Oleh : Dedi Kusmana, S.Pt. Gr. NUPTK: 1860759661120002
MEDIA AJAR KELAS XI 27 Juli 2022
SETELAH VAKSIN… Botol kemasan maupun sisa vaksin hendaknya tidak dibuang sembarangan didalam kandang, namun dibakar atau disterilkan dalam air mendidih terlebih dahulu. Bersihkan alat suntik soccorex dengan cara dimasak dalam air mendidih selama 30 menit. Selain itu, cuci tangan dengan memakai sabun. PENCEGAHAN DENGAN VAKSINASI Defenisi Vaksin : Vaksin merupakan mikroorganisme agen penyakit yang telah dilemahkan virulensinya atau dimatikan dan apabila diberikan pada hewan tidak menimbulkan penyakit melainkan dapat merangsang pembentukan zat kebal yang sesuai dengan jenis vaksinnya. Lanjutan…….
PENCEGAHAN DENGAN VAKSINASI
Defenisi Vaksinasi : Vaksinasi adalah suatu tindakan dimana hewan dengan sengaja dimasukan agen penyakit (disebut antigen) yang telah dilemahkan dengan tujuan untuk merangsang pembentukan daya tahan atau daya kebal tubuh terhadap suatu penyakit tertentu dan aman untuk tidak menimbulkan penyakit. Agen tersebut biasanya substansi biologisnya yang terdiri dari sejumlah jasad renin dari jenis penyakit yang diupayakan untuk dicegah agar tidak menyerang. Apabila kegagalan vaksinasi terjadi, paramedis harus menghubungi dokter hewan untuk mengalasisi kegagalan vaksinasi ADA TIGA JENIS VAKSIN Berdasarkan jenis antigennya vaksin dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu : 1. vaksin viral, 2. Vaksin bacterial 3. Vaksin protozoa VAKSIN VIRAL Vaksin viral banyak dikembangkan dibandingkan dengan vaksin bakterial dan protozoa. Salah satu alasannya ialah serangan penyakit viral (virus) tidak bisa diatasi dengan pemberian obat sedangkan outbreak penyakit bakterial dan protozoa relatif bisa dikendalikan dengan pemberian obat atau antibiotik. SISTEMATIKA KERJA VAKSIN Virus yang telah menginfeksi ke dalam tubuh akan masuk kedalam sel sehingga pemberian obat tidak efektif untuk membunuh virus tersebut. Vaksinasilah yang berfungsi menstimulasi pembentukan titer antibodi yang pernah memblok lalu menghancurkan virus sebelum masuk kedalam sel. Pemberian obat pada saat serangan penyakit viral tetap diperlukan guna untuk mencegah atau mengatasi infeksi sekunder oleh bakteri VAKSIN BAKTERI DAN PROTOZOA Pengembangan vaksin bakteri dan protozoa biasanya terkait dengan karakteristik serangga penyakut yang sering berulang dan susah untuk ditangani. Vaksin bakteri Contohnya ialah coryza, dimana bakteri koris (haemopillusparagallinarum)di sinus onfraoardibitalis yang minim pembuluh darah sehingga daya kerja obatt idak bisa secara tuntas membunuh bakteri korisa. Akibatnya ayam yang sudah terserang korisa dan sembuh akan bersifat sebagai carier (pembawa) dan saat stamina tubuh ayam menurun korisa bisa menyerang kembali. Oleh karenanya dibuatlah vaksin korisa seperti coryza B, Medivac Coryza T dan Medivac Coryza T suspension KATAGORI VAKSIN 1. Vaksin aktif 2. Vaksin inaktif dibedakan berdasarkan sipat hidup antigen. Vaksin inaktif telah dimatikan atau diinaktif. VAKSIN DAN TATA LAKSANANYA Vaksin yang tepat
Vaksin yang telah diberikan untuk ayam haruslah
