Anda di halaman 1dari 40

LAPORAN TUTORIAL SKENARIO 1

BLOK BASIC SCIENCE 1, MATERI SEL

OLEH
KELOMPOK 18 (Delapan Belas)
1. Agieska Amallia 1418011005
2. Arif Sigit Ananto 1418011029
3. Deno Madasa Subing 1418011050
4. Entan Teram Zettira 1418011074
5. Fernadya Sylvia N. 1418011084
6. Fistana Bella Valani 1418011087
7. Innou Dhanu M. 1418011107
8. Mutiara Kartiko P. 1418011135
9. Nailul Azizah 1418011143
10. Niken Rahmatia 1418011152
11. Sumayyah Annida 1418011206

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2014
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat- Nya
lah, kami dapat menyelesaikan laporan tutorial ini dengan baik dan tepat waktu.
Laporan tutorial ini disusun dalam rangka memenuhi tugas blok Basic Science 1
yang merupakan bagian dari sistem pembelajaran KBK di Fakultas Kedokteran
Universitas Lampung.
Kami mengucapkan terima kasih kepada :
 Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan petunjuk dan
kemudahan dalm penyusunan laporan ini.
 Tutor kami, yang telah membimbing kami dalam proses tutorial.
 Teman-teman yang telah menyediakan waktu,tenaga dan pikirannya
untuk merampungkan tugas tutorial in dengan baik.
 Orang tua yang telah memberikian kami fasilitas untuk membuat
laporan ini.
Kami menyadari, tugas ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang sifatnya membangun dari semua pihak sangat kami harapkan agar
bermanfaat bagi revisi tugas ini.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi proses pembelajaran selanjutnya dan
bagi semua pihak yang membutuhkan.

Bandar Lampung, 18 Oktober 2014

Kelompok Tutorial 18

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ...................................................................................... 2


Daftar Isi................................................................................................ 3
BAB I Pendahuluan .............................................................................. 4
1.1 Latar Belakang ................................................................................ 4
1.2 Perumusan Masalah ........................................................................ 4
1.3 Manfaat dan Tujuan Laporan .......................................................... 5

BAB II Pembahasan .............................................................................. 6


2.1 Ilustrasi Kasus (skenario) ................................................................ 5
2.2 Laporan Tutorial Pertemuan Pertama.............................................. 6
Step 1 ............................................................................................. 7
Step 2 ............................................................................................. 8
Step 3 ............................................................................................. 8
Step 4 ........................................................................................... 10
Step 5 ........................................................................................... 15
2.3 Laporan Tutorial Pertemuan Kedua .............................................. 15
Step 6 ........................................................................................... 15
Step 7 ........................................................................................... 16

BAB III Penutup…………………………………………………..39


3.1 Kesimpulan……………………………………………………39
3.2 Saran…………………………………………………………..39
Daftar Pustaka .................................................................................... 40

3
BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan
dalam arti biologis. Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel.
Karena itulah , sel dapat berfungsi secara autonom asalkan kebutuhan hidupnya
terpenuhi. Semua organisme selular terbagi ke dalam dua golongan besar
berdasarkan arsitektur basal dari selnya , yaitu organisme prokariota dan
organisme eukariota . Organisme prokariota tidak memiliki inti sel dan
mempunyai organisasi internal sel yang relatif lebih sederhana . Prokariota terbagi
menjadi 2 kelompok besar : eubacteria yang meliputi hampir seluruh jenis bakteri,
dan archaeabacteria, kelompok prokariota yang sangat mirip dengan bakteri dan
berkembang biak di lingkungan yang ekstrem seperti sumber air panas, yang
bersifat asam atau airyang mengandung kadar garam yang sangat tinggi. genom
prokariota terdiri dari kromosom tunggal yang melingkar, tanpa organisasi DNA.
Organisme eukariota memiliki organisasi intraseluler yang jauh lebih
komplek , antara lain dengan membran internal, organel yang memiliki membran
tersendiri seperti inti sel dan sitoskeleton yang sangat terstruktur. Sel eukariorta
memiliki beberapa kromosom linear di dalam nukleus, di dalamnya terdapat
sederet molekul DNA yang sangat panjang yang terbagi dalam paket-paket yang
dipisahkan oleh histon dan protein yang lain.

Makalah ini membahas mengenai isi dari diskusi kelompok tutorial


tentang skenario pertama yang berjudul “SEL”. Setelah melaksanakan kegiatan
tutorial ini, kelompok tutorial 18 merumuskan laporan dalam rangka hasil belajar
diskusi kelompok atau tutorial.

I.2 Perumusan Masalah


Masalah yang kami temukan dalam laporan ini terdapat dalam
pembahasan pada step ke-5

4
I.3 Manfaat dan Tujuan Laporan
Manfaat dari makalah yang dibuat adalah untuk menjadikan referensi
pembelajaran bagi mahasiswa dan menjadikan sumber pengetahuan mengenai
SEL.
Tujuan makalah yang dibuat adalah untuk membuat laporan hasil diskusi
kelompok tentang skenario yang berjudul “SEL”

5
BAB II
PEMBAHASAN

SKENARIO UNTUK MAHASISWA

SKENARIO 1
“Sel”
Sel merupakan unit struktural dan fungsional mahluk hidup. Sel
melakukan respirasi, sekresi, sintesis, dan mencerna makanan. Sel dibatasi oleh
dinding yang disebut sebagai membran sel. Pada bagian dalam sel terdapat
organel-organel yang memiliki masing-masing fungsi. Sel memperoleh komponen
kimia yang dibutuhkan untuk berbagai proses metabolisme dari lingkungan luar
sel. Banyak molekul, ion, atom, dan radikal bebas yang masuk dan keluar dari sel.
Selain itu juga, memiliki kemampuan untuk memperbanyak diri. Umumnya pada
makhluk hidup, sel juga bereproduksi baik secara mitosis maupun meiosis.

