Anda di halaman 1dari 45

Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Purwokerto

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO


Jl. Raya Dukuhwaluh PO BOX 202 Purwokerto 53181
Telp. (0281) 636751, Fax (0281) 637239

BUKU PANDUAN MAHASISWA


BLOK 7
Sistem Respirasi
2nd
Edition

http://heartcooler.wordpress.com/2012/08/07/efek-samping-

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2015

Blok 7 Sistem Respirasi

Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Purwokerto


KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena hanya dengan bantuanNya kami dapat menyempurnakan dan menyelesaikan
Buku Panduan MahasiswaBlok Respirasi.Penyusunan buku panduan ini ditujukan
untuk memberikan pengertian Blok Respirasi, tujuan belajar, kegiatan belajar, sumber
pembelajaran serta jadwal pelaksanaan blok kepada mahasiswa yang mengambil Blok
Respirasi, sehingga diharapkan akan lebih meningkatkan pengertian dan kelancaran
pelaksanaan proses pembelajaran juga akan meningkatkan

keterpaduan antar disiplin

ilmu yang terlibat dalam blok ini.


Agar modul ini dapat lebih bermanfaat bagi pelaksana kegiatan blok secara
keseluruhan, maka kami berharap pendapat dan sumbang saran dari semua pihak demi
kesempurnaan penyusunan yang akan datang.
Terbitnya modul ini telah mendapatkan bantuan dari beberapa pihak. Untuk
perkenankanlah
pihak

yang

itu

kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua

tidak

dapat

kami

sebutkan

satu-persatu

yang

telah

membantu

menyempurnakan buku ini.


Semoga kerjasama semua pihak dalam melaksanakan kegiatan Blok Respirasi ini
akan lebih ditingkatkan demi keberhasilan pendidikan dokter yang berkualitas.

Purwokerto,

September 2015

Tim Blok Sistem Respirasi

Blok 7 Sistem Respirasi

Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Purwokerto


BAB I
PENDAHULUAN

A. DESKRIPSI BLOK
1. Nama Blok

: Sistem Respirasi

2. Kode Blok

: 1313011107

3. Ruang Lingkup

: Blok ini mempelajari ilmu sistem respirasi di tinjau


dari berbagai segi. Sebagai modal dalam praktek
klinik kedokteran sistem respirasi.

4. SKS

: 5 SKS

5. Jadwal Pelaksanaan

: Semester 3

6. Deskripsi Singkat Blok : Blok Sistem Respirasi merupakan blok ke tujuh di


tahun

kedua

menyelesaikan

FK

UMP.

modul

ini

Diharapkan
mahasiswa

setelah
dapat

menjelaskan konsep dasar proses penyakit sistem


respirasi secara terintegrasi sebagai bekal mempelajari
blok berikutnya yang lebih kompleks.

B. DEPARTEMEN TERKAIT
1. Anatomi
2. Fisiologi
3. Histologi
4. Mikrobiologi
5. Biokimia
6. Patologi Anatomi
7. Farmakologi
8. Radiologi
9. Ilmu Penyakit Paru
10. Ilmu Kesehatan Anak
11. Keislaman
12. Kedokteran herbal

Blok 7 Sistem Respirasi

Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Purwokerto


BAB II
RANCANGAN PEMBELAJARAN

A. AREA KOMPETENSI
1. Area Profesionalitas yang Luhur
a. Berke-Tuhanan Yang Maha Esa/Yang Maha Kuasa
b. Bermoral, beretika dan disiplin
c. Sadar dan taat hukum
d. Berwawasan sosial budaya
e. Berperilaku profesional
2. Area Mawas Diri dan Pengembangan Diri
f. Menerapkan mawas diri
g. Mempraktikkan belajar sepanjang hayat
h. Mengembangkan pengetahuan
3. Area Komunikasi Efektif
i.Berkomunikasi dengan pasien dan keluarga
j.Berkomunikasi dengan mitra kerja
k. Berkomunikasi dengan masyarakat
4. Area Pengelolaan Informasi
l.Mengakses dan menilai informasi dan pengetahuan
m. Mendiseminasikan informasi dan pengetahuan secara efektif kepada
profesional kesehatan, pasien, masyarakat dan pihak terkait untuk peningkatan
mutu pelayanan kesehatan
5. Area Landasan Ilmiah Ilmu Kedokteran
n. Menerapkan ilmu Biomedik, ilmu Humaniora, ilmu Kedokteran Klinik, dan
ilmu Kesehatan Masyarakat/ Kedokteran Pencegahan/Kedokteran Komunitas
yang terkini untuk mengelola masalah kesehatan secara holistik dan
komprehensif.
6. Area Keterampilan Klinis
o. Melakukan prosedur diagnosis
p. Melakukan prosedur penatalaksanaan yang holistik dan komprehensif
7. Area Pengelolaan Masalah Kesehatan
q. Melaksanakan promosi kesehatan pada individu, keluarga dan masyarakat

Blok 7 Sistem Respirasi

Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Purwokerto


r. Melaksanakan pencegahan dan deteksi dini terjadinya masalah kesehatan pada
individu, keluarga dan masyarakat
s. Melakukan penatalaksanaan masalah kesehatan individu, keluarga dan
masyarakat
t.Memberdayakan

dan

berkolaborasi

dengan

masyarakat

dalam

upaya

meningkatkan derajat kesehatan


u. Mengelola sumber daya secara efektif, efisien dan berkesinambungan dalam
penyelesaian masalah kesehatan
v. Mengakses dan menganalisis serta menerapkan kebijakan kesehatan spesifik
yang merupakan prioritas daerah masing-masing di Indonesia

B. TUJUAN PEMBELAJARAN
Diharapkan mahasiswa setelah mempelajari blok sistem respirasi mampu:
1. Menjelaskan ilmu-ilmu dasar yang berhubungan dan

melingkupi sistem

respirasi antara lain: ilmu anatomi, fisiologi, dan histologi.


2. Menjelaskan proses respirasi secara fisiologis:
a. Menjelaskan tentang proses ventilasi dan transportasi yang terjadi di dalam
paru-paru
b. Menjelaskan tentang proses sirkulasi pulmoner dan perubahan/pertukaran gas
dalam paru-paru
c. Menjelaskan

perkembangan

saluran

pernapasan,

pertahanan

saluran

pernapasan dan kontrol feed back dalam sistem pernapasan


3. Menjelaskan tanda dan gejala penyakit-penyakit pada sistem respirasi (batuk,
sesak napas, dll).
4. Menjelaskan mekanisme batuk dan gejala umum gangguan pernapasan yang
lainnya.
5. Menjelaskan

mekanisme

penyakit-penyakit

sistem

terjadinya
respirasi

kelainan

meliputi

pada

patogenesis,

sel/organ
patologi,

pada
dan

patofisiologinya.
6. Melakukan pemeriksaan fisik yang menunjang diagnosis penyakit paru (PF
thoraks)
7. Menjelaskan mekanisme kelainan pada

sistem respirasi meliputi causa,

patofisiologi, patogenesis, patologi, tanda, gejala, komplikasi, dan prognosis pada

Blok 7 Sistem Respirasi

Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Purwokerto


kelainan karena kondisi obstruksi, kondisi restriktif, insufisiensi pernapasan,
penyakit kardiovaskuler dan paru, infeksi, penyakit lingkungan, dan neoplasma.
8. Menyusun data dari anamnesis, pemeriksaan fisik, prosedur klinik, dan
pemeriksaan laboratorium untuk mengambil kesimpulan suatu diagnosis
sementara dan diagnosis banding pada penyakit sistem respirasi.
9. Menentukan prosedur klinik penunjang diagnosis penyakit sistem respirasi
(rontgen paru, pemeriksaan BTA dll).
10. Menentukan pemeriksaan penunjang

(laboratorium dan radiologi) diagnosis

penyakit sistem respirasi.


11. Menjelaskan cara penegakan diagnosis penyakit pada sistem respirasi.
12. Menjelaskan manajemen/penatalaksanaan penyakit pada sistem respirasi meliputi
dasar-dasar terapi: medikamentosa, konservatif, diet, operatif, rehabilitasi, dll
13. Melakukan cara-cara memberikan penyuluhan yang baik dan benar mengenai
pencegahan penyakit saluran pernapasan (edukasi berhenti merokok, pencegahan
TB paru dll).

Blok 7 Sistem Respirasi

Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Purwokerto


BAB III
TINGKAT KOMPETENSI

A. KOMPETENSI SISTEM RESPIRASI BERDASARKAN SKDI 2012


1. Kompetensi penyakit
Tingkat kemampuan yang harus dicapai:
Tingkat Kemampuan 1 : mengenali dan menjelaskan
Lulusan dokter mampu mengenali dan menjelaskan gambaran klinik
penyakit, dan mengetahui cara yang paling tepat untuk mendapatkan
informasi lebih lanjut mengenai penyakit tersebut, selanjutnya menentukan
rujukan yang paling tepat bagi pasien.
Tingkat Kemampuan 2 : mendiagnosis dan merujuk
Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik terhadap penyakit tersebut
dan menentukan rujukan yang paling tepat bagi penanganan pasien
selanjutnya. Lulusan dokter juga mampu menindaklanjuti sesudah kembali
dari rujukan.

Tingkat Kemampuan 3 : mendiagnosis, melakukan penatalaksanaan awal,


dan merujuk
3A. Bukan gawat darurat
Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik dan memberikan terapi
pendahuluan pada keadaan yang bukan gawat darurat. Lulusan dokter
mampu menentukan rujukan yang paling tepat bagi penanganan pasien
selanjutnya. Lulusan dokter juga mampu menindaklanjuti sesudah kembali
dari rujukan.
3B. Gawat darurat
Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik dan memberikan terapi
pendahuluan pada keadaan gawat darurat demi menyelamatkan nyawa atau
mencegah keparahan dan atau kecacatan pada pasien. Lulusan dokter mampu
menentukan rujukan yang paling tepat bagi penanganan pasien selanjutnya.
Lulusan dokter juga mampu menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan.

Blok 7 Sistem Respirasi

Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Purwokerto


Tingkat Kemampuan 4
Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik dan melakukan
penatalaksanaan penyakit tersebut secara mandiri dan tuntas.

2.

3.

Daftar masalah sistem Respirasi berdasarkan SKDI 2012


1.

Batuk (kering,berdahak,darah)

2.

Sesak napas/napas pendek

3.

Napas berbunyi

4.

Kebiruan

5.

Sumbatan jalan napas

Daftar Penyakit Respirasi berdasarkan SKDI 2012


No.

Nama penyakit

Kompetensi

1.

Asma bronkial

4A

2.

Status asmatikus (asma akut berat)

3B

3.

Bronkitis akut

4A

4.

Bronkiolitis akut

3B

5.

Bronkiektasis

3A

6.

Displasia bronkopulmonar

7.

Karsinoma paru

8.

Pneumona, bronkopneumonia

4A

9.

Pneumoia aspirasi

3B

10.

Tuberkulosis paru tanpa komplikasi

4A

11.

Tuberkulosis dengan HIV

3B

12.

Multidrug resistant (MDR) TB

13.

Pneumothorax ventil

3A

14.

Pneumothorax

3A

15.

Efusi pleura

16.

Efusi pleura masif

3B

17.

Emfisema paru

3A

18.

Atelektasis

19.

Penyakit Paru Obstruksi Kronik (PPOK) eksaserbasi akut

3B

20.

Edema paru

3B

21.

Infark paru

22.

Abses paru

3A

Blok 7 Sistem Respirasi

Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Purwokerto

4.

23.

Emboli paru

24.

Kistik fibrosis

25.

Haematothorax

3B

26.

Tumor mediastinum

27.

Pneumokoniasis

28.

Penyakit paru intersisial

29.

Obstructive Sleep Apnea

Daftar Keterampilan Klinis Respirasi berdasarkan SKDI 2012


No.

Keterampilan

Tingkat
Keterampilan

PEMERIKSAAN FISIK
1.

Penialaian respirasi

4A

2.

Inspeksi dada

4A

3.

Palpasi dada

4A

4.

Pekusi dada

4A

5.

Auskultasi dada

4A

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1.

Persiapan, pemeriksaan sputum, dan interpretasinya 4A


(gram dan ziehl Nielsen [BTA])

2.

Uji fungsi paru/spirometri dasar

4A

3.

Interpretasi rontgen/foto thoraks

4A

TERAPEUTIK
1.

Edukasi berhenti merokok

4A

5. Kompetensi Keterampilan Klinis


Tingkat kemampuan 1 (knows): Mengetahui dan Menjelaskan
Lulusan dokter mampu menguasai pengetahuan teoritis termasuk aspek biomedik
dan psikososial keterampilantersebut sehingga sehingga dapat menjelaskan
kepada pasien/ klien dan keluarganya, teman sejawat, serta profesi lainnya
tentang

prinsip, indikasi, serta komplikasi yang mungkin timbul. Keterampilan

ini dapat dicapai mahasiswa melalui perkuliahan, diskusi, penugasan, dan belajar
mandiri, sedangkan penilaiannya dapat menggunakan ujian tulis.
Tingkat kemampuan 2 (Knows how): Pernah Melihat atau Didemonstrasikan
Blok 7 Sistem Respirasi

Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Purwokerto


Lulusan dokter menguasai pengetahuan teoritis dari keterampilan ini dengan
penekanan pada clinical reasoning dan problem solving dan berkesempatan untuk
melihat dan mengamati keterampilan tersebut dalam bentuk demonstrasi atau
pelaksanaan langsung pada pasien/masyarakat. Pengujian keterampilantingkat
kemampuan 2 dengan menggunakan ujian tulis pilihan berganda atau
penyelesaian kasus secara tertulis dan/atau lisan (oral test)
Tingkat

kemampuan

(Shows):

Pernah

melakukan

atau

pernah

menerapkan di bawah supervisi


Lulusan dokter menguasai pengetahuan teori keterampilan ini termasuk latar
belakang biomedik dan dampak psikososial keterampilantersebut, berkesempatan
untuk melihat dan mengamati keterampilantersebut dalam bentuk demonstrasi
atau

pelaksanaan

langsung

pada

pasien/masyarakat,

serta

berlatih

keterampilantersebut pada alat peraga dan/atau standardized patient. Pengujian


keterampilantingkat kemampuan 3 dengan menggunakan Objective Structured
Clinical Examination (OSCE) atau Objective Structured Assessment of Technical
Skills (OSATS).

Tingkat kemampuan 4 (Does): Mampu melakukan secara mandiri


Lulusan dokter dapat memperlihatkan ketrampilannya tersebut dengan menguasai
seluruh teori, prinsip, indikasi, langkah-langkah cara melakukan, komplikasi dan
pengendalian komplikasi. Selain pernah melakukannya di bawah supervisi,
pengujian keterampilantingkat kemampuan 4 dengan menggunakan Workbased
Assessment seperti mini-Cex, portfolio, logbook, dsb.

Blok 7 Sistem Respirasi

10

Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Blok 7 Sistem Respirasi

11

dll

EXPOSURE

Blok 7 Sistem Respirasi

FISIK

KIMIA

BIOLOGI

ALAM

PREVENSI

MANAGEMENT

Komplikasi

12

MANAGEMENT

Gejala / Keluhan

SIMPTOMATOLOGI

Prognosis

Gangguan Fungsi

Kerusakan / perubahan
struktur jaringan /
organ

Proses / interaksi
agent / exposure
dengan sistem tubuh

PATOFISIOLOGI

PATOLOGI

PATOGENESIS

NORMAL

1. Filosofi Proses Pembelajaran/Pendidikan

B. POHON TOPIK

NORMAL

NORMAL

Suradi, 2008

MANAGEMENT

DIAGNOSIS

MANAGEMENT

Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Purwokerto


2. Pohon Topik Sistem Respirasi
Organ Respirasi
(Anatomi, Histologi)

Trakhea
Bronkus

Zona Konduksi

Br Terminalis
Br. Respiratorius
Ductus Alveolaris

Zona Respirasi

Alveoli
Pengaturan
(Fisiologi, Biokimia)

Baroreseptor
Kemoreseptor

Fungsi
(Fisiologi,
Imunologi,Biokomia)

Struktur dan Fungsi Paru

Cavum Nasi
laring

Reflek Batuk
Fisik
(Fisiologi)

Sistem
Pertahanan

Reflek Menelan
Mikrovili

Selular
Humoral

Imunologi
(Imunologi)

Obstruksi
Restriksi

Ventilasi (Fisiologi, Biokimia)


Difusi (Fisiologi, Biokimia)

TB Paru

Penyakit Paru
(Pulmonologi , IKA)
Diagnosis Penunjanng

Pleuritis TB

TBC (Pulmonologi, IKA)

Emfisema Batuk

PPOK (Pulmonologi)

Bronkitis Kronik

Peny. Paru Kerja

Asma (Pulmonologi, IKA)

Pneumonia Komunitas

Pneumonia
(Pulmonologi, IKA)

Pneumonia Nosokomial
Pneumonia Aspirasi

Bronkhiolitis (IKA)

Pneumonia pd Immunocompromised

Bronkietaksis
(IKA, Pulmonologi)

Klinik

Bronkietaksis
Kistik Fibrosis

Anamnesis

Darah (Mikro, PK,


Parasitologi)

Pemeriksaan Fisik

Sputum (PA, Mikro, PK)

Laboratorium
(PK, PA, Parasitologi, Mikrobiologi)

Mantoux Test (IKA)


Faal Paru (Pulmonologi)

Spirometri
APE
Test Provokasi
Bronkus

Radiologi
Bronkoskopi (Pulmonologi)

Penatalaksanaan

RESPIRASI

Perfusi (Fisiologi, Biokimia)

Promotif
(IKM, Pulmonologi, IKA, Farmakologi, Gizi)
Preventiv
(IKM, Pulmonologi, IKA, Farmakologi, Gizi)
Kuratif
(IKM, Pulmonologi, IKA, Farmakologi, Gizi)

Rehabilitasi (RM)

Blok 7 Sistem Respirasi

Efusi Pleura (Mikro, PK)


Biopsi (PA)
Cairan Bronkus
(PA, PK, Mikro)
X-Ray
Tomografi
Fluoroskopi
Bronkografi
Scanning
Medikamentosa
(Farmakologi,
Pulmonologi,IKA)
Nutrisi (gizi)

