Anda di halaman 1dari 9

TUGAS PRAKTIKUM : PBL

Hari, Tanggal : Kamis, 10 Juni 2021 Dosen : 1. Prof. Dr. Ir. Hj. Iman Rahayu H.S., MS
Mata Kuliah : Produksi Unggas Komersial 2. Eka Koswara, S.Pt
3. Laeli Komalasari, S.Pt., M.Si
Praktikum Ke-14 Asisten : Amelia Kamila Islami (D14180099)

MANAJEMEN PEMBERIAN VAKSIN PADA AYAM BROILER DI PETERNAKAN


BAPAK RATMAN DI DESA PANDANSARI

Saffanah Akbariyah Ula D14190035


Farah Syifa Andini D14190046
Faula Agustin D14190049
Andwi Russpita D14190066
Jenit Morisca D14190069
Muhammad Fakhrurozi D14190070
Descha Thasya D14190071
Rezha Wahyu Pratama D14190080
Qonita Rahmah D14190085

TEKNOLOGI PRODUKSI TERNAK


DEPARTEMEN ILMU PRODUKSI DAN TEKNOLOGI PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2021
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Ternak ayam merupakan komoditas peternakan yang paling banyak dipelihara oleh para
petani-peternak di pedesaan. Produk komoditas peternakan ini adalah sumber protein hewani
yang dapat dijangkau oleh lapisan masyarakat secara luas. Sejalan dengan meningkatnya jumlah
penduduk, perubahan gaya hidup, kesadaran gizi, dan perbaikan tingkat pendidikan, permintaan
akan produk peternakan (telur, daging, dan susu) terus meningkat (Delgado et al. (1999) dalam
Sianita N et al. (2011)). Dua puluh lima persen ternak ayam di Indonesia dipelihara secara
intensif sehingga ternak dapat terhindar dari penyakit karena peternak mempunyai cukup
pengetahuan mengenai cara pemeliharaan dan pengendalian penyakit (Sri Murtini (1999) dalam
Sianita N et al. (2011)).
Secara garis besar program pencegahan penyakit pada ternak ayam broiler dibagi menjadi
tiga golongan yakni program sanitasi, program vaksinasi dan pengobatan penyakit (Narantaka,
2012). Salah satu program pencegahan penyakit yang sering dilakukan adalah vaksinasi.
Vaksinasi adalah salah satu cara untuk mencegah penyakit terutama yang berasal dari virus
seperti Newcastle Disease (ND), Gumboro, Infectious Bronchitis (IB), Avian Influenza (AI).
Vaksin yang biasa digunakan selama pemeliharaan ayam broiler yaitu vaksin Newcastle Disease
(ND) dan gumboro.
Broiler merupakan jenis ternak yang banyak dikembangkan sebagai sumber pemenuhan
kebutuhan protein hewani, serta dapat menghasilkan daging yang cepat dibandingkan dengan
unggas lainnya. Broiler memiliki kelemahan yaitu rentan sekali terhadap serangan penyakit,
terutama penyakit yang disebabkan oleh virus. Penyakit yang disebabkan oleh virus ini sangat
merugikan bagi peternak karena tidak hanya menurunkan produktivitas, bahkan dapat
menyebabkan kematian broiler maka dari itu perlu dilakukan vaksinasi untuk mencegah hal
tersebut.
Aspek yang kami amati di salah satu peternakan ayam broiler di Desa Pandansari adalah
manajemen vaksinasi pada ayam broiler. Vaksin yang digunakan di peternakan milik Bapak
Ratman adalah vaksin ND dan Gumboro A. Dilakukan suatu analisa manajemen vaksinasi pada
peternakan tersebut untuk mengetahui tata cara pelaksanaan pencegahan penyakit ayam broiler
pada peternakan ayam broiler di Desa Pandansari.

