KELOMPOK 2 :
Tutor :
ALHAWARI,S.Si.,M.Kes
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MULAWARMAN 2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat rahmat dan
hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan diskusi kelompok kecil ini tentang
“Sel dan Jaringan” tepat pada waktunya. Laporan ini kami susun dari berbagai sumber ilmiah
yang digunakan sebagai hasil dari diskusi kelompok kecil ini.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak baik dari seluruh anggota kelompok 2
serta kepada Alhawaris,S.Si M.Kes selaku pembimbing diskusi kami sehingga proses belajar
ini dapat terselesaikan.
Laporan ini disusun sebagai bukti jalannya diskusi kelompok kecil kami yang jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan pembaca dapat memberikan kritik dan saran
yang membangun sehingga laporan ini dapat dikembangkan lebih baik kedepannya. Sebagai
penutup, kami berharap semoga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi setiap pembaca.
Kelompok 2
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sel adalah satuan terkecil yang mampu melaksanakan proses proses yang berkaitan
dengan kehidupan, yang dimana kumpulan dari banyak sel dengan bentuk dan fungsi yang
asma akan membentuk suatu jaringan. Sel dibagi menjadi dua menurut struktur selnya
yaitu sel prokariotik dan sel eukariotik. Sel prokariotik dan sel eukariotik ii sama-sama
terdiri atas beberapa komponen organel yaitu : membran plasma, sitosol, kromosom,
ribosom. lalu didalam sel terdapat suatu mekanisme transpor zat yang meliputi Eksositosis
dan endositosis. yang dimana eksositosis adalah mekanisme pelepasan zat zat yang berasal
dari dalam sel keluar sel sedangkan endositosis adalah mekanisme pemasukan bahan dari
ekstrasel ke dalam sel. lalu pada kondisi vesikel tertelan mekanisme transpor zat dibagi
menjadi dua yaitu transpor aktif dan transpor pasif. Sel juga dapat bereproduksi, yaitu
dengan cara Amitosis, mitosis, dan meiosis.
Skenario mengenai memahami sel ini sangat penting untuk dibahas, agar dapat
mengenal apa itu sel dan jaringan, jenis-jenis sel dan jaringan, komponen-komponen
penyusun sel, mekanisme transpor dalam sel dan cara sel bereproduksi. Hal ini diharapkan
mahasiswa dapat mengetahui dan lebih mengenal sel ini lebih dalam lagi dan diharapkan
agar ilmu yang didapat ini dapat berguna dalam menjalani pembelajaran di perkuliahan
dan untuk kedepannya.
iii
1.2 Tujuan
1.3 Manfaat
Dalam laporan ini mahasiswa maupun pembaca diharapkan lebih memahami tentang definisi sel
dan jaringan,memahami tentang jenis-jenis sel dan jaringan,memahami tentang struktur dan
fungsi sel dan jaringan,memahami tentang mekanisme transport zat yang terjadi didalam
sel,memahami tentang proses reproduksi dalam sel,dan memahami tentang dampak kegagalan
pergorganisir yang terjadi didalam sel.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Skenario :
MEMAHAMI SEL
Anjar menatap tanpa berkedip layar laptop di depannya. Betapa takjubnya melihat animasi
sel di depannya. Ultrastruktur sel begitu jelas dan terlihat bagaimana sel melakukan
endositosis, eksositosis dan bereproduksi. Anjar juga melihat bagaimana proses molekul-
molekul melintasi membran sel. Ketakjubannya semakin menjadi saat melihat sel-sel begitu
terorganisir dalam jaringan. Bagaimana ya mereka bisa tersusun rapi seperti itu apakah ada
komunikasi antara mereka? Ataukah ada yang mengatur mereka?
