Anda di halaman 1dari 49

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Sebagai calon guru Sekolah Dasar yang baik maka setiap mahasiswa harus memiliki
pengetahuan terhadap alam . Oleh sebab itu pada makalah ini kami akan membahas salah
satu yang termasuk materi dari alam yaitu tumbuhan, pembahasan ini terkait struktur dan
fungsi dari tumbuhan tersebut. Hingga dapat menambah pengetahua tentang apa saja
pembagian struktur dari tumbuhan dan apa saja fungsinya .
Tumbuhan merupakan suatu cangkupan dari makhluk hidup. Oleh sebab itu didalam
Pembelajaran IPA di SD kita harus mengetahui dan mendalami semua makhluk hidup yang
berada disekitar kita. Sehingga siswa SD dapat memahami karakter dari setiap makhluk
hidup yang ada disekitarnya.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas adapun rumusan masalahnya adalah sebagai berikut :
1. Apa saja struktur dan fungsi dari sel tumbuhan ?
2. Apa saja struktur dan fungsi jaringan yang terdapat di organ tumbuhan ?
3. Apa saja struktur dan fungsi dari organ tumbuhan ?
4. Apakah taksonomi terjadi akibat perbedaan struktur dan fungsi pada tumbuhan ?
5. Apa yang menyebabkan tumbuhan diklasifikasikan kepada beberapa kelompok ?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui struktur dan fungsi dari sel tumbuhan
2. Untuk mengetahui apa saja struktur dan fungsi jaringan yang terdapat di organ tumbuhan
3. Untuk mengetahui struktur dan fungsi dari organ tumbuhan

1
4. Untuk memahami bahwa taksonomi terjadi akibat perbedaan struktur dan fungsi pada
tumbuhan
5. Perbadaan struktur dan fungsi menyebabkan tumbuhan diklasifikasikan kepada beberapa
jenis golongan tumbuhan

D. MANFAAT
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan penulis dan
pembaca tentang struktur dan fungsi tumbuhan di Sekolah Dasar .

2
BAB II
PEMBAHASAN MATERI

A. STRUKTUR DAN FUNGSI SEL TUMBUHAN

a. Dinding Sel
Pada sel muda , dinding sel tersusun dari zat pectin. Padas sel dewasa , dinding sel
terbentuk dari bahan selulosa yang bersifat kaku sehingga bentuk sel tumbuhan
cenderung tetap
Pada bagian dinding sel terdapat bagian yang tidak menebal , yaitu bagian yang
disebut noktah. Melalui noktah ini terjadi hubungan plasma sel satu dengan sel
yang lain yang disebut plasmodesmata. Plasmodesmata berupa juluran plasma
,yang berfungsi menjadi pintu keluar masuknya zat
Sbagian besar isi dari sel berupa air . Tekanan air atau isi sel terhadap dinding sel
disebut tekanan turgor. Dinding sel dan fakuola berfungsi dalam turginitas sel

b. Membran Plasma
Membran sel atau membrane plasma merupakan bagian sel terluar yang
membatasi sel-sel disekitarnya. Membran ini tersusun dari dua lapisan fosfolipid
dan protein (lipoprotein). Membran sel bersifat semipermeabel sehingga berfungsi
untuk masuk dan keluar zat dari sel
c. Nukleus (inti sel)

3
Inti sel eukariotik memiliki membran inti. Susunan molekul membrane inti sama
dengan susunan molekul membrane sel, yaitu brupa lipoprotein . Pori pada
membrane inti memungkinkan hubungan antara nukleoplasma dan sitoplasma
Di dalam nucleus inti terdapat :
1. Nucleolus (anak inti), berfungsi menyintesis berbagai macam molekul RNA
(asam ribonukleat) yang digunakan dalam perkaitan ribosom. Ribosom
penting pagi sintesis protein pada sel
2. Nukleoplasma (cairan inti), merupakan zat yang tersusun dari protein
3. Butiran kromatin yang terdapat pada nukleoplasma, tampak jelas pada saat sel
tidak membelah
d. Plastida
Plastida adalah sel yang hanya terdapat pada tumbuhan . Ada tiga macam
plastida :
1. Kromoplas, yaitu plastida berwarna karena mengandung pigmen selain
klorofil
2. Leukoplas , yaitu plastid yang berwarna putih yang berfungsi untuk
menyimpan amilum (amiloplas), minyak(elaioplas), dan protein(aleuroplas)
3. Kloroplas , yaitu plastida yang mengandung klorofil
Kloroplas dan plastid lainnya memiliki membrane rangkap. Membrane yang
melingkupi matriks yang dinamakan stroma. Membran dalam ini terlipat
berpasangan yang disebut lamella. Secara berkala , lamella ini membesar
sehingga membentuk gelembung pipihterbungkut membrab yang yang dinamakan
granum. Pada tilakoid terdapat unit fotosintesis yang berisi molekul pigmen
seperti klorofil a , dan klorofil b , karoten , dan xantofil.
Analisis kimia dari kloroplas menunjukkan kloroplas terdiri dari protein,
fosfolipid, pigmen hijau dan kuning, DNA, dan RNA.

e. Sitoplasma
Sitoplasma merupaka jaringan sel yang terdapat didalam sel , kecuali didalam inti
dan organel sel. Sitoplasma bersifat koloid , yaitu tidak padat dan tidak cair.

4
Sitoplasma terdiri atas air yang didalamnya tersapat molekul kecil, ion, dan
protein.

f. Retikulum Endoplasma (RE)


Retikulum Endoplasma merupakan perluasan membrane yang saling berhubungan
yang membentuk saluran pipih atau lubang seperti tabung didalam sitoplasma .
Saluran tersebut berfungsi membantu gerakan substansi-substansi dari satu bagian
kebagian sel lainnya. Dalam sel terdapat 2 tipe RE :
1. Retikulim Endoplasma Kasar (REK)
Disebut REK karena permukaannya diselubungi oleh ribosom sehingga
tampak seperyi helaian panjang kertas pasir. Ribosom adalah tempat sintesis
protein. Protein yang disintesis pada ribosom yang melekat pada RE biasanya
ditujukan untuk luar sel.
Setelah protein dibuat oleh ribosom di permukaan RE, protein tersebut
diangkut kedalam ruangan dalam RE. Apabila protein telah mencapai ujung
RE , protin tersebut disimpan dalam membrane kecil yang mengandung
kantong (vesikula). Vesikula ini dibentukdari irisan REH yang berhubungan
dengan REK.
Jadi fungsi REK adalah mendukung sintesis protein yang menyalurkan bahan
genetic antara inti sel ke sitoplasma.
2. Retikilum Endoplasma Halus (REH)
REH tidak ditempeli ribosom sehingga permukaannya halus .REH memiliki
enzim-enzim pada permukaannya yang berfungsi untuk sintesis lipid,
glikogen, dan persnyawaan steroid .

g. Badan Golgi
Badan golgi adalah sekelompok kantong (vesikula) pipih yang dikelilingi
membrane . organel ini terdapat di semua sel eukariotik. Sel tumbuhan memiliki
beberapa ratus badan golgi. Badan golgi pada tumbuhan disebut diktiosom.
Badan golgi dibangun oleh membrane yang berbentuk sisterna, tubulus, dan
vesikula.

5
Fungsi badan golgi adalah untuk membentuk membrane plasma, membentuk
dinding sel pada sel tumbuhan.

h. Ribosom
Ribosom berupa organel kecil yang bergaris tengah yang tersusun oleh RNA
ribosom dan protein. Ribosom terdapat pada semua sel hidup. Ribosom terdapat
bebas disitoplasma atau melekat pada REK. Ribosom berfungsi untuk sintesis
protein . Pada waktu sintesis protein , ribosom mengelompok membentuk
poliribosom (polisom).

i. Lisosom
Lisosom adalah kantong yang dikelilingi membrane tunggal yang digunakan sel
untuk mencerna makromolekul . Lisosom dihasilkan oleh badan golgi yang penuh
protein.

j. Peroksisom dan glikolosom


Peroksisom adalah kantong yang memiliki membran tunggal. Peroksisom berisi
berbagai enzin . Peroksisom terdapat berbagai tipe sel pada tumbuhan.
Glioklisom hanya terdapat pada sel tumbuhan , misalnya pada lapisan aleuron
pada biji padi-padian. Aleuron metupakan bentuk dari protein atau Kristal yang
terdapat pada vakuola. Glioksisom sering ditemukan di jaringan penyimpan lemak
dari biji yang berkecambah . Glioksisom mengandung enzim pengubah lemak
menjadi gula . Proses perubahan tersebut menghasilkan energi yang diperlukan
bagi kerkecambahan.

k. Vakuola (rongga sel)


Vakuola adalah organel sitoplasma yang berisi cairan yang dibatasi oleh suatu
membrane atau selaput tang disebut tonoplas. Vakuola terbntuk oleh pelipatan
kedalam dari membrane sel. Sel tumbuhan meda berisi banyak vakuola kecil.
Akan tetapi dengan semakin matangnya usia sel , akan terbentuk vakuola yang
membesar.

