Anda di halaman 1dari 62

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sistem respirasi merupakan sistem yang sangat vital dalam tubuh
manusia. Sistem respirasi bertanggung jawab dalam penyediaan oksigen
yang adekuat guna metabolisme sel di dalam tubuh serta bertanggung jawab
mengekskresikan karbon dioksida dari tubuh. Gangguan pada sistem ini
dapat berakibat fatal dan berujung pada kematian.
Berdasar peran yang sangat vital tersebut maka pemahaman yang
jelas dan benar terhadap sistem ini merupakan keniscayaan bagi seorang
dokter. Agar pemahaman yang jelas dan benar tentang sistem respirasi ini
dapat

tercapai

maka

diperlukan

strategi

yang

tepat

pula

dalam

mengajarkannya ke peserta didik yang merupakan calon-calon dokter masa


depan.
Sesuai dengan kurikulum berbasis kompetensi dengan metode
problem based learning maka sedini mungkin calon-calon dokter yang
ditempa di institusi pendidikan dokter harus sudah dikenalkan dengan sistem
respirasi ini. Karenanya, pada tahun pertama peserta didik harus dipahamkan
tentang sistem respirasi yang normal, terutama dari sisi anatomi, histologi,
fisiologi dan biokimiawinya.
Sebagai sarana untuk membantu peserta didik pada tahun pertama
memahami sistem respirasi yang normal maka diperlukan buku blok yang
berisi panduan, arahan dan sasaran serta tujuan pembelajaran yang harus
dicapai pada blok sistem respirasi ini.
Tercapainya sasaran dan tujuan pembelajaran pada blok ini oleh
peserta didik sangat penting guna menjadi bekal memasuki blok berikutnya
serta ketika menjadi dokter kelak.

Blok 2 Sistem Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman

Agar tercapai sasaran dan tujuan pembelajaran pada blok ini maka
sangat dibutuhkan komitmen tinggi dan kesadaran dari peserta didik untuk
berusaha dengan sungguh-sungguh mencapai sasaran dan tujuan tersebut.
B. Prasyarat
1.

Mahasiswa yang dapat mengikuti modul yang sedang berjalan


adalah mahasiswa yang telah memenuhi persyaratan sebagai
mahasiswa FK Universitas Mulawarman.

2.

Telah

mengikuti

program

orientasi

mahasiswa

baru

yang

dilaksanakan oleh FK Universitas Mulawarman


3.

Berkemauan keras menjalani proses pendidikan kedokteran dengan


tekun dan bersemangat dengan tetap menjaga nilai-nilai kepantasan
yang berlaku di dunia pendidikan pada umumnya dan di FK
Universitas Mulawarman khususnya.

Blok 2 Sistem Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman

VISI DAN MISI


Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Mulawarman memiliki visi yang
berlandaskan

pada

visi

Universitas

Mulawarman.

Visi

Universitas

Mulawarman adalah sebagai pusat pengembangan ilmu pengetahuan dan


teknologi yang bertumpu pada hutan tropika basah (tropical rainforest)
beserta lingkungannya, serta melahirkan sumber daya manusia yang
berkualitas, kompetitif, berdedikasi, mandiri, dan professional. Dari visi
tersebut dilahirkan suatu misi FK Unmul yaitu menghasilkan lulusan
pendidikan dokter yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
tinggi, berbudaya Indonesia, bersemangat ilmiah serta memiliki kemampuan
akademik yang profesional dan sanggup untuk berkinerja baik di lingkungan
kerjanya.
Tujuan Khusus
Berdasarkan visi dan misi tersebut di atas, kekhususan pendidikan dokter di
Universitas Mulawarman diarahkan pada lulusan seorang dokter yang
mampu:

Mengatasi

masalah-masalah

kesehatan

keluarga

serta

mengembangkan sistem kedokteran keluarga pada pelayanan primer

Mengatasi masalah-masalah medik yang timbul akibat dari lingkungan


hidup di daerah hutan hujan basah dan lingkungannya

Menggunakan pendekatan bio-sosio-psiko kultural dalam memecahkan


masalah kesehatan

Mengatasi masalah-masalah kesehatan industri dan pertambangan

Memanfaatkan dan/atau mendayagunakan potensi hutan tropis basah


dalam memecahkan masalah-masalah medik di lingkungannya

Melakukan pemahaman upaya pengobatan tradisional dalam konteks


upaya pengobatan modern

Blok 2 Sistem Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman

Tabel 1. Struktur kurikulum FK Universitas Mulawarman tahun 2008


INTERNSHIP

Rotasi Klinik

TAHUN IV KEGAWATDARURATAN DAN MANAJEMEN KESEHATAN


IV

19
Kegawatdarur
atan Medis

20
Kegawatdarur
atan Bedah

21
Manajemen
Kesehatan

III

13
Kelainan
Toraks

14
Kelainan
Abdomen

II

7
Perkembanga
n Sel

8
Kehamilan
dan Bayi Baru
lahir

1
Pengenalan
Pembelajaran
di FK Unmul

2
Sistem
Respirasi

3
Sistem
Kardiovaskule
r

6 Minggu

6 Minggu

6 Minggu

REM

Rotasi Klinik

TAHUN III PENYAKIT KRONIS


15
Kelainan
Neuromuskuloskeletal

REM

16
Kelainan
Kepala dan
Leher

17
Kelainan
Psikiatri

18
Penelitian

REM

11
Penuaan,
Kelainan
Sistemik &
Kulit

12
Elektif

REM

4
Sistem
Digestif

5
Sistem
Urogenital

6
Sistem
Neuromuskuloskel
etal

6 Minggu

6 Minggu

6 Minggu

TAHUN II SIKLUS HIDUP


9
Aanak-anak
dan Remaja

REM

10
Dewasa

TAHUN I FUNGSI NORMAL TUBUH

TAHUN

REM

1
Mgg

SEMESTER GANJIL

Blok 2 Sistem Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman

SEMESTER GENAP

REM

1
Mgg

KOMPETENSI DAN LEARNING


OUTCOME
Pada akhir modul respirasi ini, mahasiswa diharapkan mempunyai
kompetensi sebagai berikut:
Area 1: KOMUNIKASI EFEKTIF
Kompetensi Inti
Mampu menggali dan bertukar informasi (verbal dan non verbal ) dengan
pasien simulasi pada dewasa.
1).

Berkomunikasi

dengan

pasien

simulasi

serta

anggota

keluarganya
1.1. Bersambung rasa dengan pasien simulasi dan keluarganya
6.

Memelihara dan menjaga harga diri pasien simulasi, hal-hal yang


bersifat pribadi, dan kerahasiaan pasien simulasi sepanjang waktu.

1.2. Mengumpulkan informasi


1.

Mampu menggali identitas dengan baik.

4.

Melakukan penggalian data secara runtut dan efisien

5.

Tidak memberikan nasihat maupun penjelasan yang prematur saat


masih mengumpulkan data-data

1.3. Memahami perspektif pasien (simulasi)


2.

Melakukan

eksplorasi

terhadap

kepentingan

pasien,

kekhawatirannya, dan harapannya


4.

Mampu merespon verbal dan non verbal dari pasien simulasi secara
profesional

Blok Sistem Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman

1.4. Memberi Penjelasan dan informasi


1.

Mempersiapkan perasaan pasien simulasi untuk menghindari rasa


takut dan stres sebelum melakukan pemeriksaan fisik

2.

Memberi tahu adanya rasa sakit atau tidak nyaman yang mungkin
timbul selama pemeriksaan fisik atau tindakannya.

Area 2 KETRAMPILAN KLINIS


Kompetensi Inti
Melakukan prosedur klinis sesuai masalah, kebutuhan pasien simulasi,
dan sesuai kewenangannya.
2). Melakukan prosedur klinik dan laboratorium
3. Melakukan pemeriksaan fisik dengan cara yang seminimal mungkin
menimbulkan rasa sakit dan ketidaknyamanan bagi pasien simulasi.
5. Menemukan tanda-tanda fisik.
Area 3 LANDASAN ILMIAH ILMU KEDOKTERAN
Kompetensi Inti
Mengidentifikasi, menjelaskan, dan merancang penyelesaian masalah
kesehatan secara ilmiah menurut ilmu kedokteran kesehatan mutakhir
untuk mendapat hasil yang optimal.
1). Menerapkan konsep-konsep dan prinsip-prinsip ilmu biomedik,
klinik, perilaku, dan ilmu kesehatan masyarakat sesuai dengan
pelayanan kesehatan tingkat primer.
1.

Menjelaskan (C5) prinsip-prinsip ilmu kedokteran dasar yang


berhubungan dengan terjadinya masalah kesehatan sistem respirasi.

Blok Sistem Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman

2.

Menjelaskan (C5) masalah kesehatan baik secara molekular maupun


selular melalui pemahaman mekanisme normal dalam tubuh.

Area 5 PENGELOLAAN INFORMASI


Kompetensi Inti
Mengakses, mengelola, menilai secara kritis kesalahan dan kemamputerapan informasi untuk menjelaskan dan menyelesaikan masalah, atau
mengambil keputusan dalam kaitan dengan pelayanan kesehatan di
tingkat primer
1).

Menggunakan

membantu
pencegahan

teknologi

penegakan
dan

informasi

diagnosis,

promosi

dan

komunikasi

pemberian

kesehatan,

serta

terapi,

untuk

tindakan

penjagaan,

dan

pemantauan status kesehatan pasien.


2. Menggunakan data dan bukti pengkajian ilmiah untuk menilai relevansi
dan validitasnya.
4.

Menerapkan

ketrampilan

dasar

pengelolaan

informasi

untuk

menghimpun data relevan menjadi arsip pribadi.


5.

Menerapkan keterampilan dasar menafsirkan data untuk melakukan


validasi informasi ilmiah secara sistematik.

6.

Meningkatkan kemampuan secara terus menerus dalam merangkum


status.

2). Memahami manfaat dan keterbatasan teknologi informasi


a.

Menerapkan prinsip teori teknologi informasi dan komunikasi untuk

membantu penggunaannya, dengan memperhatikan secara khusus


potensinya untuk berkembang dan keterbatasannya

Blok Sistem Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman

Area 6 MAWAS DIRI DAN PENGEMBANGAN DIRI


Kompetensi Inti

Melakukan praktik kedokteran dengan penuh kesadaran atas


kemampuan dan keterbatasannya.

Mengatasi

masalah

emosional,

personal,

kesehatan,

dan

kesejahteraan yang dapat mempengaruhi profesinya

Belajar sepanjang hayat

Merencanakan, menerapkan, dan memantau perkembangan profesi


secara berkesinambungan

1). Menerapkan mawas diri


4. Menyadari peran hubungan interpersonal dalam lingkungan profesi
dan pribadi.
5.

Mendengarkan secara akurat dan bereaksi sewajarnya atas kritik


yangmembangun dari pasien simulasi, sejawat, instruktur, dan
penyelia (supervisor).

6.

Mengelola umpan balik hasil kerja sebagai bagian dari pelatihan dan
praktik.

2). Mempraktekkan belajar sepanjang hayat


3. Menunjukkan sikap kritis terhadap praktik kedokteran berbasis bukti
(Evidence-Based Medicine).
4. Mengambil keputusan apakah akan memanfaatkan informasi atau
evidence untuk penanganan pasien dan justifikasi alasan keputusan
yang diambil.
5. Menanggapi secara kritis literatur kedokteran dan relevansinya
terhadap pasiennya.
6. Menyadari kinerja profesionalitas diri dan mengidintifikasi kebutuhan
belajarnya

Blok Sistem Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman

Area 7 ETIKA, MORAL, PROFESIONALISME, DAN MEDIKOLEGAL


Kompetensi Inti

Berperilaku profesional dalam praktik kedokteran serta mendukung


kebijakan kesehatan

Bermoral dan beretika serta memahami isu-isu etik maupun aspek


medikolegal dalam praktik kedokteran

Menerapkan program keselamatan pasien

1). Memiliki sikap profesional


2. Menjaga kerahasiaan dan kepercayaan pasien simulasi.
3. Menunjukkan kepercayaan dan hormat menghormati dalam hubungan
dokter dan pasien.
4. Menunjukkan rasa empati dengan pendekatan yang menyeluruh
6.

Mempertimbangkan aspek etis dalam penanganan pasien simulasi


sesuai standar profesi.

2). Berperilaku profesional dalam bekerja sama


1.

Menghormati setiap orang tanpa membedakan status sosial

2.

Menunjukkan pengakuan bahwa tiap individu mempunyai kontribusi


dan peran yang berharga, tanpa memandang status sosial.

3.

Berperan serta dalam kegiatan yang memerlukan kerja sama dengan


para petugas kesehatan lainnya.

4.

Mengenali dan berusaha menjadi penengah ketika terjadi konflik.

5.

Memberikan tanggapan secara konstruktif terhadap masukan dari


orang lain.

7.

Mengenali dan bertindak sewajarnya saat kolega melakukan suatu


tindakan yang tidak profesional.

Blok Sistem Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman

TOPIC TREE

Struktur, bentuk,
dan letak organ
repirasi bagian
bawah

Pernapasan
Jaringan
(Rantai
Respirasi)

Transport CO2 (Bikarbonat, Hb


dan Plasma)

Transport
Gas

Distribusi
Aliran
Darah Paru
Sirkulasi
Darah
paru

Transport O2 (Hb dan


Plasma)

Pusat Respirasi

Difusi Gas

Kemoreseptor Pusat
dan Perifer

Resistens
i Vaskuler

Volume dan
kapasitas
paru

Irama dan
Kedalaman Respirasi

Perfusi

Mekanisme
Respirasi
Struktur,
bentuk &
letak organ
respirasi
bagian atas
Struktur,
bentuk &
letak organ
respirasi
bagian atas
Fungsi
khusus
Hidung
sebagai
indra
penciuman

Pengaturan
Asam Basa

Pengaturan
Respirasi

Respirasi pada
Keadaan Khusus

Ventilas
i

FUNGSI
NORMAL
SISTEM
RESPIRASI

Pertahanan
Sistem
Respirasi

Mikroorganis
me Sistem
Respirasi
Defend
Mechanisms

BLOK TRACTUS RESPIRATORIUS

Blok Sistem Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman

10

SASARAN PEMBELAJARAN
SASARAN PEMBELAJARAN UMUM:
Setelah menyelesaikan modul ini, mahasiswa harus mampu menjelaskan
(C5) sistem respirasi normal, mampu melakukan pemeriksaan fisik
maupun laboratoris yang berhubungan dengan sistem respirasi normal
dengan memperhatikan aspek profesionalitas, moral, dan etika serta
mampu melakukan komunikasi personal secara baik dan benar.
SASARAN PEMBELAJARAN KHUSUS
1. Melalui data sekunder mengenai problem klinis, mahasiswa mampu:
a. Menjelaskan bentuk, struktur, letak dan fungsi sistem respirasi
b. Menjelaskan mekanisme respirasi dan pengaturannya
c. Menjelaskan proses pertukaran gas di dalam organ respiratori
d. Memahami respirasi seluler (reaksi oksidasi sel dan rantai
respirasi)
e. Menjelaskan mekanisme pertahanan sistem respirasi
f. Mengenal normal flora di sistem respirasi
2.
g. Melalui pasien simulasi di laboratorium keterampilan (skills lab),
lab)
mahasiswa mampu:
a. Memberikan informasi tentang pemeriksaan fisik dan laboratorium
pada sistem respirasi normal.
b. Melakukan pemeriksaan fisik dan laboratorium yang berhubungan
dengan sistem respirasi normal
c. Menginterpretasikan hasil pemeriksaan laboratorium pada sistem
respiratori normal
3. Melalui simulasi komunikasi personal, mahasiswa mampu
a. Melakukan komunikasi personal dengan baik dan benar

Blok Sistem Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman

11

b. Mengidentifikasi jenis-senis karakter manusia yang dipengaruhi


oleh faktor bio-psiko-sosio-budaya
c. Membangun kerjasama personal

METODE PEMBELAJARAN
Metode pembelajaran yang dimplementasikan merupakan metode yang
berpusat pada mahasiswa (student centered) meliputi diskusi kelompok
kecil (problem based learning) dan kuliah, seperti kuliah pengantar, kuliah
mata kuliah dasar umum (MKDU), dan kuliah pakar. Kuliah merupakan
metode pembelajaran formal yang sering digunakan untuk penyampaian
knowledge. Praktikum masih dilakukan untuk memperkuat pemahaman
terhadap

knowledge

yang

telah

mereka

dapatkan.

Laboratorium

keterampilan medis (skillslaboratory) juga dilakukan untuk melatih


mahasiswa terampil dalam melakukan keterampilan medis, seperti
keterampilan komunikasi, pemeriksaan fisik, dan prosedural.
1. Problem based learning (PBL)
Kegiatan terdiri atas 7 langkah berdasarkan the seven jumps yang
terbagi atas beberapa tahapan:
Diskusi kelompok I
Diskusi kelompok I merupakan pelaksaan langkah 1-5 dari the
seven jumps. Pada tahapan ini dlakukan untuk menentukan
masalah, menganalisa maslah, membuat hipotesa, membuat
pertanyaan-pertanyaan

untuk

menyelesaikan

masalah,

mengelompokkan pertanyaan, menentukan cabang ilmu untuk


menjawab

pertanyaan,

mennetukan

buku-buku

referensi.

Dipimpin oleh tutor.


Diskusi kelompok II
Pada tahapan diskusi kelompok II mahasiswa melakukan langkah
ketujuh dari the sevent jumps berupa melaporkan hasil bacaan

Blok Sistem Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman

12

dan/atau hasil pembicaraan dengan nara sumber. Terjadi sharing


ilmu antar mahasiswa. Masih dipimpin oleh tutor.
Sidang pleno
Masing-masing kelompok mempresentasikan ilmu yang didapat,
terjadi sharing antar kelompok.
Tabel 2. Tujuh langkah pelaksanaan diskusi kelompok (problem based
learning) berdasarkan the sevent jumps)
No
Langkah
1
Identifikasi
istilah/konsep

Agar

Uraian
masalah,

memahami

mahasiswa

perlu

berusaha mencari istilah-istilah dan konsep yang


belum jelas atau asing dari scenario kemudian

Identifikasi

menjelaskannya untuk menyamakan persepsi


Mahasiswa berusaha mencari masalah inti dan

masalah
Analisa masalah

masalah tambahan dalam scenario


Curah pendapat dengan menggali masalah dan
menjelaskan

Strukturisasi

konsep

dengan

menggunakan

pengetahuan yang dikuasai sebelumnya


Berdasarkan langkah 2 dan 3 mahasiswa
mengelompokkan masalah-masalah dan konsep
lalu membentuk pola/skema yang sistematis dan

Identifikasi
tujuan belajar

terangkai secara logis


Merumuskan hal-hal yang perlu dipelajari lebih
lanjut secara mandiri
Masa belajar mandiri.

Mahasiswa

mencari

informasi sehubungan dengan tujuan belajar yang


telah dirumuskan pada langkah 5 di perpustakaan,
Internet,
7

Sintesis

kuliah,

sebagainya
Melaporkan

konsultasi

hasil

belajar

pakar,

dan

mandiri

lain
dan

menyimpulkan pengetahuan yang telah diperoleh


dalam diskusi kelompok kecil

Blok Sistem Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman

13

2. Keterampilan medis
Kegiatan ini merupakan pelatihan keterampilan, psikomotorik dengan
menggunakan

phantom

atau pasien

simulasi.

Keterampilan

yang

diajarkan meliputi ketrampilan komunikasi, pemeriksaan fisik, procedural


dan laoratorium.
3. Praktikum
Kegiatan praktikum merupakan kegiatan di laboratorium yang memerlukan
aktivitas

psikomotorik.