Tujuan

Mengetahui manajemen pemberian vaksin dan pengaruhnya terhadap ayam broiler pada
peternakan milik Bapak Ratman yang terletak di Desa Pandansari.
MATERI DAN METODE

Alat
Laptop, Alat tulis, Ponsel, Kuota

Bahan
Ayam Broiler

Prosedur
Praktikum ini dilaksanakan pada tanggal 8 Juni 2021. Praktikum dilakukan dengan
metode penelitian lapangan, yaitu mengumpulkan data-data secara langsung dengan melakukan
wawancara dengan pemilik peternakan ayam broiler. Lokasi peternakan ayam broiler terletak di
Desa Pandansari, Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Pemilik
peternakan tersebut bernama Bapak Ratman. Hasil wawancara diolah dan ditentukan topik
intinya dengan diskusi kelompok. Dan, mencari referensi lain dengan jurnal ilmiah. Lalu,
membentuk laporan praktikum.
TINJAUAN PUSTAKA

Ayam Broiler
Ayam broiler adalah ayam hasil dari rekayasa teknologi yang memiliki karakteristik
ekonomis dengan ciri khas pertumbuhan cepat sebagai penghasil daging dengan masa panen
pendek serta menghasilkan daging berserat lunak, timbunan daging baik, dada lebih besar dan
kulit licin (Siregar dkk, 1981). Ayam pedaging (broiler) merupakan salah satu komoditi unggas
yang memberikan kontribusi besar dalam memenuhi kebutuhan protein asal hewani bagi
masyarakat Indonesia. Broiler adalah jenis ternak unggas yang memiliki laju pertumbuhan yang
sangat cepat, karena dapat dipanen pada umur 5 minggu.Keunggulan broiler didukung oleh sifat
genetik dan keadaan lingkungan yang meliputi makanan, temperatur lingkungan, dan
pemeliharaan (Umam et al, 2015).
Vaksinasi
Vaksinasi adalah pemberian vaksin (antigen) yang dapat merangsang pembentukan
imunitas (antibodI) system imun di dalam tubuh.Vaksin merupakan suatu tindakan dengan
sengaja memasukkan bibit penyakit yang sudah dilemahkan dengan tujuan untuk merangsang
terbentuknya kekebalan tubuh dari suatu jenis penyakit (Akoso, 1998). Dan salah satu cara untuk
mencegah penyakit terutama yang berasal dari virus seperti Newcastle Disease (ND), Gumboro,
Infectious Bronchitis (IB), Avian Influenza (AI). Hal ini sesuai dengan pendapat Murtidjo (1992)
yang menyatakan bahwa vaksin yang biasa digunakan selama pemeliharaan ayam broiler yaitu
vaksin Newcastle Disease (ND) dan Gumboro.
Vaksin
Vaksin adalah biakan jasad renik patogen, diperoleh dari hewan tertentu yang kebal
terhadap penyakit yang disebabkan jasad renik itu sehingga daya patogennya menjadi lemah
untuk dimasukkan ke dalam tubuh manusia agar memperoleh kekebalan (Mandiri,2010).
Vaksinasi adalah usaha memasukkan vaksin kedalam tubuh ternak untuk melindungi ternak dari
serangan penyakit tertentu. Vaksinasi ditujukan untuk merangsang pembentukan zat kebal yang
sesuai dengan jenis vaksinnya (Tamalluddin, 2015).

Tetelo atau Newcastle Desease (ND)


Penyakit tetelo atau Newcastle Desease (ND) merupakan penyakit virus menular strategis
pada unggas yang bersifat endemis di Indonesia. Pencegahan terhadap penyakit tersebut dapat
dilakuan dengan cara vaksinasi ulangan pada unggas. Salah satu vaksin yang digunakan untuk
vaksinasi ulangan tetelo adalah vaksin ND aktif. Vaksin ND aktif merupakan vaksin dalam
bentuk kering beku yang setiap dosisnya mengandung virus 108 EID50 (Badruzzaman, et al.
HASIL DAN PEMBAHASAN

Vaksinasi atau pemberian vaksin mempunyai manfaat untuk membentuk dan menambah
antibodi semacam kekebalan tubuh bagi ayam agar terhindar dan kebal terhadap berbagai
penyakit dan pada akhirnya produksi akan optimal serta pemberian vaksin diharapkan sebagai
langkah proteksi atau perlindungan terhadap virus (mikroorganisme) merugikan yang dapat
menyebabkan berbagai penyakit unggas.