6
STEP 1
1. Metabolisme
 Proses respires dan eksresi
 Katabolisme dan anabolisme
 Reaksi kimia yang melibatkan enzim
2. Mitosis
 Proses pembelahan sel yang tidak terjadi reduksi kromosom
 Terjadi di sel tubuh (somatis)
3. Sintesis : pembentukan enzim, organel, dan lain-lain
4. Membran sel
 Lapisan pelindung sel
 Bagian terluar sel
 Pemisah antara bagian dalam dengan luar
5. Radikal bebas : molekul atau atom yang mempunyai elektron tunggal yang
tersebar di alam
6. Eksresi : sistem pengeluaran hasil yang sudah tidak terpakai oleh tubuh
7. Molekul : gabungan beberapa atom yang tersusun secara netral
8. Meiosis
 Terjadi di genosom
 Terjadi reduksi kromosom
9. Siklus sel : proses regenerasi sel
10. Organel : komponen penyusun sel
11. Respirasi : proses pembakaran
12. Ion
 atom yang memiliki muatan listrik
 atom yang kehilangan elektron atau positron
13. Unit struktural : penyusun dasar materi
14. Unit fungsional : sel menjalankan tugas sesuai dengan fungsi masing-
masing

7
STEP 2
1. Mengapa sel disebut unit struktural dan unit fungsional?
2. Fungsi utama sel?
3. Bagian-bagian organel sel beserta fungsinya?
4. Komponen organic dan anorganik?
5. Penjelasan mitosis dan meiosis?
6. Mengapa ada inti sel?
7. Radikal bebas, molekul, dan ion?
8. Komponen membran sel?
9. Pengaruh radikal bebas terhadap sel?
10. Metabolisme sel?
11. Siklus sel?
12. Diferensiasi sel?
13. Perbedaan sitosol dan sitoplasma?
14. Kelainan dalam komponen sel?

STEP 3
1. Karena sel merupakan unit struktural dan fungsional terkecil dalam
mahluk hidup. Yang menyusun jaringan dan menjalankan sesuai
dengan fungsinya masing-masing.
2. Fungsi utama sel
 Penghasil energi
 Menjalankan fungsi kehidupan
 Penyusun jaringan
 Pengatur sistem tubuh
 Penggerak dan pengendali proses kimia
 Menerima metabolisme dari pencernaan usus halus
3. Organel-organel sel
 Membran sel : pemisah bagian dalam dan luar
 Dinding sel : pembatas transfer membran
 Mitokondria : respirasi
 Nukleus : pengendali aktivitas sel

8
 Sitoplasma : cairan semi fluida pengisi sel
 Peroksisom : penghasil enzim katalase
 Badan golgi : penghasil lisosom dan sekresi hormon
 Lisosom : pencernaan intrasel dan menghasilkan enzim
 Vakuola : cadangan makanan sel dan pengatur tekanan turgor
 Plastid : proses fotosintesis
 Sentriol : berfungsi dalam pembelahan sel dan tempat
melekatnya benang spindel
 Flagel atau silia : alat gerak pada sel hewan
 Sitosol: sitoplasma yang berada di luar organel sel dan cairan
antar sel sebagai fasilitator organel lain untuk bergerak
4. Komponen organik dan anorganik
 Komponen organik :
o Karbohidrat
o Protein
o Lemak
 Komponen anorganik :
o Gas
o Air
o Garam Mineral
o Besi
o Belerang
o Vitamin
5. Mitosis : pembelahan sel tubuh (somatik ) yang menghasilkan sel
anakan yang sama denga sel induk melalui tahapan-tahapan yang
teratur, yaitu profase, metafase, anafase, dan telofase.
Meiosis : pembelahan reduksi yang memisahkan kromosom-
kromosom homolog terjadi pada proses gametogenesis. Melalui dua
tahap yaitu pembelahan meiosis I dan meiosis II.
6. Diperlukannya inti sel karena inti sel berfungsi untuk mengatur
seluruh kegiatan sel dan tempat menyimpan informasi genetik.

9
7. Radikal bebas : sekelompok molekul yang kehilangan elektron,
sehingga molekul tersebut menjadi tidak stabil dan selalu berusaha
untuk mencari pasangan elektron.
Ion : atom yang bermuatan
Atom : unit terkecil dari suatu unsur yang memiliki
fungsi-fungsi dasar tertentu.
8. Komponen membran sel : molekul-molekul protein, pospolipid,
karbohidrat, kolesterol, air, dan ion-ion lainnya.
9. Pengaruh radikal bebas bagi tubuh ialah radikal bebas dapat
menyerang 3 komponen utama sel, yaitu :
a. Lipid : peroksidasi lipid di membran sel dapat merusak membran
sel dengan mengganggu tingkat kecairan dan permeabilitas
membran sel.
b. Protein : mengganggu aktivitas enzim dan struktur fungsi protein.
c. DNA : perubahan pengkodean DNA yang mengakibatkan
perubahan sintesis protein.
10. Proses reaksi kimia yang terjadi di dalam makhluk hidup, meliputi
anabolisme dan katabolisme. Anabolisme adalah proses sintesis
sedangkan katabolisme adalah proses penguraian.
11. Siklus Sel adalah pergantian siklik antara interfase dan mitosis.
12. Diferensiasi sel adalah proses spesialisasi sel untuk menjalankan suatu
fungsi penting.
13. Sitosol adalah cairan yang mengisi sitoplasma, dimana sitoplasma
terdiri atas sitosol, sitoskleton, dan organel-organel.

STEP 4
1. Sel merupakan unit struktural dan fungsional terkecil dalam
kehidupan.
 Unit fungsional : setiap sel menjalankan reaksi kimianya sendiri
berdasarkan fungsinya masing-masing.
 Unit struktural : setiap sel menjadi material dasar penyusun
makhluk hidup mulai dari sel membentuk jaringan, organ,
sistem organ, hingga organisme itu sendiri

10
Berdasarkan ada-tidaknya membran inti dibagi 2 yaitu :
 Prokariotik (tidak memiliki membran inti) seperti pada monera
(bakteri)
 Eukariotik (memiliki membran inti) seperti pada protista, fungi,
animalia, plantae
Pada prokariotik tidak ada, sedangkan eukariotik ada : sentriol, silia,
sitoskeleton, mikrotubula, RE (retikulum endoplasma), badan golgi,
mitokondria, lisosom.
Fungsi utama sel :
 Satuan dasar dalam kehidupan: Sel adalah bagian terkecil dari
bagian mahluk hidup dan menguasai karakteristik kehidupan.
 Perlindungan dan pertahanan: Sel memproduksi dan
mensekresikan berbagai macam molekul yang memberikan
pertahanan dan perlindungan pada tubuh.
 Pergerakan: Semua pergerakan yang terjadi karena molekul-
molekul yang terletak pada sel.
 Komunikasi: Sel memproduksi dan menerima senyawa kimia dan
sinyal elektrik untuk berkomunikasi dengan sel lainnya.
 Metabolisme sel dan penghasilan energi: Energi yang dihasilkan
selama metabolisme digunakan untuk aktivitas sel.

