Anda di halaman 1dari 18

PENGANTAR

PARASITOLOGI
Oleh:
Donn R. Ricky., MKes
David Dane Ricky, AMAK, S.Si
A. Pengertian & Ruang Lingkup
Parasitos = organisme yang mengambil
makanan dari organisme lain
Logos = ilmu
Parasitologi
Ilmu yang mempelajari organisme yang hidup
untuk sementara (temporar) atau tetap
(permanen), pada permukaan (superficial) atau di
dalam organ tubuh (viseral) organisme lain untuk
mengambil makanan dan terjadi hubungan antara
parasit ini dengan hospesnya.

Organisme Parasit
Zooparasit, yaitu parasit yang termasuk golongan
hewan (termasuk manusia). Zooparasit masih
dibedakan menjadi dua, yaitu:
Protozoa, yaitu hewan yang tubuhnya hanya terbina oleh
satu sel saja (monoseluler = uniseluler), misalnya Amoeba
sp.
Metazoa, yaitu hewan yang tubuhnya terbina oleh banyak
sel (jaringan). Kelompok ini dibedakan menjadi dua,
yaitu:
Helmintes (cacing)
Artropoda (serangga)
Fitoparasit, yaitu parasit yang termasuk golongan
tumbuhan seperti bakteri dan fungi (jamur)
Spirochaeta dan virus

Pengertian Parasitisme
Simbiosis adalah hubungan permanen antara dua
jenis organisme yang hidup tidak dapat dipisahkan.
Mutualisme adalah hubungan dua organisme yang
menguntungkan keduanya.
Komensalisme adalah satu jenis organisme mendapat
keuntungan dari jenis organisme lain, sedangkan yang
lain tidak dirugikan.
Parasitisme adalah hubungan dua organisme yang
salah satunya diuntungkan dan yang lain dirugikan.
Hospes
Manusia, atau jenis hewan dan tumbuhan
yang keberadaannya dipergunakan untuk
kelangsungan daur hidupnya (umumnya dalam
stadium-stadium tertentu yang bersifat
infektif).
Penetapan Penyakit
Keberadaan parasit dalam tubuh manusia dapat
menimbulkan kelainan metabolisme tubuh
penderitanya.
Kelainan metabolisme ini dapat dideteksi
dengan gejala-gejala klinik yang tampak pada
penderitanya, sehingga dengan gambaran klinik
ini dapat dipakai sebagai petunjuk (tersangka)
pada penderitanya, sehingga sebagai tindak
lanjutnya dapat dihubungkan dengan cara
pengambilan bahan pemeriksaan (sampel)
hingga tindakan diagnosisnya (penetapan
suatu penyakit).
B. Pembagian Parasit
1. Menurut tempat hidupnya:
Ektoparasit, hidup pada permukaan tubuh
hospesnya (infestasi), misalnya tuma kepala
(Pediculus capitis)
Endoparasit, hidup pada organ dalam
hospesnnya, misalnya cacing gelang (Ascaris
lumbricoides)
2. Menurut Keperluan terhadap hospesnya:
Parasit obligat, yaitu parasit yang tidak dapat
hidup tanpa hospes, misalnya cacing perut.
Parasit fakultatif, yaitu parasit yang
meskipun memerlukan hospes untuk
mendapatkan sebagian makanannya, tetapi
dapat juga hidup tanpa hospes, misalnya
nyamuk
3. Menurut jumlah spesies yang dihinggapi:
Parasit monoksen, yaitu parasasit yang hanya
menghinggapi satu spesies hospes saja,
misalnya Ascaris lumbricoidesParasit ini
hanya hidup pada usus manusia.
Parasit poliksen, yaitu parasit yang dapat
menghinggapi berbagai spesies hospes,
misalnya cacing Trichinella spiralis yang dapat
menghinggapi babi, tikus, manusia, dll
4. Menurut lamanya menetap dalam hospesnya:
Parasit permanen, yaitu parasit yang
hidupnya menetap pada spesies organisme
tertentu, misalnya Ascaris lumbricoides yang
menetap pada rongga usus manusia selama
hidupnya.
Parasit temporer, yaitu parasit yang hanya
sewaktu-waktu menghinggapi hospesnya
untuk mengambil makanan, misalnya nyamuk.
C. Daur Hidup
Mempelajari daur hidup suatu parasit dapat digunakan
untuk mengetahui stadium-stadium parasit dalam
rangka identifikasi parasit tersebut sampai penegakan
diagnosisnya (stadium diagnosis).
Disamping itu dapat pula digunakan untuk mengetahui
saat dimulainya penularan oleh bentuk infektif dari
parasit (stadium infektif).
Dengan mempelajari daur hidupnya juga, gejala-gejala
klinik yang disebabkan oleh parasit dapat diketahui
sehingga dapat dilakukan cara penanggulangannya,
misalnya dengan cara terapi.
D. Hospes dan Vektor
Organisme yang dihinggapi oleh parasit
disebut hospes
Organisme yang dapat menularkan parasit
pada manusia dan hewan disebut vektor
Organisme yang dihinggapi parasit hingga tumbuh
dewasa dan melangsungkan perkembangbiakan
dalam tubuh hospes tersebut dinamakan hospes
definitif, misalnya manusia sebagai hospes
definitif cacing Ascaris lumbricoides.
Organisme yang dihinggapi parasit hingga
mencapai stadium infektif disebut hospes
perantara, misalnya nyamuk sebagai hospes
perantara filariasis dan malaria.
Organisme yang dihinggapi parasit stadium
infektif tetapi tidak dapat tumbuh menjadi dewasa
disebut hospes paratenik.
Sedangkan hospes yang dihinggapi parasit
sekaligus berperan sebagai sumber infeksi pada
manusia disebut hospes reservoir.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai