Anda di halaman 1dari 30

MODUL TUTORIAL

UNTUK MAHASIWA

SEMESTER 4

BLOK X
PENCERNAAN

Koordinator Blok :
dr. Angga Mardro Raharjo, Sp.P, FAPSR, FISPH, FISCM

Sekretaris Blok :
dr. Dwita Aryadina Rachmawati, M.Kes., FISPH, FISCM

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS JEMBER
2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang telah melimpahkan


rahmat dan hidayat-Nya, sehingga penyusunan modul blok pencernaan ini dapat
terselesaikan. Terima kasih kami ucapkan kepada narasumber, sejawat dan seluruh
pihak yang terlibat dalam penyusunan modul ini, sehingga dapat selesai pada waktunya.
Modul blok pencernaan ini merupakan modul pegangan bagi tutor dan
mahasiswa dalam Kurikulum Pendidikan Dokter di Fakultas Kedokteran Universitas
Jember. Pada modul ini mahasiswa belajar tentang penyakit sistem pencernaan yang
bermanfaat dalam menunjang tugasnya sebagai dokter di masa depan.
Dalam modul ini terdapat lima skenario sebagai pencetus dalam diskusi tutorial
yang diselesaikan dalam waktu lima minggu dan dilanjutkan dengan minggu keenam
untuk ujian. Modul ini dilaksanakan dengan strategi PBL dengan metode kuliah,
praktikum, ketrampilan medik dan diskusi tutorial. Setelah menyelesaikan modul ini
diharapkan peserta didik telah siap menjalani seluruh rangkaian pendidikan dokter.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa penulisan modul ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran untuk perbaikan sangat diharapkan demi
kesempurnaan modul ini.

Jember, Januari 2024

Tim Penyusun

Modul Mahasiswa_Blok X Page 2


DAFTAR ISI

Halaman Sampul 1

Pengantar 2

Daftar Isi 3

Pendahuluan 4

Metode Belajar 8

Jadwal 12

Topik Kuliah 20

Topik Praktikum 22

Daftar Tutor 23

SKDI 2012 24

Skenario 1 26

Skenario 2 27

Skenario 3 28

Skenario 4 29

Skenario 5 30

Modul Mahasiswa_Blok X Page 3


PENDAHULUAN

1. GAMBARAN UMUM BLOK


Blok ini akan membahas tentang berbagai masalah kesehatan yang
berhubungan dengan gangguan pencernaan baik, akut, kronik maupun
komplikata yang ada di Indonesia dengan pendekatan humanis. Proses
pembelajaran Blok 10 Pencernaan berlangsung selama 6 (enam) minggu
dimulai tanggal 5 Februari sampai dengan 15 Maret 2024.

2. TUJUAN UMUM BLOK


Blok ini diberikan dengan tujuan agar mahasiswa dapat memiliki kemampuan
mengidentifikasi upaya kesehatan promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif
medis dan sosial terhadap penyakit-penyakit akut, kronik dan kompleks pada
organ pencernaan melalui pendekatan molekuler, seluler, individu, keluarga,
komunitas dan masyarakat.

3. KETERKAITAN DENGAN BLOK LAIN


Blok ini merupakan kelanjutan dari blok sebelumnya. Artinya untuk dapat
mengikuti blok ini, maka sebelumnya mahasiswa harus mengikuti sembilan
blok sebelumnya.

4. DASAR PENGETAHUAN
a. Biomedik sistem gastroinsteinal (anatomi, histologi, fisiologi, biokimia,
mikrobiologi, parasitologi, patologi anatomi, patologi klinik, farmakologi,
gizi)
b. Penyakit-penyakit dan gangguan sistem pencernaan (Ilmu Penyakit Dalam,
Ilmu Bedah dan Ilmu Kesehatan Anak )

5. PRAKTIKUM PENUNJANG
a. Anatomi saluran gastrointestinal, hepatobilier
b. Histologi saluran gastrointestinal, hepatobilier
c. Biokimia metabolisme porfirin
d. Mikrobiologi: identifikasi bakteri, jamur dan virus yang menyebabkan
infeksi pada sistem pencernaan
e. Parasitologi: identifikasi parasit-parasit pada sistem pencernaan

Modul Mahasiswa_Blok X Page 4


f. Patologi anatomi: kelainan-kelainan pada sistem pencernaan dan kelenjar
yang terkait
g. Pemeriksaan laboratorium untuk meunjang diagnosis gangguan pada
sistem pencernaan

6. BAGIAN YANG TERLIBAT


a. Utama : Interna, Pediatri, Bedah.
b. Penunjang : Forensik, Radiologi
c. Biomedik : Anatomi, Histologi, Fisiologi, Biokimia
d. Paraklinik : Mikrobiologi, Parasitologi, Patologi Anatomi, Patologi
Klinik, Farmakologi
e. IKM : Kedokteran keluarga, Gizi