Hasil pengamatan yang diperoleh pada peternakan ayam broiler milik Pak Ratman, Desa
Pandansari diketahui menggunakan vaksin jenis ND dan vaksin IBD atau gumboro. Pemberian
vaksin dilakukan dengan cara mencampurkan vaksin tetes terhadap air minum ayam. Vaksin ND
1 diaplikasikan pada DOC yang sedang berumur 3 hari. Setelah ayam berumur 10 hari, ayam
broiler ini diberikan vaksin jenis IBD atau Gumboro, dan pada umur 18 hari ayam broiler
kembali diberikan vaksin ND 2. Setelah pemberian vaksin dilakukan, ayam broiler tidak
menunjukkan gejala ataupun gangguan melainkan terlihat sehat. Menurut literatur Setiaji dan
Sudarman (2005) vaksin ND (Newcastle Disease) diberikan dua kali yaitu pada saat ayam broiler
berumur tiga hari dengan melalui tetes mata dan pada usia ayam broiler 18-21 hari yang
diberikan melalui air minum sedangkan vaksin Gumboro atau IBD diberikan pada saat anak
ayam broiler berusia 10-13 hari.

Setelah pemberian vaksin, terdapat hal yang dilakukan oleh peternakan Pak Ratman ini.
Dalam melakukan pencegahan terhadap mikroba dan membuat ayam broiler semakin sehat,
setelah vaksinasi dilakukan, ayam broiler diberikan pakan disertai rempah-rempah herbal serta
air minum yang cukup. Pemberian rempah-rempah herbal dilakukan untuk menjaga ayam broiler
terhadap serangan antimikroba dan menjaga imunitas tubuh ayam broiler. Menurut Setiaji dan
Sudarman (2005) antistres diberikan pada saat sebelum dan setelah proses vaksinasi, antistres
diberikan pada saat DOC datang, dua hari sebelum dan sesudah pemberian vaksinasi, serta dua
hari setelah pergantian ransum. Antistres yang diberikan dicampurkan dengan air minum dengan
dosis sebanyak 1 gram per 1 liter air minum.

Vaksin yang digunakan pada peternakan ini adalah vaksin ND dan vaksin gumboro.
Vaksin ND adalah salah satu vaksin unggas yang populer digunakan oleh peternak, karena
memang salah satu vaksin yang selalu diberikan kepada ayam bahkan sejak masih DOC.
Vaksinasi ND dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu bersama air minum,dicampur dengan
pakan, melalui tetes mata/hidung, injeksi intramuskuler, dan melalui aerosol dengan spraying
(FAO, 2002;Ausvetplan, 2010). Vaksin ND memiliki manfaat untuk mencegah ayam terkena
penyakit ND. Penyakit ND Newcastle disease merupakan penyakit menular yang bersifat akut
sampai kronis pada berbagai unggas dan ditandai dengan gejala gangguan pernafasan,pencernaan
dan saraf. Penyakit ini disebabkan oleh Avian Paramyxovirus type-1(APMV-1), genus
Avulavirus dari famili Paramyxoviridae dengan genom RNA serat tunggal (single stranded/ss)
dan berpolaritas negatif (Gusti 2012).
Vaksin gumboro adalah vaksin yang digunakan untuk mencegah penyakit gumboro pada
ayam pedaging, jantan, petelur dan ayam pembibit. Gumboro merupakan penyakit menular yang
disebabkan oleh virus dan ditemukan hampir di setiap daerah peternakan ayam intensif.
Gumboro sering menyerang ayam muda yang disebabkan oleh Infectious Bursal Disease Viruses
(IBDV) dari genus Avibirnavirus yang memiliki double-stranded segment RNA. Faktor yang
menjadi penentu keberhasilan vaksin adalah kesehatan ayam, sebelum divaksin pastikan ayam
tidak stres dan bebas dari penyakit ND dan Gumboro. Jika setelah dilakukan vaksin ayam
menunjukan kondisi tubuh yang sehat, jarang sakit, memiliki nafsu makan yang tinggi dan
pertumbuhan ayam tersebut baik maka keberhasilan vaksin sudah terjadi.

Keberhasilan dalam pemberian vaksin pada hewan ternak dipengaruhi oleh beberapa
faktor. Peternakan yang diamati beberapa kali mengalami kegagalan dalam pemberian vaksin
dengan ditandainya satu atau dua ayam tetap terkena penyakit dan tidak memiliki nafsu makan.
Hal yang dilakukan untuk meminimalisir terjadinya penularan pada ayam lainnya yaitu
memisahkan ayam sakit dengan ayam yang sehat. Upaya penyembuhannya diberikan obat yang
sesuai dengan antibiotik dan vitamin. Menurut Allan et al. (1978) terdapat banyak faktor yang
menyebabkan kegagalan dalam vaksinasi, salah satunya adalah implementasi dalam pemberian
vaksin pada ayam broiler sangat menentukan keberhasilan, perbedaan pemberian di lapangan
juga akan menghasilkan respon imun yang berbeda.

