Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN BOTANI FARMASI

“STRUKTUR DAN PLASMOLISIS”

KELOMPOK V :

1. THEBY KHARISMA P ( 21013230 )


2. CITRA SURYA NINGSI B ( 21013270 )
3. NINDI ( 21013250 )
4. YUVITA ( 21013240 )
5. WENNY AGRYANI ( 21013229 )
6. HERLIANTI ( 21013224 )
KELAS : STIFA E

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI


LABORATORIUM BIOLOGI FARMASI
SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI MAKASSAR
MAKASSAR
2021/2022
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL i
DAFTAR ISI ii
DAFTAR GAMBAR iii
DAFAR TABEL iv
DAFTAR LAMPIRAN v
BAB I PENDAHULUAN 1
I.1 Latar Belakang 1
I.2 Tujuan Praktikum 1
I.3 Prinsip Praktikum 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2
II.1 Garis Besar Tumbuhan Tingkat Rendah 2
II.2 Macam-macam Tumbuhan Tingkat Rendah 2
II.3 Uraian atau Klasifikasi Sampel 2
BAB III METODE KERJA 3
III.1 Waktu dan Tempat Praktikum 3
III.2 Alat dan Bahan 3
III.3 Cara Kerja 3
III.4 Pengumpulan dan Pengolahan Data 3
BAB IV PEMBAHASAN 4
BAB V PENUTUP 5
V.1 Kesimpulan 5
V.2 Saran 5
DAFTAR PUSTAKA 6
BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Tumbuhan merupakan makhluk hidup multiseluler. Sel


tumbuhan terdiri atas dinding sel, inti sel dan organel-organel yang ada
di dalamnya. Selain itu pada sel tumbuhan terdapat sitoplasma yang
dibungkus oleh membran plasma yang merupakan membran yang
mampu mengatur secara selektif aliran cairan dari lingkungan suatu
sel kedalam sel dan sebaliknya.
(Huda, dkk)
Plasmolisis merupakan perisiwa atau respon yang dapat
terjadi akibat adanya proses osmosis yang terjadi. Plasmolisis
merukan respon dari sel-sel tumbuhan yang terpapar oleh adanya
larutan hypertonis (Lang, et. al., 2014). Hilangnya turgor menyebabkan
lepasnya protoplasma yang melekat di dinding sel. Proses plasmolitik
didorong oleh adanya vakuola dan peritiwa ini bersifat reversible
(dapat kembali ke keadaan normal/deplasmolisis) dan bersifat khas
bagi sel tanaman hidup (Lang, et.al., 2014). Penelitian ini memiliki
tujuan untuk
I.2 Tujuan Praktikum

1. Mengetahui perbedaan sel hidup dan sel mati.


2. Mengetahui struktur dan bagian-bagian sel tumbuhan.
3. Mengetahui proses plasmolisis pada sel tumbuhan.

I.3 Prinsip Praktikum

1. Mengamati struktur dan bagian-bagian sel dari tanaman dengan


menggunakan bantuan mikroskop dengan perbesaran tertentu
sehingga dapat diketahui struktur dan bagian-bagian sel
tanaman secara jelas.
2. Mengamati peristiwa plasmolisis pada tanaman menggunakan