7. POHON TOPIK

PENCERNAAN

PERDARAHAN &
KELAINAN INFEKSI
GANGGUAN
KONGENITAL FUNGSI

HEPATOBILIER TRAUMA/AKUT
& PANKREAS ABDOMEN

8. PRASYARAT BLOK
Sebelum menempuh blok gastrointestinal, mahasiswa harus telah menempuh 9
(sembilan) blok sebelumnya.

Modul Mahasiswa_Blok X Page 5


9. REFERENSI
1. Gomella TL, Cunningham MD, Eyal FG, Zenk KE. Neonatology,
management, procedures, on call problems disease and drugs; edisi ke-5.
New York : Lange Books/Mc Graw-Hill, 2004; 247-50.
2. Martin CR, Cloherty JP. Neonatal hyperbilirubinemia. Dalam: Cloherty
JP, Stark AR, eds. Manual of neonatal care; edisi ke-5. Boston : Lippincott
Williams & Wilkins, 2004; 185-222.
3. Khosim MS, Surjono A, Setyowireni D, et al. Buku panduan manajemen
masalah bayi baru lahir untuk dokter, bidan dan perawat di rumah sakit.
Jakarta : IDAI, MNH-JHPIEGO, Depkes RI, 2004; 42-8.
4. WHO. A Manual for The Treatment of Diarrhoea. 1990.
5. Alessio Fasano. Intestinal Infections. In Walker, Durie, Hamilton,
Walker-Smith, Watkins. Pediatric Gastrointestinal Disease.
Pathophysiology, Diagnosis, Management.B.C Decker:Edisi III 2000;
463-478.
6. Larry K.Pickering and John D.Snyder. Gastroenteritis. In: Nelson.
Texbook of Pediatrics. Saunders, Philadelphia, Edisi 17 2004; p.1272-
1276.
7. April Ernest W. 2012. Quick ReviewAnatomi Klinik Edisi 1. Tanggerang:
BINARUPA AKSARA Publishing.
8. Murray, P R. dan Rosenthal, K S. 2000. Medical Microbiology fourth
edition. United States: Mosby Inc
9. MH,abdoerachman dkk,Kelainan Bedah,Buku Kuliah 3 Ilmu Kesehatan
Anak,editor Hussen,Rusepno dkk,Jakarta : Bagian Ilmu Kesehatan Anak
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ,2007
10. Pierce,A Grace,Barley,Neil R,At Glance Ilmu Bedah,editor
Safitri,Amalia,Ed .3,Surabaya :Erlangga,2007
11. Behrman,Richard E,Kliegman ,Robert R,Arvin,Ann M, Ilmu Kesehatan
Anak Nelson.Vol 2,editor edisi bahasa Indonesia:Wahab,A
Samik,Ed.15,Jakarta : EGC,1999
12. Dejong, W. Sjamsuhidajat, R. (2005). Buku Ajar Ilmu Bedah.
Jakarta::penerbit buku Kedokterean ECG
13. Apuranto,H. & Hoediyanto. 2006. Buku ajar ilmu Kedokteran 6cenario
dan medikolegal. Surabaya: FK Unair.
14. Budiyanto, A., dkk. 1997. Ilmu Kedokteran Forensik Bagian Kedokteran
FKUI Jakarta.
15. Djumhana, Ali. Buku Ajaran Penyakit Dalam, jilid II. Edisi III.
Depaertemen Ilmu Penyakit Dalam FK UKI. Jakarta 2001
16. Soelarto reksopradjo.ilmi bedah FK UI. Jakarta: Bina Rupa Aksara
17. Pierce A.grace.at glance ilmu bedah. Jakarta: Erlangga
18. Fawcett DW, Jensh RP: Bloom & Fawcett’s Concise Histology, 2nd ed,
London, Arnold, 2002
19. Finn Geneser, Alih bahasa: Arifin Gunawijaya, Buku Teks Histologi Jilid
I, Binarupa Aksara, Jakarta, 1994
20. Junquerra LC, Carneiro J, Kelley RO, Editors: Jason Malley, Harriet
Lebowitz, Peter J. Boyle, Basic Histology, 11th ed., The Mc Graw-Hill
Companies, New York, 2005
21. Johnson A.G, Ziegler R.J, dan Hawley L. 2011. Mikrobiologi dan
Imunologi. Ed 5. Bina rupa Aksara, Tangerang.

Modul Mahasiswa_Blok X Page 6


22. Tim Mikrobiologi FK UB, 2003. Bakteriologi Medik.. Ed 1. Bayumedia
Publishing, Malang.
23. Berdanier Carolyn D., Johanna Dwyer, Elaine B. Feldman, 2007.
Handbook of Nutrition and Food 2nd Ed. New York: CRC Press.
24. Sudoyo, Aru W., et all. 2009. Buku Ajar Penyakit Dalam. Edisi 5. Jakarta:
Interna Publishing
25. Lesmana L. Batu empedu. Dalam : Buku Ajar Penyakit Dalam Jilid I.
Edisi 3. Jakarta Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia. 2000.
26. I J Beckingham. 2001. ABC Of Diseases Of Liver, Pancreas, And Biliary
Sistem Gallstone Disease. Dalam: British Medical Journal Vol 13, Januari
2001: 322(7278): 91–94. Avaliable from : Sjamsuhidajat R, de Jong W.
Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi 2. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.
2005. 570-579.
27. Schwartz S, Shires G, Spencer F. Prinsip-prinsip Ilmu Bedah (Principles
of Surgery). Edisi 6. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC. 2000. 459-
464.
28. Pherson dan Pincus. 2006. Henry’s Clinical Diagnosis and Management
by Laboratory Methods, 21st Ed. W. B. Saunders Company.
29. Sacher, R.A. dan McPherson, R.A. 2004. Tinjauan Klinis Hasil
Pemeriksaan Laboratorium, Edisi II. Alih Bahasa oleh Brahm U. Pendit
dan Dewi Wulandari. Jakarta: EGC.
30. Strasinger, S.K. dan Lorenzo, M.S.D. 2008. Urinalysis and Body Fluids.
5th Edition. Philadelphia: F. A. Davis Company.
31. Gandosoebrata, R. 2010. Penuntun Laboratorium Klinik. Jakarta: Dian
Rakyat.
32. Katzung B. G. 2006. Basic and Clinical Pharmacology, 10th Edition. San
Fransisco
33. Ian D.K.H. 2011. Sinopsis Biokomia edisi kedus jilid 2. Binarupa Aksara
pub Tangerang
34. Murray R.K. 2009. Biokimia Harper edisi 27. EGC. Jakarta
35. Volk, W A., Gebhart, B M., Hammarskjöid, M L. dan Kadner, R J. 1997.
Basic Microbiology the Eight Edition. United States: Addison-Wesley
Educational Publisher Inc.