6
Vekuola berisi antara lain :
a) Asam organic
b) Asam amino
c) Glukosa
d) Gas
e) Garam-garam Kristal
f) Alkaloid

l. Sitoskeleton
Sitoskeleton adalah rangka sel tersusun atas 3 jenis serabut yaitu :
a) Mikrofilamen atau filament aktin
Mikrofilamen adalah rantai ganda protein yang saling bertaut tipis , terdiri dari
protein yang disebut aktin.
b) Mikrotubul
Mikrotubul adalah rantai protein yang berbentuk spiral dan spiral ini akan
membentuk tabung berlubang. Mikrotubul tersusun atas bola-bola molekul yang
disebut tubulin. Mikrotubul mempunyai fungsi untuk mengarahkan gerakan
komponen-komponen sel , mempertahankan bentuk sel, serta membantu
pembelahan sel secara mitosis.
c) Filamen antara (serabut antara)
filament antara adalah rantai molekul protein yang berbentuk untaian yang saling
melilit .
Fungsi sitoskeleton adalah sebagai berikut :
1. Memberikan kekuatan mekanik pada sel
2. Menjadi rangka sel
3. Membantu gerakan substansi dari satu bagian ke bagian yang lain
(Maryati,Sri dkk. 2007. Biologi:” Biologi SMA Kelas XI”. Jakarta.Erlangga)

7
B. STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN

Histologi adalah ilmu tentang jaringan. Jaringan adalah sekelompok sel yang
mempunyai asal, struktur dan fungsi yang sama. Pada awal perkembangan tumbuhan
, semua sel melakukan pembelahan lebih lanjut, pembelahan sel menjadi terbatas
hanya dibagian khusus dari tumbuhan . jaringan khusus tersebut bersifat emrionik dan
selalu membelah diri. Jaringan emrionik ini disebut meristem. Pada
dasarnya,pembelahan sel dapat pula berlangsung pada jaringan lain selain meristem,
seperti pada korteks batang , tetapi jumlah pembelahannya sangat terbatas . Sel-sel
meristem akan tumbuh dan mengalami spesialisasi membentuk berbagai macam
jaringan yang tidak lagi mempunyai kemampuan untuk mempunyai kemampuan
untuk membelah diri. Jaringan ini disebut jaringan dewasa.
1. Jaringan Meristem
Pada emrio, terjadi pertumbuhan primer di ujung akar dan ujung batang yang
membentuk banyak sel. Kumpulan sel yang membentuk emrio ini disebut
jaringan emrional atau jaringan meristem . Setelah terbentuk tanaman muda,
pertumbuhan selanjutnya ditentukan oleh aktifitas jaringan meristem yang
terdapat pada titik tumbuh. Jaringan meristem pada tumbuhan dapat
dikelompokkan berdasarkan :
a) Letak pada tubuh tumbuhan
 Meristem apikal, terletak pada ujung batang dan ujung akar
 Meristem interkalar , terdapat pada jaringan dewasa, contohnya pada
pangkal ruas tumbuhan Gramineae

8
 Meristem lateral, terdapat sejajar dengan permukaan atau lingkaran
organ tumbuhan , contohnya cambium dan cambium gabus (felogen)
b) Asal terbentuk
Meristem Primer , yaitu meristem yang berasal dari sel-sel emrionik seperti
yang terdapat pada ujung batang dan ujung akar
Meristem sekunder, yaitu meristem yang berasal dari jaringan dewasa yang
sudah mengalami diferensiasi kemudian berubah menjadi emrionik kembali,
contohnya cambium dan cambium gabus.
2. Jaringan Dewasa
Sel-sel pada jaringan meristem apical akan mengalami pemanjangan (elongation),
kemudian terjadi diferensiasi sehingga sel tersebut menjadi sel dewasa yang
kemudian membentuk jaringan dewasa (jaringan permanen). Berdasarkan struktur
dan fungsinya , jaringan dewasa dibadakan menjadi :
a) Jaringan sederhana (tersusun oleh satu macam sel), meliputi :
Jaringan dasar(jaringan parenkim), Jaringan pelindung (jaringan epidermis) ,
dan jaringan penguat/ jaringan mekanik (jaringan kolenkim dan sklerenkim).
b) Jaringan komplek (tersusun oleh lebih dari satu macam sel), yaitu pengangkut
(xylem dan floem)

Jaringan dasar (parenkin)


Jaringan dasar terdapat pada semua bagian organ tumbuhan seperti
empulur , korteks akar dan batang, mesofil daun, endosperm biji, buah berdaging,
jari-jari empulur , dan juga terdapat pada elemen xylem dan floem, baik primer
maupun sekunder. Jaringan dasar disebut juga parenkim
Parenkim merupakan sel yang hidup, dinding tipis , bentuk sel bermacam-
macam , antara lain isodimetris, bulat, seperti tiang, seperti bunga karang dan
seperti binatang, Sel-sel parenkim mempunyai aktifitas yang fungsional , antara
lain untuk fotosintesis, bernafas, menyimpan cadangan makanan, sekresi dan lain-
lain. Parenkim yang mengandung kloroplas disebut klorenkim. Klorenkim tidak
hanya terdapat pada daging daun , tetapi juga permukaan batang yang masih
muda.

9
Jaringan Penguat (mekanik)
Untuk memperkokoh tubuhnya, tumbuhan memerlukan jaringan penguat yang
disebut jaringan mekanik .Ada 2 macam jaringan mekanik yang menyusun tubuh
tumbuhan, yaitu kolenkim dan sklerenkim :
1. Jaringan Kolenkim
Sel-sel kolenkim bersifat hidup, dinding mengandung selulosa. Dengan
adanya dinding semacam ini, kolenkum merupakan jaringan yang dapat
merenggang dengan tingkat plastisitas, dan berfungsi sebagai jaringan
penyokong pada organ yang sedang tumbuh . Kolenkim pada umumnya
terletar pada perifer batang , tungkai batang, tunkai bunga dan jarang dijumpai
dalam akar. Kolenkim dibedakan dengan parenkim karena pembelahan
dindingnya , mskipun secara fisiologis keduanya mempunyai persamaan. Sel-
sel kolenkim biasanya memanjang sejajar dengan poros organ dimana
kolenkim itu terdapat.
2. Jaringan Sklerenkim
Jaringan ini mempunyai dinding yang sangat tebal , biasanya sangat kuat dan
mengandung lignin. Dinding sel mempunyai penebalan yang bersifat sekunder
dan pada waktu dewasa selnya bersifat mati, kalau kolenkim terdapat pada
organ tumbuhan yang sedang aktif , maka sklerenkim menunjukkan fariasi
dalam bentuk, struktur , asal, dan perkembangan. Sel sklerenkim dibedakan
menjadi sklereid dan serat (serabut). Serat biasanya lebih panjang dari
sklereid.
Jaringan pelindung (Epidermis)
Jaringan epidermis merupakan jaringan terluar daun, bagian bunga, buah
dan biji serta batang dan akar yang belum mengalami pertumbuhan sekunder.
Secarafungsional, sel-sel epidermis tidak seragam. Padas sel-sel tersebut terdapat
berbagai tipe rambut , sel-sel penutup stomata dan sel-sel lain yang khusus. Asal
epidermis akar berasal dari dermatogens, sedang epidermis pucuk berasal dari
protoderm.
Sel epidermis memiliki protoplas hidup dan dapat menyimpan berbagai
hasil metabolism. Sel mengandung plastid yang memiliki grana sedikit saja, sehingga

10
tidak mengandung klorofil. Bentuk, ukuran srta susunan sl-sel epidermis sangat
epidermis sangat berfariasi. Meskipun demikian epidermis merupakan suatu lapisan
sel yang kompak, dinding tipis tanpa ruang interseluler.
Jaringan pengangkut
Sistem pengangkutan pada tananaman terdiri dari xylem yang merupakan
jaringan pengangkut air dan floem merupakan jaringan pengangkut makanan. Sistem
pengangkutan ini sangat penting bagi tumbuhan, karena air dan makanan sangat
penting bagi pertumbuhan . Xylem dan floem merupakan jaringan yang kompleks ,
selalu berdampingan dan sama-sama menyusun pembuluh atau system pengangkutan
yang meluas keseluruh bagian tubuh tumbuhan
(Tim Dosen Biologi Umum.2012,”Modul Biologi Umum” Padang :
Universitas Negeri Padang)

C. STRUKTUR DAN FUNGSI ORGAN TUMBUHAN


Pengertian struktur dan fungsi tubuh tumbuhan adalah tampilan fisik tubuh
tumbuhan.Tampilan fisik tubuh tumbuhan ini dapat berupa bentuk luar (morfologis) dan
bentuk dalam (anatomis).
Bentuk luar (morfologis) tubuh tumbuhan mudah di kenali atau di amati dari
penampakan bagian tubuh tumbuhan. Sedangkan untuk mengetahui bentuk dalam
(anatomis) tubuh tumbuhan dapat terlihat jika telah melalui proses pembedahan atau
pembuatan sayatan tipis, setelah disayat bagian tumbuhan tersebut diamati dengan
menggunakan mikroskop.
Jaringan tumbuhan terdiri dari jaringan epidermis yang berfungsi untuk
pelindung, jaringan parenkimia yang berfungsi sebagai dasar untuk jaringan lainnya,
jaringan penguat yang terdiri dari sklerenkemia dan kolenkemia, dan jaringan pengangkut
yang terdiri atas xilem dan floem. Jaring-jaring tersebut kemudian akan membentuk
organ seperti akar, batang, daun, dan buah.
Tumbuhan, seperti sebagian besar hewan, memiliki organ-organ yang tersusun
atas jaringan-jaringan yang berbeda, yang pada akhirnya terdiri dari berbagai tipe sel
yang berbeda. Jaringan (tissue) adalah sekelompok sel dengan fungsi atau struktur yang

11
sama, atau dua-duanya. Organ terdiri dari sejumlah tipe jaringan yang bersama-sama
melaksanakan fungsi-fungsi tertentu. (Neil A. Campbell dan Jane B. Reece, 2008: 316)

A. Struktur dan Fungsi Akar


Akar tumbuhan merupakan struktur tumbuhan yang terdapat di dalam tanah.Akar
adalah tempat masuknya mineral atau zat-zat hara.Akar merupakan kelanjutan sumbu
tumbuhan.Tumbuhan dikotil dan monokotil ada perbedaan sistem perakaran.Pada
akar tumbuhan monokotil terususun sistem akar serabut sedangkan pada akar
tumbuhan dikotil tersusun sistem akar tunggang.

