasi di Perpustakaan, Internet, dan Lain-Lain .............. 7

Langkah 7 : Sintesa dan Uji Informasi yang Telah Diperoleh ................................................. 7

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................................... 20

ii
MODUL 1
OSTEOLOGI STRUKTUR OROMAKSILOFASIAL

Skenario 1

Tulang ada namanya ya??

Jeki mengantar pamannya ke rumah sakit yang mengalami insiden jatuh dari lantai dua
rumahnya dengan kondisi kepala membentur lantai. Dari diagnosa sementara dokter,
menyatakan terdapat fraktur pada tulang nasal dan pamannya dirujuk untuk dilakukan
pemeriksaan radiologi. Hasil pemeriksaan radiologi menunjukkan adanya retak pada tulang
temporal kiri dan fraktur pada tulang maksila, symphisis serta angulus mandibula. Dokter
juga menjelaskan bahwa terdapat fraktur pada tulang cervical vertebraenya yaitu pada
tulang atlas. Jeki terlihat asing dengan berbagai istilah yang baru didengarnya. Bagaimana
saudara menjelaskan kasus tersebut?

1
Langkah Seven Jumps
1. Mengklarifikasi terminologi yang tidak diketahui dan mendefinisikan hal-hal yang
dapat menimbulkan kesalahan interpretasi.

2. Menentukan masalah.

3. Menganalisa masalah melalui brain storming dengan menggunakan prior knowledge.

4. Membuat skema atau diagram dari komponen-komponen permasalahan dan mencari


korelasi dan interaksi antar masing-masing komponen untuk membuat solusi secara
terintegrasi.

5. Memformulasikan tujuan pembelajaran / learning objectives.

6. Mengumpulkan informasi di perpustakaan, internet, dan lain-lain.

7. Sintesa dan uji informasi yang telah diperoleh.

URAIAN

Langkah 1 : Mengklarifikasi Terminologi yang Tidak Diketahui dan


Mendefinisikan Hal-hal yang dapat Menimbulkan Kesalahan Interpretasi.

1. Fraktur : Fraktur adalah terputusnya kontinuitas tulang, tulang sendi, tulang rawan epifisis, yang
bersifat total maupun parsial.
2. Tulang nasal : salah satu penyusun tulang hidung. tulang nasal terletak diantara tulang rawan dan
juga tulang dahi
3. Temporal kiri : tulang kepala yang mengandung bagian dari saluran telinga, telinga tengah
dan telinga dalam dibagian kiri
4. Tulang maksila : tulang rahang atas pada manusia
5. Symphysis : Salah satu pembagian dari sendi dengan Gerakan sedikit, dimana symphysis ini
merupakan hubungan antar tulang yang disatukan oleh jaringan fibrocartilago
6. Angulus mandibula : regio triangular yang dibatasi oleh batas anterior dari otot maseter hingga
perlekatan posterior dan superior dari otot masseter (biasanya distal dari molar ketiga)
7. Cervical vertebraenya : tulang kecil dengan spina atau procesus spinosus (bagian seperti sayap
pada tulang belakang) yang pendek
8. Tulang atlas : ruas tulang belakang pertama sebagai penyangga tengkorak.

2
9. Radiologi : bagian dari ilmu kedokteran yang mempelajari tentang teknologi pencitraan, baik
gelombang elektromagnetik maupun gelombang mekanik guna memindai bagian dalam tubuh
manusia untuk mendeteksi suatu penyakit.

3
Langkah 2 : Menentukan Masalah.
1. Apa saja klasifikasi fraktur tulang?
2. Apa tindakan yang dilakukan jika mengalami fraktur?
3. Apa fungsi pemeriksaan radiologi?
4. Bagaimana keunggulan dan risiko di lakukan pemeriksaan radiologi?
5. Bagaimana bagian tulang kepala?
6. Mengapa angulus mandibula sering mengalami fraktur?
7. Apa saja hal yang bisa menyebabkan terjadinya fraktur?
8. Apa fungsi tulang nasal?
9. Apa saja komplikasi dari fraktur?
10. Apa saja bagian dari tulang cervical vertebrae?
11. Apa fungsi tulang atlas?
12. Apa saja ciri – ciri umum telah terjadinya fraktur?