Modul Mahasiswa_Blok X Page 7


II. METODE BELAJAR

Kurikulum berbasis kompetensi ini dilaksanakan dengan strategi belajar


berdasarkan skenario baru pendidikan dokter yang dikenal dengan SPICES. Dengan
strategi utama belajar berdasarkan masalah PBL (Problem Based Learning). Kegiatan
belajar dilaksanakan berdasarkan modul yang berisi skenario masalah yang menjadi
trigger (pemicu) dalam belajar melalui diskusi tutorial. Informasi diperoleh melalui
belajar mandiri, kuliah, konsultasi pakar dan praktikum. Informasi yang telah diperoleh
didiskusikan dalam kelompok sesuai jadwal dengan seorang fasilitator.

1. DISKUSI TUTORIAL
Diskusi tutorial dalam kelompok beranggotakan 10-15 mahasiswa dan dipandu
oleh tutor yang bertugas sebagai fasilitator. Dalam berdiskusi mahasiswa akan
dihadapkan pada masalah dalam bentuk skenario modul sebagai pencetus dalam
diskusi. Satu skenario modul diselesaikan dalam dua kali pertemuan, dengan selang
waktu 3 sampai 4 hari. Diskusi dilakukan dengan metode seven jumps (tujuh langkah)
yang terdiri dari:
1. Mengklarifikasi istilah/konsep,
2. Menetapkan permasalahan,
3. Menganalisis masalah,
4. Menarik kesimpulan langkah,
5. Menentukan tujuan,
6. Belajar mandiri,
7. Menarik kesimpulan dari seluruh informasi yang telah ada,
Langkah 1 sampai dengan 5 dilaksanakan pada pertemuan I, langkah 6 dilaksanakan di
luar kelompok, sedangkan 7 dilaksanakan pada pertemuan II dan III.
2. KULIAH
Kuliah dilaksanakan untuk memperjelas konsep atau teori yang sulit/khusus
sehingga membutuhkan pakar untuk meningkatkan pemahaman. Kuliah dilaksanakan
dalam bentuk konsultasi interaktif berdasarkan masalah. Kuliah dapat diselenggarakan
secara terjadwal maupun atas permintaan mahasiswa bila diperlukan.
3. PRAKTIKUM
Praktikum bertujuan untuk meningkatkan atau memperjelas pemahaman suatu materi
dan menambah ketrampilan bekerja di laboratorium.

Modul Mahasiswa_Blok X Page 8


4. KONSULTASI PAKAR
Konsultasi pakar dilaksanakan atas permintaan mahasiswa apabila menemui
kesulitan dalam memahami konsep atau teori ketika diskusi kelompok maupun belajar
mandiri. Konsultasi pakar bisa dilaksanakan dalam kelompok kecil maupun besar
tergantung kebutuhan.
5. BELAJAR MANDIRI
Belajar mandiri dilaksanakan dalam rangka menggali informasi yang lebih luas
atau lebih dalam tentang suatu materi yang terkait dengan masalah yang sedang
dipelajari sehingga dapat memahami kasus secara interdisiplin ilmu.
6. EVALUASI
Evaluasi blok dilaksanakan pada minggu VI (ujian utama) dan VII (ujian
remediasi) dengan mempertimbangkan proses selama mengikuti kegiatan belajar-
mengajar, etika, dan penguasaan pengetahuan. Evaluasi terdiri dari beberapa komponen
dengan obot masing-masing komponen nilai adalah sebagai berikut:
1. Ujian (80%), yang terdiri dari: Teori (70%) dan Praktikum (30%)
2. Tutorial (20%)
Dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut
• Jika salah satu komponen mendapat nilai kurang dari 60 maka nilai akhir
otomatis menjadi 55 (CD).
• Nilai maksimal jika mengikuti remidi adalah 70 (B)
Nilai akhir blok berupa angka 0-100 dengan penjenjangan seperti matriks berikut:

ANGKA HURUF NILAI KETERANGAN


≥80 A 4 Istimewa
75 ≤ AB < 80 AB 3,5 Sangat Baik
70 ≤ B < 75 B 3 Baik
65 ≤ BC < 70 BC 2,5 Cukup Baik
60 ≤ C < 65 C 2 Cukup
55 ≤ CD < 60 CD 1,5 Kurang
50 ≤ D < 55 D 1 Kurang
45 ≤ DE < 45 DE 0,5 Sangat Kurang
< 45 E 0 Sangat kurang

Modul Mahasiswa_Blok X Page 9


Ketentuan yang berlaku dalam pelaksanaan blok 10:
1. Remidi:
a. Remidi berarti mengulang kedua jenis ujian: CBT dan praktikum.
b. Salah satu atau kedua nilai komponen (ujian dan atau tutorial) < 60, wajib
mengikuti remidi.
c. Mahasiswa yang mendapatkan nilai < 70 boleh ikut remidi tetapi tidak wajib
dengan maksimal nilai akhir remidi adalah B.
d. Nilai yang digunakan adalah nilai terakhir dan bukan nilai terbaik.
e. Mahasiswa yang akan mengikuti remidi harus mendaftar di bagian akademik
FK UNEJ paling lambat 1 hari sebelum remidi. Mahasiswa yang hingga waktu
tersebut tidak mendaftarkan diri, tidak diperkenankan mengikuti remidi.

