Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara 2014
Kurikulum 2014 2
Buku Panduan Mahasiswa Blok Tropical Medicine
Kata Pengantar
Syukur alhamdulilah kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas karunia dan hidayahNya sehingga kami dapat menyelesaikan buku ini. Harapan kami buku ini dapat member imanfaat bagi mahasiswa, staf pengajar, dan seluruh pihak yang terlibat dalam pelaksanaan Blok Tropical Medicine ini.
Kami menyadari dalam penyusunan buku ini masih banyak hal yang harus disempurnakan, baik dalam pemilihan topik kuliah, skills lab, maupun diskusi kelompok. Kami juga memohon maaf jika terdapat kesalahan dalam penulisan nama narasumber. Semoga menjadi ladang amal untuk dimaafkan. Tujuan kami hanya ingin memberikan yang terbaik bagi mahasiswa, dokter masa depan, generasi penerus Fakultas Kedokteran USU. Kami sangat menghargai segala masukan bagi penyempurnaan buku ini.
Akhir kata kami mengucapkan terima kasih bagi semua pihak yang turut serta dalam penyusunan buku ini, semoga semua yang kita lakukan menjadi ibadah, dan Allah member kita kemudahan dalam pelaksanaan Blok Tropical medicine ini.
Medan, September 2012 Tim Penyusun
Kurikulum 2014 3
Buku Panduan Mahasiswa Blok Tropical Medicine
Tim Penyusun
Tim Penyusun
Ayodhia Pitaloka Pasaribu Chairuddin P. Lubis Inke Nadia D. Lubis Hemma Yulfi Josia Ginting Juliandi Harahap Lambok Siahaan R. Lia Kusumawati Ratna Akbari Ganie Richard Hutapea Ricke Loesnihari Syahril Pasaribu Tambar Kembaren Vita Camelia Yetty Machrina Yoan Carolina Panggabean Zulkarnain Rangkuti Evita Mayasari Masitha Dewi Sari Dadik Wijaya
Kurikulum 2014 4
Buku Panduan Mahasiswa Blok Tropical Medicine
I. PENDAHULUAN
Tropical medicine (kedokteran tropik) adalah salah satu cabang ilmu kedokteran yang bertujuan untuk mengatasi masalah kesehatan yang terjadi secara unik, bisa menyebar dengan luas, atau sulit untuk di kontrol yang terjadi didaerah tropik dan subtropik.
Cabang ilmu ini dimulai pada tahun 1975, ketika United Nations Childrens Fund( UNICEF), the United Nations Development Programme (UNDP), the World Bank, dan the World Health Organization (WHO) membentuk Special Programme for Research and Training in Tropical Diseases(TDR) yang fokusnya adalah penyakit infeksi yang mengenai populasi miskin dan termarjinalkan di negara berkembang di Afrika, Asia, Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Pada saat itu penyakit yang menjadi prioritas adalah Malaria, African trypanosomiasis, Dengue fever, Leishmaniasis, Schistosomiasis, Tuberculosis, Chagas disease, Leprosy, Lymphatic filariasis dan Onchocerciasis.
Ilmu kedokteran tropik ini sangat bervariasi dan tidak selalu sama untuk masing-masing negara. Di Afrika banyak ditemukan penyakit Malaria, African trypanosomiasis, Leishmaniasis, HIV, Tuberculosis, Malnutrition, Demam tifoid. Di Asia Tenggara ditemukan penyakit, Dengue fever, Schistosomiasis, Avian flu, tetapi tidak ditemukan penyakit Leishmaniasis, African trypanosomiasis
Tropical diseases ( penyakit tropik) adalah penyakit-penyakit yang banyak ditemukan di daerah tropik dan subtropik. Penyakit ini jarang terjadi di daerah dengan 4 musim, karena adanya musim dingin, dapat mengkontrol populasi insekta dengan proses hibernasi selama musim dingin. Insekta seperti nyamuk dan lalat merupakan vektor penyakit yang sering ditemukan di daerah tropik dan subtropik. Insekta dapat membawa parasit, bakteri, atau virus yang menginfeksi manusia dan binatang.
Selain itu, dengan meningkatnya jumlah pelancong dan perubahan lingkungan, akan mempercepat penyebaran penyakit infeksi seperti Malaria, Demam dengue, Yellow fever (demam kuning) dan Japanese B encephalitis. Untuk menghentikan perjalanan penyakit ini, diperlukan terapi yang lebih efektif dan vaksin untuk mencegahnya.
Penyakit demam berdarah dengue (DBD) terutama menyerang anak-anak, namun dalam beberapa tahun terakhir cenderung semakin banyak dilaporkan kasus DBD pada orang dewasa. Sampai saat ini penyakit DBD ini masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia yang cenderung meningkat jumlah pasien serta semakin luas penyebarannya. Hal ini karena masih tersebarnya nyamuk Aedes aegypti (penular penyakit DBD) di sestular malaria sekitar iko terrah berluruh pelosok tanah air, kecuali pada daerah dengan ketinggian lebi dari 1000 meter di atas permukaan air laut. Kurikulum 2014 5
Buku Panduan Mahasiswa Blok Tropical Medicine
Malaria merupakan masalah kesehatan masyarakat di dunia yang dapat mempengaruhi angka kematian pada bayi, anak balita, dan ibu hamil serta dapat menurunkan produktivitas kerja. Lebih dari 300 sampai 500 juta penduduk dunia menderita malaria setiap tahunnya, 90% diantaranya tinggal di daerah endemis di benua Afrika. Sebanyak 1.5 sampai 2.7 juta jiwa meninggal setiap tahunnya, terutama pada anak dan ibu hamil.
Tingkat penularan malaria di Indonesia sangat tinggi. Saat ini 396 kabupaten/kota termasuk daerah endemis malaria. Di Indonesia, menurut Departemen Kesehatan, jumlah penduduk di daerah beresiko tertular malaria sekitar 45% dari total jumlah penduduk. Penyakit ini biasanya menyerang mereka yang tinggal di daerah yang punya banyak genangan air atau tempat perindukan nyamuk malaria. Dan di propinsi Sumatera Utara, beberapa derah merupakan daerah endemis penyakit malaria, dan beberapa penyakit tropis lainnya, sehingga tidak lah berlebihan , jika Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara dalam Rencana Strategi Kerja (RENSTRA) menjadi center of excellent dalam penelitian penyakit tropis dan onkologi.
Pada tahun 2005, terjadi kasus penyakit Avian flu (H5N1) pada manusia di Indonesia yang menyebabkan kematian yang tinggi yaitu sekitar 80%. Penularan penyakit ini adalah dari binatang ke manusia dan belum dari manusia ke manusia. Kalau terjadi penularan dari manusia ke manusia akan menjurus kepada pandemi Avian flu. Dengan penanganan yang cepat dan tepat di seluruh Negara yang terjangkit, hal ini tidak terjadi.
Pada tahun yang lalu, telah terjadi wabah swine flu (flu babi) yang bermula dari Negara Mexico, yang kemudian menyebar ke Amerika Serikat dan kemudian telah menjangkiti Negara-negara lain seperti Costarica, Jerman, Austria, New Zealand, Australia dan banyak Negara lainnya . Di Asia penyakit ini telah menyerang Jepang dan Korea Selatan dan kemungkinan akan menyerang banyak Negara Asia lainnya. Penyakit ini disebabkan oleh virus H1N1 yang sama dengan pandemic Spanish flu pada tahun 1918, akan berbeda strainnya. World Health Organization (WHO) telah menyatakan kesiagaan fase 5, yang artinya satu fase lagi akan terjadi pandemi di dunia.
Melihat berbagai pernyataan diatas, tidaklah berkelebihan bila kita mengatakan bahwa penyakit infeksi/tropis mempunyai peranan secara global, karena dapat mengenai sebagian besar penduduk dunia, tidak saja di daerah tropis. Untuk itu dengan mempelajari penyakit tropis ini diharapkan mahasiswa akan dapat mengetahui secara rinci bagaimana diagnosis, tatalaksana dan pencegahan penyakit ini di masa depan.
