UNTUK MAHASISWA
SEMESTER 2
BLOK 5
THORAX
PENYUSUN:
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS JEMBER
2017
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya
sehingga penyusunan Modul Blok Thorax ini dapat selesai dengan baik.
Modul ini disusun untuk membantu tutor dan mahasiswa dalam belajar di blok 5
yaitu Regio Thorax. Dalam modul ini banyak dibicarakan tentang ganguan yang dapat
timbul pada sistem kardiovaskular dan respirasi ditinjau dari pendekatan biomedis dengan
dasar keilmuan berupa anatomi, histologi, fisiologi, biokimia, mikrobiologi, parasitologi,
patologi klinik, patologi anatomi dan kesehatan masyarakat serta memasukkan beberapa
ilmu klinik. Metode pembelajaran yang digunakan dalam mempelajari blok ini adalah
tutorial, diskusi, kuliah, praktikum dan skill lab.
Terima kasih kami ucapkan kepada narasumber, sejawat, dan seluruh pihak yang
terlibat dalam penyusunan modul ini. Semoga modul ini dapat dilaksanakan sesuai tujuan
yang diharapkan. Kritik dan saran untuk perbaikan sangat diharapkan demi kesempurnaan
modul ini.
Tim Penyusun
2
DAFTAR ISI
3
I. PENDAHULUAN
4. DASAR PENGETAHUAN
Untuk bisa mengikuti blok ini dengan baik mahasiswa memerlukan dasar pengetahuan
dari blok sebelumnya.
4
6. Praktikum Penunjang
a. Anatomi regio thorax dan viscera
b. Histologi sistem respirasi
c. Mikrobiologi (Pewarnaan bakteri)
d. Patologi Klinik (Pemeriksaan Hematokrit)
e. Patologi Anatomi ( Tissue Repair)
f. Biokimia protein
g. Faal sistem kardiovaskuler
h. Biostatistik (Analisis Korelatif)
i. Bentuk Sediaan Obat (Farmakologi)
7. PRASYARAT BLOK
Sebelum menempuh blok thoraks, mahasiswa harus telah menempuh blok
sebelumnya yaitu blok 1, 2, 3, 4
8. REFERENSI UTAMA
a. Snell, Richard S. 1997. Anatomi Klinik Bagian 1 Edisi 3. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran.
b. Stranding Susan. 2005. Gray’s: Anatomy The Anatomical Basic of Clinical Practice,
Thith-Ninth Edition. Eslevier Churchill Livingstone
c. Fawcett DW, Jensh RP: Bloom & Fawcett’s Concise Histology, 2nd ed, London, Arnold,
2002
d. Finn Geneser, Alih bahasa: Arifin Gunawijaya, Buku Teks Histologi Jilid I, Binarupa
Aksara, Jakarta, 1994
e. Junquerra LC, Carneiro J, Kelley RO, Editors: Jason Malley, Harriet Lebowitz, Peter J.
Boyle, Basic Histology, 11th ed., The Mc Graw-Hill Companies, New York, 2005
f. Jan Tambayong, Editor: Rima Melati, Sinopsis Histologi, EGC, Jakarta, 1995.
g. Leeson CR, Leeson TS, Paparo AA, Alih Bahasa: jan Tambayong, Buku Ajar Histologi,
ed. 5, EGC, Jakarta, 1996.
h. Jawetz, E., Melnick, J.L. ; Adelberg, E.A., 1995 Mikrobiologi Kedokteran.
