Anda di halaman 1dari 10

BUDIDAYA AYAM KAMPUNG INTENSIF MELALUI

PROGRAM PENGEMBANGAN USAHA INOVASI KAMPUS

Oleh:
Wara Pratitis S. Suprayogi, Erlyna Wida Riptanti dan Susi Dwi Widyawati
Peternakan Fakultas Pertanian UNS
email: erlyn4@yahoo.com

Abstract
The current native chicken commodity starts to show existence with the rise of culinary
tourism in Indonesia. This provides a lucrative business opportunity for intensive native
chicken farming. This article aims to cultivate intensive native chicken through the Campus
Innovation Business Development Program. Patterns of intensive native chicken breeding is a
method of raising livestock in cages by controlling feed and health so that livestock growth
faster and maximum. This activity is done at Jatikuwung Experimental Farm, Animal
Husbandry Program UNS with postal cage equipped with niplee drinking, baby feder chick
and hanging feeder. Results of native chicken farming activities begins males breeding with a
ratio of 10: 1 and a cage size 2 m x 1 m to get a good quality eggs. The resulting eggs are then
hatched and DOC (day old chick) will be kept as broiler chickens. Intensive chicken breeding
has a shorter maintenance period of 2-3 months to achieve a weight of 1 kg. This result is
much better than the cultivation of chicken with extensive.

Keywords: intensive, postal cage, chicken weight, and native chicken.

A. PENDAHULUAN adaptasi dengan lingkungan dan mampu


Kebutuhan pangan nasional memerlu- memanfaatkan limbah serta dapat diusaha-
kan berbagai sumber dan jenis pangan. kan oleh setiap lapisan masyarakat tanpa
Salah satu sumber protein hewani dapat di- mengganggu lahan usaha tani lainnya.
peroleh dari ternak unggas. Rataan kon- Namun, masih banyak kendala usaha ayam
sumsi protein penduduk Indonesia 5,8 gram/ buras seperti tingkat kematian yang tinggi.
kapita/hari, menempatkan penyediaan pa- Hal ini disebabkan latar belakang pemeliha-
ngan hewani bagi masyarakat bergantung raannya adalah sekedar sebagai usaha
pada komoditas ternak. Bagi masyarakat sampingan dengan tujuan untuk diambil
Indonesia, ayam kampung cocok dibudi- daging dan telurnya sebagai penambah gizi
dayakan sebagai komoditas penyedia pro- keluarga, serta dijual pada saat membutuh-
tein hewani (BPTP, 2016). kan uang. Dengan kata lain, usaha ini hanya
Ayam Bukan Ras (buras) atau ayam merupakan pelengkap, tanpa didorong oleh
kampung banyak dijumpai di daerah pe- manfaat lain dari hasil ternak ayam tersebut
desaan dan hampir setiap rumah tangga (Pramudyati, 2009).
memeliharanya. Hal ini disebabkan pe- Ayam kampung merupakan plasma
meliharaan ayam buras relatif mudah dan nutfah Indonesia yang sangat potensial
tidak membutuhkan modal besar, dapat ber- untuk dikembangkan. Peluang usaha ternak

