Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

MANAJEMEN PENYAKIT FLU BURUNG

BLOK III.3

Penanggung Jawab Blok : Dr.drg.Dhona Apriza, M.Biomed

Dosen Pengampu : drg. Intan Batura Endo Mahata, M.M

OLEH

Nama : Triyana Arisfa Ramadhani

NPM : 2110070110098

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS BAITURRAHMAH

T.A 2021
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang
telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada Saa, sehingga
Saya dapat menyelesaikan makalah manajemen penyakit flu burung
semester genap ini

Makalah ilmiah ini telah Saya susun dengan maksimal dan


mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar
pembuatan makalah ini.Untuk itu Saya menyampaikan banyak terima kasih
kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Saya menyadari sepenuhnya bahwa masih


ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh
karena itu Saya menerima saran dan masukan dari pembaca agar kami dapat
memperbaikinya di masa akan datang.

Akhir kata Saya berharap semoga tulisan ini dapat memberikan


manfaat dengan menambah wawasan terhadap pembaca dan terkhusus Saya
sebagai penulis.

Padang,20 November 2022

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................1


KATA PENGANTAR .............................................................................................2
DAFTAR ISI ............................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................4
1.1 Latar Belakang ...................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah ..............................................................................................5
1.3 Tujuan Penulisan ................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................6
BAB III PENUTUP..................................................................................................17
3.1 Kesimpulan .......................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................18

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Flu burung adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus
influenza tipe A dan ditularkan oleh unggas. Penyakit flu burung yang
ditularkan oleh virus Avian Influenza jenis H5N1 pada unggas
dikonfirmasikan telah terjadi di Republik Korea, Vietnam, Jepang,
Thailand, Komboja, Taiwan, Laos, China, Indonesia dan Pakistan.
Sumber virus diduga berasal dari migrasi burung dan tranportasi unggas
yang terinfeksi. (Balitbang Depkes, 2005). Indonesia pada bulan Januari
2004 pun dikejutkan dengan kematian ayam ternak yang luar biasa
( terutama di Bali, Jabotabek, Jawa Timur, Jawa Tengah, dan sejumlah
daerah lainya). Awalnya kematian tersebut disebabkan virus new castle,
namun konfirmasi terakhir oleh Departemen Pertanian disebabkan oleh
virus flu burung (Avian Influenza). Jumlah unggas yang mati akibat
wabah penyakit flu burung di 10 provinsi di Indonesia sangat besar yaitu
3.842.275 ekor (4,77%). (Balitbang Depkes,2005).

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana pengertian flu burung dan manajemen penyakit flu
burung?
1.3 Tujuan Pembelajaran
1. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan pengertian flu
burung dan manajemen penyakit flu burung

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Flu Burung


Flu Burung merupakan penyakit yang berbahaya karena dapat
membunuh seluruh ternak unggas di areal usaha peternakan. Flu Burung
merupakan penyakit yang berbahaya karena dapat menyebar dengan
cepat ke areal peternakan lain dan di seluruh tanah air. Flu Burung
berbahaya karena banyak jenis Flu Burung dapat menyebabkan manusia
sakit dan meninggal. (Buku Petunjuk bagi Paramedik Veteriner, Mei
2005)
Penyakit flu burung (bird flu, avian influenza/AI) ialah penyakit yang
disebabkan oleh virus influenza tipe A dan ditularkan antar unggas.
Unggas penular tersebut ialah burung, bebek, ayam, selain itu dapat
ditularkan oleh beberapa hewan yang lain seperti babi, kuda, anjing laut,
ikan paus, dan musang. Data lain menunjukkan penyakit ini bisa
terdapat di burung puyuh dan burung onta. Penyakit ini ditularkan dari
burung ke burung, tetapi dapat juga menular ke manusia. (Mulyadi,
2005)
Avian Influenza (AI) yang juga dikenal sebagai fowl plague adalah
penyakit virus zoonotik yang ditandai dengan pernapasan, menemukan
sistem pencernaan dan saraf dengan tinggi morbiditas dan mortalitas
pada spesies unggas. Burung, terutama burung air adalah yang alami
reservoir virus influenza A dan banyak spesies burung, peliharaan dan
liar, dapat terinfeksi dengan ini virus. (M.J. Mehrabanpour et al, 2007)
Karena semua virus influenza A memiliki nukleoprotein dan matriks
yang mirip antigen antigen, ini adalah target yang disukai dari metode
serologi kelompok influenza A. Agar gel tes immunodiffusion dapat
digunakan untuk mendeteksi antibodi terhadap antigen ini. Virus
terkonsentrasi persiapan yang mengandung salah satu atau kedua jenis
antigen digunakan dalam tes tersebut. Tidak semua spesies burung
mengembangkan antibodi pencetus yang terbukti. Tes imunosorben
terkait enzim memilik telah digunakan untuk mendeteksi antibodi

5
terhadap influenza. Antigen jenis tertentu tergantung pada spesie (Tidak
langsung) atau format pengujian spesies kompetitif (kompetitif). Tes
penghambatan Haemagglutination juga telah digunakan dalam serologi
diagnostik rutin, tetapi mungkin teknik ini mungkin gagal beberapa
infeksi tertentu karena haemagglutinin adalah subtipe spesifik.
(Alexander et al, 2010)