2. Organel sel beserta fungsinya


 Membran Sel

11
1. Struktur membran sel
Merupakan struktur elastik yang terdiri dari : protein 55%,
fosfolipid 25%, kolesterol 13%, lipid lain 4%, karbohidrat 3%.
Membran terdiri atas lapisan fosfolipid ganda yang
mengandung protein yang tertanam di dalamnya atau terikat
pada permukaan sitoplasma (protein perifer) dan banyak
protein tersebut yang bergerak pada fase lipid cair. Protein
integral terbenam dengan erat dalam lapisan lipid. Protein lain
menembus seluruh lapisan ganda disebut protein
transmembran.
2. Fungsi membran sel :
 Komunikasi : mengandung reseptor yang mengenali dan
berespon terhadap molekul sinyal.
 Koneksi antar sel : menciptakan suatu batas yang fleksibel,
melindungi kandungan sel, dan menyangga struktur sel.
 Pelindung fisis (lapisan fosfolipid bilayer memisahkan zat
di dalam dan diluar sel).
 Permeabilitas selektif : mengatur masuk dan keluarnya ion,
nutrien, dan molekul sisa melalui membran.

 Mitokondria

12
1. Struktur mitokondria
Merupakan organel bermembran rangkap yang sangat
penting untuk metabolism energy dalam sel. Mitokondria
terdiri dari membrane luar, membrane dalam yang berlekuk-
lekuk disebut Krista, dan matriks mitokondria.
Memiliki struktur memanjang berdiameter 0,5-1 nm dan
panjangnya mencapai 10 kali diameter. Bersifat sangat plastis,
cepat berubah bentuk, bergabung satu sama lain dan membelah
serta bergerak melalui sitoplasma di sepanjang mikrotubulus.
Jumlah mitokondria berhubungan dengan kebutuhan energi sel,
jadi sel-sel dengan metabolisme energi yang tinggi memiliki
banyak mitokondria.
2. Fungsi :
 Membran luar : pembatas antara bagian dalam mitokondria
dan sitoplasma.
 Membran dalam (Krista) : melangsungkan rantai respirasi
yang menghasilkan ATP.
 Matriks mitokondria : oksidasi asam lemak dan
katabolisme asetil koenzim. Matriks mitokondria juga
mengandung DNA mitokondria yang menyediakan gen-gen
untuk diekspresikan menjadi protein membrane dalam yang
berguna untuk rantai respirasi.

 Ribosom

13
1. Struktur Ribosom
Ribosom merupakan partikel kecil padat-elektron yang
ukuran 20 sampai 30 nm. Ribosom terdiri atas 4 segmen rRna dan
sekitar 80 protein yang berbeda . Ribosom mitokondria (dan
kloroplas), seperti ribosom prokariotik , agak lebih kecil dengan
konstituen yang lebih sedikit . semua ribosom terdiri atas dua
subunit yang berbeda ukuran .
2. Fungsi Ribosom:
Seperti yang di sebutkan sebelumnya, sintesis protein
(transkripsi dan translasi) terjadi di ribosom. Organel ini dapat
terikat pada retikulum endoplasma atau mengambang bebas di
sitoplasma. Ribosom terdiri dari dua unit. Satu unit lebih besar
dari yang lain sehingga mereka disebut subunit besar dan kecil.
Kedua subunit ini diperlukan untuk sintesis protein dalam sel.
Ketika dua unit merapat bersama-sama dengan unit informasi
khusus yang disebut RNA, mereka membuat protein. Beberapa
ribosom ditemukan dalam sitoplasma, tetapi sebagian besar yang
melekat pada retikulum endoplasma. Saat melekat ke RE, ribosom
membuat protein dan kebutuhan sel dan juga orang orang yang
akan di ekspor dari sel untuk bekerja di tempat lain dalam tubuh.

 Retikulum Endoplasma (RE)

14
RE adalah sistem membranosa berisi cairan yang tersebar
luas di seluruh sitosol. RE utamanya adalah pabrik pembuat protein
dan lemak.
Jenis RE : (1) RE halus adalah suatu anyaman tubulus
tubulus halus yang saling berhubungan (2) RE kasar adalah organel
yang menonjol dari RE halus yang merupakan tumpukan kantung
yang relative gepeng dan ditempeli ribosom.
Fungsi RE Kasar : (1) mengeluarkan protein yang disintesis
ribosom untuk pembentukan membrane. (2) karena mengandung
ribosom, berguna juga untuk tempat ribosom melakukan sintesis
protein.
Fungsi RE Halus : (1) Sintesis lipid (2) di sel hati berfungsi
untuk mendetoksifikasi bahan-bahan berbahaya yang diproduksi di
dalam tubuh oleh metabolism atau bahan yang masuk ke tubuh dari
luar dalam bentuk obat atau senyawa asing lainnya. (3)
metabolisme karbohidrat.

STEP 5
Learning Objective
1. Carilah gambar penampang sel hewan dan sel tumbuhan!
2. Bagaimana pengaruh radikal bebas terhadap sel?
3. Jelaskan mengenai Siklus sel (diferensiasi sel, regenerasi sel,
proliferasi sel)!
4. Jelaskan mengenai pergerakan molekul melalui membran sel!

STEP 6
Pada saat literature searching dan belajar mandiri kami mencari LO di
internet melalui search engine khusus sperti pubmed, ebook digital, medical
article dll. Selain itu dari textbook kedokteran seperti buku fisiologi (sherwood &
guyton), histologi (junquirea), buku Human Fisiology (Vander et al).

15
STEP 7
Laporan Hasil Belajar Mandiri
1) Sel hewan adalah bentuk sel eukariotik yang membentuk jaringan
tubuh dan dengan demikian organ. Sel hewan cukup berbeda dari sel
tanaman. Dinding sel dan kloroplas yang hadir dalam sel tanaman,
sementara sel-sel hewan tidak memiliki dinding sel. Semua sel-sel
hewan tidak memiliki bentuk yang sama, ukuran atau fungsi tetapi
mekanisme selular utama adalah sama yang membantu dalam
berfungsinya tubuh. Ada berbagai bagian yang membentuk sel hewan,
jadi mari kita mecari wawasan ke dalam apa yang mereka lakukan.
Diagram berlabel bawah ini akan membantu dalam pemahaman yang
lebih baik.

Keterangan:
1. Nukleolus 8. RE halus
2. Inti sel 9. Mitokondria
3. Ribosom 10. Vakuola
4. Vesikel 11. Sitoplasma
5. RE kasar 12. Lisosom
6. Badan Golgi 13. Sentrosom
7. Sitokleton 14. Plasma Membran

16
a. Membran sel: Membran sel merupakan bagian paling luar dari sel yang
membungkus semua organel sel lainnya. Membran sel mengontrol
masuknya nutrisi dan mineral dalam dan keluar dari sel.

Membran plasma terutama terdiri dari fosfolipid (oranye). kepala


hidrofilik (“suka air”) dan dua ekor hidrofobik (“benci air”) yang akan
ditampilkan. Fosfolipid membentuk bilayer (dua lapisan). Bagian
tengah bilayer adalah daerah tanpa air. Ada dapat air di kedua sisi
bilayer. Ada banyak protein seluruh membran.
2) Sitoplasma Sel: Sitoplasma merupakan matriks atau seperti gel zat /
cairan yang hadir di dalam sel. Hal ini terutama terdiri dari air dan
protein material. Sitoplasma adalah lokasi utama di mana semua proses
kehidupan terjadi.