2. Kehadiran
a. Mahasiswa diperbolehkan tidak mengikuti kegiatan tutorial dan perkuliahan
dengan alasan yang jelas disertai dengan bukti lisan dan tertulis yang diserahkan
kepada koordinator blok, tutor, dan pengampu kuliah ataupun praktikum.
b. Mahasiswa diperbolehkan mengikuti ujian (CBT dan praktikum) apabila
memenuhi  80% dari jumlah kehadiran tutorial, kuliah dan praktikum, dengan
masing – masing kehadiran tiap komponen adalah  75%.
c. Mahasiswa dengan jumlah kehadiran tutorial, kuliah dan atau praktikum <
80% tidak diperbolehkan mengikuti ujian (CBT dan praktikum).

3. Pelanggaran dan kecurangan


a. Segala pelanggaran dan kecurangan yang terjadi dalam kegiatan belajar
mengajar akan mendapatkan sanksi berupa pengurangan nilai tutorial.
b. Segala kecurangan dalam ujian akan diberi sanki NILAI E (TIDAK LULUS
BLOK).

4. Tata Tertib Perkuliahan Online


a. Hadir dan presensi TEPAT WAKTU
b. Apabila mengalami kesulitan/kendala dalam presensi atau perkuliahan online,
harap segera (dalam kurun waktu perkuliahan yang sedang berlangsung)
memberikan informasi ke pengampu dan komting. Laporan tentang kesulitan

Modul Mahasiswa_Blok X Page 10


presensi atau mengikuti (login/join) perkuliahan online yang lebih dari
masa/jam perkuliahan yang berlangsung, maka mahasiswa dianggap tidak hadir
dalam KBM.
c. Komting membuat laporan kehadiran mahasiswa perkuliahan online sesuai
dengan yang login dan mengikuti perkuliahan melalui aplikasi meeting online
(Zoom, BBB, Jitsi, dll). Laporan dikirimkan ke pengampu (via WA ataupun
email) dan koordinator/sekretaris blok maksimal 24 jam setelah perkuliahan
selesai.
d. Komting atau sekretaris angkatan membuat jurnal pembelajaran dari
perkuliahan online yang dilakukan dan dikirimkan ke pengampu (via WA
ataupun email) dan koordinator/sekretaris blok maksimal 24 jam setelah
perkuliahan selesai.
e. Mahasiswa wajib menggunakan baju yang rapi dan sopan. Tidak diperkenankan
menggunakan baju santai, daster, baby doll, piyama, baju tidur, sarung, dan baju
lain tidak sopan yang dapat mengakibatkan terganggunya (distraksi) proses
KBM.
f. Background (web cam/video call) yang ditampilkan oleh masing – masing
mahasiswa harus dalam keadaan rapi. Dilarang menampilkan black
background, virtual background, dan background yang tidak pantas.
g. Dilarang mengganggu jalannya perkuliahan/diskusi dengan mengaktifkan audio
tanpa seizin pengampu/moderator.
h. Dilarang makan di tengah jalannya perkuliahan.
i. Dilarang meninggalkan perkuliahan/diskusi tanpa izin pengampu/moderator.
j. Mengikuti perkuliahan online dengan posisi duduk yang sopan, nyaman, dan
tenang

Modul Mahasiswa_Blok X Page 11


JADWAL KEGIATAN BELAJAR SEMESTER 4
BLOK 10 PENCERNAAN TAHUN AJARAN 2023-2024

Minggu I
Tanggal Jam Senin 5/2/24 Selasa 6/2/24 Rabu 7/2/24 Kamis 8/2/24 Jumat 9/2/24
05.10-06.50 LIBUR ISRA MIRAJ CUTI BERSAMA
07.00-07.50 APEL PAGI Kul 2 Kul 4 Tut 1.2
07.50-08.40 Tut 1.1
08.50-09.40 TKD (A-D) Prak 3 TKD (I-L) Prak 3 Tut 1.3
09.40-10.30 Kul 1 Anatomi Anatomi
10.40-11.30 (P3) (P1)

11.30-12.20 Prak 1 Prak 2 TKD (E-H) Prak 3 TKD (M-P) Prak 3 Prak 1 Prak 2
Minggu I 12.30-13.20 Histologi Fisiologi Anatomi Anatomi Histologi Fisiologi MKU
5-9 13.20-14.10 (P1) (P4) (P4) (P2) (P3) (P1)
Februari 14.10-15.10 Prak 1 Prak 2 Kul 3 Kul 5 Prak 1 Prak 2
2024 15.10-16.00 Histologi Fisiologi Histologi Fisiologi
16.00-17.00 (P2) (P3) (P4) (P2)

17.00-17.50 LIBUR ISRA MIRAJ CUTI BERSAMA


17.50-19.40

Modul Mahasiswa_Blok X Page 12


Minggu II
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat
Tanggal Jam
12/2/24 13/2/24 14/2/24 15/2/24 16/2/24
05.10-06.50 LIBUR PEMILU
07.00-07.50 APEL PAGI Kul 7 Kul 9 Tut 2.2 Jumat
07.50-08.40 Tut 2.1 Prestasi
08.50-09.40 TKD (A-D) Prak 6 TKD (I-L) Prak 6 Tut 2.3
09.40-10.30 Kul 6 Biokimia Biokimia
10.40-11.30 (P3) (P1)