larutan NaCl dan Sukrosa dengan berbagai konsentrasi kemudian

membedakan perubahan sebelum dan sesudah pemberian larutan

menggunakan mikroskop dengan perbesaran tertentu.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Pengertian Sel
Istilah sel berasal dari bahasa latin, yaitu cella atau cellula yang
berarti ruang kecil. Istilah tersebut pertama kali digunakan oleh Robert
Hooke pada 1665 untuk memberi nama rongga-rongga kecil yang
dilihatnya pada irisan tutup botol gabus. Sel adalah unit terkecil dari
makhluk hidup. Setiap organisme didunia ini tersusun atas sel-sel
yang saling berintegrasi membentuk suatu fungsi tertentu.
Sel pertama kali ditemukan oleh Robert Hooke (1665) yang
Mengamati sayatan gabus menggunakan mikroskop. Hooke
mengamati adanya ruang ruang kosong yang menyusun gabus.
Ruang kosong ini kemudian dinamakan sel. Brown (1831)
mengemukakan bahwa sel merupakan suatu ruangan kecil yang
dibatasi membran dan berisi cairan sel(proplasma). Tahun 1838,
Mathias J. Schleiden dan Theodor Schwan menyatakan teori sel, yaitu
setiap organisme tersusun atas satu atau lebih sel dan sel berasal
dari sel-sel sebelumnya. Berdasarkan keberadaan membran nukleus,
sel dapat dibedakan menjadi dua yaitu sel prokariotik, jenis sel yang
tidak dilengkapi dengan membran inti contohnya bakteri dan
ganggang biru (Cyanophita), dan sel eukariotik, yaitu jenis sel yang
memiliki membrane inti contohnya sel hewan, tumbuhan, dan fungi.
II.2 Struktur dan Fungsi Organel Sel
1. Membran Sel
Pada sel hewan, membran sel adalah selubung terluar
sitoplaslasma, sedangkan pada sel tumbuhan, membran sel adalah
selubung sitoplasma yang terletak didalam dinding sel. Dinding sel
adalah lapisan terluar sel pada sel tumbuhan. Dinding sel memberikan
bentuk kaku pada sel tumbuhan yang berguna sebagai pelindung sel
terhadap tekanan mekanik.Membran sel atau membran plasma
merupakan lapisan fosfolipid ganda (phospolipid bilayer) yang bersifat
cair. Fungsi membran sel, yaitu :
- Memberikan bentuk pada sel tumbuhan.
- Memisahkan sel dan melindungi sel dari lingkungan luar serta
mempertahankan isi sel.
- Bersifat selektif dan permeabel, yaitu tidak bisa dimasuki
sembarang ion ataupun molekul sehingga mengendalikan
pergerakan ion atau molekul yang keluar-masuk sel.
- Berperan dalam transpor zat-zat yang masuk atau keluar sel.
- Sebagai reseptor atau penerima rangsang dari luar baik
rangsang kimiawi (misalnya, tekanan atau sentuhan).
2. Sitoplasma
Sitoplasma adalah cairan di dalam membran plasma selain
inti sel. Sitoplasma tersusun dari sitosol (berbentuk seperti/bersifat
koloid), sitoskeleton (rangka sel), dan organel-organel. Sitosol adalah
cair yang mengisi 70% volume sel dan berbentuk dari komposisiair,
garam, dan molekul organik. Sitoskeleton merupakan rangka seluler
yang berbentuk mikrofilamen aktif, filamen intermediet, dan
mikrotubulus.
1) Mikrofilamen adalah filamen terkecil yang menyusun
sitoskeleton dan tersusun dari polimer-polimer G-aktin.
2) Filamen intermediet berukuran lebih besar dari mikrofilamen
dan lebih stabil. Sub-unit penyusunnya antara lain vimentin,
neurofilamen, dan keratin.
3) Mikrotubulus berukuran paling besar dan tersusun dari
polimer tubulin alfa dan beta.
Fungsi sitoskeleton antara lain :
- Memberi dan menjaga bentuk sel.
- Mengatur pergerakan sel ataupun gerakan di dalam sel
(tranpor intrasel).
- Membentuk benang-benang spindel pada pembelahan
mitosis.
3. Inti Sel (Nukleus)
Inti sel hanya dimiliki oleh sel eukariotik. Inti sel merupakan
bagian paling mencolok di sel dan dibatasi membran inti. Di dalam inti
sel terdapat anak inti sel (nukleolus) yang merupakan tempat
pembentukan dan pematangan RNA ribosomal. Fungsi inti sel adalah
mengendalikan proses metabolisme sel, menyimpan informasi genetik
(DNA), mengatur proses ekspresi gen, dan tempat terjadinya replikasi
DNA dan transkripsi.
4. Ribosom
Ribosom berbentuk bulat kecil dan tersusun dari RNA dan
protein. Ribosom membentuk dua subunit yang tidak bermenbram.
Ada ribosom yang terletek bebas di sel, ada juga yang berikat dengan
retikulum endoplasma. Fungsi ribosom adalah translasi mRNA
menjadi protein (sistensi protein).
5. Retikulum Endoplasma (RE)
Retikulum endoplasma (RE) terbuat dari katung-katung pipih
dengan membran tunggal yang disebut sisterna. RE terhubung
dengan selaput intisel dan berperan dalam transpor zat. RE
dibedakan menjadi RE kasar dan RE halus. RE kasar berikatan
dengan ribosom dan berperan sebagai transpor protein yang
disintesis diribosom. RE halus berperan dalam sintensi lipid, misalnya
fosfolipid, steroid, dan hormon.
6. Badan Golgi
Badan golgi berbentuk tumpukan katung-katung pipih yang
bermembran tunggal. Badan golgi memiliki resptor protein dari RE
kasar. Protein yang diterima pada bagian cis pada golgi kemudian
akan dimodifikasi sebelum dilepaskan melalui bagian trans pada
golgi. Protein ini kemudian dikirimkan ke seluruh bagian sel
menggunakan vesikula.
7. Mitokondria
Mitokondria adalah organel bermembran ganda yang
berperam dalam respirasi seluler. Membran bagian dalam mitokondria
memproduksi ATP, yaitu energi seluler sehingga sering disebut
sebagai The Power House. Bagian matriksnya berfungsi dalam
oksidasi asam lemak dan metabolisme asetil koenzim. Matriks
mitokondria juga mengandung DNA.
8. Lisosom
Lisosom adalah katung bulat membran tunggal yang
mengandung enzim hidrolase yang berguna untuk mencerna zat.
Fungsi lisosom antara lain:
- mencerna molekul makanan berukuran besar dan
- mencerna bagian sel yang sudah tua.
9. Perokrisom
Perokrisom berbentuk katung bulat dengan membran tunggal
dan mengandung enzim oksidatif, misalnya katalase. Perokrisom
berperan dalam oksidasi asam lemak, etanol, dan senyawa lainnya.
10. Sentrosom
Sentrosom tersusun dari dua setriol yang dibentuk dari
protein mikrotubulus. Sentriol berperan dalam membentuk benang-
benang spindel saat pembelahan sel. Benang-benang spindel
berperan mengatur pergerakan dan pemisahan kromosom saat
pembelahan sel.
11. Memblan Plasma
Membram plasma terbentuk dari dua lapisan fosfolipid
dengan protein dan rantai karbonhidrat. Membran plasma berperan
sebagai pendukung bentuk sel, pelindung, pengatur pergerakan
zatkaluar atau masuk sel, dan menjaga homeostatis sel.
12. Dinding Sel
Dinding sel merupakan pelapis terluar setelah membran sel
oada beberapa bekteri, sel tumbuhan, dan jamur. Dinding sel
berbentuk kqaku dan keras. Pada tumbuhan komposisi utama dinding
sel adalah selulosa, pada bakteri berupa peptidoglikan, sedangkan
pada jamur berupa zat kitin. Fungsi dinding sel adalah menjaga
bentuk sel, melindungi sel, dan difusi bebagai molekul keluar atau
masuk sel.
13. Plastisida
Plastisida berperan sebagai pembuat dan penyimpan
berbagai senyawa kimia yang dibutuhkan sel. Plastisida juga
mengandung pigmen yang dibutuhkan tumbuhan, misalnya untuk
fotosintesis. Keberadaan pugmen inilah yang membuat tumbuhan
tampak berwarna-warni.
14. Vakuola
Vakuola merupakan katung bermembran tunggal berisi
cairan. Vakuola pada sel tumbuhan berukuran besar dan terlihat
mencolok. Fungsi vakuola adalah menyimpan air, makanan, sisa
metabolisme, dan racun. Vakuola memiliki membran (tonoplas) yang
berperan dalam menjaga tekanan air (tekanan turgor) dalam sel.
15. Vesikula
Vesikula adalah katung bermembran tunggal yang berguna
sebagai penyimpanan atau transpor zat di sel.

