Anda di halaman 1dari 16

Laporan Praktikum Pengamatan Sel Tumbuhan dan Uji Osmosis

Disusun Oleh :
Kelompok 2
1. Adevia Zulyana
2. Nadia Diva Paradisa
3. Labiqa Ayudia Putri
4. Muhammad Fahrezi
5. Muhammad Aji Refaldi
6. Cily Ayu Novita

SMA NEGERI 11 BEKASI

Kav. Pati TNI AU, Jl. Wibawa Mukti, RT. 018/RW. 005, Jatisari, Jawa Barat

2023/2024

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat rahmat dan

karunia-Nya kami dapat menyelesaikan Laporan Penelitian Biologi Struktur Sel. Tak lupa

kami ucapkan terima kasih kepada pihak pihak yang telah membantu penyusunan laporan ini.

Terselesainya laporan Biologi ini kami mengharapkan dapat memberikan manfaat tentang

"Bentuk dan Struktur Sel pada Tumbuhan" di masa yang akan datang.

Dalam penulisan laporan ini masih banyak kekurangan di dalamnya. Oleh karena itu

kami mengharapkan masukan berupa saran dan kritik yang bersifat membangun demi

kesempurnaan laporan ini.

Bekasi, 2 September 2023.

Kelompok 2

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I 1

1.1 Latar Belakang


1.2 Rumusan masalah
1.3 Tujuan 1

Bab II 1

2.1 Alat Dan Bahan 1

2.2 langkah kerja 1

2.3 hasil dan pembahasan 3

2.4 kesimpulan 5

BAB III 6

3.1 alat dan bahan 6

3.2 langkah kerja 7

3.3 hasil dan pembahasan 9

3.4 kesimpulan 10

BAB VI 10

4.1 Penutup 10

4.2 Dokumentasi 1

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sel merupakan penyusun structural kehidupan yang paling kecil dan paling sederhana.
Pada sel tumbuhan terdapat dinding sel. Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi
dasar kehidupan dalam arti biologis. Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di
dalam sel. Karena itulah, sel dapat berfungsi secara autonom asalkan seluruh kebutuhan
hidupnya terpenuhi. Konsep sel mulai berkembang dan dipelajari oleh Robert Hooke pada
tahun 1665 hingga tahun 1836 oleh Theodor Schwann dan Matthias Schleiden. Kemudian
mereka mengatakan bahwa sel sebagai sebuah unit structural dan fungsional terkecil dari
makhluk hidup.

1.2. Rumusan masalah


1. Bagaimana bentuk sel epidermis bawang merah & bawang bombay yang
diamati?
2. Organel apa saja yang dapat diamati pada sel epidermis bawang merah & bawang
bombay?
3. Apa fungsi dari masing-masing organel yang diamati pada sel epidermis bawang
merah & bawang Bombay?

1.3 Tujuan

Tujuan utama dari pengamatan ini adalah untuk menggali lebih dalam struktur sel-sel
makhluk hidup, khususnya dalam konteks pengamatan sel tumbuhan. Kami bertujuan untuk
merinci secara mendalam bentuk, karakteristik, dan fungsi dari sel-sel yang menjadi fokus
dalam eksperimen awal. Selain itu, pada tahap kedua eksperimen ini, kami bertujuan untuk
menyelidiki secara komprehensif respons dan perubahan yang terjadi pada potongan wortel
dan kentang ketika terkena larutan gula tertentu dalam rangka melakukan penelitian uji
osmosis. Dengan demikian, kami berharap dapat memperoleh pemahaman yang lebih
mendalam tentang bagaimana kedua jenis sayuran tersebut merespons dan beradaptasi
terhadap pengaruh dari larutan tersebut, serta mengidentifikasi implikasi biologisnya.