Langkah 3 : Menganalisa Masalah Melalui Brain Storming dengan


Menggunakan Prior Knowledge.

1. Apa saja klasifikasi fraktur tulang


Jawab :
klasifikasi fraktur tulang
a. Berdasarkan perluasan
1) Fraktur komplit : terjadi apabila seluruh tubuh tulang patah/ kontinuitas jaringan luas
sehingga tulang terbagi dua bagian dan garis patahnya menyeberang dari satu sisi ke sisi
yang lain sehingga mengenai seluruh korteks.
2) Fraktur tidak komplet/inkomplit : diskontinuitas jaringan tulang dengan garis patahan
tidak menyeberang sehingga masih ada korteks yang utuh.
b. Berdasarkan bentuk garis patahan
1) Fraktur linier/transversal : fraktur yang garis patahnya tegak lurus terhadap sumbu
panjang.
2) Fraktur oblique :fraktur yang garis patahnya membentuk sudut terhadap tulang.
3) Fraktur spinal : fraktur yang hanya menimbulkan sedikit kerusakan jaringan lunak.
4) Fraktur greenstick : fraktur yang tidak sempurna, sering terjadi pada anak-anak karena
korteks tulang dan periosteum belum tumbuh sempurna.
5) Fraktur bentuk T, Y : fraktur yang garis patahnya menyerupai huruf T atau Y.
4
6) Fraktur compresive : fraktur yang terjadi ketika dua tulang menumbuk tulang ketiga
yang berada diantaranya.
c. Berdasarkan fragmen tulang
1) Fraktur simpel : terdiri dari dua fragmen.
2) Fraktur segmental : terdiri dari lebih dari dua fragmen.
3) Fraktur multiple : remuk.
d. Berdasarkan hubungan fragmen tulang dan jaringan sekitar
1) Fraktur tertutup : fraktur yang fragmen tulangnya tidak mempunyai hubungan dengan
dunia luar.
2) Fraktur terbuka : fraktur yang fragmen tulangnya pernah berhubungan dengan dunia
luar.
3) Fraktur komplikata : fraktur yang disertai kerusakan jaringan saraf, pembuluh
darah/organ yang ikut terkena.
4) Fraktur patologis : fraktur yang disebabkan oleh adanya penyakit lokal pada tulang
sehingga kekerasan dapat menyebabkan fraktur
2. Apa tindakan yang dilakukan jika mengalami fraktur?
Jawab :
1) Tidak merubah posisi pasien
2) Melakukan CT Scan terlebih dahulu untuk mengetahui bagaimana posisi tulang dan
bagaimana tindakan yang harus diambil selanjutntya
3. Apa fungsi pemeriksaan radiologi?
Jawab :
Pemeriksaan radiologi berguna untuk membantu dokter melihat kondisi bagian dalam tubuh
pasien. Pemeriksaan radiologi dilakukan dengan menggunakan sejumlah media, seperti
sinar-X, medan magnet, gelombang suara, dan cairan radioaktif.
4. Bagaimana keunggulan dan risiko di lakukan pemeriksaan radiologi?
Jawab :
Radiologi dibagi menjadi 2 bidang yang berbeda, yaitu radiologi intervensi dan radiologi
diagnostik. Radiologi intervensi memiliki keunggulan risiko yang didapatkan dari tindakan
medis yang dilakukan sangat kecil dan waktu pemulihannya lebih cepat. Sedangkan radiologi
diagnostic memiliki keuanggulan untuk dapat mengetahui kondisi Kesehatan tubuh bagian
dalam pasien lebih akurat dan membantu untuk mendiagnosis gejala yang sedang dikeluhkan
oleh pasien. Potensi bahaya di pelayanan radiologi ada berbagai macam, yaitu bahaya
radiasi, penyakit-penyakit infeksi, kecelakaan (peledakan, kebakaran, kecelakaan yang
5
berhubungan dengan listrik), bahan-bahan kimia yang berbahaya, ergonomic dan gangguan
psikososial serta salah satu potensi bahaya yang dapat ditimbulkan adalah timbulnya efek
radiasi yang bersifat non stokastik, stokastik dan efek genetic. Radiasi dapat merusak
jaringan dengan cara menimbulkan reaksi peradangan yang mempengaruhi permiabilitas sel
dan jaringan.
5. Bagaimana bagian tulang kepala?
Jawab :
Skull atau tulang kepala, bertumpu pada bagian superior kolumna vertebralis dan terbagi menjadi
dua set utama yaitu, 8 tulang kranial dan 14 tulang wajah. Tulang kranial terdiri atas 8 tulang
terbagi menjadi 2 bagian yaitu tulang calvarium (skullcap) dan tulang lantai, masing-masing bagian
tersusun atas 4 buah tulang. Tulang calvarium (Skullcap) terdiri atas, Tulang frontalis, tulang
parietal kanan, tulang parietal kiri, tulang occipital. Sedangkan tulang lantai terdiri atas tulang
temporal kanan, tulang temporalkiri, tulang sphenoid, tulang edmoid.
1) Tulang Fasial
2) Tulang pipi tepi (os. inferior nasal concha) = 2 buah
3) Tulang air mata (os. lacrimal) = 2 buah
4) Tulang rahang bawah (os. mandibula) = 1 buah
5) Tulang rahang atas (os. maxilla) = 2 buah
6) Tulang hidung (os. nasale) = 2 buah
7) Tulang pipi atas atau langit - langit (os. palatum) = 2 buah
8) Tulang pipi dalam bagian sagital (os. vomer) = 1 buah
9) Tulang pipi (os. zygomaticum) = 2 buah