3) Nukleus: Inti sel merupakan otak atau pusat kontrol sel dan dengan
demikian salah satu bagian yang paling penting. Ini berisi materi
genetik yaitu DNA (asam deoksiribonukleat) dan kromosom. DNA ini
terdiri dari nukleotida yang akhirnya membantu dalam pembentukan
protein oleh proses transkripsi dan translasi. DNA (Asam
deoksiribonukleat) berisi semua informasi untuk sel hidup, melakukan

17
fungsi mereka dan bereproduksi. Nukleosis dalam inti adalah organel
lain yang disebut nukleolus. Nukleolus bertanggung jawab untuk
membuat ribosom. Lingkaran pada permukaan inti adalah pori-pori
nuklir. Ini adalah di mana ribosom, dan bahan lainnya bergerak masuk
dan keluar dari sel.

Nukleolus: Nukleolus merupakan daerah bernoda gelap di dalam


inti terutama bertanggung jawab untuk pembentukan protein
menggunakan RNA (asam ribonukleat).

Membran nuklir: ini adalah selubung pelindung berpori yang


menutupi inti yang memungkinkan masuknya zat dan merupakan
salah satu ciri khas dari sel hewan.

Nukleoplasma: cairan padat ini dalam nukleus mengandung serat


kromatin, yang memadat membentuk kromosom dan gen yang
membawa informasi turun-temurun.

Nukleoplasma adalah cairan yang ditemukan di dalam inti sel

18
eukariotik.

 Mitokondria: Mitokondria adalah salah satu organel sel terbesar


juga dikenal sebagai rumah mesin dari sel. Oksigen
berkombinasi dengan glukosa untuk membentuk energi (ATP)
yang diperlukan untuk metabolisme dan aktivitas seluler di
organel ini. Ini adalah organel independen memiliki DNA
sendiri mitokondria, RNA dan ribosom karena replikasi diri
dan duplikasi.

 Ribosom: Seperti yang saya sebutkan sebelumnya, sintesis


protein (transkripsi dan translasi) terjadi di ribosom. Organel
ini dapat terikat pada retikulum endoplasma atau mengambang
bebas di sitoplasma. Ribosom terdiri dari dua unit. Satu unit
lebih besar dari yang lain sehingga mereka disebut subunit
besar dan kecil. Kedua subunit ini diperlukan untuk sintesis
protein dalam sel. Ketika dua unit merapat bersama-sama
dengan unit informasi khusus yang disebut RNA, mereka
membuat protein. Beberapa ribosom ditemukan dalam
sitoplasma, tetapi sebagian besar yang melekat pada retikulum
endoplasma. Saat melekat ke RE, ribosom membuat protein
yang kebutuhan sel dan juga orang-orang yang akan diekspor
dari sel untuk bekerja di tempat lain dalam tubuh.

19
 Lisosom: Ini adalah kantung terikat membran yang berisi
enzim yang dibutuhkan untuk memecah bagian yang tidak
perlu dari sel untuk digunakan kembali. Ini terutama membantu
fagositosis dan mendorong pencernaan intraseluler.
 Sentrosom: Ini organel kecil yang dikelilingi oleh mikrotubulus
atau dengan centrosphere, mengandung sentriol yang
bertanggung jawab untuk memulai pembelahan sel.
 Retikulum Endoplasma (RE): Dari gambar jelas menunjukkan
RE menjadi organel sel terbesar kedua setelah mitokondria
karena ini membentuk rangkaian interkoneksi rata terowongan
tubular; retikulum endoplasma kasar (REk) dan retikulum
endoplasma halus (REh). REk terutama bertanggung jawab
untuk memegang protein terbentuk di ribosom, sehingga
menjadi kasar dalam penampilannya. Ketika ribosom ada
melekat disebut RE kasar dan RE halus ketika tidak ada
ribosom terpasang. Retikulum endoplasma kasar adalah di
mana sebagian besar sintesis protein terjadi di dalam sel.
Fungsi retikulum endoplasma halus adalah untuk mensintesis
lipid dalam sel. ER halus juga membantu dalam detoksifikasi
zat-zat berbahaya dalam sel.

20
 Apparatus Golgi: Protein yang dibentuk oleh RE perlu diproses
sehingga dapat melakukan fungsi normal. Golgi merupakan
kantung membran yang terkait terutama dengan retikulum
endoplasma. Badan golgi adalah organel dalam sel yang
bertanggung jawab untuk menyortir dan memeriksa kebenaran
pengiriman protein yang diproduksi pada RE. Sama seperti
paket pos, yang harus memiliki alamat pengiriman yang benar,
protein yang diproduksi di RE harus benar dikirimkan ke
alamat masing-masing. Ini adalah langkah yang sangat penting
dalam sintesis protein. Jika kompleks Golgi membuat
kesalahan dalam pengiriman protein ke alamat yang benar,
fungsi-fungsi tertentu dalam sel dapat berhenti. Organel ini
dinamai setelah Italia dokter-Camillo Golgi. Dia adalah orang
pertama yang menggambarkan organel ini dalam sel.

21
 Vakuola : Vakuola adalah bagian kecil berupa kantung untuk
menyimpan nutrisi atau makanan dan membran vakuola diisi
dengan cairan dan air yang hadir dalam sel-sel hewan. Fungsi
utama mereka adalah penyimpanan cadangan makanan.
 Bagian Sel Hewan yang Tidak ditemukan pada Sel Tumbuhan
Hewan dan tumbuhan berbagi domain Eukaryota, tetapi berbeda
secara mendasar bahwa mereka menempati kerajaan terpisah di
taksonomi kehidupan. Perbedaan ini meluas ke tingkat sel. Dinding
sel, vakuola besar dan kloroplas sel tumbuhan tidak memiliki mitra
dalam sel hewan. Sel-sel hewan, pada gilirannya, mengandung struktur
cytoskeletal dan organel sel tanaman yang tidak memiliki.
 Sentriol
Sentriol, organel berbentuk bungkusan terdiri dari mikrotubulus
semirigid, bertindak sebagai fokus untuk pembelahan sel. Sentriol
berpasangan membentuk organel senyawa yang ahli biologi sel
sebut Sentrosom tersebut. Sel tumbuhan tidak memiliki struktur
ini, dan meskipun sel hewan membelah tanpa sentriol, organel
yang muncul untuk membantu dalam proses. Sentriol juga
berperan dalam mengatur geometri sel dan orientasi, karakteristik
ini menjadi sangat penting selama perkembangan embrio
organisme. Sel hewan tanpa sentriol tidak dapat mengembangkan
silia fungsional atau flagela.
 Flagela dan Cilia
Struktur whiplike bahwa organisme bersel tunggal digunakan
untuk mendorong tubuhnya melalui lingkungan mereka terdiri dari
protein yang sama dengan bundel mikrotubulus yang membentuk
sentriol pada sel hewan. Pada hewan multiseluler, zat silia bergerak
dalam saluran pernapasan dan pencernaan. Pendengaran dan sel-sel
reproduksi juga mempekerjakan silia untuk bergerak dan sensasi.
Sel tumbuhan tidak memiliki sarana gerakan independen, juga
tidak bergantung pada silia untuk transportasi bahan atau untuk
transmisi informasi ke sistem saraf pusat.