Perbedaan Akar Monokotil dengan Akar Dikotil, antara lain:


a. Sistem perakaran. Sistem perakaran pada tumbuhan monokotil adalah serabut,
sementara pada tumbuhan dikotil adalah tunggang.

12
b. Kaliptra pada monokotil berbatasan langsung dengan ujung akar dan dapat dilihat
jelas. Kaliptra pada dikotil juga berbatasan dengan ujung akar tapi tidak terlihat
jelas.
c. Perisikel pada tumbuhan monokotil terdiri dari beberapa lapis sel yang membentuk
cabang akar dan berdinding tebal. Perisekel pada tumbuhan dikotil hanya terdiri
dari satu lapis sel berdinding tebal, dan membentuk cabang-cabang akar sekunder
berupa kambium dan kambium gabus.
d. Letak xilem dan floem pada tumbuhan monokotil berselang-seling, sementara pada
tumbuhan dikotil bersifat kolateral dimana xilem dikelilingi olem floem.
e. Letak empulur pada tumbuhan monokotil terletak pada pusat akar dengan empulur
yang luas, sementara pada tumbuhan dikotil empulur pada pusat akar sempit atau
bahkan tidak ada empulur.
f. Tumbuhan monokotil tidak memiliki kambium sementara pada tumbuhan dikotil
ada kambium yang seperti meristem sekunder.
g. Pada tumbuhan monokotil akar terbentuk secara adventif atau dari pembengkakan
akar. Sementara pada sebagian tumbuhan dikotil pembentukan akar terjadi secara
radikula atau terbentuk dari ujung bawah embrio.
h. Contoh tanaman monokotil : Jagung, Pisang raja, Vanili, Anggrek, Kelapa, Kunyit,
Jahe, Padi. Contoh tanaman dikotil : Pete, kacang, Jambu air, Mahoni, Mangga,
Terong, Tomat.

Ciri-ciri akar antara lain adalah tidak mempunyai klorofil, tidak mempunyai
nodus dan internodus, tidak mendukung daun-daun atau sisik-sisik maupun bagian
lainnya, arah tumbuh ke pusat bumi atau menuju air dan meninggalkan udara atau
cahaya, serta bentuknya yang seringkali meruncing untuk memudahkan menembus
tanah. (Des, dkk, 2007: 77)
1. Struktur Akar
Struktur akar dapat dilihat secara morfologi dan anatomi.
Morfologi (struktur luar) akar

13
Secara morfologi (struktur luar) akar tersusun atas rambut akar, batang akar,
ujung akar, dan tudung akar.Sedangkan secara anatomi (struktur dalam) akar
tersusun atas epidermis, korteks, endodermis, dan silinder pusat.
Morfologi (struktur luar) akar, ukuran panjang akar tergantung pada jenis
tumbuhan.Misalnya tumbuhan apel memiliki akar yang panjang.Selain itu
panjang akar dipengaruhi oleh factor eksternal.(Saktiyono, 2006: 142)

Gambar morfologi akar tumbuhan

Dari sifat-sifat akar tersebut, terdapat gambaran bagaimana bentuk dan morfologi
akar itu sendiri.Gambar di atas memperlihatkan bagian-bagian yang terdapat pada akar
tumbuhan jika dilihat dari kenampakan luarnya. Secara umum bagian-bagian akar
tersebut antara lain:
a. Leher akar atau pangkal akar (Collum)
Merupakan bagian yang menghubungkan antara akar dengan batang tumbuhan
b. Batang akar (Corpus radicis)
Secara morfologi akar tumbuhan, batang akar meliputi bagian antara leher akar dan
ujung akar.
c. Cabang akar (Radix lateralis)
Bagian ini tidak langsung bersambung dengan pangkal akar, namun keluar dari akar
pokok dan dapat membentuk percabangan akar lagi.
d. Rambut akar atau bulu akar (Pilus radicalis)
Rambut-rambut halus yang bercabang-cabang yang tumbuh dari sel-sel epidermis
yang tumbuh dekat ujung akar, berfungsi untuk memperluas daerah penyerapan air
14
dan hara mineral.Dapat dikatakan bahwa rambut akar atau bulu akar ini adalah bagian
yang tumbuh akibat penonjolan sel-sel kulit luar akar yang panjang yang bentuknya
seperti rambut atau bulu.
e. Ujung akar (Apex radicis)
Merupakan bagian paling bawah dari morfologi akar tumbuhan yang dilindungi oleh
tudung akar (kaliptra).Bagian ini merupakan bagian akar yang paling muda yang
terdiri atas jaringan-jaringan yang masih aktif mengalami pertumbuhan.
f. Tudung akar (kaliptra)
Terdapat di bagian paling ujung dari akar yang berfungsi untuk melindungi akar
terhadap kerusakan pada saat menembus partikel tanah.Bagian khusus yang terdapat
di tudung akar ini adalah kaliptra yang tersusun dari sel-sel parenkim yang
kadangkala mengandung pati.Kaliptra berfungsi sebagai pelindung meristem dan
melumasi akar sehingga gesekan antara ujung akar dan tanah berkurang pada saat
akar menembus pori-pori tanah.Umumnya pada banyak tumbuhan, kaliptra
membentuk struktur khusus yang disebut kolumela.

Sistem perakaran dapat dibedakan menjadi dua macam:


a. Sistem akar tunggang
Akar primer (akar dari embrio/lembaga) tumbuh terus menjadi akar pokok dan
tetap menyolok karena lebih besar dari akar lainnya, serta bercabang banyak
menjadi akar-akar yang lebih kecil.Terdapat pada tumbuhan dikotil dan
Gymnospermae.
b. Sistem akar serabut
Akar primer tidak lama bertahan sebab akan mati atau tidak tumbuh membesar,
kemudian disusul oleh sejumlah akar yang kurang lebih sama besar dan semuanya
keluar dari pangkal batang.
(Des, dkk, 2007: 78)

Anatomi (Struktur Dalam) Akar

15
Struktur dalam akar tersusun atas jaringan-jaringan yang membentuk
empat lapisan secara berurutan dari lapisan terluar sampai lapisan paling dalam
yaitu epidermis, korteks, endodermis, dan silinder pusat (stele).

a. Epidermis
Epidermis merupakan lapisan yang tersusun atas selapis sel, berdinding tipis,
dan bersifat semipermeabel.dinding epidermis akan membentuk tonjolan-
tonjolan yang pada akhirnya dapat membentuk rambut akar.
b. Korteks
Korteks merupakan lapisan yang tersusun atas beberapa lapis sel berdinding
tipis.di dalam korteks terdapat ruang-ruang antar sel yang berfungsi untuk
proses pertukaran gas.korteks terdapat disebelah dalam epidermis,berbentuk
cincin dari sel-sel perenkima,dan berfungsi untuk cadangan makanan.
c. Endodermis
Endodermis berfungsi untuk mengatur jalanya air dan garamgaram mineral
dari korteks ke silinder pusat.Pada sel endodermis terdapat bagian yang
berbentuk seperti pita yang di sebut pita kaspari. Pita kaspari berfungsi untuk
menghalangi lewatnya cairan dari dalam tanah melalui dinding sel,sehingga
cairan mengalir melalui sitoplasma.
d. Silinder pusat (stele)
Silinder pusat tersusun atas perisikel dan berkas-berkas pembuluh (xylem dan
floem).Antara xylem dan floem terdapat cambium yang berfungsi membentuk
floem yang baru ke luar dan xylem yang baru kearh dalam.
(sumber: pembelajaranbiologiseto.wordpress.com)

16
2. Fungsi Akar
Ada banyak fungsi akar pada tumbuhan.Fungsi-fungsi akar tersebut antara
lain sebagai penopang tumbuh tegaknya tanaman, sebagai organ penyerapan air
dan hara tanah, penyimpan cadangan makanan, fotosintesis, respirasi, gerakan,
dan reproduksi (perkembangbiakan).
a. Fungsi Penopang Tumbuh Tegaknya Tanaman
Fungsi akar yang paling utama adalah sebagai organ penopang tumbuh
tegaknya tanaman.Akar tumbuh menembus tanah, memanjang, kemudian
mengait tanah dan membuat tumbuhan kuat menahan terpaan angin. Semakin
tumbuh memanjang dan membesar, kemampuan akar dalam menopang
tanaman akan semakin kuat.
b. Fungsi Penyerapan Air dan Hara
Fungsi akar bagi tanaman selanjutnya adalah sebagai organ penyerap air
dan nutrisi tanah.Fungsi akar ini ditinjau terutama oleh rambut akar.Rambut
akar mampu menyerap nutrisi organik dan anorganik dalam larutan dengan
gradien konsentrasi tertentu.Keberadaan air tanah sangat menunjang
kemampuan dan fungsi akar yang satu ini. Pada tanah dengan kondisi titik
layu permanen, fungsi akar dalam menyerap nutrisi tanah akan terhambat
secara otomatis.
c. Fungsi Penyimpanan Cadangan Makanan
Akar juga dapat berfungsi sebagai organ penyimpan cadangan karbohidrat
dan air.Beberapa akar tanaman dengan kemampuan menyimpan cadangan
makanan misalnya akar wortel, ubi jalar, dan bengkuang.Adapun akar yang
mampu menyimpan sejumlah besar air misalnya akar-akar dari tanaman gurun
(higrofit).Akar tanaman higrofit bahkan ada yang mampu menyimpan lebih
dari 70 kg air dalam jaringannya.
d. Fungsi Melakukan Fotosintesis
Fotosintesis tidak hanya bisa dilakukan di daun.Beberapa akar tanaman
yang mengandung klorofil juga diketahui dapat melakukan aktivitas
metabolisme ini.Tanaman-tanaman seperti anggrek epifit dan akar pohon