1
BAB II
METODE KERJA PRAKTIKUM 1

2.1 Alat dan bahan


Alat dan bahan yang di pakai dalam mengerjakan praktikum 1 ini adalah sebagai berikut:
Alat:

 Mikroskop cahaya
 Kaca preparate
 Silet/ cutter
 Tissue

Bahan:

● Bawang merah

● Bawang bombai

● Air

2.2 Langkah Kerja

Pengamatan sel tumbuhan umbi lapis

Dalam melakukan pengamatan sel ini, digunakan 1 bawang merah dan 1 bawang
bombai sebagai bahan utama. Langkah pertama adalah menipiskan irisan bawang merah dan
bawang bombai untuk memastikan bahwa sel-sel di dalamnya dapat terlihat dengan jelas
melalui mikroskop. Kemudian, lapisan epidermis atau siung bawang merah dilepaskan
dengan hati-hati menggunakan cutter. Setelah itu, sebagian kecil dari bawang merah dipotong
dan dipatahkan, dan lapisan epidermis yang tersisa juga dilepaskan.
Selanjutnya, irisan bawang yang telah disiapkan diletakkan di atas kaca preparat dan
diberi tetesan air. Langkah selanjutnya adalah melakukan pengamatan dengan menggunakan
mikroskop cahaya. Fokus pengamatan adalah pada sel-sel tipis bawang, dan kita dapat
melihatnya melalui lensa okuler yang akan menampilkan detail dari dinding sel, sitoplasma,
inti sel, dan vakuola.
Proses ini kemudian diulangi secara bergantian dengan menggunakan bawang
bombai. Setelah semua pengamatan selesai dilakukan, langkah terakhir adalah menggambar
hasil pengamatan untuk mendokumentasikan temuan yang diperoleh.
.

2
2.3 Hasil dan Pembahasan

Gambar 1. Osomosis pada sel bawang merah.

1. Bawang Merah

Dari hasil pengamatan osmosis, kita dapat menjelaskan beberapa hal terkait dengan
sel epidermis bawang merah yang telah diteliti. Pertama, sel epidermis bawang merah
memiliki bentuk yang teratur dalam bentuk kotak-kotak, meskipun tidak sempurna. Ini terjadi
karena bawang merah adalah tumbuhan dan memiliki dinding sel di luar membrannya, yang
membuat sel-selnya tampak terstruktur ketika dilihat di bawah mikroskop. Selain itu, sel
epidermis bawang merah memiliki warna keungu-unguan karena mengandung kloroplas,
meski tidak selalu mengandung klorofil.

Kedua, mari kita bahas fungsi dari organel-organel yang terdapat dalam sel bawang
merah. Dinding sel berfungsi sebagai pelindung sel dan memberikan kekerasan pada bagian
luar sel tumbuhan. Nukleus, yang merupakan bagian paling mencolok dalam sel, memiliki
beberapa fungsi penting, termasuk mengendalikan proses metabolisme dalam sel, menyimpan
informasi genetik dalam bentuk DNA, mengatur ekspresi gen, dan menjadi tempat terjadinya
replikasi dan transkripsi DNA.

Selanjutnya, membran sel terdiri dari membran luar dan dalam yang terhubung oleh
ruang antar membran. Membran luar inti berinteraksi dengan membran endoplasma
retikulum (ER) dan juga mengandung enzim-enzim penting. Permukaan luar membran inti

3
juga berikatan dengan filamen intermediet yang menghubungkannya dengan membran
plasma.

Terakhir, sitoplasma dalam sel berfungsi sebagai tempat berlangsungnya berbagai


reaksi kimia sel yang penting untuk kelangsungan hidup sel.

2. Bawang Bombay

Gambar 2. Osomosis pada sel bawang bombay

Dari hasil pengamatan osmosis pada bawang bombay, kita dapat merinci beberapa
aspek penting terkait dengan sel epidermis bawang bombay yang telah menjadi subjek
penelitian. Pertama, sel epidermis bawang bombay memiliki struktur yang cukup khas,
dengan bentuk yang cenderung kotak-kotak, meskipun tidak selalu sempurna. Kondisi ini
disebabkan oleh karakteristik bawang bombay sebagai tumbuhan yang memiliki dinding sel
yang melapisi membran selnya. Dinding sel ini memberikan kerangka struktural yang terlihat
terorganisir ketika diamati melalui mikroskop. Sel epidermis bawang bombay juga memiliki
ciri warna yang bervariasi, yang dapat disebabkan oleh faktor-faktor seperti perbedaan dalam
kadar pigmen atau zat warna.