6. Mengapa angulus mandibula sering mengalami fraktur?


Jawab :
Daerah angulus mandibula sering mengalami fraktur karena tulang pada daerah angulus lebih
tipis dibandingkan pada bagian korpus. Fraktur ini biasanya terdapat pembengkakan pada
angulus kearah luar dan terlihat adanya deformasi. Selain itu juga
disebabkan karena letak tulang mandibula yang lebih menonjol dan terletak paling rendah dari
kerangka tulang wajah.
7. Apa saja hal yang bisa menyebabkan terjadinya fraktur?
Jawab:
Fraktur biasanya terjadi karena cedera/trauma/ruda paksa dimana penyebab utamanya
adalah trauma langsung yang mengenai tulang seperti kecelakaan mobil, olahraga, jatuh atau
6
latihan berat.
8. Apa fungsi tulang nasal?
jawab :
Tulang nasal adalah tulang yang membentuk batang hidung. Bagian tulang tengkorak ini
terhitung cukup panjang jika dibandingkan dengan tulang wajah lainnya. Tulang hidung ini
bersama dengan tulang rahang atas membentuk kubah tulang sehingga menjadi bagian paling
tebal pada hidung. fungsi tulang nasal yaitu perlindungan trauma, sebagai penopang,
sebagian indera penciuman, sistem pernapasan.
9. Apa saja komplikasi dari fraktur?
Jawab :
Apabila kondisi patah tdk segera ditangani dengan baik, dapat menimbulkan,
1) infeksi. fraktur terbuka akan memungkinkan masuknya bakteri melalui kulit yang terbuka.
resiko tertinggi akan dialami orang2 yang pernah menjalani pembedahan
2) nonunion. komplikasi dari patah tulang dimana tidak terjadi penyambungan tulang atau
proses penyembuhan patah tulang terhenti sama sekali.
3) malunion. kondisi dimana tulang sudah sembuh dan sudah menyatu, tetapi tidak pada posisi
yang seharusnya / bergeser sendiri
4) penggumpalan darah. kondisi ini dapat mempengaruhi kesehatan seluruh tubuh
5) perdarahan masif. hilangnya 50% jumlah darah dalam waktu kurang dari 3 jam
6) osteonecrosis. kematian beberapa bagian tulang akibat darah yang mengalir ke area tulang
terganggu.
7) osteoarthritis. keadaan di mana sendi-sendi terasa sakit, kaku, dan bengkak akibat adanya
fraktur
10. Apa saja bagian dari tulang cervical vertebrae?
Jawab :
cervical vertebrae terdiri dari 7 tulang vertebrae dari superior ke inferior. vertebrae ini diberi
nama C1 sampai C7, C (cervical). cervical vertebrae dapat dibagi menjadi :
a) Tipikal : C3 – C6
b) Atipikal : C1, C2, C7
Dua tulang vertebrae pada atas yakni atlas C1 dan axis C2, dan tulang vertebrae Prominens C7
yang memiliki bentuk berbeda dengan C3-C6.
11. Apa fungsi tulang atlas?
Jawab :
tulang atlas adalah ruas tulang belakang pertama sebagai penyangga tengkorak.
7
12. Apa saja ciri – ciri umum telah terjadinya fraktur?
Jawab :
1) Bunyi kertak ketika cedera terjadi
2) Bengkak, kemerahan, dan memar di area yang terluka
3) Kesulitan menopang berat badan dengan area luka
4) Kelainan bentuk terlihat di area cedera
5) Angulation (area yang terkena mungkin tertekuk pada sudut yang tidak biasa)
6) Jika fraktur terbuka, mungkin ada perdarahan
7) Dalam beberapa kasus, Anda mungkin melihat tulang yang patah menembus kulit Anda
8) Terlihat pucat
9) Perasaan sakit dan mual.