II. PRASYARAT Mahasiswa yang mengikuti Blok Tropical Medicine adalah mahasiswa yang telah mengikuti kegiatan pada seluruh blok di semester I hingga VI, sehingga telah mendapat pengetahuan dan mencapai pemahaman mengenai sel, prinsip patogenisitas, mekansime infeksi, respon imunitas tubuh terhadap infeksi, dan penyakit infeksi yang dominan pada berbagai sistem dan organ tubuh manusia.
II. TUJUAN BLOK TROPICAL MEDICINE TUJUAN UMUM Kurikulum 2014 6
Buku Panduan Mahasiswa Blok Tropical Medicine Melalui blok Tropical Medicine ini, seorang dokter layanan primer diharapkan akan dapat memiliki kompetensi: 1. Keterampilan komunikasi efektif 2. Keterampilan klinik dasar dalam menangani penyakit tropis dan infeksi 3. Penerapan dasar ilmu biomedik, klinik, perilaku dan epidemiologi penyakit tropis dan infeksi 4. Kemampuan mengelola penyakit infeksi dan tropis pada individu, keluarga dan masyarakat 5. Mengakses, menilai dan mengelola informasi mengenai penyakit tropis dan infeksisecara kritis 6. Mawas diri dan mampu mengembangkan diri/belajar sepanjang hayat 7. Memahami etika, moral dan profesionalisme dalam menanggulangi penyakit tropis dan infeksi TUJUAN KHUSUS Setelah menyelesaikan blok Tropical Medicinemahasiswa diharapkan mampu : 1. Menggunakan keterampilan komunikasi yang baik yang dikembangkan berdasarkan paradigma komunikasi ilmiah untuk membantu pengelolaan pasien yang menderita penyakit tropis dan infeksi serta kerjasama yang produktif dengan pasien, keluarganya, masyarakat, sejawat dan profesi terkait 2. Memperoleh dan mencatat riwayat penyakit secara lengkap dan kontekstual serta melakukan pemeriksaan secara komprehensif pada penyakit tropis dan infeksi 3. Memilih, melakukan secara lege artis dan menafsirkan hasil berbagai prosedur klinik dan laboratorium yang dibutuhkan pada penanganan Penyakit Infeksi dan Tropis 4. Mengenal dan menjelaskan masalah penyakit tropis dan infeksiberdasarkan ilmu biomedik, klinik, perilaku dan komunitas terkini 5. Menyusun rencana intervensi berdasarkan pemahaman ilmiah 6. Menerapkan prinsip-prinsip kedokteran berbasis bukti dalam praktek kedokteran 7. Melakukan diagnosis, pengelolaan dan pencegahan penyakit tropis dan infeksi pada individu dalam konteks hubungan dengan keluarga dan masyarakat secara komprehensif, holistik dan berkesinambungan. 8. Mengelola penyakit tropis dan infeksi melalui keterampilan clinical reasoning untuk menjamin hasil yang maksimal 9. Mampu melaksanakan program nasional yang berkaitan dengan penanggulangan penyakit tropis dan infeksi 10. Kemampuan mengakses, menilai secara kritis kesahilan dan kemamputerapan, mengelola informasi untuk menjelaskan dan memecahkan masalah atau mengambil keputusan dalam kaitannya dengan penanggulangan penyakit tropis dan infeksi di tingkat primer 11. Melakukan praktik kedokteran dengan penuh kesadaran atas kemampuan dan keterbatasannya Kurikulum 2014 7
Buku Panduan Mahasiswa Blok Tropical Medicine 12. Mengatasi masalah emosional, personal dan masalah yang berkaitan dengan kesehatan yang dapat mempengaruhi kesehatan, kesejahteraan atau kemampuan profesinya 13. Mempunyai komitmen untuk belajar sepanjang hayat dan mengembangkan kemampuan profesionalnya secara berkesinambungan 14. Menjunjung tinggi profesionalisme, moral dan etika dalam praktik kedokteran dan kebijakan kesehatan serta menghargai nilai yang diyakini pasien yang berkaitan dengan penyakit yang dideritanya.
III. SASARAN PEMBELAJARAN SASARAN PEMBELAJARAN TERMINAL Untuk dapat mencapai tujuan blok, maka setelah menyelesaikan blok Tropical Medicineini mahasiswa diharapkan akan mempunyai pemahaman mengenai berbagai penyakit infeksi yang banyak menyerang berbagai sistem dan organ, mampu mengintegrasikan prinsip-prinsip pelayanan kedokteran keluarga dalam praktik pelayanan primer yang bermutu tinggi, dan mengelola masalah-masalah kesehatan secara holistik dengan penekanan terhadap tindakan preventif dan mencegah penularan.
SASARAN PEMBELAJARAN PENUNJANG Untuk dapat mencapai sasaran pembelajaran terminal, mahasiswa harus mampu mencapai sasaran pembelajaran penunjang, yakni: 1. Apabila diberi data sekunder mengenai penyakit-penyakit tropis dan infeksi, maka mahasiswa mampu: a. Memahami insiden penyakit tropis menurut umur, jenis kelamin, dan ras b. Menjelaskan proses terjadinya infeksi pada penyakit tropis dan infeksi c. Memahami karakteristik biologis utama dan replikasi patogen penyebab penyakit tropis dan infeksi pada manusia d. Memahami patomekanisme penyakit tropis dan infeksi e. Menjelaskan dasar seluler, dasar molekuler, dan patogenesis timbulnya gejala klinik pada penyakit tropis dan infeksi f. Menjelaskan komplikasi yang timbul pada penyakit tropis dan infeksi dan gejala kliniknya g. Melakukan penafsiran data dari hasil anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang secara benar h. Menentukan klasifikasi penyakit dan tipe penderita berdasarkan gejala klinik dan hasil pemeriksaan penunjang menurut WHO i. Menyusun diagnosis banding dan pemeriksaan penunjang yang diperlukan untuk membedakan dengan diagnosis yang lain 2. Apabila diberi kasus atau pasien simulasi dengan penyakit tropis dan infeksi, mahasiswa mampu: a. Melakukan anamnesis lengkap pada penderita dengan menerapkan komunikasi verbal dan non verbal secara efektif b. Melakukan pemeriksaan fisik umum dan khusus sesuai penyakit yang diderita dan organ yang terkena c. Melakukan pengambilan dan pemeriksaan darah rutin dan spesimen darah, feses, dan urin, dan kemudian menginterpretasikannya Kurikulum 2014 8
Buku Panduan Mahasiswa Blok Tropical Medicine d. Menjelaskan penataksanaan penyakit tropis dan infeksi e. Menjelaskan dasar ilmiah pemilihan obat pada penyakit tropis dan infeksi f. Menjelaskan efek yang diharapkan, batasan keberhasilan, kegagalan dan kekambuhan, dan efek samping dari pengobatan penyakit tropis dan infeksi g. Penatalaksanaan efek samping obat penyakit tropis dan infeksi dan mengenal sesegera mungkin terjadinya resistensi obat pada pasien h. Menjelaskan dukungan nutrisi pada pengelolaan penyakit tropis dan infeksi i. Melakukan edukasi terhadap penderita dan keluarga sebelum pengobatan dimulai dan menjelaskan tindakan yang akan dilakukan (informed consent) j. Menjelaskan penataksanaan penyakit tropis dan infeksi k. Menjelaskan dasar ilmiah pemilihan obat pada penyakit tropis dan infeksi l. Menjelaskan efek yang diharapkan, batasan keberhasilan, kegagalan dan kekambuhan, dan efek samping dari pengobatan penyakit tropis dan infeksi m. Penatalaksanaan efek samping obat penyakit tropis dan infeksi dan mengenal sesegera mungkin terjadinya resistensi obat pada pasien n. Menjelaskan dukungan nutrisi pada pengelolaan penyakit tropis dan infeksi o. Melakukan edukasi terhadap penderita dan keluarga sebelum pengobatan dimulai dan menjelaskan tindakan yang akan dilakukan (informed consent) p. Memonitor kemajuan pengobatan secara klinis dan dari hasil pemeriksaan lab/penunjang lain q. Membuat keputusan yang tepat jika terjadi kegagalan pengobatan atau timbul komplikasi, yakni antara lain dengan merujuk ke dokter spesialis atau institusi yang lebih tinggi r. Memonitor kemajuan pengobatan secara klinis dan dari hasil pemeriksaan lab/penunjang lain s. Membuat keputusan yang tepat jika terjadi kegagalan pengobatan atau timbul komplikasi, yakni antara lain dengan merujuk ke dokter spesialis atau institusi yang lebih tinggi t. Menganalisis secara sistematik dan mempertahankan pilihan etik dalam pengobatan individu pasien penyakit tropis dan infeksi u. Mengintegrasikan prinsip etik dalam perawatan pasien untuk mencapai standar profesi 3. Apabila diberi data masalah kesehatan yang terkait pada satu komunitas, mahasiswa mampu: a. Menjelaskan keterlibatan faktor genetik, perilaku, vektor, dan hospes perantara pada transmisi penyakit tropis dan infeksi b. Mengidentifikasi dan melakukan penapisan dan modifikasi perilaku yang diperlukan untuk promosi pencegahan penyakit tropis dan infeksi c. Mendeteksi kemungkinan terjadinya penyebaran penyakit tropis dan infeksi pada suatu keluarga dan lingkungan sekitar Kurikulum 2014 9