2.2 Manajemen Penyakit Flu Burung


1. Pengobatan flu burung pada ternak
Virus flu burung yang dapat menyerang pada hewan saat ini belum
diketahui obat maupun vaksin yang tepat untuk mengobatinya.
Pemberian obat maupun vaksin dilakukan lebih ke arah pencegahan
supaya tidak menular kepada hewan lain maupun manusia di sekitarnya.
Beberapa langkah yang dapat ditempuh dalam penanggulangan
pengobatan flu burung antara lain sebagai berikut:
a) Biosekuriti
Disebut juga keamanan hayati, yaitu perlakuan yang ditujukan
untuk menjaga keamanan hayati demi pemeliharaan kesehatan
dan memperkecil ancaman terhadap individu yang dilindungi.
Usaha ini antara lain:
a. Membatasi secara ketat lalu lintas unggas atau
ternak, produk unggas, pakan, kotoran, bulu, dan
alas kandang.
b. Membatasi lalu lintas pekerja atau orang dan
kendaraan keluar masuk peternakan.
c. Peternak dan orang yang hendak masuk
peternakan harus memakai pakaian pelindung
seperti masker, kaca mata plastik, kaos tangan,
dan sepatu.
d. Mencegah kontak antara unggas dengan burung
liar. ( Irianto, K., 2007)
b) Depopulasi

6
Depopulasi adalah tindakan pemusnahan unggas secara selektif
di peternakan yang tertular virus flu burung. Tindakan ini
dilakukan untuk mencegah penyebaran penyakit lebih luas. Cara
pemusnahan unggas yang terinfeksi virus flu burung adalah
menyembelih semua unggas yang sakit dan yang sehat dalam
satu kandang (peternakan). Selain itu, dapat juga dilakukan
dengan cara disposal, yaitu membakar dan mengubur unggas
mati, sekam dan pakan yang tercemar, serta bahan dan peralatan
yang terkontaminasi. (Khairil A. Notodiputro, 2008)
c) Vaksinasi
Dilakukan pada semua jenis unggas yang sehat di daerah yang
telah diketahui ada virus flu burung. Vaksin yang digunakan
adalah vaksin inaktif (killed vaccine) yang resmi dari
pemerintah. (Pranata Setia, 2011)

2. Pengobatan flu burung pada manusia


Flu burung pada manusia belum ada obatnya. Meskipun tidak semua
penderita mengalami kematian, flu burung tetap harus diwaspadai
karena dikhawatirkan virus ini akan mengalami mutasi menjadi lebih
ganas. Berikut ini beberapa tindakan untuk mewaspadai flu burung:
a. Berolahraga secara teratur, sehingga fisik sehat.
b. Makan makanan yang bergizi, agar dapat menyuplai energi
untuk pembentukan kekebalan tubuh yang optimal.
c. Mengkonsumsi produk unggas yang benar-benar sudah matang.
d. Hindari berkunjung ke peternakan.
e. Seringlah mencuci tangan dan hindari meletakkan tangan di
hidung dan mulut.
f. Membiasakan hidup bersih dan menjaga kebersihan lingkungan.
g. Cukup istirahat.
Jika ada yang terkena flu burung di sekitar kita maka langkah yang
dapat diambil adalah:
a. Tidak panik, tapi tetap waspada.

7
b. Membawa penderita ke dokter atau rumah sakit terdekat.
c. Melaporkan pada pihak terkait, seperti Dinas Peternakan atau
Dinas Kesehatan setempat supaya ditindaklanjuti.
d. Tidak mengucilkan keluarga penderita karena keluarga penderita
belum tentu tertular. Selain itu belum ada bukti bahwa flu burung
menular antar manusia. ( Irianto, K., 2007)

Penanggulangan di rumah sakit :


a. Penderita dirawat di ruang isolasi selama 7 hari (masa penularan).
b. Oksigenasi, dengan mempertahankan saturasi O2 > 90 %
c. Hidrasi
d. Antibiotika, anti inflamasi , obat –obatan imunomodulator
e. Terapi simptomatis untuk gejala flu, seperti analgetika atau
antipiretika, mukolitik, dekongestan. (Soejoedono, D. Retno. 2006)

8
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Flu Burung merupakan penyakit yang berbahaya karena dapat
membunuh seluruh ternak unggas di areal usaha peternakan. Flu
Burung merupakan penyakit yang berbahaya karena dapat menyebar
dengan cepat ke areal peternakan lain dan di seluruh tanah air. Flu
Burung berbahaya karena banyak jenis Flu Burung dapat
menyebabkan manusia sakit dan meninggal. (Buku Petunjuk bagi
Paramedik Veteriner, Mei 2005)\

Manajemen penyakit Flu burung dapat dilakukan dengan 3 macam


yaitu pada hewan ternak, pada manusia dan penanggulangan di
rumah sakit

9
DAFTAR PUSTAKA

Buku Petunjuk bagi Paramedik Veteriner. 2005. Pencegahan dan


Pengendalian Flu Burung (Avian Influenza) pada Peternakan Unggas Skala
Kecil
Chanlett, Emma. 2006. International Efforts to Control the Spread of the Avian
Influenza (H5N1) Virus: Affected Countries’ Responses

10

Anda mungkin juga menyukai