Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM

PENGAMATAN OSMOSIS

KELAS : XI IPA 1

KELOMPOK I :
FAIKAH
NUR MARFUAH ABDULLAH
NADA AISYAH ISLAM
ASRINI ASMA PUTRI
JESIKA SUCI ANGRENI
ANDI MUHAMMAD FATIR MUKHLIS
M. ASLAM AL THUSI

SEMESTER 3

SMA NEGERI 7 WAJO

TAHUN PELAJARAN 2022/2023

1
KATA PENGANTAR

Puji serta syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Swt. Berkat rahmat dan
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan Laporan Praktikum Biologi ini. Shalawat serta
salam kami panjatkan kepada nabi besar Nabi Muhammad saw. Laporan Praktikum
Biologi dengan judul Laporan Praktikum Pengamatan Osmosis disusun guna
memenuhi tugas mata pelajaran Biologi.

Kami menyadari bahwa dalam laporan ini masih terdapat kekurangan. Hal
tersebut dipengaruhi oleh keterbatasan kami sendiri. Oleh sebab itu, kritik dan saran
yang dapat membangun akan sangat kami terima. Kami berusaha menjabarkan hasil
laporan secara objektif dengan landasan keilmuan. Besar harapan laporan ini dapat
memberikan manfaat bagi banyak orang. Selama proses penyusunan tentunya kami
menemui kendala, namun berkat rahmat Allah Swt. kendala tersebut dapat kami atasi.

Wajo, 27 Juli 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Tujuan Praktikum
C. Manfaat Praktikum
D. Waktu & Tempat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2

A. Pengertian Osmosis
B. Faktor Yang Mempengaruhi Osmosis
C. Bagian-Bagian Sel dan Fungsinya
D. Perbedaan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan

BAB III METODE KERJA 4

A. Alat & Bahan


B. Cara Kerja

BAB IV HASIL & PENGAMATAN 6

A. Data Hasil Pengamatan


B. Pembahasan

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA 9

3
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan. Sel bersifat
fundamental (mendasar) bagi sistem kehidupan dalam ilmu Biologi karena semua organisme
tersusun dari sel. Sel disebut juga satuan fungsional makhluk hidup karena didalam sel
terjadi proses metabolisme dan berbagai proses kehidupan, seperti reproduksi dan eksresi.
Makin besar ukuran tubuh makhluk hidup, makin banyak jumlah sel penyusunnya. Beberapa
ahli biologi mengatakan adanya kehidupan di dalam suatu partikel yang lebih kecil dari sel
yang terkecil disebut virus.

Bentuk sel ada yang pipih, memanjang, sangat panjang dan bikonkaf. Pada
manusia diameter rata-rata kira-kira 10µ, namun pada sel-sel telur yang belum memulai
perkembangan, merupakan sel tungal yang biasanya terlihat dengan mata biasa.

Sel pertama kali dikenalkan oleh fisikawan Inggris bernama Robert Hooke pada
tahun 1665 yang mengamati jaringan gabus pada tumbuhan yang merupakan kesatuan
fungsional makhluk hidup. Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel.
Karena itulah sel dapat berfungsi secara autimon asalkan seluruh kebutuhan hidupnya
terpenuhi.

B. Tujuan Praktikum

Pengamatan ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut:


1. Mengamati karakteristik sel hewan dan sel tumbuhan
2. Mengetahui perbedaan antara sel hewan dan sel tumbuhan
3. Mengidentifikasi struktur fungsi organel sel
4. Memenuhi tugas praktikum Biologi

C. Manfaat Praktikum
1. Dapat membedakan sel hewan dengan sel tumbuhan
2. Mengetahui bentuk sel hewan dan sel tumbuhan
3. Mengetahui fungsi dan bentuk organel sel

D. Waktu dan Tempat


Praktikum biologi pengamatan tentang Osmosis dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 27
Juli 2022 di Ruang Laboratorim Biologi SMA Negeri 7 Wajo

PAG
E \*
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Osmosis

Osmosis adalah perpindahan molekul pelarut (misalnya air) melalui selaput


semipermiabel dari bagian yang lebih encer ke bagian yang lebih pekat atau dari bagian
yang konsentrasi pelarut (misalnya air) rendah (hipotonis) ke konsentrasi pelarut (misalnya
air) tinggi (hipertonis).

B. Faktor Yang Mempengaruhi Osmosis

1. Ukuran molekul yang meresap: Molekul yang lebih kecil daripada garis pusat lubang
membran akan meresap dengan lebih mudah.