Selain dengan melakukan vaksinasi, tindakan yang perlu dilakukan untuk menjaga
kesehatan ternak ayam adalah dengan menjaga sanitasi. Menurut Mappanganro et.al, (2018),
sanitasi merupakan tindakan pembersihan (cleaning) dan desinfeksi untuk membunuh kuman.
Sanitasi juga berarti usaha pencegahan penyakit dengan cara menghilangkan atau mengatur
faktor-faktor lingkungan yang berkaitan dalam rantai perpindahan penyakit tersebut. Penerapan
sanitasi adalah untuk memperbaiki, mempertahankan atau mengembalikan kesehatan yang baik
pada ternak dan juga manusia dengan prinsip bersih secara fisik, secara kimiawi (tidak
mengandung bahan kimia yang membahayakan) dan secara mikrobiologis.

Implementasi sanitasi dapat dilakukan pada beberapa indikator, antara lain :

1. Desinfeksi kandang sebelum DOC masuk.


2. Desinfeksi tempat Pakan dan air minum secara teratur.
3. Membersihkan kandang dan sekeliling secara teratur.
4. Desinfeksi tempat telur dan pakaian petugas.
SIMPULAN

Peternakan Ayam Broiler Pak Ratman melakukan vaksinasi dengan rutin menggunakan
vaksin ND dan IBD. Vaksinasi juga berdampak baik untuk kesehatan ayam broiler di Peternakan
Ayam Broiler Pak Ratman. Namun, keberhasilan vaksin juga tergantung dari beberapa faktor
seperti sanitasi dan pemisahan antara ayam yang sakit dan sehat.
DAFTAR PUSTAKA

Akoso, B.T. 1998. Kesehatan Unggas. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.


Allan, Lancaster W H, Toth B. 1978. Newcastle Disease vaccines. Institute For Veterinary
Biologics, Hungary.
Badruzzaman, M. Z. 2020. Vaksinasi Newcastle Disease pada Peternakan Ayam Buras di
Kabupaten Agam Sumatera Barat. Jurnal Pusat Inovasi Masyarakat. 2(2):240-245.
Gusti K A. 2012. Penyebaran virus vaksin ND pada sekelompok ayam pedaging yang tidak
divaksinasi dan dipelihara bersama ayam yang divaksinasi. Buletin Veteriner Udayana.
4(2): 109-117.
Mappanganro R, J Syam, Ali C. 2018. Tingkat Penerapan Biosekuriti Pada Peternakan Ayam
Petelur Di Kecamatan Panca Rijang Kabupaten Sidrap. JiiP. 4(1) : 60-73.
Murtidjo, B. A. 1992. Mengelola Ayam Buras. Kanisius, Yogyakarta
Narantaka A. 2012. Budidaya Ayam Broiler Komersial. Jakarta(ID): Javalitera.
Setiaji D, Sudarman A. 2005. Ekstrak daun beluntas (Pluchea indica Less.) sebagai obat antistres
pada ayam broiler. Media Peternakan. 28(2): 46-51.
Sianita N, et al. 2011. Respon antibodi dan protektivitas pada ayam pasca vaksinasi
menggunakan vaksin nd aktif lv12. Veterinaria Medika. Vol. 4(2): 129-134.
Siregar,A.P., M.H. Togatorof dan M. Sabrani, 1981. Pengaruh Pembatasan Pemberian Jumlah
Ransum terhadap Performance Dua Galur Ayam Pedaging. Prpc. Seminar Penelitian
P3T: 367-372.
Tamalluddin, F. 2015. Bahaya Amonia Terhadap Ayam Petelur Dan Broiler.
http://www.ternakpertama.com/2015 /02/bahaya-amonia-terhadap-ayampetelur-dan.html.
diakses pada 9 Juni 2021.
Umam M, et al. 2015. Penampilan produksi ayam pedaging yang dipelihara pada sistem lantai
kandang panggung dan kandang bertingkat. Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan. 24(3): 79-87.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai