Anda di halaman 1dari 28

YONAS HADISUBROTO

PENDAHULUAN
 Untuk terjadinya kehamilan harus ada :
 Spermatozoa
 Ovum
 Pembuahan (Konsepsi/Fertilisasi)
 Nidasi (Implantasi)
TRANSPOR SPERMA
 Produksi sperma memerlukan waktu 72 hari, dan
disimpan di epididimis sebelum ejakulasi
TRANSPOR SPERMA
 Setelah ejakulasi , serviks menjadi reservoir sperma
selama 72 jam. Sperma masuk ke serviks menuju ke
tuba dalam bbrp menit, namun hanya bbrp ratus yang
sampai tuba.
 Selama perjalanan dari serviks menuju tuba, sperma
mengalami proses “Kapasitasi”.
TRANSPOR SPERMA
 Kapasitasi : proses perubahan sperma dimana
memiliki kemampuan menjalani reaksi akrosom,
berikatan dengan zona pelucida dan motilitas
hiperaktif
 Reaksi Akrosom : merupakan modifikasi dan
penggabungan membran sel sperma dan outer
acrosomal membrane  pelepasan enzim dan
perubahan inner acrosomal membrane  untuk fusi
dengan menbran ovum
Reaksi Akrosom
TRANSPOR OVUM
 Setelah ovulasi, ovum akan mencapai tuba pars
ampularis dalam 15-20 menit
 Transpor ovum di dalam tuba tergantung kontraksi
otot polos tuba dan silia pada mukosa tuba
PEMBUAHAN
(Fertilisasi/Konsepsi)
 Pembuahan terjadi maksimal 1 x 24 jam setelah ovulasi
 Sperma melakukan penetrasi zona pellucida (tgt
motilitas sperma, akrosom proteinase dan ikatan
reseptor di kepala sperma dengan zona ligand)
 Ikatan reseptor dengan zona ligand  kompleks
enzim  induksi reaksi akrosom  melepaskan
enzim untuk fusi sperma dan membran ovum
PEMBUAHAN
(Fertilisasi/Konsepsi)
PEMBUAHAN
(Fertilisasi/Konsepsi)
 Fusi sperma dan membran ovum  mencetuskan
reaksi kortikal  zona pelucida mengeras 
mencegah pembuahan polispermi

 Pembelahan sel dimulai setelah


pembuahan
PEMBUAHAN
(Fertilisasi/Konsepsi)
 Transpor melalui tuba menyedia waktu 80 jam untuk
endometrium menjadi reseptif dan blastocyst
memiliki kemampuan implantasi
NIDASI (Implantasi)
 3 hari setelah pembuahan, zigot memasuki cavum
uteri dalam keadaan Morula (8-16 sel) fertilisasi, dan
menjadi blastocyst (32-256 sel) sebelum implantasi
 Implantasi terjadi setelah 6-7 hari setelah pembuahan
 Progesteron  mempersiapkan endometrium untuk
nidasi dan endometriun reseptif hanya beberapa hari
NIDASI (Implantasi)
 Adesi blastocyst 
invasi tropoblastik 
hormon hCG
terbentuk
 pembentukan
plasenta terjadi 2
minggu setelah
ovulasi
Kronologis Awal Kehamilan
PLASENTASI
 Proses pembentukan struktur dan jenis plasenta
 Dimulai saat nidasi sampai 12-18 minggu setelah
pembuahan.
 Invasi tropoblas (villi korialis) penetrasi pembuluh
darah endometrium  sinus intertropoblastik 
ruang-ruang interviller, hingga villi korealis terapung
dalam ruang-raung tersebut
 Remodeling arteri spiralis
 Daerah yg tidak bisa diinvasi  Nitabach
Invasi Tropoblastik
Invasi Tropoblastik
Invasi Tropoblastik
Invasi Tropoblastik
Remodeling
Arteri Spiralis
Fungsi Plasenta
 Respirasi
 Nutrisi
 Ekskresi
 Produksi Hormon
 Sintesis hormon polipeptide: : hCG, hPL
 Hormon-hormon protein: C ACTH, CT, relaksin, PTHrP,
hGH-V
 Hormon-hormon peptide: NPY, inhibin, dan aktivin
 Hypotalamus-like Releasing bormone (GnRHP) : GnRH,
CRH, cTRH dan GHRH
 Hormon steroid: Progesteron, estrogen
AIR KETUBAN (Liquor Amnii)
 Awal kehamilan Plasenta (ultrafiltrasi plasma
maternal)
 Awal trimester ke-2  Kulit fetus (filtrasi plasma
fetus)
 Setelah UK 20 mgg  Urine fetus dan Paru fetus
Siklus Air Ketuban
Fungsi Air Ketuban
 Pelindung dan Bantalan (Proteksi)
 Penunjang pertumbuhan
 Menghambat bakteri (fosfat dan seng)

Anda mungkin juga menyukai