17
bakau mengubah karbondioksida dan air menjadi karbohidrat.Kemampuan
tanaman-tanaman tersebut juga merupakan salah satu fungsi akar pada
tumbuhan yang tidak bisa dilupakan.
e. Fungsi Respirasi
Akar juga dapat berfungsi sebagai alat respirasi bagi tumbuhan. Fungsi
akar satu ini dapat kita temukan pada akar tanaman beringin, akar tanaman
bakau, dan akar beberapa tanaman lain yang habitatnya tergenang air
(hidrofit). Akar yang termodifikasi fungsinya sebagai alat respirasi disebut
pneumatophores.Struktur sel dan jaringan penyusun akar ini memungkinkan
terjadinya difusi udara.
f. Fungsi Gerakan Tanaman
Akar juga dapat membantu gerakan tanaman.Melalui mekanisme gerak
tropisme seperti geotropisme, fototropisme, tigmotropisme, kemotropisme,
dan hidrotropisme, akar membantu tanaman untuk menemukan air dan hara
dalam tanah. Fungsi akar bagi tanaman ini menunjang metabolisme tanaman
untuk melakukan proses fotosintesis.

g. Fungsi Reproduksi
Pada beberapa tanaman, akar juga berfungsi sebagai organ reproduksi.
Melalui perbanyakan vegetatif stolon dan rhizoma, tanaman memperbanyak
dirinya, melakukan duplikasi, dan berkembang biak. Pada tanaman dengan
akar berbonggol seperti ubi jalar dan bengkoang, kemampuan dan fungsi akar
ini juga dimiliki.
(Kadaryanto, dkk, 2007: 140-142)

B. Struktur dan Fungsi Batang


Batang merupakan bagian tubuh tumbuhan yang sangat penting. Mengingat
tempat serta kedudukan batang bagi tubuh tumbuhan, batang dapat disamakan dengan
sumbu tubuh tumbuhan. Akar terletak di pangkal batang dan daun melekat di

18
sepanjang batang. Batang menunjukkan ciri-ciri khusus yang dapat digunakan sebagai
pembeda dengan bagian tubuh tumbuhan lainnya.(Kadaryanto,dkk 2007:142)
1. Struktur Batang
a) Epidermis
Pada umumnya, epidermis batang disusun oleh selapis sel yang tertutup oleh
kutikula yang mencirikan epidermis tersebut sebagai lapisan terluar. Epidermis adalah
jaringan yang hidup karena sel-selnya mempunyai kemampuan untuk membelah.
Sifat tersebut penting karena epidermis harus mengimbangi bertambah besarnya
batang atau adanya pertumbuhan yang menebal. Sel-sel epidermis yang tidak dapat
membelah akan meregang sampai batas tertentu hingga pecah dan mati. Akan tetapi,
sebelum itu terjadi, epidermis diganti dengan jaringan pelindung sekunder yang
disebut kambium gabus.
Aktivitas kambium gabus membentuk jaringan gabus yang kedap udara dekat
permukaan batang. Hal tersebut menyebabkan pertukaran gas antara jaringan yang
hidup di sebelah dalam dan udara luar terputus. Pertukaran gas hanya dimungkinkan
berkat kehadiran lubang kecil yang disebut lentisel.

b) Korteks
Korteks terletak di sebelah dalam epidermis. Jaringan tersebut terdiri atas
beberapa lapis sel dengan rongga-rongga udara di antara sel-selnya. Jaringan
tersebut dapat berfungsi sebagai tempat pertukaran gas. Sel-sel korteks, terutama
parenkimanya berisi banyak sekali kloroplas yang memberi warna hijau pada
daerah tersebut selama tumbuhan itu hidup. Lapisan terdalam korteks tidak

19
membentuk endodermis yang nyata seperti dalam akar, tetapi sering berisi banyak
butir pati. Oleh karena itu, lapisan tersebut dapat dikenal sebagai seludang pati
atau sarung terpung. Batang tumbuhan konifer dan Angiospermae biasanya tidak
mempunyai endodermis yang nyata. Lapisan endodermis pada sebagian besar
tumbuhan dikotil dicirikan dengan pita khas hasil penebalan pita Caspary atau
pengendapan amilum.

c) Silinder Pusat ( Stele )


1. Berkas Pengangkut
Berkas pengangkut pada batang terdiri atas sejumlah pembuluh yang
terletak di belakang ujung pucuk. Berkas pengangkut terdiri atas xilem dan
floem.(Kadaryanto,dkk 2007:143)
Berkas pengangkut dibedakan menjadi beberapa tipe, yaitu sebagai berikut :
a. Tipe xilem dan floem berdampingan langsung dan berkas itu dikelilingi
serabut atau seludang berkas pengangkut, misalnya pada batang
Gramineae dan tumbuhan monokotil lainnya.

b. Tipe xilem dan floem terdapat kambium. Pada umumnya, jaringan dasar
(parenkima) tipe tersebut terdapat pada batang tumbuhan dikotil.
Tumbuhan dikotil memiliki berkas pengangut dengan susunan yang teratur
membentuk suatu lingkaran dengan xilem berada di sebelah dalam dan
floem di sebelah luar. Di antara xilem dan floem, di tengah-tengah ikatan
pembuluh terdapat suatu lapisan tipis sel yang tidak berdiferensiasi,

20
disebut kambium. Kambium tersebut ke arah dalam membentuk xilem
baru dan ke arah luar membentuk floem baru.
c. Tipe xilem dan floem berdampingan, tetapi di sisi dalam xilem terdapat lagi
floem dengan urutannya adalah floem dalam – xilem – kambium – floem
luar. Misalnya adalah suku timun-timunan dan suku terung-
terungan.(Kadaryanto,dkk 2007:144)

2. Empulur
Empulur adalah bagian batang yang paling dalam, tersusun dari jaringan
dasar (parenkima) yang mempunyai banyak ruang antar sel. Pada sebagian
besar batang, bagian tengah empulur rusak selama pertumbuhan batang
tersebut.
3. Perikambium
Perikambium adalah jaringan yang disusun dari beberapa lapisan sel yang
mencakup jaringan pengangkut. Bagian dalam perikambium dibatasi oleh
floem primer, sedangkan di sebelah luarnya dibatasi oleh endodermis atau
korteks.
4. Jari-jari Empulur
Jari-jari empulur berupa pita radial, mulai dari empulur sampai dengan
floem. Fungsi jari-jari empulur adalah untuk melangsungkan pengaliran
makanan ke arah radial.(Kadaryanto,dkk 2007: 145)

2. Perbedaan Batang Tumbuhan Dikotil dan Monokotil


Tumbuhan Dikotil Tumbuhan Monokotil
Batang bercabang-cabang Batang lurus, tidak bercabang-cabang
Memiliki kambium, sehingga batang Tidak memiliki kambium, sehingga
dapat membesar batang tidak membesar
Pembuluh angkut letaknya teratur Pembuluh angkut letaknya tersebar
dalam bentuk lingkaran

3. Pertumbuhan Batang

21
Pada batang terdapat dua macam tunas, yaitu tunas pucuk atau dikenal
dengan tunas terminal yang terletak di ujung batang dan tunas lateral atau tunas
ketiak yang terletak di bagian samping batang. Tunas pucuk berperan terhadap
pertambahan panjang tumbuhan. Contohnya adalah tumbuhan bambu dalam satu
tahun dapat tumbuh mencapai 6 meter, sedangkan tunas lateral dapat tumbuh
membentuk cabang batang, daun, atau bunga.
Kambium merupakan sekumpulan sel yang aktif membelah. Dengan
adanya pembelahan sel-sel kambium, batang tumbuhan dikotil menjadi besar.
Membesarnya batang akibat kegiatan kambium itu disebut pertumbuhan
sekunder. Pembelahan sel kambium ke arah dalam, membentuk xilem baru dan ke
arah luar membentuk floem baru.
Kegiatan kambium dipengaruhi oleh keadaan air dan mineral. Pada musim
hujan kambium membelah membentuk xilem yang luas, sedangkan pada musim
kemarau kambium kurang aktif membelah sehingga membentuk xilem yang
sempit. Jika batang tumbuhan dikotil di potong melintang, maka akan tampak
batas-batas pertumbuhan batang pada musim hujan dan kemarau, yakni berupa
lingkaran kosentris. Batas-batas pertumbuhan demikian itulah yang disebut
lingkaran tahun.
Pada daerah tropik, pergantian antara musim hujan dan kemarau
berlangsung setiap tahun. Dengan demikian, pada penampang melintang batang
tumbuhan dikotil akan terdapat lingkaran tahun yang luas dan sempit. Jika batang
tumbuhan dikotil di potong, maka akan dapat diketahui umur tumbuhan tersebut
dengan cara menghitung jumlah garis lingkaran tahun dengan memperhatikan
lingkaran tahunnya.

22
4. Fungsi Batang
a. Batang merupakan organ lintasan air dan mineral dari akar ke daun dan lintasan
zat makanan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan
b. Batang merupakan organ pembentuk dan penyangga daun
c. Pada beberapa jenis tumbuhan, batang berfungsi sebagai tempat penyimpanan
makanan dan alat perkembangbiakan secara vegetatif.
(Saktiyono, 2004 : 152 )

C. Struktur dan Fungsi Daun


1. Fungsi utama daun
a) Sebagai tempat terjadinya fotosintesis pada tumbuhan, dimana pada tumbuhan
dikotil, fotosintesis terjadi di jaringan parenkim, dan untuk tumbuhan
monokotil, fotosintesis terjadi di jaringan spons.
b) Sebagai tempat pengeluaran air melalui proses transpirasi dan gutasi.
c) Sebagai salah satu bagian tumbuhan yang bertanggung jawab terhadap proses
respirasi, karena daun memiliki stomata.
d) Sebagai bagian tumbuhan yang berfungsi untuk menyerap CO2 dari udara.