Diterjemahkan oleh Tonang, EGC Penerbit Buku Kedokteran, Jakarta
i. Martindale, 1996. The Ekstra Pharmacopoeia, 31t' ed. Baltimore, The Willam & Wilkins
Company, USA,pp. 1767.
j. Murray, PR.., Baron EJ., Pfaller MA., Tenover FC, Yolken RH., 1999. Manual of Clinical
Microbiology 7`f' Ed. Washington DC. ASM Press
k. Tortora, G.J., Funke, B.R., Case, C.L., 1995. Microbiology an Introduction. 5th ed. The
Benjamin/Cummings Pub. Company, INC. California.
l. Volk WA, 1992. Basic Microbiology, 7t' ed.. New York: Harper Collins Publisher
m. Agamemnon Despopoulos and Stefan Silbernagi. (2003), Colour Atlas of Physiology 5th
edition, Thieme, Ney York.
n. Arthur C Guyton and John E Hall. ( 1987), Fisiologi Kedokteran edisi ke 9, Penerbit buku
kedokteran EGC, Jakarta.
o. Jeremy Ward, Robert Clarke and Roger Linden. (2007), At a Glance Fisiologi, Penerbit
Erlangga, Jakarta.
5
p. Linda S Costanzo. (2012), Fisiologi Kedokteran edisi ke 5, Binarupa Aksara, Jakarta.
q. Ian D.K.H. 2011. Sinopsis Biokimia edisi kedua jilid 2. Binarupa Aksara pub. Tangerang
r. Murray R .K. 2009. Biokimia Harper edisi 27. EGC. Jakarta
s. Wirahadikusumah, 1985, Metabolisme Energi, Karbohidrat dan Lipid, Bandung, ITB
t. Harjasasmita, 1996, Ikhtisar Biokimia Dasar B, Jakarta, FKUI
u. Toha, 2001, Biokimia, Metabolisme Biomolekul, Bandung, Alfabeta
v. Poedjiadi, Supriyanti, 2007, Dasr-Dasar Biokimia, Bandung, UI Press
w. Beck, N. 2009. Diagnostic Hematology. London: Springer.
x. Gandosoebrata, R. 2010. Penuntun Laboratorium Klinik. Jakarta: Dian Rakyat.
y. Pherson dan Pincus. 2006. Henry's Clinical Diagnosis and Management by Laboratory
Methods, 21st Ed. W. B. Saunders Company.
z. Theml, H., Diem, H., Haferlach,T. 2004. Color Altas of Hematology: Practical
Microscopic and Clinical Diagnosis. 2nd revised edition. New York: Thieme.
aa. Wintrobe, M.M., Lee, G.R., Bithel,T.C., Athens, J.W., Lukens, J.N.. 2009. Wintrobe’s
Clinical Hematology, 12th Edition. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins.
bb. World Health Organization. 2011. Pedoman Teknik Dasar untuk Laboratorium
Kesehatan. Alih bahasa oleh Chairlan, E. Lestari. Judul Asli ”Manual of Basic
Techniques for A Health Laboratory, 2nd Ed”. Jakarta: EGC
cc. Kepmenkes Nomor 1027/MENKES/SK/IX/2004, Standar Pelayanan Kefarmasian di
Apotek, Departemen Kesehatan RI, Jakarta.
dd. Cohen, M.R.,, 1991, Causes of Medication Error, in: Cohen. M.R., (Ed),Medication
Error, American Pharmaceutical Association, Washington, DC
ee. Kozer, E. , et al, 2005, Variables Associated With Medication Errors in Pediatric
Emergency Medicine, Pediatrics, American Academy of Pediatrics, March 4, p. 737-743
ff. Fortescue, E.B., et al, 2003, Prioritizing Strategies for Preventing Medication Errors and
Adverse Drug Events in Pediatric Inpatients, Pediatrics, American Academy of
Pediatrics, Vol. III. No. 4 April, p.722-729.
gg. Katzung, B.G., and Lofholm, P.W., 1997, Peresepan Rasional dan Penulisan Resep,
dalam: Katzung, B.G., Basic & Clinical Pharmacology, diterjemahkan oleh Agoes, H.A.,
(ed), Edisi VI, Penerbit Buku Kedokteran, EGC, hal: 1010 -1021
hh. Dedi Afandi, 2009. Mediasi: Alternatif Penyelesaian Sengketa Medis, Maj Kedokt Indon:
59:5
ii. Brownie AC & Kernohan JC, 1999. Biochemistry. Harcourt Publishers Ltd. Edinburgh.
