Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN TUTORIAL

MODUL 3 : BIOLOGI SEL

SKENARIO 3
“Ternyata tubuh kita tersusun atas sel yang sangat kompleks?”

Kelompok 7:

Tutor : Drg. Suci Rahmasari, M. Kes


Ketua: Indah Qurraty Ayuni (2211413016)
Sekretaris: Sausan Syifaarani Setyawan (2211413029)
Anggota:
Dhifaf Khairat Musary (2211411019)
Karina Hersa Putri (2211413041)
Soni Muhammad Rafi (2211411018)
Nur Azizah (2211413035)
Fatimah Az Zahra (2211412026)
Oktafinny Lufti (2211413018)
Aisya Virgie Tiffosi Hika Hideti (2211412024)
Shafiq Marwah Hapiz (2211411006)
Ariq Alifio Nugraha Syahdi (2211411002)
Sabrina Putri Evandi (2211413011)
Anastasya Andini (2211413025)

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI


UNIVERSITAS ANDALAS
2022/2023
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat petunjuk
dan hidayahNya kami dapat menyelesaikan Laporan Tutorial Blok 2 Modul 3 ini dengan tepat
waktu.
Dalam penyusunannya kami mengucapkan terima kasih kepada dokter tutor kami,
Drg. Suci Rahmasari, M. Kes, yang telah memberikan dukungan, masukan, kasih dan
kepercayaan yang begitu besar. Dari sanalah semua kesuksesan ini berawal, semoga laporan
ini bisa bermanfaat dan menuntun kami pada langkah yang lebih baik lagi.
Meskipun kami berharap isi dari laporan tutorial kami ini bebas dari kekurangan dan
kesalahan, namun pasti selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik
dan saran yang membangun agar laporan tutorial ini dapat lebih baik lagi.
Akhir kata kami mengucapkan terimakasih, semoga hasil laporan tutorial kami ini
dapat bermanfaat.

Padang, 21 September 2022

Penyusun

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................................... I


DAFTAR ISI .............................................................................................................................................II
MODUL 3 ................................................................................................................................................. 1
LANGKAH SEVEN JUMPS .................................................................................................................... 2
URAIAN ....................................................................................................................................................3
Langkah 1 : Mengklarifikasi Terminologi yang Tidak Doketahui dan Mendefinisikan Hal-hal yang
dapat Menimbulkan Kesalahan Interprestasi .....................................................................................3
Langkah 2 : Menentukan Masalah .................................................................................................... 3
Langkah 3 : Menganalisa Masalah melalui Brain Storming dengan Menggunakan Prior
Knowledge ......................................................................................................................................... 4
Langkah 4 : Membuat skema atau diagram darikomponen-komponen permasalahan dan mencari
korelasi dan interaksi antar masing-masing komponen untuk membuat solusi secara terintegrasi .. 6
Langkah 5 : Memformulasikan Tujuan Pembelajaran / Learning Objectives. ..................................7
Langkah 6 : Mengumpulkan Informasi di Perpustakaan, Internet, dan Lain-Lain. ...........................7
Langkah 7 : Sintesa dan Uji Informasi yang Telah Diperoleh. ......................................................... 7
A. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan jenis dan karakteritik sel .........................7
B. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan struktur sel .............................................. 8
C. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan fungsi sel .............................................. 14
D. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan komunikasi sel ......................................14
E. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan metabolisme sel .................................... 16
F. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan transportasi sel ...................................... 18
REFERENCES ........................................................................................................................................ 21

II
MODUL 3
BIOLOGI SEL
SKENARIO 3
“Ternyata tubuh kita tersusun atas sel yang sangat kompleks?”

Tuan A menghadiri acara pameran tentang organel sel yang diselenggarakan oleh
Laboratorium Biologi Sel Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Andalas, pada pamera
tersebut banyak sekali alat peraga baik berupa poster, gambar, video, bahkan penggunaan
mikroskop yang dapat dimanfaatkan untuk melihat struktur dan gambaran penyusun sel
seperti aparatus golgi, mitochondria, membran sel,, retikulum endoplasmatik, dll. Pemandu
Laboratorium Biologi Sel Kedokteran Gigi menjelaskan bahwa masing-masing penyusin sel
tersebut memiliki jenis dan fungsi serta kegunaan yang berbeda seperti adanya sel somatis.
Tuan A juga menyadari bahwa bentuk masing-masing sel itu berbeda dan memiliki
karakteristik tertentu. Kemudian, untuk menjalankan fungsi agar harmonis, ternyata sel
memiliki kemampuan untuk berkomunikasi menggunakan mekanisme dan system tertentu
seperti wired system dan nonwired system yang memanfaatkan zat kimia seperti
neurotransmitter. Seperti halnya manusia, sel dalam menjalankan tugasnya juga
membutuhkan energy yang diproses secara kimiawis.
Setelah pulang dari pameran, Tuan A masih penasaran dan memenui kerabatnya yang
merupakan seorang pakar biologi sel untuk menanyakan bagaimana mekanisme kerja sel-sel
tersebut menyampaikan rangsangan yang terjadi dan bagaimana metabolisme energy pada sel
sehingga sel dapat berkomunikas baik intrasel maupun antarsel dalam menjalankan perannya,
dapatkah saudara membantu Tuan A agar mendapat informasi yang valid?