11.30-12.20 Prak 4 Prak 5 TKD (E-H) Prak 6 TKD (M-P) Prak 6 Prak 4 Prak 5 Istirahat
Minggu II 12.30-13.20 Mikrobiologi Parasitologi 1 Biokimia Biokimia Mikrobiologi Parasitologi 1 MKU
12-16 13.20-14.10 (P1) (P4) (P4) (P2) (P3) (P1)
Februari 14.10-15.10 Prak 4 Prak 5 Kul 8 Kul 10 Prak 4 Prak 5
2024 15.10-16.00 Mikrobiologi Parasitologi 1 Mikrobiologi Parasitologi 1
16.00-17.00 (P2) (P3) (P4) (P2)

17.00-17.50 LIBUR PEMILU


17.50-19.40

Modul Mahasiswa_Blok X Page 13


Minggu III
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat
Tanggal Jam
19/2/24 20/2/24 21/2/24 22/2/24 23/2/24
05.10-06.50
07.00-07.50 APEL PAGI Kul 12 Kul 14 Tut 3.2 Jumat
07.50-08.40 Tut 3.1 Prestasi
08.50-09.40 TKD (A-D) Prak 9 TKD (I-L) Prak 9 Tut 3.3
09.40-10.30 Kul 11 Parasitologi Parasitologi
2 2
10.40-11.30 (P3) (P1)

Minggu III 11.30-12.20 Prak 7 Prak 8 TKD (E-H) Prak 9 TKD (M-P) Prak 9 Prak 7 Prak 8 Istirahat
12.30-13.20 Patologi Patologi Parasitologi Parasitologi Patologi Patologi MKU
19-23
Klinik Anatomi 2 2 Klinik Anatomi
Februari
13.20-14.10 (P1) (P4) (P4) (P2) (P3) (P1)
2024
14.10-15.10 Prak 7 Prak 5 Kul 13 Kul 15 Prak 7 Prak 8
15.10-16.00 Patologi Patologi Patologi Patologi
Klinik Anatomi Klinik Anatomi
16.00-17.00 (P2) (P3) (P4) (P2)
17.00-17.50
17.50-19.40

Modul Mahasiswa_Blok X Page 14


Minggu IV
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat
Tanggal Jam
26/2/24 27/2/24 28/2/24 29/2/24 1/3/24
05.10-06.50
07.00-07.50 APEL PAGI Kul 17 Kul 19 Tut 4.2 Jumat
07.50-08.40 Tut 4.1 Prestasi
08.50-09.40 TKD (A-D) Prak 12 TKD (I-L) Prak 12 Tut 4.3
09.40-10.30 Kul 16 IKM IKM
10.40-11.30 (P3) (P1)

11.30-12.20 Prak 10 Prak 11 TKD (E-H) Prak 12 TKD (M-P) Prak 12 Prak 10 Prak 11 Istirahat
Minggu IV 12.30-13.20 Parasitologi 3 Farmakologi IKM IKM Parasitologi Farmakologi MKU
26 Februari (P1) (P4) (P4) (P2) 3 (P1)
– 1 Maret 13.20-14.10 (P3)
2024 14.10-15.10 Prak 10 Prak 11 Kul 18 Kul 20 Prak 10 Prak 11
15.10-16.00 Parasitologi 3 Farmakologi Parasitologi Farmakologi
(P2) (P3) 3 (P2)
16.00-17.00 (P4)
17.00-17.50
17.50-19.40

Modul Mahasiswa_Blok X Page 15


Minggu V
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat
Tanggal Jam
4/3/24 5/3/24 6/3/24 7/324 8/3/24
05.10-06.50
07.00-07.50 APEL PAGI Kul 22 Kul 24 Tut 5.2 Jumat
07.50-08.40 Tut 5.1 Prestasi
08.50-09.40 TKD (A-D) TKD (I-L) Tut 5.3
09.40-10.30 Kul 21
10.40-11.30
11.30-12.20 TKD (E-H) TKD (M-P) Istirahat
Minggu V 12.30-13.20 MKU
4-8 13.20-14.10
Maret 14.10-15.10 Kul 23 Kul 25
2024 15.10-16.00
16.00-17.00 Kul 26
17.00-17.50
17.50-19.40

Modul Mahasiswa_Blok X Page 16


Minggu VI
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat
Tanggal Jam
11/3/24 12/3/24 13/3/24 14/3/24 15/3/24
05.10-06.50 CUTI BERSAMA
07.00-07.50 Jumat
07.50-08.40 Prestasi
08.50-09.40 TKD (A-D) TKD (I-L)
09.40-10.30
LIBUR HARI RAYA NYEPI UJIAN BLOK 10
10.40-11.30
11.30-12.20 TKD (E-H) TKD (M- Istirahat
Minggu 12.30-13.20 P) MKU
VI 13.20-14.10
11-15 14.10-15.10
Maret 15.10-16.00
2024
16.00-17.00
17.00-17.50 CUTI BERSAMA
17.50-19.40

