Anda di halaman 1dari 22

BLOK III

SKENARIO II
NAFSIN WAHIDATIN

KELOMPOK 3
Penanggung Jawab Blok : Dr. Drg. Utmi Arma, MDSc.
Dosen Fasilitator : Drg. Leni Sang Surya, M.K.M
Ketua : Kevin Ricardo Lubis (2110070110028)
Sekretaris : Syaida Erma Putri (2110070110029)
Anggota :
1 2110070110027 KHADIJAH PUTRI NOPANI NASUTION
2 2110070110028 KEVIN RICHARDO LUBIS
3 2110070110029 SYAIDA ERMA PUTRI
4 2110070110030 ERTHASYA AURA ABRIALIHAN
5 2110070110031 MIFTAHUL HAFIZ
6 2110070110032 DEA IGNACIA MANURUNG
7 2110070110033 DINDA OKTAVIANISCA
8 2110070110034 M HABIB AL FAJAR
9 2110070110035 MUHAMMAD SHALAHUDDIN AL MAJIID
10 2110070110036 MARSHANDA DELON
11 2110070110037 NADHILAH SAFIRAH
12 2110070110038 MILLY ADHLIN RAIHAN
13 2110070110039 MUHAMMAD BINTANG ANUGRAH

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI


UNIVERSITAS BAITURRAHMAH
T.A 2021
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Laporan Hasil
Belajar Skenario 2.
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu kami menerima saran dan
masukan dari pembaca agar kami dapat memperbaikinya di masa akan datang.
Akhir kata kami berharap semoga tulisan ini dapat memberikan manfaat dengan menambah
wawasan terhadap pembaca dan terkhusus kami sebagai penulis.

Padang, 29 Oktober 2021

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……….…………………………………...1


KATA PENGANTAR ……………………………….………….2
DAFTAR ISI …………………………………………..………..3
BAB I PENDAHULUAN……………………...………………..4
1.1 Latar Belakang …………………………..……………...4
1.2 Rumusan Masalah …………………………..…………..4
1.3 Tujuan Penulisan ………………………………..….......4
BAB II PEMBAHASAN………………………..….…………...5
2.1 Klarifikasi Masalah …….…………………...…..….......5
2.2 Penetapan Masalah …………………………..………....5
2.3 Curah Pendapat ………………………......…………….5
2.4 Analisis Masalah…………………………...……….......7
2.5 Tujuan Pembelajaran …………………………..….…...8
2.6 Penjelasan Secara Sistematik ………………….………8
BAB III PENUTUP……………………….……………...….....21
3.1 Kesimpulan …………………………………………….21
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………….....22

DAFTAR DIAGRAM
Halaman
Diagram 2.1 Skema Analisis Masalah ........................................................ 7

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang

Sel merupakan kesatuan dasar struktural dan fungsional makhluk hidup, Sebagai kesatuan
struktural berarti makhluk hidup terdiri atas sel-sel. Sel adalah kumpulan materi paling
sederhana yang dapat hidup dan merupakan unit penyusun semua makhluk hidup. Sel
mampu melakukan semua aktivitas kehidupan dan sebagian besar reaksi kimia untuk
mempertahankan kehidupan berlangsung di dalam sel. Kebanyakan makhluk hidup
tersusun atas sel tunggal atau disebut organisme uniseluler, misalnya bakteri dan ameba.
Makhluk hidup lainnya. termasuk tumbuhan.hewan, dan manusia, merupakan organisme
multiseluler yang terdiri dari banyak tipe sel terspesialisasi dengan fungsinya masing-
masing.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah tiap komponen sel berbeda cara adaptasinya terhadap tubuh manusia?
2. Bagaimana proses adaptasi sel terhadap tubuh manusia?
3. Mengapa dalam meniliti komponen-komponen sel harus menggunakan alat
laboratorium?
4. Apa saja yang menyusun organ-organ dan system organ pada manusia?
5. Sel apa saja yang terdapat dikepala dan leher?
6. Bagaimana cara peneliti meneliti sel-sel pada tubuh manusia?

