Anda di halaman 1dari 8

Ringkasan radiologi :

Konsulen dr. Robert Mangiri , Sp.Rad, Msc.


Oleh : Fadjriansyah Wahid, S.Ked

I. Gambaran thoraks normal :


1) 1/3 superior paru sepi
2) 2/3 inferior paru agak ramai
3) 1/3 lateral paru sepi
4) 2/3 medial paru agak ramai
II. Foto layak :
1) Ada indentitas ( nama, umur, jenis kelamin, dan tanggal pemeriksaan )
2) Ada marker
3) Kondisi film baik atau cukup
4) Inspirasi cukup
5) Simetris
6) Tidak ada boleh yang terpotong (semua lapang paru)
III. Perbedaan fot AP dan PA
AP PA
Scapula Mendekat ( medial ) Menjauh
Clavicula terangkat mendatar
Costa datar melengkung
Jantung Normalnya < 0,56 Normalnya <0,5

BATUK DENGAN DARAH (TB DAN TUMOR)


IV. Gambaran TB Paru :
1. TB Paru Primer :
1) Limphadenopathy hilus
2) Terdapat Ghon focus
3) Ada bercak berawan
2. TB Paru Aktif :
1) Ada bercak berawan
2) Ada cavitas
3. TB Paru Lama Aktif :
1) Ada bercak berawan
2) Ada cavitas
3) Ada bintik-bintik kalsifikasi
4) Ada garis – garis fibrosis
4. TB Paru Lama Tenang :
1) Ada bercak berawan
2) Ada bintik kalsifikasi
3) Ada garis – garis fibrosis
5. TB Milier :
1) Ada bercak – bercak granular diseluruh lapang paru
V. Perbedaan Tumor Paru dan Mediastinum
Perbedaan Tumor Paru Tumor Mediastinum
1. Bentuk Bulat Fusiform
2. Dinding Irreguler Licin / Tegas
3. Sudut Lancip (<90) Tumpul (>90)
4. ganas jinak

VI. Tumor Paru :


1. Adenoma Bronchial : Ada perselubungan homogen pada lateral paru,
umumnya dilobus media
2. Pancoast Tumor : Ada perselubungan homongen, disertai fraktur costa 1
atau costa 2
3. Hamartoma Pulmonary : Ada coin lesion/popcorn calfication
4. Tumor metastase : Terdapat banyak gumpalan dan coin lesion pada
seluruh lapang paru/cannon ball

BATUK DENGAN NAFAS ( BRONCHOPNEUMONIA & PNEUMONIA )


VII. Bronchopneumonia :
1. Terdapat konsolidasi serta bercak – bercak pada seluruh lapang paru (> 2
lobus paru )
2. Air bronchogram +
3. Silhout sign + (batas jantung menghilang)
VIII. Pneumonia :
1. Terdapat perselubungan semi opak inhomongen paru yang solid
2. Mengenai 1 atau 2 lobus paru
3. Air bronchogram +

BATUK DENGAN SPUTUM ( BRONCHITIS & BRONCHIECTASIS )


IX. Bronchitis : Lumen Kecil
1. 1/3 superior paru agak ramai
2. 2/3 medial paru lebih ramai
3. Air bronchogram +
4. Corakan broncovaskular bertambah
5. Apabila sudah kronis dapat ditemukan tampakan jantung tear drop dan
ditemukan bintik kalsifikasi
X. Emfisema : 1. SIC Melebar (X-XI), tampak hiperlusensi paru bilateral
XI. Bronkiektasis : Lumen Besar (dipenuhi mucus) 2-10
1. Ada Honey comb appearance
2. Ada corakan bronchovascular dibagian basal paru
SESAK NAFAS (PNEUMOTHORAX, CORPUS ALIENUM, EFFUSI PLEURA, HHD, TOF
DAN VITIUM MITRALIS )

XII. Pneumothorax :
1. Hiperlusensi avascular pada rongga hemithorax D/S
2. Ada tampakan white line
3. Ada paru yang kolaps
XIII. Hydropneumothorax :
1. Pneumothorax
2. Air fluid level +
3. Sudut costophrenicus tumpul
XIV. Tension Pneumothorax :
1. Hiperlusent avascular dirongga hemithorax D/S
2. Ada pergeseran trakea , jantung dan mediastinum kearah kontralateral
3. Ada paru yang kolaps
XV. Atelektasis :
1. Ada perselubungan didaerah lesi/atelektasis semi opaq, ditandai :
2. Ada tarikan trakea ke area ipsilateral
3. Ditandai sela iga yang menyempit pada atelektasis dibandingkan paru
yang sehat
XVI. Corpus Alienum :
1. Kolaps paru dari arah medial ke lateral / Atelektasis
2. Trakea bergeser ke arah paru yang kolaps
3. Paru tampak opaq karena terisi oleh udara benda asing
XVII. Efusi Pleura :
1. Meniscus sign +
2. Tampak perselubungan homogen
3. Sudut costophrenicus tertutup
4. Air fluid level +
5. Jika efusi pleura masif maka ada pergeseran mediastinum arah
kontralateral
XVIII. HHD ( Hipertensi Heart Disease )
1. Hipertofi konsentrik ventrikel kiri
2. Apeks jantung membesar kekiri dan kebawah
3. Aortic knob membesar disertai kalsifikasi
4. Elongatio aorta/pemanjangan
XIX. TOF (Tetralogy of Fallot )
1. Bentuk jantung seperti sepatu (coeur en sabot)
2. Transposisi aorta
3. Dilatasi aorta
4. Pinggang jantung dalam
5. Apeks jantung terangkat
6. Corakan bronchovaskular berkurang
XX. Vitium Mitralis
1. Segmen pulmonal menonjol
2. Apeks jantung bulat
3. Bronkus kiri terangkat
4. Aortic knob mengecil
5. Pembesaran ventrikel kanan
6. Corakan bronchovaskular bertambah

FRAKTUR TULANG

XXI. Tipe Fraktur berdasarkan lokasi :


1. Fraktur cranium
2. Fraktur ekstremitas
3. Fraktur vertebra
4. Fraktus costa
XXII. Fraktur cranium
1. Fraktur linear/1 garis lurus hitam
2. Depres Fraktur/ 1 garis lurus putih
3. Fraktur stellata/ sisa residu
4. Fraktur diastasis/ sutura melebar
5. Fraktur basis crani/ perdarahan sinus sphenoidalis
XXIII. Fraktur ekstremitas :
1. Fraktur transversal
2. Fraktur obliq
3. Fraktur kominutif
4. Fraktur greenstick
5. Fraktur kompresi
6. Fraktur impressi
7. Fraktur epifisis
8. Fraktur colles/fragmen distal ke posterior
9. Fraktur smith/sekop, fraktur distal ke anterior (volar)
10. Fraktur galeassi
11. Fraktur monteggia
XXIV. Fraktur vertebra
1. Fraktur hangman
2. Fraktur burst/fraktur dari atas
3. Fraktur wedge/fraktur miring
4. Fraktur kompressi
5. Fraktur transversal
Tumor Pada Tulang ( Osteosarcoma & Osteochondroma )

XXV. Osteosarcoma
1. Tampak lesi litik atau sklerotik dibagian metafisis dengan batas yang
irregular disertai kalsifikasi
2. Reaksi periosteal yang dapat membentuk segitiga Codman dan dapat
membentuk gambaran sunray atau sunburst
3. Lesi mendekati sendi
4. Ada pembengkakan jaringan
XXVI. Osteochondroma
1. Tampak penonjolan tulang di tepi metafisis
2. Tampakan tumor tulang seperti bunga kol ( cauli flower )
3. Lesi menjauhi sendi
4. Densitas penonjolan tulang inhomogen

Nyeri abdomen dengan Hematuria

XXVII. Batu Saluran Kemih


1. Ada bayangat htam (acustic shadow)

XXVIII. Trauma Ginjal


Stadium 1 : Kontusio kapsul renalis/ hematom perirenal
Stadium 2 : Laserasi korteks renalis
Stadium 3 : Laserasi medulla renalis
Stadium 4 : Laserasi sistem kaliks renalis
Stadium 5 : Avulsi pedikel ginjal hingga hampir memotong ginjal dan terpisah
arteri renalis
XXIX. Tumor Ginjal
1. Stadium 1 :tumor ginjal < 7 cm
2. Stadium 2 : tumor ginjal < 7 cm,sel tumor hanya di ginjal
3. Stadium 3 :tumor tidak meluas diluar ginjal, tumor menyerang kelenjar
adrenal atau lapisan-lapisan lemak dan jaringan yang mengelilingi ginjal
4. Stadium 4 : tumor meluas diluar jaringan berserabut yang mengelilingi
ginjal
XXX. Hidronefrosis
1. Normal : kaliks bentuk cupping
2. Hidronefrosis grade 1 : kaliks bentuk blunting
3. Hidronefrosis grade 2 : kaliks bentuk flattening
4. Hidronefrosis grade 3 : kaliks bentuk clubbing
5. Hidronefrosis grade 4 : kaliks bentuk balonning
XXXI. Gastritis
Gastritis atrofi/erosif Gastritis Hipertrofi
Dinding menipis Dinding Menebal
Rugae menghilang karena asam lambung Rugae menebal
Gambaran dominan opaq Gambaran dominan lusent

XXXII. Ileus
Berdasarkan penyebab :
1. Ileus obstruksi
i. Dilatasi usus diproksimal sumbatan
ii. Kolaps usus didistal sumbatan
iii. Penebalan dinding usus halus, memberikan gambaran
hearing bone appearance
iv. Gambaran air fluid level pendek-pendek seperti tangga (
step ladder appearance )