8
Langkah 4 : Membuat Skema atau Diagram dari Komponen-komponen
Permasalahan dan Mencari Korelasi dan Interaksi antar Masing-masing
Komponen untuk Membuat Solusi secara Terintegrasi.

Paman Jeki

Insiden

Fraktur

Radiologi

Tulang Kepala
Tulang Leher

Tulang Kranial Tulang Fasial

9
Langkah 5 : Memformulasikan Tujuan Pembelajaran / Learning
Objectives.

1. Mahasiswa mampu Memahami dan menjelaskan Mengenai Tulang Kranial

2. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan mengenai Fasial dan bagian

3. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan Mengenai Radiologi

4. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan Mengenai Tulang Leher dan

bagiannya

5. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan mengenai Klasifikasi


Faktor

Langkah 6 : Mengumpulkan Informasi di Perpustakaan, Internet, dan


Lain-Lain.

Langkah 7 : Sintesa dan Uji Informasi yang Telah Diperoleh.

1. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan mengenai tulang cranium


dan bagiannya

Bentuk Tulang Cranium

• Tulang Pipih : tulang yang tipis, datar, rata, dan mempunyai sedikit lengkungan

• Tulang tidak beraturan : bentuknya kompleks dan tidak cocok dengan kategori
lainnya.

10
bregma : pertemuan antara sutura corona&sutura sagital

pterion : tempat pertemuan tulang frontale, parietal, sphenoidale, temporale yang sangat
berdekatan

Bagian- bagian Tulang

a) Tulang Frontal
Tulang depan ini adalah tulang pipih yang membentuk dahi, sehingga bisa juga
disebut sebagai tulang dahi.Tak hanya menopang bagian belakang tengkorak fungsi
tulang depan ini juga untuk mendukung struktur hidung dan bagian atas rongga mata
Anda.Struktur tulang depan atau dahi pada tengkorak ini terdiri dari tiga bagian,
yaitu skuamosa, orbital, dan juga hidung.

b) Tulang parietal
Tulang parietal jumlahnya ada dua, di kedua sisi kepala serta menyatu di tengah-
11
tengah. Jenis tulang tengkorak ini letaknya tepat di belakang tulang frontal. Bisa juga
disebut sebagai tulang ubun-ubun, tulang parietal berfungsi untuk membentuk
selubung bulat yang kuat di atas bagian otak.

c) Tulang temporal
Tulang temporal atau tulang pelipis adalah sepasang tulang yang tidak beraturan.
Letakya berada di bawah tulang parietal bagian tengkorak. Fungsi dari tulang
temporal adalah untuk melindungi saraf dan struktur telinga yang mengontrol
pendengaran dan juga keseimbangan. Ada empat bagian atau wilayah dari tulang
temporal, yaitu skuamosa, mastoid, petro, dan timpani.

d) Tulang oksipital
Tulang oksipital merupakan tulang berbentuk pipih yang lokasinya terletak di bagian
paling belakang. Jenis tulang tengkorak in mempunyai lubang yang dapat menjadi
penghubung otak dengan sumsum tulang belakang. Fungi penting dari tulang
oksipital adalah melindungi otak dan pusat yang memproses penglihatan. Lalu, jenis
tulang ini juga memengaruhi gerakan tubuh, fleksibilitas, stabilitas, dan
keseimbangan.

e) Tulang sphenoid atau tulang baji


Tulang sphenoid atau tulang baji letanya ada di bawah tulang frontal. Fungi
utamanya adalah untuk membantu membentuk dasar dan sisi tengkorak. Walaupun
bentukya tidak beraturan, ukurannya yang lebar bermanfaat untuk melindungi
struktur itak dan saraf. Sementara bagian beakang tempat perlekatan otot
mengunyah.

12
2. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan mengenai fasial dan
bagiannya

Facial bones terdiri atas 14 tulang, tulang-tulang ini tidak bersentuhan dengan otak.
Tulang ini disatukan dengan sutura yang tidak dapat bergerak

- Os zygomaticum (2 buah)

- Maksila (2 buah)

- Os nasale (2 buah)

- Os lacrimale (2 buah)

- Os vomer (1 buah)

- Os palatinum (2 buah)

- Konka nasalis inferior (2 buah)

- Os mandibula (1 buah)

a) Tulang-tulang nasal

Membentuk peyangga hidung dan beratikulasi dengan septum nasal.


Hampir semua jaringan pendukungnya terdiri atas kartilago. Merupakan
tabung yang menjadi atap dari cavum nasi, membentuk celah dengan os
maksila dan os lakrimal. Sutura yang ada diantara os frontal dan os nasal
ada sutura frontomaxillaris. Sutura yang ada diantara os nasal dan os
mandibula ada sutura frontonasallis. Pada dinding lateral, terdapat
lempeng yang melengkung yaitu concha nasalis.

b) Tulang-tulang palatum

Membentuk bagian posterior langit langit keras, bagian tulang orbital, dan
bagian rongga nassal. Terdapat beberapa lobbang yang dilalui saraf dan
pembuluh darah :

- Dibagian Depan Palatum Durum yaitu Canalis Incisivus

- Dibagian Belakang Palatum Durum yaitu For Palatinum Mays dan For
Palatinum Minus Palatum durum dibentuk ole prosesus palatina dan
maksila. Bagian horizontal dari tulang palatine ini membentuk bagian
posterior dari palatum durum dimana merupakan tempat terpisahnya

16
nassal cavity dengan cavum oris.

c) Tulang-tulang zygomatic (malar)

Membentuk tonjolan pada tulang pipi. Setiap prosesus temporal berartikulasi


dengan prosesus zigomatikus pada tulang temporal. Dan juga sebagai dining
lateral seta dasar cavum orbita.

- Bagian medial berartikulasi dengan Maxilla

- Bagian lateral berartikulasi dengan proseseus Zygomatikum

- Lateral atas berhubungan dengan Os. Frontal

3. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan mengenai radiologi

Tugas pokok radiologi adalah untuk menghasilkan gambar dan laporan temuan pemeriksaan untuk
keperluan diagnosis, yang bersama-sama dengan teknik dan temuan diagnostik lainnya akan menjadi dasar tindakan
perawatan pasien. Meskipun radiologi merupakan komponen utama dari diagnosis, namun radiologi tidak terbatas
hanya untuk keperluan pencitraan diagnostik. Radiologi juga berperan dalam terapi intervensi seperti biopsi, dan
pengobatan lainnya, seperti aplikasi pembuluh darah termasuk recanalization (menghilangkan penyumbatan) atau
lysis (pengurangan simptom suatu penyakit akut secara bertahap (gradually) (Kartawiguna & Georgiana, 2011:3).