2. Eksositosis :
- Mekanisme transpor molekul yang melintasi membran plasma dari dalam keluar sel
- Perpindahan Molekul atau zat dari dalam ke luar sel
- Mekanisme transpor yang menyangkut partikel dari dalam keluar plasma
- Terjadi pada bagian sel kelenjar atau sel sekresi
3. Membran sel :
- Permukaan diluar sel yang memisahkan antara sel dengan luar sel
- Membran yang tersusun dari lipid dan protein yang mengtari sebuah sel
- Lapisan selaput halus yang melapisi sel
- Lapisan sel yang mengatur keluar masuknya zat kedalam sel
- Selaput yang terletak dari luar dan tersusun dari senyawa luar protein
- Membran yang berada padasebuah sel yang membungkus isi sitoplasma dan
nukleoplasma
- Filtur universal yang dimiliki oleh semua jenis sel berupa membran plasma atau lapisan
antar muka
- Berfungsi sebagai pelindung sel
- Sebuah sel yang mengelingi dan mebungkus isi stoplasma dan nukleoplasma
4. Ultrastruktur :
- Stuktur yang tampak dibawah ultra mikroskop dan tidak dapat dijangkau oleh
mikroskop biasa
5. Jaringan :
- Kumpulan dari beberapa sel
- Sekumpulan sel yang memiliki fungsi sama
- Kumpulan sel yang memiliki struktur yang sama dan bentuk yang sama
- Susunan sel-sel khusus yang sama pada tubuh dan bersatu dalam menjalankan fungsi
tertentu
6. Molekul :
- Gabungan dua atom atau lebih
- Atom atau unsur yang baik sama maupun berbeda bersatu melalui reaksi kimia
- Gabungan dua atom atau lebih yang terikat dari gaya
- Bagian terkecil yang terdiri dari dua atau lebih ikatan atom
7. Reproduksi :
- Proses mahluk hidup untuk memperbanyak diri dengan tujuan untuk mempertankan
kelangsungan hidup sejenisnya
- Proses memperbanyak diri baik organisme multiseluler maupun uniseluler
- Pembelahan sel
- Suatu individu untuk menghasilkan individu yang baru
- Salah satu dari ciri-ciri mahluk hidup
8. Sel :
- Unit yang terkecil dari mahluk hidup yang menjadi komponen dasar penyusun mahluk
hidup
- Satuan unit terkecil pada mahluk hidup yang membentuk struktur danfungsi tertentu
- Kumpulan materi paling sederhana yang dapat hidup
- Penyusun semua mahluk hidup
- Satuan struktural,fungsional,reproduksi,dan hereditas mahluk hidup
- Satuan terkecil mahluk hidup yang dapat melaksanakan kehidupan
9. Terorganisir :
- Sudah disusun atau sudah diatur
- Tersusun atau terencana
10. Takjub :
- Perasan dimana seorang tersebut bisa merasakan kagum
- Kagum terhadap keindahan,kehebatan atau keelokkan sesuatu
11. Melintasi :
- Melewati
- Menyebrangi
12. Animasi :
- Gambar bergerak berbentuk dari sekumpulan dari objek
- Gambar yang bergerak cepat yang membentuk ilusi
2.7 Sintesis
1. Mahasiswa mampu memahami definisi sel dan jaringan
A. Definisi sel
- Sel adalah ruangan-ruangan kecil yang dibatasi oleh dinding (Menurut Robert Hooke
(1665))
- Sel adalah unit structural dan fungsional dari organisme hidup (Menurut
M.J.Schleiden (1955))
- Sel adalah satuan terkecil yang mampu melaksanakan proses proses yang berkaitan dengan
kehidupan( buku,Sherwood edisi ke 6 di halaman ke 2)
- Sel adalah unit kehidupan terkecil, yang berarti sel ini menjalani metabolisme,
homeostatis, pertumbuhan, dan reproduksi pada makhluk hidup.( Aloysius dan
Sukirman (2008)).
B. Definisi Jaringan
- Jaringan adalah beberapa sel yang mempunyai bentuk dan fungsi yang sama (Menurut
Buku ipa terpadu)
- Jaringan adalah kumpulan sel yang memiliki bentuk dan sifat yang sama (Biologi
peminatan IPA kelas 11)
Setelah mengetahui definisi darisel dan jaringan,kita juga perlu memahami jenis-
jenis sel dan jaringan oleh sebab itu, kami juga membahas jenis-jenis dari sel dan
jaringan.Berdasarkan Buku Biologi Sel Unit Terkecil Penyusun Tubuh Makhluk Hidup oleh
Rahmadina, M.Pd dan Husnarik Febriani, S.Si.,M.Pd, sel terbagi menjadi dua, yaitu sel
prokariotik dan sel eukariotik.