pp 122-130.
jj. Horton, HR et all, 2002. Principles of Biochemistry. Pearson Education. New Jersey.
kk. Ian D.K.H. 2011. Sinopsis Biokimia edisi kedua jilid 2. Binarupa Aksara pub. Tangerang
ll. Koolman, Jan & Rohm, Klaus-Heinrich. 2001. Atlas Berwarna dan Teks Biokimia
Jakarta: Hipokrates.
mm. Murray R .K. 2009. Biokimia Harper edisi 27. EGC. Jakarta
nn. Max Harry Weil, 2009, The merck manual ‘Cardiac arrest and respiratory arrest’, Merck
Sharp & Dohme Corp, a subsidiary of Merck & Co, Inc, Whitehouse Station, NJ USA.
6
atau pemicu dalam belajar dengan melalui diskusi tutorial. Informasi diperoleh melalui
belajar mandiri, kuliah, konsultasi pakar, dan praktikum. Informasi yang telah diperoleh
didiskusikan dalam kelompok sesuai jadwal dengan seorang fasilitator. Untuk melatih
ketrampilan medik peserta didik diberikan latihan dalam skills lab, praktek lapangan, serta
praktek kerja klinik.
a. Diskusi Tutorial
Diskusi tutorial dalam kelompok beranggotakan 10-15 mahasiswa dan dipandu
oleh tutor yang bertugas sebagai fasilitator. Dalam berdiskusi mahasiswa akan dihadapkan
pada masalah dalam bentuk skenario modul sebagai triger dalam diskusi. Satu skenario
modul diselesaikan dalam dua kali pertemuan dengan selang waktu 3-4 hari. Diskusi
dilakukan dengan metode seven jumps (tujuh langkah) yang terdiri dari:
(1) mengklarifikasi istilah / konsep
(2) menetapkan permasalahan
(3) menganalisis masalah
(4) menarik kesimpulan langkah (3)
(5) menentukan tujuan belajar
(6) belajar mandiri
(7) menarik kesimpulan dari seluruh informasi yang telah ada.
Langkah (1) sampai dengan (5) dilaksanakan pada pertemuan pertama, langkah (6)
dilaksanakan di luar kelompok, sedangkan (7) dilaksanakan pada pertemuan kedua.
b. Kuliah
Kuliah dilaksanakan untuk memperjelas konsep atau teori yang sulit atau khusus
sehingga membutuhkan pakar untuk meningkatkan pemahaman, Kuliah dilaksanakan
dalam bentuk konsultasi interaktif berdasarkan masalah. Kuliah dapat diselenggarakan
secara terjadwal, maupun atas permintaan mahasiswa bila diperlukan.
c. Praktikum
Praktikum bertujuan meningkatkan atau memperjelas pemahaman suatu materi
serta menambah ketrampilan bekerja di laboratorium. Beberapa materi akan lebih mudah
7
dipahami dengan melakukan praktikum laboratorium sehingga konsep atau teori menjadi
lebih mudah.
e. Konsultasi Pakar
Konsultasi pakar dilaksanakan secara terjadwal atau atas permintaan mahasiswa
apabila menemui kesulitan dalam memahami konsep atau teori ketika diskusi kelompok
maupun belajar mandiri. Konsultasi pakar bisa dilaksanakan dalam kelompok kecil
maupun besar tergantung kebutuhan.
f. Belajar Mandiri
Belajar mandiri dilaksanakan dalam rangka menggali informasi yang lebih luas
atau lebih dalam tentang suatu materi yang terkait dengan masalah yang sedang dipelajari
sehingga dapat memahami kasus secara interdisiplin ilmu.
g. Evaluasi
Evaluasi Blok dilaksanakan pada minggu keenam dengan mempertimbangkan
proses selama mengikuti kegiatan belajar-mengajar, etika, dan penguasaan pengetahuan.