22
 Lisosom
Lisosom bertindak sebagai sistem pencernaan sel hewan. Sama
seperti perut hewan multiseluler yang berisi cairan lambung untuk
memecah makanan, organel ini mengandung enzim yang terpisah
menjadi bahan komponen yang dapat digunakan pada tingkat sel.
Organel yang hidup lebih lama dari utilitas mereka, masalah
sampah dan partikel makanan bisa dicerna dalam lisosom dan
diekskresikan melalui vakuola. Sel hewan mengandung lisosom
berlimpah, banyak sel-sel tumbuhan tidak memiliki struktur
pencernaan, sementara mereka yang melakukan mengandung
mereka memiliki lebih sedikit dari mereka.
 Sitoskeleton
Sementara sel-sel tumbuhan memiliki struktur protein internal
yang membentuk sitoskeleton, struktur keseluruhan mereka lebih
bergantung pada dinding sel yang kaku mereka, elemen yang tidak
memiliki sel-sel hewan. Sebaliknya, sel-sel hewan mengandung
sitoskeleton fleksibel terdiri dari filamen aktin, antara filamen tebal
dan mikrotubulus berongga. Perbedaan antara tanaman dan hewan
struktur sel bermain keluar pada tingkat makroskopik dalam
fleksibilitas kehidupan hewan makroskopik versus imobilitas
relatif kehidupan tanaman.

2) Radikal bebas adalah molekul yang mempunyai sekelompok atom yang


tidak berpasangan, sangat reaktif, jika tidak diinaktifasi maka
reaktivitasnya dapat merusak seluruh tipe makromolekul selular
(karbohidrat, protein, lipid, dan asam nukleat). Senyawa ini juga terbentuk
dalam tubuh di antara faktornya ialah komponen makanan yang diubah
menjadi bentuk energi melalui proses metabolisme sehingga terjadi
kebocoran elektron. Kebocoran elektron ini menghasilkan elektron yang
tidak berpasangan. Contohnya: air (H2O) yang memiliki ikatan kovalen
sehingga sepasang elektron dimiliki dua atom secara bersama-sama.
Ketika mendapatkan energi yang besar, misalnya radiasi maka molekul air

23
akan mengalami pembelahan homolitik.
Reaksi radikal bebas atau peroksidasi lipid dalam membran sel
dapat mendegradasi asam lemak tak jenuh (PUFA) selanjutnya
diakumulasi menjadi aldehid, hidrokarbon, dan produk-produk cross-
linking. Oksidasi lipid adalah hasil kerja radikal bebas yang paling awal
dan mudah dalam pengukurannya. Peroksidasi lipid inisiasi reaksi berantai
oleh radikal (hidrogen atau oksigen). Oksidasi asam lemak tak jenuh
membutuhkan jembatan metilen yang terdapat di PUFA untuk membentuk
radikal alkil, peroksil, alkoksil. Serta pengaruh lain terhadap sel yaitu,
penuaan sel yang ditandai dengan penimbunan pigmen lipofusin intrasel
yang berasal dari hasil peroksidasi polilipid dalam jangka waktu yang
lama, serta peroksidasi lipid menyebabkan fosfolipid bilayer terganggu.

2). Siklus dan pembelahan sel


Siklus sel adalah fungsi sel yang paling mendasar berupa duplikasi
akurat sejumlah besar DNA di dalam kromosom, dan kemudian
memisahkan hasil duplikasi tersebut hingga terjadi dua sel baru yang
identik. Siklus sel yang berlangsung kontinu dan berulang (siklik), disebut
proliferasi. Keberhasilan sebuah proliferasi membutuhkan transisi
unidireksional dan teratur dari satu fase Siklus sel menuju fase berikutnya.
Jenjang reaksi kimia organik yang terjadi seyogyanya diselesaikan
sebelum jenjang berikutnya dimulai. Sebagai contoh, dimulainya fase
mitosis sebelum selesainya tahap replikasi DNA akan menyebabkan sel
tereliminasi. Jenjang reaksi yang terjadi pada siklus sel, sangat mirip
dengan relasi substrat-produk dari sebuah lintasan metabolik. Produk dari
sebuah jenjang reaksi akan berfungsi sebagai substrat pada jenjang
berikutnya, demikian pula dengan laju reaksi jenjang yang pertama akan
menjadi batas maksimal laju reaksi pada jenjang berikutnya. Transisi
antara jenjang reaksi ditentukan oleh lintasan pengendali ekstrinsik dan
intrinsik yang terdiri dari beberapa cekpoin, sebagai konfirmasi selesainya
reaksi pada suatu jenjang sebelum jenjang berikutnya dimulai. Kedua
lintasan kendali dapat memiliki cekpoin yang sama.

24
Lintasan kendali instrinsik akan menentukan setiap tahap berjalan
sebagaimana mestinya. Fasa S, G2 dan M pada sel mamalia dikendalikan
oleh lintasan ini, sehingga waktu yang diperlukan untuk fase tersebut,
tidak jauh bervariasi antara satu sel dengan sel lain. Sedangkan lintasan
kendali ekstrinsik akan berfungsi sebagai respon terhadap kondisi di luar
sel atau telisik defisiensi sel.
 Siklus Sel
Pada kajian ilmu Biologi, Sel adalah unsur terkecil yang
menyusun suatu organisme. Dalam perjalanan
hidupnya, sel tidaklah statis, namun ia senantiasa melakukan
kegiatan memperbanyak diri dalam konteks
perkembangbiakan, pembelahan sel bertujuan agar reproduksi dan
embriogenesis dapat berkelanjutan. Sel induk gamet
(gametogonium) harus terlebih dahulu berploriferasi, setelah itu
gametosit mengalami pembelahan reduksi. Bila pembuahan terjadi,
maka embryogenesis terjadi yang pada prinsipnya berlangsung
dengan cara perbanyakan satu sel zygote menjadi ribuan sampai
milyaran sel.
Siklus sel yang berlangsung kontinu dan barulang (siklik)
disebut poliferasi. Keberhasilan sebuah poliferasi membutuhkan
transisi unidireksional dan teratur dari satu fasesiklus sel menuju
fase berikutnya. Jenjang reaksi kimia organic yang terjadi
seyogyanya diselesaikan sebelum jenjang berikutnya dimulai.
Sebagai contoh, dimulainya fase mitosis sebelum selesainya
tahap replikasi DNA akan menyebabkan sel tereliminasi.
Pada sel prokariot yang tidak memiliki inti sel, siklus sel
terjadi melalui suatu proses yang disebut pembelahan biner, sedang
pada sel eukariot yang memiliki inti sel, siklus sel terbagi menjadi
dua fase fungsional, fase S dan M, dan fase persiapan, G1 dan G2:
a. Fasa S (sintesis). Merupakan tahap terjadinya replikasi DNA.
Pada umumnya, sel tubuh manusiamembutuhkan waktu sekitar
8 jam untuk menyelesaikan tahap ini. Hasil