Buku Panduan Mahasiswa Blok Tropical Medicine d. Melaporkan kasus penyakit tropis dan infeksi ke dinas kesehatan kabupaten/kota e. Menjelaskan kebijaksanaan nasional pemberian obat pada penyakit tropis dan infeksi f. Mengetahui program imunisasi penyakit tropis dan infeksi yang dilaksanakan pemerintah g. Membuat kerjasama dengan institusi lain dalam penanggulangan penyakit tropis dan infeksi
IV. LINGKUP BAHASAN
OUTLINE PEMBELAJARAN BLOK TROPICAL MEDICINE
Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Specific Learning Objectives Dept Narasumber Wakt u 1. Pendahuluan Pengenalan Blok Tropical Medicine Mahasiswa akan memperoleh gambaran umum mengenai blok Tropical Medicine melalui ceramah dan/ pemutaran film MEU TM-F 50 TM -1 Lingkup Bahasan 1: Infeksi Bakteri 2. Demam tifoid 2.1. Demam tifoid pada dewasa 2.1.1. Menjelaskan patomekanisme demam tifoid 2.1.2. Menjelaskan gambaran klinis demam tifoid 2.1.3. Menjelaskan pencegahan dan vaksinasi untuk demam tifoid 2.1.4. Menjelaskan perawatan dan pengobatan pasien demam tifoid IPD TM-K1 1. dr. Josia Ginting, Sp.PD 2. dr. Tambar Kembaren, Sp.PD
50 2.2. Demam tifoid pada anak 2.2.1. Menjelaskan gambaran klinis demam tifoid pada anak 2.2.2. Menjelaskan komplikasi demam tifoid pada anak 2.2.3. Menjelaskan pencegahan demam tifoid pada anak 2.2.4. Menjelaskan perawatan dan pengobatan anak yang menderita demam tifoid IKA TM-K2 1. Prof. dr. Chairuddin P. Lubis, DTM&H, Sp.A(K) 2. dr. Ayodhia P. Pasaribu, M.Ked(Ped), Sp.A,PhD(Cli nTropMed) 50 2.3. Diagnosis laboratorium demam tifoid 2.3.1. Menjelaskan diagnosis serologi untuk Salmonella typhii 2.3.2. Menganalisis hasil dan menginterpretasi hasil laboratorium untuk PK TM-K3 1. Prof. Dr. dr. Ratna Akbari Gani, Sp.PK(K) 2. dr. Ricke 50 Kurikulum 2014 10
Buku Panduan Mahasiswa Blok Tropical Medicine demam tifoid dan tifus abdominalis Loesnihari, Sp.PK 3. Demam pada anak 3.1. Demam pada anak 3.1.1. Menjelaskan patofisiologi demam 3.1.2. Menjelaskan tipe-tipe demam 3.1.3. Menjelaskan pengukuran demam 3.1.1. Menjelaskan tatalaksana demam pada anak IKA TM-K4 1. Prof. dr. Chairuddin P. Lubis, DTM&H, Sp.A(K) 2. dr. Ayodhia P. Pasaribu, M.Ked(Ped), Sp.A,PhD(Cli nTropMed) 50 4. Tetanus 4.1. Penyakit tetanus pada dewasa 4.1.1. Menjelaskan patomekanisme tetanus 4.1.2. Menjelaskan gambaran klinis tetanus 4.1.3. Menjelaskan perawatan dan pengobatan pasien tetanus IPD TM-K5 1. dr. Endang, Sp.PD 2. dr. Armon Rahimi, Sp.PD 50 4.2. Penyakit tetanus pada anak 4.2.1. Menjelaskan gambaran klinis tetanus pada anak 4.2.2. Menjelaskan pencegahan tetanus dan imunisasi tetanus 4.2.3. Menjelaskan perawatan dan pengobatan pasien tetanus pada anak IKA TM-K6 1. Prof. dr. Chairuddin P. Lubis, DTM&H, Sp.A(K) 2. dr. Hendri Wijaya, M.Ked(Ped), SpA 50 5. Difteri 5.1 Difteri pada anak 5.1.1 Menjelaskan gambaran klinis difteri pada anak 5.1.2 Menjelaskan pencegahan difteri dan imunisasi difteri 5.1.3 Menjelaskan perawatan dan pengobatan pasien difteri pada anak IKA TM-K7 1. Prof. dr. Chairuddin P. Lubis, DTM&H, Sp.A(K) 2. dr. Hendri Wijaya, M.Ked(Ped), SpA 50 6. Sepsis 6.1. Sepsis pada dewasa 6.1.1. Anamnesis sepsis, pengukuran suhu, tanda klinis yang menyokong. 6.1.2. Menjelaskan mulai masuknya mikroba ke dalam tubuh sampai timbulnya kelainan patologis dan fisiologis dan gejala klinis. 6.1.3. Menjelaskan kuman- kuman penyebab sepsis 6.1.4. Menjelaskan diagnosa klinis, laboratorium, IPD TM-K8 1. dr. Josia Ginting, Sp.PD 2. dr. Tambar Kembaren, Sp.PD
50 Kurikulum 2014 11
Buku Panduan Mahasiswa Blok Tropical Medicine mikrobiologis dan serologis sepsis. 6.1.5. Menjelaskan cara pemberian antimikroba dan pengobatan simtomatik pada sepsis. 6.1.6. Menjelaskan jenis komplikasi akibat sepsis. 6.1.7. Menjelaskan prognosa sepsis menurut klasifikasi 6.1.8. beratnya sepsis
6.2. Sepsis pada anak 6.2.1. Mampu menjelaskan definisi primer 6.2.2. Mampu menegakkan diagnosis berdasarkan anamnesis, manifestasi klinis dan hasil pemeriksaan penunjang 6.2.3. Mampu memberikan terapi pendahuluan dan merujuk ke Spesialis yang relevan IKA TM-K9 1. dr. Ayodhia P. Pasaribu, M.Ked(Ped), SpA, PhD(ClinTrop Med) 2. dr. Hendri Wijaya, M.Ked(Ped), SpA 50 7. Zoonosis yang disebabk an oleh bakteri 7.1. Jenis-jenis bakteri penyebab zoonosis serta penyakit- penyakit yang disebabkanny a 7.1.1. Menjelaskan jenis-jenis zoonosis yang disebabkan bakteri. 7.1.2. Menjelaskan morfologi dan sifat bakteri-bakteri penyebab zoonosis serta penyakit yang disebabkannya 7.1.3. Menjelaskan vektor ,reservoir,rute infeksi dan pathogenesis zoonosis disebabkan bakteri 7.1.4. Menjelaskan diagnosis laboratorium zoonosis disebabkan bakteri MB TM-K10 1. dr.R.Lia Kusumawati, M.Biomed.,Sp MK(K) 2. dr. Evita Mayasari,M.K es 50 Lingkup Bahasan 2: Infeksi Virus 8. Demam dengue 8.1. Demam dengue dan demam chikungunya 8.1.1. Menjelaskan definisi primer demam dengue 8.1.2. Menjelaskan diagnosis banding 8.1.3. Menegakkan diagnosis berdasarkan anamnesis, manifestasi klinis, dan hasil pemeriksaan penunjang 8.1.4. Memberikan terapi yang pendahuluan dan IKA TM-K11 1. dr. Ayodhia P. Pasaribu, M.Ked(Ped), SpA, PhD(ClinTrop Med) 2. dr. Hendri Wijaya, M.Ked(Ped), SpA 50 Kurikulum 2014 12
Buku Panduan Mahasiswa Blok Tropical Medicine merujukspesialis 8.1.5. Menjelaskan perawatan dengue shock syndrome 8.1.6. Menjelaskan patomekanisme demam dengue 8.1.7. Menjelaskan patomekanisme demam chikungunya 8.1.8. Membandingkan gambaran klinis demam dengue dan chikungunya 8.1.9. Menjelaskan patomekanisme terjadinya komplikasi dengue shock syndrome 8.1.10. Menjelaskan penularan demam dengue dan chikungunya 8.1.11. Menjelaskan pencegahan demam dengue dan chikungunya 8.1.12. Menjelaskan perawatan dan pengobatan pasien demam dengue IPD TM-K12 1. dr. Endang, Sp.PD 2. dr. Fransiscus Ginting, Sp.PD
50 8.2. Diagnosis laboratorium terhadap demam dengue 8.2.1. Menjelaskan diagnosis laboratorium untuk identifikasi virus dengue 8.2.2. Menjelaskan dan menganalisa hasil pemeriksaan laboratorium untuk identifikasi demam dengue PK TM-K13 1. Prof. Dr. dr. Ratna Akbari Gani, Sp.PK(K) 2. dr. Ricke Loesnihari, Sp.PK 50 8.3. Pencegahan demam dengue 8.3.1. Mengidentifikasi, memberikan alasan, menerapkan dan memantau kegiatan strategi pencegahan primer yang tepat, berkaitan dengan pasien, anggota keluarga dan masyarakat 8.3.2. Mengidentifikasi, memberikan alasan, menerapkan dan memantau strategi pencegahan sekunder yang tepat berkaitan dengan pasien dan keluarganya 8.3.3. Mengidentifikasi peran keluarga pasien, pekerjaan, dan lingkungan IKK TM-K14 1. dr. Juliandi Harahap, MA 2. dr. Isti I.F 50 Kurikulum 2014 13
Buku Panduan Mahasiswa Blok Tropical Medicine sosial sebagai faktor risiko terjadinya penyakit dan sebagai faktor yang mungkin berpengaruh terhadap pencegahan penyakit.