1
LANGKAH SEVEN JUMPS

1. Mengklarifikasi terminologi yang tidak diketahui dan mendefinisikan hal-hal yang dapat
menimbulkan kesalahan interpretasi.
2. Menentukan masalah.
3. Menganalisa masalah melalui brain storming dengan menggunakan prior knowledge.
4. Membuat skema atau diagram dari komponen-komponen untuk membuat solusi secara
terintegrasi.
5. Memformulasikan tujuan pembelajaran/learning objectives.
6. Mengumpulkan informasi di perpustakaan, internet, dan lain-lain.
7. Sintesa dan uji informasi yang telah diperoleh.

2
URAIAN

Langkah 1 : Mengklarifikasi Terminologi yang Tidak Doketahui dan


Mendefinisikan Hal-hal yang dapat Menimbulkan Kesalahan Interprestasi
1. Organel sel = bagian bagian yang ada di dalam sel, membantu menjalankan fungsi
sel. Susunan komponen utama dari sebuah sel.
2. Aparatus golgi = berfungsi untuk melakukan ekskresi sel. Struktur yang berbentuk
membran pipih.
3. Mitochondria = organel sel yang memiliki membran ganda, berfungsi sebagai
penghasil energi. Tempat berlangsungnya respirasi.
4. Membran sel = selaput tipis yang menyelimuti sebuah sel.
5. Retikulum endoplasmik = organel sel yang ditemukan pada sel eukariotik. RE
kasar, dan RE halus. Alat transportasi sel.
6. Neurotransmitter = senyawa yang membawa sinyal dari neuron ke neuron lain.
7. Sel somatis = semua jenis sel yang membentuk organisme.
8. Wired system = komunikasi antar sel yang menggunakan listrik.
9. Nonwired system = komunikasi antar sel yang menggunakan zat kimia.

Langkah 2 : Menentukan Masalah


1. Apa saja organel dan fungsinya
2. Bagaimana cara komunikasi dengan wired system
3. Apa saja jenis sel yang terdapat pada tubuh manusia
4. Bagaimana bentuk karakteristik organel sel
5. Apa perbedaan antara komunikasi intersel dan intrasel
6. Bagaimana cara komunikasi nonwired system
7. Bagaimana metabolisme energi pada sel
8. Bagaimana siklus pertumbuhan sel
9. bagaimana mekanisme kerja sel dalam menyampaikan rangsang
10. Bagaimana sel menghasilkan energi
11. Apa fungsi dari penyusun sel
12. Apakah setiap sel penyusun tubuh makhluk hidup sama? Apakah ada
perbedaannya?

3
Langkah 3 : Menganalisa Masalah melalui Brain Storming dengan
Menggunakan Prior Knowledge
1. Apa saja organel sel dan fungsinya?
Dinding sel = melindungi sel
Membran sel = melindungi sel
Sitoplasma
Nukleus = mengatur sel
Mitokondria = penghasil energi
Badan mikro = menetralkan racun dengan menghasilkan enzim katalase
Lisoson = pencernaan
Sentrosom = mengatur benang spindel
Ribosom = sintesis protein

2. Bagaimana cara komunikasi dengan wired system


Komunikasi Wired System menggunakan sinyal listrik. Komunikas wired system dapat
terjadi dengan cepat. Informasi yang dihantarkan melalui wired system berbentuk potensial.
Terjadi dengan mentransfer sinyal listrik.

3. Apa saja jenis sel yang terdapat pada tubuh manusia


Secara umum, terdiri dari 2 utama komponen, sel somatis dan sel gamet. Sel somatis adalah
semua jenis sel yang membentuk suatu organisme, kecuali sel gamet organisme tersebut.
Sedangkan sel gamet adalah sel yang mengandung sebagian materi/sifat genetik yang akan
diturunkan dari setiap orangtua, dan ini dikenal sebagai sperma untuk sel gamet pria dan sel
telur untuk sel gamet wanita.

4. Bagaimana bentuk karakteristik organel sel


1) Retikulum endoplasma
RE kasar : permukaan dilapisi ribosom
RE halus : lebih halus
2) Ribosom : butiran kecil
3) Badan golgi : kantung atau cakram pipih yang disebut siterna
4) Mitokondria : berbentuk elips dengan benang benang
5) Badan mikro : bulat, memiliki mebran berisi kristal protein
6) Membran sel : berbentuk fosfolipid bilayer
7) Sitoplasma : zat kental bewarna bening, ada di dalam membran sel.
8) Dinding sel : kaku dan tebal

4
5. Apa perbedaan antara komunikasi intersel dan intrasel
Komunikasi intersel adalah komunikasi di dalam sel
Komunikasi intrasel adalah komunikasi antara sel. Terdiri dari wired system dan nonwired
system

6. Bagaimana cara komunikasi nonwired system


Komunikasi nonwired system adalah komunikasi secara kimiawi, rangsang harus diubah
dahulu ke senyawa kmia. Dapat berlangsung dengan mensekresi zat kimia tertentu.