1. Sel prokariotik
Sel prokariotik adalah suatu organisme bersel satu tanpa memiliki nukleus (inti). Sel
prokariotik memiliki tiga komponen dasar diantaranya yaitu: plasmalemma (membran
sel), ribosom, dan nukleoid. Masing–masing sel prokariotik dapat menghasilkan sel baru
dengan cara membelah diri dan menghasilkan spora atau melakukan pertunasan. Bagian
dari sel prokariotik pada komponen plasmalemma atau membran sel terdapat sitoplasma
dan nukleoid sedangkan bagian luarnya terdapat dinding sel yang berfungsi untuk
mengokohkan dan memberi bentuk pada sel. Adapun contoh dari sel prokariotik ini
ialah pleuropneumonia–like organism (PPLO), bakteri, alga biru (Cyanobacteria, blue
green algae), dan archaea.
2. Sel eukariotik
Sel eukariotik adalah sel yang memiliki inti sel (nukleus) yang dikelilingi oleh
membran plasma. Sel eukariotik ini terdapat pada organisme yang lebih
kompleks dan susunan organelnya sudah tersusun dengan teratur misalnya pada
sel hewan dan tumbuhan.Sel eukariotik memiliki nukleus yang terbungkus di
dalam membran, sehingga DNA yang terdapat di dalam nukleus dapat tersimpan
dalam kompartmen khusus yang terpisah dari bagian lain dari sel yang disebut
sitoplasma. Disamping itu, terdapat juga jenis organella lain yaitu mitokondria
dan kloroplas, yang terbungkus dalam dua lapis membran yaitu membran dalam
dan membran luar yang secara kimiawi memiliki perbedaan dengan membran
yang membungkus nukleus.
Sel prokariotik dan eukariotik memiliki beberapa perbedaan, antara lain seperti
pada tabel berikut
RNA dan Disintesis pada beberapa kompartmen Sintesisi RNA terjadi dalam nukleus,
protein protein disintesis dalam sitoplasma
4 Jaringan saraf; mendeteksi perubahan dalam berbagai kondisi didalam dan luar
tubuh dan direspon oleh sinyal elektrik yang hasilnya disebut potensial aksi saraf
(impuls saraf) yang mengaktifkan kontraksi otot dan sekresi kelenjar.
a. Badan Golgi: Badan Golgi (disebut juga aparatus Golgi, kompleks Golgi atau
diktiosom) adalah organel yang dikaitkan dengan fungsi ekskresi sel, dan struktur ini
dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop cahaya biasa. Organel ini terdapat hampir
di semua sel eukariotik dan banyak dijumpai pada organ tubuh yang melaksanakan
fungsi ekskresi, misalnya ginjal . Setiap sel hewan memiliki 10 hingga 20 badan Golgi,
sedangkan sel tumbuhan memiliki hingga ratusan badan Golgi. Badan Golgi pada
tumbuhan biasanya disebut diktiosom.
f. Lisosom :
Endositosis
Endositosis ialah pemasukan makromolekul dari luar sel ke dalam sel melalui
mekanisme endositosis, yang pengahabisan materi-materi ini akan dibawa ke vesikel
kecil dan tidak memakai aturan, yang dinamakan endosom awal. Beberapa materi
tersebut dipilah dan hadir yang dipergunakan kembali (dibuang ke sitoplasma), yang
tidak dibawa ke endosom lanjut. Di endosom lanjut, materi tersebut berjumpa pertama
kali dengan enzim hidrolitik. Di dalam endosom awal, pH sekitar 6. Terjadi penurunan
pH (5) pada endosom lanjut sehingga terjadi pematangan dan membentuk lisosom.
Autofagi
Babak autofagi dipergunakan sebagai pembuangan dan degradasi bagian sel sendiri,
seperti organel yang tidak berfungsi lagi. Mula-mula, bagian dari retikulum endoplasma
kasar menyelubungi organel dan membentuk autofagosom. Setelah itu, autofagosom
berfusi dengan enzim hidrolitik dari trans Golgi dan mengembang menjadi lisosom (atau
endosom lanjut). Babak ini bermanfaat pada sel hati, transformasi berudu menjadi katak,
dan embrio manusia.