25
replikasikromosom yang telah utuh, segera dipilah bersama
dengan dua nuklei masing-masing guna proses mitosis pada
fase M.
b. Fasa M (mitosis)

Interval waktu fase M kurang lebih 1 jam. Tahap di mana


terjadi pembelahan sel (baik pembelahan biner atau
pembentukan tunas). Pada mitosis, sel membelah dirinya
membentuk dua sel anak yang terpisah. Dalam fase M terjadi
beberapa jenjang fase, yaitu:
 Profase, fase terjadinya kondensasi kromosom dan
pertumbuhan pemintalnya. Pada saat ini kromosom terlihat
di dalam sitoplasma.
 Prometafase, pada fase ini sampul inti sel terlarut dan
kromosom yang mengandung 2kromatid mulai bermigrasi
menuju bidang ekuatorial (piringan metafase).
 Metafase. kondensasi kromosom pada bidang ekuatorial
mencapai titik puncaknya.
 Anafase. Tiap sentromer mulai terpisah dan tiap kromatid
dari masing-masing kromosom tertarik menuju pemintal
kutub.
 Telofase. Kromosom pada tiap kutub mulai mengalami
dekondensasi, diikuti dengan terbentuknya kembali
membran inti sel dan sitoplasma perlahan mulai membelah.
 Sitokinesis. Pembelahan sitoplasma selesai setelah terjadi
oleh interaksi antara pemintal
mitotik, sitoskeleton aktomiosin dan fusi sel, dan
menghasilkan dua sel anak yang identik.
c. Fasa G (gap)

Fasa G yang terdiri dari G1 dan G2 adalah fase sintesis zat yang
diperlukan pada fase berikutnya. Pada sel mamalia, interval
fase G2 sekitar 2 jam, sedangkan interval fase G1 sangat
bervariasi antara 6 jam hingga beberapa hari. Sel yang berada

26
pada fase G1terlalu lama, dikatakan berada pada fase G0 atau
“quiescent”. Pada fase ini, sel tetap menjalankan fungsi
metabolisnya dengan aktif, tetapi tidak lagi melakukan
proliferasi secara aktif. Sebuah sel yang berada pada fase
G0 dapat memasuki siklus sel kembali, atau tetap pada fase
tersebut hingga terjadi apoptosis.
Pada umumnya, sel pada orang dewasa berada pada fase G0.
Sel tersebut dapat masuk kembali ke fase G1 oleh stimulasi
antara lain berupa: perubahan kepadatan sel, danxnutrisi.
d. Interfase

Merupakan sebuah jedah panjang antara satu mitosis dengan


yang lain. Jedah tersebut termasuk fase G1, S, G2.

 Pembelahan Sel
Reproduksi sel dapat terjadi karena peristiwa pembelahan
sel. Pembelahan sel ini diawali denganadanya pembelahan
kromosom dalam beberapa tahap pembelahan. Pada setiap tahap
pembelahan mempunyai ciri-ciri tertentu yang dapat diamati
proses-prosesnya melalui teknik atau perlakuan tertentu yang
diberikan pada kromosom dalam sel tersebut.
Adapun pembelahan sel dibedakan menjadi dua
macam, yaitu pembelahan mitosis dan pembelahan
meiosis. Pembelahan Mitosis adalah peristiwa pembelahan sel
yang terjadi pada sel-sel somatis (sangat aktif pada jaringan

27
meristem) yang mengha silkan dua sel anak yang memiliki
genotip sama dan identik dengan sel induknya.
Sedangkan Pembelahan Meiosis, terjadi pada sel-sel germinal
(gamet) dengan hasil akhir empat buah sel anak yang haploid dengan
komposisi genotip yang mungkin berbeda dengan sel induknya.
Sebelum terjadinya peristiwa pembelahan sel, terdapat beberapa
peristiwa penting seperti pembelahan kromosom. Dalam inti sel
terdapat kromosom yaitubenda–benda halus berbentuk batang
panjang atau pendek dan lurus atau bengkok. Kromosom
merupakan pembawa bahan keturunan. Kromosom dapat terlihat
pada tahap-tahap tertentu pada pembelahan inti. Biasanya
kromosom digambarkan pada tahap metafase.

o MITOSIS
MITOSIS adalah cara reproduksi sel dimana sel membelah
melalui tahap-tahap yang teratur, yaitu Profase Metafase-
Anafase-Telofase. Antara tahap telofase ke tahap profase
berikutnya terdapat masa istirahat sel yang dinarnakan Interfase
(tahap ini tidak termasuk tahap pembelahan sel). Pada tahap
interfase inti sel melakukan sintesis bahan-bahan inti
Secara garis besar ciri dari setiap tahap pembelahan pada
mitosis adalah sebagai berikut:
a. Interfase

Ciri-ciri fase interfase sebagai berikut :


 Selaput nukleus membatasi nukleus
 Nukleus mengandung satu atau lebih nukleolus

28
 Dua sentrosom telah terbentuk memlalaui replikasi
sentrosom tunggal
 Pada sel hewan, setiap sentrosom memiliki dua
sentrosom
 Kromosom yang diduplikasikan selama fase S, tidak
bisa dilihat secara individual karena belum
terkondensasi.
b. Profase

Ciri-ciri fase profase sebagai berikut :


 Serat-serat kromatin menjadi terkumpar lebih rapat,
terkondensasi menjadi kromosom diskret yang dapat
diamati dengan mikroskop cahaya.
 Nukleolus lenyap
 Gelendong mitotik mulai terbentuk. Gelendong ini
terdiri atas sentrsom dan mikrotubulus yang menjulur
dari sentrosom.
 Sentrosom-sentrosom bergerak saling menjauhi,
tampaknya didorong oleh mikrotubulus yang
memanjang di antaranya.
c. Prometafase

