Oleh :
Kelas: E
Kel: 3
UNIVERSITAS PADJADJARAN
SUMEDANG
2019
KATA PENGANTAR
rahmat dan hidayah-Nya yang telah dikaruniakan pada penulis, sehingga penulis
yang merupakan salah satu syarat untuk memenuhi tugas kuliah serta
Besarnya manfaat yang penulis peroleh dalam pembuatan makalah ini, kerena
penulis dapat mengetahui secara langsung bagaimana aplikasi dari ilmu yang telah
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dari isi
maupun penyajiannya,karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat
Penulis
I
PENDAHULUAN
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas dari dosen mata kuliah
mengenai imunologi dan vaksinasi dengan materi yang lebih dikhususkan lagi
Seperti halnya manusia, hewan juga mudah untuk diserang oleh berbagai
seperti pada hewan sapi, babi, ayam, dan hewan ternak lainnya. Pemberian
vaksin adalah salah satu cara yang baik untuk memberantas penyakit pada
hewan ternak seperti sapi, babi, ayam dan juga hewan lainnya karena vaksin
memperpanjang umur dari hewan ternak dan peliharaan sehingga jumlah hasil
bahkan ada yang dimatikan, sehingga tubuh makhluk hidup yang menerima
virus atau bakteri tersebut pada saat dilakukan vaksinasi.) (Nino, 2014).
Rabies) tahun 1880. Sebelum ia menemukan vaksin saat itu, ia terlebih dahulu
membuat konsep atau teori bagaimana vaksin itu bekerja. Ia berpendapat bahwa
ini ia menyatakan bahwa vaksin yang ia buat dapat melindungi tubuh dari
dilemahkan. Contohnya saja vaksin rabies. Vaksin ini pertama kali disuntikkan
pada manusia pada tahun 1885 yang disuntikkan pada anak berusia 9 tahun
bernama Joseph Meister yang telah diserang anjing gila. Percobaannya tersebut
virus, bakteri, dan protozoa. Karena tidak ada obat yang efektif dan ampuh untuk
penyakit yang disebabkan oleh virus, bakteri, dan protozoa. Karena tidak ada obat
yang efektif dan ampuh untuk pengendalian penyakit viral, vaksinasi merupakan
penyakit.
susu ataupun fertilitas yang diakibatkan oleh penyakit. Beberapa vaksin juga
Rhinotracheitis dan enteritis yang disebabkan oleh virus rota dan E.coli juga bisa
berbagai penyakit menular pada sapi. Pemberian vaksin cukup dilakukan pada
saat hewan berada di kandang karantina. Vaksinasi yang penting dilakukan adalah
berakibat fatal dan merugikan peternak. Berikut beberapa hal yang harus
diperhatikan:
(1) Selalu membaca label dan ikuti petunjuk penggunaan
(2) Secara hati-hati.
(6) Kedaluarsa
(9) Ditentukan.
Vaksinasi dilakukan oleh Dinas Peternakan setempat, jika ada wabah penyakit
yang berbahaya, misalnya penyakit mulut dan kuku (PMK), brucellosis (kluron
sudah dilakukan vaksinasi terlebih dahulu, baik oleh negara asal ternak maupun
PEMBAHASAN
penyakit yang telah dilemahkan ke dalam tubuh hewan. Di dalam tubuh hewan,
Vaksin dapat berupa galur virus atau bakteri yang telah dilemahkan
sehingga tidak menimbulkan penyakit. Vaksin dapat juga berupa organisme mati
bertahan terhadap serangan patogen tertentu, terutama bakteri, virus, atau toksin.
Vaksin juga bisa membantu sistem kekebalan untuk melawan sel-sel degeneratif
(kanker).
Secara umum berdasarkan sifat hidup agen infeksi yang terkandung dalam
1. Vaksin Aktif
vaksin aktif biasanya dalam bentuk kering beku. Jadi, jika ingin digunakan vaksin
Jenis pelarut yang bisa digunakan pada vaksin aktif ini adalah dapat berupa
larutan dapar, air biasa (minum) atau aqua destilata. Namun satu hal yang harus
diperhatikan, vaksin ini jika sudah dilarutkan harus segera masuk ke dalam tubuh
ternak. Setelah vaksin diberikan, maka agen infeksi yang terkandung akan menuju
2. Vaksin Inaktif
Vaksin inaktif adalah vaksin yang berisi agen infeksi dan telah diinaktifasi
vaksin inaktif ini berbentuk emulsi atau suspensi karena mengandung adjuvant.
inaktif untuk menambah daya kerja vaksin dengan efek depo, penyerapan sedikit
Jadi vaksin tersebut setelah masuk ke dalam tubuh, vaksin inaktif tidak
bagaimana tubuh melawan penyakit. Ketika kuman seperti bakteri atau virus
mengandung sel darah putih atau sel kekebalan tubuh untuk memerangi infeksi.