Fagositosis
Fagositosis adalah babak pemasukan partikel berukuran mulia dan mikroorganisme
seperti bakteri dan virus ke dalam sel. Pertama, membran akan membungkus partikel
atau mikroorganisme dan membentuk fagosom. Kemudian, fagosom akan berfusi dengan
enzim hidrolitik dari trans Golgi dan mengembang menjadi lisosom (endosom lanjut).
2. Mikrofilamen : dalam stabilitas sel sebagai struktur yang menjaga dan mempertahankan
bentuk sel. Kemampuannya untuk membangun kontraksi otot membuat microfilament
berperan penting dalam aliran sitoplasma
3. Retikulum Endoplasma kasar dan Halus : Fungsi retikulum endoplasma kasar dan halus
memiliki karakteristik yang tidak sama. Retikulum endoplasma kasar terbentuk dari vesikel,
tubulus dan cisternae. Fungsinya yaitu sebagai tempat sintesis protein. Selain itu, jenis ini
juga berfungsi untuk unit pelipatan protein. Jadi, protein akan dilipat untuk menghasilkan
arsitektur biokimia dan sebagai bagian yang mengontrol kualitas protein. Pada retikulum
endoplasma kasar juga terdapat ribuan bintik-bintik yang disebut ribosom. Sedangkan
retikulum endoplasma halus tidak diselimuti oleh ribosom. Bagian ini berfungsi sebagai
metabolism yang mencakup sintesis lipid, detoksifikasi metabolit berbahaya, hormon steroid,
dan metabolism kalsium dalam sel. Selain itu, retikulum endoplasma halus juga berperan
sebagai tempat melekatnya reseptor pada protein membrane sel. Secara umum, fungsi
retikulum endoplasma kasar dan halus yaitu berperan dalam hal transport intrasel,
pembentukan bahan dinding sel, sintesis protein dan sekresi sel. Dalam menjalankan
fungsinya, retikulum endoplasma berkolaborasi dengan golgi kompleks.
4. Mitokondria : Beberapa fungsi mitokondria yang sangat penting bagi keberlangsungan hidup
tubuh manusia meliputi:
a. Memproduksi energi
Mitokondria mengubah energi kimia yang terkandung dalam makanan yang
kita konsumsi menjadi bentuk energi lain, yang mudah digunakan oleh sel tubuh.
Proses ini disebut fosforilasi oksidatif.Fosforilasi oksidatif akan menghasilkan
adenosine trifosfat (ATP), yaitu satuan molekuler yang memberi energi untuk proses
metabolisme. ATP dihasilkan oleh mitokondria dalam sebuah siklus bernama siklus
Krebs.Siklus Krebs menghasilkan zat kimiawi yang disebut NADH. Zat ini
kemudian digunakan oleh enzim-enzim yang berada dalam membran sel untuk
memproduksi ATP.Di dalam molekul ATP tersebut, terdapat simpanan energi dalam
bentuk ikatan kimia. Energi ini digunakan dengan cara memutus ikatan kimia ini.
c. Menyimpan kalsium
Kalsium merupakan salah satu unsur penting dalam proses-proses selular di
tubuh kita. Pelepasan kalsium ke dalam sel akan memicu sel saraf atau sel endokrin
untuk menghasilkan neurotransmiter.Kalsium juga berperan penting dalam proses
pembekuan darah, proses pembuahan, pembentukan sel tulang, dan fungsi-fungsi
otot.Begitu penting peran kalsium bagi tubuh sehingga sel-sel tubuh mengatur
penggunaannya secara ketat. Dalam hal ini, fungsi mitokondria adalah menyerap
ion-ion kalsium dan menyimpannya sampai dibutuhkan dalam proses selular.
1. Aktif
1. Eksositosis adalah mekanisme pelepasan zat-zat yang berasal dari dalam sel ke
luar sel. Adapun prosesnya sebagai berikut,
Bahan dari luar sel diselubungi oleh segmen membran plasma yang membentuk
kantong ke arah dalam dan teriepas sebagai vesikel endositik.