Metode

praktikum

yang

diberikan

masih

konvensional berdasarkan departemental


4. Kuliah pakar
kegiatan kuliah pakar sama dengan kuliah biasa yang hanya memerliukan
orientasi dan diskusi. Kuliah ini akan diberikan oleh pakar sehubungan
dengan topik yang dianggap mahasiswa perlu diterangkan lebih lanjut.
5. Kuliah
Kegiatan berupa orientasi konten dalam modul yang sedang berjalan.
Kuliah yang diberikan berupa kuliah pengantar modul, kuliah topik yang
berhubungan dengan modul dan kuliah MKDU.
6. Belajar mandiri
Kegiatan untuk mencari dan membaca buku-buku referensi, kalau perlu
mencari informasi dari nara sumber. Kegiatan ini merupakan kegiatan tak
terstruktur/tak terjadwal.

Blok Sistem Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman

14

MODUL I
PILEK
LEARNING OBJECTIVE
1. Struktur makroskopik, bentuk, topografi dan fungsi sistem respirasi
atas (Kuliah dan Praktikum) serta struktur mikroskopik sistem
respirasi atas (Kuliah)
1. Hidung
2. Faring
3. Laring
2. Pertahanan Sistem Respirasi

Mikroorganisme normal flora sistem respirasi (Kuliah)


1. Morfologi mikroorganisme
2. Identifikasi jenis

Mekanisme pertahanan respirasi atas (Diskusi Tutorial)

3. Fungsi khusus hidung sebagai indra penciuman ((Diskusi Tutorial)

Mekanisme penciuman

REFERENSI
1. Sobotta, Atlas of Human Anatomy, 1st edition, volume 2, page112129
2. Grays Anatomy, The anatomical basis of Clinical practice, 39 th
edition, Churchill Livingstone, 2005, page 945 968
3. Grays Anatomy, The anatomical basis of Clinical practice, 39 th
edition, Churchill Livingstone, 2005, page 1057 - 1092
4. Young B, Heath JW,
Weathers Functional Histology
4th Edition, Churchill Livingstone, 2005 . Page : 222-225
5. Telford IR, Bridgman CF

Blok Sistem Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman

15

Introduction to functional histology


2 nd edition, Harper Collins College publishers, 1995. Page. 273279
6. Jawetz E, Melnick JL, Adelberg EA, Books GF, Butel JS, Ornoston
Ln, Flora Mikroba Normal Tubuh. Mikrobiologi Kedokteran, Jakarta,
EGC, 1996. Hal. 11:188-190
7. Howley LB, Intisari Mikrobiologi dan Penyakit Infeksi, Jakarta,
Penerbit Hipokrates. Hal. 53-54
8. Stewart J, Weir DM, Infection, Immunity and Protection. In :
Immunology. 8 ed. London, Churchill Livingstone. Page : 147-197
9. Guyton AC., Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, 1994, Penerbit Buku
Kedokteran EGC

KEGIATAN PEMBELAJARAN
I. PROBLEM BASED LEARNING (PBL)
SKENARIO 1 : Hidungku meler
Sambil menyeka hidungnya yang meler oleh rhinorrhea, Rima berusaha
untuk fokus menjawab soal-soal ujian di depannya. Beberapa kali Rima
bersin-bersin

yang

membuatnya

tidak

nyaman

karena

merasa

mengganggu konsentrasi peserta ujian lainnya. Sebenarnya kondisi yang


dirasakannya sekarang sudah mulai muncul sejak kemarin sore setelah
kehujanan. Rima tidak mengerti mengapa setiap kali kehujanan dia akan
langsung pilek, hidungnya tersumbat dan jalan napasnya terganggu.
Penciumannnya juga terasa berkurang sehingga saat menggunakan
parfum sebelum berangkat ujian, aroma tubuhnya tetap terasa kurang
wangi meski sudah disemprotkan parfum berkali-kali.

Blok Sistem Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman

16

STEP 1
TERMINOLOGI SULIT:
1. Rhinorrhea

: Pengeluaran lendir cair dari hidung

2. Bersin

: Respon tubuh terhadap mikroorganisme atau


benda asing yang masuk ke saluran napas atas

3. Hidung tersumbat : Perasaan subjektif yang dirasakan akibat


sumbatan karena terhalangnya sirkulasi udara di
hidung

STEP 2
MASALAH YANG MUNGKIN TIMBUL:
1. Mengapa bisa terjadi rhinorrhea ?
2. Mengapa bisa terjadi bersin ?
3. Apa hubungan kehujanan dengan pilek, hidung tersumbat dan
gangguan jalan napas ?
4. Apa fungsi hidung?
5. Bagaimana hidung bisa tersumbat?
6. Mengapa bisa terjadi penciuman berkurang?

STEP 3
TEORI & KONSEP YANG HARUS DIKUASAI MAHASISWA:
STRUKTUR SALURAN NAPAS ATAS
1. Hidung
2. Faring
3. Laring
FUNGSI SALURAN NAPAS ATAS
Oksigen dalam udara yang diinspirasi akan mencapai alveoli paru
untuk berdifusi ke dalam darah. Sebelum mencapai alveoli, oksigen akan

Blok Sistem Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman

17

melewati hidung, faring, laring dan kemudian didistribusikan ke trakea,


bronkus dan bronkiolus.
Bila udara melalui hidung, tiga fungsi air conditioning akan
dikerjakan hidung, yaitu: (1) dipanaskan oleh permukaan konka, (2)
dilembabkan dan (3) disaring.
FUNGSI HIDUNG SEBAGAI INDRA PEMBAU
Sensasi bau dihasilkan oleh sel-sel reseptor yang disebut sel
olfaktorius yang melapisi membran mukosa hidung. Sel-sel mengandung
silia yang mengalami depolarisasi apabila diikat oleh zat-zat kimia tertentu
yang sesuai dengan bau tertentu di udara. Beberapa jenis silia mengalami
hiperpolarisasi sebagai respon terhadap bau tertentu. Reseptor-reseptor
olfaktorius cepat beradaptasi terhadap rangsangan yang kontinyu. Sel-sel
olfaktorius sebenarnya adalah sel-sel susunan saraf pusat. Depolarisasi
sel-sel ini menyebabkan pembentukan potensial aksi di lobus olfaktorius
otak.
MEKANISME PERTAHANAN SALURAN NAPAS
PENYARINGAN HIDUNG
Udara membentur konka akan menimbulkan turbulensi kotoran
dalam udara yang kemudian dijerat oleh bulu hidung dan mukus. Bulu
hidung akan mengeluarkan kotoran keluar, sementara silia mentransport
ke arah faring untuk kemudian ditelan atau dibatukkan.
PEMBERSIHAN SALURAN NAPAS
Seluruh saluran napas mulai hidung dipertahankan lembab oleh
sekret permukaan yang disekresikan sel goblet epitel dan kelenjar
submukosa. Seluruh permukaan saluran napas juga dilapisi epitel bersilia
untuk mengarahkan kotoran ke arah faring.
REFLEKS BATUK
Bronkus dan trakea sangat sensitif sehingga benda asing akan
menimbulkan reflek batuk. Impuls aferen berasal dari nervus vagus ke

Blok Sistem Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman

18

medula oblongata. Proses di medula oblongata akan menyebabkan efek


berikut:
Sekitar 2,5 L udara diinspirasi. Kemudian epiglotis dan pita suara menutup
untuk menjerat udara dalam paru. Selanjutnya otot perut dan otot
ekspirasi lain berkontraksi dengan kuat mendorong diafragma. Karena hal
ini, tekanan paru akan meningkat. Epiglotis dan pita suara yang tadi
menutup tiba-tiba membuka sehingga udara dalam paru akan meledak
keluar. Udara tersebut biasanya membawa benda asing dalam bronkus
atau trakea.
REFLEKS BERSIN
Refleks bersin mirip batuk, bedanya refleks ini terjadi di hidung.
Reflek dimulai dari rangsang iritasi dalam hidung. Impuls aferen berjalan
dari nerus kelima ke medula oblongata. Serangkaian reaksi seperti batuk
terjadi, namun uvula ditekan.

STEP 4 KERANGKA PEMIKIRAN:


Benda asing
Masuk saluran napas
Mekanisme pertahanan

Mekanik
Reflek
Batuk

Reflek
bersin

Gangguan
penciuman

Sistem
Imun

Filtrasi

Air
conditioning

Reaksi
radang

Odema menghambat saluran napas


Menghambat reseptor pembau

Blok Sistem Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman

Rhinorrhea

19

STEP 5
LEARNING OBJECTIVE DISKUSI TUTORIAL
1. Mekanisme pertahanan sistem respirasi atas
2. Fungsi khusus hidung sebagai indra pembau

II. KULIAH
1. Makroskopik dan fungsi saluran respirasi atas: hidung, faring dan
laring (2 x 50 menit)
2. Mikroskopik saluran respirasi atas (2 x 50 menit)
3. Normal flora sistem respirasi (2 x 50 menit)
a. Morfologi
b. Identifikasi jenis mikroorganisme

III. PRAKTIKUM
Struktur makroskopik, bentuk dan topografi sistem respirasi bagian
atas
-

Hidung

Faring

Laring

IV. KETERAMPILAN MEDIK


KOMUNIKASI, PEMERIKSAAN FISIK DAN PROCEDURAL SKILL

Blok Sistem Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman

20

MODUL 2
BATUK
LEARNING OBJECTIVE
1. Struktur makroskopik, bentuk, topografi dan fungsi saluran napas
bagian bawah dan dinding thoraks (Kuliah dan praktikum)
- Trakea
- Paru
- Pleura
- Dinding thoraks
- Mammae
2. Mekanisme ventilasi (Diskusi Tutorial)
3. Pertahanan Sistem Respirasi

Mekanisme pertahanan respirasi bawah (Diskusi Tutorial)

