Anda di halaman 1dari 4

1.

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN MAHASISWA PROGRAM STUDI


PETERNAKAN DI PETERNAKAN AYAM KAMPUNG LAYER DESA
TANJUNG ANOM DUSUN II KECAMATAN MEDAN SUNGGAL Topik:
BIOSEKURITI PETERNAKAN AYAM KAMPUNG LAYER Oleh: AMALUDDIN
110306033 PROGRAM STUDI PETERNAKAN FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2014
2. LAPORAN PRAKTIK LAPANGAN MAHASISWA PROGRAM STUDI
PETERNAKAN DI PETERNAKAN AYAM KAMPUNG LAYER DESA
TANJUNG ANOM DUSUN II KECAMATAN MEDAN SUNGGAL Topik:
BIOSEKURITI PETERNAKAN AYAM KAMPUNG LAYER Oleh: AMALUDDIN
110306033 Laporan PKL sebagai salah satu syarat untuk dapat mengikuti ujian PKL
di Program Studi Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara
Diperiksa oleh, Menyetujui, Prof.Dr.Ir.Sayed Umar,MS Dr.Ir. Ma’ruf Tafsin, M.Si
Pembimbing PKL Ketua Program Studi Peternakan
3. 3. KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha
Esa atas berkat dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan
Praktik Kerja Lapangan (PKL), dengan judul” BIOSEKURITI PETERNAKAN
AYAM KAMPUNG LAYER” di Peternakan Ayam Kampung Layer Desa Tanjung
Anom Dusun II Kecamatan Medan Sunggal. Laporan ini merupakan salah satu syarat
untuk menyelesaikan tugas Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Program Studi
Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara. Pada kesempatan ini,
penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada Bapak Sayed Umar selaku dosen
supervisi, dan kepada Bapak Elwin Ginting sebagai pemilik perusahaan Peternakan
Ayam Kampung Layer dan karyawan di Peternakan Ayam Kampung Layer yang
telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk dapat belajar dan menimba ilmu
di lingkungan peternakan yang dimiliki. Penulis menyadari bahwa laporan ini masih
jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun dari pembaca, Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih.
Medan, Oktober 2014 Penulis
4. 4. DAFTAR ISI
5. 5. PENDAHULUAN Latar Belakang Pada era globalisasi,mahasiswa maupun sarjana
dituntut untuk dapat bersaing dalam dunia kerja, baik dari segi akademis maupun dari
segi kemampuan secara teknis di lapangan, sehingga perguruan tinggi diharapkan
mampu menghasilkan lulusan yang terampil, cekatan, dan mampu bersaing. Maka
dari itu, melalui Praktek Kerja Lapangan (PKL) diharapkan mahasiswa mampu
menerapkan ilmu yang di pelajari di kampus dan menimba ilmu teknis di lapangan.
Kebutuhan akan protein hewani di proyeksikan akan terus meningkat seiring dengan
pertambahan penduduk, hal ini dapat di penuhi dari daging maupun telur ayam.
Menurut data survey sosial ekonomi Indonesia menunjukkan bahwa konsumsi telur
ayam ras mengalami peningkatan rata-rata 1.61 % , namun konsumsi telur ayam
kampung mengalami peningkatan konsumsi hanya sebesar -7.60 %. Hal ini di
sebabkan kurang nya suplay dari peternak,sehingga peluang usaha untuk
meningkatkan suplay telur ayam kampung masih terbuka lebar. Oleh karena itu
peternakan ayam kampung layer Desa Tanjung Anom Dusun II Kecamatan Medan
Sunggal memiliki andil besar dalam pemenuhan kebutuhan telur ayam kampung di
Sumut dan sekitarnya. Ayam kampung merupakan ayam lokal di Indonesia yang
kehidupannya sudah lekat dengan masyarakat, ayam kampung juga di kenal dengan
sebutan ayam buras(Bukan Ras). Penampilan ayam kampung sangat beragam,begitu
juga
6. 6. genetiknya, potensi nya patut dikembangkan untuk meningkatkan gizi masyarakat
dan pendapatan peternak. Dalam usaha peternakan ayam kampung layer, manajemen
merupakan faktor yang sangat penting untuk di perhatikan,salah satu nya merupakan
aspek biosekuriti. Hal ini perlu dilakukan untuk mencegah timbulnya wabah penyakit
pada peternakan ayam kampung layer yang dapat berdampak negatif pada usaha
peternakan khususnya dalam bidang ekonomi. Biosekuriti merupakan suatu rangkaian
strategi dan metode yang tepat dalam rangka mencegah timbulnya penyakit dengan
cara menghilangkan dan menurunkan jumlah mikroorganisme atau parasit yang ada di
lingkungan peternakan, menghentikan penyebaran dan penularan penyakit kepada
ternak lain maupun kepada manuasia, dan meningkatkan kekebalan tubuh ternak
terhadap patogen atau bibit penyakit. Lemah nya sistem biosekuriti dalam peternakan
di sebabkan karena kurangnya pemahaman peternak terhadap dampak penyerangan
wabah penyakit,sehingga peternak cenderung mengabaikan hal ini. Pola pikir
peternak pun menganggap bahwa biosekuriti hanya tentang vaksinasi pada DOC dan
pengobatan penyait, namun sebenarnya ruang ringkup biosekuriti jauh lebih luas
seperti sanitasi kandang, tempat makan, minum, litter, maupun anak kandang nya
sendiri.
