PENDAHULUAN
1.2. Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui cara vaksinasi
ND dengan baik dan benar serta mencegah ternak dari serangan penyakit.
1.3. Manfaat
Manfaat yang dapat diperoleh dari praktikum ini adalah supaya peserta
praktikum bagaimana memvaksin yang baik dan baik sehingga dapat diterapkan
dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu ternak juga memperoleh kekebalan agar
terhindar dari penyakit.
BAB II
2.2. Materi
Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum Vaksinasi ND adalah alat
suntikan yang steril (spuilt) , aquades, vaksin ND strain La Sota, vial vaksin dan
ayam yang akan divaksin.
2.3. Metoda
TINJAUAN PUSTAKA
4.1. Vaksinasi
Dari praktikum yang sudah kami laukukan adalah pemberian vaksin ND.
Penyakit ND adalah penyakit yang berasal dari virus yang mmudah menular.
Penanganan penyakit yang berasal dari virus adalah dengan cara sanitasi dan
vaksinasi. Hal ini sesuai dengan pendapat Sukardi (2001) menyatakan bahwa
penyebab dari penyakit Newcastle Disease adalah virus Paramyxovirus.didukung
oleh pendapat Aisyah (2000) menyatakan bahwa penyakit Newcastle Disease
merupakan penyakit pernafasan yang akut dan mudah sekali menuar. Pencegahan
yang dilakukan untuk penyakit ini adalah vaksinasi dan sanitasi. Vaksin diberikan
untuk ayam yang beratnya 750 gr dengan jenis vaksin ND strain Lasota. Hal ini
sesuai dengan pendapat Agraris (2005) menyatakan bahwa Vaksin yang
virulensinya rendah seperti vaksin ND Strain HB pada umur 0-4 hari dan Strain
ND Lasota ayam umur 21 hari. Vaksin letogenik dipergunakan sebagai vaksin
dasar dimana ayam – ayam tersebut belum pernah divaksin.
Dari beberapa cara pemvaksinasian, proses vaksinasi yang dilakukan
dalam praktikum kesehatan ternak ini adalah dengan cara menyuntikan vaksin
kebagian subcutan di bagian paha ayam. Hal ini sesuai dengan pendapat Akoso
(2002) yang menyatakan bahwa cara pemberian vaksin yaitu melalui tetes,
suntik/injeksi, melalui air minum, wing-web dan semprot. Melalui tetes yaitu
dengan tetes mata, hidung, atau mulut. Melalui injeksi yaitu subcutan/dibawah
kulit dan intra muscular/dalam daging atau otot. Melalui air minum adalah dengan
mencampur vaksin dengan air minum, agar efektif ternak dipuasakan dahulu
selama 2 jam sehingga air mengandung vaksin dapat segera dikonsumsi. Injeksi
subcutan dilakukan dengan memberikan vaksin di daerah leher dengan jarum
tidak masuk ke daging melainkan berada diantara daging dan kulit, cara terakhir
adalah semprot, cara ini harus dilakukan ketika tidak ada angin sedang berhembus
ke kandang, sehingga virus dalam vaksin akan terbang keluar, tidak dihirup oleh
ayam. Dan didukung juga oleh pernyataan (Fadilah et al., 2007) yang menyatakan
bahwa Vaksin untuk melawan ND biasanya dibuat dari virus jenis ringan
(lentogenic) dan sedang (mesogenic). Vaksin ini akan memberikan proteksi
terhadap semua bentuk ND. Cara melakukan vaksinasi dengan tetes mata (intra
ocular) yaitu melaksanakan vaksinasi dengan cara meneteskan vaksin ke mata
ayam. Vaksinasi ND melalui suntik daging dilaksanakan dengan cara
menyuntikkan vaksin ke dalam daging, biasanya bagian dada atau paha. Vaksin
yang disuntikkan bisa berupa vaksin live atau vaksin killed.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
Saran untuk praktikum Kesehatan Ternak selanjunya adalah agar
dilaksanakan dengan kondusif dan sistematis sehingga hasil yang diperoleh sesuai
harapan.