REFERENSI
1. Sobotta, Atlas of Human Anatomy, 1st edition, volume 2, page112-129
2. Grays Anatomy, The anatomical basis of Clinical practice, 39 th edition,
Churchill Livingstone, 2005, page 945 968
3. Grays Anatomy, The anatomical basis of Clinical practice, 39 th edition,
Churchill Livingstone, 2005, page 1057 - 1092
4. Lab Anatomi- Histologi FK Unair, Diktat Anatomi, bagian 2,
LAboratorium Anatomi Histologi Fakultas kedokteran Unair, 2002
5. Levitzky GM, Pulmonary Physiology, 15 th edition, McGraw-Hill, 1999.
Page: 13-22.
6. Young B, Heath JW, Weathers Functional Histology,

4th Edition,

Churchill Livingstone, 2005 . Page : 222-225

Blok Sistem Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman

21

7. Eroschenko PV, Atlas of Histologi di fiores, 10th

edition,

Lipincott

Williams & Wilkins, 2005. Page.289 - 297


8. Telford IR, Bridgman CF, Introduction to functional histology, 2 nd
edition, Harper Collins College publishers, 1995. Page. 273-279
9. Jawetz E, Melnick JL, Adelberg EA, Books GF, Butel JS, Ornoston Ln,
Flora Mikroba Normal Tubuh. Mikrobiologi Kedokteran, Jakarta, EGC,
1996. Hal. 11:188-190
10. Howley LB, Intisari Mikrobiologi dan Penyakit Infeksi, Jakarta, Penerbit
Hipokrates. Hal. 53-54
11. Stewart J, Weir DM, Infection, Immunity and Protection. In :
Immunology. 8 ed. London, Churchill Livingstone. Page : 147-197
12. Guyton AC., Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, 1994, Penerbit Buku
Kedokteran EGC, Hal 149-208.

KEGIATAN PEMBELAJARAN
I. PROBLEM BASED LEARNING (PBL)
SKENARIO 2 : Menghirup udara..
Ani mahasiswi kedokteran (18 tahun) saat libur kuliah membantu
ibunya membersihkan rumah. Dibukanya jendela-jendela rumah pagi hari
itu dan dirasakannya udara segar segera menerpanya. Beberapa kali Ani
melakukan inspirasi dan dirasakannya bahwa dinding dadanya mampu
ekspansi maksimal. Namun, saat ia membersihkan karpet ruang tamu
yang berdebu tiba-tiba ia batuk-batuk keras beberapa kali yang kemudian
reda dengan sendirinya.

STEP 1
TERMINOLOGI SULIT:

Blok Sistem Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman

22

1. Inspirasi

: Masuknya udara ke paru

2. Ekspansi dinding dada

: Peningkatan diameter antero-posterior


dada akibat mengembangnya paru
karena gerakan naik diafragma dan
tulang iga

3. Batuk

: Ekspirasi paksa yang terkoordinasi di


selingi penutupan glottis secara
berulang-ulang.

STEP 2
MASALAH YANG MUNGKIN TIMBUL:
1. Bagaimana mekanisme respirasi ?
2. Mengapa dadanya mengembang dan mengempis ?
3. Mengapa inspirasi dalam?
4. Mengapa bisa terjadi batuk ?
5. Apa hubungan menyapu tempat berdebu dengan bersin dan batuk ?
6. Kenapa batuk itu mereda dengan sendirinya?

STEP 3
KONSEP YANG HARUS DIKUASAI MAHASISWA
STRUKTUR SALURAN NAPAS BAWAH DAN DINDING DADA
1. TRAKEA
2. BRONKIAL TREE
3. PULMO & PLEURA
4. DINDING DADA

MEKANISME VENTILASI

Blok Sistem Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman

23

Patu-paru dan dinding dada adalah struktur elastik. Pada keadaan normal,
hanya ditemukan selapis tipis cairan diantara paru dan dinding
dada.Tekanan di dalam ruang antara paru dan dinding dada (tekanan
intrapleural) bersifat subatmosferik. Otot-otot pernafasan menyebabkan
ventilasi paru dengan mengempiskan dan mengembangkan paru secara
berganti-ganti, yang kemudian menyebabkan peningkatan dan penurunan
tekanan di dalam alveolus. Kekuatan pendorong untuk ventilasi adalah
perbedaan tekanan antara atmosfir dan tekanan intrapulmonar dalam
alveoli.

Untuk inspirasi, Tekanan intrapulmonar harus berada di

bawah tekanan atmosfir eksternal (negatif), untuk ekspirasi tekanana


intrapulmonar harus berada di atasnya (positif). Selama inspirasi, tekanan
intraalveolar menjadi agak negatif bila dibandingkan dengan tekanan
atmosfir. Biasanya kurang dari -1mmHg, dan ini menyebabkan aliran
udara ke dalam saluraran pernafasan. Sebaliknya selama ekspirasi
normal, tekanan intraalveolar meningkat menjadi hampir +1 mmHg, yang
menyebabkan aliran udara ke luar melalui saluran pernafasan. Selama
usaha ekspirasi maksimum dengan glotis tertutup, tekanan intraalveolar
dapat meningkat menjadi lebih dari 100 mmHg pada pria sehat dan kuat,
dan selama usaha inspirasi maksimum dapat berkurang menjadi rendah
sekitar -80 mmHg. Gradien tekanan ini dibentuk saat volume paru
meningkat pada inspirasi dan menurun pada ekspirasi oleh kerja
diafragma dan thoraks.
Inspirasi merupakan proses aktif. Kontraksi otot meningkatkan
volume dada, paru mengembang dan tekanan udara paru menurun
sehingga udara mengalir ke paru. Ekspirasi merupakan proses pasif. Paru
dan dada rekoil ke posisi semula, tekanan paru meningkat sehingga udara
mengalir ke luar paru.
Paru dapat dikembang-kempiskan melalui dua cara:
1. Gerakan naik turun diafragma
2. Gerakan naik turun tulang iga

meningkatkan diameter

anteroposterior dada inspirasi

Blok Sistem Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman

24

Kerja inspirasi dapat dibagi ke dalam tiga bagian berbeda: 1) yang


diperlukan untuk mengekspansikan paru-paru melawan tenaga elastiknya,
yang disebut kerja compliance. 2) yang diperlukan untuk mengatasi
viskositas paru dan struktur dinding dada, yang dinamai kerja tahanan
jaringan dan 3) yang diperlukan untuk mengatasi tahanan jalan nafas
selama pergerakan udara ke dalam paru yang disebut tahanan jalan
nafas.
OTOT YANG TERLIBAT:
Diafragma berpengaruh secara langsung terhadap volume paru
dengan berkonstraksi (inspirasi) dan relaksasi (ekspirasi). Selama
pernafasan tenang dan normal, kontraksi otot pernafasan hanya timbul
selama inspirasi, sedangkan keseluruhan ekspirasi merupakan proses
pasif yang disebabkan oleh sifat rekoil elastisitas paru dan struktur
diafragma. Sehingga normalnya otot-otot pernafasan hanya melakukan
pekerjaan untuk menyebabkan inspirasi dan tidak untuk menyebakan
ekspirasi.
INSPIRASI BIASA
- Diafragma
- Mm. Intercostal ext.
INSPIRASI DALAM
- Mm. Scaleni
- M. sternocleidomastoideus
INSPIRASI PAKSA
- M. pectoralis major, minor dan M. Serratus ant.
EKSPIRASI BIASA
- Elastic recoil pulmo
- M. transversus abdominis
EKSPIRASI DALAM DAN PAKSA

Blok Sistem Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman

25

- Mm. Obliquus abdominis, M transversus abdominis


REFLEKS BERSIN (Lihat modul 1)
REFLEKS BATUK (Lihat modul 1)
MEKANISME PERTAHANAN (Lihat modul 1)
Di samping mekanisme batuk, saluran udara trakea dan paru
dilapisi oleh epitel berlapis mukus bersilia yang membantu membersihkan
saluran tersebut, karena silia bergetar ke arah faring dan menggerakkan
mukus seperti suatu lembaran yang mengalir terus menerus.
Banyak partikel kotoran dalam udara inspirasi ditangkap oleh
mukus yang menutupi rongga nasal dan faring, maupun trakea dan
percabangan bronkus. Pada percabangan bronkus (lebih dari 20
percabangan

berturut-turut)

luas

penampang

total

dari

satu

set

percabangan memiliki luas penampang lebih besar dari asalnya, sehingga


aliran udara yang dihasilkan oleh tekanan intrapulmonar berhenti pada
cabang terminal bronkiolus dan bersama dengan semua sisa partikel debu
dari udara luar. Pada percabangan bronkus, partikel difagositosis dengan
segera atau dikembalikan ke arah glotis oleh silia epitel trakeobronkial
(pergerakan mukosiliar). Silia bergetar 12-20 kali/detik dan mendorong
lapisan tipis mukosa pada kecepatan sekitar 1 cm/menit. Mukus yang
dihasilkan pada kecepatan sekitar 10-100 ml/hari, tergantung pada iritasi
setempat (misalnya asap) dan perangsangan vagal. Mukus biasanya
ditelan dan cairannya diresobsi pada traktus gastrointestinal.

Blok Sistem Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman

26

STEP 4
KERANGKA PEMIKIRAN VENTILASI
Impuls syaraf ke pusat pernapasan
Otot inspirasi kontraksi
Dada mengembang
Tekanan intra pulmonal menurun
Udara luar masuk
(INSPIRASI)

Otot inspirasi relaksasi


Dada mengecil
Tekanan intra pulmonal meningkat
Udara keluar
(EKSPIRASI)

KERANGKA PEMIKIRAN BATUK


Benda asing (debu) Masuk saluran napas Mekanisme
pertahanan batuk dan bersin Lihat modul 1

STEP 5
LEARNING OBJECTIVE DISKUSI TUTORIAL

Blok Sistem Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman

27

1. Mekanisme ventilasi
2. Mekanisme pertahanan saluran napas bawah :
- Batuk

II. KULIAH
1. Struktur makroskopik, bentuk dan topografi saluran respirasi
bawah dan dinding thoraks : trakea, bronkial tree, paru, pleura,
dinding thoraks dan mammae (3 x 50 menit)
2. Dasar-dasar fisiologi sistem respirasi (2 x 50 menit)
3. Mekanika ventilasi pada sistem respirasi (2 x 50 menit)

III. PRAKTIKUM
Struktur mikroskopik sistem respirasi bagian atas (3 x 50 menit)

IV. SKILLS LABORATORY


KOMUNIKASI, PHYSICAL EXAMINATION DAN PROCEDURAL
SKILL

Blok Sistem Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman

28

MODUL 3
TAKIPNEU
LEARNING OBJECTIVE
1. Struktur mikroskopik saluran napas bawah (Kuliah)
2. Struktur makroskopik saluran napas bawah (Praktikum)
3. Pengaturan respirasi
a. Pusat pernapasan (Kuliah & diskusi tutorial)
b. Kemoreseptor (Kuliah & diskusi tutorial)
c. Pengaturan asam basa (Kuliah)
d. Irama dan kedalaman (Diskusi tutorial)

REFERENSI
1. Young B, Heath JW,
Weathers Functional Histology
4th Edition, Churchill Livingstone, 2005 . Hal : 226-236
2. Eroschenko PV,
Atlas of Histologi di fiores
10th edition, Lipincott Williams & Wilkins, 2005. Hal.298 - 308
3. Telford IR, Bridgman CF
Introduction to functional histology, 2nd edition, Harper Collins
College publishers, 1995. Hal. 279 290.
4. Guyton AC., Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, 1994, Penerbit Buku
Kedokteran EGC, Hal 149-208.

Blok Sistem Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman

29

KEGIATAN PEMBELAJARAN
I.

PROBLEM BASED LEARNING (PBL)


SKENARIO 3 : Takipneu.

Seorang mahasiswa kedokteran (20 tahun), terburu-buru kembali ke


kosnya untuk mengambil tugas perkuliahan yang harus dikumpulkannya
pagi itu. Ia berlari ke kostnya yang berjarak sekitar 200 m dari kampus. Ia
terengah-engah dengan nafas takipneu dan dangkal. Tiba di halaman
kampus, ia berhenti untuk beristirahat sejenak agar irama napasnya
kembali normal.

STEP 1
TERMINOLOGI SULIT:
1. Irama napas

: Suatu pola pernapasan, yang teratur dan tidak teratur

2. Takipneu

: Kecepatan bernapas yang berlebihan. Keadaan ini


didapatkan dari pemeriksaan

STEP 2
MASALAH YANG MUNGKIN TIMBUL:
1. Mengapa bisa terjadi irama napas takipneu ?
2. Apa hubungan berlari dengan napas terengah-engah ?

Blok Sistem Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman

30

STEP 3
KONSEP YANG HARUS DIKUASAI MAHASISWA
PENGATURAN RESPIRASI
1.PUSAT PERNAPASAN
Dibagi menjadi tiga bagian:
I. Dorsal
Terletak di dorsal medula oblongata. Pusat pernapasan ini
mengatur

inspirasi.

Sinyal

sensoris

dari

kemoreseptor

perifer,

baroreseptor dan reseptor di paru. Saraf sensorisnya nervus vagus dan


glosofaringeus
II. Ventral
Terletak di ventrolateral medula oblongata. Mengatur inspirasi dan
ekspirasi. Pusat ini tidak aktif selama pernapasan normal. Bila pernapasan
dipacu, area ventral baru kemudian menyokong untuk merangsang
pernapasan.
III. Pusat peneumotaksik
Terletak di superior belakang pons. Mengatur kecepatan dan pola
pernapasan. Mekanisme kerjanya dengan membatasi masa inspirasi
sehingga menigkatkan kecepatan pernapasan
Ketiga pusat pernapasan di atas diatur oleh senyawa kimiawi ion
hidrogen, dan konsentrasi CO2.
2. KEMORESEPTOR PERIFER
Kemoreseptor ini terletak di:
I.

Badan karotis : pada percabangan arteri karotis komunis.


Aferennya ke nervus hering, ke nervus glosofaringeus akhirnya ke
pusat pernapasan dorsal.

II.

Badan aorta: pada arkus aorta. Aferennya dari nervus vagus


kemudian ke pusat napas dorsal

Blok Sistem Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman

31

Kemoreseptor ini sensitif terhadap perubahan senyawa kimiawi: oksigen,


karbondioksida dan ion hidrogen

STEP 4
KERANGKA PEMIKIRAN
Berlari
Merangsang
PUSAT RESPIRASI

Perubahan kimiawi
tubuh (PH, O2, CO2)
KEMORESEPTOR

IRAMA NAPAS

STEP 5
LEARNING OBJECTIVE DISKUSI TUTORIAL
Pengaturan napas
- Irama dan kedalaman napas
- Pusat Respirasi
- Kemoreseptor

II.

KULIAH
1. Struktur mikroskopik saluran respirasi bawah (2 x 50 menit)
2. - Pusat respirasi, kemoreseptor dan fungsinya (2 x 50 menit)
- Pengaturan asam basa pada sistem respirasi

Blok Sistem Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman

32

III.

PRAKTIKUM
Struktur makroskopik, bentuk dan topografi sistem respirasi bagian
bawah dan dinding thoraks

IV.

Trakea dan bronkial tree

Pulmo

Pleura

Dinding toraks

Mammae

KETERAMPILAN MEDIK
KOMUNIKASI, PEMERIKSAAN FISIK DAN PROCEDURAL SKILL

V.

MOVIE PLAY
ADAMS

INTERACTIVE

PHYSIOLOGY

FOR

REPIRATORY

SYSTEM
SESSION 1:
- RESPIRATORY STRUCTURE: REVIEW
- PULMONARY VENTILATION
- CONTROL OF RESPIRATION

Blok Sistem Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman

33

MODUL 4
SESAK
LEARNING OBJECTIVE
1. Mekanika difusi gas pernapasan (Kuliah dan diskusi tutorial)
2. Transport gas (Kuliah dan diskusi tutorial)
a. Transport Oksigen
b. Transport Karbondioksida
3. Uji fungsi paru/Respirometer (Praktikum)
4. Perfusi (Kuliah dan Diskusi tutorial Pembahasan detail di Blok
Kardiovaskuler)
a. Distribusi aliran darah
b. Sirkulasi darah paru
c. Resistensi vaskuler
5. Respirasi jaringan/Rantai respirasi (Kuliah)

REFERENSI
1.

Murray, RK., et al., Biokimia Harper 25th ed., Penerbit Buku


Kedokteran EGC, Hal 120-137.

2.

Guyton AC., Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, 1994, Penerbit Buku


Kedokteran EGC, Hal 149-208.

Blok Sistem Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman

34

KEGIATAN PEMBELAJARAN
I. PROBLEM BASED LEARNING (PBL)
SKENARIO 4 : PASIEN SIANOSIS
Seorang dokter muda bernama Dani sedang menjalankan tugas
jaga di bangsal anak, Ia mengamati seorang bayi yang baru lahir tadi pagi
dalam keadaan prematur. Dilihatnya kondisi bayi sesak napas, bibir dan
ujung-ujung tangan dan kaki sang bayi tersebut tampak mengalami
sianosis. Dokter yang merawat pasien tersebut mengatakan bahwa pasien
tersebut mengalami gangguan difusi. Dani berusaha memahami maksud
sang

dokter

dengan

mencari

mekanisme

difusi

sehingga

bisa

menimbulkan sianosis.

STEP 1
TERMINOLOGI SULIT:
1. Sianosis

Diskolorisasi kebiruan, khususnya pada kulit dan


membran

mukosa

akibat

konsentrasi

deoxyhemoglobin yang berlebihan dalam darah


2. Gangguan Difusi : Gangguan pertukaran oksigen dan karbondioksida
di alveoli

STEP 2
MASALAH YANG MUNGKIN TIMBUL:
1. Mengapa wajah, tangan dan kakinya sianosis ?
2. Apa hubungan sesak napas dengan wajah, tangan dan kaki sianosis ?
3. Apa hubungan gangguan difusi dengan wajah, tangan dan kaki
sianosis?

Blok Sistem Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman

35

STEP 3
KONSEP YANG HARUS DIKUASAI MAHASISWA
DIFUSI GAS PADA MEMBRAN RESPIRASI
Difusi gas terjadi bila terdapat perbedaan tekanan gas. Oksigen
dari alveoli dapat berdifusi ke darah dalam kapiler paru karena tekanan
oksigen alveoli lebih besar dari darah kapiler paru.
PO2 dalam alveoli 104 mmhg, sedangkan PO2 darah vena dalam
kapiler paru 40 mmhg. Karena proses difusi, PO2 darah setelah
meningggalkan paru kemudian menjadi 104 mmhg.
Lapisan membran respirasi terdiri dari:
1. Lapisan cairan berisi surfaktan yang melapisi alveolus
2. Epitel alveolus yag tipis
3. Membran basalis epitel
4. Ruang intersisiel antara epitel alveolus dan membran kapiler
5. Membran basalis kapiler
6. Membran endotel kapiler
Meskipun lapisannya banyak, tapi ketebalan rata-rata hanya 0,63
mikron sehingga alveolus sangat dekat dengan kapiler. Selain itu,
diameter kapiler juga kecil sehingga sel darah merah menyentuh dinding
kapiler. Apalagi permukaan seluruh alveolus cukup luas, mencapai 160
meter persegi. Oleh karena itu mudah dipahami bagaimana pertukaran
gas bisa terjadi sangat cepat.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan difusi:
1. Tebalnya membran respirasi
2. Luas permukaan membran respirasi
3. Koefisien difusi gas dalam membran respirasi
4. Perbedaan tekanan gas antara dua sisi membran

Blok Sistem Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman

36

Bila darah arteri sampai ke jaringan, PO2-nya 95 mmhg,


sedangkan PO2 cairan interstisiel 40 mmhg dan PO2 intrasel 23 mmhg.
Dengan demikian terdapat beda tekanan hebat yang menyebabkan
oksigen berdifusi dari darah ke seluler. Pada akhir vena dari kapiler, PO2nya mencapai 40 mmhg.
Bila oksigen dimetabolisme dalam sel, sebagian besar Oksigen
menjadi karbondioksida sehingga PCO2 meningkat. Dengan demikian
CO2 akan berdifusi dari sel ke darah kapiler kemudian dibawa ke paru.
Pada bagian akhir kapiler arteri, PCO2 40 mmhg, sedangkan PCO2
seluler 46 mmhg dan PCO2 intersisiel 45 mmhg. Karena itulah CO2
berdifusi dari sel ke darah kapiler. Pada akhir kapiler vena PCO2-nya 45
mmhg.
TRANSPORT OKSIGEN DALAM DARAH
Pada keadaan fisiologis, sekitar 97% transport oksigen dari paru ke
jaringan dibawa oleh Hb dalam eritrosit. 3% sisanya dibawa dalam bentuk
terlarut dalam plasma. Dasar transport oksigen: bila suasana PO2 tinggi,
oksigen akan berikatan dengan Hb. Sedangkan bila PO2 rendah, oksigen
akan dilepaskan dari Hb.
TRANSPORT CO2 DALAM DARAH
Sekitar 70% CO2 tidak ditransport seperti O2, melainkan pertamatama diubah menjadi hidrogen karbonat (HCO 3-). Pada proses tersebut
berperan enzim karbonat anhidrase. Sebagian besar HCO 3- yang
terbentuk diberikan ke dalam plasma melalui pertukaran dengan Cl- dan
dengan cara ini akhirnya HCO3- mencapai paru-paru. Di dalam paru-paru
berlangsung reaksi dengan arah yang berlawanan. Di dalam paru, HCO 3diregenerasi kembali menjadi CO 2, karena bentuk CO2 inilah yang dapat
dikeluarkan melalui pernapasan. Sebagian kecil CO 2 (23%) akan terikat
secara kovalen pada Hb dan ditransport sebagai karbamino Hb. Sebagian

Blok Sistem Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman

37

kecil CO2 lainnya (7%) ditransport ke paru dalam bentuk terlarut dalam
plasma.
PERFUSI
Perfusi adalah aliran darah yang adekuat melalui pulmonary
capillary bed.
Komponennya:
1. Intact Pulmonary capillary bed
2. Fungsi jantung yang adekuat
3. Volume darah yang adekuat

STEP 4
KERANGKA PEMIKIRAN
Udara luar
(O2 & CO2)
Alveoli
Membran
alveokapiler
Pertukaran gas
O2 & CO2
Gangguan difusi gas di alveoli
Transportasi Oksigen ke seluler menurun
Sianosis

Blok Sistem Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman

38

STEP 5
LEARNING OBJECTIVE DISKUSI TUTORIAL
1. Mekanika dIfusi gas pernapasan
2. Transport gas
a. Transport Oksigen
b. Transport Karbondioksida

II. KULIAH
1. - Fisika difusi gas dan tekanan parsial (2 x 50 menit)
- Komposisi udara alveolar
2. - Transposrtasi oksigen & karbondioksida serta (2 x 50 menit)
- Perfusi
a. Distribusi aliran darah
b. Sirkulasi darah paru
c. Resistensi vaskuler
3. Pernapasan seluler/rantai respirasi I (2 x 50 menit)

III. PRAKTIKUM
Struktur mikroskopik sistem respirasi bagian bawah (3 x 50 menit)

IV. KETERAMPILAN MEDIK


KOMUNIKASI, PHYSICAL EXAMINATION DAN PROCEDURAL
SKILL

Blok Sistem Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman

39

MODUL 5
RESPIRASI PADA EXERCISE
LEARNING OBJECTIVE
1. Respirasi jaringan/rantai respirasi (Kuliah)
2. Volume dan Kapasitas paru (Diskusi Tutorial)
3. Fisiologi respirasi pada keadaan khusus
a. Exercise (Diskusi tutorial)
b. High altitude (Kuliah)
c. Hiperbarik (penyelaman) (Kuliah)

REFERENSI
1. Murray, RK., et al., Biokimia Harper 25th ed., Penerbit Buku
Kedokteran EGC, Hal 120-137.
2. Guyton AC., Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, 1994, Penerbit Buku
Kedokteran EGC, Hal 149-208.

KEGAIATAN PEMBELAJARAN
I. PROBLEM BASED LEARNING (PBL)
SKENARIO 5 Rutin Olah raga
Rano

(18

tahun)

rutin

melakukan

olahraga.

Olah

raga

kegemarannya adalah lari pagi dan renang. Lari pagi dilakukannya 3


sampai 5 kali dalam sepekan, sedangkan renang dilakukan rutin tiap dua
pekan. Pada saat lomba lari marathon dalam rangka Hari Kemerdekaan,
Rano sanggup berlari paling depan. Padahal rekan-rekannya yang lain
napasnya terengah-engah dan harus beberapa kali berhenti untuk
mengatur napas.

Blok Sistem Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman

40

STEP 1
TERMINOLOGI SULIT:
1. Napas terengah-engah : Frekuensi napas yang cepat dan dangkal

STEP 2
MASALAH YANG MUNGKIN TIMBUL:
1. Mengapa Rano bugar saat berlari lintas alam?
2. Mengapa teman Rano yang lain napasnya terengah-engah ?
3. Apa hubungan gemar berolahraga dengan kebugaran Rano?
4. Mengapa Rano lebih tahan saat lari maraton dibanding temantemannya ?
5. Mengapa teman Rano terengah-engah ?
6. Apa hubungan latihan rutin yang dilakukan Rano dengan
kemampuannya berlari marathon?

STEP 3
KONSEP YANG HARUS DIKUASAI MAHASISWA
VOLUME PARU
Volume paru macamnya:
1. Volume tidal: Volume udara yang diinspirasi atau diekspirasi setiap
kali bernapas normal. Besarnya 500 ml.
2. Volume cadangan inspirasi: volume udara ekstra yang masih dapat
diinspirasi setelah volume tidal. Besarnya 3000 ml.
3. Volume cadangan ekspirasi: volume udara ekstra yang masih dapat
dikeluarkan denga ekspirasi kuat setelah akhir ekspirasi normal.
Besarnya 1100 ml.

Blok Sistem Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman

41

4. Volume residu: volume yang masih berada dalam paru setelah


ekspirasi kuat. Besarnya 1200 ml.
KAPASITAS PARU
Kapasitas paru macamnya:
1. kapasitas residu fungsional: Besarnya udara yang tersisa dalam paru
pada akhir ekspirasi normal. Besarnya = volume cadangan ekspirasi +
volume residu. Besarnya sekitar 2300 ml.
2. Kapasitas inspirasi: Jumlah udara yang dapat dihirup orang, mulai dari
ekspirasi normal sampai jumlah maksimal. Besarnya = volume tidal +
volume cadangan inspirasi. Besarnya sekitar 3500 ml.
3. Kapasitas vital: Jumlah udara maksimum yang dapat dikeluarkan
seseorang dari paru setelah terlebih dahulu mengisi paru secara
maksimum kemudian mengeluarkan sebanyak-banyaknya. Besarnya =
volume cadangan inspirasi + volume tidal + volume cadangan
ekspirasi. Besarnya sekitar 4600 ml.
4. Kapasitas

paru

total:

volume

maksimum

dimana

paru

dapat

dikembangkan sebesar mungkin dengan inspirasi paksa. Besarnya =


kapasitas vital + volume residu. Besarnya sekitar 5800 ml.
Faktor yang mempengaruhi kapasitas vital:
1. Posisi
2. Kekuatan otot pernapasan
3. Kemampuan pengembangan paru dan dinding dada
Sehingga, seluruh Volume dan kapasitas paru :
1. 20-25% lebih kecil pada wanita daripada pria.
2. Lebih besar pada atlet dan orang bertubuh besar
PERNAPASAN SAAT LATIHAN
Penyebab meningkatnya pernapasan saat latihan:

Blok Sistem Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman

42

1. Otak ketika mengalirkan impuls untuk otot juga mengalirkan impuls


kolateral ke batang otak untuk merangsang pusat pernapasan
2. Pergerakan tubuh meningkatkan ventilasi paru
3. Perubahan faktor kimiawi selama latihan merangsang kemoreseptor
untuk kemudian merangsang pusat pernapasan
Rangsangan

otak

terhadap

pernapasan

merupakan

proses

yang

dipelajari. Gerak badan selama latihan yang ajeg mampu memberikan


sinyal yang adekuat untuk mempertahankan keadaan kimiawi tubuh.

STEP 4
KERANGKA PEMIKIRAN

EXercise

Atlet

Impuls Kolateral ke
batang otak

Rangsangan ke
Pusat Napas

Pergerakan Tubuh

Peningkatan
Ventilasi

Perubahan Kimiawi

Rangsang
Kemoreseptor

Kekuatan otot pernapasan


lebih baik

Volume &
Kapasitas
Paru lebih
Besar

pengembangan paru &


dinding dada lebih baik

Takipneu

STEP 5
LEARNING OBJECTIVE DISKUSI TUTORIAL
1. Volume dan Kapasitas Paru
2. Pernapasan Pada Keadaan Khusus (Exercise)

Blok Sistem Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman

43

II. KULIAH
1. Respirasi pada exercise 2 x 50 menit)
2. Respirasi pada penyelam dan Penerbangan ruang angkasa2 x 50

menit)

III. PRAKTIKUM
Penerapan fisiologi respirasi pada uji fungsi paru/ respirometer

IV. KETERAMPILAN MEDIK


KOMUNIKASI, PEMERIKSAAN FISIK DAN PROCEDURAL SKILLS

V. MOVIE PLAY
ADAMS INTERACTIVE PHYSIOLOGY FOR REPIRATORY SYSTEM
SESSION 2 :
-

GAS EXCHANGE

GAS TRANSPORT

EVALUASI
Blok Sistem Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman

44

Evaluasi dilakukan dalam bentuk observasi, tugas tertulis diskusi


kelompok, laporan praktikum, ujian praktikum (Anatomi dan Histologi) dan
ujian tertulis.
Observasi dilakukan oleh tutor dengan menggunakan check list
untuk menilai partisipasi, argumentasi, keaktifan, interaksi, dan perilaku
dalam diskusi kelompok.
Laporan praktikum dinilai oleh tim laboratorium terkait setelah
kegiatan praktikum.
Tugas tertulis diskusi kelompok dinilai oleh tutor dari laporan diskusi
kelompok.
Kuis dilaksanakan oleh narasumber kuliah dengan menggunakan
short answer essay.
Evaluasi sumatif terdiri dari ujian tulis dengan menggunakan
Multiple Choice Question (MCQ) dan ujian praktikum yang dilaksanakan
pada akhir blok (minggu ke-6).
Berikut ini adalah penilaian yang diberikan kepada mahasiswa :
Cara Penilaian

Bobot

A. Formatif : 35%
1. Observasi diskusi kelompok dan pleno

30%

2. Laporan praktikum

5%

B. Sumatif : 65%
1. Ujian Modul

50%

2. Ujian Praktikum

15%

SARANA

DAN

PRASARANA

Blok Sistem Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman

45

A. Sumber pembelajaran
-

Buku teks / Fotokopi buku teks

Nara sumber / fasilitator

Hand out

Pedoman Praktikum

Internet

B. Media instruksional
-

Slide projector

LCD

White Board

Flip Chart

Mikroskop

Sediaan makroskopik dan mikroskopik serta bahan praktikum

Buku gambar, alat tulis, alat gambar, buku catatan

C. Narasumber
- dr. Emil B. Moerad, SpP
- dr. Eva Rahmi, M.Kes.
- dr. Hari, M.Kes.
- drg. Sinaryani, M.Kes.
- dr. Ciska Nelwan, M.Kes.
- dr. Agustina Rahayu, M.Kes.
- drg. Rochmad Koesbiantoro, M.Kes.
- dr. Dian Rahmawati, M.Kes

D. Sarana fisik
- Ruang Kuliah
- Ruang diskusi
- Ruang Praktikum

Blok Sistem Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman

46

- Alat-alat Praktikum
- Kepustakaan
- Media Audiovisual

Blok Sistem Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman

47

JADWAL KEGIATAN
MODUL 1 : PILEK
Jam
8.00
9.00

Senin, 19 Oktober
KULIAH
PENGANTAR
MODUL
Drg.Sinaryani,M.Kes

Selasa,20 Oktober

Rabu, 21 Oktober

KULIAH
PENGANTAR
PRAKTIKUM
Makros saluran
napas atas
dr.Eva R.Kes.

Kamis, 22 Oktober

Jumat, 23 Oktober

DKK II

PLENO
dr.Emil B.Moerad, SpP
dr.Eva rahmi,M.Kes.
dr.Dian R.,M.Kes.
Drg.Sinaryani,

KULIAH
Mikroorganisme normal
flora sistem respirasi
Dr.Dian R.,M.Kes.

KULIAH
Agama

TRAPMED

DKK I

PRAKTIKUM
Makros saluran
napas atas
Tim Lab. Anatomi

ISHOMA

ISHOMA

10.00
11.00

12.00
ISHOMA

13.00
ISHOMA
14.00

BELAJAR
MANDIRI

BELAJAR
MANDIRI
KULIAH
Mikros
Saluran napas atas
drg.Sinaryani, M.Kes.

DISKUSI
Agama

15.00
16.00

Blok Sistem Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman

48

MODUL 2: BATUK
Jam
8.00
9.00

Senin,26 oktober

Selasa,27 oktober

KULIAH
PENGANTAR
MODUL
Dr Mona,M.Kes

KULIAH
PENGANTA
R
PRAKTIKU
M
Makros
saluran napas
bawah
dr.Eva R, M.Kes.

12.00

Kamis, 29 oktober
DKK II

TRAPMED

DKK I

PRAKTIKUM
Mikros saluran
napas atas
Tim
Lab.histologi

Mekanika Ventilasi
Pulmonal
dr.Agustina R, M.Kes.

ISHOMA

ISHOMA

ISHOMA

BELAJAR
MANDIRI

BELAJAR
MANDIRI

10.00
11.00

Rabu,28 oktober

13.00
14.00

15.00

ISHOMA
KULIAH
Dasar-dasar
fisiologi respirasi
dr.Agustina R,
M.Kes.

DISKUSI
Agama

16.00

Blok Sistem Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman

49

Jumat, 30 oktober
PLENO
dr.Emil B.Moerad, SpP
dr.Eva R, M.Kes.
Dr,Mona, M.Kes.
dr.Agustina R, M.Kes.

KULIAH
Agama

MODUL 3 : NAPAS BERBUNYI


Jam
8.00
9.00

Senin,2 November
KULIAH
PENGANTAR
MODUL
Dr Mona,M.Kes

10.00
11.00

12.00

DKK I

Selasa,3
November
KULIAH
PENGANTA
R
PRAKTIKU
M
Mikros saluran
napas bagian
bawah
drg.Sinaryani,M.
Kes

Rabu, 4 November

DKK II

TRAPMED

PRAKTIKUM
Makros saluran
napas bawah
Tim lab.Anatomi

ISHOMA

ISHOMA

BELAJAR
MANDIRI

BELAJAR
MANDIRI

Kamis, 5 November

MOVIE PLAY I
1.Respiratory
Structure: Review
2.Pulmonary
Ventilation
3.Control
of
Respiration
dr, Sinaryani,M.kes.
ISHOMA

13.00
14.00

ISHOMA

KULIAH
Pusat
pernapasan,
kemoreseptor dan
pengaturan asam
basa pada sistem
15.00
respirasi
Dr. Ciska M.kes
Blok Sistem Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman
16.00

DISKUSI
Agama

50

Jumat, 6 November

PLENO
dr.Emil B.Moerad, SpP
Dr,Mona, M.Kes.
Drg.Sinaryani
dr.Ciska,
M.Kes.

KULIAH
Agama

MODUL 4 : SESAK NAPAS


Jam
8.00
9.00

Senin, 9 November
KULIAH
PENGANTAR
MODUL
Dr. Marwan, M.Kes

DKK I

PRAKTIKUM
Mikros saluran
napas bawah
Tim
Lab.histologi

ISHOMA

ISHOMA

BELAJAR
MANDIRI

BELAJAR
MANDIRI

10.00
11.00

12.00

Selasa,10
November
KULIAH
Fisika difusi
gas & tekanan
parsial
Komposisi
udara alveolar
dr.Ciska,M.Kes.

Rabu, 11 November

Kamis, 12 November

DKK II

PLENO
dr.Emil B.Moerad, SpP
dr. Marwan,M.Kes
dr.Ciska,M.Kes.
drg. Rochmad, M.Kes.

KULIAH
Transport Oksigen &
Karbondioksida,
Perfusi paru
dr.Ciska,M.Kes

KULIAH
Agama

TRAPMED

ISHOMA

13.00
14.00

15.00

ISHOMA
KULIAH
Pernapasan
seluler/rantai respirasi
drg. Rochmad,
M.Kes.

DISKUSI
Agama

MODUL 5 : RESPIRASI PADA EXERCISE

Blok Sistem Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman

Jumat, 13 November

51

MINGGU VI (UJIAN)
Jam
8.00
9.00

Senin, 16
November
KULIAH
PENGANTAR
MODUL
Dr. Marwan, M.Kes

10.00
11.00

DKK I

Selasa,17
November

Rabu, 18 November

KULIAH
Respirasi pada
exercise
dr.Ciska,M.Kes.

Kamis, 19 November

DKK II

MOVIE PLAY II
1.Gas exchange
2.Gas Transport
dr.Mona, M.Kes

12.00
ISHOMA

BELAJAR
MANDIRI

BELAJAR
MANDIRI

ISHOMA

13.00
14.00

15.00

PLENO
dr.Emil B.Moerad, SpP
dr. Marwan,M.Kes
dr.Ciska,M.Kes.
dr.Mona, M.Kes

TRAPMED

Faal respirasi
&
Respirometer
Tim Lab Faal

ISHOMA

Jumat, 20 November

ISHOMA
KULIAH
Respirasi pada
penyelam dan
penerbangan
ruang angkasa
dr.Ciska,M.Kes.

Blok Sistem Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman

DISKUSI
Agama

52

KULIAH
Agama

Jam
08.00
09.00

Senin, 23 nopember
EVALUASI MODUL
1

10.00

Selasa, 24 Nopember

EVALUASI
KETRAMPILAN
MEDIS

EVALUASI MODUL
2
11.00

12.00
13.00
14.00
15.00

RESPONSI

ISHOMA
BELAJAR MANDIRI

ISHOMA
BELAJAR MANDIRI

Blok Sistem Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman

Rabu, 25 Nopember
EVALUASI MODUL
3

Kamis,26 Nopember

EVALUASI
KETRAMPILAN
MEDIS

UJIAN
PRAKTIKUM
MAKROS &
MIKROS
SISTEM
RESPIRASI

sabtu,28
Nopember
EVALUASI
MODUL 4

EVALUASI
MODUL 5
RESPONSI

ISHOMA

ISHOMA

ISHOMA

BELAJAR MANDIRI

BELAJAR MANDIRI

FEED BACK

53

STRUKTUR ORGANISASI BLOK


2
Ketua dan eksekutor

: drg. Sinaryani, M.Kes.

Sekretaris

: dr. Mona Zubaedah, M.Kes.

Anggota

- dr. Marwan, M.Kes.


- dr. Novida Ariani
No.
1.

Nama Tutor/Eksekutor
Drg.Sinar Yani, M.Kes.

2.

Dr. Marwan, M.Kes.

3.

Dr. Mona Z., M.Kes.

4.

6.
7.
8.

Drg.Verry Afrizal,
M.Kes
Dr. Nurul Hasanah,
M.Kes
Drg. Masyudi, M.Si.
Dr. Ronny, M. Kes
Drg. Shanty S, M.Kes.

9.
10.
11.

Dr.Khairul, M.Kes
Dr.Cisca N, M.Kes.
Dr.Emil B.Moerad, SpP

5.