7. 7. Tujuan Praktik Kerja Lapangan Adapun tujuan dilaksanakannya Praktek Kerja
Lapangan (PKL) ini adalah: 1. Sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan kuliah
pada Program Studi Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara. 2.
Melatih mahasiswa untuk dapat terjun langsung dan bekerja sama dengan masyarakat
/ instansi pemerintahan / dunia usaha. 3. Mempersiapkan mahasiswa menjadi sarjana
yang mampu menyelesaikan permasalahan yang berkembang di dunia kerja. 4.
Merangsang mahasiswa untuk aktif dalam proses pengumpulan informasi, analisa
studi, identifikasi, perumusan dan pemecahan masalah, perencanaan serta evaluasi
program kerja. Tempat dan Waktu PKL Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini dilakukan
di Peternakan Ayam Kampung Layer Desa Tanjung Anom Dusun II Kecamatan
Medan Sunggal dimulai pada tanggal 10 Juli – 14 Agustus 2014.
8. 8. KEADAAN UMUM Sejarah Lokasi Peternakan ayam layer kampung ini terletak di
Desa Tanjung Anom, Kecamatan Medan Sunggal, Provinsi umatera Utara. Desa :
Tanjung Anom Dusun : II Kecamatan : Medan Sunggal. Propinsi : Sumatra Utara
Luas Areal :
9. 9. KEGIATAN RUTIN Pemberian Pakan Pemberian pakan pada peternakan ini
dilakukan pada pagi, siang dan sore hari. Pakan yang diberikan berupa pakan
campuran basah dan pakan konsetrat, dimana pada pagi dan sore hari pakan yang
diberikan berupa pakan basah, sedangkan pada siang hari diberikan pakan kering.
Pemberian air minum diberikan secara ad libitum. Pencucian Galon Minum
Pencucian galon air minum dilakukan setiap hari sebanyak 2 kali sehari yaitu pada
pagi hari dan sore hari. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi munculnya bibit
penyakit melalui galon air minum. Selain itu juga dikarenakan air minum yang
diberikan juga ditambahkan vitamin sehingga efisiensi penggunaan vitamin tidak
lebih dari 8 jam. Penyemprotan Kandang Penyemprotan kandang dilakukan saat mata
hari mulai terbit dan dilakukan secara rutin setiap hari. Hal ini dilakukan guna untuk
membunuh bakteri dan virus yang terdapat pada kandang dan lingkunyan sekitarnya..
Penyemprotan dilakukan dengan menggunakan desinfektan jenis Istam yang
dicampur dengan air dengan perbandingan tertentu. Penyemprotan harus dilakukan
dengan teliti agar seluruh bagian kandang dapat dijangkau dan terkena oleh
desinfektan, sehingga tidak ada celah tempat bersarangnya penyakit.
10. 10. Pencampuran Pakan Pencampuran pakan dilakukan pada pagi dan soe hari.
Dimana pada pagi dan sore hari pakan yang diberikan berupa konsentrat dan sayuran
sehingga kedua pakan tersebut harus dicampurkan merata baru diberikan kepada
ternak dalam bentuk basah. Pengutipan Telur pengutipan telur ini dilakukan 4 kali
dalam sehari. Biasa dilakukan pada pukul : 09:00 sekali 12: 00 sekali, 15 : 00 sekali,
17 : 00 WIB sekali. Hal ini dilakukan supaya mengurangi angka kerugian yang
diakibatkan pecah telur jadi dengan melakukan 4 kali pengutipan telur dalam sehari
dapat mengurangi angka kerugian. Pengaritan Sayur pengaritan sayur dilakukan pada
sore hari berupa daun ubi jalar, daun ubi kayu dan cetaria sebagai bahan tambahan
pakan ternak tersebut.
11. 11. TINJAUAN PUSTAKA Bangsa Ternak Ayam Kampung Layer Ayam kampung
adalah ayam lokal Indonesia yang berasal dari ayam hutan merah yang telah berhasil
dijinakkkan. Akibat dari proses evolusi dan domestikasi, maka teciptalah ayam
kampung yang telah beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya, sehingga lebih tahan
terhadap penyakit dan cuaca dibandingkan dengan ayam Ras(Sarwono, 1991). Ayam
kampung biasanya dipelihara secara tradisional, namun seiring bertambah nya
permintaan akan daging maupun telur ayam kampung mebuat peternak mulai
memelihara ayam kampung secara intensif. Ciri dari pemeliharaan secara inensif
adalah penggunaan bibit unggul, pengendalian hama dan penyakit(biosekuriti),
perkandangan, pemberian pakan, pengelolaan reproduksi, pengolahan pasca panen
dan pemasaran, serta manajemen usaha, yang secara keseluruhan dikenal dengan
Sapta Usaha Peternakan.Sejalan dengan itu,maka usaha untuk menekan biaya se
efisien mungkin perlu dilakukan oleh peternak untuk mengimbangi besar nya biaya
produksi(.pdf intensifikasi ayam kampung) Ayam kampung mulai memproduksi telur
pada umur 5- 5.5 bulan dan mencapai puncak produksi pada umur ke minggu 27.