Modul Mahasiswa_Blok X Page 17


TOPIK KULIAH

NO MATERI KODE Lab Nama Pengampu


dr. Angga Mardro Raharjo,
1. Overview Blok 10 K1 Koor Blok
Sp,P, FAPSR, FISPH, FISCM
Anatomi dan embriologi sistem
2. K2 Anatomi dr. Laksmi I., Sp.B
pencernaan
3. Histologi sistem pencernaan K3 Histologi Dr. dr. Dina Helianti, M. Kes
Gangguan fungsi gastrointestinal 1 (Upper KSM IPD (dr. Hana Nadya,
4 K4 IPD 1
GIT) Sp.PD)
KSM Bedah (dr. Adi Nugroho,
5. Kelainan kongenital sistem pencernaan K5 Bedah 1
Sp.B)
6 Fisiologi Sistem Pencernaan 2 K6 Fisiologi Dr. dr. Aris Prasetyo, M.Kes
7 Metabolisme PORFIRIN K7 Biokimia Dr. dr. Sugiyanta, M.Ked
8 Test Faal hepar K8 PK Dr. dr. Rini Riyanti, Sp PK
KSM IKA (dr. Ali Shodikin,
9 Ikterus neonatorum K9 IKA 1
M.Kes., Sp.A)
KSM IPD (dr. A.S. Ludfi,
10 Penyakit hepatobilier K10 IPD 2
Sp.PD)
KSM Bedah (dr. Samsul Huda,
11 Penyakit Akut dan kegawatan Abdomen K11 Bedah 2
Sp.B)
dr. Bagus Hermansyah,
12 Cestoda dan nematoda usus K12 Parasitologi 1
M.Biomed
Mikroorganisme penyebab infeksi pada
saluran cerna (H.pylori, Rotavirus,
13 K13 Mikrobiologi Dr. dr. Diana C. M., M.Kes
C.perfingens, V.cholerae, E.coli, Yersinia,
Shigella, Salmonella, Klebsiella)
KSM IKA (dr. Ali Shodikin,
14 Diare dan terapi diare K14 IKA 2
M.Kes., Sp.A)
15 Obat sistem saluran cerna K15 Farmakologi 1 dr. Elly Nurus S., M.Si
KSM IPD (dr. A.S. Ludfi,
16 Gangguan fungsi gastrointestinal 2 K16 IPD 3
Sp.PD)
Dr. dr. Yunita Armiati., M.Kes,
17 Trematoda usus dan hati K17 Parasitologi 2
Sp.ParK
Gangguan fungsi gastrointestinal 3 KSM IPD (dr. Hana Nadya,
18 K18 IPD 4
(Lower GIT) Sp.PD)
Penyakit perdarahan saluran cerna dan KSM Bedah (dr. Primanto
19 K19 Bedah 3
neoplasma Bhakti, Sp.B(K)Onk)
20 Patologi anatomi penyakit hepatobilier K20 PA dr. Azham P., M.Si., Sp. N
KSM Radiologi (dr. Heni
21 Pemeriksaan radiologi penyakit abdomen K21 Radiologi
Fatmawati, M.Kes., Sp.Rad)
22 Analisis cairan Lambung K22 PK 2 Dr. dr. Rini Riyanti, Sp PK
Identifikasi luka (trauma abdomen) dan
23 K23 Forensik dr. Afiful J., Sp.FM, SH, MH
toksikologi

Modul Mahasiswa_Blok X Page 18


Gangguan pencernaan akibat aktivitas Dr. rer.biol.hum. dr. Erma S.,
24 K24 -
agroindustri M.Si., GCertAgHealthMed.
Aspek etik, tradisi, budaya, dan kearifan dr. Cholis Abrori, M. Kes., M.
25 K25 -
lokal terkait sistem gastrointestinal Pd. Ked
26 Protozoa Usus K26 Parasitologi 3 Dr. dr. Wiwien Sugih U., M.Sc

Modul Mahasiswa_Blok X Page 19


TOPIK PRAKTIKUM

NO MATERI KODE LAB NAMA PENGAMPU

1 Histologi sistem pencernaan P1 Histologi Dr. dr. Dina Helianti, M. Kes

Chemical and physical process


2 P2 Fisiologi dr. Jauhar Firdaus, M.Biotek
of digestion

3 Anatomi sistem pencernaan P3 Anatomi dr. Laksmi Indreswari., Sp.B

4 Identifikasi Enterobactericeae P4 Mikrobiologi Dr. dr. Diana C. M., M. Kes

dr. Bagus Hermansyah,


5 Cestoda dan nematoda P5 Parasitologi 1
M.Biomed

Pengukuran kadar Bilirubin


6 P6 Biokimia Dr. dr. Sugiyanta, M.Ked
/ALP
Tes faal hepar (urobilin,
bilirubin, urobilinogen) dan
7 P7 PK Dr. dr. Rini Riyanti, Sp.PK
analisis cairan lambung-
duodenum
Patologi anatomi penyakit
8 P8 PA dr. Azham P., M.Si., Sp. N
hepatobilier dan saluran cerna