9. Rabies 9.1. Rabies 9.1.1. Menjelaskan definisi primer rabies 9.1.2. Menjelaskan diagnosis banding 9.1.3. Menegakkan diagnosisberdasarkan anamnesis,manifestasi klinis, dan hasilpemeriksaan penunjang 9.1.4. Memberikan terapi yang pendahuluan dan merujuk spesialis IKA TM-K15 1. dr. Ayodhia Pitaloka Pasaribu, M.Ked(Ped), SpA, PhD(Clin Trop Med) 2. dr. Hendri Wijaya, M.Ked(Ped), SpA
50 9.1.5. Menyebutkan tanda dan gejala yang dapat dijumpai pada rabies 9.1.6. Menjelaskan patomekanisme rabies 9.1.7. Menegakkan diagnosis rabies 9.1.8. Menjelaskan perawatan dan pengobatan pada penderita rabies 9.1.9. Menjelaskan patomekanisme timbulnya komplikasi pada penderita rabies 9.1.10. Menjelaskan tindakan pencegahan rabies IPD TM-K16 1. dr. Josia Ginting, Sp.PD 2. dr. Tambar Kembaren, Sp.PD
50 10. Zoonosis yang disebabk anoleh virus dan fungi 10.1. Jenis-jenis virus dan fungi penyebab zoonosis serta penyakit- penyakit yang disebabkann ya 10.1.1. Menjelaskan jenis-jenis zoonosis yang disebabkan virus dan fungi. 10.1.2. Menjelaskan morfologi dan sifat virus dan fungi penyebab zoonosis serta penyakit yang disebabkannya 10.1.3. Menjelaskan vektor,reservoir,rute infeksi dan patogenesis zoonosis disebabkan virus dan fungi 10.1.4. Menjelasakan diagnosis laboratrium zoonosis disebabkan virus dan MB TM-K17 1. dr.R.Lia Kusumawati,M .Biomed, SpMK(K) 2.dr. Evita Mayasari, M.Kes 50 Kurikulum 2014 14
Buku Panduan Mahasiswa Blok Tropical Medicine fungi 11. HIV dan AIDS
11.1. HIV dan AIDS pada dewasa 11.1.1. Menjelaskan patomekanisme infeksi HIV menjadi AIDS 11.1.2. Menjelaskan cara mendiagnosis HIV dan stadiumnya 11.1.3. Menjelaskan penggolongan ARV 11.1.4. Menjelaskan indikasi pemberian ARV, kombinasi dan komplikasi yang mungkin timbul 11.1.5. Menjelaskan infeksi oportunistik yang dapat dijumpai pada HIV IPD TM-K18 1. dr. Fransiscus Ginting, Sp.PD 2. dr. Armon Rahimi, Sp.PD
50 11.2. Diagnosis laboratoriu m HIV dan AIDS 11.2.1. Menyebutkan diagnosis laboratorium untuk infeksi HIV dan AIDS 11.2.2. Menganalisis dan mampu menginterpretasi hasil pemeriksaan laboratorium pada infeksi HIV dan AIDS PK TM-K19 1. Prof. Dr. dr. Ratna Akbari Gani, Sp.PK(K) 2. dr. Ricke Loesnihari, Sp.PK 50 11.3. HIV/AIDS 11.3.1. HIV/AIDS pada kulit 11.3.2. Dapat mengetahui insidens HIV/AIDS 11.3.3. Dapat mengetahui penyebab dan cara penularan HIV/AIDS 11.3.4. Menjelaskan gejala dan gambaran klinis HIV/AIDS 11.3.5. Menjleaskan pengobatan HIV/AIDS 11.3.6. Menjelaskan cara pencegahan HIV/AIDS KK TM-K20 1. dr. Richard Hutapea, Sp.KK 2. dr. Kristina Nadeak, Sp.KK 50 12. Demam dengan ruam 12.1. Measles, roseola infantum, rubella,varic ella, variola, mumps 12.1.1. Menjelaskan definisi primer 12.1.2. Menjelaskan diagnosis banding 12.1.3. Menegakkan diagnosis berdasarkan anamnesis, manifestasi klinis, dan hasil pemeriksaan penunjang 12.1.4. Memberikan terapi yang tepat serta melakukan penanganan bila terjadi komplikasi IKA TM-K21 1. Prof. dr. Chairuddin P. Lubis, DTM&H, Sp.A(K) 2. dr. Ayodhia P. Pasaribu, M.Ked(Ped), SpA, PhD (ClinTropMed)
50 13. Influenz a 2.1. Influenza 2.1.1. Menjelaskan manifestasi klinis 2.1.2. Menjelaskan patomekanisme influenza IPD TM-K22 1. dr. Endang, Sp.PD 2. dr. Armon 50 Kurikulum 2014 15
Buku Panduan Mahasiswa Blok Tropical Medicine 2.1.3. Menyebutkan beberapa penyakit yang mirip influenza, dan membandingkan penyakit penyakit tersebut 2.1.4. Menjelaskan cara mendiagnosis influenza 2.1.5. Menjelaskan prinsip pengobatan pada influenza 2.1.6. Rahimi, Sp.PD
TM -2 Lingkup Bahasan 3: Infeksi Parasit
14. Malari a
14.1. Malaria 14.1.1. Agent of disease 14.1.2. Pathogenesis 14.1.3. Imunologi 14.1.4. Tindakan pencegahan
PR TM-K23
1. dr. Dewi Masyitah Darlan, DAP&E/ 2. dr. Hemma Yulfi,D AP&E, M.Med.Ed 3. dr. Lambok Siahaan, MKT 4. dr. Nurfida K. Arrasyid, M.Kes 50 14.2. Malaria pada dewasa 14.2.1. Membandingkan gambaran klinis keempat jenis malaria 14.2.2. Membandingkan gambaran klinis dan derajat keparahan penyakit berdasarkan endemisitas 14.2.3. Menjelaskan komplikasi malaria pada kondisi- kondisi tertentu 14.2.4. Menjelaskan perawatan dan pengobatan pasien malaria 14.2.5. Menjelaskan strategi pemberantasan malaria secara nasional IPD TM-K24
1. dr. Josia Ginting, Sp.PD 2. dr. Tambar Kembaren, Sp.PD
50 14.3. Malaria pada anak 14.3.1. Menjelaskan definisi primer 14.3.2. Menjelaskan diagnosis banding 14.3.3. Menegakkan diagnosis berdasarkan anamnesis, manifestasi klinis dan IKA TM-K25
1. Prof. dr. Chairuddin P. Lubis, DTM&H, Sp.A(K) 50 Kurikulum 2014 16
Buku Panduan Mahasiswa Blok Tropical Medicine hasil pemeriksaan penunjang 14.3.4. Mampu memberikan terapi yang tepat serta melakukan penanganan pendahuluan 2. dr. Ayodhia P. Pasaribu, M.Ked(Ped), SpA, PhD (ClinTropMed)
15. Infeksi TORC H 15.1. Toxoplasm osis, Rubella 15.1.1. Mampu menjelaskan definisi primer 15.1.2. Mampu menjelaskan diagnosis banding 15.1.3. Mampu menegakkan diagnosis berdasarkan anamnesis, manifestasi klinis, dan hasil pemeriksaan penunjang 15.1.4. Mampu memberikan terapi yang tepat serta melakukan penanganan bila terjadi komplikasimemberikantera pi pendahuluan dan merujuk ke spesialis IKA TM-K26
1. dr. Ayodhia P. Pasaribu, M.Ked(Ped), SpA, ClinTropMed 2. dr. Hendri Wijaya, M.Ked(Ped), SpA
50 16. 16.1. Toxolasmo sis pada dewasa 16.1.1. Mampu menjelaskan definisi primer 16.1.2. Mampu menjelaskan diagnosis banding 16.1.3. Mampu menegakkan diagnosis berdasarkan anamnesis, manifestasi klinis, dan hasil pemeriksaan penunjang 16.1.4. Mampu memberikan terapi yang tepat serta melakukan penanganan bila terjadi komplikasimemberikanter api pendahuluan dan merujuk ke spesialis
IPD TM-K27
1. dr. Josia Ginting, Sp.PD 2. dr. Tambar Kembaren, Sp.PD
50 Demam dengan ruam 16.2. Ruam vesikobulos a 16.2.1. Menjelaskan definisi primer 16.2.2. Menjelaskan diagnosis banding 16.2.3. Menegakkan diagnosis berdasarkan anamnesis, manifestasi klinis, dan hasil pemeriksaan penunjang 16.2.4. Memberikan terapi yang tepat serta melakukan penanganan bila terjadi komplikasi IKA TM-K28
