Disusun Oleh :
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan laporan biologi ini dengan cukup baik. Shalawat serta salam kami
sampaikan hanya kepada tokoh dan teladan kita Nabi Muhammad SAW.
Tujuan penulis membuat laporan biologi ini untuk memenuhi salah satu tugas
yang diberikan oleh guru dan pembimbing dalam mapel biologi. Terselesaikannya
laporan biologi yang dibuat penulis, melalui banyak sekali proses, hambatan,
rintangan dan segala hal dapat penulis melalui berkat dukungan dari berbagai
pihak sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas ini dengan cukup baik. Oleh
karena itu pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada para pihak yang telah membantu jalannya pembuatan
laporan biologi ini.
ii
DAFTAR ISI
COVER..............................................................................................................................i
KATA PENGANTAR......................................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................1
1.3 Tujuan.....................................................................................................................1
1.4 Manfaat...................................................................................................................2
BAB II KAJIAN PUSTAKA...........................................................................................4
2.1 Sel Lapisan Bawang Merah...................................................................................4
BAB III METODE...........................................................................................................8
3.1 Bawang Merah.......................................................................................................8
3.1.1 Tempat dan Waktu.........................................................................................8
3.1.2 Alat dan Bahan................................................................................................8
3.1.3 Prosedur Kerja................................................................................................8
3.2 Sel Hewan (Kulit Pipi)...........................................................................................8
3.1.1 Tempat dan Waktu.........................................................................................8
3.1.2 Alat dan Bahan................................................................................................9
3.1.3 Prosedur Kerja................................................................................................9
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................................10
4.1 Hasil Foto..............................................................................................................10
4.1.1 Sel Lapisan Bawang Merah..........................................................................10
4.1.2 Sel Hewan.......................................................................................................10
4.2 Pembahasan..........................................................................................................10
BAB V PENUTUP..........................................................................................................13
5.1 Kesimpulan...........................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................14
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Penelitian mengenai struktur sel kulit bawang merah memiliki latar belakang yang
mendalam dalam ranah ilmu biologi dan aplikasinya. Struktur sel menjadi pijakan
utama dalam memahami mekanisme dasar kehidupan dan fungsi organisme.
Melalui penelitian struktur sel kulit bawang merah, kita dapat memperoleh
wawasan lebih mendalam tentang bagaimana komponen-komponen seluler seperti
membran, sitoplasma, inti, dan organel-organel lainnya berinteraksi dan saling
mendukung dalam menjalankan proses vital. Selain itu, penelitian ini juga dapat
membuka potensi pemahaman mengenai adaptasi khusus dari tumbuhan ini
terhadap lingkungannya serta mengungkapkan kemungkinan kegunaan praktis,
seperti sifat antioksidan dan antimikroba yang mungkin ada dalam komponen sel
tersebut. Dengan demikian, pemahaman mendalam mengenai struktur sel kulit
bawang merah bukan hanya akan meningkatkan pemahaman kita tentang biologi
dasar, tetapi juga dapat membuka peluang dalam pengembangan obat-obatan,
bahan alami, serta teknologi baru di berbagai bidang.
1.3 Tujuan
Memahami Struktur dan Adaptasi Organisme:
Pengamatan lapisan sel bawang merah dan lapisan kulit hewan bertujuan untuk
memahami struktur anatomi dari organisme tersebut. Melalui pengamatan ini, kita
dapat mengidentifikasi bagaimana sel-sel dan jaringan teratur, berinteraksi, dan
beradaptasi dengan lingkungan serta tuntutan fungsional organisme.
1
Mengidentifikasi Fungsi dan Peran:
Melalui pengamatan ini, kita dapat mengaitkan struktur dengan fungsi biologis.
Misalnya, bagaimana lapisan epidermis pada kulit hewan melindungi organ dalam
atau bagaimana stomata pada tumbuhan berfungsi dalam pertukaran gas dan
fotosintesis.
1.4 Manfaat
Manfaat Pengamatan terhadap Sel Kulit Bawang Merah:
2
1. Pemahaman Struktur Sel Hewan: Pengamatan sel hewan membantu
mengungkap struktur dasar sel hewan, termasuk membran sel, inti sel, dan
organel-organel seperti mitokondria.
2. Pemahaman Fungsi Inti Sel: Melalui pengamatan inti sel, kita dapat memahami
bahwa inti mengandung materi genetik (DNA) dan mengatur aktivitas sel,
termasuk pewarisan sifat dan sintesis protein.
3. Studi Tentang Mitokondria: Pengamatan mitokondria dalam sel hewan
membantu menggambarkan pentingnya mitokondria dalam menghasilkan
energi melalui proses respirasi seluler.