1. Amitosis
Pembelahan amitosis adalah pembelahan sel secara langsung atau disebut juga dengan
pembelahan sederhana yang didahului dengan pembelahan inti tanpa didahului
pembentukan benang spindel, penampakan kromosom, peleburan membran inti dan ciri
lainnya
Proses yang terjadi pada pembelahan ini adalah sel anak mewarisi sifat induknya
sehingga pembelahan amitosis menghasilkan turunan yang sifat sel anaknya identik
dengan sel induknya.Pembelahan amitosis berlangsung relatif spontan dan dijumpai pada
sejumlah organisme prokariotik seperti bakteri dan alga biru hijau (Mustami 2013)
2. Mitosis
Mitosis merupakan proses pembelahan inti dalam sel eukariotik yang secara
konvensional terbagi menjadi lima tahap. Mitosis mempertahankan jumlah
kromosom dengan cara menempatkan kromosom hasil replikasi secara seimbang
ke masing-masing nukleus anakan. Dalam mitosis, kromosom berada dalam
jumlah yang tetap selama proses pembelahan. Selama mitosis, setiap tahapan
harus berlangsung dengan sempurna, karena kehilangan kromosom selama proses
pembelahan dapat menyebabkan perubahan pada tanaman dewasa. Tahapan
selama mitosis adalah: interfase, profase, metafase, anafase dan telofase (Arsal
2018).
3. Meosis
6.Mahasiswa mampu memahami dampak kegagalan pergorganisir yang terjadi didalam sel.
Menurut buku fisiologi manusia dari sel ke system Edisi 9 – Lauralee Sherwood
a. Memperoleh makanann (nutrien) dan oksigen (O2) dari lingkungan sekitar sel
b. Melakukan reaksi – reaksi kimia yang meggunakan nutrien dan O2 untuk menghasilkan
energi bagi sel, sebagai berikut : Makanan + O2 CO2 + H2O + energi
c. Mengeluarkan karbon dioksida (CO2) dan produk sampingan lainnya, atau produk sisa,
yang terbentuk selama reaksi-reaksi kimia tersebut ke lingkungan sekitar.
d. Membentuk protein dan komponen lain yang diperlukan untuk pembentukan struktur sel,
pertumbuhan, dan untuk melaksanakan fungsi tertentu sel.
e. Mengontrol Sebagian besar pertukaran bahan antara sel dan lingkungan sekitarnya.
f. Memindahkan bahan dari satu bagian sel ke bagian lainnya.
g. Peka dan responsif terhadap perubahan di lingkungan sekitar.
h. Sebagian sel dapat bereproduksi.
Sel tidak hanya merupakan suatu kantung yang berisi cairan,enzim,dan hanya zat kimia,tetapi
juga mengandung struktur-struktur fisik yang tersusun dengan sangat rapi,yang disebut organel
intraseluler.Sifat dasar setiap organel tersebut sama pentingnya dengan zat kimia dalam sel untuk
fungsi sel.Contohnya,tanpa salah satu organel,mitokondria,maka lebih dari 95 persen pelepasan
energi yang berasal dari zat gizi akan segera berhenti.Organel-organel terpenting dan struktur
lainnya.
Didalam Badan Prngembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan KEMKES
BIOKIMIA,tentang sel dan senyawa-senyawa kimia sebagai dasar kehidupan.Terorganisir
merupakan karakteristik sel : Dapat dilihat pada proses-proses sintesis protein,proses
pembentukan energi kimia,pembentukan membrane sel.Pada proses tersebut terdapat kerja sama
antar organel sel dan semua proses sangat terorganisiem,Maka dari itu jika sel tidak terorganisir
maka akan terjadi proses-proses yang tidak akan berjalan dengan baik.
Salah satu komunikasi antar sel itu adalah apoptosis yang dimana apoptosis ini merupakan
kematian sel yang terprogram yang bertujuan untuk mempertahankan kestabilan jumlah atau
populasi sel yang ada di dalam tubuh kita. Pada dasarnya, tubuh kita itukan terdiri dari triliunan
sel yang tersebar di setiap organ kita. jadi sel itu tumbuh, berkembang, menua dan mati.
kemudian yang mati itu akan digantikan oleh sel yang baru. tetapi sel ini bisa saja tidak bekerja
dengan baik jadi ada sistem yang tidak bekerja dengan optimal lalu sel ini justru malah
menggandakan dirinya dan memperbanyak diri secara agresif apabila terjadi kegagalan pada
apoptosis ini yang menyebabkan sel membelah tanpa terkendali sehingga hal ini dapat
menimbulkan penyakit tumor karena jumlah sel yang menumpuk. itulah sebabnya, kanker juga
disebut juga tumor ganas. lalu ada beberapa jenis-jenis kaker yaitu :
Karsinoma : Sel abnormal yang menyerang sel epitel abnormal, seperti sel yang
melapisi permukaan kulit, pembuluh darah, saluran kemih, dan organ tubuh lainnya.
