Anda di halaman 1dari 25

MODUL

BLOK 20 (KEDOKTERAN TROPIS)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

TAHUN 2019

1
MODUL
BLOK 20 (KEDOKTERAN TROPIS)

Penanggung Jawab Blok :


dr. Inayati Habib, M.Kes, Sp.MK

Wakil Penanggung Jawab Blok :


dr. Seshy Tinartayu, MSc

Departemen Terkait :
Mikrobiologi Pediatri Radiologi
Parasitologi Penyakit Dalam Kesehatan Masyarakat
Farmakologi Patologi Klinik
Pusat Studi Kedokteran Islam (PSKI)
Pusat Studi Kedokteran Keluarga (PSKK)

2
Daftar Isi

Halaman
Halaman Judul ………………………………………………………………… 1
Daftar Isi………………………………………………………………………. 3
Pengantar ……………………………………………………………………… 4
Kerangka Topik………………………………………………………………. 5
Rancangan Metode Pembelajaran ……………………………………………. 6
Tata Tertib Praktikum ....................................................................................... 12
Tata Tertib Ketrampilan Klinis (Skills Lab) ..................................................... 17
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Tutorial Metode MLS ....................................... 20
Skenario Tutorial ………………………………………………………........... 21

3
PENGANTAR
BLOK KEDOKTERAN TROPIS

Blok Kedokteran Tropis adalah blok pertama di tahun ke 4 dari kurikulum blok PBL
dalam program studi pendidikan dokter Ilmu Kesahatan dan Kedokteran UMY. Topik-topik
dalam blok ini berhubungan dengan kasus klinis, masyarakat dan kedokteran keluarga, dimana
integrasi kedokteran keluarga dan EBM diimplementasikan dalam perkuliahan dan tutorial.
Proses belajar aktif dilakukan dalam diskusi kelompok kecil atau tutorial, kuliah, ketrampilan
klinis (skills lab) dan praktikum di laboratorium.
Secara umum, isi dari blok kedokteran tropis berhubungan dengan penyakit-penyakit
tropis yang sering dijumpai, termasuk di dalamnya membahas etiologi, patofisiologi, dasar
diagnosis, penatalaksanaan dan epidemiologi penyakit-penyakit tersebut. Tujuan dari blok
kedokteran tropis adalah mendorong mahasiswa untuk dapat menegakkan diagnosis dan
menentukan penatalaksanaan yang tepat dari penyakit-penyakit tropis, menggabungkan antara
tindakan kuratif, preventif, promotif dan rehabilitatif.

4
TOPIC TREE BLOK KEDOKTERAN TROPIS
ETIOLOGY PATOGENESIS
Basil Mycobacterium Patologi klinik infeksi & prinsip
tuberculosis, M.leprae & pelacakan dalam patologi klinik
M.non spesific
Patogenesis dari infeksi penyakit
Virus DNA & RNA penyebab
tropis
penyakit-penyakit tropis

Trematoda, Cestoda, Gambaran laboratorium dari


Plasmodium Malaria, penyakit infeksi tropis (DHF, TBC,
TF, Malaria)

MICROBIOLOGY (praktikum) MANIFESTASI Skills lab :


- Virologi Dengue Blot KLINIS
Community & - Bedah minor II
- Bakteri Tahan Asam - Managemen kasus
- Pemeriksaan Widal penyakit-penyakit
PEMERIKSAAN tropis
PARASITOLOGY (praktikum) PENUNJANG - Konseling CEA
- Pemeriksaan Darah Malaria individu
- Morfologi Plasmodium
- Pemeriksaan Filaria DIAGNOSIS
BANDING
Gambaran Radiologi
pada penyakit tropis
PENYAKIT TROPIS
DHF, Morbili, Varicella, Rubella, Difteri, Pertusis
Poliomyelitis, Parotitis, Eksantema subitum,
TB paru primer & DOTS, Typhoid Fever, TBC, Lepra,
Malaria, New emerging diseases

DIAGNOSIS
PSKI :
EBM : Permasalahan-permasalahan
Penyakit umat dan solusinya
Tropis KOMPLIKASI Kesehatan komunitas &
lingkungan

PENATALAKSANAAN

FARMAKOTERAPI PENDEKATAN
- Terapi farmakologi untuk KEDOKTERAN
penyakit –penyakit tropis KELUARGA

5
RENCANA TEKNIK BELAJAR MODUL KEDOKTERAN TROPIS

I. Learning Outcome :
1. Mahasiswa mampu menggali informasi secara verbal maupun non verbal dengan pasien
dari berbagai usia, anggota keluarganya, masyarakat, kolega dan profesi lain pada
penyakit yang harus dikuasai pada blok kedokteran tropis
2. Mahasiswa mampu melakukan prosedur klinis pada penyakit yang harus dikuasai pada blok
kedokteran tropis sesuai kewenangannya yang berkaitan dengan masalah kesehatan dengan
menggunakan prinsip keselamatan pasien, serta keselamatan diri sendiri dan orang lain.
3. Mahasiswa mampu menyelesaikan masalah kesehatan pada penyakit yang harus
dikuasai pada blok kedokteran tropis berdasarkan landasan ilmiah ilmu kedokteran dan
kesehatan yang mutakhir untuk mendapat hasil yang optimum
4. Mahasiswa mampu identifikasi, menjelaskan, dan merencanakan pendekatan
keilmuan dalam menyelesaikan permasalahan, berdasarkan pada pengobatan medis, ilmu
kedokteran untuk mendapat hasil yang optimal pada penyakit yang harus dikuasai pada
blok kedokteran tropis
5. Mahasiswa mampu menyelesaikan masalah kesehatan pada penyakit yang harus dikuasai
pada blok kedokteran tropis berdasarkan landasan ilmiah ilmu kedokteran dan kesehatan yang
mutakhir untuk mendapat hasil yang optimum.