7. Bagaimana metabolisme energi pada sel


Metabolisme adalah reaksi kimia yang terjadi secara serentak. Dibagi 2 anabolisme dan
katabolisme. Anabolisme membentuk molekul dan membutuhkan energi. Katabolisme
pemecahan molekul dan menghasilkan energi. Tubuh mendapat energi dari karbohidrat,
melalui mengubah hasil akhir menjadi ATP.
Kandungan protein, lemak, dan karbohidrat diubah menjadi unit yang lebih kecil seperti asam
amino asam lemak dan glukosa. Unit kecil Akan digunakan sebagai sumber energi. Sumber
makanan karbohidrat polisakarida diubah menjadi monosakarida melalui glikolisis, DO,
siklus krebs, dan fosforilasi oksidatif.

8. Bagaimana siklus pertumbuhan sel


Ada 2 tahap siklus pertumbuhan sel. Yaitu yang pertama ada tahap interfase. Tahap interfase
terdiri dari G1, S, dan G2. Kemudian ada tahap mitosis. Tahap mitosis terdiri dari profase,
metafase, anafase, dan telofase.

9. bagaimana mekanisme kerja sel dalam menyampaikan rangsang


Komunikasi harus dilakukan melalui sistem saraf dibantu sistem endokrin.
Dendrit menerima rangsang kemudian diteruskan ke badan sel. Pergi ke akson kemudian
diteruskan ke otak.

10. Bagaimana sel menghasilkan energi


Glukosa + oksigen = energi ATP
ATP akan digunakan untuk beraktifitas
Sel menghasilkan energi di sitoplasma

11. Apa fungsi dari penyusun sel

5
Untuk membentuk dasar struktur dari sel, menjaga keseimbangan, dan menjaga sel agar tetap
hidup.

12. Apakah setiap sel penyusun tubuh makhluk hidup sama? Apakah ada
perbedaannya?
Tidak, pada hewan tidak ada kloroplas dan dinding sel. Hewan memiliki sentriol dan lisosom,
vakuola kecil.
Tidak sama, hewan memiliki flagel, nukleus pada hewan ada di bagian tengah. Hewan tidak
memiliki plastida.

Langkah 4 : Membuat skema atau diagram darikomponen-komponen


permasalahan dan mencari korelasi dan interaksi antar masing-masing
komponen untuk membuat solusi secara terintegrasi

TUAN A MENGHADIRI ACARA


PAMERAN

BIOLOGI SEL

STRUKTUR PENYUSUN SEL

MEMBRAN SEL
APARATUS GOLGI
ORGANEL SEL MITOKONDRIA
RETIKULUM ENDOPLASMA

KARAKTERISTIK FUNGSI MEKANISME KOMUNIKASI METABOLISME

MEKANISME
NONWIRED SYSTEM WIRED SYSTEM
MENGHASILKAN
ENERGI

6
Langkah 5 : Memformulasikan Tujuan Pembelajaran / Learning Objectives.
1. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan jenis dan karakteritik sel
2. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan struktur sel
3. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan fungsi sel
4. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan komunikasi sel
5. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan metabolisme sel
6. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan transportasi sel

Langkah 6 : Mengumpulkan Informasi di Perpustakaan, Internet, dan Lain-


Lain.

Langkah 7 : Sintesa dan Uji Informasi yang Telah Diperoleh.


A. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan jenis dan karakteritik sel
Sel adalah unit struktural dan fungsional terkecil dari tubuh makhluk hidup. Sel
terbagi menjadi dua golongan, yaitu sel prokariotik dan sel eukariotik. Sel prokariotik adalah
sel yang tidak memiliki membran inti. Contoh sel prokariotik adalah bakteri. Sedangkan sel
eukariotik adalah sel yang mempunyai membran sel. Contoh sel eukariotik adalah sel hewan
dan sel tumbuhan.
Ciri-ciri sel prokariotik adalah tidak memiliki membran nukleus, adanya daerah
inti(nukleoid), kromosom tunggal dibentuk dari molekul DNA dengan untaian sirkular,
mengandung 2000-3000 jenis protein.
Sel eukariotik contohnya adalah sel hewan dan sel tumbuhan.

Bakteri Sel Tumbuhan Sel Hewan

Manusia juga tersusun atas sel sel. Sel penyusun tubuh manusia terdiri dari 2 tipe,
yaitu sel somatisdan sel gamet. Sel Somatis atau sel tubuh adalah semua jenis sel yang
membentuk suatu organisme, kecuali sel gamet organisme tersebut. Sedangkan sel gamet

7
adalah sel yang mengandung sebagian materi/sifat genetik yang akan diturunkan dari setiap
orangtua, dan ini dikenal sebagai sperma untuk sel gamet pria dan sel telur untuk sel gamet
wanita. Sel yang menyusun tubuh manusia antara lain sel neuron, sel otot, dan sel tulang.
Sel saraf atau neuron merupakan satuan kerja utama dari sistem saraf yang berfungsi
menghantarkan impuls listrik atau rangsang. Setiap neuron terdiri dari satu badan sel yang di
dalamnya terdapat sitoplasma dan inti sel. Kemudian dari badan sel keluar dua macam serabut
saraf, yaitu dendrit dan akson. Ujung akson dinamakan dengan akson terminal. Dendrit
berfungsi untuk mengirimkan impuls ke badan sel saraf. Akson berfungsi untuk mengirimkan
impuls dari badan sel ke sel saraf lain atau ke jaringan lain. Pada ujung terminal akson
terdapat sinaps yang merupakan celah selang ujung saraf diana neurotransmitter akan lepas
untuk menghantar impuls ke saraf selanjutnya atau organ yang dituju.