13

Topik

Patofisiologi batuk

tentang

sirkulasi

pulmoner

dan

14

1. Menjelaskan faktor-faktor penyebab batuk

pernapasan

saluran pernapasan dan kontrol feed back dalam sistem

3. Menjelaskan perkembangan saluran pernapasan, pertahanan

perubahan/pertukaran gas dalam paru-paru

2. Menjelaskan

proses

1. Menjelaskan tentang proses ventilasi dan transportasi yang terjadi

Review fisiologi sistem respirasi


di dalam paru-paru

Mahasiswa mampu menjelaskan dan menunjukkan Histologi


sistem respirasi

(WSD, pungsi pleura, dekompresi jarum dll)

4. Menjelaskan pentingnya anatomi sistem respirasi dalam klinis

masing-masing bagian tersebut secara mendalam

3. Menjelaskan sistem saraf (inervasi), pembuluh darah, limfa, dari

otot pernapasan, costae, paru-paru, diafragma dll)

2. Menjelaskan bagian-bagian dalam organ sisem respirasi (thoraks,

1. Menjelaskan apa saja organ sisem respirasi

Tujuan Instruksional Khusus

Histologi sistem respirasi

Anatomi sistem respirasi

Blok 7 Sistem Respirasi

Respirasi

Dasar

Tema

TOPIK PEMBELAJARAN

RANCANGAN PEMBELAJARAN BLOK

BAB III

Kuliah

Kuliah

Kuliah
Praktikum

Praktikum

Fisiologi

Fisiologi

Histologi
sistem
respirasi

Metode
Departemen
Pembelajaran
Terkait
Kuliah
Anatomi

Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Blok 7 Sistem Respirasi

Pneumothorak

asmatikus,

Asma Bronchial dan status

bronkiektasis

Sistem

Respirasi

Bronkhitis akut,kronis dan

Biokimia Hb-CO

berdarah) dan sesak napas,

(kering,berdahak,

Topik

Penyakit

Tema

pengukuran kadar CO dalam darah dengan metode

15

4. Menjelaskan faktor-faktor penyebab Asma Bronkhial dan

3. Menjelaskan patofisiologi Asma Bronkhial dan pneumotoraks

2. Menjelaskan klasifikasi Asma Bronkhial

pneumotoraks

1. Menjelaskan definisi Asma Bronkhial,status asmatikus dan

5. Menjelaskan cara pencegahan Bronkhitis akut dan kronis, bronkiektasis

4. Menjelaskan cara penanganan Bronkhitis akut dan kronis, bronkiektasis

3. Menjelaskan cara diagnosis Bronkhitis akut dan kronis, bronkiektasis

akut dan kronis, bronkiektasis

2. Menjelaskan faktor-faktor penyebab dan penularan Bronkhitis

1. Menjelaskan definisi Bronkhitis akut dan kronis, bronkiektasis

melakukan penatalaksanaan. (aplikasi klinis)

4. Dapat melakukan dignosa dini tanda-tanda keracunan CO dan

3. Dapat menjelaskan reaksi-reaksi yang terjadi pada pemeriksaan HbCO

2. Dapat melakukan interpretasi hasil pengukuran kadar CO dalam darah

syanmethhemoglobin

1. Melakukan

4. Menjelaskan mekanisme patofisiologi sesak napas.

3. Menjelaskan mekanisme patofisiologi batuk

2. Menjelaskan faktor-faktor penyebab sesak napas

(kering,berdahak,berdarah)

Tujuan Instruksional Khusus

Kuliah

Kuliah

Praktikum

Pulmonologi

Pulmonologi

Biokimia

Metode
Departemen
Pembelajaran
Terkait

Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Topik

Efusi pleura

paru,

Edema paru, hematothorax, abses

pneumonia aspirasi

Pneumonia, bronkhopneumonia,

Blok 7 Sistem Respirasi

Tema

16

4. Menjelaskan penanganan Edema paru, hematothorax, abses paru,

hematothorax, abses paru, Efusi pleura dan efusi pleura masif

3. menjelaskan faktor-faktor yang menyebabkan Edema paru,

Efusi pleura dan efusi pleura masif

2. menjelaskan patofisiologi Edema paru, hematothorax, abses paru,

Efusi pleura dan efusi pleura masif

1. Menjelaskan definisi Edema paru, hematothorax, abses paru,

pneumonia aspirasi

5. Menjelaskan cara pencegahan Pneumonia, bronkhopneumonia,

pneumonia aspirasi

4. Menjelaskan cara penanganan Pneumonia, bronkhopneumonia,

pneumonia aspirasi

3. Menjelaskan cara diagnosis Pneumonia, bronkhopneumonia,

bronkhopneumonia, pneumonia aspirasi

2. Menjelaskan faktor-faktor penyebab Pneumonia,

aspirasi

1. Menjelaskan definisi Pneumonia, bronkhopneumonia, pneumonia

7. Menjelaskan cara pencegahan Asma Bronkhial dan pneumothorak

6. Menjelaskan cara penanganan Asma Bronkhial dan pneumothorak

5. Menjelaskan cara diagnosis Asma Bronkhial dan pneumothorak

pneumothoraks

Tujuan Instruksional Khusus

Kuliah

Kuliah

Pulmonologi

Pulmonologi

Metode
Departemen
Pembelajaran
Terkait

Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Purwokerto

TB

TBC paru dengan HIV dan MDR

TBC paru tanpa komplikasi,

paru dengan HIV dan MDR TB


17

7. Menjelaskan cara pencegahan TB paru tanpa komplikasi, TBC

paru dengan HIV dan MDR TB

6. Menjelaskan cara penanganan TBC paru tanpa komplikasi, TBC

paru dengan HIV dan MDR TB

5. Menjelaskan cara diagnosis TBC paru tanpa komplikasi, TBC

tanpa komplikasi, TBC paru dengan HIV dan MDR TB

4. Menjelaskan faktor-faktor penyebab dan penularan TBC paru

dengan HIV dan MDR TB

3. Menjelaskan patofisiologi TBC paru tanpa komplikasi, TBC paru

2. Menjelaskan klasifikasi TBC paru

dengan HIV dan MDR TB

1. Menjelaskan definisi TBC paru tanpa komplikasi, TBC paru

6. Menjelaskan cara pencegahan Bronkhiektasis, PPOK

5. Menjelaskan cara penanganan PPOK eksaserbasi akut, emfisema paru

4. Menjelaskan cara diagnosis PPOK eksaserbasi akut, emfisema paru

emfisema paru

3. Menjelaskan faktor-faktor penyebab PPOK eksaserbasi akut,

2. Menjelaskan patofisiologi PPOK eksaserbasi akut, emfisema paru

paru

Efusi pleura dan efusi pleura masif

Tujuan Instruksional Khusus

1. Menjelaskan definisi PPOK eksaserbasi akut, emfisema paru

Topik

PPOK eksaserbasi akut, emfisema

Blok 7 Sistem Respirasi

Tema

Kuliah

Kuliah

Pulmonologi

Pulmonologi

Metode
Departemen
Pembelajaran
Terkait

Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Topik

mediastinum dan kanker

Pneumokoniasis, Atelektasis,

Displasia bronkhopulmonar,

paru

Tumor

Pneumonia, TBC pada anak

Bronkiolitis, Bronkopneumonia,

Blok 7 Sistem Respirasi

Tema

membuat

diagnosis

klinik

terhadap

displasia

pasien selanjutnya.
18

2. Mampu menentukan rujukan yang paling tepat bagi penanganan

bronkhopulmonar, pneumokoniasis dan atelektasis

1. Mampu

3. Mampu menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan.

pasien selanjutnya.

2. Mamapu menentukan rujukan yang paling tepat bagi penanganan

mediastinum dan kanker paru tersebut

1. Mampu membuat diagnosis klinik terhadap penyakit tumor

pneumonia, TBC pada anak

6. Menjelaskan cara pencegahan Bronkiolitis, Bronkopneumonia

pneumonia, TBC pada anak

5. Menjelaskan cara penanganan Bronkiolitis, Bronkopneumonia

pneumonia, TBC pada anak

4. Menjelaskan cara diagnosis Bronkiolitis, Bronkopneumonia

Bronkopneumonia ,pneumonia, TBC pada anak

3. Menjelaskan faktor-faktor penyebab Bronkiolitis,

pneumonia, TBC pada anak

2. Menjelaskan patofisiologi Bronkiolitis, Bronkopneumonia,

Pneumonia, TBC pada anak

1. Menjelaskan definisi Bronkiolitis, Bronkopneumonia,

Tujuan Instruksional Khusus

E-Learning

Kuliah

E-learning

Pulmonologi

Metode
Departemen
Pembelajaran
Terkait
Kuliah
IKA

Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Purwokerto

PF Thoraks

Blok 7 Sistem Respirasi

Respirasi

fisik sistem

Pemeriksaan

19

Paru,asma bronchial, PPOK, efusi pleura, edema paru,atelektasis,

pemeriksaan fisik (bronkitis akut, bronkitis kronis, TBC

2. menjelaskan ciri-ciri khas penyakit paru yang di dapatkan pada

meliputi inspeksi,palpasi, perkusi dan auskultasi paru

1. menjelaskan cara pemeriksaan fisik paru yang baik dan benar

penyakit paru berdasarkan hasil anamnesis yang baik dan terarah

menjelaskan cara mampu menegakkan diagnosis sementara

Bronkopneumonia, Tumor paru, dll

bronchial, PPOK, efusi pleura, edema paru,atelektasis,

anamnesis (bronkitis akut, bronkitis kronis, TBC Paru,asma

2. menjelaskan ciri-ciri khas penyakit paru yang di dapatkan pada

dll)

pleura, edema paru,atelektasis, Bronkopneumonia, Tumor paru,

akut, bronkitis kronis, TBC Paru,asma bronchial, PPOK, efusi

respirasi

1. menjelaskan cara menggali informasi berdasarkan fundamental

3. mampu menentukan rujukan yang paling tepat bagi pasien.