1. Prof. dr. Chairuddin P. Lubis, DTM&H, Sp.A(K) 2. dr. Ayodhia P. Pasaribu, M.Ked(Ped), SpA, ClinTropMed
16.3. Diagnosis laboratoriu 16.3.1. Menjelaskan diagnosis laboratorium untuk PK
TM-K-29
Kurikulum 2014 17
Buku Panduan Mahasiswa Blok Tropical Medicine m TORCH TORCH 16.3.2. Menganalisis hasil dan menginterpretasi hasil laboratorium untuk TORCH
1. Prof. Dr. dr. Ratna Akbari Gani, Sp.PK(K) 2. dr. Ricke Loesnihari, Sp.PK
1. dr. Lambok Siahaan, MKT 2. dr. Dewi Masyitah Darlan, DAP&E, M.Med.Ed 3. Dra. Merina Penggabean 4. dr. Endang H. Ganie, SpParK
50 16.2. Filariasis dan Leptospirosis 16.1.1. Menyebutkan tanda dan gejala yang dapat dijumpai pada filariasis 16.1.2. Menjelaskan patomekanisme filariasis 16.1.3. Menegakkan diagnosis filariasis 16.1.4. Menjelaskan perawatan dan pengobatan pada penderita filariasis 16.1.5. Menjelaskan patomekanisme timbulnya komplikasi pada penderita filariasis 16.1.6. Menjelaskan tindakan pencegahan filariasis 16.1.7. Menyebutkan tanda dan gejala yang dapat dijumpai pada leptospirosis 16.1.8. Menjelaskan patomekanisme leptospirosis 16.1.9. Menegakkan diagnosis leptospirosis 16.1.10. Menjelaskan perawatan dan IPD TM-K31
1. dr. Endang, Sp.PD 2. dr. Fransiscus, Sp.PD
50 Kurikulum 2014 18
Buku Panduan Mahasiswa Blok Tropical Medicine pengobatan pada penderita leptospirosis 16.1.11. Menjelaskan patomekanisme timbulnya komplikasi pada penderita leptospirosis 16.1.12. Menjelaskan tindakan pencegahan leptospirosis 17. Peranan artropod a dalam penulara n penyakit tropis 17.1. Peranan dan pengendalian nyamuk 17.1.1. Membandingkan nyamuk Anopheline dan Culicine berdasarkan morfologi telur, larva, dewasa, dan sifat hidup 17.1.2. Menjelaskan pengertian arthropod-borne diseases 17.1.3. Menyebutkan jenis-jenis arthropod-borne diseases 17.1.4. Menjelaskan peranan nyamuk di dalam penularan penyakit 17.1.5. Menjelaskan mekanisme penularan berbagai virus dan parasit oleh nyamuk 17.1.6. Menjelaskan strategi 17.1.7. pengendalian nyamuk 17.1.8. Menyebutkan klasifikasi insektisida 17.1.9. Menjelaskan penggunaan insektisida, keuntungan dan kerugian PR TM-K32
1. dr. Yoan Carolina Panggabean, M.Kes 2. dr. dr. Nurfida K. Arrasyid, M.Kes
50 17.2. Peranan dan pengendalia n artrpoda yang lain
17.2.1. Peranan dan pengendalian artropoda yang lain: a. Arthropode b. Lalat c. Kecoa d. Kutu e. Acarina PR
TM-K33 1. Dra. Merina Panggabean, MSc 2. dr. Hemma Yulfi, DAP&E, M.Med.Ed 50 18. Kecacing an pada anak 18.1. Ascariasis, trichuriasis, cacing tambang, taeniasis saginata, taeniasis solium, amoebiasis 18.1.1. Menjelasakan epidemiologi kecacingan 18.1.2. Menjelaskan gejala klinis kecacingan 18.1.3. Pengobatan IKA TM-K34 1. Prof. dr. Chairuddin P. Lubis, DTM&H, Sp.A(K) 2. dr. Hendri Wijaya, M.Ked(Ped), SpA
Lingkup Bahasan 4: Infeksi zoonotik 19. Pertusis 19.1. Pertusis pada anak 3.1.2. Menjelaskan gambaran klinis pertusis pada anak 3.1.3. Menjelaskan komplikasi IKA TM-K35
1. dr. Ayodhia 50 Kurikulum 2014 19
Buku Panduan Mahasiswa Blok Tropical Medicine pertusis pada anak 3.1.4. Menjelaskan pencegahan pertusis pada anak 19.1.1. Menjelaskan perawatan dan pengobatan anak yang menderita pertusis P. Pasaribu, M.Ked(Ped), SpA, ClinTropMed 2. dr. Hendri Wijaya, M.Ked(Ped), SpA
20. Infeksi opportun istik HIV pada anak 20.1. Infeksi opportunistik HIV pada anak 20.1.1. Menyebutkan tanda dan gejala yang dapat dijumpai pada Infeksi opportunistik HIV pada anak 20.1.2. Menegakkan diagnosis Infeksi opportunistik HIV pada anak 20.1.3. Menjelaskan perawatan dan pengobatan pada penderita Infeksi opportunistik HIV pada anak 20.1.4. Menjelaskan tindakan pencegahan Infeksi opportunistik HIV pada anak IKA TM-K36
1. dr. Ayodhia P. Pasaribu, M.Ked(Ped), SpA, ClinTropMed 2. dr. Hendri Wijaya, M.Ked(Ped), SpA
50
Lingkup Bahasan 5: 21. Kelainan - kelainan pada mata yang disebab kan penyakit tropis 21.1. Gangguan mata pada penyakit tropic dan gangguan tropic 21.1.1. Jenis-jenis gangguan mata pada penyakit tropic 21.1.2. Definisi 21.1.3. Tipe-tipe penyakit tropic yang dapat menyebabkan gangguan mata 21.1.4. Epidemiologi 21.1.5. Etiologi 21.1.6. Diagnosis dan gambaran klinis 21.1.7. Pemeriksaan laboratorium 21.1.8. Perjalanan penyakit dan Prognosis Mata TM-K37
50 22. Psikiatri pada penyakit - penyakit tropis 22.1. Gangguan psikiatri pada penyakit tropik dan infeksi 22.1.1. Jenis-jenis gangguan psikiatri pada penyakit tropik: mental disorder, delirium, dementia, amnestic disorder, mood disorder, psychotic disorder, anxiety disorder, catatonic disorder, personality change disorder. 22.1.2. Definisi IKJ TM-K38 1. dr. Vita Camelia, Sp.KJ 2. dr. Mustafa M. Amin, Sp.KJ 50 Kurikulum 2014 20
Buku Panduan Mahasiswa Blok Tropical Medicine 22.1.3. Tipe-tipe penyakit tropik yang dapat menyebabkan gangguan mental 22.1.4. Epidemiologi 22.1.5. Etiologi 22.1.6. Diagnosis dan gambaran klinis 22.1.7. Pemeriksaan laboratorium 22.1.8. Perjalanan penyakit dan prognosis 23. Peran anestesi pada penyakit- penyakit tropis 23.1. Tetanus
23.1.1. Menjelaskan indikasi perawatan terhadap pasien tetanus di ICU 23.1.2. Menjelaskan tujuan penatalaksanaan di ICU terhadap pasien tetanus 23.1.3. Menjelaskan prinsip penatalaksanaan di ICU terhadap pasien tetanus 23.1.4. Menjelaskan prosedur penatalaksanaan di ICU terhadap pasien tetanus 23.1.5. Manajemen pernapasan, imunoterapi, antibiotika, muscle relaxant, blokade neuromuskular 23.1.6. Manajemen disfungsi otonomik 23.1.7. Menjelaskan monitoring dan evaluasi pada penatalaksaan pasien 23.1.8. Menjelaskan tindakan yang dilakukan jika terjadi kegagalan pada penatalaksaan di atas
An
TM-K39
1. Prof.dr. A. Hanafie, Sp.An, KIC 2. dr. Dadik Wahyu Wijaya, Sp.An