Adapun fase hidup ayam kampung sama dengan ayam kampung ras yaitu fase
brooder, grower dan finisher. Dari segi ketahanan terhadap penyakit,ayam kampung
memiliki imunitas yang lebih kuat di bandingkan dengan ayam ras, hal ini di
sebabkan karena genetik ayam kampung yang terbiasa dengan lingkungan yang liar.
Namun,biosekuriti yang ketat tetap harus dilakukan untuk mencegah timbulnya
penyakit.
12. 12. Biosekuriti peternakan ayam kampung Biosekuriti merupakan metode terbaik
dalam mencegah penyakit pada peternakan unggas.Secara umum biosekuriti dibagi
atas tiga konsep,yaitu biosekuriti konseptual yaitu biosekriti yang mencakup tentang
penentuan lokasi peternakan dan desain peternakan. Biosekuriti struktural yaitu
biosekuriti yang mencakup bagaimana kondisi peternakan agar tidak memungkinkan
bibit penyakit masuk ke dalam lokasi peternakan.Serta biosekuriti operasional yang
mencakup tentang prosedur rutin dalam peternakan(zalizar, 2010) Proses biosekuriti
di mulai sejak sebelum DOC masuk ke dalam kandang,yang di mulai dengan
desinfektan dan fumigasi hingga upaya-upaya pencegahan penyakit masuk ke dalam
peternakan seperti pencucian kaki peternak sebelum masuk ke area kandang
peternakan.Gagal nya pengendalian penyakit disebabkan oleh biosekuriti yang tidak
benar,program vaksinasi yang tidak tepat, pengendalian vektor penyakit dan
pemberian obat-obatan yang dilakukan tidak memenuhi standar dosis yang di
anjurkan(zalizar,2010). Tujuan utama menerapkan biosekuriti yaitu untuk mencegah
timbulnya penyakit dalam peternakan.Secara umum penyakit pada ayam disebabkan
oleh bakteri, protozoa,virus,mikoplasma, dan jamur. Pencegahan dan pengobatan
penyakit dimaksudkan untuk mencegah penyakit tersebut menular pada individu
lainnya.hal ini dapat dilakukan dengan mengisolasi ternak, membersihkan kandang
dan peralatannya,serta program vaksinasi terncana.Para pengunjung hendaknya selalu
menggunakan sepatu yang bersih dan mereka tidak di izinkan
13. 13. masuk kandang secara sembarangan karena dapat menyebarkan bibit
penyakit(blakely dan bade,1998) Beberapa jenis penyakit menyebar dengan luas dan
cukup sulit di berantas sehingga harus dilakukan vaksinasi rutin.program vaksinasi
yang wajib untuk ayam kampung layer yaitu mencegah Newcastle
Disease(ND),Infectious Bronchitis(IB), Infectious Bursal Disease(IBD), Avian
Influenza (AI).(Kartasudjana dan Suprijatna,2006). Selain penyakit yang disebabkan
oleh virus, penyakit yang disebabkan oleh bakteri dan mikoplasma juga harus di
waspadai, penyakit ini disebabkan oleh lemahnya biosekuriti di lingkungan
peternakan. Infeksi bakteri banyak menimbulkan penyakit pada ternak termasuk
unggas. Bakteri menyebabkan kerusakan pada organ-organ tubuh karena bakteri dapat
menghasilkan zat yang merupakan racun bagi kehidupan mkahluk hidup
sekitarnya.Penyakit yang disebabkan oleh bakteri dan mikoplasma seperti
Koriza(Infectius Coryza), Chronic Respiratory Disease(CRD), Kolera Unggas(Fowl
Cholera), Berak Darah(Pullorum), Avian Tuberculosis.(Kartasudjana dan
Suprijatna,2006). Mikoplasma memiliki perbedaan dengan sel prokariotik
lainnya,yaitu mikoplasma sama sekali tidak mempunyai dinding sel sehingga mudah
dibunuh oleh desinfektan dan karena faktor lingkungan. Mikoplasma merupakan
mikroorganisme terkecil yang dapat tumbuh dan berkembang di luar sel inang yang
hidup,ukuran mikoplasma berkisar antara 0,12-0,25 μm pada garis tengah nya(volk
dan Wheeler, 1993).
14. 14. PEMBAHASAN Biosekuriti merupakan tahapan sistem yang dilakukan selama
proses peternakan berlangsung,biosekuriti terfokus pada tatalaksana peternakan yang
bertujuan untuk mencegah timbulnya penyakit pada ternak,hal ini sesuai dengan
pernyataan Blakely dan Bade yang menyatakan bahwa Tujuan utama menerapkan
biosekuriti yaitu untuk mencegah timbulnya penyakit dalam peternakan.

Anda mungkin juga menyukai