II. DAFTAR PENYAKIT DI BLOK KEDOKTERAN TROPIS


No Daftar Penyakit Blok Kedokteran Tropis Level Kompetensi (SKDI)
1 Tuberkulosis paru tanpa komplikasi 4A
2 Tuberkulosis dengan HIV 3A
3 Spondilitis TB 3A
4 Multi Drug Resistance (MDR) TB 2
5 Lepra (M.leprae) 4A
6 Demam dengue, DHF 4A
7 Dengue shock syndrome 3B
8 Malaria 4A
9 Leishmaniasis dan tripanosomiasis 2
10 Demam tifoid 4A
11 Filariasis 4A
12 Morbili tanpa komplikasi 4A
13 Varisela tanpa komplikasi 4A
14 Difteri (THT) 3B
15 Parotitis 4A
16 Pertusis 4A
17 Poliomielitis 3B
18 Leptospirosis (tanpa komplikasi) 4A
19 SARS 3B
20 Flu burung 3B

6
21 HIV/AIDS tanpa komplikasi 4A
22 AIDS dengan komplikasi 3A

Keterangan level kompetensi sesuai SKDI :


Tingkat Kemampuan 1 : mengenali dan menjelaskan
Tingkat Kemampuan 2 : mendiagnosis dan merujuk
Tingkat Kemampuan 3 : mendiagnosis, melakukan penatalaksanaan awal, dan merujuk
3A. Bukan gawat darurat
3B. Gawat darurat
Tingkat Kemampuan 4 : mendiagnosis, melakukan penatalaksanaan secara mandiri dan tuntas
4A. Kompetensi yang dicapai pada saat lulus dokter
4B. Profisiensi (kemahiran) yang dicapai setelah selesai internsip dan/atau Pendidikan
Kedokteran Berkelanjutan (PKB)

III. TOPIK KEGIATAN BERDASAR AREA KOMPETENSI

Strategi
Area Leraning Outcome Kuliah, Topik
Kompetensi Praktikum,
Latihan
ketrampilan
klinis,
Tutorial
Mampu menggali informasi Ketrampilan - Managemen kasus
secara verbal maupun non klinis (Anamnesis dan
AREA 6 verbal dengan pasien dari (Skills lab) Pemeriksaan fisik pada
Ketrampilan berbagai usia, anggota kasus penyakit-penyakit
keluarganya, masyarakat, tropis)
kolega dan profesi lain.
Mahasiswa mampu - Pemeriksaan serologi
melakukan prosedur klinis Dengue
sesuai kewenangannya yang Praktikum - Pemeriksaan M. tbc
berkaitan dengan masalah (BTA)
kesehatan dengan - Pemeriksaan Serologi
menggunakan prinsip Tifoid (Widal)
keselamatan pasien, serta - Morfologi plasmodium
keselamatan diri sendiri dan
orang lain. - Pemeriksaan Darah
Malaria
- Pemeriksaan darah
Filaria

7
Ketrampilan - Bedah Minor II
klinis - Ketrampilan konseling
(Skills lab) model CEA (Catharsis-
Education-Action) pada
individu pasien dengan
kasus penyakit menular
kronik (terutama TB &
HIV/AIDS)
AREA 5 Mahasiswa mampu - Mycobacterium
Landasan menyelesaikan masalah tuberculosis, M.leprae
Ilmiah Ilmu kesehatan berdasarkan & M.non spesific
Kedokteran landasan ilmiah ilmu - Virus DNA & RNA
kedokteran dan kesehatan penyebab penyakit tropis
yang mutakhir untuk Kuliah (virus dengue)
mendapat hasil yang - Plasmodium Malaria
optimum. - Filariasis non limfatik
- Vektor Penyakit
- Trematoda, Cestoda
- Gambaran radiologi
pada penyakit tropis
- Pendekatan laboratorium
penyakit-penyakit infeksi
(DHF, TBC, TF, Malaria)
- Fever of Unknown
Origin

AREA 7 Identifikasi, menjelaskan, Diagnosis dan penatalaksanaan


Pengelolaan dan merencanakan Dengue Hemorrhargic Fever
Masalah pendekatan keilmuan (DHF) anak
Kesehatan dalam menyelesaikan Morbili, Varicella, Rubella
permasalahan, berdasarkan Diphtheria, Pertussis
pada pengobatan medis, Poliomyelitis, Parotitis
ilmu kedokteran untuk Campak , Exanthema subitum
mendapat hasil yang Diagnosis & terapi DOTS
optimal. Kuliah Tuberkulosis paru primer
Demam tifoid
Diagnosis dan
penatalaksanaan DHF
Diagnosis dan terapi TBC
dewasa dan MDR
Leprosy
Malaria
Pathogenesis infeksi penyakit
tropis
New Emerging Diseases
(SARS & Flu Burung)

8
Demam < 7 hari pada anak
Tutorial TB dengan HIV stadium 3
Demam > 7 hari pada dewasa
Demam > 7 hari dengan
gangguan saluran pencernaan
Manajemen menyelesaikan Kuliah Terapi farmakologi penyakit
permasalahan kesehatan infeksi
individu, keluarga, Obat anti tuberkulosis
masyarakat secara Epidemiologi penyakit-penyakit
keseluruhan, holistik, tropis
terpusat dan bekerjasama Permasalahan-permasalahan
dengan puskesmas umat dan solusinya.
Pandangan Islam tentang
kesehatan komunitas dan
lingkungan
Area 3
Komunikasi EBM Penyakit Tropis
Efektif

IV. TOPIK KULIAH DAN PENGAMPU

No Topik Kuliah Dosen Jam


1 Over view penyakit tropis anak dan dewasa. dr. Inayati M.Kes. Sp.M.K. 1
2 Diagnosis dan penatalaksanaan DHF anak dr. M. Artha, Sp.A
2
3 Diagnosis dan penatalaksanaan DHF dewasa dr. Prasetyo K, Sp.PD
Morbili, Varicella, Rubella, Campak ,
4 Exanthema subitum dr. Bambang Edi S., SpA, 2
5 Diphtheria, Pertussis M.Kes 1
6 Poliomyelitis, Parotitis 1
7 Primary Pulmonary Tuberculosis dan MDR,
dr. Gina Puspita Sp.A
diagnosis & terapi DOTS 2
8 Tuberculosis dewasa (patofisiologi, gejala,
pemeriksaan fisik, pemeriksaan. penunjang, dr. Agus Widyatmoko Sp.PD
penatalaksanaan, penulisan resep), MDR TB
Dr. dr. Wiwik Kusumawati,
9 Obat Anti Tuberculosis 1
M.Kes
10 Demam typhoid, Leptosirosis dr. Fitria Nurul Sp.P.D. 2

