Anda di halaman 1dari 10

TUGAS 5 MENKESTER

PENYAKIT SNOT

Disusun Oleh :
Mulyana

24032121012

PROGRAM STUDI PETERNAKAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS GARUT
GARUT
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Swt. Yang sudah melimpahkan rahmat, taufik,
dan hidayah-Nya sehingga saya bisa menyusun tugas Manajemen Kesehatan Ternak
dan Kesejahteraan Hewan dengan judul “ Penyakit Snot pada Unggas” ini dengan
dengan baik serta tepat waktu.

Tugas ini saya buat untuk memberikan ringkasan tentang penyakit snot pada
ternak unggas. Mudah-mudahan tugas yang saya buat ini dapat menambah
pengetahuan kita tentang penyakit snot pada unggas. Saya menyadari kalau masih
banyak kekurangan dalam penyusunan tugas ini.

Oleh sebab itu, kritik serta anjuran yang sifatnya membangun sangat saya
harapkan guna kesempurnaan penyusunan tugas ini. Saya mengucapkan terima kasih
kepada Ibu Drh. Dyah Savitri sebagai dosen pengampu mata kuliah Manajemen
Kesehatan Ternak dan Kesejahteraan Hewan. Untuk itu saya ucapkan terima kasih.

Garut, 27 Oktober 2022

Mulyana
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................2
BAB I.......................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang...............................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................4
1.3 Maksud dan Tujuan........................................................................................................5
BAB II.....................................................................................................................................6
PEMBAHASAN......................................................................................................................6
3.1 Etiologi...........................................................................................................................6
3.2 Tanda Klinis...................................................................................................................6
3.3 Pathogenesis atau cara penularan...................................................................................6
3.4 Diagnosa........................................................................................................................7
3.5 Prognosa dan terapi........................................................................................................7
3.6 Pengendalian..................................................................................................................7
KESIMPULAN............................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................8
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Infeksius coryza (Snot) merupakan penyakit pernafasan bagian atas pada
unggas, terutama ayam, yang bersifat akut. Penyakit ini telah menyebar luas di
seluruh dunia, dan kejadiannya sering pada musim dingin atau udara jelek.
Penyebaran penyakit dalam kandang sangat cepat, baik secara kontak langsung
dengan ayam-ayam sakit, maupun tidak langsung melalui air minum, udara, dan
peralatan yang tercemar (HINZ, 1981). Gejala-gejala klinis penyakit ini ditandai
dengan keluarnya eksudat dari hidung, muka bengkak karena edema di bawah
kulit, konjungtivitis, anoreksia, dan kadang-kadang sulit bernapas. Biasanya
penyakit ini merupakan komplikasi dengan penyakit lain, seperti Fowl pox,
Mycoplasma (CRD), New castle disease (ND), Infectious bronchitis (IB),
Infectious laryngotracheitis (ILT) dan lain-lain (POERNOMO, 1975; GORDON
dan JORDAN, 1982). Di Indonesia, penyakit ini pertama kali dilaporkan oleh
Veeartsenijkundig Institut (VI) Bogor, yang sekarang dikenal sebagai Balai
Penelitian Veteriner, Balitvet. Berdasarkan laporan tahunannya, lembaga ini
mencatat bahwa dari 319 sampel unggas yang diperiksa selama tahun 1930,
ternyata 17 diantaranya didiagnosa sebagai Coryza infeksiosa (ANONIM, 1932).
Pada tahun 1975, POERNOMO (1975) berhasil mengisolasi dan identifikasi
kuman Haemophilus paragallinarum penyebab Infeksius coryza (snot) pada ayam.
Pada tulisan ini dikemukakan informasi hasil studi lapangan dan pemeriksaan
laboratorium mengenai agen penyebab, epidemiologi, dan uji sensitifitas kuman
Haemophilus paragallinarum terhadap beberapa antibiotika dan preparat sulfa di
beberapa lokasi di Indonesia.
1.2 Rumusan Masalah
 Apa yang dimaksud dengan penyakit Snot?