50 23.2. Malaria berat 23.2.1. Menjelaskan indikasi rawat ICU terhadap pasien dengan penyakit malaria berat 23.2.2. Menjelaskan tujuan penatalaksanaan di ICU terhadap dengan penyakit malaria berat 23.2.3. Menjelaskan prinsip penatalaksanaan di ICU terhadap pasien dengan penyakit malaria berat 23.2.4. Menjelaskan prosedur penatalaksanaan di ICU terhadap dengan penyakit dipergunakan 23.2.5. Menjelaskan monitoring Kurikulum 2014 21
Buku Panduan Mahasiswa Blok Tropical Medicine dan evaluasi malaria berat 23.2.6. Menjelaskan obat-obat yang pada penatalaksaan pasien 23.2.7. Menjelaskan tindakan yang dilakukan jika terjadi kegagalan pada penatalaksaan di atas 23.2.8. Menjelaskan penatalaksanaan terhadap organ-organ yang mengalami kegagalan akibat komplikasi penyakit ini 23.3. Dengue Shock Sindrome (DSS) 23.3.1. Menjelaskan indikasi rawat ICU terhadap pasien DSS 23.3.2. Menjelaskan tujuan penatalaksanaan di ICU terhadap pasien DSS 23.3.3. Menjelaskan prinsip penatalaksanaan di ICU terhadap pasien DSS 23.3.4. Menjelaskan prosedur penatalaksanaan di ICU terhadap pasien Tetanus 23.3.5. Menjelaskan monitoring dan evaluasi pada penatalaksanaan pasien Severe Malaria 23.3.6. Menjelaskan tindakan yang dilakukan jika terjadi kegagalan pada penatalaksanaan di atas
An
TM-K40
1. Prof.dr. A. Hanafie, Sp.An, KIC 2. dr. Dadik Wahyu Wijaya, Sp.An
50 Lingkup Bahasan 6: Travel Medicine 24. Resiko- resiko non infeksius selama perjalan an
24.1. Rekomenda si kesehatan umum sebelum dan selama perjalanan 24.1.1. Mengetahui Regulasi Kesehatan Internasional WHO (WHO International Health Regulations), Rekomendasi Umum untuk vaksinasi dan imunoprofilaksis (General Recommendations for Vaccination and Immunoprophylaxis) 24.1.2. Mengetahui Distribusi geografis dari bahaya potensial terhadap kesehatan bagi pelancong 24.1.3. Mengetahui informasi kesehatan bagi pelancong ke Indonesia IKK TM-K41 Dr. Juliandi Harahap, MA Dr. Isti Ilmiati, MSc 50 Kurikulum 2014 22
Buku Panduan Mahasiswa Blok Tropical Medicine
24.1.4. Motion sickness, sunburn, scuba diving hazards, dan animal-associated hazards 25. Resiko- resiko penyakit infeksi dalam pelanco ngan 25.1. Pencegahan penyakit- penyakit infeksi spesifik 25.1.1. Mengetahui pencegahan terhadap malaria, rabies, filariasis, hemofilus influenza tipe B, meningitis, amoebiasis, kolera, hepatitis, demam dengue, Japanese encephalitis, leptospirosis, difteri, pertusis, tetanus, measles (rubeola), mumps, varisela (chicken pox), dan rubella. IKK TM-K42 Dr. Juliandi harahap, MA Dr. Zulkifli, MSi 50 Lingkup Bahasan 7: Pengobatan Penyakit Infeksi Tropis 26. Obat- obatan yang digunak an pada penyakit tropis dan infeksi
26.1. Obat-obat kemoterapeti k
26.1.1. Menjelaskan farmakologi dasar kemoterapi FO TM-K43
1. Prof. dr. Aznan Lelo, Ph.D, Sp.FK 2. dr. Zulkarnain Rangkuti, MSi
26.2.Obat-obat antibiotika 26.2.1. Menjelaskan farmakologi dasar betalaktam 26.2.2. Menjelaskan farmakologi dasar kloramfenikol dan tetrasiklin 26.2.3. Menjelaskan farmakologi dasar aminoglikosida 26.2.4. Menjelaskan farmakologi dasar makrolida 26.2.5. Menjelaskan farmakologi dasar kuinolon 26.2.6. Menjelaskan farmakologi dasar derivat sulfa
TM-K44
1. Prof. dr. Aznan Lelo, Ph.D, Sp.FK 2. dr. Zulkarnain Rangkuti, MSi 50 26.3. Obat-obat antivirus Menjelaskan farmakologi dasar obat-obat antivirus TM-K45
1. Prof. dr. Aznan Lelo, Ph.D, Sp.FK 2. dr. Zulkarnain Rangkuti, MSi 50 26.4. Obat-obat antifungi Menjelaskan farmakologi dasar obat-obat antifungi 26.5. Obat-obat antelmintik Menjelaskan farmakologi dasar obat-obat antelmintik 26.6. Obat-obat antiprotozoa Menjelaskan farmakologi dasar obat-obat antiprotozoa 26.7. Obat-obat antimalaria Menjelaskan farmakologi dasar obat-obat antimalaria Kurikulum 2014 23
Buku Panduan Mahasiswa Blok Tropical Medicine
V. LINGKUP BAHASAN BLOK TAMBAHAN BLOK COMMUNITY RESEARCH PROGRAMME 7
Lingkup bahasan Pokok bahasan
Sub pokok bahasan
Blok Jam STAF
Minggu 1 Pengolahan dan Analisa Data Mengaplikasikan Prinsip tentang data Menerapkan statistika dalam penelitian Statistik deskriptif Statistik analitik Tropmed 50 JL/AR
Minggu 1
Praktikum komputer
Analisa dengan chi square
Tropmed
TIM Minggu 2 Penulisan Laporan Penelitian Menerapkan Bentuk umum laporan ilmiah Menerapkan Prinsip pembuatan abstrak Menerapkan Prinsip pembuatan hasil penelitian - Narasi/teks - Tabel - Grafik - Pembuatan bilangan Tropmed 50 JL/IF
Minggu 2
Praktikum komputer Analisa Uji T independen Analisa Uji T dependen Analisa Anova Tropmed TIM Minggu 3 Penulisan Laporan Penelitian Menerapkan Prinsip pembuatan Pembahasan, dan kesimpulan- saran Menerapkan Sistematika penulisan laporan hasil KTI Tropmed 50 JL/RA
VI. REFERENSI Departemen Judul Buku Penulis Penerbit Tahun/Edisi Mikrobiologi Levinson & Jawetz Medical McGraw Hill 2003 / 7 th ed. Kurikulum 2014 24
Buku Panduan Mahasiswa Blok Tropical Medicine Microbiology & Immunology Parasitologi Gerald D. Schmidt & Larry S. Roberts Foundations of Parasitology Roberts, Larry S. Janovy, Jr. John
McGraw Hill 2005 / 7 th ed. Ilmu Penyakit Dalam Principle of Internal medicine Harrison McGraw Hill 2001 / Edisi 5 Ilmu Kulit & Kelamin Sexually Transmitted Diseases Holmes, King K Saunders 12 th ed Ilmu Kesehatan Anak Buku Ajar Infeksi & Pediatri Tropis 2008 / Edisi 2 Tata Laksana Demam Berdarah Dengue di Indonesia DepKes RI- WHO DepKes RI- WHO 2001/Edisi ke-2 Hunter, Tropical Medicine 2000 / Edisi ke-8 Patologi Klinik Clinical diagnosis and Management by laboratory methods Henrys Saunders 2001 / 20 th
Ed Farmakologi Pharmacology : Examination & Board Review Trevor A.J Katzung B.G Masters S.B. Lange-McGraw Hill 2002 / 6 th Ed Anestesiologi
VII. METODE PEMBELAJARAN A. PEMUTARAN FILM Pemutaran film bertujuan memberikan wawasan dan gambaran mengenai luasnya lingkup mekanisme terjadinya penyakit dan respon-respon fisiologis dan membangkitkan minat mahasiswa untuk memahami blok ini.
