PENGAMATAN OSMOSIS
KELAS : XI IPA 1
KELOMPOK I :
FAIKAH
NUR MARFUAH ABDULLAH
NADA AISYAH ISLAM
ASRINI ASMA PUTRI
JESIKA SUCI ANGRENI
ANDI MUHAMMAD FATIR MUKHLIS
M. ASLAM AL THUSI
SEMESTER 3
1
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Swt. Berkat rahmat dan
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan Laporan Praktikum Biologi ini. Shalawat serta
salam kami panjatkan kepada nabi besar Nabi Muhammad saw. Laporan Praktikum
Biologi dengan judul Laporan Praktikum Pengamatan Osmosis disusun guna
memenuhi tugas mata pelajaran Biologi.
Kami menyadari bahwa dalam laporan ini masih terdapat kekurangan. Hal
tersebut dipengaruhi oleh keterbatasan kami sendiri. Oleh sebab itu, kritik dan saran
yang dapat membangun akan sangat kami terima. Kami berusaha menjabarkan hasil
laporan secara objektif dengan landasan keilmuan. Besar harapan laporan ini dapat
memberikan manfaat bagi banyak orang. Selama proses penyusunan tentunya kami
menemui kendala, namun berkat rahmat Allah Swt. kendala tersebut dapat kami atasi.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Praktikum
C. Manfaat Praktikum
D. Waktu & Tempat
A. Pengertian Osmosis
B. Faktor Yang Mempengaruhi Osmosis
C. Bagian-Bagian Sel dan Fungsinya
D. Perbedaan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA 9
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan. Sel bersifat
fundamental (mendasar) bagi sistem kehidupan dalam ilmu Biologi karena semua organisme
tersusun dari sel. Sel disebut juga satuan fungsional makhluk hidup karena didalam sel
terjadi proses metabolisme dan berbagai proses kehidupan, seperti reproduksi dan eksresi.
Makin besar ukuran tubuh makhluk hidup, makin banyak jumlah sel penyusunnya. Beberapa
ahli biologi mengatakan adanya kehidupan di dalam suatu partikel yang lebih kecil dari sel
yang terkecil disebut virus.
Bentuk sel ada yang pipih, memanjang, sangat panjang dan bikonkaf. Pada
manusia diameter rata-rata kira-kira 10µ, namun pada sel-sel telur yang belum memulai
perkembangan, merupakan sel tungal yang biasanya terlihat dengan mata biasa.
Sel pertama kali dikenalkan oleh fisikawan Inggris bernama Robert Hooke pada
tahun 1665 yang mengamati jaringan gabus pada tumbuhan yang merupakan kesatuan
fungsional makhluk hidup. Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel.
Karena itulah sel dapat berfungsi secara autimon asalkan seluruh kebutuhan hidupnya
terpenuhi.
B. Tujuan Praktikum
C. Manfaat Praktikum
1. Dapat membedakan sel hewan dengan sel tumbuhan
2. Mengetahui bentuk sel hewan dan sel tumbuhan
3. Mengetahui fungsi dan bentuk organel sel
PAG
E \*
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Osmosis
1. Ukuran molekul yang meresap: Molekul yang lebih kecil daripada garis pusat lubang
membran akan meresap dengan lebih mudah.
2. Keterlarutan lipid: Molekul yang mempunyai keterlarutan yang tinggi meresap lebih
cepat daripada molekul yang kelarutan yang rendah seperti lipid.
3. Luas permukaan membran: Kadar resapan menjadi lebih cepat jika luas permukaan
membran yang disediakan untuk resapan adalah lebih besar.
4. Ketebalan membran: Kadar resapan sesuatu molekul berkadar songsang dengan jarak
yang harus dilaluinya. Berbanding dengan satu membran yang tebal, kadar resapan
melalui satu membran yang tipis adalah lebih cepat.
5. Suhu: Pergerakan molekul dipengaruhi oleh suhu. Kadar resapan akan menjadi lebih
cepat pada suhu yang tinggi dibandingkan dengan suhu yang rendah.