1.3 Tujuan Pembelajaran

1. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan mengenai komponen sel dan


fungsinya
2. Mahasiswa mampu menjelaskan sel dan fungsinya
3. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang adaptasi sel
4. Mahasiswa mampu mengetahui ayat dan hadist yang berkaitan dengan scenario

4
BAB II
PEMBAHASAN
SKENARIO II
NAFSIN WAHIDATIN

Seorang peneliti sedang ditugaskan meneliti tentang kemampuan adptasi sel pada tubuh
manusia. Peneliti tersebut mengamati seluruh komponen-komponen yang terdapat didalam
sel menggunakan beberapa peralatan laboratorium. Dari hasil pengamatan tdersebut
mahasiswa ditugaskan membahas komponen-komponen sel beserta fungsinya. Ketahuilah
ayat didalam Al-quran dan hadist terkait topik?
2.1 Penetapan Masalah

1. Apakah tiap komponen sel berbeda cara adaptasinya terhadap tubuh manusia?
2. Bagaimana proses adaptasi sel terhadap tubuh manusia?
3. Mengapa dalam meniliti komponen-komponen sel harus menggunakan alat
laboratorium?
4. Apa saja yang menyusun organ-organ dan system organ pada manusia?
5. Sel apa saja yang terdapat dikepala dan leher?
6. Bagaimana cara peneliti meneliti sel-sel pada tubuh manusia?

2.2 Curah Pendapat


1. Apakah tiap komponen sel berbeda cara adaptasinya terhadap tubuh manusia?
 iya, dikarenakan bagian-bagian tubuh manusia berbeda-beda fungsinya,jadi
karena berbeda fungsinya maka penyusun bagian tubuh terkecilnya yaitu sel
pasti berbeda katrena berbeda kondisi fungsi pada organ
 iya, karena setiap komponen penyusun sel memiliki masing-masing letak dan
fungsi yang berbeda-beda

2. Bagaimana proses adaptasi sel terhadap tubuh manusia?


 dengan cara membuat dirinya sama dengan sel sekitarnya agar dia bias
bertahan dan menjadi bagian dalam organ tersebut
 yaitu ada 4 tahap ada atrofi,hipertrofi,hiperplasi dan metaplasi yang mana
atrofi itu sel mangalami pengurangan massa atau penyusutan ukuran
sel,hipertrofi yaitu sel mengalami pembesaran ukuran,hiperplasi yaitu jumlah
sel bertambah,metaplasi yaitu perubahan jenis sel dewasa menjadi sel lain
yang bersifat refersible
 mekanisme adaptasi sel berhubungan dengan organisasi sel yaitu unit
kehidupan yang berhungan dengan karakteristik makhluk hidup seperti
bereproduksi,tumbuh,melakukan metabolisme dan beradaptasi terhadap
perubahan lingkungan

5
3. Mengapa dalam meniliti komponen-komponen sel harus menggunakan alat
laboratorium?
 karena sel bisa dilihat dengan menggunakan alat laboratorium yaitu mikroskop
electron
 dikarenakan alat-alat laboratorium dapat melihat benda yang sangat kecil oleh
karena itu untuk melihat sel pada tubuh diperlukannya mikroskop dari
laboratorium untuk mengamati sel

4. Apa saja yang menyusun organ-organ dan system organ pada manusia?
 Sistem-sistemnya yaitu:
1) system rangka
2) system otot
3) system peredaran darah
4) system pencernaan
5) system saraf
6) system pernafasan
7) system reproduksi
 system indra,system kardiovaskuler,system urogenital,system muskuloskiletal,
system endokrin, dan system organ transportasi
 organ tersusun dari jaringan yang terdiri atas sel-sel
 Kumpulan sel-sel akan membentuk suatu jaringan, kumpualan jaringan-
jaringan akan membentuk suatu organ,kumpulan dari beberapa organ akan
membentuk system organ

5. Sel apa saja yang terdapat dikepala dan leher?


 sel yang terdapat dikepala dan leher yaitu sel tubuh
 sel-sel yang membentuk serabut otot yang membuat otot bagian kepala dan
leher menyatu

6. Bagaimana cara peneliti meneliti sel-sel pada tubuh manusia?


 yaitu dengan cara mengambil sample berupa darah,kulit yang sudah
kering,sperma dll dengan tujuan untuk mengecek atau meneliti objek yang
ingin diteliti tersebut yang dapat diteliti di laboratorium

6
2.3 Analisis Masalah

7
2.4 Tujuan Pembelajaran
1. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan mengenai komponen sel dan
fungsinya
2. Mahasiswa mampu menjelaskan sel dan fungsinya
3. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang adaptasi sel
4. Mahasiswa mampu mengetahui ayat dan hadist yang berkaitan dengan scenario

2.5 Penjelasan Secara Sistematik

1) Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan mengenai komponen sel dan


fungsinya

Sel mengandung struktur fisik yang terorganisir dinamakan organel yang terdiri dar
dua bagian utama yaitu inti (nukleus) dan sitoplasma (cytoplasm). Keduanya
dipisahkan oleh membran inti.
Berikut ini akan dijelaskan berapa bagian sel penting dan fungsinya yang harus
Saudara diketahui.