Se Neuron Sinaps

Sel neuron dikelompokkan menurut fungsinya, yaitu sel saraf sensoris, sel saraf
motorik, dan sel saraf intermediet. Sel saraf sensorik berfungsi menghantarkan impuls dari
reseptor ke sistem saraf pusat, yaitu otak dan sumsu tulang belakang. Sel saraf motorik
berfungsi untuk mengirimkan impuls dari sistem saraf pusat ke otot atau kelenjar yang
hasilnya berupa tanggapan tubuh terhadap rangsangan. Sel saraf intermediet dapat ditemukan
di dalam sistem saraf pusat dan berfungsi untuk menghubungkan sel saraf motor dengan sel
saraf sensori atau berkomunikasi dengan sel saraf yang lain dalam sistem saraf.

Jenis sel neuron

B. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan struktur sel

8
Sel merupakan unit struktural terkecil yang memiliki komponen struktural dan
komponen fungsional. Komponen struktural yaitu komponen yang menyusun struktur sel,
artinya komponen inilah yang memberikan bentuk dari sel, yang menyusun struktur sel
tersebut. Komponen struktural sel yaitu membran sel, dinding sel, sitoplasma, dan
sitoskeleton.
1. Membran Sel
Membran sel merupakan bagian paling luar sel. Membran sel yang membungkus
organel-organel di dalamnya. Membran sel terbentuk dari dua macam senyawa, yaitu lipid
dan protein, umumnya berjenis fosfolipid. Fungsi membran sel adalah melindungi sel dan
memfasilitasi zat untuk keluar masuk sel.

Struktur Membran Sel

2. Dinding sel
Dinding/tembok sel merupakan struktur di luar membran plasma yang membatasi
ruang untuk sel untuk membesar. Dinding sel merupakan ciri khas yang dimiliki tumbuhan,
bakteri, fungi (jamur), dan alga. Fungsi dinding sel adalah memberi bentuk pada sel,
melindungi sekaligus sebagai penyokong mekanik, dan memelihara keseimbangan tekanan
osmosis sel.

Dinding sel tumbuhan

3. Sitoplasma

9
Sitoplasma adalah bagian sel yang terbungkus membran sel. Pada sitoplasma terdapat
sitoskeleton, bermacam organel dan cesikuli, serta sitosol yang berupa cairan tempat organel
melayang-layang di dalamnya. Sitosol mengisi ruang sel yang tidak ditempati organel dan
vesikula dan menjadi tempat banyak reaksi biokimiawi serta perantara transfer bahan dari luar
sel ke organel atau inti sel.
4. Sitoskeleton
Sitoskeleton atau kerangka sel adalah jaring berkas-berkas protein yang menyusun
sitoplasma dalam sel. Sitoskeleton terdapat pada sel eukariotik maupun sel prokariotik.
Sitoskeleton membantu sel agar sel dapat mempunyai bangun-bangun yang kokoh, berganti
bangun-bangun, dapat mengatur posisi organel, berenang, serta merayap di permukaan. Pada
eukariotika, terdapat 3 jenis skeleton, yaitu mikrotubulus, Filamen intermediet, dan
mikrofilamen.

Selain komponen struktural, sel mempunyai komponen fungsional. Komponen


fungsional ini terdiri atas organel organel dari sel. ada yang organel tidak bermembran dan
ada organel yang bermembran. Komponen sel tidak bermembran ada ribosom dan sentrosom.
Sedangkan untuk komponen sel bermembran ada yang terkait sistem endomembran dan ada
yang tidak terkait sistem endomembran. Sistem endomembran ini adalah suatu sistem yang
terbentuk pada organel organel sel yang bermembran untuk terlibat dalam berbagai proses
metabolisme dari sel. Jadi mereka diibaratkan bekerja sama. Sistem endomembran adalah
nukleus, retikulum endoplasma, lisosom, dan vakuola.
Sedangkan yang tidak terkait sistem endomembran mereka punya fungsi masing masing.
Yang termasuk ke dalamnya adalah mitokondria, kloroplas, periksisom, dan glioksisom.
1. Ribosom
Ribosom merupakan salah satu organel yang berukuran kecil dan padat dalam sel
yang berfungsi bagi tempat sintesis protein. Ada dua komponen utama ribosom, yaitu subunit
besar dan subunit kecil.

Ribosom

2. Sentrosom
Sentrosom akan berkembang membentuk sentriol. Sel hewan, mikroorganisme, dan
tumbuhan tingkat rendah memiliki dua sentriol pada sitoplasma. Pada saat pembelahan sel,

10
sentriol akan memancarkan benang-benang gelendong pembelahan sehingga kromosom akan
terjerat pada benang tersebut.

Sentrosom

3. Nukleus
Nukleus atau inti sel adalah organel sel yang berfungsi mengatur seluruh kegiatan sel.
Nukleus mengandung informasi genetik berupa DNA. Nukleus biasanya terletak di tengah sel.
Nukleus termasuk organ yang vital karena ia yang mengendalikan seluruh kegiatan sel.

Nukleus

4. Retikulum Endoplasm
Retikulum endoplasma (RE) tersusun dari selapis membran yang berlekuk-lekuk dan
posisinya di dekat atau menempel dengan inti sel. RE dibagi menjadi dua jenis, yaitu RE
kasar yang ditempeli oleh ribosom dan RE halus.

