UNTUK TUTOR
SEMESTER 2
BLOK 5
THORAX
KOORDINATOR:
dr. Angga Mardro Raharjo, Sp.P
SEKRETARIS:
dr. Dion K. Dharmawan, M.Si
PENYUSUN:
dr. Bagus Hermansyah, M.Biomed
dr. Angga Mardro Raharjo, Sp.P
dr. Dini Agustina, M.Biomed
dr. Dion K. Dharmawan, M.Si
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS JEMBER
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayahnya sehingga penyusunan Modul Blok Thorax ini dapat selesai dengan baik.
Modul ini disusun untuk membantu tutor dan mahasiswa dalam proses
pembelajaran di blok 5 yaitu Regio Thorax. Dalam modul ini banyak dibicarakan tentang
gangguan, kelainan dan penyakit yang dapat timbul pada sistem kardiovaskular dan
respirasi ditinjau dari pendekatan biomedis dengan dasar keilmuan berupa anatomi,
histologi, fisiologi, biokimia, mikrobiologi, parasitologi, patologi klinik, patologi anatomi
dan kesehatan masyarakat serta memasukkan beberapa ilmu klinik. Metode pembelajaran
yang digunakan dalam mempelajari blok ini adalah tutorial, diskusi, kuliah, praktikum
dan keterampilan klinik dasar.
Terima kasih kami ucapkan kepada narasumber, sejawat, dan seluruh pihak yang
terlibat dalam penyusunan modul ini. Semoga modul ini dapat dilaksanakan sesuai tujuan
yang diharapkan. Kritik dan saran untuk perbaikan sangat diharapkan demi
kesempurnaan modul ini.
Tim Penyusun
2
DAFTAR ISI
Halaman Sampul............................................................................................... 1
Pengantar.......................................................................................................... 2
Daftar Isi........................................................................................................... 3
Pendahuluan...................................................................................................... 4
Metode Belajar.................................................................................................. 7
Pohon Topik...................................................................................................... 10
Jadwal Kegiatan Belajar................................................................................... 11
Daftar Pemateri Praktikum............................................................................... 12
Daftar Pemateri Kuliah .................................................................................... 13
Daftar Tutor...................................................................................................... 14
SKDI terkait Blok 5.......................................................................................... 15
Skenario 1......................................................................................................... 20
Skenario 2......................................................................................................... 22
Skenario 3......................................................................................................... 24
Skenario 4......................................................................................................... 26
Skenario 5......................................................................................................... 28
3
I. PENDAHULUAN
4. DASAR PENGETAHUAN
Untuk bisa mengikuti blok ini dengan baik mahasiswa memerlukan dasar
pengetahuan dari blok sebelumnya.
4
Histologi, Mikrobiologi, Patologi Anatomi, Patologi Klinik, bagian IKA, IPD, Anastesi,
dan Forensik.
6. PRAKTIKUM PENUNJANG
a. Anatomi regio thorax dan viscera
b. Histologi sistem respirasi
c. Mikrobiologi (Pewarnaan bakteri)
d. Patologi Klinik (Pemeriksaan Hematokrit)
e. Patologi Anatomi ( Tissue Repair)
f. Biokimia protein
g. Faal sistem kardiovaskuler
h. Biostatistik (Analisis Korelatif)
i. Bentuk Sediaan Obat (Farmakologi)
7. PRASYARAT BLOK
Sebelum menempuh blok thoraks, mahasiswa harus telah menempuh blok
sebelumnya yaitu blok 1, 2, 3, 4
8. REFERENSI UTAMA
5
k. Tortora, G.J., Funke, B.R., Case, C.L., 1995. Microbiology an Introduction. 5th
ed. The Benjamin/Cummings Pub. Company, INC. California.
l. Volk WA, 1992. Basic Microbiology, 7t' ed.. New York: Harper Collins
Publisher
m. Agamemnon Despopoulos and Stefan Silbernagi. (2003), Colour Atlas of
Physiology 5th edition, Thieme, Ney York.
n. Arthur C Guyton and John E Hall. ( 1987), Fisiologi Kedokteran edisi ke 9,
Penerbit buku kedokteran EGC, Jakarta.
o. Jeremy Ward, Robert Clarke and Roger Linden. (2007), At a Glance Fisiologi,
Penerbit Erlangga, Jakarta.
p. Linda S Costanzo. (2012), Fisiologi Kedokteran edisi ke 5, Binarupa Aksara,
Jakarta.
q. Ian D.K.H. 2011. Sinopsis Biokimia edisi kedua jilid 2. Binarupa Aksara pub.