Sarkoma : Sel yang terbentuk di dalam jaringan lunak, seperti otot,lemak, pembuluh
darah, saraf, dan jaringan sekitar persendian.
Leukemia: Sel abnormal yang berada di jaringan pembentuk darah di tulang sumsum.
Kanker otak dan tulang belakang : Sel abnormal yang terbentuk di sistem saraf pusat.
Dalam laman University of Utah yang berjudul “Ketika Komunikasi Sel Salah” menjelaskan bahwa
Sel-sel dalam tubuh kita terus-menerus mengirim dan menerima sinyal. Tetapi bagaimana jika sebuah
sel gagal mengirimkan sinyal pada waktu yang tepat? Atau bagaimana jika sinyal tidak mencapai
target? Bagaimana jika sel target tidak merespon sinyal, atau sel merespon meskipun belum menerima
sinyal? Itu hanya beberapa cara di mana komunikasi sel bisa salah, mengakibatkan penyakit.
Faktanya, sebagian besar penyakit melibatkan setidaknya satu gangguan dalam komunikasi sel.
kehilangan sinyal
Regulasi gula darah normal. Setelah makanan masuk ke dalam tubuh (1), dipecah dan gula memasuki aliran
darah (2). Gula merangsang sel-sel di pankreas untuk melepaskan insulin (3). Insulin berjalan melalui darah
ke sel-sel lain di dalam tubuh dan memberi sinyal kepada mereka untuk mengambil gula (4)
Makanan yang kita makan akan dipecah menjadi gula, yang memasuki aliran darah. Normalnya ,
sel-sel di pankreas melepaskan sinyal, yang disebut insulin, yang memberi tahu sel-sel hati, otot,
dan lemak untuk menyimpan gula ini untuk digunakan nanti. Nah Pada diabetes tipe I, sel-sel
pankreas yang memproduksi insulin hilang. sehingga, sinyal insulin juga hilang. Yang
mengakibatkan gula menumpuk ke tingkat racun dalam darah. Tanpa pengobatan, diabetes dapat
menyebabkan gagal ginjal, kebutaan dan penyakit jantung di kemudian hari.
Diabetes tipe I dan tipe II memiliki gejala yang sangat mirip, tetapi memiliki penyebab yang
berbeda. orang yang menderita diabetes tipe I tidak dapat menghasilkan sinyal insulin, sedangkan
orang yang menderita diabetes tipe II menghasilkan insulin. Namun, sel-sel penderita diabetes tipe
II telah kehilangan kemampuan untuk merespon insulin. Hasil akhirnya sama: kadar gula darah
menjadi sangat tinggi.
Stroke terjadi ketika penyumbatan terbentuk di pembuluh darah, memotong aliran darah ke bagian
otak. Hasil langsungnya adalah kematian sel-sel otak di dekatnya. Tetapi peristiwa yang paling
malapetaka terjadi kemudian, ketika sel-sel yang sekarat melepaskan sejumlah besar molekul sinyal
glutamat. Glutamat konsentrasi rendah mengontrol banyak tindakan di otak, tetapi pada konsentrasi
tinggi itu beracun bagi sel. Melalui proses yang disebut eksitotoksisitas, glutamat menyebar ke
seluruh otak dan membunuh sel-sel yang tidak terpengaruh oleh penyumbatan, seringkali
menyebabkan kerusakan otak yang meluas
Beberapa Kerusakan
Banyak mekanisme mempertahankan pertumbuhan sel yang sesuai: Pembelahan sel terjadi sebagai respons
terhadap sinyal eksternal (1). Enzim memperbaiki DNA yang rusak (2). Sel membuat koneksi dengan
tetangganya (3). Jika koneksi ini tiba-tiba berubah, sel tetangga mengirimkan peringatan. Sel menghormati dan
tetap berada dalam batas jaringan (4). Jika sel tidak dapat diperbaiki, ia memulai kematiannya sendiri (5).