2. Keterlarutan lipid: Molekul yang mempunyai keterlarutan yang tinggi meresap lebih
cepat daripada molekul yang kelarutan yang rendah seperti lipid.

3. Luas permukaan membran: Kadar resapan menjadi lebih cepat jika luas permukaan
membran yang disediakan untuk resapan adalah lebih besar.

4. Ketebalan membran: Kadar resapan sesuatu molekul berkadar songsang dengan jarak
yang harus dilaluinya. Berbanding dengan satu membran yang tebal, kadar resapan
melalui satu membran yang tipis adalah lebih cepat.

5. Suhu: Pergerakan molekul dipengaruhi oleh suhu. Kadar resapan akan menjadi lebih
cepat pada suhu yang tinggi dibandingkan dengan suhu yang rendah.

Sel berbentuk pipih contohnya sel epitel, berbentuk tabungcontohnya sel


penyangga pada daun, berbentuk bulat contohnya sel basil dan berbentuk ovalserta spiral
(Idel, 1999).

C. Bagian-Bagian Sel dan Fungsinya

Sel tersusun atas beberapa bagian :


1. Nukleus, berfungsi untuk mengatur seluruh kegiatan sel
2. Membran plasma, berfungsi untuk mengatur keluar masuknya zat
3. Dinding sel, berfungsi memberi struktur dan bentuk yang tetap pada sel tumbuhan
4. Sitoplasma, berfungsi untuk tempat terjadinya metabolism
5. Retikulum endoplasma kasar, berfungsi sebagai tempat sintesis protein
6. Retikulum endoplasma halus, berfungsi sebagai tempat sintesis lemak
7. Badan Golgi/Diktiosom, berfungsi untuk memproses protein, sekresi dan
membentuk lisosom
8. Lisosom, berfungsi untuk pencernaan intraseluler
9. Ribosom, berfungsi sebagai tempat sintesis protein
10. Mitokondria, berfungsi untuk respirasi sel dan penghasil energi
11. Sentriol, berfungsi untuk pembelahan sel
12. Mikrotubulus, berfungsi untuk menjaga letak organel
13. Mikrofilamen, berfungsi untuk kontraksi sel

PAG
E \*
14. Filament antara, berfungsi untuk mempertahankan bentuk sel
15. Kloroplas, berfungsi untuk fotosintesis
16. Vakuola, berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan serta zat lainnya
17. Peroksisom, berfungsi untuk menetralkan racun

D. Perbedaan Sel Hewan & Sel Tumbuhan

No Sel Tumbuhan Sel Hewan


.
1 Tidak ada sentriol Terdapat sentriol
2 Memiliki dinding sel Tidak memiliki dinding sel
3 Tidak ada pembatasan Terdapat batasan pertumbuhan
pertumbuham
4 Sel lebih besar Sel lebih kecil
5 Memiliki plastida Tidak memiliki plastida
6 Memiliki vakuola dan ukurannya Vakuola kecil
besar
7 Tidak memiliki lisosom Memiliki lisosom
8 Bentuknya tetap Bentuk tidak tetap

PAG
E \*
BAB III

METODE KERJA
A. Alat & Bahan

Alat Bahan
Pisau Kentang (Solanum tuberosum)
Gelas ukur 50 ml Garam
Batang pengaduk Air suling (distilled water)
Timbangan -
Kertas saring -
- -

B. Cara Kerja

1. Pengamatan Sel Tumbuhan (Kulit Umbi Bawang Merah)


a. Menyiapakan Mikroskop untuk pengamatan
b. Menyiapkan preparat sel tumbuhan dengan cara berikut :
1) Mengupas kulit terluar bawang merah, kemudian menyayat lapisan pertama
bawang setipis mungkin dengan menggunakan silet/cutter. Perlu diingat apabila
sayatan terlalu tebal, sel tumbuhan tidak dapat teramati karena mengalami
penumpukan jaringan.
2) Meletakkan sayatan pada permukaan kaca objek dan diberikan setetes aquades
dengan menggunakan pipet.
3) Menutup preparat menggunakan kaca penutup. Perlu diperhatikan pada saat
menutup, sisi kaca penutup diletakkan 45 derajat hingga cairan merata di sisi
kaca, kemudian barulah dilepaskan agar cairan sempurna merata memenuhi
kaca penutup. Apabila cairan berlebih, hisap dengan meletakkan tissue di
pinggir kaca penutup hingga cairan merata.
4) Meletakkan preparat sel tumbuhan pada meja objek mikroskop. Lalu
mengamati objek dengan perbesaran paling rendah hingga perbesaran yang
semakin besar.
5) Mengamati preparat tersebut di bawah mikroskop mula-mula dengan
perbesaran 10 x 10 kemudian menggambar hasil pengamatan.
6) Setelah itu mengubah perbesaran mikroskop menjadi 10 x 40 kemudian
mengamati kembali preparat tersebut dan menggambar hasil pengamatan.
7) Hal yang harus diperhatikan yaitu, dapat membedakan antara gelembung udara
dengan sel yang diamati.