Dr. dr. Wiwien Sugih U.,


9 Protozoa intestinal P9 Parasitologi 2
M.Sc.

Dr. dr. Yunita Armiati.,


10 Trematoda intestinal dan hepar P10 Parasitologi 3
M.Kes, Sp.ParK

dr. Cholis Abrori, M. Kes.,


11 Farmakokinetik P11 Farmakologi
M. Pd. Ked

Nutrisi pada penyakit dr. Irawan Fajar Kusuma,


12 P12 IKM
Gastrointestinal Tract M.Sc., Sp. PD, FISPH, FISCM

Modul Mahasiswa_Blok X Page 20


DAFTAR TUTOR

NO NAMA TUTOR GRUP

1 Dr. rer.biol.hum. dr. Erma S., M.Si., GCertAgHealthMed. A

2 dr. Angga Mardro Raharjo, Sp.P, FAPSR, FISPH, FISCM B

3 dr. Dwita Aryadina Rachmawati, M.Kes, FISPH, FISCM C

4 Dr. dr. Rini Riyanti, Sp.PK D

5 dr. Ida Srisurani W. A., M.Kes, FISPH, FISCM E

6 dr. Yudha Nurdian, M.Kes F

7 Dr. dr. Diana Chusna Mufida, M. Kes G

8 dr. K. Dian Sofiana, M.Biomed H

9 dr. Nindya Shinta R., M.Ked., Sp.THT-KL I

10 dr. Arsyzilma Hakiim, MH, M.Bio.Et J

11 dr. Eny Nurmaida, M.Bio.Et K

12 dr. Sheilla Rachmania, M.Biotek L

13 Dr. dr. Wiwien S.U., M.Sc M

14 Dr. dr. Sugiyanta, M.Ked. N

15 Dr. dr. Enny Suswati, M.Kes O

16 dr. Bagus Hermansyah, M.Biomed. P

Modul Mahasiswa_Blok X Page 21


SKDI TAHUN 2012
SISTEM GASTROINTESTINAL,
HEPATOBILIER, & PANKREAS

Modul Mahasiswa_Blok X Page 22


Modul Mahasiswa_Blok X Page 23
Keterangan Tingkat Kemampuan
1: Mengenali dan menjelaskan
Lulusan dokter mampu mengenali dan menjelaskan gambaran klinik penyakit, dan mengetahui
cara yang paling tepat untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai penyakit
tersebut, selanjutnya menentukan rujukan yang paling tepat bagi pasien. Lulusan dokter
juga mampu menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan.
2: Mendiagnosis dan merujuk
Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik terhadap penyakit tersebut dan
menentukan rujukan yang paling tepat bagi penanganan pasien selanjutnya. Lulusan
dokter juga mampu menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan.
3: Mendiagnosis, melakukan penatalaksanaan awal, dan merujuk
3A. Bukan gawat darurat
Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik dan memberikan terapi pendahuluan
pada keadaan yang bukan gawat darurat. Lulusan dokter mampu menentukan rujukan
yang paling tepat bagi penanganan pasien selanjutnya. Lulusan dokter juga mampu
menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan
3B. Gawat darurat
Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik dan memberikan terapi
pendahuluan pada keadaan gawat darurat demi menyelamatkan nyawa atau mencegah
keparahan dan/atau kecacatan pada pasien. Lulusan dokter mampu menentukan
rujukan yang paling tepat bagi penanganan pasien selanjutnya. Lulusan dokter juga
mampu menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan.
Modul Mahasiswa_Blok X Page 24
4: Mendiagnosis, melakukan penatalaksanaan secara mandiri dan tuntas
Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik dan melakukan penatalaksanaan
penyakit tersebut secara mandiri dan tuntas.
4A. Kompetensi yang dicapai pada saat lulus dokter
4B. Profisiensi (kemahiran) yang dicapai setelah selesai internsip dan/atau Pendidikan
Kedokteran Berkelanjutan (PKB)

Modul Mahasiswa_Blok X Page 25


SKENARIO 1
1. Skenario

Seorang bayi laki – laki, usia 3 hari, dibawa ibunya ke IGD RS Agromedis dengan
keluhan perut kembung. Sejak kelahiran di dukun bayi 3 hari lalu bayi tidak pernah buang air
besar (BAB). Hari ini bayi muntah menyemprot. Muntah berwarna kehijauan > 5x hari ini,
perut pasien dikeluhkan semakin membesar, bayi rewel dan tidak mau menyusu. Ibu pasien
menyampaikan bahwa bayi dilahirkan oleh dukun saat usia kehamilan 9 bulan. Ibu tidak tahu
berat lahir bayinya. Ibu dan ayah pasien bekerja sebagai buruh di perkebunan karet dan bekerja
sebagai penyemprot Roundup.
dr. Mawar, dokter jaga IGD RS Agromedis, melakukan pemeriksaan pada bayi tersebut
dan dari pemeriksaan didapatkan: bayi nampak lemah, menangis merintih, BB 2500 gr; N 168
x/menit; RR 30 x/menit; Tax 36.5oC; SpO2 97%, billious vomiting, dan abdomen distended.
Pada saat melakukan pemeriksaan menyeluruh pada bayi dr. Mawar menemukan adanya
beberapa kelainan bawaan yaitu terdapat hernia umbilicalis dan tidak terdapat lubang anus.
Dokter melakukan beberapa pemeriksaan penunjang lainnya antara lain pemeriksaan darah,
rotgent berupa babygram, dan melakukan penanganan kegawatan terhadap kondisi pasien di
IGD. Setelah didapatkan semua data dan kegawatan sudah tertangani, dr. Mawar melakukan
proses perujukan pasien ke dokter spesialis guna penanganan lanjutan.