four dan sacred seven pada berbagai penyakit paru (bronkitis

Anamnesis sistem Respirasi

2. mengetahui cara yang paling tepat untuk mendapatkan informasi

fibrosis, penyakit paru interstitial


lebih lanjut mengenai penyakit tersebut,

1. mampu mengenali dan menjelaskan gambaran klinik penyakit, dan

3. Mampu menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan.

Tujuan Instruksional Khusus

infark paru, emboli paru, kistik

Topik

sistem

Anamnesis

Tema

Skills lab

Skills Lab

E-Learning

Skills lab

Skills lab

E-learning

Metode
Departemen
Pembelajaran
Terkait

Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Blok 7 Sistem Respirasi

respirasi

Spirometri

Respirasi

penunjang

sistem

Patologi Anatomi sistem

Topik

Pemeriksaan

Tema

bronkhitis akut,
bronkopneumonia,
pneumonia lobaris,
TB paru primer,
emfisema paru,
asbestosis,
penyakit membran hialin,
karsinoma epidermoid paru,
small cell anaplastik Ca,
Ca bronkoalveolar,
metastasis tumor dalam paru

20

1. Mahasiswa mampu menjelaskan dan menyiapkan peralatan yang

Asma bronkhial,

sistem respirasi berdasarkan preparat patologi anatomi:

2. Mahasiswa mampu menjelaskan dan mendiagnosis penyakit pada

sistem respirasi sebagai dasar diagnosis

1. Mahasiswa mampu menjelaskan gambaran khas dari preparat PA

yang baik dan terarah

sementara penyakit paru berdasarkan hasil pemeriksaan fisik

3. menjelaskan cara mampu menegakkan diagnosis/diagnosis

Bronkopneumonia, Tumor paru, dll

Tujuan Instruksional Khusus

Praktikum

Praktikum

Kuliah

Fisiologi

Anatomi

Patologi

Metode
Departemen
Pembelajaran
Terkait

Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Topik

21

2. Menjelaskan ciri-ciri khas dan menginterpretasi rontgen thorax

paru infeksi

penyakit infeksi paru seperti:

1. Menjelaskan berbagai penyakit paru akibat infeksi

- Massa/tumor paru dan mediastinum

- Trauma: pneumothorax, hidropneumothorax

rontgen thorax non infeksi seperti:

1. Mahasiswa mampu menjelaskan dan membaca (interpretasi)

pengecatan gram dan Ziehl Nielsen dengan benar

menjelaskan dan menginterpretasi hasil pemeriksaan sputum dan

gram dan Ziehl Nielsen

2. menjelaskan dan melakukan pemeriksaan sputum dan pengecatan

pemeriksaan sputum, pengecatan gram dan Ziehl Nielsen

1. menjelaskan dan menyiapkan peralatan yang dibutuhkan dalam

praktek klinik

pemeriksaan Uji fungsi paru/ spirometri yang benar dalam

4. Mahasiswa mampu menjelaskan pentingnya interpretasi hasil

Uji fungsi paru/ spirometri dengan baik dan benar

3. Mahasiswa mampu menjelaskan interpretasi hasil pemeriksaan

fungsi paru/ spirometri

2. Mahasiswa mampu menjelaskan dan Melakukan pemeriksaan Uji

dibutuhkan dalam Uji fungsi paru/ spirometri

Tujuan Instruksional Khusus

Gambaran Radiologi penyakit

non infeksi

paru

Gambaran Radiologi penyakit

Pemeriksaan BTA

Blok 7 Sistem Respirasi

Tema

Skills lab

Kuliah

Skills lab

Kuliah

Praktikum

Radiologi

Radiologi

Mikrobiologi

Metode
Departemen
Pembelajaran
Terkait

Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Topik

Terapi herbal untuk ISPA,

Terapi Oksigen dan Nebulasi

mukolitik dan antitusif

Farmakologi Bronkodilator,

Blok 7 Sistem Respirasi

Herbal

Oksigen

Terapi

Farmakologi

Tema

22

1. Menjelaskan dasar-dasar terapi oksigen


2. Menjelaskan cara penggunaan nebulizer beserta penentuan dosis
obat yang tepat sesuai kasus
3. Menjelaskan berbagai alat terapi oksigen dan cara penggunannya
4. Menjelskan cara pemilihan alat terapi oksigen sesuai kasus dan
dosis oksigen sesuai kasus
1. Menjelaskan berbagai pilihan obat herbal untuk ISPA, bronkhitis

penyakit.

Menjelaskan perlunya evaluasi lanjutan pada penanganan

6.

parameter dan indikator keberhasilan pengobatan.

Menjelaskan

mukolitik dan Antitusif berdasarkan evidence based medicine.

penanganan penyakit secara farmakologis dengan Bronkodilator,

Menjelaskan secara rasional dan ilmiah dalam menentukan

lain dan efek samping

Menjelaskan kemungkinan terjadinya interaksi obat dengan obat

waktu paruh, serta penerapannya pada keadaan klinik

Menjelaskan indikasi pemberian obat, cara kerja obat, dosis,

Antitusif yang mungkin dilakukan dalam penanganan pasien.

TBC Paru
Bronkhopneumonia
PPOK
Emfisema
Bronkiektasis
Menjelaskan berbagai pilihan Bronkodilator, mukolitik dan

5.

4.

3.

2.

1.

Tujuan Instruksional Khusus

Kuliah

Skills lab

Kuliah

Kuliah

Herbal

Skills lab

Anestesi

Farmakologi

Metode
Departemen
Pembelajaran
Terkait

Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Blok 7 Sistem Respirasi

2. Mampu melakukan edukasi berhenti

merokok

23

3. Mahasiswa tidak merokok dan tidak menggunakan napza

terjadi penyalahgunaan napza

merokok dan agar tidak

dan membiasakan bagaimana adab

1. Mampu menjelaskan cara agar napza tidak disalahgunakan

melakukan

bersin dan menguap secara islami

Mampu

bagaimana adab bersin dan menguap

Penyalahgunaan Napza dan

menjelaskan

secara islami

Mampu

Edukasi

2.

1.

6. Menjelaskan perlunya evaluasi lanjutan pada penanganan penyakit.

5. Menjelaskan parameter dan indikator keberhasilan pengobatan.

berdasarkan evidence based medicine.

penanganan penyakit ISPA,bronkitis, asma dengan obat herbal

4. Menjelaskan secara rasional dan ilmiah dalam menentukan

dengan obat lain dan efek samping

3. Menjelaskan kemungkinan terjadinya interaksi obat herbal

obat, dosis, waktu paruh, serta penerapannya pada keadaan klinik

2. Menjelaskan indikasi/kontraindikasi pemberian obat herbal, cara kerja

dan asma dalam penanganan pasien.

Tujuan Instruksional Khusus

Adab bersin dan menguap

dan asma

bronkitis

Topik

Keislaman

Tema

Skills lab

Kuliah

Kuliah

Skills lab

Keislaman

Keislaman

Metode
Departemen
Pembelajaran
Terkait

Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Blok 7 Sistem Respirasi

24

Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Purwokerto


5.

Topik Kuliah

MINGGU
KULIAH
I
Kuliah pengantar blok
Kuliah pengantar skills lab
Edukasi berhenti merokok
Anatomi sistem respirasi
Bronkhitis akut,kronis dan
bronkiektasis
Patofisiologi batuk
(kering,berdahak,berdarah)
sesak napas,
Pengantar Skills lab
Anamnesis sistem respirasi
Gambaran Radiologi
penyakit paru non infeksi
Review fisiologi sistem
respirasi
II
Pengantar Skills lab PF
sistem respirasi
Patologi Anatomi sistem
respirasi atas
Patologi Anatomi sistem
respirasi bawah
Gambaran radiologi penyakit
paru infeksi
Adab bersin dan menguap
Kuliah Asma Bronchial dan
status asmatikus,
Pneumothorak
III
Pemeriksaan Sputum BTA
Edema paru, hematothorax,
abses paru, Efusi pleura,
Efusi pleura masif
Pengantar skills lab
interpretasi rontgen thoraks
Bronkiolitis, pneumonia,
bronkopneumonia, TBC
pada anak
TBC paru tanpa komplikasi,
TBC paru dengan HIV dan
MDR TB
Diskusi panel
IV

Terapi herbal untuk ISPA,


bronkitis dan asma
Penyalahgunaan Nafza dan
merokok
Pneumokoniasis, Atelektasis,
obstructive sleep apnea
(OSA)
PPOK eksaserbasi akut,
emfisema paru