18
19

ayam Kampung sangat luas ditinjau dari berpendapatan tinggi, sedang, dan rendah
agroekosistem dan lingkungan hidup, se- (Iskandar, 2010). Daging ayam kampung
iring dengan meningkatnya pendapatan dan lebih disukai konsumen karena dinilai lebih
kesadaran masyarakat terhadap pentingnya baik mutunya dan lebih padat, rasanya lebih
kuantitas dan kualitas bahan pangan yang gurih, kandungan lemak dan kolestrol lebih
bergizi dan aman dikonsumsi (Elizabeth & rendah, dan kandungan protein tinggi
Rusdiana, 2012). (Welsh, 1995).
Ayam kampung dikenal sebagai ter- Pada sisi lain, peternak menghadapi
nak yang mempunyai daya hidup yang potensi pasar yang luas dan ayam buras
tinggi, dapat hidup di berbagai wilayah mulai dipelihara secara semi intensif dan
dengan perbedaan kondisi iklim yang eks- intensif. Perubahan ini diperkirakan sebagai
trim, serta mempunyai kemampuan untuk akibat harga output yang tinggi dan pro-
hidup dalam kondisi pakan dengan kan- duktivitas yang masih dapat ditingkatkan
dungan nutrisi yang rendah. Ayam kam- (pada sistem pemeliharaan intensif) sehing-
pung dapat ditemukan di seluruh Indonesia, ga dapat memberikan keuntungan. Nata-
khususnya dipelihara di daerah pedesaan. amijaya dkk. (1993) menyatakan bahwa
Pada umumnya, ternak ini dipelihara secara produktivitas akan meningkat pada peme-
ekstensif sebagai usaha sampingan atau liharaan secara intensif. Masalahnya adalah
sebagai tabungan. Pada sisi lain, ayam apakah dalam hal biaya atau secara eko-
kampung sebagai ternak yang belum men- nomi usaha ayam kampung efisien.
dapat sentuhan teknologi pengembangan Kondisi yang ada terkait dengan ma-
genetis, mempunyai beberapa kelemahan salah utama dalam pengembangan ayam
dilihat dari berbagai perspektif ekonomi, kampung adalah rendahnya produktivitas
seperti kematian anak ayam yang tinggi, karena sistem pemeliharaan yang masih
daya tumbuh yang lambat, dan produksi bersifat tradisional melalui cara diumbar
telur yang sangat rendah (Sayuti, 2002). dan dibiarkan mencari makan sendiri meng-
Sampai saat ini peternakan rakyat akibatkan produksi rendah (Mastika, 2004).
belum memiliki akses yang baik terhadap Untuk meningkatkan produktivitas ayam
komponen bisnis, yaitu sarana produksi, kampung, sistem pemeliharaannya perlu di-
teknologi, dan informasi harga. Kondisi ini tingkatkan dari tradisional menjadi peme-
mendorong pemerintah mengeluarkan Ke- liharaan secara intensif.
putusan Presiden No. 22/1990 yang ber- Pembangunan peternakan terus dilan-
tujuan untuk memberdayakan peternakan jutkan melalui peningkatan usaha diversifi-
rakyat sebagai pelaku utama budidaya dan kasi, intensifikasi ternak, didukung oleh
sekaligus mewujudkan perunggasan yang usaha pengembangan dan pemanfaatan ilmu
tangguh memasuki era pasar global (BPTP, pengetahuan serta teknologi. Perhatian khu-
2016). sus perlu diberikan pada pengembangan
Permintaan daging ayam kampung peternakan rakyat secara berkesinambung-
oleh masyarakat pedesaan yang berpen- an. Ayam kampung merupakan plasma
dapatan tinggi, sedang, dan rendah pernah nutfah Indonesia yang sangat potensial
mencapai 2,36; 1,54 dan 0,84 kg/kapita/ untuk dikembangkan karena secara geo-
tahun, sementara masyarakat perkotaan ha- grafis sangat mendukung dengan penyebar-
nya mencapai 0,98; 0,73 dan 0,44 kg/ an populasi hampir di seluruh pedesaan di
kapita/tahun untuk masing-masing yang Indonesia (Elizabeth & Rusdiana, 2012).

Budidaya Ayam Kampung Intensif Melalui Program Pengembangan Usaha Inovasi Kampus
20