4. Pemahaman Adaptasi Terhadap Lingkungan: Pengamatan kelenjar keringat,
minyak, atau struktur lain pada sel kulit hewan mengungkapkan adaptasi yang
membantu hewan berfungsi secara efektif dalam lingkungan tertentu.
5. Pengenalan Konsep Sel: Pengamatan terhadap sel hewan memungkinkan
pengenalan konsep dasar sel sebagai unit dasar kehidupan. Ini sangat penting
dalam pendidikan biologi.
6. Memahami Proses Biologis: Pengamatan sel hewan membantu
mengilustrasikan bagaimana proses-proses biologis seperti pernapasan, sintesis
protein, dan regulasi seluler terjadi dalam sel hewan.
3
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Sel Lapisan Bawang Merah
Sel tumbuhan adalah sel yang menyusun fungsi kerja dari seluruh fungsi
kehidupan tumbuhan. Peran sel tumbuhan adalah memulai pertumbuhan awal,
menyerap makanan, hingga menghasilkan buah. Sel tumbuhan memiliki dinding
sel yang terbuat dari selulosa.
1. Membran Sel
Membrane sel atau sering juga disebut membran plasma merupakan struktur yang
hampir dimiliki oleh semua makhluk hidup, mulai dari hewan, tumbuhan, jamur,
bakteri, arkaea, hingga protista.
2. Dinding Sel
Berbeda dengan membran sel yang dimiliki oleh makhluk hewan atau manusia,
sel tumbuhan dan jamur diketahui memiliki struktur penyusun yang unik yakni
dinding sel. Dengan adanya dinding sel, hal ini menjadikan tumbuhan memiliki
struktur yang unik dibandingkan dengan sel yang ada pada hewan.
3. Sitoplasma
Cairan dalam sel yang berada di antara nukleus dengan membran plasma biasa
disebut dengan istilah sitoplasma. Sitoplasma sendiri pada dasarnya memiliki dua
komponen penyusunnya, yaitu sitosol dan beberapa organel lainnya. Sitosol
merupakan komponen penyusun yang memiliki bagian cair dari sitoplasma dan
mengelilingi organel.
4. Nukleus
Nukleus sendiri bisa dikatakan sebagai inti dari sel yang dimiliki oleh tumbuhan.
Nukleus ini merupakan pusat dari administrasi sel yang dapat mengarahkan proses
metabolisme, mulai dari pertumbuhan, pembelahan, bahkan juga sintesis protein.
Di dalam nukleus atau inti sel sering kali tersimpan kromosom atau sebuah
komponen genetik yang tersusun dari berbagai benang kromatin.
5. Ribosom
4
Ribosom menjadi salah satu bagian dari penyusun sel tumbuhan berikutnya.
Ribosom ini bisa dipahami sebagai partikel yang lebih kecil dari mitokondria.
Meskipun kecil, ribosom merupakan sel penyusun tumbuhan yang memiliki
ukuran yang padat. Hingga saat ini, alat yang bisa digunakan untuk melihat
ribosom pada sel tumbuhan ini hanyalah mikroskop elektron.
6. Retikulum Endoplasma
Setelah membahas ribosom, pada bagian ini akan dibahas juga tentang retikulum
endoplasma atau biasa disingkat dengan RE. RE sendiri bisa dipahami sebagai
organ sel yang bertindak sebagai saluran dalam sitoplasma yang menghubungkan
antara membran sel dengan nukleus.
7. Badan Golgi
Badan golgi pada awalnya merupakan penemuan dari seorang ahli histologi dan
patologi yang berasal dari negara Italia, sosok tersebut bernama Camillo Golgi.
Pada sel penyusun yang dimiliki tumbuhan, badan Golgi biasa juga disebut
sebagai diktiosom. Badan golgi bisa dipahami sebagai tumpukan kantong yang
dilapisi membran dan bertugas untuk mempersiapkan protein yang akan diekspor
dari sel.
8. Mitokondria
Mitokondria bisa dikatakan sebagai sebuah organel sel yang mempunyai struktur
kompleks untuk melakukan pembentuk energi terhadap tumbuhan. Pada makhluk
hidup yang lain, mitokondria dapat digunakan sebagai tempat untuk melakukan
respirasi. Respirasi sendiri merupakan sebuah proses perombakan atau
katabolisme yang digunakan untuk menghasilkan energi atau tenaga bagi
berlangsung proses hidup.
9. Lisosom
Sel yang menyusun tumbuhan berikutnya adalah lisosom. Lisosom ini sendiri bisa
dikatakan sebagai pusat pencernaan sel yang menghasilkan berbagai jenis enzim.
Lisosom juga diketahui mampu memecah partikel makanan dan mendaur ulang
komponen sel yang sudah usang.