Malaria (patofisiologi, gejala, pemeriksaan


11 fisik, pemeriksaan. penunjang, dr. Prasetyo K, Sp.PD
penatalaksanaan, penulisan resep)
2
12 Morfologi Plasmodium Malaria dr. Sri Sundari, M.Kes

9
13 New Emerging Diseases (SARS, Zika & flu dr. Prasetyo K, Sp.PD 1
burung)

14 Travel medicine and tourism aspek klinis dr. Agus Widiatmoko, Sp.PD

Travel medicine and tourism Aspek dr. April Imam Prabowo


15
IKM/IKK DTMH., MFM (Clin.) 2

16 Fever of Unknown Origin dr. Prasetyo K, Sp.PD 2


HIV/AIDS tanpa dan dengan komplikasi, TB
17 dr. Agus Widiatmoko, Sp.PD
dengan HIV
HIV/AIDS Lengkap (dengan pendekatan bio-
2
psycho-social), termasuk komplikasi : infeksi Dr. dr. Titiek Hidayati ,
18
opportunistic, penyakit lain PMS (TBC- M.Kes
AIDS)
dr. H. Rikyanto,
19
Lepra Sp.KK.,M.Kes
Lepra dan M.non spesifik dengan 2
Dr. dr. Titiek Hidayati ,
20 penatalaksanaan pendekatan kedokteran
M.Kes
keluarga dan masyarakat
Pendekatan laboratorium penyakit-penyakit
21 tropis (DHF, TBC, TF, Malaria, HIV/AIDS, dr. Suryanto, Sp.PK 2
leptospira)

22 Morfologi dan patogenesis infeksi penyakit Dr. Dra. Lilis Suryani, M.Kes 1
tropis.

23 M. Tuberculosis M.leprae & M.non specific dr. Seshy Tinartayu M.Sc. 2

Virus DNA & RNA penyebab penyakit tropis dr. Muhammad Kurniawan 2
24
M.Sc.
Terapi farmakologi untuk penyakit-penyakit dr. Akhmad Edy Purwoko, 2
25
tropis (viral, bacterial, parasit) M.Kes
Trematoda Dr. drh. Tri Wulandari , 2
26
Cestoda M.Kes
Filariasis Limfatik Dr. drh. Tri Wulandari , 1
27
M.Kes
Filariasis Non Limfatik Dr. dr. Sri Sundari, M.Kes
28
1
Vektor Penyakit tropis : Dengue, Malaria, Dr. drh. Tri Wulandari ,
29 1
Filaria Limfatik M.Kes
30 Leishmania dan Tripanosoma Dr. dr. Sri Sundari, M.Kes 2
Gambaran radiologi pada penyakit tropis— dr.Ana Majdawati, Sp.Rad.
31
pengenalan gambaran pmx. Radiologis (K) 2
32 TB ekstra pulmonal dr. Fitria Nurul, Sp.PD

10
EBM Penyakit tropis dr. Bambang Edi S., SpA,
33 2
M.Kes
Dr. dr. Titiek Hidayati ,
34 Pandangan Islam tentang kesehatan M.Kes 1
komunitas dan lingkungan
Permasalahan-permasalahan umat dan Dr. dr. Titiek Hidayati ,
35 1
solusinya M.Kes
36 Konseling CEA Individu Dr Oryzati Hilman, MFM,
1
CMFM, Ph.D
JUMLAH 47

V. TOPIK PRAKTIKUM

No. Topik Departmen Durasi (jam)


1. Pemeriksaan Serologi Dengue 2
2. Pemeriksaan Serologi Tifoid (Widal) Mikrobiologi 2
3. Pemeriksaan Mycobacterium tbc ( BTA) 2
4. Morfologi Plasmodium 2
5. Pemeriksaan Darah Malaria Parasitologi 2
6. Pemeriksaan darah Filaria 2
Total Jam Praktikum 12 jam

VI. TOPIK KETRAMPILAN KLINIS (Skills Lab)

No. Topik Departmen Durasi


(jam)
1. Bedah minor II 2
2. Managemen kasus 1 (Anamnesis & Skills Lab 2
Pemeriksaan Fisik kasus penyakit-penyakit
tropis dan Penulisan resep II
3. Ketrampilan konseling model CEA 2
(Catharsis-Education-Action) pada
individu pasien dengan kasus penyakit
menular kronik (terutama TB &
HIV/AIDS)
Total Jam Ketrampilan Klinis 6 jam

VII. TUTORIAL BLOK KEDOKTERAN TROPIS

No. Topik Duration (jam)


1. Skenario 1 (demam < 7 hari pada anak) 4
2. Skenario 2 (TB dengan HIV) 4

11
3. Skenario 3 (demam > 7 hari pada dewasa) 4
4. Skenario 4 (demam > 7 hari disertai gangguan pencernaan) 4
Total jam Tutorial 16 jam

VIII. Evaluasi
Penilaian berdasarkan penilaian formatif dan sumatif. Penilaian formatif diperoleh dari
aktifitas harian menggunakan check list, laporan tertulis, kuiz, dll. Penilaian summatif
menggunakan ujian tertulis (MCQ) dan OSCE. Nilai akhir blok ditentukan berdasarkan :
60% MCQ
30 % Tutorial
10 % Praktikum dan responsi.
Nilai Ketrampilan belajar (Skills lab) diperoleh dari nilai harian dan OSCE semester,
sebagai nilai non blok
Makahsiswa dinyatakan lulus bila memenuhi kriteria sebagai berikut :
Nilai minimal MCQ 60
Nilai minimal OSCE 60
Nilai akhir minimal 60