2. Bagian bagian daun :


Berdasarkan Struktur Luarnya

23
a. Ujung Daun (Apex Folii) terdiri dari :
Runcing (acutus); kedua tepi kanan dan kiri ibu tulang daun bertemu dengan
membentuk sudut lancip, contohnya pada daun olenader (Nerium olender
L.)
Meruncing (acuminatus); seperti pada ujung runcing tetapi titik pertemuan
lebih ke depan lagi, contohnya daun sirsak (Annona muricata L.)
Tumpul (obtusus); contohnya pada sawo kecik (Manilkara kauki Dub.)
Membulat (rotundatus); ujung daun membentuk semacam busur, contohnya
daun kaki kuda (Centella asiatica Urb.), daun teratai besar (Nelumbium
nelumbo Druce).
Rompang (truncatus); ujung daun membentuk garis rata, contohnya anak
daun se manggi (Marsilea crenata Presl.), daun jambu monyet
(Anacardium occidentale L.).
Terbelah (retusus); ujung daun membentuk lekukan, ch. daun sidaguri (Sida
retusa L.)
Berduri (mucronatus); ujung daun merupakan suatu duri, contohnya daun
nenas seberang (Agave sp).

24
Gambar a. Runcing b. Meruncing c. Tumpul d. Membulat e. Rompang
f. Terbelah g. Berduri

b. Tepi Daun (Margo Folii)


Secara garis besar tepi daun dapat di bagi menjadi dua macam, yaitu:
Integer (rata), ch. pada daun Nangka (Artocarpus integra Merr.)
Divisus (bertoreh), dapat dibedakan menjadi dua golongan:
(sumber: https://dosenbiologi-com.cdn)

c. Helai Daun (lamina)


Helai daun pada berbagai macam tumbuhan dapat berbeda-beda, ada yang
berbentuk tipis atau yang berbentuk tebal. Helai daun juga bisa dikatakan sebagai
bagian yang paling penting dari sebuah daun karena di helai daun inilah proses
fotosintesis pada tumbuhanberlangsung.
d. Tangkai Daun (petiolus)
Tangkai daun merupakan bagian yang menempel pada bagian batang dan
sebagai penopang helaian daun. Namun, tentu tidak semua tumbuhan memiliki
tangkai daun, seperti contohnya rumput.
e. Pelepah Daun (folius)

25
Pelepah daun memiliki fungsi untuk mendudukan daun pada batang.
Pelepah daun ini ada kalanya memiliki tambahan organ di bagian kanan maupun
kirinya. Nah, biasanya pelepah daun memiliki suatu bagian yang dinamakan
ketiak daun, dimana dibagian ini terletak sebuah kuncuk yang akan berkembang
menjadi tunas cabang. Sebuah daun dapat dikatakan sebagai daun sempurna jika
daun tersebut memiliki 3 komponen yang telah disebutkan diatas secara lengkap.
f. Tulang Daun
Berikut ini adalah bentuk-bentuk tulang daun pada tumbuhan hijau beserta contoh
tumbuhan lengkap dengan gambarnya.
1). Tulang Daun Menyirip

Contoh Tulang daun menyirip


Dilihat dari namanya yaitu menyirip maka tulang daun menyirip memiliki
bentuk seperti susunan sirip ikan. Daunnya tersusun rapi mulai dari tangkai
hingga ujung dari helai daun. Daun menyirip contohnya adalah daun mangga,
daun jambu, daun nangka, daun rambutan dan masih banyak lagi.

2). Tulang Daun Melengkung

26
Contoh Tulang daun melengkung
Tulang daun melengkung adalah daun yang memilki tulang daun
berbentuk seperti garis-garis melengkung dengan ujung-ujung tulang daun yang
terlihat menyatu sehingga bentuk daunnya pun cenderung agak melengkung.
Daun dengan jenis tulang daun melengkung contohnya adalah daun gadung, daun
waru, daun sirih, dan daun genjer.

3). Tulang Daun Menjari

Tanaman bertulang daun menjari memiliki bentuk daun dengan satu


tulang daun yang cukup besar dan berbentuk seperti jari-jari tangan manusia.
Daun dengan tulang daun menjari ini dapat kita jumpai pada daun singkong, daun
pepaya, daun kapas, daun jarak, dan lain-lain.

4). Tulang Daun Sejajar

27
Contoh Tulang daun sejajar
Bentuk tulang daun sejajar seperti garis-garis lurus yang sejajar. Tiap-tiap
ujung tulang daun ini menyatu. Daun dengan tulang sejajar juga terdapat pada
daun yang memiliki satu tulang daun besar membujur ditengah sedangkan tulang-
tulang lainnya lebih kecil dan semuanya terlihat mempunyai arah sejajar dengan
tulang utama. Contoh daun sejajar misalnya daun tebu, daun padi, daun pohon
jagung, daun kelapa, rumput dan yang lainnya.
(sumber : www.juraganles.com)

Berdasarkan Struktur Dalamnya


Berikut adalah beberapa bagian bagian daun berdasarkan struktur dalamnya :

28
1. Epidermis
Jaringan epidermis merupakan jaringan dengan sel berlapis satu yang dindingnya
mengalami penebalan lignin. Nah di epidermis ini biasanya terdapat stomata yang
diapit oleh dua sel penutup. Letak dari stomata pada daun ini dapat berbeda-beda
menurut jenis tumbuhannya. Ada yang letak stomata-nya berada di lapisan ata, ada
yang stomata-nya terletak di bagian bawah saja, atau bisa juga terletak di lapisan atas
dan bawah.
2. Jaringan Mesofil
Jaringan mesofil tersusun dari sel-sel parenkim yang tersusun cukup longgar
sehingga memiliki ruang antarsel atau rongga antarsel. Nah, jaringan mesofil ini
terbagi menjadi 2 bagian, yaitu:
a. Jaringan Palisade – Jaringan palisade atau yang biasa disebut sebagai jaringan
tiang ini memiliki sel yang berbentuk silinder dan tersusun sangat rapat. Di
dalam jaringan palisade ini, terdapat banyak kloroplas dan jaringan ini juga
berfungsi dalam proses pembuatan makanan.
b. Jaringan Spons – Jaringan spons atau yang biasa disebut juga dengan jaringan
bunga karang ini memiliki sel yang susunannya lebih longgar jika
dibandingkan dengan jaringan palisade. Jaringan spons ini memiliki fungsi
untuk menyimpan cadangan makanan.

3. Berkas Pembuluh Angkut

29
Berkas pembuluh angkut ini terdapat pada tulang daun dan fungsinya secara
umum adalah alat transpor dan juga sebagai penguat daun. Berkas pembuluh angkut
ini terbagi menjadi 2 macam bagian, yaitu.
a. Xylem – Xylem atau yang biasa juga disebut dengan pembuluh kayu ini
memiliki fungsi untuk mengalirkan air beserta zat haranya menuju ke daun.
b. Floem – Floem atau yang biasa juga disebut pembuluh tapis ini memiliki
fungsi untuk menyalurkan hasil fotosintesis tumbuhan dari bagian daun ke
bagian tumbuhan yang lain.
4. Jaringan Tambahan Daun
Jaringan Tambahan Daun ini biasanya meliputi sel-sel kristal maupun kelenjar yang
terdapat pada jaringan mesofil daun.

Bagian Daun Dikotil Berdasarkan Struktur Dalamnya


Setelah anda mengetahui bagian-bagian daun secara umum, maka selanjutnya akan
dijelaskan mengenai bagian daun pada tumbuhan dikotil berdasarkan struktur dalamnya.
Berikut ini adalah uraian bagian-bagian daun berdasarkan struktur dalamnya.
1. Epidermis
Epidermis pada daun dikotil ini umumnya terdiri dari satu lapis sel dan letaknya
terdapat baik pada lapisan bawah maupun lapisan atas daun. Jaringan epidermis pada
daun dikotil ini pada dasarnya memiliki 2 buah fungsi utama, yaitu:
Melindungi lapisan di dalam sel daun dari kekeringan.
Menjaga struktur bentuk daun sehingga bentuk daun menjadi tidak rusak.
2. Kutikula
Kutikula pada daun bertipe dikotil ini umumnya terletak pada permukaan atas dan
bawah daun, sama seperti epidermis. Selain itu, kutikula juga mengalami penebalan dari
zat kutin, sama seperti epidermis Namun, berbeda dengan epidermis, kutikula ini lebih
bekerja sebagai pelapis permukaan atas dan bawah dari daun. Nah, fungsi utama dari
kutikula ini adalah untuk mencegah proses penguapan air yang terjadi pada permukaan
daun.