Dengan ketentuan pencapaian masing-masing komponen nilai tidak boleh kurang dari 60
untuk dapat lulus blok. Bobot masing-masing komponen nilai adalah sebagai berikut:
(1) Ujian 75% (dengan rincian teori 70% dan praktikum 30%)
(2) Tutorial (25%)
8
Nilai akhir blok berupa angka 0-100 dengan penjenjangan seperti matriks berikut.
9
POHON TOPIK
JADWAL KEGIATAN BELAJAR SEMESTER 2
BLOK 5 THORAX TAHUN AJARAN 2015 -2016
Minggu Jam
ke- Senin Selasa Rabu Kamis Jumat
I 08.00-09.00 Tutorial 2 :
20-24 09.00-10.00 Kuliah 4 Skenario 2
Maret Praktikum 1
2017
10.00-11.00
Kuliah 5
11.00-12.00 Kuliah 1
Kuliah 6
12.00-13.00 Tutorial 1:
Praktikum 2
13.00-14.00 Skenario 1
Kuliah 2 Skill lab Kuliah 7
14.00-16.00 Kuliah 3
II 08.00-09.00 Tutorial 2 :
Kuliah 8 Kuliah 9
27 09.00-10.00 Praktikum 4 Skenario 2
Maret- 10.00-11.00
Kuliah 10
31
April
11.00-12.00
12.00-13.00
Praktikum 3 LIBUR Skill lab
2017 13.00-14.00 Praktikum 5
Tutorial 1 : Skenario 2 Praktikum 6.1
14.00-15.00
III 08.00-09.00
Tutorial 1 : Tutorial 2 :
3-7 April Kuliah 11 Kuliah 15 Kuliah 16
Skenario 3 Skenario 3
2017 09.00-10.00
10.00-11.00
Kuliah 12 Kuliah 14
11.00-12.00 Praktikum 7
12.00-13.00
13.00-14.00 Skill lab
Kuliah 13
Praktikum 6.2
IV 08.00-09.00 Tutorial 1 :
Kuliah 17 Kuliah 20
10-14 09.00-10.00 Skenario 4 Praktikum 8
APRIL 10.00-11.00
2016 Kuliah 18 Kuliah 19
11.00-12.00
12.00-13.00 Skill lab LIBUR
13.00-14.00
Tutorial 2 :
14.00-15.00
Skenario 4
10
24-28
April
2017
VII (08.00)
1-5 Mei
2017
LIBUR REMEDIAL TEORI REMEDIAL PRAKTIKUM
D
PRAKTIKUM
No Materi Pemateri
1 Anatomi : dinding Thorax dr. Laksmi Indreswari, Sp.B
2 Histologi: Pengenalan histologi sistem dr. Sheila Rachmania
respirasi dan kardiovaskuler
3 PA:Tissue Repair dr. Rena Normasari, M.Biomed
4 PK:Pemeriksaan Darah Lengkap (PCV) Tim Patologi Klinik
5 Mikrobiologi: Flora normal pernafasan dr. Dini Agustina, M.Biomed
6 IKM: Praktikum Komunitas Agroindustri dr. Dwita Aryadina R, M.Kes
dr. Ida Srisurani Wiji Astuti, M.Kes
dr. Ancah Caesarina NM, PhD
dr. Yohanes Sudarmanto, M.MedEd
dr. Eva Rosita Dewi, M.Kes
7 Biokimia: Protein dr. Ika Rahmawati S, M.Biotech
8 Fisiologi: Exercise jantung Dr.dr.Aris Prasetyo, M.Kes
9 Farmakologi: obat otonom dr. Elly Nurus Sakinah, M.Si
10 Biostatistik: Analisis Korelatif dr. Ida Srisurani Wiji Astuti, M.Kes
11 Parasitologi: pengantar alat dan bahan dr. Yudha Nurdian, M.Kes
pemeriksaan parasitologi
11
DAFTAR PEMATERI KULIAH
NO MATERI KULIAH PEMATERI
1. Overview dr. Bagus Hermansyah, M.Biomed
2. Anatomi Dinding Thorax dr. Laksmi Indreswari, Sp.B
Pengenalan histologi sistem respirasi dan dr. Heny Fatmawati, Sp.Rad
3.