Blok 7 Sistem Respirasi

BAGIAN
Tim Blok VII
PJ Blok

DOSEN
Tim Blok VII
Dr. Luhur Dewantoro

WAKTU
2 jam
2 jam

Anatomi
Pulmonologi

Dr. Nasyid Abdullah


Dr. Joko Susilo, Sp.P

2 jam
2 jam

Dr.
Annisa,Sp.PD

2 jam

Fisiologi

Pulmonologi

Yunia

Dr. Joko Susilo, Sp.P

2 jam

Radiologi

Dr. Ardi S,Sp.Rad

2 jam

Fisiologi

Dr. Anis Kusumawati,


M.Sc
Dr. Joko Susilo, Sp.P

2 jam
2 jam

Dr. Islim S, Sp.PA

2 jam

Dr. Islim S, Sp.PA

2 jam

Dr. Ardi S,Sp.Rad

2 jam

Keislaman
Pulmonologi

Dr. Luhur Dewantoro


Dr. Joko Susilo, Sp.P

1 jam
2 jam

Mikrobiologi
Pulmonologi

Dr. Dedeh
Dr. Joko Susilo, Sp.P

2 jam
2 jam

Radiologi

Dr. Ardi S,Sp.Rad

2 jam

IKA

Dr. Hanum, Sp.A

2 jam

Dr. Joko Susilo, Sp.P

2 jam

Tim dosen blok VII

2 jam

Dr. Yenni Bahar,Msc

2 jam

Keislaman

Dr. Luhur Dewantoro

2 jam

E-learning

Dr. Luhur Dewantoro

2 jam

Pulmonologi

Dr. Joko Susilo, Sp.P

2 jam

Pulmonologi
Patologi
anatomi
Patologi
anatomi
Radiologi

Pulmonologi

Tim dosen blok


VII
Herbal

25

Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Purwokerto


MINGGU
KULIAH
V
Bronkodilator, mukolitik dan
antitusif
Kuliah pengantar SL Terapi
oksigen dan nebulasi
Field Lab edukasi berhenti
merokok dan pencegahan TB
Paru
Tumor mediastinum,
Karsinoma paru
Displasia bronkhopulmonar,
infark paru, emboli paru,
kistik fibrosis, penyakit paru
interstitial

6.

BAGIAN
Farmakologi

DOSEN
Dr. Fadhol,MSc

WAKTU
2 jam

Skills Lab

Dr. Susyadi,Sp.An

2 jam

Field Lab

Dr. Susyadi, Sp.An

2 jam

Pulmonologi

Dr. Joko Susilo, Sp.P

2 jam

E-learning

Dr. Luhur Dewantoro

2 jam

Topik Praktikum
No

Topik

Departemen

Waktu

2.

Anatomi sistem respirasi


Patologi Anatomi sistem respirasi

ANATOMI
PATOLOGI ANATOMI

2,5 jam
2,5 jam

3.

Histologi sistem respirasi

HISTOLOGI

2,5 jam

4.

Biokimia Hb-CO

BIOKIMIA

2,5 jam

Departemen
MEDICAL SKILLS

Waktu
2 jam

1.

7.

Topik Skills Lab

No
Topik
1. Anamnesis sistem Respirasi
2.

Pemeriksaan Fisik Paru

2 jam

3.

Edukasi Berhenti merokok

2 jam

4.

Interpretasi Rontgen thoraks

2 jam

5.

Terapi Oksigen dan Nebulizer

2 jam

6.

Persiapan dan pemeriksaan sputum

MIKROBIOLOGI

2 jam

FISIOLOGI

2,5 jam

dan Interpretasinya
(pengecatan gram dan Ziehl
Nielsen (BTA)
7.

8.

Uji fungsi paru/ spirometri

Topik Field Lab


No
Topik
1. Program Penanggulangan

Departemen
FIELD LAB

Waktu
6 jam

penyakit TBC PARU


2.

Penyuluhan berhenti merokok

Blok 7 Sistem Respirasi

26

kel A, Histologi jaringan

Dr.Joko,Sp.P Kuliah
ikat kel.B

sist Respirasi

respirasi

Blok 7 Sistem Respirasi

17.30-18.00

16.30-17.30

15.30-16.30

15.00-15.30

14.00-15.00

Praktikum Anatomi

Anamnesis sistem

Pengantar Skills lab

13.00-14.00

sist Respirasi kel


B,Histologi Jaringan

sistem respirasi
Dr.Joko,Sp.P

27

ikat kel.A

Praktikum Anatomi

ISHOMA

infeksi dr.Ardi,Sp.Rad

penyakit paru non

Kuliah Radiologi

Pengantar Skills lab PF

ISHOMA

Dr. Anis K

Dr. Nasyid
ISHOMA

Respirasi

respirasi

topik 1

ISHOMA

Review Fisiologi sistem

Kuliah Anatomi sistem

Dr.(

topik 1

Respirasi

Histologi Kel B

Anatomi kel.A,Prakt

Integrasi praktikum

ISHOMA

dr.Anis K

sesak napas

Patofisiologi batuk dan

Dr.(

Respirasi

Anamnesis sist

Tutorial II

12 Sept

JUMAT

Anamnesis sist

Tutorial I

(Tim Blok VII)

Blok

11 Sept

KAMIS

Skills Lab II

10 Sept

RABU

Skills Lab I

9 Sept

8 September

Kuliah Pengantar

SELASA

SENIN

11.30-13.00

10.30-11.30

09.30-10.30

08.30-09.30

07.30-08.30

07.00-07.30

MINGGU I

C. JADWAL BLOK (jadwal blok dihapus sj mba)

ISHOMA

Kuliah Bahasa Inggris

13 Sept

SABTU

Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Bronkhitis akut dan

13.00-14.00

Dr.Joko,Sp.P

Blok 7 Sistem Respirasi

17.30-18.00

16.30-17.30

15.30-16.30

15.00-15.30

14.00-15.00

ISHOMA

11.30-13.00

kronis, bronkiektasis

Topik 2

Tutorial I

dr. Luhur

merokok.

Edukasi berhenti

Pengantar skills lab

15 Sept

SENIN

10.30-11.30

09.30-10.30

08.30-09.30

07.30-08.30

07.00-07.30

MINGGU II

PA sist

Sputum BTA kel B

Mikrobiologi pmrx

Respirasi kel A

Praktikum

ISHOMA

Dr.Joko Sp.P

Pneumothorak

dan status asmatikus,

Kuliah Asma Bronchial

ISHOMA

28

sputum BTA

kel A

Mikrobiologi pmrx

Respirasi kel B,

Praktikum PA sist

ISHOMA

Dr.Ardi,Sp.Rad

Dr.Islim Sp.PA

Dr.Islim Sp.PA

kel.A

Anatomi kel.B, Histologi

Integrasi Praktikum

ISHOMA

Dr.Luhur

dan menguap

Penyakit Infeksi Paru

Sistem Respirasi bawah

Dr.(

PF sist Respirasi

Skills Lab II

19 Sept

JUMAT

Sistem Respirasi atas

Topik 2

Tutorial II

18 Sept

KAMIS

Keislaman Adab bersin

17 Sept

RABU

Kuliah Patologi Anatomi Kuliah Patologi Anatomi Kuliah gamb.radiologi

Dr.(

PF sist Respirasi

Skills Lab I

16 Sept

SELASA

ISHOMA

Kuliah Bahasa Inggris

Anatomi

Ujian Praktikum

20 Sept

SABTU

Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Dr.(

Dr. dedeh

Dr.Joko,Sp.P

PRAKTIKUM

ISHOMA

Dr.Ardi, Sp.Rad

Biokimia Hb-CO kel B

Praktikum

Dr.Joko,Sp.P

29

B, Biokima Hb-CO kel

TB

dengan HIV dan MDR Fisiologi spirometri kel.

komplikasi, TBC paru

TBC paru tanpa

Biokimia kel B

Mikrobiologi kel.A,

Integrasi Prakt

ISHOMA

Blok

Dr.(

merokok.

Edukasi berhenti

Skills Lab II

26 Sept

JUMAT

Thoraks

ISHOMA

Topik 3

Tutorial II

25 Sept

KAMIS

Diskusi Panel Tengah

ISHOMA

Dr. Hanum,Sp.A

anak

pneumonia, TBC pada

Bronkopneumonia,

24 Sept
Bronkiolitis,

RABU

Interpretasi Rontgen

Pengantar Skills Lab

paru dan Efusi pleura Fisiologi spirometri kel A,

Blok 7 Sistem Respirasi

17.30-18.00

16.30-17.30

15.30-16.30

15.00-15.30

14.00-15.00

hematothorax, abses

Edema paru,

ISHOMA

11.30-13.00

13.00-14.00

Topik 3

Tutorial I

merokok.