8
1) Membran Plasma

Merupakan lapisan sangat tipis yang terbentuk dari molekul lipid dan protein.
Membran plasma memiliki fungsi yaitu, sebagai pelindung dan pengatur keluar
masuk zat dalam mengadakan respons terhadap perubahan lingkungan dan juga
sebagai memisahkan proses metabolisme internal dengan lingkungan luar,
mengendalikan pergerakan materi yang permeabilitas selektif, dan memisahkan
proses metabolisme internal dengan lingkungan

2) Nukleus

Inti sel dikelilingi suatu membran yang disebut dinding sel yang memiliki sifat
selektif permeabel di dalam inti sel terdapat DNA dan RNA. Inti sel memiliki fungsi
yaitu, mengandung kromatin, nukleolus, matriks inti, dan DNA seluler dan berfungsi
mengendalikan sintesis protein didalam sitoplasma dengan cara mengirim molekul
pembawa pesan berupa RNA,yaitu mRNA yg disintesis berdasarkan pesan gen pada
DNA,pengaturan masuknya zat-zat yang dibutuhkan sel dan pembelahan sel.

3) Mitokondria

Mitokondria mempunyai matriks yang mengandung enzim, ribosom dan DNA, dan
berfungsi menghasilkan molekul ATP berenergi tinggi, menjaring energi dari zat
makanan dan juga menyaring o2 dan selanjutnya menyediakan sebagian besar energi
yang diperlukan pada semua bagian sel dan juga sebagai tempat pernapasan sel.

9
4) Ribosom

Ribosom merupakan tempat sel membuat protein. Sel dengan laju sintesis protein
yang tinggi memiliki banyak sekali ribosom. Ribosom berfungsi untuk sintesis
protein. Pada waktu sintesis protein ribosom mengelompok membentuk poliribosom
(polisom).

5) Lisosom

Lisosom merupakan kantong yang dikelilingi membran tunggal yang digunakan sel
untuk mencerna makromolekul. Setelah sel mati akan terjadi lisis karena bebasnya
enzim & bagian sel yg tidak berguna akan dihancurkan. Lisosom dihasilkan dari
badan golgi yang penuh protein. Lisosom memiliki fungsi yaitu :
o Dapat memecahkan (mencerna) polisakarida, lipid, fosfolipid, asam nukleat,
dan protein
o Berperan dalam pencernaan intrasel
o Berperan dalam autofagus
o Sebagai penghancuran benda benda asing seperti bakteri, virus dan
sebagainya.

6) Peroksisom

Peroksisom adalah kantong yang memiliki membran tunggal. Peroksisom berisi


berbagai enzim dan yang paling khas adalah enzim katalase. Peoksisom berfungsi

10
mengoksidasi asam lemak panjang menjadi lebih pendek yg kemudian dibawa ke
mitokondria untuk oksidasi sempurna, pada sel hati dan sel ginjal menghilangkan
banyak bahan beracun.

7) Aparatus Golgi

Aparatus golgi adalah sekelompok kantong (vesikula) pipih yang dikelilingi


membran. Aparatus golgi memiliki fungsi yaitu, membentuk membran plasma dengan
cara seperti pelepasan butir-butir sekresi pada permukaan sel dan berfungsi untuk
mengekspor protein didalam sel keluar sel, menambahkan gula ke protein dan lipid
untuk membentuk glikoprotein, glikolipid, dan lipoprotein.

8) Retikulum Endoplasma

Retikulum Endoplasma merupakan perluasan membran yang saling berhubungan


yang membentuk saluran pipih atau lubang seperti tabung di dalam sitoplasma.
Retikulum endoplasma berfungsi dalam sintesis lipid komponen membran sel,
mengubah glikogen menjadi glukosa. Retikulum endoplasma terbagi dua yaitu :
 Retikulum Endoplasma Kasar : berfungsi mendukung sintesis protein dan
menyalurkan bahan genetik antara inti sel dengan sitoplasma
 Retikulum Endoplasma Halus berfungsi sebagai :
a) Proliferasi untuk menonaktifkan atau mendetoksifikasi bahan kimia
berbahaya
b) Membantu dalam metabolisme karbohidrat
c) Mengubah glikogen menjadi glukosa dalam serabut otot rangka dan
jantung
d) Menyimpan dan melepaskan kalsium di antara kontraksi
e) Untuk mengemas produk yang dihasilkan RE kasar ke dalam sebuah
vesikel transpor yang selanjutnya dibawa ke badan golgi.

11
9) Vakuola

Vakuola adalah organel sitoplasma yang berisi cairan yang dibatasi oleh suatu
membran atau selaput yang disebut tonoplas.Vakuola berfungsi untuk menyimpan
cadangan makanan, pigmen,hasil metabolisme sekunder dan sisa metabolisme.