disesuaikan dengan jenis dan keganasan penyakitnya yang sering menyerang. Hal yang perlu diingat kembaliialah titer antibodi yang terbentuk bersifat spesifik dan sesuai dengan kandungan mikroorganisme dalam vaksin. Jadi Medivac ND Lasotta yang diberikan pada ayam hanya akan menstimulasi pembentukan titer antibodi ND. KESESUAIAN VAKSIN DAN KUALITAS Selain vaksinasinya sesuai dengan jenis dan keganasan penyakitnya, vaksin tersebut haruslah baik kualitasnya. Vaksin dikatakan baik jika segel vaksin masih utuh dan etiket produknya masih terpasang dengan baik. Segel yang rusak bisa menjadi indikator bahwa vaksin telah dibuka dan hal ini tentu saja akan menurunkan potensi vaksin, terutama dari segi sterilitasnya. Selain itu, karena vaksin aktif bersifat higroskopis maka saar tutup dibuka dan vaksin menjadi tidak vakum mengakibatkab vaksin menjadi kisut Vaksin medion (Medivac) telah menggunakan sistem flip off di semua tutup kemasan vaksinnya. Dengan teknik tutup ini maka medivac lebih mudah dibuka. Selain tutup, etiket vaksin juga harus tertempel dengan baik dan tidak rusak. BENTUK FISIK VAKSIN TIDAK BERUBAH
Bentuk fisik vaksin yang telah berubah menunjukan
bahwa telah terjadi instabilitas kualitas vaksin. Perubahan bentuk fisik vaksin dapat disebabkan oleh suhu penyimpanan vaksin yang kurang sesuai. Hal ini terlihat pada vaksin inaktif berbentuk suspensi (medivac Cyzaor B) disimpan di freezer atau pernah beku dimana dalam waktu < 5 menit cairan vaksin telah terpisah, sedangkan vaksin yang normal cairannya tidak terpisah WAKTU YANG TEPAT Program vaksinasi harus disusun berdasarkan kondisi di farm tersebut. Jika farm baru maka alangkah lebih baik jika kita mencari informasi ke farm tetangga. Medion telah menerbitkan program pemeliharaan kesehatan ayam pedaging (PPKAD) dan ayam petelur (PPKAT) yang bisa dijadikan sebagai panduan umum. KEMAMPUAN VAKSIN AKTIF Vaksin aktif memiliki kemampuan menggerak pembentukan antibodi yang lebih cepat dibandingkan vaksin inaktif. Dalam waktu 2-3 minggu titer antibodi hasil vaksinasi dengan vaksin aktif telah mencapai standar protektif pada 3-4 minggu Berdasarkan pola pembentukan titer antibodi tersebut maka waktu pelaksanaan vaksinasi dengan menggunakan vaksin aktif sebaiknya dilakukan selambat-lambatnya 2-3 minggu sebelum penyakit menyerang, sedangkan vaksin inaktif bisa diberikan 3-4 minggu sebelum waktu penyakit menyerang. Dengan demikian diharapkan pada saar bibit penyakit menginfeksi di dalam tubuh yang telah terbentuk antibodi yang bisa mem-blok bibit penyakit tersebut. CARA VAKSINASI YANG BENAR
Saat vaksin yang akan digunakan telah dipastikan
berkualitas dan waktu pelaksanaan vaksinasi tepat dengan waktu serangan penyakit, maka penentuan terakhir dan terpenting ialah aplikasi vaksin dilakukan secara tepat PERSIAPAN PERALATAN
Alat suntik soccorex, termasuk jarum suntiknya
disterilkan dengan cara dimasak dalam air mendidih selama 30 menit (dihitung setelah air mulai mendidih). Selain itu pastikan kondisi jarumnya masih tajam dan jangan lupa mempersiapkan jarum cadangan. MEMBAWA VAKSIN KELOKASI
Periksa kondisi vaksin yang akan dibawa ke
lokasi kandang. Pastikan vaksin itu berkualitas baik (lihat sub judul vaksin yang tepat). Saat penulus membawa vaksin ke lokasi, kondisi vaksin harus sama dengan kondisi penyimpanan vaksin, yaitu 2-8°C dan terhindar dari sinar matahari langsung LANGKAH LANGKAH VAKSINASI Persiapan sebelum memulai vaksinasi yaitu : Thawing atau proses meningkatkan suhu vaksin secara bertahap menjadi proses persiapan sebelum melakukan vaksinasi. Tujuan Thawingini adalah mengondisikan suhu vaksin yang sebelumnya 2-8°C mendekati tubuh ayam (40°) dengan cara digenggam dengan vaksin tidak terasa