Ciri-ciri fase prometafase sebagai berikut :

29
 Selaput nukleus terfragmentasi
 Mikrotubulus yang menjulur dari masing-masing
sentrosom kini dapat memasuki wilayah nukleus.
 Kromosom menjadi semakin terkondensasi
 Masing-masing dari kedua kromatid pada setiap
kromosom kini memiliki kinetokor, struktur protein
terspesialisasi yang terletak pada sentromer.
 Beberapa mikrotubulus melekat pada kinetokor menjadi
mikrotubulus kinetokor.
 Mikrotubulus nonkinetokor berinteraksi dengan
sejenisnya yang berasal dari kutub gelendong yang
bersebrangan

d. Metafase

Ciri-ciri fase metafase sebagai berikut :


 Merupakan tahap mitosis yang paling lama, seringkali
berlangsung sekitar 20 menit.
 Sentrosom kini berada pada kutub-kutub sel yang
bersebrangan.
 Kromosom berjejer pada lempeng metafase, bidang
khayal yang berada di pertengahan jarak antara kedua
kutub gelendong. Sentromer-sentromer kromosom
berada di lempeng metafase.
 Untuk setiap kromosom, kinetokor kromatid saudara
melekat ke mikrotubulus kinetokor yang berasal dari

30
kutub yang bersebrangan.
e. Anafase

Ciri-ciri fase anafase sebagai berikut :


 Merupakan tahap mitosis yang paling pendek,
seringkali berlangsung hanya beberapa menit.
 Anafase di mulai ketika protein kohesin terbelah. Ini
memungkinkan kedua kromatid saudara dari setiap
pasangan memisah secara tiba-tiba. Setiap kromatid pun
menjadi satu kromosom utuh.
 Kedua kromosom anakan yang terbebas mulai bergerak
menuju ujung-ujung sel yang berlawanan saat
mikrotubulus kinetokor memendek. Karena
mikrotubulus ini melekat ke wilayah sentromer terlebih
dahulu.
 Sel memanjang saat mikrotubulus nonkinetokor
memanjang.
 Pada akhir anafase, kedua ujung sel memilki koleksi
kromosom yang sama dan lengkap.
f. Telofase

Ciri-ciri fase telofase sebagai berikut :


 Dua nukleus anakan terbentuk dalam sel.

31
 Selaput nukleus muncul dari fragmen-fragmen selaput
nukleus sel induk dan bagian-bagaian lain dari sistem
endomembran.
 Nukleolus muncul kembali.
 Kromosom menjadi kurang terkondensasi
 Mitosis, pembelahan satu nukleus menjadi nukleus
yang identik secara genetik, sekarang sudah selesai.

GAMBARAN UMUM FASE MITOSIS

Diferensiasi merupakan proses tumbuh dan berkembangnya sel


ke arah fungsi khusus yang tidak dimiliki oleh sel asal. Diferensiasi
berlangsung sewaktu embrio, berkat diferensiasi suatu individu bentuk
definitive jadi terdiri atas berbagai macam jaringan. Jaringan adalah
kumpulan sel yang memiliki bentuk, struktur, fungsi, dan prilaku
sama.Jaringan berasosiasi membentuk alat, dan alat berasosiasi pula
membentuk sistem.Seluruh sistem berhimpun membina tubuh suatu

32
organisme.Proses diferensiasi adalah proses terbentuknya sifat-sifat
yang baru atau menghilangnya sifat yang tidak ada sehingga sel
mendapat sifat dan struktur yang baru. Jadi diferensiasi menekankan
pada perubahan kualitatif.Dengan adanya diferensiasi perbedaan
struktur dan sifat-sifat pada sel, jaringan dan organ. Perkembangan dan
diferensiasi dikontrol oleh DNA (gen) pada nucleolus. Diferensiasi
terjadi dalam beberapa tahapan.

Tahap diferensiasi
Dalam diferensiasi terjadi kedalam beberapa tahapan yaitu pada
tingkat pertumbuhan embrio.Seperti zigot, blastula, grastula, tubulasi,
organogenesis.
1. Zigot
Zigot adalah ovum yang fertilisasi dibuahi spermatozon. Bagian
atas ovum Amphioxus, disebut kutub animal terdapat daerah ooplas
(sitoplasma ovum) yang nantinya akan menjadi bakal ektoderm. Bagian
bawah kutub ovum disebut kutub vegetal ooplas yang akan menjadi bakal
mesoderm. Sedangkan bagian samping antara kedua kutub akan menjadi
bakal endoderm. Eksoderm bakal tumbuh menjadi epidermis dan
saraf.Endoderm bakal menjadi lapisan lendir saluran pencernaan bersama
kelnjar dan paru, mesoderm bakal menjadi jaringan pengikat, penunjang,
otot, alat dalam.

2. Blastula
Terjadi pada tingkat pertumbuhan embrio, terbentuk daerah
kelompok sel yang akan menjadi jaringan utama tubuh. Setelah
berdiferensiasi, pupolasi sel menjadi epidermis, saraf, notokord (sumbu
penyokong primer), mesoderm.Diferensiasi mulai terjadi pada kelompok
sel. Blastomer (sel blastula) sebelah bakal jadi endoderm, sebelah atas
bakal jadi ektoderm, dan bagian tengah bakal menjadi mesoderm.

3. Gastrula

33
Pada tingkat gastrula, embrio sudah mengandung 3 lapis benih
yang terdiri dari sel-sel yang tersusun di daerah tertuntu tubuh, yaitu
ektoderm, mesoderm dan endoderm.Pada tingkat grastula, baru berupa
daerah sel sedangkan pada tingkat gastrula sudah membentuk lapisan yang
sangat jelas.Diferensiasi berlanjut dengan terbentuknya 3 lapis benih yaitu
ektoderm sebelah luar, endoderm sebelah dalam dan mesoderm di tengah.

4. Tubulasi
Pada tingkat tubulasi, ketiga lapis benih, sudah berupa bumbung
sehingga merupakan bumbung epidermis yang melingkup seluruh
permukaan tubuh. Bumbung saraf bagian depan, bakal jadi otak dan yang
belakang bakal bakal jadi batang saraf punggung. Bumbung endoderm
menjadi lapisan lendir saluran pencernaan, dan bumbung mesoderm akan
membentuk otot, alat dalam dan rongga tubuh. Diferensiasi makin rinci
pada tingkat tabulasi.Lapisan ektoderm membentuk bumbung
epidermis/kulit dan bumbung saraf, lapisan endoderm membentuk
bumbung saluran pencernaan, dan lapisan mesoderm membentuk berbagi
bumbung dan saluran pada berbagi alat dalam.

