Anda di halaman 1dari 14

IMUNOLOGI

VAKSINASI PADA TERNAK


NAMA ANGGOTA KELOMPOK:
1.MuhammadFatih (I011221168)
2.Isda Musfira (I011221208)
3.riyanto putra (I011221200)
4.Rio Raihan (I011221204)
5.Nur Azizah (I011221178)
6.Musdalifah (I011221216)
7.Isa Natalia (I011221120)
8.Mardian (I011221198)
9.Muh.Haikal Sukardi(I011221224)
10.Ikrar Noviana (I011221196)
11.Hijrawati I011221214
12Muhammad Syafril (I011221172)
13. Wahyu Firmansyah Taniatta (I011221220)
14. Desi Musdalipa (I011221222)
15. Wafik Asisa(I011221118)
16. Dika suantara (I011221194)
17. Ririn Anugrah (I011221186)
18. Ema Purnama Corah (I011221106)
TOPIK PEMBAHASAN

Apa yang
dimaksud
vaksin?

Cara Kerja? Cara Jenis-jenis


Penyimpanan? vaksin pada
ternak?
APA YANG DIMAKSUD
DENGAN VAKSINASI?
● Vaksinasi merupakan proses memasukkan mikroorganisme penyebab penyakit yang
telah dilemahkan ke dalam tubuh hewan. Di dalam tubuh hewan, mikroorganisme
yang dimasukkan tidak menimbulkan bahaya penyakit, melainkan dapat merangsang
pembentukan zat-zat kekebalan (antibodi) terhadap agen penyakit tersebut.

● Vaksin dapat berupa galur virus atau bakteri yang telah dilemahkan sehingga tidak
menimbulkan penyakit. Vaksin dapat juga berupa organisme mati atau hasil-hasil
pemurniannya (protein, peptida, partikel serupa virus, dsb.). Vaksin akan
mempersiapkan sistem kekebalan manusia atau hewan untuk bertahan terhadap
serangan patogen tertentu, terutama bakteri, virus, atau toksin. Vaksin juga bisa
membantu sistem kekebalan untuk melawan sel-sel degeneratif (kanker).
JENIS-JENIS VAKSIN
PADA TERNAK
1. ANTHRAVAK
Untuk pengebalan terhadap penyakit anthrax pada sapi, kerbau, kuda, domba, kambing dan
babi. Dosis dan Cara Pemakaian penyuntikan SK ; dosis: Sapi, kerbau dan kuda 1 ml ;
domba, kambing dan babi 0,5 ml.

2. BRUCELLA ABORTUS RB-51


Indikasi untuk pencegahan sapi betina dari penyakit keluron/ keguguran/abortus yang
disebabkan oleh bakteri Brucella abortus. Penggunaan vaksin harus dibawah pengawasan
Dokter Hewan Kemasan 5 dosis/vial

3. Vaksin Marek
Vaksin marek adalah vaksin yang diberikan pada ayam berumur sehari atau DOC,
pemberian vaksin ini bertujuan untuk mencegah penyakit marek yang biasanya menyerang
ayam menjelang kematangan seksual yaitu sekitar umur 2-16 minggu.
4. IBD (Infectious Bursal Disease)
Vaksin IBD diberikan untuk mencegah penyakit gumboro (Infectious Bursal Disease).
Ayam yang terserang penyakit ini ditandai dengan konsumsi pakan dan air minum
berkurang, bulu terlihat lusuh dan kotor. Pada bentuk yang subklinis, penyakit ini akan
menyerang anak ayam yang berumur satu minggu atau kurang dari satu minggu

5. AE (Avian Encephalomyelitis)
Vaksin AE diberikan untuk mencegah virus AE pada ayam. Virus ini menyerang ayam muda
yang berumur 1-3 minggu. Ayam yang terserang AE akan mengalami kelumpuhan. Kepala
dan leher terlihat bergetar. Gejala tersebut bisa terlihat sejak telur menetas, tetapi biasanya
terlihat pada minggu pertama dan ketiga.

6. Vaksin IB (Infectious Bronchitis)


Vaksin IB adalah vaksin yang diberikan untuk menanggulangi penyakit yang disebabkan
virus IB, penularannya cepat sekali dikalangan ayam.
CARA KERJA
VAKSIN
Untuk memahami bagaimana vaksin bekerja, kita perlu memahami bagaimana tubuh
melawan penyakit. Ketika kuman seperti bakteri atau virus menyerang tubuh, mereka
menyerang dan memperbanyak diri. Serangan ini mengakibatkan infeksi dan infeksilah
yang menimbulkan penyakit. Sistem kekebalan tubuh menggunakan beberapa alat untuk
melawan infeksi. Darah mengandung sel darah putih atau sel kekebalan tubuh untuk
memerangi infeksi. Sel-sel darah putih ini terutama bagian Limfosit B, Limfosit T, dan
Makrofag.

Vaksin dapat membantu tubuh dengan membuat kekebalan yang serupa dengan proses
infeksi primer. Namun infeksi yang disebabkan oleh vaksin tidak menyebabkan suatu
penyakit melainkan dapat merangsang sistem imun untuk memproduksi Limfosit T dan
Antibodi..
Setelah infeksi buatan ini berlalu, tubuh akan dipenuhi memori Limfosit T juga Limfosit B
yang mengingat cara untuk memerangi penyakit di kemudian hari. Namun, dibutuhkan
waktu sekitar beberapa minggu bagi tubuh untuk seseorang yang baru saja mendapat
vaksinasi terinfeksi oleh kuman tersebut, bukan karena vaksinanya tidak bekerja , namun
kekebalannya belum muncul untuk dapat melindungi tubuh dari penyakit.
CARA PENYIMPANAN
VAKSIN
Agar bakteri atau vaksin tersebut tetap bertahan hidup, penyimpanan vaksin harus pada
temperatur ruang yang rendah. Semua vaksin yang berupa virus hidup disarankan disimpan
pada temperatur ruang dibawah nol (kondisi beku), sedangkan semua vaksin yang berupa
bakteri, penyimpanannya tidak diperbolehkan pada ruangan dalam keadaan sampai
membeku karena akan merusak antigennya selama proses kristalisasi, sehingga tidak bisa
digunakan lagi.
Pengaruh kelembaban udara terhadap penyimpanan vaksin relatif sangat kecil dan dapat
diabaikan. Kelembaban udara hanya berpengaruh terhadap vaksin yang disimpan secara
terbuka atau penutupnya tidak sempurna.
TERIMA KASIH
ATAS
PERHATIANNYA

Anda mungkin juga menyukai