1.3 Maksud dan Tujuan


 Untuk mengetahui apa itu penyakit snot
 Untuk mengetahu cara penyebaran penyakit snot
 Untuk mengetahui cara pengendalian penyakit snot
 Supaya bisa mengetahui diagnosa ternak yang terkena penyakit snot
BAB II

PEMBAHASAN

3.1 Etiologi
 peralatan
 Tidak dilakukan penggantian sekam sehingga amoniak tinggi dan
menyebabkan adanya bakteri haemophillus gallinarum
 Air dan pakan yang tercemar
 Kontak langsung antara ayam yang sudah terkena penyakit snot
dengan ayam sehat
 Perubahan cuaca atau pancaroba
 Mengalami stress sehingga menyebabkan turun nya imunitas

3.2 Tanda Klinis


 Ayam sulit bernapas
 Ayam seperti bersin-bersin dengan diikuti adanya eksudat
 Suaranya terdengar seperti mendengkur atau ngorok
 Keluar lendir dari hidung dan mata
 Pada permukaan wajah atau mata terlihat adanya pembengkakan
 Penurunan nafsu makan

3.3 Pathogenesis atau cara penularan


 Kontak langsung antara ayam yang terkena penyakit snot dengan ayam
yang sehat
 Pakan dan air yang tercemar atau kotor
 Peralatan yang kotor
 Kontak manusia sebagai carrier (pembawa penyakit) dengan unggas
 Bakteri yang berada di udara

3.4 Diagnosa
 Jika ada ayam yang menunjukkan gejala atau tanda klinis di pisahkan
atau di isolasi
 Ayam yang sudah mati karena terkena penyakit snot dilakukan bedah
bangkai
 Untuk mendiagnosa ayam yang terkena penyakit snot bisa dilihat pada
tanda klinis
 Ayam sehat bisa diberikan antibiotik dan multivitamin yang biasanya
dijual di poultry shop

3.5 Prognosa dan terapi


 Untuk pengobatan diberikan antibiotik melalui suntikan atau air
minum selama 3-7 hari berturut-turut
 Dengan melakukan sanitasi kandang dan peralatan
 Memperhatikan kepadatan kandang
 Pemberian VOVD pada ayam
 Mengisolasi ayam yang terkena penyakit

3.6 Pengendalian
 Mengisolasi sumber atau penyebab carrier
 Jumlah kelompok umur dalam suatu lokasi peternakan sebaiknya
dikurangi untuk menghindari penularan penyakit dari ayam tua ke
ayam muda
 Melakukan sanitasi atau desinfeksi kandang dan peralatan
 Kunjungan tamu ke lokasi peternakan harus dilakukan desinfeksi
terlebih dahulu
 Ayam yang mati karena penyakit sebaiknya dikubur atau dibakar
KESIMPULAN
Penyakit snot adalah penyakit bacterial menular, penyebab dari penyakit snot
ini adalah bakteri haemophillus gallinarum. Bakteri ini umumnya menyerang pada
ternak unggas.

Bila ada ayam atau jenis unggas lain yang terdiagnosa penyakit snot, maka
ayam tersebut dimusnahkan dengan cara di bakar atau dikubur.

Ayam sehat yang tidak terkena penyakit snot diberi perawatan khusus dan
diberi antibiotic dan multivitamin.
DAFTAR PUSTAKA
Devi, Y, J, A, Moenek. 2016. Manajemen Penyakit Infectious Coryza (Snot).
Jurnal Partner Politeknik Pertanian Negeri Kupang. 21 (1), 238-245.
Anni, K. dkk. 2000. Infeksius Coryza Pada Ayam di Indonesia. Jurnal Wartazoa.
10 (2), 72-76.

Anda mungkin juga menyukai