B. KULIAH Kuliah hanya bertujuan untuk memberikan konsep dasar dalam memahami materi-materi yang berhubungan dengan mekanisme penyakit dan respon-respon fisiologis, sehingga akan memudahkan mahasiswa dalam membaca buku teks dan referensi lainnya. Kuliah tidak bertujuan untuk memberikan isi keseluruhan materi, dengan demikian mahasiswa diwajibkan untuk membaca referensi yang dianjurkan.
C. PROBLEM-BASED LEARNING (PBL) Kurikulum 2014 25
Buku Panduan Mahasiswa Blok Tropical Medicine Kegiatan belajar Problem Base Learning (PBL) menggunakan metode 2 (dua) kali diskusi untuk setiap pemicu (tigger) dan 1 (satu) kali pertemuan pleno, yang dihadiri para pakar dari setiap departemen terkait dengan blok Tropical Medicine. Diskusi dilaksanakan dalam kelompok kecilyang masing-masing terdiri dari 12-15 mahasiswa dan didampingi oleh seorang tutor yang berperan sebagai fasilitator, bukan narasumber. Setiap diskusi berlangsung selama 3x50 menit untuk setiap pertemuan tutorial. Metode pembelajaran ini bertujuan untuk melatih keterampilan mahasiswa dalam belajar mandiri, menentukan materi pembelajaran, mencari informasi sesuai dengan kebutuhannya, mengasah keterampilan berfikir kritis (critical thinking) melalui masalah yang relevan dengan keadaan sebenarnya yang diberikan dalam pemicu, serta mengkonsumsikannya secara efektif dalam diskusi maupun presentasi.
D. BELAJAR MANDIRI Agar lingkup materi dapat dikuasai dengan baik, pada saat melaksanakan kegiatan belajar mandiri mahasiswa diharapkan melaksanakan proses belajar dengan tahapan sebagai berikut: 1. mengkaji lingkkup bahasan dengan membaca referensi yang dianjurkan, karena kuliah pada hakikatnya hanya memberikan konsep dasar dari materi, dan pertemuan tutorial akam memicu mahasiswa untuk mengintegrasikan pemahaman konsep dalam menyelesaikan masalah 2. mencari dan mempelajari materi yang sesuai dengan tujuan pembelajaran di perpustakaan, dapat berupa handsout, buku teks, jurnal ilmiah, CD-ROM, atau dari sumber terpercaya di internet 3. diskusi dengan narasumber apabila diperlukan
E. PRAKTIKUM Praktikum dilaksanakan di laboratorium Mikrobiologi dan Parasitologi sesuai jadual kegiatan. Mahasiswa dibagi dalam 10 (sepuluh) kelompok yang terdiri dari 45 mahasiswa per kelompok, yang akan dibimbing oleh seorang staf pengajar. Sebelum memulai praktikum, akan dilaksanakan kuis untuk mengukur kesiapan mahasiswa dalam melaksanakan praktikum, yang selanjutnya diakhiri dengan pembuatan laporan hasil praktikum. Tujuan umum praktikum adalah agar mahasiswa: 1. meningkatkan pemahaman akan teori yang telah dipelajari dalam perkuliahan dan belajar mandiri 2. menjelaskan perbedaan antara apa yang diharapkan dengan kenyataan 3. menginterpretasikan hasil praktikum dengan yang diselenggarakan dalam bentuk percobaan 4. membandingkan hasil kelompoknya dengan hasil kelompok lain Kurikulum 2014 26
Buku Panduan Mahasiswa Blok Tropical Medicine 5. menerapkan kejujuran ilmiah dengan melaporkan hasil yang didapatkan pada praktikum sebagaimana adanya. Kegiatan Praktikum pada blok Tropical Medicineterdiri dari
OUTLINE PRAKTIKUM
KODE TOPIK Departemen JAM TROPICAL MEDICINE 1 Pr1 Rapid Diagnostic Tests (RDTs) Patologi Klinik 3x50 Pr2 Pengolahan dan Analisis Data dengan Spss
IKK 3x50 Pr3 Uji Beda Mean
IKK 3x50 TROPICAL MEDICINE 2 Pr4 Schistosomatidae, mikrofilaria, dan nyamuk sebagai vektor Parasitologi 3x50 Pr5 Plasmodium sp., Toxoplasma gondii, Trypanosoma sp.
Parasitologi 3x50
F. SKILLS LAB Skills lab dilaksanakan di Ruang Skills Lab FK USU, sesuai jadwal kegiatan. Mahasiswa dibagi dalam 10 (sepuluh) kelompok yang terdiri dari 45 mahasiswa per kelompok (sesuai kelompok praktikum selama ini), yang akan dibimbing fasilitator. KegiatanSkills Lab pada blok Tropical Medicineterdiri dari
OUTLINE SKILL LAB BLOK TROPICAL MEDICINE -1
KODE TOPIK JAM TROPICAL MEDICINE 1 Kurikulum 2014 27
Buku Panduan Mahasiswa Blok Tropical Medicine SL1 History Taking Penyakit dengan Demam Pada Anak 3x50 SL2 Keterampilan Konseling Pada Penderita HIV/AIDS 3x50 SL3 Keterampilan Konseling Pada Penderita HIV/AIDS 3x50 TROPICAL MEDICINE 2 SL4 Pembuatan Sediaan Apusan Darah Tebal 3x50 SL5 Tatalaksana Kejang Pada Tetanus Anak 3x50 SL6 Resusitasi Cairan Pada Sindroma Syok Dengue 3x50
VIII. SARANA & PRASARANA A. RUANG KULIAH Kuliah dilaksanakan di Ruang Kuliah Histologi 1 (untuk kelas A1 dan B1) dan Ruang Kuliah Histologi 2 (untuk kelas A2 dan B2). Pada hari tertentu (lihat jadual), perkuliahan juga dilaksanakan di Ruang Seminar FK USU dan ruang-ruang lain yang memungkinkan untuk digunakan.