Perguruan Tinggi sebagai salah satu insti- cara intensif pada bulan Agustus – Novem-
tusi memberikan transfer knowledge ke- ber 2017 di Experinmental Farm Jatiku-
pada masyarakat melalui salah satu pro- wung Fakutas Pertanian Universitas Sebe-
gram, yaitu Program Pengembangan Usaha las Maret. Kandang yang digunakan untuk
Inovasi Kampus. Melalui program tersebut, pemeliharaan merupakan kandang postal
Tim Pengabdi Universitas Sebelas Maret dengan ukuran 8 x 12 m. Pakan yang di-
bersama mahasiswa melakukan budidaya gunakan selama masa pemeliharaan me-
ayam kampung intensif. Pengikutsertaan rupakan pakan konsentrat dari pabrikan.
mahasiswa dalam program ini supaya ma- Pemberian pakan disesuaikan dengan umur
hasiswa mampu mandiri dalam berwira- ayam yang dipelihara. Demikian juga de-
usaha setelah selesai program atau lulus ngan pemberian vaksin disesuaikan dengan
kuliah. kebutuhan ayam kampung selama masa
pemeliharaan.
B. METODE PENGABDIAN
Model pemeliharaan ayam kampung C. HASIL DAN PEMBAHASAN
pada program ini diaplikasikan metode pe- Teknologi pemeliharaan merupakan
meliharaan secara intensif dengan pemberi- faktor yang menentukan dalam usaha ayam
an pakan sesuai kebutuhan ayam tersebut. kampung (Elizabeth & Rusdiana, 2012).
Pada program ini, dipelihara 1.000 ekor Teknologi ini meliputi: teknologi perbibit-
DOC ayam kampung yang diperoleh dari an, pakan, dan pengendalian penyakit. Tek-
parent stock pada tahun pertama program nologi perbibitan usaha peningkatan pro-
(Suprayogi, Riptanti, & Widyawati, 2017). duktivitas ayam kampung dapat dilakukan
Persiapan yang dilakukan Tim Pengabdi melalui perbaikan sistem pemeliharaan, pa-
dalam kegiatan ini adalah (1) melakukan kan, pengendalian penyakit, dan perbaikan
rekruitmen terhadap mahasiswa yang akan mutu genetik. Secara sederhana, perbaikan
membantu mengelola budidaya ayam kam- mutu genetik dapat dilakukan dengan me-
pung intensif; (2) menyiapkan kandang pos- lakukan seleksi terhadap sifat-sifat yang di-
tal dan peralatan sehingga siap untuk di- kehendaki dan kawin silang (crossing). Pe-
gunakan dalam proses pembesaran; (3) me- manfaatan keragaman genetik dilakukan un-
nyiapkan DOC yang sehat; (4) menyiapkan tuk meningkatkan produksi telur dan me-
pakan sesuai kebutuhan pertumbuhan DOC ngurangi sifat mengeram (Sartika, 2005),
sampai proses pembesaran ayam siap di- sedangkan persilangan dapat meningkatkan
jual; (5) menyiapkan obat-obatan dan vaksi- produksi telur dan mempercepat pertum-
nasi sesuai kebutuhan; (6) tim pengabdi buhan daging.
melakukan pelatihan dan pembinaan ter- Ketersediaan dan dukungan teknologi
hadap mahasiswa yang mengikuti program spesifik lokasi, antara lain teknologi per-
ini; dan (7) tim pengabdi bersama maha- bibitan, pakan, dan pengendalian penyakit,
siswa membuat jadwal kegiatan pemberian diharapkan dapat meningkatkan produksi
pakan, minum, vaksinasi dan pembersihan dan produktivitas ayam kampung. Untuk
kandang mulai dari jadwal harian, minggu- meningkatkan efisiensi usaha tani ayam
an sampai bulanan, dan terakhir tim peng- kampung, sebaiknya pemeliharaannya di-
abdi melakukan monitoring dan evaluasi lakukan secara semi intensif atau intensif,
kegiatan. perbaikan kualitas dan kuantitas pakan,
Periode budidaya ayam kampung se- skala pemeliharaan ditingkatkan, vaksinasi