BTA
)

Edukasi berhenti

pemeriksaan Sputum

Skills lab I

23 Sept

22 Sept

Kuliah Mikrobiologi

SELASA

SENIN

10.30-11.30

09.30-10.30

08.30-09.30

07.30-08.30

07.00-07.30

MINGGU III

ISHOMA

Kuliah Bahasa Inggris

Histologi

Ujian Praktikum

27 Sept

SABTU

Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Blok 7 Sistem Respirasi

17.30-18.00

16.30-17.30

15.30-16.30

15.00-15.30

14.00-15.00

Dr. Yenni

asma
kel.A, Fisiologi kel.B
Dr.Joko,Sp.P

atelektasis

emfisema paru dan

ISPA, bronkitis dan


Integrasi Praktikum PA

PPOK eksaserbasi akut,

Terapi herbal untuk

ISHOMA

sleep apnea (OSA)

obstructive

13.00-14.00

ISHOMA

Dr.Luhur

Atelektasis,

Pneumokoniasis,

Penyalahgunaan Nafza
dan merokok

E-Learning

Thoraks

Interpretasi Rontgen

Keislaman

Topik 4

Skills Lab I

1 Okt

RABU

ISHOMA

(MCQ 1)

Ujian Tengah Blok

30 Sept

29 Sept

Tutorial I

SELASA

SENIN

11.30-13.00

10.30-11.30

09.30-10.30

08.30-09.30

07.30-08.30

07.00-07.30

MINGGU IV

30

kel.B, Fisiologi kel.A

Integrasi Prakt PA

ISHOMA

Topik 4

Tutorial II

2 Okt

KAMIS

Bokimia kel.A

Mikrobiologi Kel.B,

Integrasi Prak

ISHOMA

Dr. Rizka Adi

Kuliah Field Lab

Thoraks. Dr.(

Interpretasi Rontgen

Skills Lab II

3 Okt

JUMAT

IDUL ADHA

HARI RAYA

4 Okt

SABTU

Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Purwokerto

field lab

Biokimia Kel A

Blok 7 Sistem Respirasi

17.30-18.00

16.30-17.30

15.30-16.30

15.00-15.30

14.00-15.00

Menyusun laporan

ISHOMA

Integrasi prakt

ISHOMA

11.30-13.00

13.00-14.00

Topik 5

Tutorial I

inhalasi dr. Joko,Sp.P

Lab Terapi oksigen dan

FIELD LAB

7 Okt

6 Okt

Kuliah Pengantar Skills

SELASA

SENIN

10.30-11.30

09.30-10.30

08.30-09.30

07.30-08.30

07.00-07.30

MINGGU V

Dr.(

(preceptor fakultas dan


puskesmas)

pneumonia aspirasi
Dr.Joko, Sp.P

31

Diskusi Field Lab

ISHOMA

Dr. Joko,Sp.P

Karsinoma paru

Fisiologi

Ujian Praktikum

ISHOMA

Dr.Rizka

dan antitusif

Tumor mediastinum dan Bronkhodilator, mukolitik

bronkhopneumonia,

Pneumonia,

ISHOMA

interstitial,

fibrosis, penyakit paru

paru, emboli paru, kistik

bronkhopulmonar, infark

Displasia

E-learning

Dr.(

Topik 5

inhalasi

inhalasi

Terapi oksigen dan

Tutorial II

Terapi oksigen dan

10 Okt

JUMAT

Skills Lab II

9 Okt

KAMIS

Skills Lab I

8 Okt

RABU

ISHOMA

Kuliah Bahasa Inggris

(semua dosen blok VII)

Diskusi Panel

11 Okt

SABTU

Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Purwokerto

14 Okt

13 Okt

Gelombang 1

Ujian Tulis MCQ 2

gelombang 2

15.00-15.30

15.30-16.30

Blok 7 Sistem Respirasi

17.30-18.00

16.30-17.30

Remidi ujian MCQ 1

Anatomi

Gelombang 1

14.00-15.00
Gelombang 2

MCQ 1

Remidi Praktikum

Remidi Ujian Tulis

ISHOMA

Ujian Tulis MCQ 2

13.00-14.00

11.30-13.00

ISHOMA

Histologi

Patologi Anatomi

09.30-10.30

10.30-11.30

Remidi Praktikum

15 Okt

RABU

Ujian Praktikum

ISHOMA

SELASA

SENIN

08.30-09.30

07.30-08.30

07.00-07.30

MINGGU VI

32

Fisiologi

Remidi Praktikum

ISHOMA

Mikrobiologi

Ujian Praktikum

16 Okt

KAMIS

Remidi praktikum PA

ISHOMA

Biokimia

Ujian Praktikum

17 Okt

JUMAT

Biokimia

Remidi Praktikum

ISHOMA

Mikrobiologi

Remidi Praktikum

18 Okt

SABTU

Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Blok 7 Sistem Respirasi

33

Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Purwokerto


BAB IV
TUTORIAL

A. Petunjuk Teknis Pelaksanaan


Petunjuk teknis pelaksanaan Problem Based Learning
1. Perkenalan kelompok (10 menit)
a. Tutor menyampaikan pengantar, memperkenalkan dirikepada mahasiswa.
b. Tutor memimpin perkenalan antar anggota kelompok bila diskusi kelompok baru
pertama kali dilakukan dan antara dosen dengan mahasiswa atau antar mahasiswa
belum saling kenal.
2. Pemilihan moderator dan sekretaris serta oenjelasan umum (5 menit)
a. Tutor memimpin pemilihan moderator dan sekretaris diskusi.Setiap skenario dipilih
moderator dan sekretaris yang berbeda.
b. Menjelaskan peran moderator dan skretaris diskusi
c. Menjelaskan mekanisme yang baik dalam berdiskusi
3. Tutor menjelaskan apa yang harus dilakukan oleh kelompok ( 5 menit).
Tutor menjelaskan apa yang harus dilakukan oleh kelompok diskusi PBL dalam
mendiskusikan setiap skenario, yaitu dengan menerapkan 7 jumps atau langkah
langkahpemecahan masalah lain yang relevan dengan masalah yang sedang didiskusikan.
4. Mengamati Diskusi (90 menit)
Selama mahasiswa bediskusi, tutor mengamati jalannya diskusi dan memberi pengarahan
bila terjadi masalah.
5. Tutor mengakhiri diskusi ( 5- 10 menit)
a. Limamenit sebelum diskusi berakhir, tutormengingatkan kepada moderatorbahwa
diskusi harus segera diselesaikan.
b. Pada akhir diskusi, tutor memberikan masukan maskan tentang diskusi yang baru
saja berlangsung, seperti sisematika diskusi, partisipasi anggota kelompok,ringkasan
hasil diskusi,dan lain lain.
Yang perlu diperhatikandalam diskusi kelompok adalah diterapkannya 7 langkah (seven
jumos) untuk memecahkan masalah, yaitu:
1. Klarifikasi (kelejasan) istilah dan konsep
2. Menetapkan definisi atau batasan permasalahan yang tepat
3. Menganalisa permasalahan
4. Menyususn urutan berbagai penjelasan mengenai permasalahan
5. Merumuskan tujuan belajar
6. Belajarmandiri secara individual atau kelompok
Blok 7 Sistem Respirasi

34

Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Purwokerto


7. Menarik atau mengambil sistem informasi yang dibutuhkan dariinformasi yang ada.
Langkah 1. Kejelasan istilah dan konsep
Dalam skenario (penyampaian masalah) ada beberapa istilah yang tidak jelas atau
memungkinkan interpretasi yang berbeda. Semua istilah istilah yang tidak jelas harus
dimengerti dahulu dan penjelasan tersebut sebaiknya ditulis untuk menghindari
kesalahpahaman di kemudian hari.kadang kadang perbedaaan konsep bisa saja terjadi.
Langkah 2. Menetapkan definisi ataubatasan permasalahanyang tepat
Definisikan

dan

rumuskan

dahulu

permasalahan

permasalahan

dalam

skenario.Biasanya letak permasalahan adalah rangkaian cerita yang tidak jelas. Ceritacerita ini harus diungkapakan kembali dengan istilah istiah yang jelas apakah cerita
tersebut merupakan masalah kesehatan individu atau masyarakat, sebelum dapat
dianalisa lebih lanjut.
Langkah 3. Menganalisa masalah
Analisa permasalahan dapat berupa suatu brainstorming. Setiap partisipan menyatakan
aspek mana yang menurutnya paling penting dan dengan diskusi dapat dipastikan mana
yang benar. Pengetahuan yang dimiliki menentukan arah adu pendapat dan tujuannya
memang untuk dapat menggunakan pengetahuan yang ada pada kelompok tersebut
sebanyak mungkin.perlu dicatat hal hal yang belum diketahui atau kurang jelas.
Langkah 4.Menyusun berbagai penjelasan mengenai permasalahan
Setelah adu pendapat akan diperoleh setumpuk gagasan. Gagasan ini harus disusun
menurut pola yang tertentu yang merupakan rangkaian logis dari berbagai macam aspek
yang saling berkaitan. Sebagai conoh misalnya disusun seperti pohon dengan cabangcabang nya atau dengan anak panah untuk setiap aspek yang berbeda. Dengan cara
seperti ini aspek aspek yang memerlukan pengetahuan lebih lanjut dapat terlihat.
Langkah 5. Merumuskan tujuan belajar
Aspek aspek yang memerlukan pengetahuan lebih lanjut dicatatsejelas mungkin sebagai
tujuan tujuan belajar (learning objectives). Tujuan tujuan ini diberikan pada
partisipan untukk mengumpulkan informasi apa yang harus dikimpulkannya.
Langkah 6. Belajar mandiri secara individual atau kelompok
Anggota anggotakelompok mulai mempelajari tujuan tujuan belajar di perpuatakaan
(buku teks, buku referensi, jurna,CD,dan lain lain)internet, berkonsultasi dengan ahli
dan lainnya.
Langkah 7. Menarik atau mengambil sistem informasi yang dibutuhkan dari
informasi yang ada.