Alat Radiologi
Alat radiologi yang digunakan untuk pemeriksaan banyak dikenal adalah rontgen
menggunakan sinar X, CT scan, USG atau ultrasonografi, MRI dan pemeriksaan nuklir. Pemeriksaan
radiologi punya fungsinya masing-masing dalam mendeteksi penyakit, beberapacontohkegunaanpemeriksaan
radiologi seperti berikut ini:
• Rontgen sinar X: Kelainan pada paru- paru seperti pneumonia, bronkitis, kanker paru dan kelainan
paru seienisnya.
• CT Scan: Masalah pada tulang seperti patah tulang yang kompleks, tumor sendi, pergeseran tulang
dan sendi.
• USG (ultrasonografi): Kelainan pada jantung dan pembuluh darah seperti penyakit jantung, gagal
jantung, gangguan otot jantung, penyakit katup jantung.
• MRI: Kelainan pada s a r a dan otak seperti stroke, tumor, pendarahan otak meningitis, dan lain
sebagainya.

17
4. Mahasiswa mampu memahami dan Menjelaskan Mengenaik Tulang Leher dan
Bagiannya
. Anatomi Neck
Tulang Tulang pada neck (leher) terdiri dari 7 tulang vertebrae, dari superior ke inferior
vertebrae ini diberi nama C1 sampai C7. Dua tulang vertebrae pada atas yakni atlas C1
dan axis C2, dan tulang vertebrae C7 memiliki bentuk yang berbeda dengan C3-C6
(Neumann, 2017)

cervical Vertebrae 1 (C1) C


Cervical vertebrae C1 atau yang dikenal dengan sebutan atlas. Atlas tidak memiliki badan
atau procesus spinosus, sebaliknya terdapat dua arkus dibagian anterior dan posterior. Di
setiap arkus terdapat tuberkulum yang berfungsi untuk menempelkan otot. Arkus pada
bagian anterior lebih kecil dan berartikulasi dengan axis (Weaker, 2012)

Cervical Vertebrae 2 (C2)


Cervical vertebrae 2 atau juga dikenal dengan sebutan axis. Pada bagaian C2 memiliki
procesus spinosus yang sangat besar dan sangat mudah untuk dipalpasi (Muscolino, 2017)

Cervical Vertebrae (C3-C6)


C6-C7 memiliki bentuk tulang yang sama dengan bentuk persegi panjang berukuran
kecil yang relatif padat dan cangkang kortikal yang kuat (Neumann, 2017).

Cervical Vertebrae Prominens (C7)


C7 juga dikenal sebagai vertebra prominens merupakan tulang cervical vertebrae yang
sangat meninjol dan memiliki ukuran terbesar dari semua tulang cervical vertebrae
(Neumann, 2017)

5. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan mengenai Klasifikasi


Fraktur

a. Berdasarkan perluasan

18
Frakturkomplit:terjadiapabilaseluruhtubuhtulangpatah/kontinuitasjaringa
n luas sehingga tulang terbagi dua bagian dan garis patahnya
menyeberang dari satu sisi ke sisi yang lain sehingga mengenai seluruh
korteks.

Fraktur tidak komplet/inkomplit : diskontinuitas jaringan tulang dengan


garis patahan tidak menyeberang sehingga masih ada korteks yang utuh.

b. Berdasarkan bentuk garis patahan

Fraktur linier/transversal : fraktur yang garis patahnya tegak lurus


terhadap sumbu panjang.

Frakturoblique:frakturyanggarispatahnyamembentuksudutterhadaptulang
.

Fraktur spinal : fraktur yang hanya menimbulkan sedikit kerusakan


jaringan lunak

Frakturgreenstick:frakturyangtidaksempurna,seringterjadipadaanak-
anak karena korteks tulang dan periosteum belum tumbuh sempurna.

FrakturbentukT,Y:fraktur yang garis patahny amenyerupai huruf T atau


Y.

Fraktur compresive : fraktur yang terjadi ketika dua tulang menumbuk


tulang ketiga yang berada diantaranya.

c. Berdasarkan fragmen tulang

Fraktursimpel:terdiri dari dua fragmen.

Fraktursegmental:terdiri dari lebih dari dua fragm

19
DAFTAR PUSTAKA

Buku teks Fisiologi W.F Ganong

Buku Ajar Anatomi Edokrin Universitas Yarsi oleh dr.H.Achmad Sofwan,

M.Kes,PA

Repository.poltekkes-denpasar

Neumann,2017

Cervical Spine (Muscolino,2017)

Weaker,2017

20

Anda mungkin juga menyukai