3. Stomata

30
Sama seperti epidermis dan kutikula, stomata pada daun dikotil ini umumnya
terletak pada lapisan bawah maupun lapisan atas dari sebuah daun. Secara umum, fungsi
stomata pada daun dikotil yaitu:
Stomata berfungsi sebagai jalan masuk dan keluarnya udara pada daun, mengingat
stomata merupakan elemen penting dalam proses respirasi tumbuhan.
Stomata ini juga memiliki yang dinamakan sel penjaga. Sel penjaga ini berfungsi
untuk mengontrol proses terbuka dan tertutupnya stomata.
4. Mesofil
Jaringan mesofil pada daun dikotil ini letaknya diantara lapisan epidermis atas
dan bawah dan memiliki fungsi utama sebagai tempat terjadinya proses fotosintesis. Nah,
jaringan mesofil pada daun dikotil ini memiliki beberapa ciri-ciri, berikut uraiannya.
Jaringan mesofil daun dikotil berdiferensiasi menjadi jaringan palisade dan jaringan
spons.
Jaringan palisade pada daun dikotil ini tersusun sangat rapat dan biasanya berbentuk
silinder. Selain itu, jaringan palisade pada daun dikotil juga mengandung klorofil.
Jaringan spons pada daun dikotil berbentuk tidak teratur dan susunan antarselnya
sangat longgar. Selain itu, jaringan spons ini memiliki bentuk yang bercabang-
cabang dan berisi kloroplas.
5. Urat Daun
Urat daun ini letaknya pada helai daun dan bisa anda lihat secara kasat mata.
Fungsi utama dari urat daun ini adalah sebagai transportasi zat-zat yang diperlukan oleh
daun. Dalam daun tumbuhan bertipe dikotil, maka anda dapat melihat jika urat daunnya
berbentuk menyirip atau menjari.

Bagian Daun Monokotil Berdasarkan Struktur Dalamnya


Setelah anda mengetahui bagian-bagian daun dikotil berdasarkan struktur bagian
dalamnya, maka selanjutnya akan dijelaskan bagian-bagian daun pada tumbuhan yang
bertipe monokotil karena tentunya ada perbedaan dengan bagian daun yang bertipe dikotil.
Berikut ini penjelasannya
1. Epidermis

31
Epidermis pada daun monokotil ini terdapat pada lapisan bawah maupun lapisan atas
dari daun. Nah, jaringan epidermis dalam lapisan daun memiliki manfaat untuk
melindungi lapisan sel di bagian dalam daun dari kekeringan dan mencegah
terjadinya penguapan air melalui permukaan daun.
2. Stomata
Stomata ini letaknya berderet diantara urat-urat daun yang memiliki fungsi sebagai
jalan masuk dan keluarnya udara, karena memang stomata merupakan salah satu
bagian terpenting dari sistem respirasi pada tumbuhan.
3. Mesofil
Jaringan mesofil dalam daun bertipe monokotil ini tidak berdiferensiasi menjadi
jaringan palisade atau jaringan spons seperti layaknya pada daun bertipe dikotil. Di
dalam jaringan mesofil ini, ruang-ruang antar sel daun akan berkembang dengan baik.
4. Urat Daun
Urat Daun ini terletak pada helaian daun dan dapat anda lihat secara kasat mata. Sama
seperti daun tumbuhan dikotil, urat daun pada daun monokotil memiliki fungsi secara
umum untuk transportasi zat-zat yang diperlukan oleh daun. Yang berbeda dengan
dikotil adalah jika pada dikotil bentuk urat daunnya berbentuk menyirip atau menjari,
pada daun monokotil urat daunnya berbentuk sejajar

Fungsi utama daun, antara lain:


1. Sebagai fotosintesis.
2. Sebagai proses pernapasan.
3. Tempat proses transpirasi.
4. Alat pekembangbiakan vegetatif.
5. Tempat terjadinya gutasi.

D. Struktur dan Fungsi Bunga


1. Pengertian Bunga
Bunga adalah batang dan daun yang termodifikasi.Modifikasi ini disebabkan oleh
dihasilkannya sejumlah enzim yang dirangsang oleh sejumlah fitohormon tertentu.
Pembentukan bunga dengan ketat dikendalikan secara genetik dan pada banyak jenis

32
diinduksi oleh perubahan lingkungan tertentu, seperti suhu rendah, lama pencahayaan,
dan ketersediaan air Pembentukan. Bunga hampir selalu berbentuk simetris, yang sering
dapat digunakan sebagai penciri suatu takson. Ada dua bentuk bunga berdasar simetri
bentuknya: aktinomorf ("berbentuk bintang", simetri radial) dan zigomorf (simetri
cermin). Bentuk aktinomorf lebih banyak dijumpai.Bunga disebut bunga sempurna bila
memiliki alat jantan (benang sari) dan alat betina (putik) secara bersama-sama dalam satu
organ.

2. Bagian-Bagian Bunga

Keterangan berdasarkan gambar diatas:


1. Tangkai bunga merupakan bagian yang berada pada bagian bawah bunga. Tangkai ini
berperan sebagai penopang bunga dan sebagai penyambung antara bunga dan batang atau
ranting.

33
2. Kelopak bunga, merupakan bagian bunga yang paling luar. Kelopak biasanya berwarna
hijau seperti daun atau berwarna warni seperti mahkota.
3. Mahkota bunga, terletak di sebelah dalam kelopak dan biasanya mempunyai warna yang
beraneka ragam. Mahkota bunga berguna untuk menarik serangga lain untuk datang
membantu penyerbukan.
4. Benang sari, merupakan alat kelamin jantan yang terdiri dari tangkai sari dan kepala sari.
Benang sari biasanya terletak di tengah-tengah mahkota bunga.
5. Putik, merupakan alat kelamin betina. Pada dasar putik terdapat bagian yang akan menjadi
buah dan biji.

a. Mahkota Bunga

Tajuk bunga atau mahkota bunga merupakan hiasan pada bunga yang terdapat di
sebelah dalam kelopak.Umumnya mahkota ini ukurannya lebih besar dari pada kelopak
dan berwarna indah serta menarik tidak jarang pula mempunyai bau yang harum atau
sedap. Warna yang indah dan baunya yang harum inilah yang merupakan daya tarik bagi
serangga atau binatang lain seperi burung dan kelelawar untuk mendatangi bunga.
Selain untuk menarik perhatian serangga atau hewan lain untuk membantu
penyerbukan, fungsi mahkota yang lain ialah melindungi alat-alat kelamin pada bunga
sebelum terjadi proses penyerbukan. Setiap helaian tajuk bunga disebut petala.Bunga
sebagai salah satu organ pada tumbuhan jelas membutuhkan zat makanan untuk
kelangsungan hidupnya.Oleh karena itu pada bunga juga ditemukan pembuluh-pembuluh
angkut yang berfungsi untuk memasok makanan bagi bunga.

34
b. Kelopak Bunga

Bagian terluar dari bunga ialah kelopak.Fungsi kelopak bunga ialah Kelopak
umumnya berwarna hijau seperti daun, tetapi ada pula kelopak yang berwarna selain
hijau sehingga tampak seperti mahkota bunga.Kelopak yang berwarna ini sering kita
temukan pada bunga bougenvil.Setiap helaian kelopak bunga disebut sepal. Disamping
kelopak pada beberapa bunga tumbuh kelopak tambahan ( epicalyx ). Kelopak bunga
terdiri atas beberapa daun kelopak, kecil, kaku, kasar, berjumlah 3, 4, atau 5 helai.Pada
umumnya, kelopak bunga berwarna hijau.Adapula yang berwarna merah seperti pada
bunga mentega (Nerium olander) dan kembang merak (Caesalpinia pulcherrima). Ketika
bunga masih kuncup, kelopak bunga menempel pada mahkota bunga dan setelah bunga
mekar, kelopak bunga menempel pada dasar bunga.Kelopak bunga berfungsi untuk
melindungi bunga pada waktu bunga masih muda yang berbentuk kuncup bunga, dan
bersama-sama dengan mahkota bunga berfungsi pula sebagai alat perhiasan bunga untuk
menarik perhatian serangga dan hewan lain agar dapat membantu proses penyerbukan
.Jika kelopak bunga dan mahkota bunga sulit dibedakan dengan jelas, maka keduanya
disebut dengan tanda bunga (perigonium), misalnya pada bunga bakung, bunga gladiol,
dan bunga kelapa.

35
c. Dasar Bunga

Dasar bunga ( receptacle ) ialah bagian ujung bunga dalam melekatkan dan
bertumpunya mahkota bunga. Dasar bunga merupakan bagian terbawah dari bunga dan
berbatasan langsung dengan tangkai bunga.Sesuai dengan strukturnya yang cekung dan
kokoh, dasar bunga berfungsi sebagai tempat duduk bagi tangkainya. Ujung tangkai yang
sering kali melebar, dengan ruas-ruas yang amat pendek, sehingga daun-daun yang telah
mengalami metamorfosis menjadi bagian-bagian bunga yang duduk amat rapat satu sama
lain. Fungsi dasar bunga ialah tempat bertumpunya atau letak mahkota bunga.

d. Tangkai Bunga

Tangkai bunga( pedicellus ) ialah bagian bunga yang tepat berada di bagian
bawah bunga yang merupakan pendukung terakhir dari cabang bunga. Bagian bunga
yang masih jelas bersifat batang, padanya sering kali terdapat daun-daun peralihan, yaitu
bagian-bagian yang menyerupai daun.Berwarna hijau, yang seakan-akan merupakan
peralihan dari daun biasa kehiasan bunga.Fungsi tangkai bunga ialah penghubung antara
bunga dengan ranting dan tangkai bunga juga berfungsi sebagai penopang bunga.

36
e. Bakal biji

Bakal biji (ovulum) berfungsi sebagai tempat terjadinya proses pembentukkan biji untuk
kemudian menghasilkan biji yang matang.

f. Kepala sari

Kepala sari (anthera) berfungsi sebagai tempat melekatnya serbuk sari (polen).
Kepala sari mempunyai beberapa lapisan dinding sebagai berikut:
1) Epidermis
Lapisan terluar yang terdiri dari satu lapis sel. Epidermis menjadi memipih dan
membentuk papila pada kepala sari yang masak dan berfungsi sebagai pelindung
2) Epidermis atau Endotesium
Lapisan yang terletak di sebelah dalam epidermis
3) Lapisan tengah
Lapisan yang terletak di sebelah dalam endotesium dan terdiri dari 2–3 lapis sel
atau lebih tergantung jenis tumbuhannya.