10. Vakuola
Vakuola merupakan sel tumbuhan dewasa yang berisi berisi cairan dan
mengandung ion anorganik terlarut, asam organik, gula, enzim, dan senyawa
metabolit sekunder lainnya. Secara sederhana, vakuola bisa dikatakan memiliki
5
fungsi sebagai penyimpan limbah beracun serta produk bermanfaat lain, seperti
air.
Sel hewan adalah sel eukariotik yang ada pada hewan untuk menyusun sebuah
jaringan pada hewan. Biasanya sel hewan terdiri dari suatu bagian organel yang
paling kecil dan memiliki selaput tipis. Sel hewan tersebut memiliki kelebihan
dalam membuat duplikat secara mandiri dengan cara melakukan pembelahan sel1.
Hal yang dipelajari dalam biologi sel mencakup sifat-sifat sel seperti struktur sel
dan organel yang terdapat di dalam sel, fungsi sel, perkembangan dan evolusi sel,
pembelahan sel, hingga kematian sel2. Dalam hal pembahasan, pemahaman,
penguasaan, mengapa dan bagaimana proses yang terjadi pada biologi sel
diperlukan kemampuan proses berpikir, di antaranya kemampuan representasi
mikroskopis dan penalaran ilmiah2.
Sel hewan memiliki beberapa ciri khas yang membedakannya dari sel eukariotik
lain, seperti sel tumbuhan. Ciri-ciri sel hewan antara lain adalah:
- Sel hewan tidak memiliki dinding sel, sehingga bentuknya bervariasi dan dapat
berubah-ubah sesuai dengan lingkungan dan fungsi sel.
- Sel hewan tidak memiliki kloroplas, yaitu organel yang berfungsi untuk
melakukan fotosintesis. Sel hewan mendapatkan energi dari makanan yang
dicerna oleh enzim-enzim di dalam sitoplasma.
- Sel hewan biasanya memiliki vakuola yang lebih kecil atau bahkan tidak ada.
Vakuola adalah ruang kosong di dalam sitoplasma yang berisi air dan zat-zat
terlarut. Vakuola berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan, mengatur
tekanan osmotik, dan membuang zat-zat sisa metabolisme.
- Sel hewan terdiri dari beberapa bagian atau organel yang memiliki fungsi-
fungsi tertentu. Organel-organel sel hewan antara lain adalah:
- Membran sel, yaitu lapisan tipis yang mengelilingi sel dan mengatur keluar
masuknya zat-zat ke dalam dan dari sel. Membran sel tersusun dari lipid,
protein, dan kolesterol.
- Nukleus, yaitu pusat pengendali aktivitas sel yang berisi materi genetik berupa
DNA. Nukleus dikelilingi oleh selaput inti yang memiliki pori-pori untuk
memungkinkan keluar masuknya RNA dan protein.
- Nukleolus, yaitu bagian dari nukleus yang berfungsi untuk membuat ribosom,
yaitu organel yang berperan dalam sintesis protein.
6
- Ribosom, yaitu organel yang terdiri dari RNA dan protein yang berfungsi
untuk membaca informasi genetik dari mRNA dan menggabungkan asam
amino menjadi protein.
- Retikulum endoplasma, yaitu jaringan saluran pipa yang bercabang-cabang di
dalam sitoplasma yang berfungsi untuk mengangkut zat-zat di dalam sel.
Retikulum endoplasma terbagi menjadi dua jenis, yaitu retikulum endoplasma
kasar (REK) yang memiliki ribosom di permukaannya dan berperan dalam
sintesis protein, dan retikulum endoplasma halus (REH) yang tidak memiliki
ribosom dan berperan dalam sintesis lipid dan detoksifikasi zat-zat beracun.
- Badan Golgi, yaitu organel yang terdiri dari tumpukan vesikel pipih yang
berfungsi untuk memodifikasi, menyortir, dan mengemas protein dan lipid
yang dibuat oleh retikulum endoplasma untuk dikirim ke tempat tujuan di
dalam atau di luar sel.
- Lisosom, yaitu vesikel yang berisi enzim-enzim hidrolitik yang berfungsi untuk
mencerna zat-zat asing, sel-sel mati, atau organel-organel rusak di dalam sel.
- Mitokondria, yaitu organel yang memiliki dua lapis membran dan DNA sendiri
yang berfungsi untuk menghasilkan energi dalam bentuk ATP melalui proses
respirasi seluler.
- Sentrosom, yaitu organel yang terdiri dari dua sentriol yang berfungsi untuk
membentuk mikrotubulus dan membantu pembelahan sel.
- Sitoskeleton, yaitu rangkaian protein berserat yang berfungsi untuk
memberikan bentuk, dukungan, gerak, dan transportasi zat-zat di dalam sel.
Sitoskeleton terdiri dari tiga jenis serat, yaitu mikrotubulus, filamen aktin, dan
filamen intermediate.