2. Ileus paralitik
i. Tampak dilatasi dari gaster sampai rektum
ii. Penebaran dinding usus halus memberikan gambaran
hearing bone appearance
iii. Step ladder appearance di usus halus
iv. Air fluid level yang panjang – panjang di colon
XXXIII. Colitis
1. Kolitis ulseratif :
1. Haustra dan incisura menghilang
2. Lumen kolon menyempit
3. Kolon memendek
4. Mukosa rektum dan kolon descenden tampak granuler dengan bintik – bintik
halus, merata dan simetris
5. Bentuk seperti pipa
2. Kolitis crohn :
1. Lumen colon ascenden menyempit tak teratur
2. Tampak ulkus aptosa
3. Tampak Skip lession
4. Tampak Cabble stone appearance
XXXIV. Persiapan colon in Loop
1. Satu hari sebelum pemeriksaan dilakukan pasien makan bubur kecap
2. Pukul 20.00 pasien terakhir makan
3. Pukul 22.00 pasien mengkonsumsi garam Inggris ( MgSO4)
4. Pasien boleh minum max 100 cc sampai jam 24.00
5. Pasien mengurangi bicara dan merokok
6. Pada pasien rawat inap bisa diberika lavement
XXXV. Tumor colon
1. Tampak gambaran filling defect mirip apple core
2. Jika simetris namanya napkin ring
3. Tepi irregular
4. Dengan lumen colon yang menyempit
XXXVI. Prinsip – prinsip radioterapi
1. Dosis tumor harus tepat, medan penyinaran harus tepat pada area target
2. distribusi dosis merata
3. mengurangi dosis pada jaringan normal
4. organ vital dilindungi
XXXVII. Indikasi Radioterapi
1. Radioterapi kuratif : untuk memusnakan lesi primer tumor dan metastasisnya
2. Radio paliatif :Pada kasus stadium lanjut, untuk menghambat pertumbuhan tumor,
mengurangi pnderitaan, memperpanjang usia, dan meningkatkan QOL.
XXXVIII. Pola dasar Penyinaran
1. Eksterna: EBRT (External Beam Radiation Therapy ) atau teleterapi
2. Interna : Brachytherapy ( Sumber radioaktif tertutup)

XXXIX. Ca. Mamma


Jinak : Ada gambaran Halo sign
Ganas : Gambaran tumor stellat
XL. Tumor sangat sensitif :
1. Semioma testis
2. Dysgermioma ovarii
3. Limfoma maligna
4. Willms tumor
5. Leukemia limfositik akut
XLI. Tumor cukup sensitif :
1. Ca cervix uteri
2. Ca Nasopharing
3. Ca laring
4. Ca mammae
XLII. Tumor Kurang sensitif :
1. Osteosarcoma
2. Fibrosarcoma
3. Chondrosarcoma
XLIII. Indikasi foto colon :
1. Tumor colon
2. Infeksi
3. Divertikula
4. Ileus
5. Invaginasi Luka tumpul dan tusuk
6. Diare cronis
7. Obstipasi kronis
8. Hematosezia
XLIV. Syarat foto colon :
1. Tes skin kontras
2. Makan makanan yang rendah lemak, dan lunak
3. Minum air sebanyaknya
4. Beri laksatif
XLV. Modalitas Rongga Panggul dan traktus urinarius
1. USG
2. MRI
3. CT Scan
4. Uretrocystograf
5. BNO-IVP
6. Histerosalphyograf (HSG)
7. Pyelograf antegrad/retrograd
XLVI. Untuk Kelain Kepala
1. Foto rontgen kepala : Proyeksi AP,PA,lateral
2. CT Scan
3. MRI
XLVII. Indikasi Pemeriksaan abdomen
1. Kelainan pembuluh darah
2. Kelainan kongenital nyeri abdomen
3. Nyeri pinggang
4. Pembesaran pinggang
5. Pembesaran organ
6. Perdarahan retroperitoneal
XLVIII. Indikasi OMD
1. BB turun
2. Melena,Hematomesis
3. Tumor pada oesofagus, magh dan duodenum
4. Achalasia oesofagus
5. Fistula oesofagus
6. Nyeri epigastrium
XLIX. Syarat OMD
1. Tidak ada riwayat alergi
2. Makan makanan lunak dan rendah lemak
3. Banyak minum air
4. Minum laksatif (pencahar)
L. Persiapan IVP :
1. Periksa kadar BUN dan ureum kreatinin
2. Berikan laksatif
3. Minum terakhir pukul 22.00
4. Puasa rokok, bicara, makan dan minum
5. Perawatan inap beri lavement
6. Skin test subkutan

Anda mungkin juga menyukai