Retikulum Endoplasma

11
5. Lisosom
Lisosom merupakan organel sel berbentuk kantung yang diselubungi oleh membran
tunggal. Lisosom berfungsi untuk pencernaan intrasel karena mengandung enzim hidrolitik

Lisosom

6. Vakuola
Vakuola di sel tumbuhan berisi getah yang mengandung makanan dan juga zat
buangan. Berfungsi sebagai tempat menyimpan cadangan makanan, menampung proses
pencernaan, dan mengatur konsentrasi air. Vakuola ditemukan pada sel tumbuhan.

Vakuola

7. Mitokondria
Mitokondria adalah organel tempat berlangsungnya fungsi respirasi sel makhluk
hidup. Mitokondria berfungsi untuk metabolisme asam lemak, biosintesis pirimidin,
homeostasis kalsium, transduksi sinyal selular, dan penghasil energi berupa adenosina
trifosfat pada lintasan katabolisme.
Mitokondria memiliki dua lapisan membran, adalah lapisan membran luar dan lapisan
membran dalam. Mitokondria memiliki materi genetika tersendiri.

12
Mitokondria

8. Kloroplas
Kloroplas merupakan plastida yang mengandung klorofil dan karotenoid. Fungsinya untuk
membantu fotosintesis dengan cara memanfaatkan energi sinar matahari untuk membuat
makanan.

Kloroplas

9. Periksisom
Peroksisom merupakan salah satu organel sel berupa kantong kecil yang berisi enzim
katalase yang berfungsi mengurai peroksida yaitu sisa dari metabolisme yang bersifat toksik
menjadi air dan oksigen yang membahayakan sel.

13
Periksisom

C. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan fungsi sel


Secara funsional, sel berfungsi untuk menjalankan fungsi kehidupan
(menyelenggarakan kehidpan jika sel-sel penyusunnya brfungsi), kemudian mebentuk
organime.
Fungsi sel yang pertama adalah funsi metabolisme. Keseluruhan reaksi kimia yang
membuat makhluk hidup mampu melakukan aktivitasnya disebut metabolisme, dan sebagian
besar reaksi kimia tersebut terjadi di dalam sel. Metabolisme yang terjadi di dalam sel dapat
berupa reaksi katabolik, yaitu perombakan senyawa kimia untuk menghasilkan energi
maupun untuk dijadikan bahan pembentukan senyawa lain, dan reaksi anabolik, yaitu reaksi
penyusunan komponen sel. Salah satu proses katabolik yang merombak molekul makanan
untuk menghasilkan energi di dalam sel ialah respirasi seluler, yang sebagian besar
berlangsung di dalam mitokondria eukariota atau sitosol prokariota dan menghasilkan ATP.
Sementara itu, contoh proses anabolik ialah sintesis protein yang berlangsung pada ribosom
dan membutuhkan ATP.
Fungsi sel yang kedua adalah Komunikasi sel. Kemampuan sel untuk berkomunikasi,
yaitu menerima dan mengirimkan 'sinyal' dari dan kepada sel lain, menentukan interaksi
antarorganisme uniseluler serta mengatur fungsi dan perkembangan tubuh organisme
multiseluler. Misalnya, bakteri berkomunikasi satu sama lain dalam proses quorum sensing
(pengindraan kuorum) untuk menentukan apakah jumlah mereka sudah cukup sebelum
membentuk biofilm, sementara sel-sel dalam embrio hewan berkomunikasi untuk koordinasi
proses diferensiasi menjadi berbagai jenis sel.

D. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan komunikasi sel


Sel berkomunikasi untuk menyampaikan informasi. Pada organisme unisel, semua
kegiatan yang menunjang kehidupan sel dilakukan sendiri oleh sel yang bersangkutan. Pada
organisme multisel, semua kegiatan tidak dilakukan sendiri, ada kerjasama antara sel sel
tersebut.

14
Komponen dalam komunikasi sel ada sinyal, reseptor, isyarat molekul internal, target
protein, dan respon. Sinyal adalah molekul kimia organik maupun anorganik yang ada di
lingkungan sel. Reseptor adalah bagian dari sel yang berfungsi untuk mengenal sinyal dan
menerima sinyal. Isyarat molekul internal mengubah isyarat asli ke dalam perilaku seluler.
Target protein berupa nukleus dan sitoplasma. Respon dapat merupakan gerakan, sintesa
protein, dan pembelahan.
Komunikasi sel menjadi hal yang sangat penting bagi organisme multisel. Organisme
multisel berkomunikasi dan bekerjasama untuk menjaga homeostasis. Komunikasi sel
dilakukan dengan signaling.
Organisme membutuhkan signal terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di
sekitarnya (internal environment), seperti temperatur, pH, tissue fluid, level of toxins, dan lain
lain yang mana perubahan tersebut dapat mempengaruhi efesiensi sel. Signal tersebut akan
diteruskan dari satu sel ke sel lainnya.
Komunikasi sel diperlukan untuk kelangsungan hidup sel/organisme, komeostasis,
perkembangan dan pembelahan sel, sistem imunitas, dan perbaikan jaringan.
Sel hewan dan sel tumbuhan dapat berkomunikasi dengan kontak langsung karena
memiliki cell junction yang secara langsung menghubungkan sitoplasma dengan sel
sebelahnya.
Cara sel melakukan komunikasi :
1. Dengan membentuk gab junction sehingga terjadi hubungan antara sitoplasma dari ke 2 sel
2. Dengan mengadakan kontak langsung melalui molekul khusus pd membran yg akan
memberikan sinyal pd reseptor sel target
3. Dengan pelepasan messenger (bahan kimia mediator) yg bertindak sebagai sinyal untuk
dikirim ke sel sasaran yg jauh letaknya
Proses komunikasi seluler terdiri sari tiga tahap.
1. Penerima
2. Transduksi
3. Respon
Tahapan komunikasi seluler:
1. Penerimaan yaitu pendeteksian sinyal yang datang dari luar sel oleh sel target
2. Transduksi
- Pengikatan molekul sinyal akan mengubah protein reseptor, mengawali proses
transduksi
- Reseptor bersifat sangat spesifik
Intracellular receptors, sitoplasma atau protein nukleus
Molekul sinyal yg menggunakan reseptor ini adalah yg kecil atau hidrofobik & dapat
langsung melewati plasma membran