5. Organogenesis
Pada tingkat organogenesis, diferensiasi lebih rinci lagi, di sini
sudah terbentuk seluruh macam jaringan dan alat tubuh secara lengkap,
sehingga pada saat kelahiran anak sudah dalam bentuk yang tetap.Pada
beberapa Vertebrata rendah, seperti ikan dan amfibi masih ada tingkat
berudu, sebagai bentuk tetap. Bumbung mengalalami diferensiasi lagi
berbentuk berbagai alat.Bumbung saraf membentuk bagian-bagian otak
dengan kuncup indera.Bumbung endoterm berdiferensiasi membentuk
saluran pencernaan dan saluran pernapasaan termasuk kelenjar hati dan
pankreas. Bumbung mesoderm berdiferensiasi membentuk otot , tulang,
ginjal, gonad, jaringan pengikat, serta darah bersama pembuluh dan
jantung

34
3). PERGERAKAN MOLEKUL DALAM SEL

a. Transpor pasif

Transpor pasif adalah proses perpindahan suatu zat melewati


membrane sel tanpa melibatkan energi sel.

Contoh sistem transpor pasif:

 Difusi sederhana

Difusi merupakan pergerakan zat yang berasal dari konsentrasi


lebih tinggi (hipertonis) menuju konsentrasi yang lebih rendah
(hipotonis), contohnya pengangkutan asam lemak dan gliserol.

Atom bergerak melewati membran sel yang dibentuk oleh


lapisan lipid. Atom-atom berukuran kecil sangat mudah melewati
membran sel. Tidak ada energi yang terlibat pada proses difusi
sederhana.

 Difusi fasilitasi

Proses difusi difasilitasi oleh transpor protein pada membran


sel yang menyediakan jalur bagi atom atau molekul sehingga lebih
mudah untuk melewati membran.

Transpor protein memiliki beberapa perangkat enzim.


Protein dikhususkan untuk larutan yang ditranspornya, seperti

35
halnya enzim dengan substratnya. Diperkirakan transpor protein
memiliki sisi pengikat tertentu yang sama dengan sisi aktif enzim.

 Osmosis

Osmosis merupakan difusi sederhana dari molekul air


melewati membran semipermeabel. Osmosis terjadi apabila
molekul air yang berasal dari konsentrasi yang lebih rendah
(hipotonis) menuju konsentrasi yang lebih tinggi (hipertonis)
melalui membran semipermeabel.

b. Transpor Aktif

Pada transpor aktif terjadi pemompaan molekul melewati membran


dan melawan gradien konsentrasi. Pada transpor aktif diperlukan energi
untuk melawan gradien konsentrasi. Transpor aktif ini sebenarnya
berfungsi memelihara konsentrasi molekul kecil dalam sel yang berbeda
dengan konsentrasi molekul lingkungannya.

Sebagai contohnya, sel hewan memiliki konsentrasi ion K+ yang


lebih tinggi dan memiliki konsentrasi ion Na+ yang lebih rendah. Membran
plasma membantu memelihara keseimbangan gradien dengan memompa
ion Na+ keluar sel dan K+ masuk dalam sel. Transpor aktif ini juga dibantu
oleh beberapa jenis enzim.

36
Contoh system transpor aktif:

 Eksositosis

Pada eksositosis, zat-zat yang tidak diperlukan sel dan zat-


zat yang dihasilkan oleh sel dikumpulkan pada badan golgi dan
dibungkus oleh kantung-kantung yang disebut vesikel. Vesikel
akan melebur dengan membran sel dan materi didalamnya akan
keluar dari sel.

 Endositosis

Endositosis terjadi apabila suatu molekul di luar sel


menyebabkan membran sel membentuk suatu cekungan. Akhirnya
cekungan tersebut menjadi suatu vesikel yang akan membawa
molekul tersebut masuk ke dalam sel.

37
 Pinositosis

Pada pinositosis, membran sel mendekati suatu cairan,


cairan akan melarut pada membran sel dan dibawa masuk ke
dalam sel.

 Fagositosis

Pada fagositosis, sel menelan partikel makanan. Vesikel


yang makanan melebur dengan lisosom yang membawa enzim
pencerna.

38
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pada kegiatan tutorial pertama pada Blok Basic Science 1 ini, kami
telah membahas skenario yang berhubungan dengan SEL. Diantara
bahasannya adalah pengertian sel, komponen-komponen sel beserta
fungsinya, siklus sel, diferensiasi sel, proliferase sel, dan transportasi
intrasel. Selain itu, kami pun membahas tentang radikal bebas, ion dan
atom yang berhubungan metabolisme sel.

3.2 Saran
Saran bagi penulis :
1. Penulis diharapkan dapat menukis laporan dengan struktur yang
tepat.
2. Penulis diharapkan dapat menguasai bahasan materi.
3. Penulis diharapkan dapat menggunakan tanda baca dan pilihan kata
yang tepat.

Saran bagi pembaca :


1. Pembaca diharapkan dapat memahami informasi tentang hal-hal
yang berhubungan tentang sel.
2. Pembaca diharapkan dapat mengetahui tentang mekanisme siklus
sel, metabolisme sel, dan pengaruh radikal bebas terhadap sel.
3. Pembaca diharapkan dapat mengambil hal-hal positif dari laporan
ini.
4. Pembaca diharapkan dapat memberi kritik dan saran kepada
penulis jika terdapat kekurangan.

39
DAFTAR PUSTAKA

Sherwood, Lauralee. 2011. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Jakarta:EGC.


Guyton, Arthur C. dan John E. Hall. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran.
Jakarta:EGC.
Junqueira, LC dan J. Carneiro. 1980. Histologi Dasar. Jakarta:Buku Kedokteran.
“Komponen Sitoplasma “. Powerpoint Hendri Busman. Dosen Biomed.
“Struktur, Fungsi Membran, Organel”. Powerpoint Hendri Busman. Dosen
Biomed.
“Sel”. Powerpoint Tuti Nuraini, S.Kp. M.Biomed. FK Universitas Indonesia
Dorland, W.A. Newman. 2010. Kamus Kedokteran Saku Dorland. Edisi 31.
Jakarta:EGC.
Pediatri FK Universitas Airlangga.
Jurnal Diferensiasi Sel. FK Universitas Padjajaran.
Jurnal Radikal Bebas. Sjamsul Arief. Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK
UNAIR/RSU Dr. Soetomo. Surabaya.
Molekular Biology of The Cell
http://www.biologi-sel.com/2012/06/siklus-dan-pembelahan-sel.html
old.analytical.chem.itb.ac.id/.../sistem_transpor_sel_-_10505030.doc
kamuskesehatan.com
biologi-seldasar.com

40

Anda mungkin juga menyukai