Pertumbuhan dan pembelahan sel adalah suatu proses penting yang berada di bawah kendali ketat
dengan banyak pemeriksaan dan keseimbangan. Namun meski begitu, komunikasi sel bisa rusak.
Hasilnya adalah pertumbuhan sel yang tidak terkendali, yang sering menyebabkan kanker. Kanker
dapat terjadi dalam banyak cara, tetapi selalu membutuhkan beberapa gangguan sinyal. Seringkali,
kanker dimulai ketika sel memperoleh kemampuan untuk tumbuh dan membelah bahkan tanpa
adanya sinyal. Biasanya pertumbuhan yang tidak diatur ini memicu sinyal penghancuran diri.
Tetapi ketika sel juga kehilangan kemampuan untuk merespon sinyal kematian, sel membelah di
luar kendali, membentuk tumor. Peristiwa komunikasi sel selanjutnya menyebabkan pembuluh
darah tumbuh ke dalam tumor, memungkinkannya untuk tumbuh lebih besar. Sinyal tambahan
memungkinkan kanker menyebar ke bagian lain dari tubuh.
16
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
sel merupakan bagian terkecil makhluk hidup yang melaksanakan proses-proses berkaitan
dengan kehidupan. Setiap sel menjalankan fungsi dasarnya yang penting untuk keberlangsungan
hidupnya. Sel memiliki struktur yang terdiri dari prokariotik (tidak memiliki inti sel) dan
eukariotik (memiliki inti sel). Didalam struktur sel tentu bermacam-macam dimana isi sel
tersebut akan bekerja sesuai dengan fungsinya. Isi dari struktur sel antara lain membran plasma,
nukleus, mitokondria, ribosom, badan golgi, peroksisom, sitosol, retikulum endoplasma, dan lain
sebagainya.
Selain itu, sel juga melakukan mekanisme transpor zat yang terdiri dari transpor aktif dan
transpor pasif. Pada transpor aktif inilah sel diketahui melakukan eksositosis dan
endositosis. Sel juga mengalami pembelahan yang disebut dengan reproduksi sel.
Reproduksi sel inilah nantinya akan melahirkan sel-sel baru dengan cara membelah diri.
Reproduksi sel dapat dilakukan dengan amitosis, mitosis, dan meiosis dengan tahap-
tahap yang dilalui seperti profase, metafase, anafase, dan telofase.
Semua hal yang dilakukan oleh sel tadi akan membentuk sebuah ikatan yang terorganisir
dimana terorganisir merupakan karakteristik sel. Terorganisir dapat dilihat pada proses-
proses didalamnya kemudian bekerja sama antar organel. Apabila sel mengalami
kegagalan dalam pengorganisasi sel, maka proses-proses tadi tidak akan berjalan dengan
baik. Bukan hanya tidak berjalan dengan baik, tetapi juga akan menumbuhkan kerusakan
dan menimbulkan penyakit.
3.2 Saran
Dengan laporan ini, kami berharap tujuan awal dapat tercapai dimana para pembaca akan
mengetahui tentang definisi sel, macam-macam sel, mekanisme transpor zat pada sel, reproduksi
sel, dan dampak apabila tidak terjadi pengorganisasi sel. Sel merupakan dasar dalam makhluk
hidup dan semua penyakit merupakan manifestasi adanya gangguan pada tingkat sel sehingga
sangat penting diketahui terutama sebagai pembelajaran untuk mahasiswa kedokteran.
17
DAFTAR PUSTAKA
Rahmadina, M.Pd dan Husnarik Febriani, S.Si.,M.Pd,(2017)Buku Biologi Sel Unit Terkecil Penyusun
Tubuh Makhluk Hidup
Guyton, A. C., Hall, J. E., 2014. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 12. Jakarta : EGC
Cambell edisi ke 8 dan buku biologi kelas 12,(2012).proses reproduksi dalam sel.
Guyton, A. C., Hall, J. E., 2014. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 12. Jakarta : EGC.
Kusmiyati, M. 2016. Praktikum Kimia Farmasi. Jakarta : Badan Pengembangan dan Pemberdayaan
Sumber Daya Manusia Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
18