15
- Reseptor pada membran plasma
3. Respon = Sinyal yg ditransduksi memicu respon selular spesifik

E. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan metabolisme sel


Metabolisme merupakan serangkaian peristiwa reaksi-reaksi kimia yang berlangsung
dalam sel makhluk hidup. Metabolisme juga merupakan aktivitas hidup yang selalu terjadi
pada setiap sel hidup. Melalui proses metabolisme makanan yang dimakan dapat diubah
menjadi energi untuk kelangsungan hidup. Di dalam tubuh makanan mengalami serangkaian
perombakan melalui berbagai reaksi kimia sehingga membebaskan energi yang dikandungnya
yaitu berupa molekul adenosine trifosfat (ATP). Energi tidak saja diperlukan untuk
pertumbuhan sel, mengganti sel yang rusak, pembelahan sel,tetapi juga untuk aktivitas hidup
lainnya misalnya belajar, berlari, bermain dan lain-lain.
ATP merupakan molekul berenergi tinggi yang dapat digunakan makhluk hidup. ATP
tersusun dariadenosine (basa adenin dan gula ribosa) dan tiga gugus fosfat. ATP memiliki
ikatan yang labil karena mudah melepaskan gugus fosfat ketika mengalami hidrolisis
sehingga berubah menjadi ADP (adenosine difosfat). Didalam tubuh berlangsung ratusan
bahkan ribuan reaksi kimia, termasuk reaksi kimia dalam proses perombakan zat makanan.
Setiap reaksi kimia tidak bekerja secara sendiri-sendiri, melainkan berhubungan satu sama
lainnya membentuk suatu rangkaian reaksi kimia
Metabolisme dapat digolongkan menjadi dua yaitu proses pembongkaran yang
disebut katabolisme dan proses penyusunan yang disebut anabolisme. Reaksi-reaksi kimia
yang terjadi dalam metabolisme tersebut akan dipengaruhi lajunya oleh protein khusus yang
disebut enzim. Tanpa enzim laju metabolisme berlangsung lambat.
Katabolisme atau disebut juga desimilasi merupakan rangkaian reaksi kimia yang
berkaitan dengan proses pembongkaran, penguraian atau pemecahan molekul/senyawa
kompleks menjadi molekul/ senyawa yang lebih sederhana dengan bantuan enzim.
Penguraian senyawa ini menghasilkan atau melepaskan energi berupa ATP yang tersimpan
pada molekul dan biasa digunakan organisme untuk beraktivitas.
Contoh katabolisme adalah respirasi.
Berdasarkan kebutuhan akan oksigen, katabolisme dibagi menjadi dua, yaitu:
- Respirasi aerob : adalah respirasi yang membutuhkan oksigen bebas dari udara untuk
menghasilkan energi.
- Respirasi anaerob : adalah respirasi yang tidak membutuhkan oksigen untuk menghasilkan
energi.
Respirasi aerob adalah respirasi yang membutuhkan oksigen bebas dari udara untuk
menghasilkan energi. Contoh respirasi aerob adalah Respirasi Sel. Respirasi bertujuan

