Apa yang
dimaksud
vaksin?
● Vaksin dapat berupa galur virus atau bakteri yang telah dilemahkan sehingga tidak
menimbulkan penyakit. Vaksin dapat juga berupa organisme mati atau hasil-hasil
pemurniannya (protein, peptida, partikel serupa virus, dsb.). Vaksin akan
mempersiapkan sistem kekebalan manusia atau hewan untuk bertahan terhadap
serangan patogen tertentu, terutama bakteri, virus, atau toksin. Vaksin juga bisa
membantu sistem kekebalan untuk melawan sel-sel degeneratif (kanker).
JENIS-JENIS VAKSIN
PADA TERNAK
1. ANTHRAVAK
Untuk pengebalan terhadap penyakit anthrax pada sapi, kerbau, kuda, domba, kambing dan
babi. Dosis dan Cara Pemakaian penyuntikan SK ; dosis: Sapi, kerbau dan kuda 1 ml ;
domba, kambing dan babi 0,5 ml.
3. Vaksin Marek
Vaksin marek adalah vaksin yang diberikan pada ayam berumur sehari atau DOC,
pemberian vaksin ini bertujuan untuk mencegah penyakit marek yang biasanya menyerang
ayam menjelang kematangan seksual yaitu sekitar umur 2-16 minggu.
4. IBD (Infectious Bursal Disease)
Vaksin IBD diberikan untuk mencegah penyakit gumboro (Infectious Bursal Disease).
Ayam yang terserang penyakit ini ditandai dengan konsumsi pakan dan air minum
berkurang, bulu terlihat lusuh dan kotor. Pada bentuk yang subklinis, penyakit ini akan
menyerang anak ayam yang berumur satu minggu atau kurang dari satu minggu
5. AE (Avian Encephalomyelitis)
Vaksin AE diberikan untuk mencegah virus AE pada ayam. Virus ini menyerang ayam muda
yang berumur 1-3 minggu. Ayam yang terserang AE akan mengalami kelumpuhan. Kepala
dan leher terlihat bergetar. Gejala tersebut bisa terlihat sejak telur menetas, tetapi biasanya
terlihat pada minggu pertama dan ketiga.
Vaksin dapat membantu tubuh dengan membuat kekebalan yang serupa dengan proses
infeksi primer. Namun infeksi yang disebabkan oleh vaksin tidak menyebabkan suatu
penyakit melainkan dapat merangsang sistem imun untuk memproduksi Limfosit T dan
Antibodi..
Setelah infeksi buatan ini berlalu, tubuh akan dipenuhi memori Limfosit T juga Limfosit B
yang mengingat cara untuk memerangi penyakit di kemudian hari. Namun, dibutuhkan
waktu sekitar beberapa minggu bagi tubuh untuk seseorang yang baru saja mendapat
vaksinasi terinfeksi oleh kuman tersebut, bukan karena vaksinanya tidak bekerja , namun
kekebalannya belum muncul untuk dapat melindungi tubuh dari penyakit.
CARA PENYIMPANAN
VAKSIN
Agar bakteri atau vaksin tersebut tetap bertahan hidup, penyimpanan vaksin harus pada
temperatur ruang yang rendah. Semua vaksin yang berupa virus hidup disarankan disimpan
pada temperatur ruang dibawah nol (kondisi beku), sedangkan semua vaksin yang berupa
bakteri, penyimpanannya tidak diperbolehkan pada ruangan dalam keadaan sampai
membeku karena akan merusak antigennya selama proses kristalisasi, sehingga tidak bisa
digunakan lagi.
Pengaruh kelembaban udara terhadap penyimpanan vaksin relatif sangat kecil dan dapat
diabaikan. Kelembaban udara hanya berpengaruh terhadap vaksin yang disimpan secara
terbuka atau penutupnya tidak sempurna.
TERIMA KASIH
ATAS
PERHATIANNYA