dingin lagi, suhunya sekitar 25-27°C. THAWING LANJUTAN….. Thawing pada vaksin aktif dilakukan dengan menambahkan larutan dapur dengan kemasan vaksin aktif dan kocok sampai pallet vaksin aktif larut sempurna. Setelah itu campurkan kembali ke dalam botol larutan dapur dan kocok sampai homogen.Dalam pengocokan jangan sampai timbul buih. Vaksin aktif siap diberikan secara tetes mata, hidung atau mulut. Pada vaksinasi pox, vaksin dilarutkan pada pelarut khusus sampai merata. TEKNIK VAKSIN LEWAT AIR MINUM Jika vaksin aktif akan diberikan air minum, maka setelah Thawing tambahkan sedikit air minum kedalam botol lalu kocok. Setelah homogen, campurkan vaksin itu kedalam air minum. Sesuaikan jumlah air minumnya, yaitu habis dikonsumsi selama +2 jam. Setelag itu, pastikan air minum berkualitas baik dan jika perlu tambahkan medimilk. Persiapan vaksin aktif yang akan diberikan secara injeksi ialah setelah thawing vaksin dicampurkan secara merata dengan aquadestilata Steril. Teknik vaksin thawing inaktif dilakukan dengan menggenggam dan mengocok botol. Setelah thawing vaksin inaktif bisa langsung diberikan kepada ayam. HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN PADA SAATPERSIAPAN VAKSINASI
1. Pastikan kondisi ayam yang akan divaksin sehat.
Jika terindikasi ayam sakit maka jadwal vaksin hendaknya ditunda dengan segera mengenai gejala yang timbul. 2. Setelah thawing vaksin hendaknya tidak dimasukan kedalam marina cooler yang suhunya 2-8°C karena bisa menurunkan potensi vaksin. 3. Vaksin aktif harus segera diberikan setelag proses thawing dan hendaknya habis dikonsumsi selama 2 jam sedangkab vaksin inaktif selama 24 jam. SAAT VAKSINASI
Beberpa hal yang perlu diperhatikan ialah :
1. Pada vaksinasi via air minum : 1) ayam dipuaskan air minum selama 2 jam (tergantung kondisi jumlah ayam) sebelum vaksinasi. 2) jumlah distribusi air minum seimbang dengan jumlah ayam. 3) tempat minum jangan terkena sinar matahari langsung dan jauhkan dari brooder. 4) jika perlu vaksin diberikan 2 tahap untuk mengindari ayam yang tidak kebagian vaksin 2. Tidak tergesa-gesa saat melakukan vaksinasi dan pastikan semua ayam telah tervaksin dosis yang sama. 3. Pastikan vaksin yang diberikan masuk ke dalam tubuh ayam dengan baik, yaitu : 1) tetes mulut ditunjukkan dari refleks menelan. 2) tetes hidung ditunjukkan ayam telah menghirup vaksin. 3) tetes mata dimana ayam sudah berkedip. 4) injeksi (suntik) terlihat pada letak suntikan tidak basah. Dan secara umu tempat vaksinasi tidak banyak tercecer vaksin. LANJUTAN…. 4. Ukuran jarum soccrek untuk ayam ialah 0,3 atau 0,9 mm dan jarum sebaiknya di gaisi penyuntikkan minimal setiap 500 penyuntikkan. Selain itu pastikan posisi penyuntikkan membentuk sudut 30° dengan bagian tubuh ayam, jangan tegak lurus. 5. Hati-hati memegang dan melepaskan ayam. 6. Jangan melakukan desinfeksi selama 24-48 jam sebelum dan sesudah vaksinasi dengan vaksin aktif (selain vaksin injeksi). 7. Berikut Vita Stress sebelum dan sesudah vaksinasi selama 3 haru berturut-turut. SUMBER PUSTAKA Akoso, T.B. 1996. Kesehatan Unggas. Kanisus, Yogyakarta. Bambang I.C. 1992. The Phisiologis of Domestic Animal. A Division of CornellUniversity PRESS, Itcha New York. Cahyono, 1996. Usaha Budidaya Peternakan. Yogyakarta. Santosa, U. 1995. Tatalaksana Pemeliharaan Ternak Unggas. Penebar Swadaya, Jakarta. Siregar, B.S. 1997. Penggemukan Ternak. Penebar Swadaya, Jakarta.