Inoteks, Volume 22, Nomor 1, Februari 2018


21

ND dan pencegahan penyakit lainnya se- terpasang di sekeliling dinding kandang


cara teratur, serta sanitasi kandang dan ling- dipasang guna menjamin sirkulasi udara.
kungan. Sanitasi kandang dan lingkungan Bahan bangunan kandang yang digunakan
dapat dilakukan dengan desinfeksi dan fu- disesuaikan dengan lama waktu pengguna-
migasi secara teratur untuk mencegah tim- an kandang. Semakin lama penggunaan
bulnya penyakit yang dapat merugikan dan kandang, maka bahan kandang yang dipilih
menimbulkan mortalitas yang lebih tinggi adalah bahan-bahan yang kuat dan kokoh,
(Elizabeth & Rusdiana, 2012). Dalam ke- misalnya kayu, besi, baja dan lain-lain.
giatan ini, pemeliharaan yang dipilih adalah Bahan-bahan yang digunakan ini akan
pemeliharaan secara intensif. memberikan kandang yang nyaman untuk
Pemeliharaan secara intensif artinya ternak.
ayam kampung dipelihara dengan dikurung/ Pemilihan bahan kandang mengacu
dikandangkan sepanjang hari. Cara pemeli- pada masing-masing sifat bahan yang mam-
haraan ini tidak jauh beda dengan sistem pu membuat ternak nyaman di dalamnya.
pemeliharaan secara semi intensif, namun Pembuatan tiang dari beton (cor beton)
bedanya pakan diberikan secara penuh, yaitu diharapkan umur kandang relatif lama.
100 gram per ekor per hari. Pada cara ini Bahan tiang utama kandang dari beton (cor
petani harus secara terus-menerus me- beton) membuat kandang lebih kokoh dan
nangani usahanya, karena aspek komersial penggunaan bahan kandang untuk ventilasi
dari usaha ini sangat ditekankan dimana dengan menggunakan kayu atau bambu
pengeluaran modal cukup banyak, terutama akan lebih mudah dalam perbaikannya.
untuk pembelian pakan. Dengan cara ini, Atap kandang model monitor dengan venti-
produktifitas dan pemanfaatan ayam kam- lasi terbuat dari bingkai kayu dan kawat
pung oleh petani meningkat. Pada sistem harmonika. Lantai kandang dari semen.
pemeliharaan secara intensif ayam betina Bangunan kandang dibuat dengan
tidak diberikan kesempatan mengerami ukuran 8m x 12m menyesuaikan kapasitas
telurnya. Telur dieramkan oleh ayam- ayam tampung sejumlah 1.000 ekor yang dileng-
yang khusus dipelihara sebagai penetas kapi dengan nipple otomatis. Penentuan
telur atau ditetaskan dengan menggunakan ukuran kandang disesuaikan kapasitas kan-
mesin tetas (Pramudyati, 2009). dang yang dibutuhkan. Luas kandang me-
Sarengat (1999) mengatakan bahwa rupakan perkalian antara kebutuhan kan-
pemeliharaan intensif adalah sistem peme- dang per ekor dengan jumlah ayam yang
liharaan ayam tanpa menyediakan areal um- akan dipelihara. Ketidaksesuaian ukuran
baran, tetapi dengan cara dikurung terus- kandang dengan kapasitas kandang akan
menerus di dalam kandang sehingga semua berakibat pada performa ternak yang di-
kandungan zat-zat makanan harus disedia- pelihara. Kandang yang nyaman membuat
kan secara cukup dalam ransumnya. aktivitas ternak lebih nyaman dan mem-
perbaiki efisiensi penggunaan nutrien bagi
1. Kandang ayam. Letak kandang juga jauh dari pe-
Kandang ayam kampung dalam pro- mukiman penduduk sehingga tidak meng-
gram pengabdian ini didesain dalam bentuk ganggu lingkungan sekitarnya akibat dam-
kandang postal, bahan bangunan yang kuat pak limbah. Kondisi perkandangan yang
dan kokoh dengan dinding batu bata, atap ideal untuk densitas kepadatan kandang
galvalum. Ventilasi dengan kawat ram yang 8-11 ekor/m2, kondisi temperatur ruangan

Budidaya Ayam Kampung Intensif Melalui Program Pengembangan Usaha Inovasi Kampus
22

32-35,50C dan kelembaban 60-70%, yang dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Kandang Pembesaran