Modul Mahasiswa_Blok X Page 26


SKENARIO 2

1. Skenario

Seorang wanita berusia 73 tahun dengan riwayat nyeri pankreatik menjalani computed tomography
(CT) perut yang ditingkatkan kontras untuk menilai indeks keparahan, dan massa hati terdeteksi
secara tidak sengaja. Pasien memiliki kebiasaan minum setiap hari (lebih dari 60 g alkohol per hari)
selama lebih dari 20 tahun tetapi tidak memiliki riwayat penyakit hati kronis, termasuk penyakit
hati terkait alkohol. Pemeriksaan fisik saat masuk baik-baik saja, 2 bulan setelah mengobati
pankreatitis akut. Data laboratorium, termasuk reaksi inflamasi, enzim pankreas, dan enzim
hepatobilier, berada dalam kisaran normal. Tes untuk antibodi virus hepatitis B dan C negatif.
Penanda tumor serum dan penanda lainnya berada dalam kisaran normal. Gambar USG tidak dapat
menggambarkan nodul karena hanya di bawah diafragma. Pada CT yang tidak ditingkatkan
kontras, nodul yang tidak jelas dengan diameter terbesar 15 mm diidentifikasi pada segmen 8 dan
menunjukkan hipodensitas dibandingkan dengan parenkim hati latar belakang.

Kumi Ozaki, et al. A case of focal nodular hyperplasia-like lesion presenting unusual signal
intensity on the hepatobiliary phase of gadoxetic acid-enhanced magnetic resonance image.
Radiology Case Reports 18 (2023) 3093–3100

Modul Mahasiswa_Blok X Page 27


SKENARIO 3

1. Skenario

Seorang wanita berusia 43 tahun dengan sirosis terkait virus hepatitis B, Child class B, dirujuk
ke unit gawat darurat karena riwayat hematochezia dan syok hipovolemik selama 3 hari. Dia
telah menerima resusitasi cairan dan transfusi dengan 12 U sel darah merah yang dikemas
sebelum ditransfer. Pada pemeriksaan, dia sadar dan demam, dengan denyut nadi 114 denyut /
menit dan tekanan darah 118/55 mmHg. Investigasi laboratorium mengungkapkan temuan
penting dari kadar hemoglobin 5,3 g / dL, jumlah trombosit 41.000 / μL, dan rasio normalisasi
internasional 2,56. Meskipun asam traneksamat, pantoprazole dan somatostatin diresepkan,
pasien mengalami episode berulang hematochezia masif (> 1.000 g) di unit gawat darurat.
Protokol transfusi besar-besaran dimulai di ruang resusitasi.
Kemudian, dia menjalani endoskopi bagian atas, dengan hasil yang menyingkirkan
kemungkinan varises esofagus dan lambung, serta perdarahan gastrointestinal bagian atas.
Kolonoskopi yang muncul mengungkapkan pembengkakan dan kemacetan mukosa dengan
ulkus sentral di kolon asendens, tetapi tidak ada perdarahan aktif. Dokter membahas semua
aspek yang berkaitan dengan kasus ini.

Tai-Hung Ho, Pei-Ying Lin.Woman With Hematochezia. J Acute Med. 2023 Sep; 13(3): 125–
128

Modul Mahasiswa_Blok X Page 28


SKENARIO 4
1. Skenario

Kasus seorang pasien wanita berusia 14 tahun dirawat di RS karena benturan pada perut dan
panggul dengan bola sepak selama pertandingan. Pasien menunjukkan gejala klinis merasakan
6 jam nyeri perut difus dan beberapa episode emetic/muntah dengan perkembangan intoleransi
oral. Pada pemeriksaan fisik, pasien mengalami sakit perut pada palpasi hipogastrium dan fossa
iliaka kanan, tanpa tanda-tanda iritasi peritoneum. Pemeriksaan Laboratorium menunjukkan
leukositosis dan neutrofilia. CT scan dengan kontras pada perut dilakukan, menghasilkan
radang usus buntu akut tanpa tanda-tanda perforasi.

Karen Juliana Salinas-Castro, et al. Acute appendicitis after closed abdominal trauma: A case
report. Radiology Case Reports. Volume 18, Issue 2, February 2023, Pages 631-634

Modul Mahasiswa_Blok X Page 29


SKENARIO 5

1. Skenario

Seorang anak laki-laki berusia 3 tahun dirujuk ke IGD RS dengan keluhan sering BAB
cair sejak 4 hari yang lalu. BAB disertai darah, dan lendir. Frekuensi BAB 7-9 kali per hari
dengan jumlah sekitar ¼ gelas setiap kali BAB. Selain juga anak tersebut juga demam, muntah-
muntah dan tidak mau minum. Pasien sudah diberi oralit, tetapi pasien tetap tidak mau minum.
Pada anamnesis lebih lanjut pasien belum buang air kecil sejak tadi malam. Pada
heteroanamnesis diketahui berat badan tidak naik meskipun makannya banyak, dan hanya
perutnya yang membuncit. Pasien juga sering menggaruk daerah anusnya terutama pada
malam hari. Pada pemeriksaan terlihat tanda-tanda dehidrasi berat. Untuk memastikan
penyebabnya dilakukan pemeriksaan mikroskopik feces.
Riwayat ibu dan kedua orang kakaknya juga menderita keluhan serupa. Ibu pasien
minggu lalu mengalami keluhan berak cair lebih dari 6 x/hari selama 4 hari. BAB cair, dengan
disertai ampas, tidak ada lendir dan darah, disertai mulas, mual dan muntah. Keluhan dirasakan
setelah mengkonsumsi ikan dan kerang. Riwayat penyakit ibunya sering mengeluh nyeri ulu
hati yang kambuh-kambuhan. Ibu pasien adalah pedagang sayur di pasar, kadang juga
membantu saudaranya untuk membersihkan kandang sapi dan ayam pada peternakan milik
keluarganya.

Modul Mahasiswa_Blok X Page 30

Anda mungkin juga menyukai