10) Sitoplasma

Sitoplasma merupakan cairan sel yang terdapat di dalam sel, kecuali di dalam inti dan
organel sel. Vakuola berfungsi sebagai tempat terlarutnya zat zat yang diperlukan
untuk aktivitas seluler dan juga untuk menyokong internal sel, menjaga bentuk dan
konsistensi sel serta menyimpan dan memproses nutrisi penting.

11) Sentriol

Sentriol merupakan hasil perkembangan sentrosom, yaitu pusat sel, daerah dari
sitoplasma yang dekat dengan nukleus. Sentriol sangat penting dalam pembelahan sel,
mengatur mitosis spindle untuk menarik kromosom agar terpisah.

12) Sitoskeleton

Sitoskeleton atau rangka sel tersusun dari tiga jenis serabut yang berbeda yaitu
Mikrofilamen,Mikrotubulus,Filamen antara. Sitoskeleton berfungsi untuk

12
mempertahankan bentuk sel, memungkinkan sel dan isinya untuk bergerak, kalau
pada rangka sel fungsi sitoskeleton untuk menguatkan sel dan memudahkan gerakan
materi di dalam sel

2. Mahasiswa mampu menjelaskan sel dan fungsinya


 Sel adalah unit fungsional terkecil dari makhluk hidup ataupun penyusun
makhluk hidup yang tersusun atas protoplasma yang diselubungi oleh
membran tipis dan mampu memperbanyak diri baik secara seksual maupun
lainnya sehingga membentuk sel baru baik identik ataupun tidak.

 Unsur-unsur yang membentuk jaringan sel terdiri atas tiga komponen dasar,
yaitu sel, substansi intraseluler, dan cairan. Sel merupakan komponen hidup,
maka komponen yang lain merupakan komponen tidak hidup. Substansi
interseluler yang merupakan hasil produksi sel terdapat di antara sel-sel
mempunyai bentuk fisik sebagai substansi dasar dan serabut-
serabut.Komponen cairan sangat menonjol dalam plasma darah, cairan limfe,
dan cairan jaringan.Sejumlah sel yang mempunyai struktur dan fungsi
yang sama, disebut jaringan. Ada empat jenis jaringan penyusun tubuh yaitu: jaringan
epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf.
a. Fungsi jaringan epitel yaitu:
 Proteksi, melindungi jaringan yang ada dibawahnya
 Absorbsi, menyerap zat-zat ada di luarnya
 Sekresi, mengeluarkan/menghasilkan zat-zat yang berguna bagi tubuh,
berupa kelenjar eksokrin dan kelenjar endokrin
 Menerima rangsangan dari luar
 Ekskresi, mengeluarkan zat-zat yang
b. Fungsi jaringan ikat adalah:
 Membuat bahan-bahan interselular
 Membuat sel-sel darah
 Fagositosis, memakan bakteri-bakteri atau benda asing yang masuk
kedalam tubuh
 Membuat antibody
 Membuat heparin yang berfungsi mencegah pembekuan darah selama
di dalam saluran-salurannya
c. Fungsi umum sel :
 mencari dan mendapatkan O2 serta zat gizi dan lingkungan internalnya
 membuang zat sisa dan co2 yang dihasilkan dari adanya reaksi kimia.
 melakukan berbagai reaksi kimia sedemikian rupa, merubah 02 dan zat
gizi menjadi energi.
 sensitive dan responsive akan perubahan di lingkungan sekitar sel.
 bereproduksi, sehingga apabila rusak dapat diganti dg sel yang baru.
 melakukan kontrol terhadap pertukaran zat yang terjadi antara sel dan
lingkungan internal.
d. Macam-macam sel :
A. Sel kanker

13
Terbentuk melalui perubahan genetik rangkap atau ganda dalam sel
induk dalam suatu organ tubuh. Sebagian perubahan yang tidak
dihilangkan akan terus menumpuk bersamaan dengan bertambahnya
umur yang terkadang tidak dapat dihindari. Tidak seperti semua sel
lain yang terdaftar, sel kanker bekerja untuk menghancurkan tubuh.
Kanker hasil dari pengembangan sifat sel abnormal yang menyebabkan
sel membelah tanpa terkendali dan menyebar ke lokasi lain.
Perkembangan sel kanker dapat berasal dari mutasi yang berasal dari
paparan bahan kimia, radiasi, dan sinar ultraviolet. Kanker juga dapat
memiliki asal genetik seperti kesalahan replikasi kromosom dan virus
penyebab kanker pada DNA.
Sel-sel kanker dibiarkan menyebar dengan cepat karena mereka
mengembangkan sensitivitas yang menurun terhadap sinyal anti-
pertumbuhan dan berkembang biak dengan cepat tanpa adanya
perintah berhenti. Mereka juga kehilangan kemampuan untuk
menjalani apoptosis atau kematian sel yang terprogram, membuat
mereka semakin tangguh.