IX. Sumber Belajar


a. Buku
1. Markel, EK, Voge M, John, DT, 2007 , Medical Parasitology 9th Ed, WB Saunders & Co,
Philadelphia
2. Widmann’s Clinical Interpretation of Lab, 1991
3. Katzung, BG, 1998, Basic & Clinical Pharmacology, 7th Ed, Appleton & Lange,
Connticut
4. Sabiston, 1995, Textbook of Surgery
5. Nelson et al, 2001, Textbook of Pediatrics
6. Omar Hasan Kasule, 2000, Lectures Islamic Medicine, IIUM
7. Jawetz, Melnick & Adelberg, 2005, Mikrobiologi Kedokteran, edisi 22, Penerbit
EGC , Jakarta
8. Tortora, Funke, Case, 2001, Microbiology an Introduction, 7th ed, Addison
Wesley Longman, Inc. USA
9. David G, et all, 2002, Medical Microbiology, 16th ed , Elsevier Science Limuted,
China
10. Anthony S.F., et all, 1994, Harrison’s Principles Of Internal Medicine, 13th edition,
McGraw-Hill Inc Singapore

12
11. Sjaifoellah Noer, dkk, 1996, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Jilid I, edisi ke-3, Balai
Penerbit FKUI, Jakarta.
12. Cook Gordon, 1996, Manson’s Tropical Diseases, , twentienth Edition , ELBS with
WB Saunders, British Goverment London
13. Strickland, Hunter’s, 1991, Tropical Medicine, Sevent Edition, WB Saunders
Company, America
14. Adel AF Mahmud, 1993, Tropical and Geographical Medicine,International Edition,
Company Handbook, Mac Graw Hill
15. GV. Gill, NJ Beeching, 2004, Tropical Medicine, fifth edition, Blackwell Science,
Hongkong, India.
16. Soegijanto, Soegeng, 2004, Kumpulan Makalah Penyakit Tropis Dan Infeksi di
Indonesia Jilid I, edisi 1, Airlangga University Press, Surabaya
17. Soegijanto, Soegeng, 2006, Kumpulan Makalah Penyakit Tropis Dan Infeksi di
Indonesia Jilid 5, edisi 1, Airlangga University Press, Surabaya
18. Soegijanto, Soegeng, 2007, Kumpulan Makalah Penyakit Tropis Dan Infeksi di
Indonesia Jilid 6, edisi 1, Airlangga University Press, Surabaya
19. Strickland, G.T., 1991, Hunters Tropical Medicine, edisi 7, W.B. Saunders Company
British Government London
20. Mahmoud Adel, A.F., 1993, Tropical and Geographical Medicine : Companion
Handbook, edisi 1, Mc Graw Hill, British.
21. Gill, G.V, Beeching, M.J., 2004, Lecture Notes on Tropical Medicine, edisi 5, Blackwell
Publishing, British.
22. Peters, Wallace et al., 2007, Atlas of Tropical Medicine and Parasitology, edisi 6,
Elsevier Limited, British.

b. Jurnal
BMJ dan NEJM
c. Pakar
1) dr. Bambang Edi S., SpA, M.Kes
2) dr. Agus Widyatmoko Sp.PD
3) Dr. dr. Titiek Hidayati , M.Kes

13
TATA TERTIB PRAKTIKUM
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

SYARAT DAN PELAKSANAAN PRAKTIKUM


WAKTU PRAKTIKUM
1. Praktikum dimulai sesuai jadwal yang telah ditentukan.
2. Mahasiswa hanya boleh pindah jadwal atau mengikuti inhal di waktu lain hanya yang
merupakan utusan prodi/fakultas/universitas dengan diketahui kaprodi/dekan /rektor
3. Dalam hal-hal tertentu pindah jadwal atau mengikuti inhal di waktu lain dengan diketahui
PJ blok, DPA dan pembimbing penelitian.

PRETEST
1. Mengikuti pretest adalah syarat mahasiswa mengikuti kegiatan praktikum.
2. Sebelum kegiatan belajar dimulai, dilaksanakan pretest.
3. Bagi mahasiswa yang terlambat namun pretest masih berlangsung, diperbolehkan
mengikuti pretest tanpa penambahan waktu. Bagi mahasiswa yang terlambat namun
pretest sudah selesai, maka tidak diperkenankan mengikuti acara praktikum dan harus
mengikuti inhal praktikum.
4. Mahasiswa tidak diperkenankan mengikuti kegiatan praktikum bila nilai pretest < 40
5. Mahasiswa wajib mengerjakan pretest dengan jujur, bila melakukan kecurangan
(mencontek teman, bekerjasama, membuat dan menggunakan contekan, dll) ataupun
tindakan mencurigakan yang lain (tengak-tengok, lirak-lirik, berbisik/berbicara dengan
teman, menggunakan HP, dll), maka asisten berhak memberikan peringatan dan sanksi
(pengurangan nilai, pembatalan pretest, dan/atau mengeluarkan mahasiswa tsb). Tidak
diperkenankan mencoret jawaban, menggunakan tipex untuk mengganti jawaban atau
menggunakan pensil pada saat mengerjakan pretest.