Nipple otomatis berfungsi sebagai dengan bolam lampu sebagai pemanas


tempat minum ayam yang airnya tersedia dengan suhu 350C yang dinyalakan 2 jam
sepanjang hari sehingga ayam tidak meng- sebelum DOC dimasukkan. Pemanas (broo-
alami kekurangan air minum. Hal ini men- der) berfungsi untuk menjaga kestabilan
jamin ketersediaan air sepanjang hari. suhu kandang dan sistem kekebalan tubuh
Nipple otomatis berbeda dengan tempat DOC yang belum stabil dalam fungsinya.
minum yang pada umumnya tersedia, yang Air minum pada hari pertama ditambahkan
harus diisi setiap pagi dan sore hari dan antibiotik dan selanjutnya diberikan vita-
selalu dicek kondisinya karena bila tempat min. Periode starter di dalam brooder se-
minumnya terguling maka airnya tumpah. lama 14 hari. Setelah ayam berumur satu
minggu suhu diturunkan 30oC. DOC yang
2. Manajemen Pemeliharaan Ayam sehat akan tampak lincah dan bergerak
Kampung Pedaging aktif. Pemberian pakan periode starter pada
Untuk menghindari serangan penya- minggu pertama diberikan sesering mung-
kit, kandang harus dibuat bersih dan tidak kin secara adlibitum. Pakan yang diberikan
jorok dan selalu divaksin. Masalah pe- berupa pakan crumble dengan kandungan
ngiriman juga perlu diantisipasi, misalnya protein 21%.
dengan memberikan vaksin, vitamin, pe- Ayam diturunkan dari kandang broo-
nyemprotan disenfektan sebelum pembe- der ke kandang postal setelah berumur 2
rangkatan. Pada musim pancaroba banyak minggu. Sebelumnya kandang postal telah
ayam yang mati terserang penyakit gum- dipersiapkan dengan menutup lantai dengan
boro yang sangat mudah menular. Untuk kapur mati dan sekam. Sekam mempunyai
mengatasinya, bisa menggunakan obat her- daya serap tinggi dan mempertahankan
bal seperti jahe, kencur, dan lian-lain. Se- suhu kandang. Saat ayam diturunkan ke
lain itu, dapat jugadiberikan vitamin dan kandang postal terlebih dahulu dipersiapkan
untuk mensiasati biaya operasional, dapat pakan dan minum dan tirai kandang.
diberikan pakan organik. Faktor utama penyebab kegagalan
Kualitas ayam kampung pedaging model pengembangan ternak ayam kam-
dimulai dari pemeliharan anak ayam umur pung adalah rendahnya kandungan protein
satu hari (DOC). Broder box disiapkan pakan dan kurangnya kesadaran peternak
dimana setiap 1 m2 berkapasitas 100 ekor dalam melaksanakan pengendalian penya-

Inoteks, Volume 22, Nomor 1, Februari 2018


23

kit, terutama ND, cacingan, dan kutu (Gu- pertumbuhan dari DOC. Setelah masuk
nawan & Sundari, 2003). Pemeliharaan periode finisher (2 minggu -12 minggu),
ayam kampung secara intensif harus diikuti diberikan pakan dengan kadar protein 16%.
dengan pencegahan ataupun pengendalian Jadi, kandungan protein kedua pakan ter-
penyakit (Adnyana, Dewi, & Wirapartha, sebut sudah memenuhi kebutuhan hidup
2016). Sesuai dengan pendapat Payne, ayam.
Kruger, dan Watkins (2002) yang menyata- Pada umumnya, peternak ayam kam-
kan bahwa pengendalian ataupun pence- pung menggunakan ransum berbahan baku
gahan penyakit pada ayam petelur sangat pakan lokal. Ransum tersebut disusun se-
penting sehingga dapat mengatasi atau demikian rupa sehingga memenuhi standard
mencegah terjadinya penularan penyakit kebutuhan zat makanan yang telah ditetap-
ataupun timbulnya penyakit. Secara rutin, kan. Bahan pakan tersebut banyak terdapat
dalam budidaya ayam kampung ini di- di sekitar desa atau kecamatan walaupun
lakukan vaksinasi sehingga ayam terhindar harus diperoleh dengan cara membeli. Akan
dari virus dan penyakit. tetapi, pakan lokal semakin hari semakin
Salah satu faktor penentu keberhasil- mahal sehingga dapat mengurangi ke-
an suatu usaha peternakan adalah faktor untungan yang dapat diperoleh peternak.
pakan, di samping faktor genetik dan tata- Bahkan, pada keadaan tertentu dapat me-
laksana pemeliharaan. Biaya pakan dalam nyebabkan kerugian karena biaya produksi
suatu usaha peternakan, khususnya teknik jauh lebih besar dari penerimaan penjualan
pemeliharaan secara intensif ternak ayam ayam kampung atau telurnya. Hal inilah
kampung merupakan komponen terbesar yang menyebabkan banyak usaha peternak-
dari total biaya produksi yang harus di- an yang gulung tikar atau tutup karena
keluarkan peternak selama proses produksi, selalu merugi (Novianti et al., 2015). Pada
yaitu sekitar 60 sampai 70 persen. Oleh saat kegiatan berlangsung, pakan lokal
karena itu, agar usaha peternakan ternak harganya relatif tinggi sehingga tim peng-
ayam kampung dapat berhasil dengan baik, abdian memutuskan untuk menggunakan
yaitu ayam dapat tumbuh dan berproduksi pakan konsentrat pabrikan. Konsekuensinya
dengan optimal sesuai dengan yang di- adalah keuntungan yang diterima tidak se-
harapkan dengan tingkat keuntungan yang besar bila harga pakal lokal harganya mu-
maksimum, maka faktor pakan harus men- rah.
dapat perhatian yang cukup serius, terutama Pertumbuhan ayam pada fase awal
kualitas dan harga pakan (Novianti, et al., melambat, kemudian berkembang lebih
2015). cepat dan akhirnya perlahan lagi menjelang
Pakan diberikan untuk memenuhi ke- dewasa tubuh. Tingkat deplesi (kematian)
butuhan nutrien dari seekor ternak selama dari ayam tersebut kurang lebih 10%. Hal
24 jam. Pakan mengandung sejumlah nu- ini disebabkan oleh faktor lingkungan yang
trien, seperti: karbohidrat, protein, lemak, sulit dikendalikan. Bulan Agustus merupa-
serat kasar, vitamin, mineral, dan air. Pakan kan masa pancaroba dimana suhu di pagi
ayam kampung pedaging terbagi atas hari sangat dingin sehingga hal ini yang
periode starter dan finisher. Pakan ayam menyebabkan kematian anak ayam saat
periode starter (umur 0-2 minggu) diberi- dipindahkan ke kandang pembesaran. Tim
kan dalam bentuk crumbel dengan kadar pengabdian sudah mengantisipasi dengan
protein 21%. Hal ini untuk mempercepat memberikan pemanas dalam jumlah banyak