PAG
E \*
2. Pengamatan Sel Hewan (Lapisan Epitel Pipi Bagian Dalam)
a. Menyiapkan Mikroskop untuk pengamatan
b. Menyiapkan preparat sel hewan dengan cara berikut :
1) Menyediakan sebuah tusuk gigi kemudian digoreskan ke bagian dalam pipi
hingga terlihat lapisan putih pada ujung tusuk gigi.
2) Meletakkan jaringan epitel mukosa pada bagian tengah permukaan kaca objek/
objek glass.
3) Diwarnai dengan menambahkan setetes metilen blue, lalu tutup dengan kaca
penutup/cover glass. Pada saat menutup, sisi kaca penutup diletakkan 45
derajat hingga cairan merata di sisi kaca, kemudian barulah dilepaskan agar
cairan sempurna merata memenuhi kaca penutup.
4) Meletakkan preparat pada meja objek mikroskop. Lalu mengamati objek
dengan perbesaran paling rendah hingga perbesaran yang semakin besar.
5) Mengamati preparat tersebut di bawah mikroskop mula-mula dengan
perbesaran 10 x 10 kemudian gambar hasil pengamatan.
6) Setelah itu diubah perbesaran mikroskop menjadi 10 x 40 kemudian
mengamati kembali preparat tersebut dan hasil pengamatan.

PAG
E \*
BAB IV

HASIL & PENGAMATAN


A. Data Hasil Pengamatan

Keadaan Irisan Kentang


Sebelum Dimasukkan Setelah Dimasukkan Pada
NO Jenis Wadah KET
Pada Wadah Wadah
Berat Irisan Tekstur Berat Irisan Tekstur

A
1 6,11 gr Normal/biasa 6,34 gr Lembek
(Air Suling)

B
2 (Larutan 5,96 gr Normal/biasa 5,49 gr Keras
Garam 30%)

B. Pembahasan

a. Analisis Prosedur

1. Sel Tumbuhan (Kulit Umbi Bawang Merah)


Hal pertama yang disiapkan ialah alat dan bahan. Selanjutnya, mengupas
kulit terluar bawang merah, kemudian menyayat lapisan pertama bawang setipis
mungkin menggunakan silet. Setelah itu, meletakkan sayatan pada permukaan
kaca objek dan diberikan setetes aquades. Langkah berikutnya ialah meletakkan
preparat sel tumbuhan pada meja objek mikroskop, lalu mengamatinya dengan
perbesaran 10 x 10 dan 10 x 40 kemudian menggambar hasil pengamatan.

2. Sel Hewan (Lapisan Epitel Pipi Bagian Dalam)


Pertama-tama, menyiapkan alat dan bahan. Selanjutnya, menyiapkan
preparat yang dilakukan dengan cara sebagai berikut. Menggoreskan tusuk gigi
ke bagian dalam pipi hingga terlihat lapisan putih pada ujung tusuk gigi.
Selanjutnya, meletakkan jaringan epitel mukosa pada bagian tengah permukaan
kaca objek. Langkah berikutnya ialah menambahkan setetes metilen blue, lalu
tutup dengan kaca penutup, kemudian meletakkan preparat pada meja objek

PAG
E \*
mikroskop. Setelah itu, mengamati preparat tersebut di bawah mikroskop mula-
mula dengan perbesaran 10 x 10 dan 10 x 40 kemudian menggambar hasil
pengamatan.

b. Analisis Hasil

1. Sel Bawang Merah


Sel bawang merah merupakan contoh dari sel tumbuhan. Secara umum, ciri
sel tumbuhan yang teramati antara lain sebagai berikut:
a. Berupa sel hidup.
b. Memiliki inti sel.
c. Memiliki dinding sel.
d. Bentuk tetap dan tidak berubah-ubah.
Pada sel-sel bawang merah terdapat organel-organel sel seperti sitoplasma,
dinding sel dan nukleus. Dinding sel berfungsi untuk melindungi dan memberi
bentuk pada sel. Nukleusnya berbentuk oval dan merupakan organel terbesar dalam
sel. Plastidanya berupa butir-butir yang mengandung zat warna (ungu).
2. Sel Epitel Mulut
Sel epitel mulut merupakan sel epitel pipih berlapis. Secara umum, ciri sel
epitel mulut yang teramati antara lain sebagai berikut:
a. Berupa sel hidup.
b. Memiliki inti sel.
c. Bentuk pipih.
d. Tersusun berlapis-lapis.
e. Tidak memiliki dinding sel.