KETENTUAN PAKAIAN
1. Mahasiswa yang mengikuti praktikum wajib menggunakan jas praktikum, dikancingkan
rapi sesuai dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Jas panjang putih selutut. Jas praktikum bukan jas dokter.
b. Di bagian dada kanan terdapat badge nama mahasiswa tertulis lengkap dan PD-FKIK
UMY sebagai identitas diri pemilik jas laboratorium.
c. Di bagian dada kiri terdapat badge logo UMY sebagai identitas almamater pemilik jas
laboratorium.
d. Terdapat dua kantong di sisi kanan dan kiri bawah depan jas laboratorium.
2. Bagi mahasiswa yang tidak membawa jas praktikum sesuai ketentuan, tidak
diperkenankan mengikuti kegiatan belajar.
3. Mahasiswa yang mengikuti praktikum wajib berpenampilan sopan dan rapi serta
berbusana sesuai dengan ketentuan yang berlaku :
Laki -laki :

14
a. Menggunakan atasan kemeja kain / kaos yang berkerah, tidak berbahan jeans atau
menyerupai jeans dan dikancingkan rapi.
b. Menggunakan bawahan celana panjang kain, tidak berbahan jeans atau menyerupai
jeans.
c. Rambut pendek tersisir rapi, tidak menutupi telinga dan mata serta tidak melebihi
kerah baju.
d. Kumis dan jenggot dipotong pendek dan tertata rapi.
e. Tidak diperkenankan menggunakan peci atau penutup kepala lainnya selama kegiatan
belajar berlangsung.
f. Menggunakan sepatu tertutup dengan kaos kaki.
g. Tidak diperkenankan mengenakan perhiasan.

Perempuan :
a. Mengenakan jilbab tidak transparan dan menutupi rambut, menutupi dada maksimal
sampai lengan.
b. Mengenakan atasan atau baju terusan berbahan kain, tidak berbahan jeans atau yang
menyerupai jeans maupun kaos, tidak ketat maupun transparan serta menutupi
pergelangan tangan.
c. Mengenakan bawahan berupa rok atau celana kain panjang longgar, menutupi mata
kaki tidak berbahan jeans atau menyerupai jeans maupun kaos, tidak ketat maupun
transparan dengan atasan sepanjang kurang lebih 5 cm di atas lutut.
d. Menggunakan sepatu yang menutupi kaki, diperbolehkan menggunakan sepatu
berhak tidak lebih dari 5 cm.
e. Kuku jari tangan dan kaki dipotong pendek rapi dan bersih

KETENTUAN SELAMA PRAKTIKUM


1. Selama praktikum berlangsung, dilarang :
a. Makan dan minum.
b. Membawa tas (penertiban loker mahasiswa).
c. Merokok.
d. Bersenda gurau yang berlebihan
2. Selama kegiatan praktikum berlangsung, tidak diperkenankan menggunakan alat
komunikasi elektronik. Mahasiswa diperkenankan mengangkat telepon penting dengan
ijin asisten praktikum dan harus di luar ruangan.
3. Setelah praktikum berakhir, wajib merapikan dan dan mengembalikan alat - alat yang
telah digunakan. Apabila merusakkan/menghilangkan/membawa pulang alat/bahan, akan
dikenakan sanksi (jika hilang atau merusak wajib mengganti).
4. Meninggalkan ruang praktikum, meja dan ruangan dalam keadaan bersih dan rapi.
5. Melakukan kegiatan praktikum sesuai jadwal dan kelompok yang telah ditentukan. Bagi
mahasiswa yang tidak dapat mengikuti kegiatan praktikum pada waktu yang telah
ditentukan, wajib mengikuti inhal.
6. Jika menggunakan alat dan ruangan praktikum di luar jadwal, harus seijin
penanggungjawab praktikum .

INHAL
1. Inhal bagi mahasiswa bila nilai pretest < 40

15
2. Inhal diperuntukkan bagi mahasiswa dengan alasan apapun tidak mengikuti
praktikum dan untuk mahasiswa yang inhal pretest.
3. Peserta inhal karena delegasi dan sakit harus menunjukkan surat keterangan maksimal 1
minggu dari hari pelaksanaan praktikum.
4. Biaya inhal (tidak mengikuti praktikum ataupun inhal pretest) sebesar Rp.40.000,-/topik
dan dibayarkan dengan mengambil formulir pembayaran di FO Dekanan FKIK UMY dan
dibayarkan di bank, kecuali peserta delegasi.
5. Mahasiswa utusan dari Prodi/Fakultas/Universitas wajib menyerahkan surat
keterangan/ijin delegasi Maksimal satu hari sebelum dilaksanakan praktikum
tersebut kepada admin Biomedik dan wajib memberitahukan kepada koordinator
departemen yang dituju. Apabila mahasiswa tersebut tidak dapat meyerahkan surat
tersebut pada waktunya maka mahasiswa tersebut tetap terhitung inhal non delegasi
(membayar).
6. Inhal dilaksanakan pada blok yang sedang berjalan, sebelum pelaksanaan responsi.
7. Nilai inhal pretest bagi mahasiswa hadir namun inhal dihitung dari rata-rata nilai pretest
praktikum awal dan pretest pada saat inhal.
8. Mahasiswa yang inhal karena ijin sakit maupun ijin dengan keterangan, maka nilai inhal
apa adanya, sedangkan mahasiswa yang tidak hadir tanpa keterangan nilai inhal adalah 0
+ nilai inhal dibagi 2.
9. Mahasiswa boleh mengikuti inhal maksimal 50% dari total topik praktikum dalam 1 blok.

RESPONSI
1. Responsi berupa tentamen
2. Mahasiswa harus sudah mengikuti 100% acara praktikum tiap blok.
3. Responsi dilaksanakan pada akhir blok bersangkutan, untuk mengevaluasi kemampuan
kognitif maupun attitude mahasiswa pasca kegiatan praktikum .
4. Mahasiswa dinyatakan lulus responsi dengan nilai ≥ 60.
5. Mahasiswa yang tidak lulus responsi wajib mengikuti remediasi (CBT) sesuai jadwal
yang telah ditentukan.
6. Bagi mahasiswa yang belum mengikuti responsi, harus mengikuti responsi pada angkatan
di bawahnya sesuai jadwal.

NILAI
1. Nilai praktikum dihitung dari nilai harian 50% dan nilai responsi 50%.
2. Bagi mahasiswa yang belum memenuhi nilai harian maka nilai responsi ditahan, sampai
telah menyelesaikan semua (100%) kegiatan praktikum.

Demikian ketentuan tata tertib ini dibuat demi kelancaran dan kesuksesan kegiatan praktikum
PSPD FKIK UMY. Hal-hal lain yang belum tercantum dalam ketentuan ini akan diatur
kemudian sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada.