16
menghasilkan energi dari sumber nutrisi yang dimiliki. Semua makhluk hidup melakukan
respirasi dan tidak hanya berupa pengambilan udara secara langsung. Respirasi dalam
kaitannya dengan pembentukan energi dilakukan di dalam sel. Oleh karena itu, prosesnya
dinamakan respirasi sel. Organel sel yang berfungsi dalam menjalankan tugas pembentukan
energy ini adalah mitokondria
Respirasi aerob akan melalui empat tahap, yaitu:
1. Glikolisis
Glikolisis adalah peristiwa pengubahan molekul glukosa (6 atom C) menjadi 2 molekul yang
lebih sederhana, yaitu asam piruvat (3 atom C). Glikolisis terjadi dalam sitoplasma sel.
Peristiwa glikolisis menunjukkan perubahan dari glukosa, kemudian makin berkurang
kekomplekan molekulnya dan berakhir sebagai molekul asam piruvat. Produk penting
glikolisis dari 1 molekul glukosa adalah:
2 molekul asam piruvat
2 molekul NADH sebagai sumber elektron berenergi tinggi
2 molekul ATP
2. dekarboksilasi oksidatif
Dekarboksilasi oksidatif asam piruvat berlangsung dalam matriks mitokondria dan merupakan
reaksi kimia yang mengawali siklus krebs. Setiap asam piruvat yang dihasilkan kemudian
akan diubah menjadi Asetil-KoA (koenzim-A). Asam piruvat ini akan mengalami
dekarboksilasi sehingga gugus karboksil akan hilang sebagai CO2 dan akan berdifusi keluar
sel. Dua gugus karbon yang tersisa kemudian akan mengalami oksidasi sehingga gugus
hydrogen dikeluarkan dan ditangkap oleh akseptor elektron NAD+. Gugus yang terbentuk,
kemudian ditambahkan koenzim-A sehingga menjadi asetil-KoA. Hasil akhir dari proses
dekarboksilasi oksidatif ini akan menghasilkan 2 asetil-KoA dan 2 molekul NADH.
Pembentukan asetil-KoA memerlukan kehadiran vitamin B1.
3. siklus krebs
Siklus krebs merupakan tahap ketiga respirasi aerob. Nama siklus ini berasal dari nama orang
yang menemukan reaksi respirasi aerob ini, yaitu Hans Krebs. Siklus ini disebut juga siklus
asam sitrat. Siklus krebs berlangsung didalam mitokondria pada kelompok eukariota
sedangkan pada kelompok prokariota berlangsung didalam sitoplasma. Dapat disimpulkan
bahwa siklus krebs merupakan tahap ketiga dalam respirasi aerob yang mempunyai tiga
fungsi, yaitu menghasilkan NADH, FADH2, ATP serta membentuk kembali oksaloasetat.
Oksaloasetat ini berfungsi untuk siklus Krebs selanjutnya. Dalam siklus krebs, dari setiap 1
molekul glukosa akan dihasilkan 6 NADH, 2 FADH2, dan 2 ATP
4. transport elektron.
Transpor elektron merupakan serangkaian peristiwa pemindahan electron dan ion hidrogen
(H+). Selama tiga proses sebelumnya, dihasilkan beberapa reseptor elektron yang bermuatan

17
akibat penambahan ion hidrogen. Reseptor-reseptor ini kemudian akan masuk ke transfer
elektron untuk membentuk suatu molekul berenergi tinggi, yaitu ATP. Reaksi ini berlangsung
di dalam membran mitokondria. Reaksi ini berfungsi membentuk energi selama oksidasi yang
dibantu oleh enzim pereduksi. Reaksinya kompleks, tetapi yang berperan penting adalah
NADH, FAD, dan molekul-molekul khusus, seperti Flavo protein, ko-enzim Q, serta
beberapa sitokrom. Dikenal ada beberapa sitokrom, yaitu sitokrom C1, C, A, B, dan A3.
Elektron berenergi pertama-tama berasal dari NADH, kemudian ditransfer ke FMN (Flavine
Mono Nukleotida), selanjutnya ke Q, sitokrom C1, C, A, B, dan A3, lalu berikatan dengan H
yang diambil dari lingkungan sekitarnya. Sampai terjadi reaksi terakhir yang membentuk
H2O.
Respirasi anaerob adalah respirasi yang tidak membutuhkan oksigen untuk
menghasilkan energi. Respirasi anaerob merupakan respirasi yang tidak menggunakan
oksigen sebagai penerima akhir pada saat pembentukan ATP. Respirasi anaerob juga
menggunakan glukosa sebagai substrat. Respirasi anaerob sering disebut juga fermentasi.
Organisme yang melakukan fermentasi di antaranya adalah bakteri dan protista yang hidup di
rawa, lumpur, makanan yang diawetkan, atau tempat-tempat lain yang tidak mengandung
oksigen. Beberapa organisme dapat berespirasi menggunakan oksigen, tetapi dapat juga
melakukan fermentasi. Organisme seperti ini melakukan fermentasi jika lingkungannya
miskin oksigen. Sebagai contoh, sel-sel otot dapat melakukan respirasi anaerob jika
kekurangan oksigen.
Fermentasi asam laktat adalah fermentasi glukosa yang menghasilkan asam laktat.
Fermentasi asam laktat dimulai dengan glikolisis yang menghasilkan asam piruvat, kemudian
berlanjut dengan perubahan asam piruvat menjadi asam laktat. Pada fermentasi asam laktat,
asam piruvat bereaksi secara langsung dengan NADH membentuk asam laktat
Pada fermentasi alkohol, asam piruvat diubah menjadi etanol atau etil alkohol melalui
dua langkah reaksi, yaitu 1) pembebasan CO2 dari asam piruvat yang kemudian diubah
menjadi asetaldehida, 2) reaksi reduksi asetaldehida oleh NADH menjadi etanol. NAD yang
terbentuk akan digunakan untuk glikolisis. Pada respirasi anaerob energi yang diperoleh lebih
sedikit di bandingkan dengan respirasi aerob. Energi yang dihasilkan yaitu 2 ATP setiap
molekul glukosa.

F. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan transportasi sel


Salah satu fungsi dari membran sel adalah sebagai media transpor bagi sel. Trasnpor
melewati membran sel cukup penting dalam menjaga homeostasis dalam sel . Transpor
membran sel itu sendiri merupakan proses pengangkutan materi atau molekul dari daerah
yang konsentrasinya tinggi ke daerah yang konsentrasinya rendah tanpa menggunakan ATP
(Adenosin Trifosfat), atau proses pengangkutan molekul dari daerah yang konsentrasinya

18
rendah ke daerah yang konsentrasinya tinggi dengan menggunakan energi hasil metabolisme
ATP, dan kedua proses tersebut berlangsung secara terpadu untuk menjaga kesetimbangan
molekul biologis di dalam sel (Sumadi dan Marianti, 2007).
Transport Pasif, merupakan mekanisme perpindahan molekul atau zat yang tidak
melewati selaput membran semipermeable dan tidak membutuhkan energi, dan Transpor aktif
merupakan transpor partikel- partikel melalui membran semipermeabel yang bergerak
melawan gradien konsentrasi yang memerlukan energi dalam bentuk ATP.
Transpor aktif Merupakan kebalikan dari transpor pasif dan bersifat tidak spontan.
Arah perpindahan dari transpor ini melawan gradien konsentrasi. Transpor aktif
membutuhkan bantuan dari beberapa protein. Transport aktif terbagi atas transport aktif
primer dan sekunder.
1. Osmosis
Osmosis merupakan proses difusi khusus yang hanya melibatkan air sehingga
biasanya disebut sebagai difusi air, jadi osmosis adalah perpindahan molekul zat pelarut yang
berkonsentrasi tingg 9mengandung banyak air ke larutan yang memiliki konsentrassi zat
pelarut yang rendah melalui membran semipermeabel. Mekanisme terjadinya osmosis pada
sel hewan dapat dipengaruhi oleh konsentrasi zat pelarut didalam sel. Jika dalam keadaan
isotonis yaitu konsentrasi zat pelarut didalam sel dan diluar sel seimbang tidak akan ada
aktivitas osmosis didalamnya. Sedangkan jika dalam keadaan hipertonis atau konsentrasi zat
pelarut didalam sel lebih tinggi dari konsentrasi zat pelarut diluar sel akan menyebabkan
terjadinya osmosis. Aktivitas osmosis ini dapat dilihat dengan adanya krenasi ataau
penyusutan yang terjadi pada sel hewan. Mekanisme terjadinya osmosis juga dapat dilihat
dari sel tumbuhan .Jika sel tumbuhan dalam keadaan hipotonis atau molekul zat pelarut
didalam sel lebih rendah daripada di luar sel ,mekanisme osmosis yang terjadi adalah
masuknya molekul zat pelarut dari luar sel tunmbuhan memenuhi sel tumbuhan sehingga
terlihat adanya kenaikan volume dari sel tumbuhan yang dinamakan turgid.Sel tumbuhan
tidak pecah karena adanya dinding sel selulosa untuk menjaga bentuk sel.
2. Difusi
Difusi merupakan peristiwa mengalirnya atau berpindahnya suatu zat dalam pelarut
dari bagianberkonsentrasi tinggi ke bagian berkonsentrasi rendah. Sedangkan osmosis adalah
perpindahan airmelalui membran semipermeabel selektif dari bagian yang lebih encer ke
bagian yang lebih pekat. Difusi bergantung pada perbedaan konsentrasi dan tekanan
hidrostatik. Energi untuk proses difusiadalah energi kinetik yang normal ditimbulkan akibat
pergerakan suatu bahan. Difusi yang melewati membran sel dibagi menjadi dua subtipe yaitu
difusi sederhana dan difusi fasilitasi.
3. Pompa Na-K

19
Pompa Na-K adalah salah satu proses yang ada dalam tranpor transmembran yaitu
transpor aktif, pompa Na-Kmasuk kedalam jenis transpor aktif karena membutuhkan energi
dalam pekerjaannya. Dalam sel hewan terdapat ion Natrium dan Kalium yang cukup penting
dalam menjaga proses fisiologis didalam sel dan membantu menyeimbangkan volume sel.
Natrium juga berfungsi untuk mengatur keseimbangan cairan dalam sel dan tubuh.
4. Eksositosis dan Endositosis
Eksositosis, adalah mekanisme untuk mentranspor materi keluar dari sel. Organel sel
yang memiliki peran dalam proses ini adalah aparatus golgi yang melakukan pengemasan
mejadi vesikula-vesikula untuk disekresikan. Vesikula yang terbentuk dari aparatus golgi
akan dipindahkan menuju membran sel. Vesikula tersebut nantinya akan mengalami
penyatuan dengan membran dan melepaskan materinya ke lingkungan di luar sel. Endositosis
adalah mekanisme untuk memasukkan makromolekul ke dalam sel melalui membran sel.
Terdapat duajenis proses endositosis. Pertama, fagositosis. Pada dasarnya fagositosis adalah
kebalikan dari eksositosis, dimana materi ekstraselular melekat di membran dan terjadi
pelekukan ke dalam atau cleavage. Zat yang dimasukkan ke dalam sel dengan fagositosis
adalah materi yang berukuran besar

20
REFERENCES

Dr. I Made Subagiartha,SpAn.KAKV.,SH. (2018). SEL STRUKTUR, FUNGSI, DAN


REGULASI.

Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjadjaran. (2014). Makalah Komunikasi Sel.

Kevin Ezekia. (2017). METABOLISME.

Syekhnurjati. (n.d.). STRUKTUR SEL: ORGANEL SEL BESERTA FUNGSINYA.

Tanri Alim. (2014). Komunikasi Antar Sel.

21

Anda mungkin juga menyukai