B. Sel darah
Aktivitas sel darah sangat penting bagi kehidupan untuk mengangkut
oksigen ke seluruh tubuh untuk melawan infeksi. Sel-sel darah
diproduksi oleh sumsum tulang. Tiga jenis utama sel dalam darah
adalah sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan
trombosit. Merupakan komponen esensial pada tubuh manusia yang
pada keadaan normal selalu berbentuk bikonkaf, tidak berinti dan
berfungsi sebagai pembawa oksigen. Sel darah putih memproduksi
antibodi.

C. Sel endokrin
Mirip seperti sel eksokrin akan tetapi menstranspor produk melalui
peredaran darah dan bekerja pada target organ yang memiliki reseptor
spesifik.

D. Sel kelenjar
Pada sistem pencernaan mampu membentuk protein yang berperan
sebagai enzim yang berfungsi untuk menguraikan makanan yang kita
makan.

E. Sel ginjal
Mampu mengontrol pertukaran bahan antara sel dengan
lingkungannya, mengontrol pertukaran bahan antara sel dengan
lingkungannya.

F. Sel otot
Sel-sel otot membentuk jaringan otot, yang memungkinkan semua
gerakan tubuh. Tiga jenis sel otot adalah kerangka, jantung, dan halus.

14
Jaringan otot rangka menempel pada tulang untuk memfasilitasi
gerakan sukarela. Sel-sel otot ini ditutupi oleh jaringan ikat, yang
melindungi dan mendukung bundel serat otot.
Untuk melakukan kontraksi otot.Adanya kolaborasi kemampuan
inheren, menggerakan tubuh.

G. Sel Hati
 Hepatosit berfungsi menyimpan glukosa dalam bentuk glikogen,
 Kemudian sel ITO berfungsi menyimpan sekitar 80% dari
pasokan tubuh vitamin A dan berbagai lipid lainnya.
 Sel Kupffer berfungsi sebagai sel antigen dalam kekebalan adaptif
serta menghapus eritrosit tua dan heme untuk digunakan kembali.
 Yang terakhir sel endotel hati yang berfungsi membentuk dinding
pembuluh darah (sinusoid) yang membawa darah ke seluruh hati.

H. Sel Tulang
Tulang adalah jenis jaringan ikat termineralisasi yang terdiri dari
komponen utama sistem rangka. Tulang terdiri dari matriks mineral
kolagen dan kalsium fosfat. Ada tiga jenis utama sel tulang dalam
tubuh: osteoklas, osteoblas, dan osteosit. Sebagai tempat perlekatan
otot.

I. Sel kulit
Sel kulit terdiri dari lapisan jaringan epitel (epidermis) yang didukung
oleh lapisan jaringan ikat (dermis) dan mendasari lapisan subkutan.
Lapisan terluar kulit tersusun atas sel epitel skuamosa yang rata dan
berdekatan.
Kulit mencakup berbagai peran yaitu melindungi struktur internal
tubuh dari kerusakan, mencegah dehidrasi, bertindak sebagai
penghalang terhadap kuman, menyimpan lemak, dan menghasilkan
vitamin dan hormon.

J. Sel Lemak
Sel-sel lemak (Adiposa), juga disebut adiposit, adalah komponen sel
utama dari jaringan adiposa. Adiposit mengandung tetesan lemak yang
disimpan (trigliserida) yang dapat digunakan untuk energi. Ketika
lemak disimpan, sel-selnya menjadi bulat dan bengkak. Sel adiposa
juga memiliki fungsi endokrin yang kritis: mereka menghasilkan
hormon yang mempengaruhi metabolisme hormon seks, pengaturan
tekanan darah, sensitivitas insulin, penyimpanan dan penggunaan
lemak, pembekuan darah, dan pensinyalan sel

K. Sel endotel
Sel endotel membentuk lapisan dalam sistem kardiovaskular dan
struktur sistem limfatik. Mereka membentuk lapisan dalam pembuluh
darah, pembuluh limfatik, dan organ termasuk otak, paru-paru, kulit,

15
dan jantung.Sel endotel bertanggung jawab untuk angiogenesis atau
pembentukan pembuluh darah baru. Mereka juga mengatur pergerakan
makromolekul, gas, dan cairan antara darah dan jaringan di sekitarnya
serta membantu mengatur tekanan darah.