Budidaya Ayam Kampung Intensif Melalui Program Pengembangan Usaha Inovasi Kampus
24

dan menutup angin-angin kandang dengan jumlah kematian anak ayam yang masih
terpal seperti pada Gambar 2. Namun, hal besar.
ini belum mampu secara optimal menekan

Gambar 2. Pembesaran Ayam Kampung

Tim Pengabdian dan mahasiswa yang pada malam hari pada saat DOC berumur
membantu mengelola usaha ini melakukan 3-10 hari. Selain itu, kondisi pancaroba
pemasaran langsung dan tidak menemui mengakibatkan kematian pada anakan
kendala. Hal ini karena permintaan ayam ayam.
kampung di Kota Solo sangat tinggi se- Usaha budidaya ayam kampung ini
hingga ketersediaannya masih belum dapat perlu dilakukan analisa biaya dan penerima-
mencukupi permintaan. Pemasaran hasil an sehingga akan dapat diketahui apakah
produk kegiatan ini dijual kepada pedagang pemeliharaan ayam kampung intensif ini
ayam, rumah makan, dan restoran. Pasar memberikan efisiensi atau tidak. Konsep
potensial ini berada di Kota Solo dan yang digunakan dalam analisa ini meng-
daerah sekitarnya. Pedagang ayam kam- gunakan pendapatan bersih dimana bunga
pung banyak ditemui di Pasar Silir (pasar modal tidak diperhitungkan dalam analisis.
ayam di Kota Solo) yang melakukan pe- Jika hasil analisis memberikan pendapatan
masaran ayam antarkota maupun antar- bersih, maka pengusaha atau peternak akan
propinsi. tertarik untuk membudidayakannya secara
Pada bulan keempat, ayam kampung intensif, begitu pula sebaliknya. Pendapatan
yang dibesarkan sudah mencapai bobot 800 bersih yang negatif akan memberikan dam-
– 1.000 gr. Tingkat kematian ayam kam- pak bahwa pemeliharaan ayam kampung
pung sebesar 10 persen. Tingkat kematian akan kembali ke pemeliharaan yang di-
ini relatif besar yang terjadi pada saat masih umbar. Analisa biaya dan penerimaan dari
DOC dimana terjadi tumpang tindih DOC kondisi budidaya ayam kampung intensif
dalam mendapatkan kehangatan dan terje- dapat dilihat pada Tabel 1.
pit. Hal ini karena kurangnya pengawasan

Tabel 1. Analisa Biaya dan Penerimaan Budidaya Ayam Kampung Intensif

Inoteks, Volume 22, Nomor 1, Februari 2018


25

No. Uraian Fisik Harga Satuan Jumlah (Rp)


1. DOC (ekor) 1.000 5.000 5.000.000
2. Pakan (kg) 2.500 5.200 13.000.000
3. Obat-obatan (L) 1 paket 500.000
4. Listrik 3 bln 200.000 600.000
5. Tenaga kerja 3 bln 600.000 1.800.000
6. Depresiasi kandang dan 2.000.000
peralatan
Total biaya 22.900.000
Total penerimaan 855 30.000 25.650.000
Ayam (kg)
Total pendapatan bersih 2.750.000
R/C ratio 1,12
Sumber data : Analisis Data Primer, 2017