37
4) Tapetum
Dinding terdalam dari antera dan berkembang mencapai maksimum pada saat
terbentuk serbuk sari tetrad.

g. Benang Sari

Struktur benang sari yaitu setiap benang sari memiliki tangkai sari yang di
puncaknya terdapat gumpalan kecil yang berwarna kuning yang disebut sebagai kepala
sari, tangkai sari yang biasanya berbentuk vertikal bekerja untuk mengantarkan makanan
ke kepala sari, oleh karna itu di bagian dalamnya terdapat jaringan atau lorong semacam
pipa sebagai saluran makanan.
Benang sari bagi tumbuhan merupakan alat kelamin jantan, seperti halnya dengan
bagian-bagian bunga, benang sari pun merupakan hasil dari metamorfosis daun yang
bentuk dan fungsinya telah disesuaikan sebagai alat kelamin jantan. Jadi fungsi benang
sari ialah sebagai alat kelamin jantan pada bunga ( alat perkembangbiakan ).
Bukti bahwa benang sari merupakan hasil metamorfosis daun terlihat sangat nyata
pada bunga jenis tumbuhan tertentu, contohnya pada bunga tasbih ( Canna indica ). Pada
bunga tasbih tajuk bunganya tidak menarik tetapi yang berwarna indah dan menarik ialah
benang sarinya yang bersifat seperti tajuk bunga.
Benang sari dibedakan menjadi tiga bagian yaitu tangkai sari ( filamentum )
kepala sari ( antera ) dan penghubung ruang sari ( conektivum ). Tangkai sari yaitu
bagian yang berbentuk benang dengan penampang melintang yang umumnya berbentuk
bulat, sedangkan kepala sari yaitu bagian benang sari yang terdapat pada ujung tangkai

38
sari. Bagian ini di dalamnya memiliki dua ruang sari ( theca ) dan masing-masing ruang
sari terdiri atas dua ruang kecil ( loculumentum ).
Di dalam ruang sari terdapat serbuk sari ( polen ) yaitu sel-sel kelamin jantan (
gamet jantan ) yang berguna untuk penyerbukan. Adakalanya pada beberapa bunga,
serbuk sarinya tidak terbentuk atau tidak mampu mengadakan penyerbukan.Benang sari
yang demikian itu dinamakan benang sari yang mandul. Penghubung ruang sari (
conektivum ) ialah bagian dari lanjutan tangkai sari yang menjadi penghubung kedua
bagian kepala sari ( ruang sari ), penghubung ruang sari terdapat di kanan kiri
penghubung ini.

h. Kepala putik

Kepala putik terletak persis di ujung tangkai putik, ia diselimuti dengan bulu-bulu
halus yang mengeluarkan bahan makanan dan zat perekat. Kepala putik bekerja menarik,
merekatkan dan menjaga serbuk sari dan membantunya menjalani proses penyerbukan.
Diatas kepala putik terdapat banyak bulu-bulu yang sangat halus dan berlendir sehingga
dapat membantu menangkap serbuk sari.Bentuk kepala putik bermacam-macam, ada
yang berupa bulatan kecil oval seperti benang dan adapula yang seperti bulu
ayam.Kepala putik (stigma) berfungsi sebagai tempat berlangsungnya penyerbukan dan
tempat melekat dan masuknya polen yang berasal dari kepala sari untuk kemudian
ditransfer ke bagian ovarium/inti telur melalui tabung serbuk sari.adapula yang seperti
bulu ayam.

39
i. Tangkai Putik

Tangkai penghubung antara kepala putik dan bakal buah. Tangkai putik memiliki
rancangan sedemikian rupa sehingga mudah memindahkan dan menyalurkan serbuk dari
kepala putik menuju bakal buah, selain itu ia juga mengandung zat-zat yang melebihi
kapasitasnya yang akan dikonsumsi oleh serbuk sari guna membantu dan
mempertahankan pertumbuhannya. Tangkai putik ada yang berbentuk tabung atau
saluran yang berongga, ada yang panjang, dan adapula yang pendak.Tangkai Putik
(stilus) berfungsi untuk menyangga kepala putik agar tetap berada pada posisi yang telah
ditentukan. Tangkai putik ini memiliki rongga atau saluran tabung serbuk sari yang
merupakan tempat untuk lewatnya polen yang berasal dari kepala sari yang kemudian
akan diteruskan menuju inti generatif (ovarium) untuk kemudian terjadinya pembuahan.
(Abdi Guru.2013.Ipa Terpadu.Jakarta:Erlangga)

E. Struktur dan Fungsi Buah dan Biji


1. Buah
Bunga yang telah berhasil di serbuki, akan mengalami pembuahan. Pembuahan
berlangsung dalam bakal biji yang telah mempersiapkan sel telur dalam kantong
embrio.Setelah pembuahan, bakal buah berkembang menjadi buah dan bakal biji
berkembang jadi biji. Setelah pembuahan, kelopak, tajuk, benang sari, tangkai dan kepala
putik akan layu dan gugur. Kadang-kadang ada bagian bunga tersebut yang tidak gugur
seperti: daun-daun pelindung pada jagung, daun-daun kelopak pada terung, tangkai
kepala pada putik (rambut jagung) dan kepala pada putik pada manggis.

40
Buah yang betul-betul terbentuk dari bakal buah disebut buah telanjang, buah ini
dinamakan buah sejati atau buah sungguh. Jika selain bakal buah ada bagian bunga yang
lain dan ikut berkembang serta menentukan bentuk buah tersebut maka buah ini disebut
buah semu, sehingga buah yang sesungguhnya tidak kelihat (tertutup), karna itu buah ini
disebut juga dengan buah tertutup:
a. Tangkai bunga yang membesar dan berdaging pada jambu monyet
b. Dasar bunga bersama pada bunga beringi
c. Dasar bunga tunggal misalnya pada arbe
d. Kelopak bunga pada buah ciplukan
e. Tenda bunga dan ibu tangkai bunga menjemuk pada buah nangka.
(Des, dkk, 2007: 114)
Pada umumnya buah hanya terbentuk setelah terjadi penyerbukan dan pembuahan
pada bunga.Tetapi ada buah terjadi tanpa pembuahan, peristiwa ini disebut
partenokarpi, contohnya pada pisang.
Pada umumnya, buah dapat dibedakan menjadi 3 macam, yakni buah tunggal, buah
agregat, dan buah majemuk.Buah tunggal adalah buah yang dibentuk oleh 1 bakal buah,
misalnya buah mangga.Buah agregat adalah buah yang dibentuk oleh banyak bakal buah
dari 1 bunga, misalnya buah sirsak dan buah arbei.Buah majemuk adalah buah yang
dibentuk oleh banyak bakal buah dari banyak bunga, misalnya buah nangka dan buah
nanas.

Berdasarkan jenisnya, buah ada dua macam, yaitu buah sejati dan buah semu.
1. Buah sejati, yaitu buah yang terbentuk dari bakal buah.
Contoh buah semu : Mangifera indica, Avocado, Papaya sp, Semangka.
2. Buah semu, yaitu buah yang terbentuk dari bakal buah dan bagian-bagianlain dari
bunga. Contoh buah semu : Anacardium ocidentale, Fragaria vesca, Pyrus malus,
Artocarpus integra.
(sumber: www.artbymagi.com)

41
Bagian-bagian buah

Struktur Morfologi Buah


a) Buah Sejati
Buah sejati dapat dibedakan menjadi buah sejati tunggal kering, buah sejati
tunggal berdaging, buah sejati ganda, dan buah sejati majemuk.
Buah sejati tunggal kering terdiri atas buah padi atau kariopsis, kurung atau
akenium, keras atau nut, samara, berbelah atau schizocarp, kendaga atau rhegma, dan
buah kotak. Buah kotak meliputi buah bumbung atau follicle, polong atau legume,
loment, lobak atau silique, lobak pendek atau siliqle dan buah kotak sejati atau
capsule.
Buah sejati tunggal berdaging meliputi buah buni atau berry, mentimun atau pepo,
jeruk atau hesperidium, batu atau drupe, dan delima. Sedangkan Buah sejati ganda
disebut juga buah agregat, terdiri atas buah buni majemuk, batu majemuk, dan kurung
majemuk
Cara membukanya buah dapat bermacam-macam, ada yang melalui pembukaan
satu kampuh, seperti pada buah bumbung, pembukaan dua kampuh pada buah polong,
buah lobak, dan lobak pendek. Pada buah lain seperti buah kotak sejati, buah dapat
membuka dengan katup atau klep, dengan retak atau celah, gigi-gigi, liang atau pori,
dan tutup atau operculum.
Tipe buah dapat menjadi ciri khas untuk familia tertentu, misalnya Leguminosae,
anggotanya memiliki tipe buah polong atau legume.Familia Cruciferae umumnya
mempunyai tipe buah lobak (silique) atau lobak pendek (siliqle).
42
b) Buah Semu
Buah semu terjadi dari bakal buah dan bagian-bunga lain. Bagian bunga tersebut
bahkan menjadi bagian yang dominan dalam pembentukan buah, sedangkan bakal
buahnya sendiri kurang berkembang.Contoh bagian tersebut, misalnya tangkai bunga,
kelopak, tenda bunga, dasar bunga, dan dasar bunga bersama. Bagian tersebut sering
kali dapat dimakan
Buah semu dapat digolongkan menjadi buah semu tunggal, semu ganda, semu
majemuk, sorosis, dan syconous.Buah semu tunggal berasal dari satu bunga yang
mempunyai satu bakal buah.Buah semu ganda berkembang dari satu bunga yang
mempunyai banyak bakal buah bebas.Buah semu majemuk berasal dari bunga
majemuk, kemudian berkembang menjadi buah.Buah tersebut umumnya terlihat
sebagai satu buah karena masing-masing buah berkumpul menjadi satu.
Beberapa contoh buah semu, misalnya jambu mete, ciplukan, dan apel.Ketiganya
termasuk buah semu tunggal.Contoh buah semu ganda, misalnya strawberi, buah
semu majemuk contohnya nangka, sorosis contohnya mengkudu, dan buah syconous
contohnya adalah Ficus.(sumber: www.avkimia.com/2017/11)

Struktur Anatomi Buah


Pada umumnya buah berkembang dari bagian alat kelamin betina (putik) yang
disebut bakal buah yang mengandung bakal biji.Buah yang lengkap tersusun atas biji,
daging buah, dan kulit buah.Kulit buah yang masih mudah belum mengalami
pemisahan jaringan.Setelah masak, kulit buah ada yang dapat dibedakan menjadi tiga
lapisan, yaitu epikarp, mesokarp, dan endokarp.
a. Epikarp merupakan lapisan luar yang keras dan tidak tembus air, misalnya buah
kelapa.
b. Mesokarp merupakan lapisan yang tebal dan berserabut, misalnya bersabut
(kelapa), berdaging (mangga dan pepaya).
c. Endokarp merupakan lapisan paling dalam yang tersusun atas lapisan sel yang
sangat keras dan tebal, misalnya tempurung (kelapa), berupa selaput tipis
(rambutan).