7
BAB III
METODE
8
3.2 Sel Hewan (Kulit Pipi)
3.1.1 Tempat dan Waktu
Tempat : Labolatorium biologi
Waktu : Kamis, 10 Agustus 2023
9
BAB IV
4.2 Pembahasan
Sel pada bawang merah terdapat dinding sel, jaringan epidermis, inti sel,
membran inti dan sklereid sedangkan sel pada epitel pipi yaitu membran sel, inti
sel, sitoplasma.
Sel merupakan unit terkecil pada makhluk hidup. Organisme yang beraneka
ragam memiliki struktur sel yang hampir sama. Secara umum, sel tersusun atas
nukleus, membran sel dan protoplasma yang terdiri atas cairan sel (sitoplasma)
dan organel-organel sel. Organel merupakan bagian sel yang mempunyai fungsi
yang spesifik. Macam-macam organel yang terdapat pada sel sebagai berikut:
10
Membran sel tersusun atas lemak (lipid), fosfor, karbohidrat, dan protein.
Membran sel berguna untuk melindungi dan mengatur pergerakan zat yang keluar
masuk sel. Membran sel bersifat semipermeabel yang dapat dilewati oleh air,
oksign, serta zat yang larut dalam lemak dan ion tertentu. Adapun zat yang tidak
bisa melewati sel adalah gula (glukosa) dan protein.
2. Sitosol
Inti sel tersusun atas membran, cairan inti (nukleoplasma), kromosom, dan anak
inti (nukleolus). Cairan inti terdiri atas air, protein, dan mineral. Kromosom
merupakan pembawa sifat menurun yang tersusun atas benang-benang kromatin.
Nukleus berfungsi mengatur seluruh kegiatan sel itu sendiri.
4. Mitokondria
5. Ribosom
Ribosom merupakan salah satu organel yang berukuran kecil dan padat dalam sel.
Ribosom berwujud butiran-butiran. Ribosom ada yang menempel pada membran
retikulum endoplasma dan ada yang bebas di sitosol. Ribosom berfungsi sebagai
tempat membuat (mensisntesis) protein.
6. Retikulum endoplasma
Retikulum endoplasma merupakan saluran berliku yang membentang dari inti sel
menuju ke sitoplasma. Ada dua macam Retikulum endoplasma, yaitu retikulum
endoplasma kasar dan retikulum endoplasma halus. Pada membran retikulum
endoplasma kasar terdapat ribosom, sedangkan etikulum endoplasma halus tidak
ditempeli ribosom. Retikulum endoplasma berfungsi untuk membentuk dan
menyalurkan bahan-bahan yang dibutuhkan oleh organel-organel sel.
11
7. Badan golgi (Kompleks golgi)
8. Lisosom
9. Sentriol
Sentriol berfungsi dalam pembelahan sel. Sentriol hanya dimiliki oleh sel hewan
jadi tidak ada pada sel tumbuhan.
10. Vakuola
Vakuola berarti ruangan sel yang terdapat pada tumbuhan yang sudah tua, vakuola
berukuran besar dan berisi cadangan makanan. Adapun pada hewan vakuola
berukuran kecil. Pada protozoa, terdapat dua jenis vakuola, yaitu vakuola
makanan dan vakuola kontraktil. Vakuola makanan berfungsi untuk mencerna
makanan sedangkan vakuola kontraktil berfungsi untuk mengeluarkan zat sisa dan
mengatur keseimbangan air dalam sel.
11. Plastisida
Membran sel tumbuhan dilindungi oleh dinding sel. Selain melindungi sel,
dinding sel juga menjaga bentuk sel tumbuhan tidak berubah dan tetap.
12
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan yang telah kami lakukan dan hasil pengamatan yang
telah kami tuliskan, kita dapat mengetahui beberapa hal antara lain:
Mengetahui pengertian dari sel tumbuhan dan sel hewan serta fungsi dan
bagian-bagiannya.
Mengetahui bagian-bagian sel pada bawang merah dan sel pada epitel pipi
serta macam-macam organel yang terdapat pada sel tersebut..
Mengetahui tujuan kita melakukan pengamatan terhadap sel tersebut.
13
DAFTAR PUSTAKA
Vannisa (2021) Sel Hewan : Pengertian, Gambar, Struktur, Bagian Dan Fungsi,
Perpustakaan.id. Available at: https://perpustakaan.id/sel-hewan/ (Diakses:
22 Agustus 2023).
V, E. (2020) Sebutkan Nama Sel Pada Bawang Merah Dan Pipi Manusia,
Roboguru. Available at: https://roboguru.ruangguru.com/forum/sebutkan-
nama-sel-pada-bawang-merah-dan-pipi-manusia_FRM-366PV8TA
(Diakses: 22 Agustus 2023).
14