B. RUANG DISKUSI/TUTORIAL Diskusi dilaksanakan di ruang-ruang berikut ini: No. Kelompok Diskusi Ruang Diskusi KELAS A 1. A1 Ruang Diskusi 1 2. A2 Ruang Diskusi 2 3. A3 Ruang Diskusi 3 4. A4 Ruang Diskusi 4 5. A5 Ruang Diskusi 5 6. A6 Ruang Diskusi 6 7. A7 Ruang Diskusi 7 8. A8 Ruang Diskusi 8 9. A9 Ruang Diskusi 9 10. A10 Ruang Diskusi 10 11. A11 Ruang Diskusi 11 12. A12 Ruang Diskusi 12 13. A13 Ruang Diskusi 13 14. A14 Ruang Diskusi 14 15. A15 Ruang Diskusi 15 KELAS B GEDUNG BARU 16. B1 Ruang Diskusi 1 17. B2 Ruang Diskusi 2 18. B3 Ruang Diskusi 3 19. B4 Ruang Diskusi 4 20. B5 Ruang Diskusi 5 21. B6 Ruang Diskusi 6 22. B7 Ruang Diskusi 7 23. B8 Ruang Diskusi 8 24. B9 Ruang Diskusi 9 Kurikulum 2014 28
Buku Panduan Mahasiswa Blok Tropical Medicine 25. B10 Ruang Diskusi 10 26. B11 Ruang Diskusi 11 27. B12 Ruang Diskusi 12 28. B13 Ruang Diskusi 13 29. B14 Ruang Diskusi 14 30. B15 Ruang Diskusi 15 Pleno Pakar dilasanakan di Ruang Gedung Dr. Abdul Hakim.
C. RUANG PRAKTIKUM Praktikum basah dilaksanakan di laboratorium Mikrobiologi, sedangkan praktikum kering dapat dilaksanakan di ruang tutorial Parasitologi maupun ruangan-ruangan lain yang memungkinkan.
D. SKILLS LAB Kegiatan skillslab. Dilaksanakan di Ruang Skills Lab FK USU sesuai kelompok praktikum masing-masing.
IX. EVALUASI KEBERHASILAN BELAJAR MAHASISWA 1. Blok Utama Komponen evaluasi pembelajaran mahasiswa pada blok utama terdiri dari: Ujian Mid term = 40% Ujian Final term = 40% Proses tutorial = 20% Total = 100%
Ujian mid dan final term merupakan ujian tulis berbentuk pilihan berganda (multiple choice questions) yang terdiri dari materi perkuliahan dan tutorial. Proses tutorial dinilai oleh setiap fasilitator terhadap kinerja dan kompetensi yang diperlihatkan oleh setiap mahasiswa selama proses tutorial berlangsung.
2. Blok Pendamping
Komponen evaluasi pembelajaran mahasiswa pada blok pendamping terdiri dari:
Ujian Tengah Semester = 50% Ujian Akhir Semester = 50% Total = 100%
Kurikulum 2014 29
Buku Panduan Mahasiswa Blok Tropical Medicine Komposisi ini akan berubah apabila dosen yang bersangkutan memberikan tugas dengan bobot maksimal 20%.
KETENTUAN UJIAN
Setiap mahasiswa harus mematuhi Buku Panduan Akademik. Ketentuan ujian untuk Tahun Akademik 2011-2012 adalah sebagai berikut: 1. Kehadiran minimal kegiatan kuliah 80%, tutorial 80%, pleno pakar 80%, dan praktikum 100%. 2. Apabila berhalangan hadir dalam proses kegiatan akademik tersebut, mahasiswa harus menyerahkan surat pemberitahuan (izin atau keterangan sakit dari dokter) kepada Divisi SDM Medical Eduation Unit (MEU) dan menyimpan sendiri satu kopi sebagai arsip seandainya diperlukan sesewaktu. 3. Ketentuan bagi mahasiswa yang tidak memenuhi kehadiran minimal tanpa pemberitahuan: A. Mahasiswa tetap dapat mengikuti ujian, namun seluruh nilai proses tutorialnya akan dibatalkan atau dianggap nol. B. Apabila gagal dalam ujian, maka ia tidak berhak mengikuti ujian remedial pada semester berjalan. C. Ujian remedial hanya dapat diikuti pada semester bersangkutan tahun akademik berikutnya: remedial semester ganjil dilakukan pada semester ganjil dan remedial semester genap pada semester genap tahun akademik berikutnya. 4. Ketentuan bagi mahasiswa yang berhalangan mengikuti ujian pada jadwal reguler: A. Mahasiswa bersangkutan harus menyerahkan surat pemberitahuan (izin atau keterangan sakit dari dokter) kepada Divisi Assessment MEU dan menyimpan sendiri satu kopi surat tersebut sebagai arsip seandainya diperlukan sesewaktu. B. Mahasiswa pada poin A boleh mengikuti ujian pada jadwal remedial semester berjalan. C. Mahasiswa yang tidak mengikuti ujian tanpa keterangan akan diberi nilai NA dan tidak berhak mengikuti ujian remedial pada semester berjalan. D. Mahasiswa pada poin C hanya dapat mengikuti ujian remedial pada semester bersangkutan tahun akademik berikutnya. 5. Ketentuan ujian remedial dan grand remedial: A. Mahasiswa yang berhak mengikuti ujian remedial pada semester berjalan adalah mahasiswa yang tidak lulus (nilai D dan E) yang kehadirannya pada kegiatan akademik cukup, atau mahasiswa yang berhalangan mengikuti ujian pada jadwal reguler dengan surat keterangan (izin atau sakit). B. Mahasiswa yang lulus dengan nilai C dan C+ hanya boleh mengikuti ujian remedial satu kali, yakni pada semester berikutnya atau pada saat grand remedial. C. Nilai maksimal yang diperoleh melalui ujian remedial adalah B. D. Ujian grand remedial berlangsung pada semester ganjil.
Kurikulum 2014 30
Buku Panduan Mahasiswa Blok Tropical Medicine
V. DAFTAR NARASUMBER KULIAH Departemen Penyakit Dalam dr. Josia Ginting, Sp.PD dr. Tambar Kembaren, Sp.PD dr. Franciscus Ginting, SpPD dr. Umar Zein, Sp.PD dr. Armon Rahimi, Sp.PD
Departemen Ilmu Kesehatan Anak Prof. dr. Chairuddin P. Lubis, DTM&H, SpA(K) Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTM&H, MSc(CTM), Sp.A(K) dr. Ayodhia Pitaloka, M.Ked(Ped), SpA, PhD (ClinTropMed) dr. Inke Nadia D. Lubis, M.Ked(Ped), SpA dr. Hendri Wijaya, M.Ked(Ped), SpA
Departemen Mikrobiologi dr.R. Lia Kusumawati, MKes, SpMK dr. Evita Mayasari, M.Kes
Departemen Parasitologi dr. Nurfida Khairina Arrasyid, MKes. dr. Endang H. Ganie, Sp.ParK dr. Hemma Yulfi dr. Lambok Siahaan, MKT dr. Irma Sepala Sari dr. Yunilda Andriani, MKT dr. Adelina H. Sinambela
Departemen Patologi Klinik Prof. dr. Ratna Akbari Ganie, Sp.PK (K) dr. Ricke Loesnihari, Sp.PK (K)
Departemen Farmakologi Prof. dr. Aznan Lelo, Ph.D, Sp.FK dr. Zulkarnain Rangkuti
Departemen Anestesiologi Prof. Dr. Hanafie, SpAn dr. Dadik Wahyu Wijaya, Sp.An
Departemen Kulit & Kelamin dr. Richard Hutapea, SpKK (K) dr. Kristina Nadeak, SpKK
Kurikulum 2014 31
Buku Panduan Mahasiswa Blok Tropical Medicine Departemen Ilmu Kedokteran Jiwa dr. Vita Camellia, SpKJ dr. Mustafa M. Amin, SpKJ
Departemen Mata dr.T.Siti Harilza Z,SpM dr.Nurchaliza H.Siregar,SpM
Bioethics and Humanities Program (BHP) dr.T. Ibnu Alferally, SpPA Prof. Dr. dr. Rozaimah Zein Hamid, MSc., SpFK dr. Radita Ginting dr. Isti Ilmiati Fujiati, MSc.CM-FM, MPd.Ked. dr. Mutiara Indah Sari, MKes.
Departemen Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kesehatan Masyarakat Dr.Juliandi Harahap, MA Dr. Arlinda Sari Wahyuni, M.Kes