Tangerang
r. Murray R .K. 2009. Biokimia Harper edisi 27. EGC. Jakarta
s. Wirahadikusumah, 1985, Metabolisme Energi, Karbohidrat dan Lipid,
Bandung, ITB
t. Harjasasmita, 1996, Ikhtisar Biokimia Dasar B, Jakarta, FKUI
u. Toha, 2001, Biokimia, Metabolisme Biomolekul, Bandung, Alfabeta
v. Poedjiadi, Supriyanti, 2007, Dasr-Dasar Biokimia, Bandung, UI Press
w. Beck, N. 2009. Diagnostic Hematology. London: Springer.
x. Gandosoebrata, R. 2010. Penuntun Laboratorium Klinik. Jakarta: Dian Rakyat.
y. Pherson dan Pincus. 2006. Henry's Clinical Diagnosis and Management by
Laboratory Methods, 21st Ed. W. B. Saunders Company.
z. Theml, H., Diem, H., Haferlach,T. 2004. Color Altas of Hematology: Practical
Microscopic and Clinical Diagnosis. 2nd revised edition. New York: Thieme.
aa. Wintrobe, M.M., Lee, G.R., Bithel,T.C., Athens, J.W., Lukens, J.N.. 2009.
Wintrobe’s Clinical Hematology, 12th Edition. Philadelphia: Lippincott
Williams & Wilkins.
bb. World Health Organization. 2011. Pedoman Teknik Dasar untuk Laboratorium
Kesehatan. Alih bahasa oleh Chairlan, E. Lestari. Judul Asli ”Manual of Basic
Techniques for A Health Laboratory, 2nd Ed”. Jakarta: EGC
cc. Kepmenkes Nomor 1027/MENKES/SK/IX/2004, Standar Pelayanan
Kefarmasian di Apotek, Departemen Kesehatan RI, Jakarta.
dd. Cohen, M.R.,, 1991, Causes of Medication Error, in: Cohen. M.R.,
(Ed),Medication Error, American Pharmaceutical Association, Washington,
DC
ee. Kozer, E. , et al, 2005, Variables Associated With Medication Errors in
Pediatric Emergency Medicine, Pediatrics, American Academy of Pediatrics,
March 4, p. 737-743
ff. Fortescue, E.B., et al, 2003, Prioritizing Strategies for Preventing Medication
Errors and Adverse Drug Events in Pediatric Inpatients, Pediatrics, American
Academy of Pediatrics, Vol. III. No. 4 April, p.722-729.
gg. Katzung, B.G., and Lofholm, P.W., 1997, Peresepan Rasional dan Penulisan
Resep, dalam: Katzung, B.G., Basic & Clinical Pharmacology, diterjemahkan
6
oleh Agoes, H.A., (ed), Edisi VI, Penerbit Buku Kedokteran, EGC, hal: 1010
-1021
hh. Dedi Afandi, 2009. Mediasi: Alternatif Penyelesaian Sengketa Medis, Maj
Kedokt Indon: 59:5
ii. Brownie AC & Kernohan JC, 1999. Biochemistry. Harcourt Publishers Ltd.
Edinburgh. pp 122-130.
jj. Horton, HR et all, 2002. Principles of Biochemistry. Pearson Education. New
Jersey.
kk. Ian D.K.H. 2011. Sinopsis Biokimia edisi kedua jilid 2. Binarupa Aksara pub.
Tangerang
ll. Koolman, Jan & Rohm, Klaus-Heinrich. 2001. Atlas Berwarna dan Teks
Biokimia Jakarta: Hipokrates.
mm. Murray R .K. 2009. Biokimia Harper edisi 27. EGC. Jakarta
nn. Max Harry Weil, 2009, The merck manual ‘Cardiac arrest and respiratory
arrest’, Merck Sharp & Dohme Corp, a subsidiary of Merck & Co, Inc,
Whitehouse Station, NJ USA.
7
II. METODE BELAJAR
a. Diskusi Tutorial
Diskusi tutorial dalam kelompok beranggotakan 10-15 mahasiswa dan dipandu
oleh tutor yang bertugas sebagai fasilitator. Dalam berdiskusi mahasiswa akan
dihadapkan pada masalah dalam bentuk skenario modul sebagai triger dalam diskusi.
Satu skenario modul diselesaikan dalam dua kali pertemuan dengan selang waktu 3-4
hari. Diskusi dilakukan dengan metode seven jumps (tujuh langkah) yang terdiri dari:
(1) mengklarifikasi istilah / konsep
(2) menetapkan permasalahan
(3) menganalisis masalah
(4) menarik kesimpulan langkah (3)
(5) menentukan tujuan belajar
(6) belajar mandiri
(7) menarik kesimpulan dari seluruh informasi yang telah ada.
Langkah (1) sampai dengan (5) dilaksanakan pada pertemuan pertama, langkah (6)
dilaksanakan di luar kelompok, sedangkan (7) dilaksanakan pada pertemuan kedua.
b. Kuliah
Kuliah dilaksanakan untuk memperjelas konsep atau teori yang sulit atau khusus
sehingga membutuhkan pakar untuk meningkatkan pemahaman, Kuliah dilaksanakan
8
dalam bentuk konsultasi interaktif berdasarkan masalah. Kuliah dapat diselenggarakan
secara terjadwal, maupun atas permintaan mahasiswa bila diperlukan.
c. Praktikum
Praktikum bertujuan meningkatkan atau memperjelas pemahaman suatu materi
serta menambah ketrampilan bekerja di laboratorium. Beberapa materi akan lebih mudah
dipahami dengan melakukan praktikum laboratorium sehingga konsep atau teori menjadi
lebih mudah.
e. Konsultasi Pakar
Konsultasi pakar dilaksanakan secara terjadwal atau atas permintaan mahasiswa
apabila menemui kesulitan dalam memahami konsep atau teori ketika diskusi kelompok
maupun belajar mandiri. Konsultasi pakar bisa dilaksanakan dalam kelompok kecil
maupun besar tergantung kebutuhan.
f. Belajar Mandiri
Belajar mandiri dilaksanakan dalam rangka menggali informasi yang lebih luas
atau lebih dalam tentang suatu materi yang terkait dengan masalah yang sedang dipelajari
sehingga dapat memahami kasus secara interdisiplin ilmu.
g. Evaluasi
Evaluasi Blok dilaksanakan pada minggu keenam dengan mempertimbangkan
proses selama mengikuti kegiatan belajar-mengajar, etika, dan penguasaan pengetahuan.
9
Dengan ketentuan pencapaian masing-masing komponen nilai tidak boleh kurang dari 60
untuk dapat lulus blok. Bobot masing-masing komponen nilai adalah sebagai berikut:
(1) Ujian 75% (Teori + praktikum)
(2) Tutorial (25%)
(3)
Nilai akhir blok berupa angka 0-100 dengan penjenjangan seperti matriks berikut.
10
POHON TOPIK
BLOK 5
REGIO THORAX
Kegagalan sistem
Saluran nafas dan Penyakit akut Sistem kardiovaskuler kardiorespirasi dan
masalah pada jalan akibat aktifitas Demam & masalah pada perfusi jaringan
nafas akut sirkulasi
agroindustri
11
JADWAL KEGIATAN BELAJAR SEMESTER 2
BLOK 5 THORAX TAHUN AJARAN 2019 -2020
Blok 5
07.00-07.50
Kul 7 Kul 9 Kul 12
Traklindas
07.50-08.40
Libur Wafat Isa
08.50-09.40 Almasih
Kul 10
09.40-10.30
Kul 11 Tut 2.2
Tut 2.1
10.40-11.30
Minggu II Istirahat
11.30-12.20
06 - 10 April
2020 Istirahat Istirahat
12.30-13.20
Prak 3 (A) IKM Prak 3 (C) IKM
13.20-14.10 Prak 4 (C) PK Prak 4 (A) PK
Kul 8
14.10-15.10
15.10-16.00
Prak 3 (B) IKM Prak 3 (D) IKM
16.00-17.00 Prak 4 (D) PK Prak 4 (B) PK
17.00-17.50
12
Tanggal Jam Senin Selasa Rabu Kamis Jumat
07.00-07.50
Kul 13 Kul 15 Kul 18
Traklindas
07.50-08.40
Jum'at prestatif
08.50-09.40
Kul 16
09.40-10.30
Kul 17 Tut 3.2
Tut 3.1
10.40-11.30
Minggu III Istirahat Istirahat
11.30-12.20
13 - 17 April
2020 Istirahat Istirahat
12.30-13.20
Prak 5 (A) PA
Prak 5 (C) PA
Prak 6 (C)
13.20-14.10 Prak 6 (A) Mikro
Kul 14 Mikro
14.10-15.10
15.10-16.00
Prak 5 (B) PA
Prak 5 (D) PA
Prak 6 (D)
16.00-17.00 Prak 6 (B) Mikro
Mikro
17.00-17.50
07.00-07.50
Kul 19 Kul 21
Traklindas
07.50-08.40
Jum'at prestatif
08.50-09.40
Kul 22
09.40-10.30
Kul 23 Tut 4.2
Tut 4.1
10.40-11.30
Minggu IV Istirahat Istirahat
11.30-12.20
20 - 24 April
2020 Istirahat Prak 7 (A) Prak 7 (C) Istirahat
12.30-13.20
Biokimia Biokimia
Praktikum
13.20-14.10 Prak 8 (C) Prak 8 (A)
Kul 20
FAAL FAAL Parasitologi
14.10-15.10 (A & B)
15.10-16.00 Prak 7 (B) Prak 7 (D)
Biokimia Biokimia
16.00-17.00 Prak 8 (D) Prak 8 (B)
FAAL FAAL
17.00-17.50
13
Tanggal Jam Senin Selasa Rabu Kamis Jumat
07.00-07.50
07.50-08.40 Traklindas
08.50-09.40
09.40-10.30
10.40-11.30 Tut 5.1 Tut 5.2
Minggu V
27 April - 11.30-12.20 Istirahat
Libur Hari buruh
01 Mei Istirahat Istirahat
2020 12.30-13.20 Prak 9 (A) Prak 9 (C)
Biostatistik Biostatistik
13.20-14.10 Prak 10 (C) Prak 10 (A) Praktikum
Farmakologi Farmakologi Parasitologi
14.10-15.10
(C & D)
15.10-16.00 Prak 9 (B) Prak 9 (D)
Biostatistik Biostatistik
16.00-17.00 Prak 10 (D) Prak 10 (B)
Farmakologi Farmakologi
17.00-17.50
07.00-07.50
07.50-08.40 Traklindas
15.10-16.00
16.00-17.00
17.00-17.50
14
Tanggal Jam Senin Selasa Rabu Kamis Jumat
07.00-07.50
Kul 2 (Blok 6)
07.50-08.40 Traklindas
UJIAN UJIAN
08.50-09.40 REMIDI CBT REMIDI Jum'at prestatif
BLOK 5 PRAKTIKUM
09.40-10.30 BLOK 5 Kul 1 (Blok 6) Tut 1.1 (Blok
10.40-11.30
6)
Minggu
VII 11.30-12.20
11 - 15 Mei
2020 12.30-13.20
13.20-14.10
Kul 3 (Blok 6)
14.10-15.10
15.10-16.00
16.00-17.00
17.00-17.50
15
DAFTAR PEMATERI KULIAH
DAFTAR PRAKTIKUM
DAFTAR TUTOR
17
Standar Kompetensi Dokter Indonesia
(berkaitan dengan Blok 5)
18
19
20
21
SKENARIO 1
SKENARIO 1 : Tersedak
22
SKENARIO 2
Seorang pasien laki-laki berusia 50 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan batuk dan
sesak napas memberat dalam 1 minggu terakhir. Batuk berdahak dengan sekret purulen
tanpa darah. Sesak dirasakan terutama saat di area penuh asap. Diketahui pasien seorang
petani tebu, yang tinggal di dekat area penambangan batu kapur. Sekitar 9 hari yang lalu,
para petani tebu termasuk pasien, membuka lahan baru dengan proses pembakaran. Pasien
juga diketahui memiliki asma dan memiliki kebiasaan merokok 1 pack sehari. Para petani
hanya menggunakan kaos yang diikatkan untuk menutupi hidung dan mulutnya. Pasien juga
diketahui alergi terhadap serbuk sari. Pasien hanya mengobati sesaknya dengan minum
pengobatan herbal berupa jahe hangat dan seduhan daun sirsak. Pada pemeriksaan, Dokter
mendengarkan suara rhonchi dan wheezing pada auskultasi dada. Dokter menduga adanya
pengaruh buruk asap di sekitar pasien terhadap sistem pernafasan termasuk flora normal di
dalamnya.
23
SKENARIO 3
Bayi laki-laki berusia 3,5 tahun (berat 16 kg) dibawa oleh Ibunya untuk
diperiksakan ke Dokter Puskemas dengan keluhan demam tinggi. Demam sekitar 3 hari
terakhir dan terus meningkat. Pasien tidak mau makan maupun minum air gula. Sejak 1
jam yang lalu pasien terlihat lemas dan hanya tidur. 4 hari yang lalu pasien batuk dan
pilek. Keluhan batuk dan pilek diderita pasien hingga saat ini. Pasien hanya diberi obat
parasetamol yang hanya bertahan 3 jam dan diikuti demam kembali. Hasil pemeriksaan
didapatkan kesadaran somnolen, dengan keempat akral dingin. Pola pernafasannya cepat
dan dalam. Pada kedua kaki terdapat banyak luka bernanah. Diketahui pasien sering
bermain di pekarangan belakang rumah yang terdapat kandang ayam tanpa alas kaki.
Pasien juga sering diberi air gula, karena menurut masyarakat setempat dapat
menyehatkan anak/bayi dan menjadi bahan alternatif konsumsi protein. Ibu pasien
menunda berobat ke Dokter karena tidak memiliki biaya pengobatan. Dokter mencurigai
adanya gangguan metabolisme dan terdapat kondisi leukositosis yang dapat
menyebabkan komplikasi berupa multiple organ failure. Dokter menjelaskan kondisi
pasien dan melakukan rujukan yang tepat dengan bahasa yang mudah dipahami oleh Ibu
pasien. Dokter juga memberikan nasihat pola makan yang baik.
24
SKENARIO 4
Seorang mahasiswa kedokteran tingkat akhir ikut melakukan bhakti sosial di suatu
desa. Salah satu pasien laki-laki berusia 45 tahun ingin memeriksakan tekanan
darahnya. Hasil pemeriksaan didapatkan 150 / 80 mmHg, frekuensi nadi 100 kali per
menit. Pasien tersebut bertanya, “Seminggu yang lalu saya periksa tensi 120 / 80
mmHg di Puskesmas. Mengapa tensi saya naik? Apa ada hubungannya sama benjolan
di rahang bawah saya?”. Pasien kemudian menunjukkan adanya benjolan di limfonodi
submandibularis. Diketahui pasien sakit gigi karena karies yang cukup besar. Pasien
kemudian menunjukkan obat propanolol dan berkata, “Diberi obat ini apa bisa?
Karena saya diberi sama teman saya, katanya cocok kalo buat tensi tinggi”. Pasien
juga mengeluh dada saya berdetak kencang dan terasa tidak nyaman jika ada berita
buruk. Pasien kemudian menunjuk bagian yang terasa tidak nyaman pada area
intercostae space IV midclavicula line sinistra. Pasien juga bertanya, “Mohon maaf
Pak Dokter, apakah otot jantung itu sama dengan otot rangka?”. Mahasiswa tersebut
bersama temannya mencoba menjelaskan sesuai kemampuannya kepada pasien.
Kemudian, mahasiswa tersebut mengarahkan pasien ke Dokter yang bertugas.
25
SKENARIO 5
Skenario 5. Situasi di IGD
Pada suatu malam, IGD RS Sumberwaras menerima beberapa pasien. Dua orang polisi
dan beberapa warga mengantarkan 2 orang pasien. Pasien A (korban) dan pasien B
(pengendara motor) keduanya laki-laki berusia 20 tahun dan 22 tahun. Diketahui
pengendara motor mabuk dan menabrak pejalan kaki. Pasien A datang dalam kondisi
sudah tidak bernyawa. Sedangkan pasien B didapatkan hasil pemeriksaan kesadaran
letargi dan pasien mengerang kesakitan dengan memegang perutnya. Hasil pemeriksaan
tekanan darah 50 mmHg palpasi dan frekuensi nadi 150 kali permenit. Keempat
ektremitas dingin dan ditemukan jejas hematom di area epigastrium. Dokter kemudian
memberikan resusitasi cairan dan monitoring urine output. Tidak lama kemudian datang
pasien C perempuan berusia 55 tahun diantar oleh keluarga karena tiba-tiba pingsan dan
tidak sadarkan diri. Diketahui pasien memiliki riwayat penyakit jantung sebelumnya,
diabetes mellitus dan hiperkolesterolemia. Tekanan darah 40 mmHg palpasi dengan
frekuensi nadi 160 x/menit dan pemeriksaan rekam jantung patologis. Dokter
mencurigai adanya tanda-tanda kegagalan sistem kardiorespirasi dan segera melakukan
prosedur pijat jantung.
26