Hasil analisis Tabel 1 menunjukkan jukkan hal yang sama pada penerapan
bahwa komponen pakan mempunyai pro- teknologi perkandangan, pakan dan vaksi-
porsi biaya terbesar dalam pemeliharaan nasi secara teratur. Yang berbeda bahwa
secara intensif. Hal ini karena pakan yang hasil yang diperoleh lebih kecil dalam R/C
digunakan merupakan pakan konsentrat rasio sebesar 1,37. R/C ratio yang lebih
pabrikan. Jika biaya pakan dapat diminima- kecil ini kemungkinan depresiasi kandang
lisasi, kemungkinan untuk mendapatkan dan peralatan lebih besar karena pada pro-
pendapatan bersih lebih besar akan dapat gram ini kandang yang digunakan adalah
diperoleh. Namun pada saat pemeliharaan, kandang postal permanen, peralatan mi-
pakan lokal berupa dedak/ bekatul/ jagung numnya sudah otomatis, demikian juga de-
pipilan harganya relatif mahal. ngan tempat pakannya yang lebih modern.
Budidaya ayam kampung secara in-
tensif memberikan pendapatan bersih se- D. PENUTUP
besar Rp 2.750.000. Tingkat efisiensi se- 1. Kesimpulan
besar 1,12 yang berarti bahwa pemeliharaan Budidaya ayam secara intensif mem-
ayam kampung secara intensif sudah efi- berikan dampak pertumbuhan ayam kam-
sien. Pemeliharaan secara intensif memacu pung yang lebih tinggi dengan masa peme-
pertumbuhan bobot ayam hidup lebih cepat liharaan yang lebih singkat, yaitu 10-12
mencapai bobot siap jual dan terjaminnya minggu dan tingkat kematian kurang lebih
kesehatan ayam. Jika tingkat kematian 10 % dan R/C ratio sebesar 1,12. Tingkat
ayam dapat ditekan seminimal mungkin, efisiensi yang lebih besar dari satu ini
maka ayam kampung yang dihasilkan mengindikasikan bahwa usaha budidaya
akan lebih banyak lagi sehingga pendapatan ayam kampung secara intensif ini dikelola
bersihnya pun akan bertambah. Hasil ke- secara efisien.
giatan ini jika dibandingkan dengan hasil
penelitian yang dilakukan oleh Yuwono dan
Prasetyo (2013) pada budidaya ayam kam-
pung di KUB Ayam Kampung Unggul di 2. Saran
Desa Krengseng Kabupaten Batang menun- Tingkat kematian yang relatif tinggi

Budidaya Ayam Kampung Intensif Melalui Program Pengembangan Usaha Inovasi Kampus
26

(kurang lebih 10%), masih dapat diminima- Ransum Terhadap Produktivitas


lisasi dengan mengubah periode pemeli- Ayam”. Wartazoa, 13(3), 92-98.
haraan. Seyogyanya menghindari masa
awal pemeliharaan pada Bulan Agustus Iskandar, S. 2010. Seri Peningkatan Man-
karena masih dalam musim pancaroba. faat Sumberdaya Genetik Ternak
Pemeliharaan dapat dimulai pada Bulan Usaha Tani Ayam Kampung. Balai
Juni sehingga pada Bulan Agustus, ayam Penelitian Ternak Ciawi. Bogor.
yang sedang dipelihara dalam kondisi
mampu bertahan dalam kondisi pancaroba. Mastika, I. M. 2004. Potensi dan Nutrisi
Ayam Kampung di Indonesia antara
UCAPAN TERIMA KASIH Tantangan dan Peluang. Prosiding
Ucapan terima kasih disampaikan Nasional Seminar Peternakan dan
kepada Kementerian Riset dan Tehnologi Forum Peternakan Unggas dan Aneka
Pendidikan Tinggi yang telah memberikan Ternak II. Balai Penelitian Ternak,
fasilitasi kepada Penulis Tahun 2017. Bogor.