No Telp dan E-mail


081347577040
Sinaryani@yahoo.com
081350367833
dr_marwan_mkes@yahoo.co
m
081350344488
mona_zdr@yahoo.com
081347919808

Keterangan
Eksekutor

Cadangan

081253374887
08194111151
08195020030
shantysintessa@yahoo.com
081253016631
08125534667
0811550427

Blok Sistem Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman

Cadangan
Cadangan
Cadangan

54

PENUTUP

Hasil akhir modul Traktus Respiratorius ini salah satunya adalah


tercapai pemahaman mahasiswa terhadap aspek normal saluran napas.
Modul ini merupakan landasan dalam pembelajaran aspek patologis saluran
napas yang akan diberikan pada tahun kedua pendidikan kedokteran,
Setelah melalui modul ini, mahasiswa dianggap telah mencapai
kompetensi-kompetensi yang sesuai dengan kompetensi inti, kompetensi
penunjang, learning objectives dan learning outcome yang dipersyaratkan
dalam modul Respirasi.
Selanjutnya, mahasiswa dianggap telah siap untuk pembelajaran pada
modul berikut yang terkait.

Blok Sistem Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman

55

APPENDIX
LEMBAR EVALUASI
KELOMPOK DISKUSI KECIL I (KELOMPOK TUTORIAL)
PROGRAM PBL 2009/2010
FAKULTAS KEDOKTERAN UNMUL
Modul
Blok
Skenario
Kelompok
Nama Tutor

:.......................
:......................
:.....................
:......................
: ............................
NILAI

No
NIM

Nama Mahasiswa

II

III

TOTAL

I.

Pengetahuan tentang materi yang didiskusikan / reasoning ability


a. Baik : 80 menguasai materi sesuai konteks diskusi dan mampu mengkomunikasikan
secara aktif
b. Cukup : 70 79 menguasai materi sesuai konteks diskusi namun kurang mampu
mengkomunikasikan secara aktif
c. Kurang : 60 69 tidak menguasai materi/berfokus hanya pada skenario
d. Buruk : < 60 diam
II.
Sikap/perilaku/responsibilitas dalam kelompok
a. Baik : 80 memberi pendapat secara aktif sesuai dengan materi diskusi, merespon
pendapat orang lain dan mampu memberi masukan (menanggapi pendapat orang lain
dengan positif), memperhatikan jalannya diskusi dengan sungguh-sungguh.
b. Cukup : 70 79 merespon pendapat orang lain tetapi tidak memberi pengetahuan
tambahan (bertanya, berkomentar), memberi pendapat kalau diperintahkan,
memperhatikan jalannya diskusi
c. Kurang : 60 - 69 tidak memberi respon terhadap pendapat orang lain atau merespon
pendapat orang secara negative, tidak memberi perhatian tetapi tetap menjaga
ketertiban diskusi.

Blok Sistem Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman

56

d.
III.
a.
b.
c.
d.

Buruk : < 60 tidak mampu memberi respon, tidak mempu memberi pendapat, tidak
memperhatikan dan cenderung melakukan aktivitas diluar konteks diskusi (bermain HP,
berbisik dengan teman, dll)
Nilai kelompok
Baik : 80 diskusi dinamis, semua aktif dalam diskusi
Cukup : 70 79 diskusi kurang dinamis karena yang terlibat aktif <50%
Kurang : 60 - 69 diskusi tidak dinamis karena >50% anggota tidak terlibat secara aktif
Buruk : <60 tutor lebih dominan mengintervensi jalannya diskusi

Keterangan : Nilai Total = I + II + III


3
Samarinda,......................2009
Tutor,
(....................................)

Blok Sistem Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman

57

LEMBAR EVALUASI
KELOMPOK DISKUSI KECIL II (KELOMPOK TUTORIAL)
PROGRAM PBL 2009/2010
FAKULTAS KEDOKTERAN UNMUL
Modul
Blok
Skenario
Kelompok
Nama Tutor

:....................
:...................
:...................
:...................
: .........................
NILAI

No
NIM

Nama Mahasiswa

II

III

IV

TOTAL

I. Pengetahuan tentang materi yang didiskusikan / reasoning ability


a. Baik: 80 menguasai materi sesuai konteks diskusi dan mampu mengkomunikasikan
secara aktif
b. Cukup: 7079 menguasai materi sesuai konteks diskusi namun kurang mampu
mengkomunikasikan secara aktif
c. Kurang : 60 69 tidak menguasai materi/berfokus hanya pada skenario
d. Buruk : < 60 diam
II.Sikap/perilaku/responsibilitas dalam kelompok
a. Baik : 80 memberi pendapat secara aktif sesuai dengan materi diskusi, merespon
pendapat orang lain dan mampu memberi masukan (menanggapi pendapat orang lain
dengan positif), memperhatikan jalannya diskusi dengan sungguh-sungguh.

Blok Sistem Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman

58

b. Cukup : 70 79 merespon pendapat orang lain tetapi tidak memberi pengetahuan


tambahan (bertanya,berkomentar), memberi pendapat kalau diperintahkan,
memperhatikan jalannya diskusi
c. Kurang : 60 - 69 tidak memberi respon terhadap pendapat orang lain atau merespon
pendapat orang secara negatif, tidak memberi perhatian tetapi tetap menjaga
ketertiban diskusi.
d. Buruk : < 60 tidak mampu memberi respon, tidak mampu memberi pendapat, tidak
memperhatikan dan cenderung melakukan aktivitas diluar konteks diskusi (bermain
HP, berbisik dengan teman, dll)
III.Nilai kelompok
a. Baik : 80 diskusi dinamis, semua aktif dalam diskusi
b. Cukup : 70 79 diskusi aktif tetapi tidak semua terlibat aktif (<50%)
c. Kurang : 60 - 69 diskusi tidak dinamis karena >50% anggota tidak terlibat secara aktif
d. Buruk : <60 tutor lebih dominan mengintervensi jalannya diskusi
IV. Pleno (laporan dan keaktifan)
Laporan
a. Baik : 80 isi laporan melebihi kompetensi yang diharapkan
b. Cukup : 70 79 isi sesuai kompetensi yang diharapkan
c. Kurang : 60 69 isi laporan secara keseluruhan tidak memuaskan dan tidak
menggambarkan kompetensi yang akan dicapai oleh mahasiswa
d. Buruk : < 60 tidak membuat laporan
Keaktifan
a. Baik : 80 presentasi dengan baik, mengemukakan pendapat sesuai konteks
b. Cukup : 70 79 mampu bertanya sesuai konteks
c. Kurang : , 60 69 mampu bertanya tetapi tidak sesuai konteks
d. Buruk : < 60 diam, tidak memberi perhatian
Keterangan : Nilai Total = I + II + III+ IV
4

Samarinda,......................2009
Tutor,
(....................................)

Blok Sistem Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman

59

LEMBAR EVALUASI TUTOR


KELOMPOK DISKUSI KECIL (KELOMPOK TUTORIAL)
PROGRAM PBL 2008/2009 FK UNMUL
Modul
:.
Blok
:.
Skenario
:.
NamaMahasiswa :.....
Nama Fasilitator : ........

PERAN

o
1
2

DISKUSI KELOMPOK KECIL


Hadir sesuai jadwal
Memahami apa yang harus dipelajari peserta
sesuai dengan tahapan Seven Jumps
Memberi stimulasi kepada mahasiswa
sehingga diskusi berjalan dinamis
Bertanya tanpa mengarahkan langsung pada
materi diskusi
Mendorong critical thinking melihat materi
yang ada secara komprehensif
Mengarahkan mahasiswa kepada pilihan
sumber informasi dan materi pembelajaran
Memberi mini lecturing (kuliah kecil)
Memberi umpan balik terhadap materi
diskusi
Berperan aktif dalam proses diskusi
Memberi kesimpulan hasil diskusi

3
4
5
6
7
8
9
10

FASILITATOR

DALAM

Hari
:................................
Tanggal :................................
Waktu :.................................
Semester :................

sering

kadang2

tidak
pernah

Keterangan : Penilaian untuk fasilitator dilakukan mahasiswa pada minggu ke-3 atau
akhir skenario ke-3 (akhir diskusi ke-6)

A. Hasil Diskusi-1

Blok Sistem Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman

60

Kelompok
: ..............
Blok
: Pengantar Pembelajaran di Kedokteran
Semester
:1
Hari/Tanggal
: ..........................
Nama Tutor
: ..........................
Waktu
: ..........................
Anggota kelompok:
1. ................................................
6. .............................................
2. .............................................
7. .............................................
3. .............................................
8. .............................................
4. .............................................
9. .............................................
5. .............................................
10. ...........................................
Definisi masalah (PBL)

Hal yang perlu diketahui (learning issues):

Hal yang sudah diketahui:

Materi bahasan yang harus dipelajari

Tanda tangan Tutor

[Form ini diparaf oleh Tutor setelah memeriksa kesesuaian isinya dengan tugas diskusi, setelah
diparaf dikembalikan kepada tiap kelompok]
B. Hasil Diskusi-2
Kelompok
: ..............

Blok Sistem Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman

61

Blok
: Pengantar Pembelajaran di Kedokteran
Semester
:1
Hari/Tanggal
: ..........................
Nama Tutor
: ..........................
Waktu
: ..........................
Anggota kelompok:
1. ................................................
6. .............................................
2. .............................................
7. .............................................
3. .............................................
8. .............................................
4. .............................................
9. .............................................
5. .............................................
10. ...........................................
Parsitipasi anggota kelompok terhadap setiap presentasi yang dilakukan anggota

Materi diskusi yang sudah jelas adalah tentang :

Apa yang akan dilakukan :

Materi diskusi yang masih belum diketahui :

Apa yang akan dilakukan :

Tanda tangan Tutor

[ Borang ini diparaf tutor setelah memeriksa kesesuaian isinya dengan tugas diskusi.
Setelah diparaf dikembalikan kepada kelompok. Seluruh anggota menyetujui isi borang ini].

Blok Sistem Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman

62

Anda mungkin juga menyukai