III.3 Plasmolisis
BAB III
METODE PRAKTIKUM

III.1 Waktu dan Tempat Praktikum


Praktikum ini dilaksanakan pada hari Rabu, 18 Oktober 2021, pukul
13.00-15.50 WITA di Laboratorium Biologi Farmasi Sekolah Tinggi Ilmu
Farmasi Makassar.

III.2 Alat dan Bahan


 Alat-alat yang digunakan pada praktikum ini adalah :
- Mikroskop
- Gelas objek dan gelas penutup
- Pipet
- Cutter/silet
- Jarum preparat
 Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah :
1. Bawang bombay
2. Daun Hydrilla atau sphyrogyra
3. Empulur batang ubi kayu
4. Kapuk randu/kapas
5. Buah papaya muda
6. Kentang
7. Daun adam hawa
8. Bawang merah
 Medium
- Aquadest
- Larutan NaCl 10% dan NaCl 25%
- Larutan sukrosa 10% dan sukrosa 25%
III.4 Cara Kerja
 Pengamatan Struktur Sel
1. Siapkan mikroskop
2. Buatlah preparat objek dari buah papaya muda yang akan
diamati :
- Buatlah syatan tipis dari buah papaya mudah.
- Letakkan irisan/sayatan di atas gelas objek dan tetesi
dengan aquadest lalu tutup dengan gelas penutup.
3. Amati bagian-bagiannya, dokumentasikan hasil pengamatan
dan beri keterangan.
 Pengamatan Plasmolisis
1. Buatlah preparat dari objek buah pepya muda seperti yang
telah dibuat pada pengamatan struktur sel. Tetesi dengan
larutan Nacl 10% dan tutup dengan gelas penutup.
2. Amati perubahan yang terjadi dengan mikroskop. Bandingkan
hasil pengamatan sebelum dan sesudah ditetesi larutan Nacl
10%.
3. Buat preparat yang sama dengan perlakuan di tetesi larutan
NaCl 25%, larutan sukrosa 10% dan sukrosa 25%, lalu amati
perubahannya.
4. Dokumentasikan masing masing pengamatan.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
IV.1 Hasil Praktikum
Dapat berupa gambar, tabel atau grafik

IV.2 Pembahasan
Bahas apa yang telah kalian dapatkan saat praktikum
BAB V
PENUTUP

VI.1 Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan
bahwa xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
VI.2 Saran
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
DAFTAR PUSTAKA

Cairns, D.,2004, Intisari Kimia Farmasi, Penerbit Buku Kedokteran EGC,


Jakarta.

Doi K., Kojima T., Makino M., Kimura Y And Fujimoto Y, 2001,Studies On
The Constituents Of The Leaves Of Morus Alba L. Chem Pharm Bull;
49:151-53.

Lampiran 1. Skema Kerja Pengamatan Mikroskop

Sampel Gabus
Perlakuan xxxxxx
Hasil xxxxx
- Perlakuan xxxxx

Hasil xxxxx

Perlakuan xxxxxx

Data
Dibahas
Kesimpulan

Lampiran 2. Gambar Hasil Pengamatan Gabus pada mikroskop

Anda mungkin juga menyukai