Dari praktikum yang telah dilakukan, hasil yang didapatkan adalah sel hewan
memiliki perbedaan dengan sel tumbuhan. Secara mikroskopis, perbedaan sel hewan dan
sel tumbuhan adalah pada dinding selnya. Sel hewan tidak memiliki dinding sel,
sedangkan sel tumbuhan memilki dinding sel. Selain itu, pada sel hewan terdapat
sentriol, terdapat batasan pertumbuhan, sel lebih kecil, tidak memiliki plastida, vakuola
kecil, memiliki lisosom, dan bentuknya tidak tetap. Sementara itu, pada sel tumbuhan
tidak ada sentriol, tidak ada pembatasan pertumbuhan, sel lebih besar, memiliki plastida,
memiliki vakuola dan ukurannya besar, tidak memiliki lisosom, dan bentuknya tetap.
Jadi, berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, hasilnya sama persis dan benar
dengan literatur yang ada.

PAG
E \*
BAB V

PENUTUP
A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa sel merupakan
penyusun struktur kehidupan yang paling kecil atau paling sederhana. Namun, antara sel
hewan dan sel tumbuhan terdapat perbedaan. Hal ini dibuktikan dengan sel hewan yang
memiliki bentuk sel tidak tetap karena tidak memiliki dinding sel sehingga membran sel
dapat bergerak dengan bebas. Sementara itu, sel tumbuhan memiliki bentuk yang tetap
karena memiliki sel sehingga gerakan membran sel terbatas. Perbedaan tersebut
didapatkan melalui pengamatan dengan memberikan pewarnaan supravital dengan zat
pewarna methylene blue. Pewarna ini berfungsi untuk mewarnai inti sel/nukleus
sehingga ketika diamati di bawah mikroskop, inti sel akan terlihat lebih jelas dan bisa
dibedakan antara inti sel dan bagian sel lainnya seperti sitoplasma.

B. Saran

Setelah dilakukan penelitian dan didapatkan hasilnya, peneliti dapat memberikan


saran-saran sebagai berikut.
1. Setiap pengamatan harus dilakukan dengan teliti untuk mendapatkan hasil yang
maksimal.
2. Kepada pengamat disarankan agar lebih teliti saat melakukan percobaan agar tidak
terdapat gelembung udara yang bisa mempersulit pengamatan.
3. Dalam proses pengamatan objek dengan menggunakan mikroskop, pengaturan fokus
sebaiknya dilakukan dengan pelan-pelan.
4. Pada kegiatan praktikum ini, sebaiknya alat dan bahan yang akan digunakan
dipersiapkan terlebih dahulu agar praktikum dapat berjalan dengan baik dan tidak
terhambat.

PAG
E \*
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Osmosis

Evhairawati. “Sel”. https://biologismaeli.wordpress.com/2021/04/01/sel/#more-2586. Diakses


pada Jumat, 1 April 2022, pukul 15.20 WITA.

Wulandari, Zhahro Arifa. “ Struktur dan Bentuk Sel”.


https://www.academia.edu/8738176/Struktur_dan_Bentuk_Sel. Diakses pada Selasa, 19 April
2022, pukul 14.30 WITA.

Tanpa nama. Tanpa Tahun. “Sel: Pengertian, Struktur, Prokariotik,


Eukariotik”.https://www.gramedia.com/literasi/sel-2/. Diakses pada Selasa , 19 April 2022,
pukul 16.00 WITA.

Sa’diyah, Halimatus. “Praktikum Pengamtan Sel Hewan dan Tumbuhan”.


https://www.youtube.com/watch?v=_UuJgKRSQtY. Diakses pada Selasa, 12 April 2022, pukul
11.00 WITA.

Scorbia 21. “Pengamatan Sel Hidup dan Sel Mati”. Video YouTube, 22 Juli 2020.
https://www.youtube.com/watch?v=PkZPVSuKqdg. Diakses pada Selasa, 12 April 2022, pukul
13.00 WITA

PAG
E \*

Anda mungkin juga menyukai