Yogyakarta, 21 Oktober 2019

FKIK UMY

16
TATA TERTIB SKILLS LAB
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

SYARAT DAN PELAKSANAAN SKILLS LAB


1. Skills lab dimulai sesuai jadwal yang telah ditentukan, diberikan dispensasi 5 menit dari jadwal
tersebut bagi mahasiswa yang terlambat.
2. Mahasiswa diperkenankan pindah kelompok dengan alasan sebagai delegasi dari
fakultas/universitas dengan membawa surat tugas yang sudah ditandatangani pejabat yang
berwenang (Kaprodi/Wakil dekan II/Wakil Rektor III)
3. Sebelum kegiatan belajar dimulai, dilaksanakan pretest.
4. Mengikuti pretest adalah syarat mahasiswa mengikuti kegiatan skills lab.
5. Bagi mahasiswa yang terlambat namun sudah di luar waktu pretest, tidak diperkenankan
mengikuti kegiatan belajar dan harus mengikuti inhal.
6. Mahasiswa tidak diperkenankan mengikuti kegiatan skills lab bila nilai pretest < 40
7. Mahasiswa yang mengikuti skills lab wajib menggunakan jas praktikum, dikancingkan rapi
sesuai dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Jas panjang putih selutut, lengan pendek tepat di atas siku.
b. Tidak ketat dan tidak transparan.
c. Di bagian dada kanan terdapat badge nama mahasiswa tertulis lengkap dan PSPD-FKIK
UMY sebagai identitas diri pemilik jas laboratorium.
d. Di bagian dada kiri terdapat badge logo UMY sebagai identitas almamater pemilik jas
laboratorium.
e. Terdapat dua kantong di sisi kanan dan kiri bawah depan jas laboratorium.
8. Bagi mahasiswa yang tidak membawa jas praktikum sesuai ketentuan, tidak diperkenankan
mengikuti kegiatan belajar.
9. Mahasiswa yang mengikuti skills lab wajib berpenampilan sopan dan rapi serta berbusana sesuai
dengan ketentuan yang berlaku :
Laki -laki :
a. Menggunakan atasan kemeja kain/kaos yang berkerah, tidak berbahan jeans atau menyerupai
jeans dan dikancingkan rapi.
b. Menggunakan bawahan celana panjang kain, tidak berbahan jeans atau menyerupai jeans.
c. Rambut pendek tersisir rapi, tidak menutupi telinga dan mata serta tidak melebihi kerah baju.
d. Kumis dan jenggot dipotong pendek dan tertata rapi.
e. Tidak diperkenankan menggunakan peci atau penutup kepala lainnya selama kegiatan belajar
berlangsung.
f. Menggunakan sepatu tertutup dengan kaos kaki.
g. Tidak diperkenankan mengenakan perhiasan.

Perempuan :
a. Mengenakan jilbab tidak transparan dan menutupi rambut, menutupi dada maksimal sampai
lengan.
b. Mengenakan atasan atau baju terusan berbahan kain, tidak berbahan jeans atau yang
menyerupai jeans maupun kaos, tidak ketat maupun transparan serta menutupi pergelangan
tangan.

17
c. Mengenakan bawahan berupa rok atau celana kain panjang longgar, menutupi mata kaki tidak
berbahan jeans atau menyerupai jeans maupun kaos, tidak ketat maupun transparan dengan
atasan sepanjang kurang lebih 5 cm di atas lutut,.

d. Menggunakan sepatu yang menutupi kaki, diperbolehkan menggunakan sepatu berhak tidak
lebih dari 5 cm.
e. Kuku jari tangan dan kaki dipotong pendek rapi dan bersih

10. Selama skills lab berlangsung, dilarang :


a. Mendokumentasikan kegiatan skills lab dalam bentuk audio maupun visual.
b. Makan dan minum.
c. Membawa tas, hp, kamera (penertiban loker mahasiswa).
d. Merokok.
e. Bersenda gurau yang berlebihan
11. Selama kegiatan belajar mengajar berlangsung, tidak diperkenankan menggunakan alat
komunikasi elektronik. Mahasiswa diperkenankan mengangkat telepon penting dengan ijin
instruktur dan harus di luar ruangan.
12. Setelah skills lab berakhir, wajib merapikan dan mengembalikan alat - alat yang telah digunakan.
Apabila merusakkan/menghilangkan/membawa pulang alat/bahan, akan dikenakan sanksi (jika
hilang atau merusak wajib mengganti).
13. Meninggalkan ruang skills lab, meja dan ruangan dalam keadaan bersih dan rapi.
14. Melakukan kegiatan skills lab sesuai jadwal dan kelompok yang telah ditentukan. Bagi
mahasiswa yang tidak dapat mengikuti kegiatan skills lab pada waktu yang telah ditentukan,
wajib mengikuti inhal.
15. Jika menggunakan alat dan ruangan skills lab diluar jadwal, harus seijin penanggungjawab skills
lab.

OSCE
1. OSCE dilaksanakan pada akhir semester, untuk mengevaluasi kemampuan kognitif maupun
attitude mahasiswa pasca kegiatan skills lab.
2. Mahasiswa diperkenankan mengikuti OSCE jika telah menyelesaikan semua (100%) kegiatan
skills lab pada blok yang bersangkutan.
3. Mahasiswa mengikuti OSCE dengan mengerjakan tugas-tugas pada setiap station, sesuai dengan
waktu yang telah disediakan.
4. Checklist penilaian OSCE dibawa oleh penguji di masing-masing station.
5. Mahasiswa dinyatakan lulus OSCE dengan nilai ≥ 65.
6. Mahasiswa yang tidak lulus OSCE wajib mengikuti remediasi sesuai jadwal yang telah
ditentukan (pergantian semester).
7. Remediasi OSCE hanya diperbolehkan bagi mahasiswa yang tidak lulus OSCE, nilai < 65
8. Setiap akan mengikuti ujian/OSCE, diwajibkan menunjukkan (identitas yang berlaku
(KTM/KTP/SIM/PASPOR/Name tag)
9. Nilai Remediasi OSCE maksimal 70
10. Biaya Remediasi OSCE Rp. 40.000,-/station, dibayarkan sebelum acara remediasi OSCE