Blok 7 Sistem Respirasi

35

Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Purwokerto


Pada pertemuan keolmpok berikutnya, pengetahuan yang didapat setiap anggota
kelompok dikumpulkan bersama dan dicatat. Permasalahan yang masih belum diketahui
dicatat dan ditunda hingga saat diskusi pakar.
Langkah 1-5 dilaksanakan dalam pertemuan / tutorial pertama, dan langkah 6-7
dilaksanakan pada peetemuan / tutorial ke dua.

B. Skenario PBL

Skenario I

Batuk
Ani, Seorang anak perempuan usia 4 tahun, datang ke poliklinik dengan keluhan batuk
berdahak berwarna hijau yang sudah dirasakan selama 7 hari. Pada awalnya anak
tersebut hanya mengalami nyeri tenggorok, pilek dan batuk kering. Namun saat ini
menderita batuk berdahak berwarna hijau disertai demam.. Suhunya mencapai 38,5C,
denyut nadi 130x/menit, dan pernapasannya 35x/menit. Tidak ditemukan adanya
komplikasi dan tanda bahaya. Ayah dan kakaknya dirumah merokok 1 bungkus
perhari di rumah. Tidak ada riwayat sesak napas dalam keluarga.

Skenario II

Sesak napas
Dodi, seorang anak laki-laki usia 13 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan
batuk-batuk selama 2 minggu. Batuk dirasakan selalu timbul pada malam hari. Pasien
juga mengalami demam ringan, tetapi tidak pernah diukur berapa suhunya. Menurut
ibunya, Dodi tidak ada sesak napas (mengi) ketika batuk malam hari. Sering bersin dan
nasal kongesti pagi hari ketika kedinginan dan ingin berangkat ke sekolah. Dahulu, dia
mempunyai keluhan yang sama tapi kali ini yang paling buruk. Arnold tidak
mempunyai alergi makanan dan obat-obatan.
Riwayat penyakit dahulu eczema dan kulit kering sejak lahir. Namun secara umum
dia sehat dan sudah diberikan imunisasi lengkap. Riwayat penyakit keluarga kakaknya
menderita asma. Dalam lingkungan rumah tidak ada perokok dan hewan peliharaan.

Blok 7 Sistem Respirasi

36

Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Purwokerto


Dua hari kemudian pasien datang kembali dengan keluhan sesak napas disertai mengi. Pasien
sadar dan kooperatif, posisi duduk, ketika diajak bicara jawabannya hanya 1-2 kata (beberapa
kata) tampak sesak dan gelisah.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan

Tanda vital: Suhu 37.8 C Nadi:110x/m, RR 25x/menit, TD 100/60, oxygen saturation 95%
in room air.

Mata jernih, mukosa nasal sembab tidak ada discharge,

Ada multiple small lymph nodes teraba di leher bagian atas.

AP diameter meningkat,hipersonor pada perkusi, ronkhi dan wheezing terdengar keras pada
auskultasi, terdapat retraksi suprasternal.

Jantung regular, tidak ada murmur.

Kulit

kering, tidak ada inflamasi

Skenario III

Demam, batuk dan sesak napas


Seorang lakilaki usia 60 tahun datang ke UGD Rumah sakit dengan keluhan demam,
sesak napas, nyeri dada dan batuk berdahak kuning yang dirasakan semakin memburuk
sejak 5 hari yang lalu. Sewaktu usia 25 tahun pernah menderita tuberkulosis paru dan
saat itu sudah dinyatakan sembuh. Saat ini gejala yang dirasakan hampir sama seperti
saat sakit tuberkulosis paru yang dulu yaitu batuk dan sesak napas, tetapi saat ini
dirasakan muncul secara mendadak, sedangkan dulu tidak. Dokter mengatakan
sakitnya ini bisa disebabkan oleh bakteri,virus, jamur,ataupun parasit.
Pasien sering mengkonsumsi kortikosteroid akibat penyakit radang sendi yang
diderita. Pasien juga sering mengkosumsi alkohol sejak usia 20 tahun.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan Tekanan darah 140/90 mmHg, laju nadi
110x/menit, RR: 34x/menit disertai retraksi didnding dada, suhu 39C, suara bronkial
di lapang paru kiri, lainnya dalam batas normal. Pemeriksaan laboratorium didapatkan
leukositosis, hasil lainnya dalam batas normal. Pada foto rontgen didapatkan efusi
pleura, empiema dan abses paru.

Skenario IV

Blok 7 Sistem Respirasi

37

Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Purwokerto


Akibat tertipu iklan rokok
Mbah Paijo, seorang laki-laki usia 62 tahun datang ke IGD Rumah sakit dengan
keluhan utama: sesak napas makin memberat sejak 7 hari ini disertai nyeri dada kanan.
Dalam 3 hari terakhir batuk makin sering dengan dahak kuning kental. Riwayat batuk
dan sesak napas sejak 10 tahun yang lalu, Dua tahun ini dirasa lebih berat dan sering
diikuti mengi. Pernah diberi obat pelega inhaler dan disarankan berhenti merokok.
Pernah bekerja di pabrik asbes selama 10 tahun. Mbah Paijo seorang perokok sejak
SMA usia 17 tahun. Sehari kurang lebih 1 bungkus rokok. Kedua tungkai bengkak 1
bulan ini.
Pada pemeriksaan keadaan umum: penderita gelisah dan tampak sesak. Pemeriksaan
Paru: Inspeksi statis tampak simetris dan saat bernapas dada kanan tertinggal
dibanding dada kiri. Auskultasi suara napas melemah di paru bawah, paru kanan
bawah perkusi redup. Paru kanan atas dan paru kiri didapatkan ronki dan wheezing.
Pemeriksaan jumlah leukosit belum ada hasil. Tidak dilakukan pemeriksaan analisis
gas darah. Pemeriksaan spirometri belum dapat dilakukan. Pemeriksaan foto toraks:
paru tampak emfisematous, infiltrat bilateral, paru kanan bawah tampak perselubungan
homogen. Pemeriksaan kultur mikroorganisme dan sitologi sputum belum ada hasil.
Pemeriksaan punksi percobaan ditemukan cairan pleura seroxanthochrom, hasil
analisis kesan eksudat.

Skenario V
Darah muda
Seorang laki-laki usia 30 tahun, datang ke IGD rumah sakit dengan keluhan utama batuk
darah, sebanyak tiga kali, setiap batuk kira-kira 1/3 gelas belimbing sejak 1 hari yg lalu. Sejak
tiga bulan yang lalu Penderita mengeluh batuk dengan dahak sulit keluar diikuti demam hilang
timbul dan keringat dingin di malam hari. Nafsu makan

menurun, Berat badan menurun 7 kg.

Penderita adalah seorang perokok. empat tahun yg lalu mengaku pernah menderita flek paru
dengan suara serak dan mendapat pengobatan paket yang direncanakan dari Puskesmas selama 6
bulan. Namun saat mendapat pengobatan tersebut di bulan kedua, penderita dirawat di rumah
sakit karena muntah-muntah dan mata kuning. Penderita mempunyai 3 anak yang masih balita.
Ayahnya meninggal karena penyakit paru menular dan jantung 6 tahun yang lalu.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan Tekanan darah: 100/60 mmHg, konjunctiva pucat,
auskultasi suara amforik pada paru kanan dan didapatkan pembesaran kelenjar leher.
Blok 7 Sistem Respirasi

38

Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Purwokerto


Pemeriksaan sputum sewaktu pertama negatif, Pemeriksaan darah belum ada hasil. Foto torak
tampak gambaran fibroinfiltrat dan kavitas di paru kanan. Gambaran sarang tawon pada apeks
paru kiri. Biopsi jarum halus (BJH) dan bila perlu bronkoskopi diatas meja operasi. Penderita
ditenangkan, darah yang keluar dari batuk ditampung dan dimonitor volumenya.
Pasien bekerja sebagai tukang becak dan tempat tinggal di lingkungan kumuh dengan
sanitasi kurang baik.

Blok 7 Sistem Respirasi

39

Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Purwokerto

BAB V
EVALUASI PROSES DAN HASIL PEMBELAJARAN

1.

Komponen Penilaian Blok


Komponen nilai blok terdiri dari nilai:

2.

a.

MCQ (50 %)

b.

Praktikum (30%)

c.

Tutorial (20 %)

Pelaksanaan Ujian Blok


a.

Persyaratan ujian blok


Untuk dapat ikut serta dalam ujian blok, mahasiswa wajib mengikuti kuliah
dengan kehadiran minimal 80 %, serta mengikuti seluruh kegiatan tutorial,
praktikum dan diskusi panel kecuali ada 3 alasan berikut:
1) Menderita sakit yang dibuktikan dengan surat dokter dan diserahkan
dalam waktu 24 jam.
2) Mendapat kemalangan (orang tua/saudara kandung meninggal dunia)
3) Mendapat tugas fakultas yang dibuktikan dengan surat tugas.

b. Materi ujian blok


Materi ujian blok berasal dari semua bahan sesuai dengan tujuan
pembelajaran yang diterjemahkan dalam kuliah, tutorial dan diskusi panel.
Proporsi soal dibuat oleh TB berdasarkan blue print yang sudah ditetapkan
sebelum blok berjalan dan disetujui oleh divisi asesmen. Soal ujian blok
disiapkan oleh TB kemudian dilakukan Review/ telaah bersama dengan Tim
Review/ telaah Soal.
c.