PAG
E \*
14. Filament antara, berfungsi untuk mempertahankan bentuk sel
15. Kloroplas, berfungsi untuk fotosintesis
16. Vakuola, berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan serta zat lainnya
17. Peroksisom, berfungsi untuk menetralkan racun
PAG
E \*
BAB III
METODE KERJA
A. Alat & Bahan
Alat Bahan
Pisau Kentang (Solanum tuberosum)
Gelas ukur 50 ml Garam
Batang pengaduk Air suling (distilled water)
Timbangan -
Kertas saring -
- -
B. Cara Kerja
PAG
E \*
2. Pengamatan Sel Hewan (Lapisan Epitel Pipi Bagian Dalam)
a. Menyiapkan Mikroskop untuk pengamatan
b. Menyiapkan preparat sel hewan dengan cara berikut :
1) Menyediakan sebuah tusuk gigi kemudian digoreskan ke bagian dalam pipi
hingga terlihat lapisan putih pada ujung tusuk gigi.
2) Meletakkan jaringan epitel mukosa pada bagian tengah permukaan kaca objek/
objek glass.
3) Diwarnai dengan menambahkan setetes metilen blue, lalu tutup dengan kaca
penutup/cover glass. Pada saat menutup, sisi kaca penutup diletakkan 45
derajat hingga cairan merata di sisi kaca, kemudian barulah dilepaskan agar
cairan sempurna merata memenuhi kaca penutup.
4) Meletakkan preparat pada meja objek mikroskop. Lalu mengamati objek
dengan perbesaran paling rendah hingga perbesaran yang semakin besar.
5) Mengamati preparat tersebut di bawah mikroskop mula-mula dengan
perbesaran 10 x 10 kemudian gambar hasil pengamatan.
6) Setelah itu diubah perbesaran mikroskop menjadi 10 x 40 kemudian
mengamati kembali preparat tersebut dan hasil pengamatan.
PAG
E \*
BAB IV
A
1 6,11 gr Normal/biasa 6,34 gr Lembek
(Air Suling)
B
2 (Larutan 5,96 gr Normal/biasa 5,49 gr Keras
Garam 30%)
B. Pembahasan
a. Analisis Prosedur
PAG
E \*
mikroskop. Setelah itu, mengamati preparat tersebut di bawah mikroskop mula-
mula dengan perbesaran 10 x 10 dan 10 x 40 kemudian menggambar hasil
pengamatan.
b. Analisis Hasil
Dari praktikum yang telah dilakukan, hasil yang didapatkan adalah sel hewan
memiliki perbedaan dengan sel tumbuhan. Secara mikroskopis, perbedaan sel hewan dan
sel tumbuhan adalah pada dinding selnya. Sel hewan tidak memiliki dinding sel,
sedangkan sel tumbuhan memilki dinding sel. Selain itu, pada sel hewan terdapat
sentriol, terdapat batasan pertumbuhan, sel lebih kecil, tidak memiliki plastida, vakuola
kecil, memiliki lisosom, dan bentuknya tidak tetap. Sementara itu, pada sel tumbuhan
tidak ada sentriol, tidak ada pembatasan pertumbuhan, sel lebih besar, memiliki plastida,
memiliki vakuola dan ukurannya besar, tidak memiliki lisosom, dan bentuknya tetap.
Jadi, berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, hasilnya sama persis dan benar
dengan literatur yang ada.
PAG
E \*
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa sel merupakan
penyusun struktur kehidupan yang paling kecil atau paling sederhana. Namun, antara sel
hewan dan sel tumbuhan terdapat perbedaan. Hal ini dibuktikan dengan sel hewan yang
memiliki bentuk sel tidak tetap karena tidak memiliki dinding sel sehingga membran sel
dapat bergerak dengan bebas. Sementara itu, sel tumbuhan memiliki bentuk yang tetap
karena memiliki sel sehingga gerakan membran sel terbatas. Perbedaan tersebut
didapatkan melalui pengamatan dengan memberikan pewarnaan supravital dengan zat
pewarna methylene blue. Pewarna ini berfungsi untuk mewarnai inti sel/nukleus
sehingga ketika diamati di bawah mikroskop, inti sel akan terlihat lebih jelas dan bisa
dibedakan antara inti sel dan bagian sel lainnya seperti sitoplasma.
B. Saran
PAG
E \*
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Osmosis
Scorbia 21. “Pengamatan Sel Hidup dan Sel Mati”. Video YouTube, 22 Juli 2020.
https://www.youtube.com/watch?v=PkZPVSuKqdg. Diakses pada Selasa, 12 April 2022, pukul
13.00 WITA
PAG
E \*