 Semester 1  1 station
 Semester 2  2 station

18
 Semester 3  3 station
 Semester 4  3 station
 Semester 5  3 station

INHAL
1. Inhal bagi mahasiswa bila nilai pretest < 40
2. Inhal diperuntukkan bagi mahasiswa dengan alasan apapun tidak mengikuti praktikum
3. Inhal praktikum hanya dilaksanakan pada akhir blok, tidak ada inhal pada akhir semester
4. Mahasiswa yang inhal > 50% dari jumlah topik skills lab/blok tidak diperkenankan mengikuti
OSCE dan harus mengulang pada blok yang sama tahun yang akan datang
5. Biaya inhal Rp.40.000,- / topik dan dibayarkan ke Bank yang ditujuk dengan membawa slip
pengantar inhal dari FKIK UMY
6. Bukti pembayaran dari Bank diserahkan ke skills lab, sebelum kegiatan inhal berlangsung

Demikian ketentuan tata tertib ini dibuat demi kelancaran dan kesuksesan kegiatan skills lab PSPD FKIK
UMY. Hal-hal lain yang belum tercantum dalam ketentuan ini akan diatur kemudian sesuai dengan situasi
dan kondisi yang ada.

Yogyakarta, 21 Oktober 2019

Koordinator Skills Lab PSPD FKIK UMY

19
20
PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN TUTORIAL
MULTI LEVEL SCENARIO (MLS)

Proses tutorial dalam problem based learning (PBL) sejak blok kedokteran tropis tahun
ajaran 2013/2014 tidak lagi menggunakan metode seven jump tetapi menggunakan metode Multi
Level Scenario (MLS) sebagai petunjuk diskusi permasalahan dari skenario bagi tutor maupun
mahasiswa. Tujuan dari metode tutorial ini adalah untuk melatih dan meningkatkan kemampuan
clinical reasoning mahasiswa.
Skenario pada metode MLS diberikan secara utuh dan lengkap, mahasiswa mempelajari
skenario sebelum tutorial dan mendiskusikan secara bertahap, setiap skenario akan diselesaikan
dalam satu minggu dengan dua kali pertemuan scenario, dipandu oleh tutor secara aktif. Diskusi
dilakukan secara mendalam dan urut, bagian dari skenario yang belum terbahas diselesaikan di
pertemuan tutorial kari ke-2. Tutor yang bertugas sebagai fasilitator akan mengarahkan diskusi
dan membantu mahasiswa dalam cara memecahkan masalah tanpa harus memberikan penjelasan
atau kuliah mini.
Dalam kelompok tutorial ditunjuk seorang ketua dan seorang sekertaris. Ketua diskusi
memimpin diskusi dengan memberi kesempatan setiap anggota kelompok untuk dapat
menyampaikan ide dan pertanyaan, mengingatkan bila ada anggota kelompok yang
mendominasi diskusi serta memancing anggota kelompok yang pasif selama proses diskusi.
Ketua diskusi dibantu sekretaris yang bertugas menulis hasil diskusi dalam white board atau
flipchart.
Dalam diskusi tutorial perlu dimunculkan learning atmosphere disertai iklim keterbukaan
dan kebersamaan yang kuat. Mahasiswa bebas mengemukakan pendapatnya tanpa khawatir
apakah pendapatnya dianggap salah, remeh dan tidak bermutu oleh teman yang lain, karena
dalam tutorial yang lebih penting adalah bagaimana mahasiswa berproses memecahkan masalah
dan bukan kebenaran pemecahan masalahnya.
Proses tutorial menuntut mahasiswa agar secara aktif dalam mencari informasi atau
belajar mandiri untuk memecahkan masalah. Belajar mandiri dapat dilakukan dengan akses
informasi baik melalui internet (journal ilmiah terbaru), perpustakaan (text book & laporan
penelitian), kuliah dan konsultasi pakar.
Nilai tutorial berkontribusi 30% dalam nilai akhir blok, yang terdiri dari 15% dari nilai
miniquiz, dan 15% dari nilai kegiatan dalam pertemuan tutorial.

21
SKENARIO TUTORIAL BLOK 20

Skenario 1

Anamnesis :
Seorang anak laki-laki usia 7 tahun dibawa ibunya ke puskesmas dengan keluhan demam sejak 1
hari yang lalu. Demam dirasakan langsung tinggi dan berlangsung sepanjang hari. Keluhan tidak
disertai batuk, pilek maupun gangguan berkemih dan BAB, ataupun kejang. Pasien sudah
diberikan sirup parasetamol 3x1 sendok teh dan kemudian demam turun kemudian demam
kembali setelah 2 jam. Riwayat anak sekolah SD kelas 1. Teman sekelas pasien juga ada yang
memiliki keluhan serupa dan saat ini dirawat di RS.

Hasil pemeriksaan fisik


Keadaan umum : CM
Tanda vital : BB 22 kg, TB : 125 cm, Tekanan darah : 100/70 mmHg, denyut nadi 110
x/menit, suhu 39,50C, respirasi 28x/menit
Hasil pemeriksaan : faring tidak hiperemis, sistem lain tidak ada kelainan
lain

Terapi
Dokter menyarankan untuk meneruskan pemberian parasetamol yang ada di rumah, minum
banyak dan diminta kontrol kembali jika demam tidak turun sampai hari ke-4 (3 hari kemudian).

DISKUSIKAN MENGGUNAKAN METODE MULTI LEVEL SKENARIO !