L. Sel Pankreas
Sel pankreas berfungsi baik sebagai eksokrin dan organ endokrin, yang
berarti bahwa itu dibuang hormon baik melalui saluran dan langsung
ke organ-organ lain. Sel-sel pankreas penting untuk mengatur kadar
konsentrasi glukosa darah serta untuk pencernaan protein, karbohidrat,
dan lemak

M. Sel Saraf
Sel saraf sensorik berfungsi untuk menghantar impuls dari reseptor ke
sistem saraf pusat, yaitu otak (ensefalon) dan sumsum belakang
(medula spinalis).Sel saraf motorik berfungsi untuk mengirim impuls
dari sistem saraf pusat ke otot atau kelenjar yang hasilnya berupa
tanggapan tubuh terhadap rangsangan.Sel saraf intermediet berfungsi
untuk menghubungkan sel saraf motor dengan sel saraf sensorik atau
berhubungan dengan sel saraf lainnya yang ada di dalam sistem saraf
pusat.

3. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang adaptasi sel


Ketika sel mendapatkan cedera dan sel harus terus menjalankan fungsinya, maka sel
akan melakukan mekanisme adaptasi. Respons sel yang mengalami cedera dapat
bersifat reversibel disebut juga cedera subletal dan jika mengalami cedera ireversibel
disebut cidera letal. Berikut ini uraian jenis cedera subletal dan letal.

a. Cedera subletal
Cedera subletal terjadi bila sel mengalami cedera dan menunjukkan perubahan
morfologis tetapi sel tidak mati. Perubahan seperti ini bersifat reversible jika
penyebab cedera dihentikan dan sel akan kembali pulih seperti sebelumnya.
Cedera subletal ini disebut juga proses degeneratif. Adapun bentuk perubahan
yang terjadi dalam sel adalah sebagai berikut:
 Pembengkakan sel
Pembengkakan sel adalah perubahan yang paling sering terjadi dalam
bentuk penumpukan cairan di dalam sel akibat gangguan mekanisme
pengaturan cairan. Sitoplasma akan terlihat keruh dan kasar
(degenerasi bengkak keruh) dan akan terjadi gangguan metabolisme
pembentukan energi.
 Penimbunan lipid
Di dalam sel terjadi gangguan yang lebih berat yaitu degenerasi lemak,
di mana terjadi penumpukan lemak intrasel sehingga inti terdesak ke
pinggir. Jaringan akan bengkak dan terlihat kekuning-kuningan.
Sebagai contoh yaitu proses perlemakan hati (fatty liver) yang terjadi
pada malnutrisi dan alkoholik. Hati yang terserang hebat akan

16
berwarna kuning cerah, jika disentuh terasa berlemak. Jenis perubahan
ini disebut perubahan berlemak atau degenerasi lemak.

b. Cidera letal
Cedera pada sel yang cukup berat dan berlangsung lama serta melebihi
kemampuan sel untuk beradaptasi akan menyebabkan kerusakan sel yang
bersifat ireversibel (tidak pulih) yang berlanjut kepada kematian sel. Sebagai
contoh sel parenkim paru perokok yang mengalami cidera letal akibat asap
rokok yang terus menerus
Adaptasi sel adalah penyesuaian sel atau jaringan yang bersifat reversibel,
yang meliputi : Perubahan fungsi atau anatomi sel. Adaptasi sel ini terjadi agar
sel terus menjalankan tugasnya.
Macam-macam Adaptasi sel yaitu :
 Atrofi
Atrofi adalah menurunnya jumlah sel dalam jaringan setelah sel
tersebut mencapai ukuran,yang berakibat kehilangan bahan sel.Atrofi
dapat bersifat fisiologis misalnya pada proses daging (penuaan) dimana
seluruh bagian tubuh tampak mengecil secara bertahap.
- Degenerasi Yaitu keadaan terjadinya perubahan biokimia intraseluler
yang disertai perubahan morfologik, akibat jejas non fatal pada sel
- Infiltrasi Bentuk retrogresi dan penimbunan metabolit sistemik pada
sel normal (tidak jika melampaui batas mengalami jejas langsung
seperti pd degenerasi) maka sel akan pecah. Penyebabnya :
berkurangnya beban kerja dan hilangnya persarafan
 Hipertrofi
Hipertrofi adalah bertambahnya jumlah ukuran sel karena
bertambahnya jumlah struktur dalam sel.bukan disebabkan karena
bertambahnya cairan di dalam sel.
Peristiwa hipertrofi dibagi menjadi dua sifat yaitu hipertrofi patologik
seperti pada otot jantung pasien yang menderita hipertensi bertahun
tahun yang mengalami peningkatan beban kerja secara spesifik.
Sedangkan kondisi hipertrofi fisiologik seperti otot rangka pada
binaragawan yang memang sengaja dibentuk sebagai hasil mengangkat
beban berat . Sedangkan hipertrofi fisiologi terjadi seperti otot rangka
pada binaragawan yang mendapatkan beban karena latihan.