Selanjutnya, mari kita bahas peran dan fungsi berbagai organel yang ada dalam sel
epidermis bawang bombay. Dinding sel memiliki peran kunci sebagai pelindung bagi sel ini
dan memberikan kekakuan pada bagian luar sel tumbuhan. Nukleus, sebagai organel yang
paling menonjol dalam sel, memiliki berbagai fungsi penting, termasuk mengendalikan
berbagai proses metabolisme dalam sel, menyimpan informasi genetik dalam bentuk DNA,

4
mengatur ekspresi gen, serta berperan sebagai tempat utama untuk replikasi dan transkripsi
DNA.

Membran sel yang terdiri dari membran luar dan dalam yang berhubungan melalui
ruang antar membran memiliki peran penting dalam berbagai proses seluler. Membran luar
inti, misalnya, berinteraksi dengan membran retikulum endoplasma (ER) dan mengandung
enzim-enzim penting dalam sel. Permukaan luar membran inti juga berhubungan dengan
filamen intermediet yang menghubungkannya dengan membran plasma, memberikan struktur
dan dukungan tambahan pada sel.

Terakhir, sitoplasma dalam sel berfungsi sebagai lokasi utama untuk berbagai reaksi
kimia sel yang penting untuk kelangsungan hidup dan fungsi sel. Sitoplasma mendukung
berbagai proses biologis vital di dalam sel, termasuk reaksi-reaksi metabolisme yang
mendukung kehidupan seluler.

2.4 Kesimpulan

Dari hasil percobaan yang telah kami jalankan, kami dapat menyimpulkan beberapa
hal sebagai berikut:

1. Sel adalah komponen terkecil atau paling sederhana dalam struktur


kehidupan.

2. Bentuk sel tumbuhan cenderung lebih tetap karena dinding selnya, yang
mengakibatkan gerakan membran sel menjadi terbatas.

3. Struktur sel hidup terdiri dari ruang sel yang mengandung nucleus dan
sitoplasma.

4. Antara sel-sel tersebut dibatasi oleh dinding sel. Selain itu, sel tumbuhan
memiliki organel-organel khusus yang tidak ditemukan dalam sel hewan,
seperti vakuola, plastid, dinding sel, dan stomata.

5
BAB III
METODE KERJA PRAKTIKUM 2

3.1 Alat Dan Bahan

Alat:

● 3 Gelas Plastik

● Spidol

● Sendok

● Pisau/ Cutter

Bahan:

● 4 Sendok Garam

● 1 Kentang

● 1 Wortel

● Air

3.2 Langkah Kerja

Langkah-langkah dalam menjalankan praktikum osmosis pada wortel, lobak, dan kentang
dalam kegiatan pengamatan proses osmosis adalah sebagai berikut:

1. Potong kentang, wortel, dan lobak menjadi irisan kubus berukuran 1x1x1 cm, masing-
masing sebanyak 2 potong.

6
2. Siapkan dua gelas piala, satu diisi dengan air sebanyak 50 ml, sementara yang lain
diisi dengan larutan gula dengan volume yang sama. Berilah label "air gula" pada
gelas plastik yang berisi larutan gula dan label "air" pada gelas plastik yang berisi air.
3. Masukkan satu irisan kentang, wortel, dan lobak ke dalam gelas plastik yang berisi
air, dan lakukan hal yang sama untuk irisan yang lain dengan memasukkannya ke
dalam gelas plastik yang berisi air gula.
4. Biarkan selama 15 menit, lalu amati tingkat kekerasan irisan-irisan tersebut. Setelah
itu, lanjutkan perlakuan selama 30 menit dan amati kembali tingkat kekerasannya.