Sel-sel darah putih ini terutama bagian Limfosit B, Limfosit T, dan Makrofag.
dengan proses infeksi primer. Namun infeksi yang disebabkan oleh vaksin tidak
vaksin, infeksi imitasi ini dapat membuat gejala ringan seperti demam. Gejala
ringan ini adalah wajar dan dapat dianggap bahwa tubuh sedang membuat
kekebalan.
Setelah infeksi buatan ini berlalu, tubuh akan dipenuhi memori Limfosit T
hari. Namun, dibutuhkan waktu sekitar beberapa minggu bagi tubuh untuk
seseorang yang baru saja mendapat vaksinasi terinfeksi oleh kuman tersebut,
vaksin harus pada temperatur ruang yang rendah. Semua vaksin yang berupa virus
hidup disarankan disimpan pada temperatur ruang dibawah nol (kondisi beku),
merusak antigennya selama proses kristalisasi, sehingga tidak bisa digunakan lagi.
untuk diperhatikan pada saat penyimpanan vaksin (obat). Karena apabila vaksin
atau obat tersebut tidak disimpan pada temperatur atau kondisi pendinginan yang
sudah di tentukan maka akan berakibat buruk bagi vaksin atau obat tersebut
karena akan menjadi rusak bahkan tidak dapat digunakan. (Budi Sutrisno, 1999).
Setiap obat (vaksin) yang berasal dari bahan biologik harus dilindungi
terhadap pengaruh sinar matahari, sebab jika tidak demikian maka obat tersebut
akan terjadi kerusakan dalam waktu yang sangat singkat. Semua vaksin yang
berupa virus hidup disarankan disimpan pada temperatur ruang dibawah nol
tidak diperbolehkan pada ruangan dalam keadaan sampai membeku karena akan
merusak antigennya selama proses kristalisasi, sehingga tidak bisa digunakan lagi.
kecil dan dapat diabaikan. Kelembaban udara hanya berpengaruh terhadap vaksin
yang disimpan secara terbuka atau penutupnya tidak sempurna. (Budi Sutrisno,
1999).
1. ANTHRAVAK
Untuk pengebalan terhadap penyakit anthrax pada sapi, kerbau, kuda, domba,
kambing dan babi. Dosis dan Cara Pemakaian penyuntikan SK ; dosis: Sapi,
kerbau dan kuda 1 ml ; domba, kambing dan babi 0,5 ml. Kemasan Botol 250 ml (
2. ANTHRAVET
ml) mengandung tidak kurang dari 10 juta spora kuman Bacillus anthracis strain
34 F2 Wybridge yang avirulen dan tidak berkapsul di dalam campuran garam faali
kerbau, kuda, domba, kambing dan babiDosis dan Cara Pemakaian Sapi, kerbau,
tempatkan vaksin pada suhu kamar terlebih dahulu kemudian kocok sampai rata.
10-14 hari, tetapi pada kuda sampai 6 minggu. Air susu yang dihasilkan dari sapi
anorexia atau gejala klinis yang lain tidak boleh dikonsumsi. Hewan tidak boleh
rutin sebaiknya diulang setiap 6 bulan Kemasan Botol berisi 125 ml. Deptan RI
yang disebabkan oleh bakteri Brucella abortus. Penggunaan vaksin harus dibawah
VKC.Obat keras.
4. BRUCIVET
aktif terhadap penyakit Brucellosis pada sapi betina. Dosis dan cara pemakaian,
sapi betina umur 3-8 bulan 2 ml subkutan Larutkan vaksin dengan garam faali 20
ml. Kocok sampai tercampur. Vaksin harus habis dipakai setelah dilarutkan. Masa
kekebalan berlangsung lebih dari 7 tahun Kemasan Vial berisi 10 dosis. Deptan
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
penyakit yang telah dilemahkan ke dalam tubuh hewan atau manusia. Pemberian
vaksin adalah salah satu cara yang baik untuk memberantas penyakit pada hewan
ternak seperti sapi, babi, ayam dan juga hewan lainnya karena vaksin merupakan
tinggi terhadap satu peyakit tertentu. Dan hasil nyata yang akan diperoleh dari
terbagi menjadi dua yaitu vaksin aktif dan inaktif, vaksin dapat membantu tubuh
dengan membuat kekebalan yang serupa dengan proses infeksi primer, dan
3.2. Saran
penulisan karya ilmiah harus memperhatikan format penulisan dan sumber yang
Pembagian Tugas