DAFTAR PUSTAKA Nataamijaya, A. G., Haryono, Sumantri, E.,


Adnyana., K.B., Dewi, G.A.M.K., & Wira- Sitorus, P., Kusni, M., Suhendar, &
partha, M. 2016. “Pengaruh Lama Pe- Subarna. 1993. Karakteristik Morfo-
nyimpanan terhadap Kualitas Telur logis Delapan Breed Ayam Bukan
Ayam Kampung dari Kelompok Ras (Buras) Langka. Seminar Nasio-
Peternak Ayam Buras Mertasari di nal Pengembangan Ternak Ayam Bu-
Kecamatan Abiansemal Kabupaten ras melalui wadah Koperasi me-
Badung”. Journal of Tropical Animal nyongsong PJPT II. Padjadjaran Uni-
Science. Vol. 4 No. 3. versity.

BPTP (Balai Pengkajian Teknologi Perta- Novianti, S., Adriani, Andayani, J., Fila-
nian Banten). 2016. Kajian Pengem- wati, & Erina, S. 2015. “Peningkatan
bangan Ayam Kampung Unggul Produktivitas Ayam Kampung mela-
Badan Litbang (KUB) di Provinsi lui Pemanfaatan Dedak Fermentasi
Banten. Balai Besar Pengkajian Dan Dengan Probio FM di Dusun Air
Pengembangan Teknologi Pertanian. Sempit Desa Simpang Tiga Kecama-
Badan Penelitian Dan Pengembangan tan Hamparan Rawang Kota Sungai
Pertanian. Kementerian Pertanian. Penuh”. Jurnal Pengabdian pada
Masyarakat. Volume 30, Nomor 3
Elizabeth, R., & Rusdiana, S. 2012. Per- Juli – September.
baikan Manajemen Usaha Ayam
Kampung Sebagai Salah Satu Sumber Payne, J.B, Kroger, E.C., Watkins, S.E.
Pendapatan Keluarga Petani di Pe- 2002. “Evaluation of Litter Treat-
desaan. Workshop Nasional Unggas ments on Salmonella Recovery From
Lokal. Poultry Litter. J. Appl. Poult. Res.,
11, 239-243.
Gunawan, & Sundari, M.M.S. 2003. “Pe- Pramudyati, Y. S. 2009. Petunjuk Teknis
ngaruh Penggunaan Probiotik Dalam Beternak Ayam Buras. GTZ Merang

Inoteks, Volume 22, Nomor 1, Februari 2018


27

Reed Pilot Project Bekerjasama Ayam Kampung Intensif Melalui Pro-


Dengan Balai Pengkajian Teknologi gram Pengembangan Usaha Inovasi
Pertanian (BPTP) Sumatera Selatan. Kampus. Lembaga Penelitian dan
Pengabdian Kepada Masyarakat. Uni-
Sarengat, W. 1999. Perkandangan Ternak versitas Sebelas Maret.
Unggas. Universitas Diponegoro. Se-
marang. Welsh, J. L. 1995. Combaining Technology
And Management To Establish A
Sartika, T. 2005. “Peningkatan Mutu Bibit Modern Animal Husbandry Industry.
Ayam Kampung melalui Seleksi dan Makalah Seminar Nasional Industri
Pengkajian Penggunaan Penanda Ge- Peternakan. Jakarta, 12 Oktober 1995.
netik Promotor Pralaktin dalam Mas
Market Assiated Selection untuk Mem- Yuwono, D.M., & Prasetyo, F.R. 2013.
percepat Proses Seleksi”. Disertasi. Analisis Tehnis dan Ekonomi Agri-
Sekolah Pascasarjana Institut Pertani- bisnis Ayam Buras Sistem Semi In-
an Bogor. Bogor. tensif - Intensif. Prosiding Seminar:
Menggagas Kebangkitan Komoditas
Sayuti, R. 2002. “Prospek Pengembangan Unggulan Lokal Pertanian dan Ke-
Agribisnis Ayam Buras Sebagai Usa- lautan Fakultas Pertanian Universitas
ha Ekonomi Di Pedesaan”. FAE. Vo- Trunojoyo.
lume 20 No. 1 Juli.

Suprayogi, W.P.S., Riptanti, E.W., & Wid-


yawati, S.D. 2017. Laporan Bisnis

Budidaya Ayam Kampung Intensif Melalui Program Pengembangan Usaha Inovasi Kampus

Anda mungkin juga menyukai