 Hiperplasia
Hiperplasia, ditandai dengan bertambahnya jumlah sel atau sel
mengadakan proliferasi akibat beban kerja yang bertambah.
Hyperplasia terjadi karena kenaikan absolute pada sebuah jaringan
atau organ sehingga menyebabkan pembesaran organ atau jaringan
tersebut dan fungsi organ tersebut juga meningkat contoh hiperplasia
secara fisiologi adalah pembesaran sel uterus pada wanita hamil
sehingga janin dapat tumbuh membesar di dalamnya sedangkan secara

17
patologik adalah hiperplasia endometrium akibat pengeluaran hormon
estrogen yang tidak terkendali .

 Metaplasia
Metaplasia,ditandai berubahnya suatu tipe sel dewasa menjadi sel
dewasa lainnya dan bersifat reversibel sehingga fungsi sel juga ikut
berubah.Bentuk adaptasi yang terjadi berupa perubahan sel matur jenis
tertentu menjadi sel matur jenis lain. Misalnya sel epitel torak yang
dapat bersekresi diganti oleh sel epitel gepeng berlapis yang tidak
dapat bersekresi yang terjadi pada saluran pernapasan seorang
perokok . Metaplasia biasanya terjadi sebagai respons terhadap cedera
atau iritasi kontinu yang menghasilkan peradangan kronis pada
jaringan. Dengan mengalami metaplasia, sel-sel yang lebih mampu
bertahan terhadap iritasi dan peradangan kronik akan menggantikan
jaringan semula.

 Induksi
Induksi merupakan hipertrofi pada retikulum endoplasma, tempat
kemampuan adaptasi sel terjadi pada bagian subseluler. Misalnya, pada
individu yang menggunakan obat tidur (hipnotikum) dalam jangka
waktu lama, retikulum endoplasma sel hepatosit akan melakukan
adaptasi hipertrofi terhadap obat tidur ini. Hal ini disebabkan oleh
barbiturat akan di detoksifikasi hepar sehingga untuk dapat tidur
memerlukan dosis obat yang semakin besar.

 Displasia dan Anaplasia


Displasia merupakan perubahan sel dewasa ke arah kemunduran
dengan ciri khas variasi ukuran, bentuk dan orientasi yang dapat terjadi
di epitel maupun jaringan ikat. Keadaan displasia bukan merupakan
proses adaptif ataupun suatu neoplastik dan disebabkan oleh iritasi atau
peradangan menahun. Ciri khas displasia adalah hilangnya orientasi
sel, sel berubah bentuk dan ukuranya, ukuran dan bentuk inti berubah,
hiperkromatik dan gambaran mitosis lebih banyak daripada normal.
Contoh displasia epitel skuamosa berlapis pada serviks uteri adalah sel
epitel skuamosa berlapis pada serviks menebal, disorientasi epitel
skuamosa , dan gambaran mitosis yang abnormal. Keadaan displasia
sel juga dijumpai sel epitel traktus respiratorius yang mengalami
metaplasia skuamosa. Displasia tidak selalu berubah menjadi tumor
ganas karena jika penyebab displasia disingkirkan, sel epitel akan
(reversibel). Anaplasia adalah perubahan ke arah kemunduran dari sel
dewasa menjadi sel yang lebih primitif. Sel-sel yang baru ini nampak
sangat berbeda daripada sel normal, baik dalam struktur, bentuk,
ukuran, kromatin, mitosis dan orientasi sel. Jadi, anaplasia merupakan
ciri khas sel tumor ganas dan bersifat menetap (ireversibel).
Pengaruh stimulus yang menyebabkan cedera pada sel :
1. Kerusakan biokimia

18
Terjadinya perubahan kimia dari salah satu reaksi metabolisme
atau lebih di dalam sel.
2. Kelainan fungsi
Misalnya pada kegagalan kontraksi, sekresi sel atau lainnya,
kelainan biokimia pada sel( cedera fungsi). tetapi tidak semua,
jika sel banyak cedera, memiliki cadangan yang cukup sel tidak
akan mengalami gangguan fungsi yang berarti.
3. Perubahan morfologis
Sel yg menyertai kelainan biokimia dan kelainan fungsi.Tetapi
saat ini masih ditemukan sel secara fungsional terganggu
namun secara morfologis tidak memberikan petunjuk adanya
kerusakan.
4. Pengurangan massa atau penyusutan
Pengurangan ukuran sel jaringan atau organ disebut atrofi
(lebih kecil dari normal).
5. Retrogresif
Jika terjadi proses kemunduran (degenerasi/ kembali ke arah
yang kurang kompleks).
6. Progresif
Berkelanjutan berjalan terus kearah yang lebih buruk untuk
penyakit.
7. Adaptasi
(penyesuaian) : atropi, hipertropi, hiperplasi, metaplasi
Gangguan yg menyerang sel:
1). penyakit autoimun yang menyerang sistem kekebalan tubuh
2). psoriasis kondisi dimana sel darah putih terlalu aktif,sehingga merangsang
kulit lebih cepat tumbuh dari biasanya
3). lupus terbentuknya antibodi yg justru menyerang hampir seluruh jaringan
tubuh
4). multiple sclerosis menyerang sel sel saraf
5). graves menyebabkan kelenjar tiroid terlalu aktif

4. Mahasiswa mampu mengetahui ayat dan hadist yang berkaitan dengan scenario
 Surat Az-Zumar ayat 6 yaitu: Dia menciptakan kamu dari diri yang satu
kemudian darinya dijadikan pasangan dan dia menurunkan 8 pasang hewan
ternak untuk mu,dia menjadikanmu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian
dalam tiga kegelapan yang berbuat demikian itulah adalah Allah tuhan kamu
tuhan yang memiliki kerajaan tidak ada tuhan selain dia, maka mengapa kamu
dapat dipalingkan.
 Al- Infitor ayat 8 yaitu : dalam bentuk apasaja yang dia kehendaki,ia
menyusun tubuhmu
 As- Sajjadah ayat 5 yaitu: Jelas bahwa tidak satupun dari hal-hal ini
merupakan tatanan acak yang muncul secara kebetulan,mereka semua ada atas
kuasa tuhan kita

19
 Attin ayat 4 yaitu: Sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dalam
bentuk yang sebaik-baiknya
 yassin ayat 36 yaitu: Maha suci Allah yang terlah menciptakan semuanya
berpasang-pasangan baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan diri merka
sendiri maupun apa yang tidak mereka ketahui
 Al-Infitor ayat 7 yaitu : Yang telah menciptakanmu lalu menyempurnakan
kejadianmu dan menjadikanmu seimbang
 An-nur ayat 41 artinya: Tidakkah engkau (Muhammad) tahu bahwa kepada
Allah-lah bertasbih apa yang dilangit dan dibumi,dan juga burung yang
mengembangkan sayapnya. Masing-masing sungguh,telah mengetahui
caraberdoa dan bertasbih. Allah maha mengetahui apa yang merka kerjakan
 Al-Mukminun ayat 12-13 yang artinya: Dan sesungguhnya kami telah
menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah,kemudian kami
jadikan saripati itu air mani yang disimpan dalam tempat yang kokoh(rahim)
(dinda)

20
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Setelah melalui analisa dan pembahasan pada bab sebelumnya maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut:
Mekanisme adaptasi sel terdiri dari organisasi sel yaitu unit kehidupan yang
berhungan dengan hidup dan selalu berhungan dengan karakteristik makhluk hidup
yaitu bereproduksi,tumbuh,melakukan metabolisme dan beradaptasi dengan
perubahan internal dan eksternal.

21
DAFTAR PUSTAKA
● Dafriani, Dr.Ns.Putri. 2019. Buku ajar anatomi dan fisiologi. Penerbit berkah prima.
● Eka, Diaming Pupitasari,dkk Biologi Sel. 2015. Jurnal Biologi Sel.Vol 1 No 9
halaman 18 dan 36
● Eroschenko, Victor P. 2017 . Textbook Atlas of Histology with funcational
correlations. 13 editon.
● Hambali, Sumbara M.Pd . 2018 . Journal of Teaching Physical Education in
Elementary School. Sel struktur dan fungsi.
● Imaningtyas, Sri Ayu, 2017, Buku Mandiri Biologi, Bogor, Erlangga
● Irianto,Koes. 2017. Buku anatomi dan fisiologi.
● Pratiwi ,D.A., Suharno, Sri Maryati, & S. Bambang, 2017, Biologi,Jakarta, Erlangga
● Satriani,Sri Endang. 2014. Jurnal Patologi 'jejas sel dan dan adaptasi sel'
● Schuenke M,Schulte E. 2016. Schumacher U. Atlas anatomi.New york.
● Setiawan,Andika. 2014. Segnebtasi citra sel darah merah berdasarkan morfologi sel
untuk mendeteksi anemia difisensi besi. Surakarta
● Setyawan, Annas Budi. 2020 . Buku patofisiologi untuk mahasiswa keperawatan .
halaman 4-7. Jawa Tengah. CV pena persada.
● Sriyanti, Cut,2016,Patologi, Suyanto
● Sudomo.dr. Danurwendo . Jurnal fisiologi sel.
● Wangko,Sunny. 2014. Jurnal Biomedik Komponen Sel. Vol 6 No 3 Halaman 17.

22

Anda mungkin juga menyukai