Revisi - 1
IDENTIFIKASI BAYI
dr. Muchdor,Sp.B.FINACs
A. PENGERTIAN
Tata cara untuk mengidentifikasi setiap bayi yang baru lahir sampai bayi dinyatakan pulang
yang meliputi :
1. Identifikasi bayi baru lahir.
2. Identifikasi bayi di Ruang Neonatal saat rawat gabung.
3. Identifikasi bayi Keluar Rumah Sakit (KRS)
B. TUJUAN
Untuk mencegah tertukarnya bayi
Memberikan kenyamanan dan kepuasan pada ibu dan keluarga bayi
Meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit
C. KEBIJAKAN
Identiikasi bayi dilakukan oleh dokter, perawat / bidan.
Dalam melaksanakan identifikasi bayi perawat / bidan harus melakukan dengan teliti
dan seksama.
Dalam pelaksanaan identifikasi bayi harus tetap mengacu kepada rujukan hukum dan
peraturan pemerintah antara lain :
- Keputusan Menteri Kesehatan No.436/Menkes/SK/VI/1993 tentang berlakunya
standar pelayanan medis di rumah sakit.
- Keputusan Menteri Kesehatan No.772/Menkes/SK/VI/1993 tentang pedoman
peraturan internal rumah sakit (Hospital By Laws).
- Keputusan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara nomer
63/KEP/M.PAN/7/2003 tentang Pedoman umum Penyelenggaraan Pelayanan
Publik.
- Peraturan Daerah Propinsi Jawa Timur nomer 11 tahun 2005 tentang Pelayanan
Publik di Propinsi Jawa Timur
- Peraturan Daerah Propinsi Jawa Timur nomer 11 tahun 2008 tentang Organisasi
dan Tata Kerja di rumah Sakit Propinsi Jawa Timur
170
QAR/2300/001
Revisi - 1
IDENTIFIKASI BAYI
D. PROSEDUR
D.1. Prosedur Persiapan
Persiapan Pasien :
Keluarga diberitahu tentang maksud dan tujuan tindakan yang akan dilakukan
Persiapan alat :
Gelang bayi yang berwarna biru untuk bayi laki-laki dan gelang warna merah
muda untuk bayi perempuan.
Lembar identitas bayi laki-laki warna biru dan bayi perempuan warna merah
muda.
Linen warna biru untuk bayi laki-laki dan warna merah muda untuk bayi
perempuan.
171
QAR/2300/001
Revisi - 1
IDENTIFIKASI BAYI
b. Tuliskan kartu identitas bayi pada papan identitas yang disesuaikan dengan
jenis kelamin, biru untuk laki-laki dan merah muda untuk perempuan,
kemudian letakkan papan identitas pada box bayi dibagian atas kepala bayi.
c. Enam sampai delapan jam pertama (masa transisi) bayi di bedong mulai dari
kepala sampai ke kaki dan diberi ekstra selimut dengan warna bedong sesuai
dengan jenis kelaminnya.
d. Setelah masa transisi terlampaui bayi dibedong pada bagian badan sampai
dengan kaki dan tangan kiri yang ada identitas dikeluarkan.
e. Lakukan pengecekan identitas bayi pada gelang dan papan identitas setiap
mengangkat dan menidurkan kembali ke dalam box bayi.
f. Perlihatkan identitas bayi kepada ibu dengan membacakan isi identitas
sampai dengan ibu yakin bahwa bayi tersebut benar-benar anaknya saat
dilakukan rawat gabung dan penyerahan bayi pada ibu.
E. UNIT TERKAIT
Instalasi Gawat Darurat
Instalasi Rawat Inap
Instalasi Bedah Sentral
172
173