3.3 Hasil Dan Pembahasan

1. Setelah Didiamkan selama 1 jam

Gelas A: kedua wortel dan kentang tenggelam

Gelas B: wortel mengambang kentang tenggelam, warna air agak menguning, air
berkurang 0.5 cm

Gelas C: sama ama 2, warna air agak sedikit lebih kuning, air berkurang 0.5 mili liter

7
2. Setelah Didiamkan selama 2 jam

Gelas A: sama seperti jam pertama, air agak surut

Gelas B: sama seperti jam 1, air menguning, volume air berkurang

Gelas C: sama seperti jam 1, air menguning, sudah mulai dikerubungin semut, volume
air berkurang lebih banyak dari gelas 2

3. Setelah Didiamkan selama 3 jam

Gelas A: sama sperti jam ke- 2


Gelas B: sama seperti jam ke-2, air makin surut
Gelas C: sama seperti jam ke-2, air makin surut

8
Hasil dari pengamatan osmosis mengindikasikan bahwa osmosis adalah fenomena
perpindahan molekul air melalui membran semipermeabel selektif dari daerah dengan
konsentrasi air yang lebih tinggi ke daerah dengan konsentrasi air yang lebih rendah.
Membran semipermeabel ini memungkinkan pelarut (air) untuk melewati, tetapi tidak zat
terlarut, menciptakan gradien tekanan melintasi membran. Osmosis adalah fenomena alami,
tetapi dapat diatur buatan dengan meningkatkan tekanan di sisi dengan konsentrasi yang lebih
tinggi.

Dari hasil praktikum yang kami lakukan, kami mengamati bahwa potongan kentang
mengalami perubahan. Melalui pengamatan, kami menyimpulkan bahwa sel-sel dalam
potongan kentang mengalami perubahan ukuran. Beberapa sel mengalami pembengkakan,
sementara yang lain mengalami penyusutan sesuai dengan lingkungannya masing-masing.
Perubahan ini disebabkan oleh sifat larutan yang dapat bersifat hipertonis atau hipotonis
terhadap kentang.

9
3.4 Kesimpulan

Dari pengamatan osmosis ini, dapat kita simpulkan bahwa peristiwa osmosis terjadi
karena perbedaan massa jenis antara larutan gula di media 1 dengan massa jenis kentang dan
wortel yang dimasukkan ke dalamnya. Konsentrasi tinggi gula dalam larutan membuatnya
menjadi hipertonis, yang menyebabkan peningkatan massa jenis larutan gula.

Khususnya pada kentang, osmosis mengubah struktur mereka dari yang awalnya kaku
menjadi lembek. Hal ini terjadi karena air dari luar kentang masuk ke dalamnya,
mengakibatkan peningkatan kadar air dalam kentang yang semula kaku.

Pada wortel, proses osmosis menyebabkan wortel mengapung di dalam tabung gelas
yang berisi larutan gula dan tenggelam dalam gelas yang berisi air biasa. Ini terjadi karena
kadar gula yang tinggi dan massa jenisnya yang lebih besar daripada wortel, sehingga wortel
mengalami perubahan dalam pergerakan air di dalamnya.

10
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan

Dari hasil eksperimen yang telah kami jalankan, dapat kami simpulkan bahwa
osmosis adalah proses perpindahan zat dari daerah dengan konsentrasi yang lebih
rendah ke daerah dengan konsentrasi yang lebih tinggi melalui membran
semipermeabel. Pada materi yang mengalami osmosis, perubahan tekstur dan warna
dapat terjadi sebagai efek dari peristiwa ini. Sebagai saran untuk penelitian
selanjutnya, kami menyarankan agar lebih berhati-hati dan teliti dalam melaksanakan
percobaan ini.

11
4.2 Dokumentasi

12
13

Anda mungkin juga menyukai