43
1. BIJI
Setelah terjadi pembuahan, bakal buah berkembang menjadi buah dan bakal biji
berkembang jadi biji.Bagi tumbuhan spermatophyte (tumbuhan berbiji), biji ini
merupakan alat perkembangbiakan yang utama, karena biji mengandung calon tumbuhan
baru (lembaga).
(Des, dkk, 2007: 127)
Biji yang bermula dari bakal biji merupakan alat perkembangbiakan generatif. Di
dalam biji terdapat calon individu baru yang disebut embrio.Pada biji umumnya terdapat
kulit biji, tali pusat, dan inti biji.
a. Kulit Biji (spermodermis).
Pada biji tumbuhan angeospermae (tumbuhan berbiji tertutup), bijinya memiliki
dua lapisan yaitu kulit luar (testa), dan kulit dalam (tegmen).kulit luar tipis tetapi
keras sedangkan kulit dalam seperti selaput dan sering disebut kulit ari. Sedangkan
pada tumbuhan gymnospermae (tumbuhan berbiji terbuka) bijinya memiliki tiga
lapisan yaitu lapisan luar, lapisan tengah, dan lapisan dalam.Lapisan luar tebal
berdaging.lapisan tengah lapisan kuat, keras, dan berkayu. sedangkan lapisan dalam
tipis seperti selaput.
b. Tali Pusat.
Tali Pusat merupakan bagian yang menghubungkan biji denga papan biji
(plasenta). Jika biji sudah dimasak, tali pusat putus sehingga pada biji hanya terlihat
bekasnya sebagai pusat biji (hilus).
c. Inti Biji.
Inti biji adalah semua bagian biji yang terdapat di dalam kulit ari. isi biji terdiri dari
lembaga yang merupakan calon individu baru. dan putih lembaga sebagai cadangan
makanan tersimpan dalam daun lembaga.daun lembaga merupakan daun pertama
pada tumbuhan yang tumbuh.
(Kardayanto, dkk, 2007: 156)

44
Struktur Morfologi Biji
Biji merupakan struktur yang efisien untuk perkembangbiakan dan
perbanyakan.Biji berasal dari bakal biji yang berkembang setelah mengalami pembuahan.
Ada beberapa macam tipe bakal biji, yaitu orthotropous bila mikropil terletak di bagian
atas, sedangkan hilumnya di bagian bawah; amphitropous, yaitu bakal biji yang tangkai
bijinya membengkok sehingga ujung bakal biji dan tangkai dasarnya berdekatan satu
sama lain. Anatropous, yaitu bakal biji yang mempunyai mikropil membengkok sekitar
180o, dan campylotropous, yaitu bakal biji yang membengkok 90 o sehingga tali pusar
tampak melekat pada bagian samping bakal biji.
Biji mempunyai bentuk yang bermacam-macam, misalnya menyudut, ginjal,
bulat, memanjang, bulat telur dan lain-lain.Bentuk biji yang unik dijumpai pada genjer
yang mempunyai biji, seperti ladam, dan senggani yang mempunyai bentuk biji, seperti
rumah siput.Permukaan kulit luar biji bermacam-macam, ada yang halus, kasar, berkutil,
berduri dan sebagainya.Ini dapat dijumpai pada tumbuh-tumbuhan yang tergolong gulma.
Bagian-bagian biji terdiri atas:
1. Kulit Biji
a. Kulit biji antara satu buah dengan buah yang lain memiliki perbedaan struktur. Ada
yang tebal dan ada juga yang tipis, ada yang lunak dan ada juga yang keras.
b. Umumnya tersusun dari jaringan epidermis dan jaringan parenkim yang tebal.
c. Pada kulit biji dapat dijumpai bagian-bagian, seperti sayap, bulu, salut biji, pusar biji,
liang biji, berkas pembuluh pengangkut, tulang biji, carunle, dan strophiole.
d. Fungsi utama kulit biji adalah untuk melindungi lembaga dan endosperm dari
kekeringan, kerusakan mekanis dan ari serangan serangga, jamur atau bakteri.
2. Endosperm
a. Merupakan jairngan penyimpan cadangan makanan yang dieruntukkan untuk biji
ketika masa pertumbuhan.
b. Bahan utama yang disimpan di endosperm adalah karbohidrat, protein dan lemak.
3. Lembaga (embrio)
a. Merupakan calon tumbuhan baru
b. Lembaga terdiri atas : (1) akar lembaga (radikula) (2) daun lembagai (kotiledon) dan
(3) batang lembaga (kaulikula)

45
c. Bagian ujung bawah akar lembaga disebut dengan hipokotil. Fungsinya adalah untuk
membentuk akar primer.
d. Kotiledon (daun lembaga) terdapat di kedua sisi lembaga. Kotiledon berfungsi
menyimpan cadangan makanan.
e. Batang lembaga nantinya akan berkembang menjadi batang tumbuhan.
(sumber: www.avkimia.com/2017/11)
Struktur Anatomi Biji
1. Kotiledon, cadangan makanan embrio
2. Plumula, berdeferensiasi menjadi bakal daun
3. Radikula, bakal calon akar
4. Epikotil, bakal batang yang berada di atas kotiledon
5. Hipokoti, bakal batang yang berada di bawah kotledon
6. Skutelum, permukaan keras
7. Testa, pelindung biji

Secara garis besar, dimana tadi telah dijelaskan di atas, bahwa buah dan biji memiliki
fungsi yaitu :
1. Melindungi dan membantu dalam proses penyebaran biji, sehingga tumbuh jauh dari
induknya.
2. Sumber makanan
3. Sebagai pembentuk tumbuhan baru
4. Sebagai alat perkembang biakan.
(sumber: www.artbymagi.com)

46
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Dari uraian di atas dapat kita simpulkan banyaknya karakteristik dari masing-masing
organ pada tumbuhan, dan di dalam organ terdapat jaringan yang mempunyai fungsi yang
berbeda satu sama lain yang ini dipengaruhi oleh perbedaan sel penyusun didalam
jaringan tersebut.
Dapat disimpulkan dari semua struktur terdapat jaringan penyusun yang berbeda-beda
sehingga tumbuhan (plantae) di klasifikasikan menjadi beberapa kelompok dan memiliki
taksonomi dalam dunia tumbuhan

2. Saran
Semoga dapat memberikan pengetahuan yang lebih spesifik dalam mengetahui apa saja
yang terdapat tumbuhan dan dapat memahaminya dengan baik

47
DAFTAR PUSTAKA

Campbell, Neil A, dan Jane B. Reece. 2008. Biologi Edisi 8 Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Des, dkk. 2007. Struktur Perkembangan Tumbuhan 1. Padang: UNP Press.
Kardayanto, dkk. 2007. Biologi 2 SMP Kelas VIII. Jakarta: Yudhistira.
Magi, Artby. 2018. Pengertian, Fungsi dan Struktur Organ Pada Tumbuhan.
(http://www.artbymagi.com/pengetahuan/pengertian-fungsi-dan-struktur-organ-
pada-tumbuhan/, diakses 2 Februari 2019 Pukul 23.13 WIB).
Maryati,Sri dkk. 2007. Biologi:” Biologi SMA Kelas XI”. Jakarta.Erlangga)

Pramuseto, Joko. 2018. Makalah Fungsi Alat Tubuh Tumbuhan.


(https://pembelajaranbiologiseto.wordpress.com/2018/01/04/makalah-fungsi-alat-
tumbuhan- tumbuhan/, 31 Januari 2019 Pukul 22.52 WIB).
Saktiyono. 2007. IPA Biologi SMP dan MTs Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Suharyanto. 2017. Struktur dan Fungsi Jaringan Daun. (https://dosenbiologi-com.cdn.
Ampproject.org/tumbuhan/struktur-dan-fungsi-jaringan-daun/amp, diakses
2 Februari 2019 Pukul 21.35 WIB).
Tim Dosen Biologi Umum.2012,”Modul Biologi Umum” Padang : Universitas Negeri
Padang)

Vernandes, Andrian. 2017. Struktur dan Fungsi Jaringan Bunga, Buah dan Biji pada
Tumbuhan. (https://www.avkimia.com/2017/11/struktur-dan-fungsi-jaringan-
bunga-buah-dan- biji-pada-tumbuhan.html, diakses 3 Februari 2019 Pukul 7.47).

48
49

Anda mungkin juga menyukai