kardiovaskuler
4. Flora Normal Saluran Pernafasan dr. M. Ali Shodikin, M.Kes, Sp.A
5. Fisiologi Sistem respirasi dr. Jauhar Firdaus
12
DAFTAR TUTOR
13
Standar Kompetensi Dokter Indonesia
(berkaitan dengan Blok 5)
14
15
16
17
SKENARIO 1
Baru-baru ini muncul sebuah tren di kalangan anak sekolah atau remaja yang bisa
memicu kerusakan tubuh. Seperti dikutip dari Harianjogja.com, SOLO – Belum lama ini
rekaman anak-anak sekolah asal Indonesia melakukan Pass Out Challenge beredar di
media sosial. Sebuah video disertai peringatan mengenai bahaya Skip Challenge diunggah
akun populer Instagram @lambe_turah, Kamis (9/3/2017).
Tidak ada catatan pasti kapan pertama kali tantangan ini muncul, catatan terjauh
mengenai Skip Challenge sudah ada sejak 1995. Di kalangan remaja, alasan mereka mau
melakukan Skip Challenge pun beragam. Ada yang melakukan itu karena tekanan teman
sebaya, keinginan untuk menjadikan masa sekolah memiliki kenangan yang tak terlupakan,
demi popularitas, dan demi mengikuti apa yang dilakukan teman-teman dekat.
Bocah 11 tahun asal Carolina Utara, Amerika Serikat, Da Vorious, ditemukan
meninggal saat pelajaran Biologi tentang bakteri “baik” di saluran pernafasan, Karena
tantangan Skip Challenge oleh teman-temannya.
18
SKENARIO 2:
Seorang laki-laki 55 tahun datang ke Puskesmas Sumbersari dengan keluhan sesak nafas.
Sesak terjadi sejak 1 bulan yang lalu, hilang timbul. Selain sesak pasien juga mengeluh batuk
yang tidak sembuh-sembuh sejak 4 bulan yang lalu. Dari anamnesis didapatkan data, bahwa
pasien bekerja di perkebunan tembakau sejak berusia 25 tahun, sehingga sering sekali terpapar
oleh zat-zat kimia seperti pestisida, herbisida dll. Ditambah lagi dalam melakukan
pekerjaannya pasien seringkali tidak mau menggunakan alat pelindung diri. Selain itu menurut
keterangan pasien, keluhan serupa juga banyak dialami teman-temannya sesama pekerja di
perkebunan.
19
SKENARIO 3
Skenario 3: Demam
Terdapat sebuah pertanyaan oleh salah satu wali murid pada kegiatan penyuluhan
kesehatan di sekolah tentang sakit yang diderita anaknya. Ibu tersebut menceritakan bahwa
anaknya beberapa hari yang lalu mengalami demam. Dia masih bingung dalam
membedakan demam bagaimana yang masih dikatakan proses fisiologis dan demam yang
patologis. Kebingungan tersebut timbul saat dokter yang memeriksa mengatakan bahwa
penyebab demamnya masih belum diketahui, bisa oleh virus, bakteri, atau lainnya.
Ibu tersebut lebih kuatir lagi karena baru saja mendapat kabar anak tetangganya
meninggal karena infeksi yang sudah berat. Dokter mengatakan bahwa tetangga ibu
tersebut terlambat membawa bayinya ke rumah sakit, sehingga infeksi yang dideritanya
sudah menyebar ke seluruh tubuh. Kesedihan ibu bayi tersebut juga disertai dengan
kekecewaan terhadap pelayanan dokter kepadanya, karena dokter tersebut marah-marah
saat merawat anaknya.
20
SKENARIO 4:
21
SKENARIO 5:
Skenario 5. Pingsan saat upacara
22