Kelainan kromosom dapat dibedakan menjadi 2, yaitu
perubahan struktur kromosom dan perubahan jumlah kromosom.
Perubahan struktur kromosom
Perubahan struktur kromosom secara umum dapat disebabkan oleh 4 hal, yaitu delesi, duplikasi, inversi, dan translokasi. Perubahan jumlah kromosom.
Secara umum perubahan jumlah kromosom
ada 2, yaitu euploid dan aneuploid. Delesi = Delesi atau defisiensi merupakan peristiwa hilangnya sebagian kromosom karena kromosom tersebut patah. Duplikasi = Duplikasi ialah peristiwa bahwa suatu bagian kromosom mempunyai gen berulang, akibat pertambahan panjang suatu lengan kromosom. Inversi = kromosom mempunyai urutan gen yang terbalik karena terjadinya perputaran kromosom 180 yang membentuk loop, keludian loop tersebut putus dan bertaut kembali Translokasi = Translokasi terjadi ketika sebagian Perubahan Struktur Kromosom Perubahan jumlah kromosom.
Euploidi ialah Jumlah Komplemen Kromosom
Euploi suatu keadaan Tipe Euploid Genom (n) (ABC merupakan 1 genom) dimanadijumlah Monoploid Satu (n) ABC kromosom yang Diploid Dua (2n) AA BB CC dimiliki oleh sesuatu makhluk Triploid Tiga (3n) AAA BBB CCC
merupakan Tetraploid Empat (4n) AAAA BBBB CCCC
kelipatan dari Pentaploid Lima (5n) AAAAA BBBBB CCCCC kromosom Heksaploid Enam (6n) AAAAAA BBBBBB CCCCCC dasarnya (kromosom Ialah suatu keadaan dimana suatu Aneuploid organisme kekurangan atau i kelebihanKomplemen kromosom Kromosom tertentu Dengan (ABC) Sebagai Set Tipe Formula Haploid Kromosom Disomi (normal) 2n (ABC) (ABC) Aneuploid 2n-1 (ABC) (AB) Monosomi Nullisomi 2n-2 (AB) (AB)
Down Syndrome adalah kelainan kromosom yang paling
sering terjadi dengan frekuensi 1 dari 700 bayi lahir dan bahkan lebih sering terjadi pada ibu yang hamil pada usia (>35 tahun). Pada penderita Down Syndrome terdapat tiga untai kromosom 21. Jumlah kromosom 21 yang berlebih ini mengakibatkan gejala-gejala seperti retardasi mental, kelainan jantung bawaan, berat badan bayi yang kurang normal, pendengaran dan penglihatan berkurang, otot-otot melemah (hipotonia) dan kecenderungan menderita kanker sel daerah putih (leukemia). Edward Syndrome (Trisomi-18) Syndrome dengan kariotipe (45A + XX / XY), trisomik pada autosom. Autosomal kelainan pada kromosom nomor 16,17, atau 18. Ciri-ciri penderita ini adalah kepala berukuran kecil (mikrosefali) dengan bagian belakang menonjol dari kepala, telinga cacat, abnormal rahang kecil, sempitnya kelopak mata (fisura falpebra), luasnya spasi mata (hypertelorism okular), melorot dari atas kelopak mata (ptosis). Salah satu tulang dada pendek, tangan terkepal, jempol terbelakang atau kuku jari tidak ada. Berlebihnya jumlah kromosom 18 ini jarang terjadi dengan frekuensi 1 dari 1500 bayi yang lahir.