22
Skenario 2
Seorang laki-laki berusia 40 tahun, bekerja sebagai tour guide, datang ke dokter keluarga
dengan keluhan kesulitan bernafas dan serangan batuk hebat. Dia juga menderita demam
naik turun yang disertai keringat pada malam hari, serta berat badan dan nafsu makan
menurun. Keluhan-keluhan tersebut di rasakan sudah beberapa bulan dan semakin memberat
dalam 3 minggu terakhir. 2 tahun sebelumnya, pasien pernah didiagnosis menderita TB paru,
dan mendapatkan pengobatan TBC 2 tahun yang lalu ketika bekerja di luar negeri. Gejala-
gejala membaik selama periode 6 bulan, namun kambuh lagi 2 minggu setelah penghentian obat
walaupun kepatuhan terhadap pengobatan baik.
Riwayat personal-sosial menunjukkan bahwa dia bekerja sebagai tour guide selama
10 tahun dan bercerai dari istrinya 2 tahun yang lalu. Dia beberapa kali melakukan hubungan
seksual tanpa perlindungan dengan pasangan baik laki-laki maupun wanita, namun diakui
lebih banyak dari klien laki-laki. Dia mengakui bahwa 4 bulan yang lalu dia pernah di tes
skrining HIV yang hasilnya positif ketika memperbarui kontrak kerjanya, namun menolak
konsultasi medis lebih lanjut. Dia mengalami gejala-gejala selama waktu tersebut.
Dia merasakan kesepian dan terisolasi dengan keadaan sakitnya tersebut. Dia
merahasiakan status HIV-nya dari keluarganya oleh karena takut adanya penolakan.
Dia mempunyai 1 anak (laki-laki 9 tahun), dan sampai saat ini mantan istrinya belum
mengetahui status HIV nya. Dia bekeinginan untuk mengungkapkan kondisi tersebut, kepada
mantan istri dan anaknya, tapi dia cemas dengan reaksi keluarganya namun juga takut
keluarganya sudah terinfeksi oleh penyakitnya.

Hasil pemeriksaan tanda vital :


Tekanan darah : 120/70 mmHg, denyut nadi : 90 x/menit, frekuensi napas : 28 x/menit, suhu :
37,8oC , BB/TB : 50 kg/170 cm
Pemeriksaan Fisik :
Thoraks
Inspeksi : Ketinggalan gerak thoraks kanan > kiri
Palpasi : Fremitus thoraks kanan > kiri
Perkusi : thoraks kanan pekak (+), pekak pada isthmus Kronig dan klavikula (+)
Auskultasi : Suara Amforik (+)
Diagnosis Kerja : Suspect Tuberkulosis paru dengan HIV

DISKUSIKAN MENGGUNAKAN METODE MULTI LEVEL SKENARIO !

23
Skenario 3

Seorang laki-laki usia 26 tahun, datang ke IGD Rumah sakit karena panas sudah hampir 1
minggu. Laki-laki tersebut adalah seorang tentara yang pulang dari tugas di Papua sebulan yang
lalu. Panas tinggi kadang-kadang disertai pusing dan menggigil. Pasien pernah merasakan gejala
yang sama ketika tugas di Papua, kemudian dia minum obat yang diminum sekali dan terasa
membaik. Laki-laki tersebut sudah berusaha minum obat seperti yang diminum ketika
mengalami kondisi serupa di Papua tetapi tidak membaik

Hasil Pemeriksaan Fisik


Dokter melakukan pemeriksaan fisik dan hasilnya adalah:
Keadaan umum baik, kesadaran compos mentis, pemeriksaan tanda vital : tekanan darah 110/70
mmHg, suhu 380C, frekuensi napas 20 x/menit, denyut nadi 100 x/menit, isi dan tegangan cukup,
reguler. Pemeriksaan fisik didapatkan conjunctiva anemis, sclera subikterik tidak terdapat
pembesaran lien dan hepar

Pasien diberikan obat klorokuin 600 mg (hari 1), 300 mg (hari ke-2 dan ke-3) dan parasetamol
3xsehari oleh dokter. Pasien tersebut dipulangkan oleh dokter yang memeriksanya.

DISKUSIKAN MENGGUNAKAN METODE MULTI LEVEL SKENARIO !

24
Skenario 4

Seorang laki-laki berusia 35 tahun diantar istrinya ke puskesmas karena mengeluh


demam sejak 10 hari. Demam naik turun dan disertai mual muntah, perut terasa sebah,
kehilangan nafsu makan dan kadang-kadang mengigau. Pada hari-hari awal terjadinya demam
penderita mengeluh BAB cair 3x/hari tetapi 5 hari terakhir sulit BAB, BAK agak berkurang.
Pasien adalah seorang karyawan pabrik kain dan mempunyai kebiasaan makan siang di warung
dekat tempatnya bekerja. Pasien sebelumnya sudah berobat ke dokter umum dan dikatakan sakit
infeksi perncernaan dan diberi obat Chlorampfenicol 4x500mg 2 hari yang lalu tanpa
pemeriksaan darah. Pasien merasa sedikit sekali perbaikannya dan akhirnya berobat ke
Puskesmas.

Hasil pemeriksaan diperoleh kesadaran : CM. Tanda vital : tekanan darah 110/70 mmHg, denyut
nadi 80 x/menit, frekuensi napas 22 x/menit, suhu 39,5°C
Pemeriksaan Fisik :
1. Pemeriksaan kepala : simetris, tidak ada tanda radang, tumor maupun bekas luka, mata / telinga /
hidung dalam batas normal, mulut : bibir kering (+), lidah tepi hiperemis dengan bagian tengah
tampak putih, lidah tremor (+)
2. Pemeriksaan thoraks: pulmo dbn, jantung: dbn
3. Pemeriksaan abdomen :
Auskultasi : bising usus (+) normal
Inspeksi : datar, spider nevy/pigmentasi/jejas luka (-)
Perkusi : tympani (+)
Palpasi : supel, nyeri tekan(+) regio epigastrium, elastisitas & turgor kulit dbn, roseola
(+), tumor/ascites/undulasi (-). Hepar teraba 1 jari bawah arcus costae, tepi tajam, tidak ada
nyeri tekan, lien/ginjal tidak teraba

DISKUSIKAN MENGGUNAKAN METODE MULTI LEVEL SKENARIO !

25

Anda mungkin juga menyukai