Mekanisme pengumpulan soal


Pengumpulan soal dari kuliah pakar dan tutorial menjadi tanggung jawab
Penanggung jawab Blok.
Sumber soal ujian:
1) Pemberi kuliah pakar mengumpulkan: minimal 5 + 5 soal baru tiap satu
jam kuliah

Blok 7 Sistem Respirasi

40

Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Purwokerto


2) TB mengumpulkan : minimal 3 + 3 soal baru tiap satu skenario
3) Semua soal ujian diserahkan ke divisi Asesmen.
Semua staf pendidik dan kependidikan yang terlibat dalam pembuatan,
pengumpulan, dan pemrosesan soal ujian wajib menjaga kerahasiaan soal
ujian.
d. Review/ telaah soal
Review/ telaah terhadap soal yang dikumpulkan dilakukan oleh TB bersama
divisi asesmen. Review Soal mulai minggu kedua blok berjalan. Apabila
perlu TB dapat mengundang narasumber terkait. Setelah dilakukan review
isi soal oleh TB bersama reviewer, maka soal dalam bahasa Inggris akan
diedit oleh tim editor bahasa sebelum soal diujikan. Review/telaah soal
ujian harus sudah selesai dan siap digunakan maksimal dua hari kerja
sebelum pelaksanaan ujian.
e.

Pelaksanaan ujian blok


Ujian blok dilaksanakan pada minggu ke-3 dan minggu ke 6 dari
masing-masing blok dan dikoordinasi oleh Ketua Program Studi Pendidikan
Dokter. Pelaksanaan ujian blok diutamakan dengan Computerized Based
Testing (CBT), tetapi dalam keadaan secara teknis tidak memungkinkan
maka dilakukan ujian dengan paper-based testing dengan memperhatikan
kaidah keamanan dan variasi soal.

f.

Administrasi dan keamanan soal


Bank soal, penyiapan soal serta scoring soal dikelola secara profesional dan
aman oleh divisi asesmen di bawah supervisi Wakil Dekan 1 .

g.

Analisis butir soal


Setelah ujian blok selesai, dilakukan analisis butir soal. Hasil analisis butir
soal disampaikan kepada setiap pembuat soal untuk masukan pembuatan
soal berikutnya.

h. Umpan balik dari mahasiswa


Setelah pelaksanaan ujian blok, mahasiswa diberi kesempatan (2 hari kerja)
untuk memberikan umpan balik atau komplain secara tertulis mengenai
soal-soal yang meragukan, tidak jelas atau multiinterpretasi. Umpan balik
ditujukan kepada TB.
3. Pemberian Nilai

Blok 7 Sistem Respirasi

41

Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Purwokerto


a.

Nilai blok mencakup penguasaan materi dalam ranah kognitif yang terdapat
pada blok tersebut.

b.

Ujian blok dilaksanakan pada minggu terakhir pelaksanaan masing-masing


blok

c.

Skor hasil ujian blok dilaporkan oleh TB kepada Ketua Program Studi
Pendidikan Dokter selambat-lambatnya 5 hari kerja setelah ujian
berlangsung dengan tembusan kepada divisi Asesmen.

d.

Pembobotan nilai akhir blok adalah :


Mahasiswa dinyatakan lulus blok jika :
1) Nilai MCQ minimal 66
2) Tutorial lulus (minimal nilai 70)
3) Praktikum lulus dengan nilai minimal 70

e.

Mahasiswa yang tidak lulus ujian blok dapat mengikuti remedial dan atau
ujian perbaikan pada waktu yang ditentukan.

f.

Nilai untuk ujian blok berupa grade sebagai berikut:


Grade Nilai :
A

80

B+ 75,00 79,99
B

66,00 74,99

C+ 60,00 65,99
C

50,00 59,99

40,00 49,99

< 40,00

4. Pengumuman Hasil Ujian


a.

Nilai akhir blok ditentukan oleh TB dan Ketua Program Studi Pendidikan
Dokter dan disetujui oleh divisi Asesmen.

b.

Pengumuman hasil ujian selambat-lambatnya 6 hari kerja setelah ujian


selesai.

c.

Bagi mahasiswa yang belum puas dengan pencapaian nilai, dapat mengikuti
ujian perbaika atau mengikuti remediasi.

5. Ujian Susulan
a.

Ujian susulan diselenggarakan bersama dengan ujian perbaikan pada setiap


akhir semester.

Blok 7 Sistem Respirasi

42

Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Purwokerto


b.

Mahasiswa yang berhak mengikuti ujian susulan adalah mahasiswa yang


belum mengikuti ujian utama karena alasan berikut:
1) Pada saat ujian utama menderita sakit yang dibuktikan dengan surat
dokter dan diserahkan paling lambat 24 jam setelah hari ujian
2) Pada saat ujian utama mendapat kemalangan (orang tua/saudara
kandung meninggal dunia)
3) Pada saat ujian mendapat tugas fakultas yang dibuktikan dengan surat
tugas.

c.

Mahasiswa yang mengikuti ujian susulan karena alasan yang tertera dalam
pasal poin 1), 2) dan 3) nilai maksimal adalah A.

6. Ujian Perbaikan
a.

Ujian perbaikan diselenggarakan sebanyak 2 kali yaitu pada setiap akhir


blok dan akhir semester.

b.

Ujian perbaikan di akhir blok dilaksanakan pada minggu keenam blok yag
bersangkutan. Ujian perbaikan di akhir blok ditujukan bagi mahasiswa yang
nilai CBT nya kurang dari 66. Bentuk soal ujian perbaikan di akhir blok
adalah MCQ metode CBT dengan nilai maksimal 66.

c.

Ujian perbaikan di akhir semester dilaksanakan setelah mahasiswa


mengiktui remediasi (mini blok). Setiap semester, mahasiswa diberi
kesempatan mengikuti maksimal 2 mini block.

d.

Mahasiswa yang masih mendapat nilai belum B setelah mengikuti ujian


perbaikan di akhir semester wajib mengulang kegiatan blok terkait (double
block) di tahun berikutnya dengan syarat minimal mengulang tutorial
minimal 2 kali, kuliah pakar 2 kali, praktikum 1 kali, skills lab 1 kali
dengan berkonsultasi kepada DPA, TB dan divisi asesmen.

7. Mini Block
a.

Mini block diikuti oleh mahasiswa yang nilainya belum B+

b.

Mini block dilaksanakan selama 3 minggu di akhir semester setelah nilai


blok keluar, terdiri dari 2 minggu kegitan pembelajaran dan 1 minggu ujian;

c.

Mini block diselenggarakan jika peserta mencapai minimal 5 orang


mahasiswa;

d.

Kegiatan mini block terdiri dari lecture, tutorial dan diskusi panel;

Blok 7 Sistem Respirasi

43

Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Purwokerto


e.

Ujian mini block dengan soal MCQ metode CBT terdiri dari ujian utama
dan ujian remedial;

f.

Nilai maksimal adalah 75.

g.

Mahasiswa harus mendaftarkan diri ke sekretariat akademik dan membayar


biaya yang telah ditetapkan.

8. Remediasi (Double Block)


a.

Remediasi adalah pengulangan kegiatan akademik blok yang belum


diselesaikan oleh mahasiswa. Kegiatan remediasi dilakukan pada saat blok
yang bersangkutan berjalan.

b.

Dalam satu semester mahasiswa hanya diperbolehkan mengambil blok


reguler dan remediasi dengan jumlah total maksimum 4 blok.

c.

Mahasiswa yang berhak mengikuti remediasi adalah mahasiswa yang:


1) Tidak mengikuti kegiatan tutorial secara lengkap.
2) Telah 2 kali mengikuti ujian perbaikan tetapi belum lulus (di akhir blok
dan di akhir semester).
3) Biaya remediasi ditanggung oleh mahasiswa sesuai dengan ketentuan
yang telah ditetapkan oleh Dekan FK UMP

9. Ujian Praktikum
a.

Ujian Praktikum diselenggarakan di setiap akhir blok.

b.

Komponen nilai akhir praktikum bisa terdiri dari nilai pretes, postes,
laporan dan ujian praktikum.

c.

Ujian Praktikum dilakukan dengan ujian responsi, yang dilakukan dengan


metode ujian responsi berupa identifikasi maupun teori praktikum, dengan
teknis pelaksanaan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh
masing-masing Laboratorium FK UMP.

d.

Mahasiswa dinyatakan lulus praktikum dengan nilai akhir minimal 70.

e.

Hasil ujian praktikum diumumkan paling lambat 1 minggu setelah ujian,


setelah dirapatkan oleh Kepala Laboratorium dan asisten praktikum terkait
bersama Ketua Program Studi Pendidikan Dokter dan divisi asesmen.

f.

Mahasiswa yang tidak lulus ujian praktikum wajib mengikuti inhall ujian
pada waktu yang telah ditetapkan oleh Kepala Laboratorium terkait.

g.

Biaya inhall ujian praktikum dibebankan kepada mahasiswa sesuai


ketentuan yang ditetapkan oleh FK UMP.

Blok 7 Sistem Respirasi

44

Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Blok 7 Sistem Respirasi

45

Anda mungkin juga menyukai